provinsi: rupiah

  • 100 Hari Kabinet Merah Putih, Indef: Suku Bunga Tinggi dan Rupiah Jadi PR Prabowo

    100 Hari Kabinet Merah Putih, Indef: Suku Bunga Tinggi dan Rupiah Jadi PR Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki 100 hari pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih, masalah suku bunga yang masih tinggi dan nilai tukar rupiah yang masih lemah menjadi pekerjaan rumah Prabowo ke depannya.

    Peneliti Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan mengungkapkan meski capaian inflasi dijaga rendah di awal pemerintahannya, tetapi suku bunga acuan BI Rate masih tinggi.

    Sekalipun Bank Indonesia (BI) telah mulai melakukan pemangkasan pada akhir 2024, nyatanya hal tersebut tidak langsung tertransmisikan ke suku bunga kredit di perbankan.

    “Lagi-lagi permasalahan yang dihadapi negara ini adalah sulitnya suku bunga acuan itu bertransmisi ke suku bunga perbankan karena memang persoalannya sangat kompleks, dari sisi oligopoli maupun ekses likuditas di perbankan,” ujarnya dalam Diskusi Publik 100 hari Asta Cita Ekonomi, Memuaskan? pada Rabu (29/1/2025).

    Secara umum, tren BI Rate menurun dalam 20 tahun terakhir. Kala itu BI Rate sempat menyentuh lebih dari 12% pada masa krisis keuangan 2007—2008.

    Sementara membandingkan dengan periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) atau pada kuartal IV/2019, kala itu BI Rate terjaga di level 5%.

    Bersamaan dengan hal tersebut, Abdul Manap menyoroti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih sangat tertekan.

    Melihat setiap periode kepemimpinan sejak masa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hanya pada 2009 dan 2019 rupiah dapat lebih rendah dari asumsi APBN.

    Sementara pada 2024, rupiah melesat ke Rp16.200an per dolar AS ketika asumsi pemerintah terhadap rupiah hanya Rp15.000 per dolar AS.

    “Ini menggambarkan bahwa persoalan yang dihadapi nilai tukar ini bukan hanya persoalan yang temporal tapi ini fundamental. Itu yang harus diatasi oleh pemerintahan Pak Prabowo ini agar nilai tukar ini bisa lebih strong,” tuturnya.

    Pemerintah sendiri realistis dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2025 memasang target rupiah sebesar Rp16.000 per dolar AS. Berbeda dengan BI yang lebih optimistis, dengan target rata-rata rupiah sepanjang 2025 mampu sebesar Rp15.285 per dolar AS.

  • Anggaran Perdin Dipotong, PHRI Wanti-wanti Pendapatan Daerah Bisa Tergerus

    Anggaran Perdin Dipotong, PHRI Wanti-wanti Pendapatan Daerah Bisa Tergerus

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut, keputusan pemerintah melakukan efisiensi anggaran termasuk perjalanan dinas tidak hanya berdampak terhadap perhotelan dan restoran saja, tetapi juga pendapatan asli daerah (PAD) dan lapangan kerja.

    Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menyampaikan, ketika ada penurunan aktivitas di setiap kota, hal pertama yang paling terdampak adalah PAD.

    “Tentu pertama PAD-nya akan menurun di setiap kota karena pajak hotel-restoran itu lima besar [sumber] pendapatan asli daerah,” kata Maulana kepada Bisnis, dikutip Rabu (29/1/2025).

    Selain itu, kebijakan tersebut akan membuat pengusaha mengambil langkah efisiensi maupun penyesuaian agar tetap mempertahankan bisnisnya.

    Apalagi, kata dia, daerah-daerah di luar Pulau Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Nusa Tenggara sangat bergantung pada kegiatan pemerintah. Hal ini mengingat tidak banyak perusahaan swasta yang melakukan aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut.

    Jika terjadi penurunan aktivitas di daerah-daerah tersebut, pengusaha kemungkinan akan menangguhkan sementara aktivitas kerja untuk pekerja harian maupun merekrut pekerja baru. Padahal, sektor ini berkontribusi positif terhadap pembukaan lapangan kerja.

    “Kalau di sisi kita kan justru membuka lapangan pekerjaan itu yang justru memicu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

    Pada November 2024, pemerintah sempat menginstruksikan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi belanja perjalanan dinas tahun anggaran 2024.

    Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor S-1023/MK.02/2024, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet pada 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024.

    Kala itu, PHRI bahkan telah mengirimkan surat ke Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati lantaran kebijakan ini dinilai dapat merugikan industri perhotelan hingga triliunan rupiah.

    “Kami sedang menyurati Ibu Menteri Keuangan [Sri Mulyani Indrawati] dan Presiden [Prabowo Subianto] untuk melihat lagi apa yang bocor di situ,” kata Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).

    Terbaru, pemerintah kembali menginstruksikan kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk melaksanakan efisiensi anggaran dalam APBN dan APBD TA 2025.

    Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025, Prabowo meminta menteri/pimpinan lembaga untuk mengidentifikasi rencana efisiensi yang diantaranya meliputi perjalanan dinas.

    Sementara itu, kepada gubernur dan bupati/walikota, diinstruksikan untuk mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50%.

    “… mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50%,” demikian bunyi poin 2 diktum keempat beleid itu, dikutip Rabu (29/1/2025).

  • Ribuan Karyawan Perhotelan Dibayangi PHK Imbas Pemangkasan Anggaran Kegiatan dan Perjalanan Dinas – Halaman all

    Ribuan Karyawan Perhotelan Dibayangi PHK Imbas Pemangkasan Anggaran Kegiatan dan Perjalanan Dinas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Langkah Presiden Prabowo Subianto yang melakukan pemangkasan anggaran kegiatan hingga perjalanan dinas di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, dinilai merugikan pekerja di sektor hotel dan restoran.

    Adapun keputusan pemangkasan anggaran tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBN Tahun Anggaran 2025.

    Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, mengatakan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 itu akan berdampak negatif bagi sektor perhotelan.

    Sebab akan menurunkan okupansi hotel, termasuk di Sulsel yang pada akhirnya menjadi beban berat bagi perhotelan.

    Akibatnya, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan banyak terjadi di industri perhotelan.

    Di Sulsel, jumlah pekerja hotel dan restoran di bawah naungan PHRI sebanyak 29.100 orang.

    Jika Inpres tersebut diberlakukan, kata Anggiat, maka bisa berdampak pada PHK sekitar 15 hingga 17 persen atau sebanyak 4 ribu lebih karyawan.

    “Mau tidak mau akan dilakukan penghematan dari sisi jumlah karyawan. Agak ekstrem disebut akan ada PHK,” jelas Anggiat Sinaga dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2025 PHRI Sulsel di Hotel The Rinra Makassar, dikutip dari TribunTimur, Rabu (29/1/2025).

    Anggiat mengatakan, pemotongan anggaran tidak hanya sebatas angka, tetapi akan memberikan dampak jangka panjang.

    Pihaknya menyayangkan pemerintah mengeluarkan aturan tersebut tanpa memikirkan dampaknya di berbagai sektor, bukan hanya perhotelan.

    “Sangat panjang mata rantai ketika pemerintah melakukan pemangkasan anggaran. Bukankan anggaran itu bagian dari stimulus pemerintah,” kata Anggiat.

    “Akhirnya nanti, akan terjadi pemangkasan jumlah karyawan. Kalau terjadi pemangkasan karyawan, akan terjadi pengangguran. Kriminalitas bertumbuh, bukan ekonomi. Panjang sekali dampak ketika pemerintah melakukan pemangkasan,” tambahnya.

    Selain itu, Anggiat memprediksi bahwa pemotongan anggaran ini juga akan menimbulkan banyaknya kredit macet. 

    “Yang perlu dipikirkan akan ada banyak kredit macet, karena okupansi tidak sesuai pengembalian dengan pinjaman bank,” kata Anggiat.

    Anggiat berharap aturan yang baru dikeluarkan pemerintah bisa dievaluasi atau dibatalkan.

    Prabowo Minta Penghematan

    Dalam Inpres yang diteken pada Rabu (22/1), Prabowo meminta kementerian/lembaga dan pemerintah daerah melakukan review sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing. 

    Pada diktum kedua Inpres tersebut, diterangkan jumlah efisiensi senilai Rp 306,6 triliun anggaran belanja negara, terdiri atas anggaran belanja kementerian/lembaga tahun 2025 sebesar Rp 256,1 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 50,5 triliun. 

    Pada diktum ketiga angka 1, Prabowo menginstruksikan menteri dan pimpinan lembaga untuk melakukan identifikasi rencana efisiensi belanja kementerian/lembaga sesuai besaran yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indarwati. 

    “Identifikasi rencana efisiensi sebagaimana dimaksud pada angka 1 meliputi belanja operasional dan non-operasional, sekurang-kurangnya terdiri atas belanja operasional perkantoran, belanja pemeliharaan, perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan peralatan dan mesin,” tulis diktum ketiga poin 2. 

    Namun, identifikasi rencana efisiensi ini tidak termasuk untuk belanja pegawai dan belanja bantuan sosial. 

    Efisiensi diprioritaskan selain dari anggaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah, serta rupiah murni pendamping kecuali tidak dapat dilaksanakan sampai dengan akhir tahun anggaran 2025. 

    Lalu, anggaran yang berasal dari PNBP Badan Layanan Umum kecuali yang disetor ke kas negara, serta anggaran yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan menjadi underlying asset dalam rangka penerbitan SBSN. 

    “Menyampaikan hasil identifikasi rencana efisiensi anggaran sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada Mitra Komisi DPR untuk mendapat persetujuan,” tulis diktum ketiga angka 5. 

    Tak hanya itu, Prabowo meminta pemda menekan anggaran untuk sejumlah kegiatan, tak terkecuali perjalanan dinas. 

    Jumlah pemangkasan anggaran untuk perjalanan dinas ini mencapai 50 persen. Setidaknya dalam diktum keempat, ada 7 poin yang ditekankan untuk diefisiensikan. 

    Pertama, membatasi belanja untuk kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, dan seminar/focus group discussion. 

    Kedua, mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen.

    Ketiga, membatasi belanja honorarium melalui pembatasan jumlah tim dan besaran honorarium yang mengacu pada Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional. 

    Keempat, mengurangi belanja yang bersifat pendukung dan tidak memiliki output yang terukur. 

    Kelima, memfokuskan alokasi anggaran belanja pada target kinerja pelayanan publik serta tidak berdasarkan pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan alokasi anggaran belanja pada tahun anggaran sebelumnya.

    Keenam, lebih selektif dalam memberikan hibah langsung baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa kepada kementerian/lembaga. 

    Ketujuh, melakukan penyesuaian belanja APBD Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA huruf b.

    Perlu Perhatian Khusus

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira melihat efisiensi anggaran pemerintah terkait belanja seremonial, Alat Tulis Kantor (ATK), hingga sewa kendaraan merupakan langkah positif untuk tingkatkan ruang fiskal.

    “Misalnya soal belanja rapat dan seminar memang bisa digantikan dengan rapat online, jauh lebih murah dan efektif,” ujar Bhima saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/1/2025).

    Dia mengatakan, ATK bisa digantikan dengan tanda tangan dokumen secara digital dan ramah lingkungan juga tidak boros kertas. 

    Sebab, selama ini beban belanja birokrasi cukup disorot karena menyumbang pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tambahan utang pemerintah.

    Di sisi lain, ucap Bhima, efek negatif ke bisnis Meeting, Incentives, Convention and Exhibition (MICE) juga signifikan. Sebagian besar pelaku usaha MICE andalkan pendapatan dari acar pemerintah.

    “Bahkan paska pandemi kondisi pendapatan dari sektor MICE belum sepenuhnya pulih. Dikhawatirkan ada risiko PHK di sektor jasa akomodasi dan makan minum imbas efisiensi belanja pemerintah,” terang Bhima.

    Dampak ekonomi dari berkurangnya pendapatan sektor MICE mencakup potensi kehilangan lapangan kerja 104.000 orang. Sementara dari sisi PDB setidaknya potensi MICE terancam hingga Rp103,9 triliun.

    “Berharap dari wisman dan wisatawan saja kan tidak cukup ya, dengan gejolak geopolitik dan ekonomi global, maka belanja pemerintah memang diharapkan jadi motor pemulihan sektor MICE dan harapan itu pupus begitu ada efisiensi anggaran,” tutur Bhima.

    Bhima menyampaikan, perlu ada paket kebijakan khusus untuk kompensasi kehilangan potensi pendapatan sektor MICE misalnya berupa pemangkasan PPh 21 karyawan, diskon tarif listrik, hingga fasilitasi promosi event internasional.

    Sebelumnya, dalam upaya menjaga stabilitas fiskal dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, pemerintah menerapkan langkah efisiensi anggaran belanja K/L sebesar Rp 256,1 triliun untuk tahun anggaran 2025.

     

  • Tahun Baru Imlek, Harga Emas Antam Melesat!

    Tahun Baru Imlek, Harga Emas Antam Melesat!

    Jakarta: Harga emas Antam hari ini kembali menguat setelah mengalami penurunan drastis pada hari sebelumnya. 
     
    Kenaikan ini terjadi menjelang di hari perayaan Tahun Baru Imlek, momen di mana permintaan emas cenderung meningkat karena kepercayaan masyarakat Tionghoa terhadap emas sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
     
    Mengacu laman resmi Logam Mulia, Rabu, 29 Januari 2025, harga emas Antam naik Rp10 ribu dari Rp1,597 juta menjadi Rp1,607 juta untuk ukuran satu gram.

    Sementara itu, harga jual kembali atau buyback emas Antam hari ini naik Rp10 ribu menjadi Rp1,457 juta. 
     

    Harga emas Antam hari ini
    Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam untuk berbagai ukuran:
     
    Emas batangan 0,5 gram: Rp853,5 ribu
    Emas batangan 1 gram: Rp1,607 juta
    Emas batangan 2 gram: Rp3,154 juta
    Emas batangan 3 gram: Rp4,706 juta
    Emas batangan 5 gram: Rp7,810 juta
    Emas batangan 10 gram: Rp15,565 juta
    Emas batangan 25 gram: Rp38,787 juta
    Emas batangan 50 gram: Rp77,495 juta
    Emas batangan 100 gram: Rp154,912 juta
    Emas batangan 250 gram: Rp387,015 juta
    Emas batangan 500 gram: Rp773,820 juta
    Emas batangan 1.000 gram: Rp1,547 miliar.
     

    Faktor Kenaikan Harga Emas Antam
    Kenaikan harga emas Antam bukanlah hal yang mengejutkan. Merangkum berbagai sumber, sejumlah faktor berkontribusi pada lonjakan harga ini, di antaranya:

    1. Peningkatan permintaan

    Tahun Baru Imlek merupakan momen bagi banyak masyarakat Tionghoa untuk membeli emas sebagai hadiah atau investasi, yang mendorong kenaikan harga.

    2. Fluktuasi harga emas global

    Harga emas di pasar internasional sangat memengaruhi harga emas domestik. Ketidakpastian ekonomi global juga turut mendorong harga emas naik sebagai aset safe haven.

    3. Pelemahan nilai tukar rupiah

    Kurs rupiah yang melemah terhadap dolar AS dapat berdampak pada harga emas di dalam negeri, mengingat sebagian besar emas di Indonesia masih bergantung pada harga internasional.
     
    Dengan tren kenaikan harga emas ini biasanya banyak investor dan masyarakat umum yang memanfaatkan momentum ini untuk membeli atau menjual emas mereka. Kalau untuk Sobat Medcom apakah saat ini waktu tepat untuk membeli atau menjual emas?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Ruang Pramuka di Pondok Gontor Ponorogo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Ruang Pramuka di Pondok Gontor Ponorogo Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Kebakaran melanda Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo pada Rabu (29/1/2025) dini hari.

    Si jago merah menghanguskan satu ruangan yang biasa digunakan untuk kegiatan pramuka. Bangunan yang terbakar tersebut, berada di komplek PMDG Pusat di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Ponorogo. Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.

    Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ponorogo, Bambang Supeno, mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan laporan kebakaran pada pukul 01.35 WIB.

    Sebanyak 2 regu pemadam pun langsung ke lokasi kejadian, sehingga mulai melakukan pemadaman pada pukul 01.53 WIB. Api akhirnya bisa dijinakkan dan dilakukan pembasahan selesai pada pukul 03.48 WIB.

    “Kejadiannya dini hari, di dalam komplek pondok, tepatnya di ruangan kegiatan Pramuka,” kata Bambang, Rabu (29/01/2025).

    Kebakaran yang melanda ruang Pramuka di pondok tersebut, diduga dipicu karena adanya korsleting listrik. Material di dalam ruangan, seperti buku, kayu, dan perabotan, mempercepat penyebaran api. Beruntung, kurang lebih 2 jam, pemadam kebakaran bisa menjinakkan api tersebut.

    “Material yang terbakar di dalam ruangan itu, ya mebeler dan buku-buku,” katanya.

    Petugas Damkar yang dikerahkan sempat mengalami kesulitan karena lokasi ruangan berada di lantai dua dan dalam kondisi tertutup. Asap tebal yang ditimbulkan dari kebakaran itu, juga menghambat proses pemadaman.

    “Butuh sekitar dua jam untuk memadamkan api. Kami menerjunkan tiga unit mobil damkar, dibantu mobil suplai dari pondok. Sehingga nisa fokus ke pemadaman, tidak bolak-balik isi air,” katanya.

    Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Ia menghimbau kepada masyaraka untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat korsleting listrik.

    “Saat kejadian, ruangan sedang tidak digunakan, jadi tidak ada korban,” pungkas Bambang. (end/ted)

  • Pemkot Blitar Akan Bangun Lagi Satu Blok Rusunawa Rp30 M

    Pemkot Blitar Akan Bangun Lagi Satu Blok Rusunawa Rp30 M

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Blitar akan membangun lagi satu blok Rusunawa (rumah susun sederhana sewa). Anggaran yang diajukan untuk satu blok ini mencapai Rp30 miliar.

    Penambahan satu blok di Rusunawa Kota Blitar ini kini tengah dalam proses pengajuan. Meskipun seluruh persiapan telah terpenuhi, namun realisasi penambahan blok hunian ini masih terganjal persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ruang (PUPR).

    “Anggaran yang kita ajukan Rp.30 miliar rupiah,” ucap Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Blitar, Suyatno, Rabu (29/1/2025).

    Sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar telah memiliki beberapa blok rusunawa. Blok rusunawa yang sudah ada ini mampu menampung 265 kepala keluarga.

    Rusunawa Kota Blitar pun kini telah penuh. Bahkan, sejumlah warga telah mengantre untuk menempati Rusunawa. Hal itulah yang mendorong Pemkot Blitar untuk kembali membangun 1 blok Rusunawa Blitar.

    “Rencananya, single blok akan dibangun di lokasi yang telah disiapkan. Untuk analisis dampak lingkungan (Amdal), tahun ini tinggal pelaksanaan saja. Kebetulan pembangunan rusunawa ini sepenuhnya dikerjakan oleh pemerintah pusat, sementara kami hanya menerima manfaatnya. Kami berharap dengan kepemimpinan baru di kementerian maupun di daerah, proyek ini bisa terealisasi segera,” ujarnya.

    Secara administratif, persyaratan dari Pemkot Blitar juga telah lengkap. Tinggal menunggu persetujuan dari Menteri PUPR saja.

    “Iya, karena perizinan rusunawa saat ini diperketat, karena di daerah lain banyak Rusunawanya sering kosong dan tidak terurus. Alhamdulillah, Rusunawa Kota Blitar diminati, berbeda dengan beberapa daerah lain,” pungkasnya.

    Diharapkan dengan adanya blok baru Rusanawa ini mampu menampung lebih banyak warga kurang mampu. [owi/beq]

  • Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    TRIBUNJATIM.COM – Wali Kota Solo mendadak viral lantaran seorang penjual telur gulung menagihnya dengan harga sangat tinggi.

    Penjual telur gulung itu lantas langsung viral dan dibicarakan banyak orang di sosial media.

    Akibat mengetahui dagangannya dibeli oleh kepala daerah, si penjual menagih nominal yang tinggi.

    Viral di media sosial seorang penjual telur gulung “ngepruk” alias menetapkan harga lebih tinggi saat barang dagangannya hendak dibeli Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

    Kejadian itu berlangsung saat acara karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025).

    Teguh seharusnya membayar dengan harga sesuai jumlah telur gulung yang dipesan, tapi penjual telur gulung itu malah menarik harga lebih tinggi atau “ngepruk”.

    Menanggapi hal tersebut, sebetulnya Teguh Prakosa tidak mempersoalkan aksi penjual telur gulung itu.

    Teguh mengatakan, tujuannya memborong telur gulung dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro untuk melarisi dagangan mereka supaya cepat habis.

    “Nggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau diapain. Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” kata Teguh saat ditemui, Selasa (28/1/2025).

    Aksi penjual telur gulung tersebut disaksikan banyak orang yang hadir dalam karnaval Grebeg Sudiro, bahkan menjadi viral di media sosial.

    Salah satu tokoh Tionghoa Solo Sumartono Hadinoto yang hadir di lokasi menceritakan peristiwa tersebut.

    Katanya, awalnya Teguh menyaksikan kirab gunungan kue keranjang dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    Di depan kerumuman orang itu ada penjual telur gulung.

    “Di depan kerumuman massa itu ada yang jual telur gulung di gelas-gelas (cup). Nampannya itu kelihatan. Ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung). Kalau 28 tambah 28 kan 56 dan ada dua yang dikasih saos. Misal 28 itu dua pakai saos tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saos 14 kan tinggal 40an (cup gelas). Dia minta 10.000 per gelas. Jadi kan Rp 400.000,” kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).

    Tetapi, kata Sumartono penjual telur gulung itu minta kepada Wali Kota Solo Rp 800.000. Aksi penjual telur gulung yang menarik Rp 800.000 membuat pengunjung karnaval Grabag Sudiro bersorak-sorai.

    Awalnya penjual telur gulung itu marah-marah karena merasa malu disoraki sehingga penjual telur gulung menerima uang Rp 400.000 yang diberikan Wali Kota Solo dan langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Penjual telur gulung itu terima Rp 400.000 terus pergi,” katanya.

    Sumartono menyampaikan Wali Kota Solo membeli telur gulung untuk dibagikan kepada para pengunjung karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    “Iya, niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi ada yang jualan kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh,” ujar Sumartono.

    Penjual telur gulung mengepruk harga mahal setelah dibeli wali kota Solo (Instagram)

    Kejadian sebaliknya dialami seorang penjual soto.

    Ada kepala daerah lain yang justru memberikan uang berlebih kepada penjual soto saat makan di tempatnya berjualan.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Nasib Warga Belanja Pakai Uang Rp500 Warna Kuning Ditolak 2 Kali, Sudah Tak Berlaku? BI Jelaskan

    Nasib Warga Belanja Pakai Uang Rp500 Warna Kuning Ditolak 2 Kali, Sudah Tak Berlaku? BI Jelaskan

    TRIBUNJATIM.COM – Curhatan warga belanja pakai uang logam Rp500 warna kuning ditolak dua kali viral di media sosial.

    Iapun mempertanyakan apakah uang tersebut sudah tidak berlaku atau tidak.

    Curhatan warga tersebut ramai usai diposting salah satu akun di media sosial Instagram.

    “Uang ini udh ga laku lagikah? Udh 2 kali ditolak setiap pake uang ini huhuu. sender jateng btw,” tulis unggahan dari akun Instagram @folk***, Sabtu (25/1/2025).

    Beberapa warganet menyebutkan uang logam tersebut masih berlaku, tetapi tak sedikit juga yang mengatakan sebaliknya.

    Berdasarkan penelurusan Kompas.com, uang logam warna kuning yang dimaksud dalam unggahan tersebut adalah uang logam Rp 500 tahun emisi (TE) 1997.

    Lantas, apakah uang logam Rp 500 warna kuning TE 1997 sudah tidak berlaku?

    Dikutip dari Kompas.com, merujuk laman resmi Bank Indonesia (BI), uang logam Rp 500 TE 1997 sudah dicabut secara resmi oleh BI sejak 1 Desember 2023. 

    Artinya, uang ini sudah tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran di Indonesia.

    Selain uang logam Rp 500 TE 1997, BI juga telah menarik uang pecahan Rp 500 TE 1991.

    Masyarakat yang masih memiliki uang logam tersebut, masih bisa menukarkan ke Bank Indonesia atau kantor bank umum mulai hingga 1 Desember 2033.

    Nantinya, masyarakat akan mendapatkan penggantian sesuai dengan nominal yang ditukarkan.

    Uang logam Rp 500 warna kuning sudah tidak berlaku sejak 1 Desember 2023. (Instagram via Kompas.com)

    “Masyarakat dapat menukarkan uang yang telah dinyatakan dicabut tersebut dalam jangka waktu 10 tahun sejak pencabutannya ditetapkan. Setelah itu, uang tersebut tidak dapat ditukarkan lagi,” tulis BI di laman resminya.

    Pencabutan dan penarikan uang rupiah logam ini dilakukan dengan pertimbangan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan/material uang.

    Untuk diketuhui, ada beberapa uang kertas dan logam yang sudah ditarik peredarannya.

    Sebagian uang tersebut masih bisa ditukarkan ke Bank Indonesia, tetapi beberapa di antaranya sudah tidak bisa ditukarkan.

    Berikut daftarnya:

    Uang kertas

    Rp 10.000/TE 1979 (tidak bisa ditukar)
    Rp 5.000/TE 1980 (tidak bisa ditukar)
    Rp 1.000/TE 1980 (tidak bisa ditukar)
    Rp 500/TE 1982 (tidak bisa ditukar)
    Rp 100/TE 1984 (tidak bisa ditukar)
    Rp 10.000/TE 1985 (tidak bisa ditukar)
    Rp 5.000/TE 1986 (tidak bisa ditukar)
    Rp 1.000/TE 1987 (tidak bisa ditukar)
    Rp 500/TE 1988 (tidak bisa ditukar)
    Rp 0,05/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,10/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,25/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 0,50/TE 1964 – Dwikora (batas penukaran 14 November 2029)

    Uang logam

    Rp 2/TE 1970 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1971 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1974 (batas penukaran 14 November 2029)
    Rp 10/TE 1979 (batas penukaran 14 November 2029)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp1.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp20.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp200 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp2.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp25.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp250 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp500 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp5.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri 25 Tahun Kemerdekaan RI TE 1970 Pecahan Rp750 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp100.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp2.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1974 Pecahan Rp5.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1987 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Cagar Alam TE 1987 Pecahan Rp200.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Save The Children TE 1990 Pecahan Rp10.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Save The Children TE 1990 Pecahan Rp200.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp125.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp250.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    URK Seri Perjuangan Angkatan ’45 RI TE 1990 Pecahan Rp750.000 (batas penukaran 29 Agustus 2031)
    Rp500/TE 1991 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033)
    Rp500/TE 1997 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033)
    URK Seri 50 Tahun Kemerdekaan RI TE 1995 Pecahan Rp300.000 (Seri Demokrasi) (batas penukaran 30 Agustus 2032)
    URK Seri 50 Tahun Kemerdekaan RI TE 1995 Pecahan Rp850.000 (Seri Presiden Republik Indonesia) (batas penukaran 30 Agustus 2032)
    Rp1.000/TE 1993 01 Desember 2023 (batas penukaran 1 Desember 2033).

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Viral! Pria Kemalingan 9 Juta di Rest Area Tol Sidoarjo, Warganet: Emang Rawan

    Viral! Pria Kemalingan 9 Juta di Rest Area Tol Sidoarjo, Warganet: Emang Rawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam video yang diunggah akun Instagram  Sorot Sidoarjo, seorang warganet mengaku telah kemalingan di rest area KM753 Sidoarjo.

    Korban atas nama Rizkiansyah Eka Setioadi, mengaku kehilangan tas bermerek Heylook yang berisi uang jutaan rupiah.

    “Total kehilangan 9-10 juta lah, karena sudah kepakai. Tadi ambil 11 juta, sudah kepakai (sekitar satu jutaan). Alhamdulillah ini ada kamera (CCTV) hadap ke mobil,” ujarnya.

    Rizki juga menceritakan bagaimana prakiraan terduga pelaku melakukan aksi pencurian tersebut.

    “Nah ini orangnya itu kayak neken gitu (gagang pintu bagian belakang) jadi gak kedengaran. Daan, mengambil pouch yang ada di sini. Maaf ya kotor, karena habis proses wisuda. Padahal sudah ditutup (barang-barang lain), harusnya dia ambil (tas) ini, karena isinya dikit,” ujarnya, sembari tertawa getir.

    Ia menyayangkan hilangnya pouch tersebut, lantaran tidak hanya berisi uang jutaan rupiah, tetapi juga ada sejumlah kartu identitas di dalamnya.

    “Tadi udah berangkat dikit, (sensor) langsung bunyi. Nah itu baru sadar ternyata pintunya gak ketutup rapat. Pas kita cek, ya ternyata emang benar kehilangan di sini,” jelasnya.

    Meski begitu, ia terdengar tetap bersyukur lantaran ijazahnya tidak turut diambil. Lantaran itu merupakan perjuangannya selama beberapa menempuh pendidikan.

    “Untung juga tiga kamera yang tergeletak di bagian depan dan pintu mobil tidak diambil. Ada juga kamera di kursi belakang yang juga untungnya aman,” ujarnya.

    Riski berharap agar uang dan barang-barangnya bisa ditemukan dan pelaku dapat segera ditangkap lantaran telah merugikan orang lain. Riski pun berjanji, bagi siapa pun yang bisa menemukannya, ia akan memberikan imbalan di atas Rp1 juta.

    Melihat unggahan video tersebut, akun (et) miminsukmono pun turut menyampaikan pengalamnanya, bahwa memang sudah sering terjadi keluhan kehilangan di lokasi rest area Sidoarjo tersebut.

    “Rest area ini emang rawan,dulu pernah tak tinggal sholat lupa kunci mobil hp di ambil, orangnya emang kayak mantau gitu tiap ada orang yang turun dari mobil. Biasanya orangnya berdiri di pinggir warung,” tulisnya. (fyi/ted)

  • Awal Mula Sadikin Nabung Uang Koin Rp70 Juta di Drum Selama 8 Tahun, Kini Ingin Buka Bengkel

    Awal Mula Sadikin Nabung Uang Koin Rp70 Juta di Drum Selama 8 Tahun, Kini Ingin Buka Bengkel

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria menabung uang koin di dalam drum viral di media sosial.

    Setelah 8 tahun ditabung, hasil celengan uang koin tersebut mencapai puluhan juta.

    Aksi menabung uang koin ini dilakukan oleh Sadikin (34), warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Sadikin menabung koin itu menggunakan drum yang dijadikan sebagai celengan pribadinya.

    Video saat membuka isi celengan drum inilah yang kemudian viral di media sosial.

    Sadikin mengungkap awal mula ia menabung uang koin di drum tersebut.

    Dikatakan Sadikin, setelah uang koin itu dihitung, dirinya tak menyangka uang celengannya itu mencapai puluhan juta rupiah.

    Walaupun ketika menghitung uang celengan itu membutuhkan waktu 10 jam dan membutuhkan bantuan beberapa orang.

    Saat dikonfirmasi, Sadikin mengatakan, ia menabung uang koin itu sekitar delapan tahun.

    Awalnya, usaha bengkelnya yang saat itu tengah sepi membuat Sadikin melamun hingga melihat keberadaan drum di bengkelnya yang tidak terpakai.

    Dari situ, Sadikin berinisiatif memakai drum menjadi celengan untuk uang koin.

    “Awalnya sih enggak ada niat, cuma iseng-iseng. Soalnya kan lagi sepi di bengkel saya,” ucap Sadikin, Senin (27/1/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

    Sadikin (34) warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menghitung tabungan koin. (Istimewa via Tribun Jabar)

    “Dibuatnya dulu awalnya pakai kater, kan enggak tembus, terus pakai pisau, pakai pisau juga enggak tembus, terus saya pakai gerinda buat bikin lubangnya itu,” sambung dia.

    Pertama kali saat mengisi drum yang ia sulap menjadi celengan, Sadikin memasukkan uang koin sebanyak Rp 10 ribu. 

    Ketekunannya selama delapan tahun itu pun membuat drum terisi penuh dengan uang koin.

    Sampai akhirnya, Sadikin dan istrinya membuka celengan drum itu.

    Dalam video viral itu terlihat, anak kecil sampai berenang di atas tumpukan uang koin yang dikeluarkan Sadikin dari dalam celengan drum.

    “Itu semua uang koin, soalnya kan kalau ditambahin sama uang kertas takut hancur, makanya koin 500 perak dan 1.000. Keseluruhan dihitung-hitung itu hampir Rp 70 jutaan,” ucap Sadikin.

    Sadikin menjelaskan, sekitar 10 jam waktu yang dihabiskan untuk menghitung uang koin dari celengan drumnya itu. 

    Sadikin pun memisahkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 agar memudahkan penghitungan.

    “Proses perhitungan itu, saya buka pagi jam delapan pagi, selesai-selesai jam lima sore, itu dihitung sama delapan orang,” katan Sadikin.

    “Uang dikemas pakai plastik, cuma kita hitung dulu, per kantongnya itu 500 koin, jadi yang koin 1.000 itu 500 koin dan yang Rp 500 perak juga 500 koin sekantongnya,” jelasnya.

    Sadikin berencana akan menukarkan uang koin Rp 70 juta dari hasilnya menabung selama delapan tahun itu ke bank. 

    Ia pun akan memakai uang itu untuk tambahan modal usaha bengkel motornya.

    “Kemarin konfirmasi dulu ke pihak bank mau ditukar,” kata Sadikin.

    Sementara itu, penemuan harta karun membuat petani ini kaget.

    Ia mendadak temukan uang koin kuno 1 kuintal atau setara 100 kg di dalam guci saat menggarap sawah bersama istri.

    Adapun petani yang menemukan harta karun tersebut adalah Kariyo, asal Pasuruan, Jawa Timur.

    Ia menemukan harta karun saat menggali ladangnya pada Sabtu (25/1/2025).

    Kariyo menemukan harta karun berupa koin kuno dan guci yang diyakini merupakan artefak bersejarah.

    Dilansir dari Kompas TV via Kompas.com, Senin (27/1/2025), kronologi ditemukannya harta karun berupa guci berisi koin bertuliskan aksara China saat Kariyo dan istrinya sedang menggarap sawah yang hendak ditanami kubis.

    Ladang tempat ditemukannya harta karun tersebut merupakan tanah kosong yang ia sewa yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

    Ditengah-tengah aktivitas mencangkul ladang, tiba-tiba saja cangkulnya mengenai benda keras.

    Kariyo, petani asal Pasuruan, Jawa Timur menemukan harta karun saat menggali ladangnya pada Sabtu (25/1/2025). Uang koin seberat 100 kg tersebut diduga peninggalan Dinasti Qing. (Dok. KompasTV)

    Lantas, Kariyo penasaran dan menggali lebih dalam lalu mendapati sebuah guci beraksara China lengkap dengan penutupnya.

    Ladang tempat ditemukannya harta karun oleh Kariyo ternyata bukan tanah milik pribadi.

    Dalam hal ini, dirinya menyewa tanah milik perhutani untuk dikelola sendiri.

    Setelah dibuka, Kariyo menemukan ribuan koin yang telah usang dan diyakini sebagai peninggalan bersejarah Dinasti Qing lantaran bentuk dan tulisannya menggunakan aksara China.

    “Barang kuno berupa uang koin beratnya sekitar satu kuintal,” kata Karyo kepada Kompas TV.

    Selain uang koin yang tampak usang, di dalam guci tersebut juga ditemukan lonceng dan sebuah benda mirip seperti cermin.

    “Ada lonceng juga, guci, sama kayak cermin. Itu ditemukan di lahan yang saya kontrak milik perhutani,” terang Kariyo.

    Selama tinggal dan menjadi petani di desanya, dirinya mengaku tidak pernah menemukan benda serupa.

    Kariyo juga tidak tahu-menahu asal usul lahan tempat penemuan koin itu sebelumnya.

    Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi resmi mengenai asal usul maupun nilai sejarah dari benda-benda tersebut dari para ahli sejarah dan arkeolog.

    Kariyo sendiri pun belum bisa memutuskan apakah harta karun berupa koin dan guci yang ia temukan akan dijadikan koleksi pribadi atau hendak dijual.

    Yang jelas peristiwa ini menambah daftar penemuan barang kuno di wilayah Kabupaten Pasuruhan yang dikenal memiliki jejak sejarah yang panjang.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com