provinsi: RIAU

  • BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI, Cek Lokasinya

    BMKG Warning Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam RI, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia selama sepekan terakhir dilanda hujan dengan intensitas sedang, lebat, sangat lebat, bahkan ekstrem. Hal ini memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di wilayah Jawa Barat, hingga insiden pohon tumbang di area Jakarta Selatan.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan kondisi cuaca yang didominasi hujan dipengaruhi aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang melintas di wilayah Indonesia.

    Selain itu, dinamika atmosfer di Samudra Hindia dan Pasifik yang ditandai dengan nilai negatif pada Indian Ocean Dipole (IOD), serta nilai positif pada Southern Oscillation Index (SOI). Hal ini turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    “Dengan kondisi atmosfer yang relatif labil, peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat/sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, menjadi semakin besar,” tulis BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Oktober-6 November 2025, dikutip Jumat (31/10/2025).

    BMKG mengatakan dalam sepekan ke depan potensi hujan diperkirakan masih cukup signifikan di beberapa wilayah Indonesia, meliputi bagian barat dan selatan Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, wilayah utara Kalimantan dan Sulawesi, Maluku Utara, serta sebagian besar Papua.

    Peningkatan curah hujan ini, kata BMKG, merupakan dampak dari pengaruh dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal yang saling berinteraksi.

    Lebih lanjut, BMKG membeberkan wilayah mana saja yang berpotensi mengalami hujan lebat-sangat lebat, yang dapat disertai dengan angin kencang. Simak daftarnya berikut ini:

    Periode 31 Oktober – 2 November 2025

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
    Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

    Periode 3 November – 6 November 2025

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Jawa Timur dan Papua Pegunungan.
    Angin Kencang : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.

    Imbauan BMKG

    Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
    Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
    Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
    Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

    • • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Suci Sustari berdayakan Perempuan Duri menjahit baju tahan api

    Kisah Suci Sustari berdayakan Perempuan Duri menjahit baju tahan api

    Duri, Riau, (ANTARA) – Di lantai dua sebuah rumah toko (ruko) di Duri, Ibukota Kecamatan Mandau Bengkalis, Provinsi Riau, sejumlah perempuan tampak fokus menjahit kostum khusus untuk pekerja sektor industri minyak bumi dan gas.

    Baju tersebut berbahan tahan api dengan model “coverall” atau menutup semua badan. Pakaian tersebut tak asing bagi masyarakat daerah Duri karena memang dari sinilah salah satu sumber minyak terbesar di Indonesia berasal.

    Pada salah satu meja, tampak Rena Fidawati (45) serius menjahit dengan mesin tiga jarumnya. Sudah dua tahun Rena bekerja di sini sebagai penjahit. Sebelumnya dia juga sesekali menjahit tapi hanya untuk baju perempuan biasa.

    Ketika baru menjahit di sini, dia mengaku agak canggung, sehingga dalam satu hari hanya bisa menyelesaikan satu pakaian saja dengan upah Rp65 ribu. “Kadang itu pun tak selesai,” katanya.

    Akan tetapi lama kelamaan dia sudah bisa menyelesaikan tiga hingga lima pakaian. Ia pun bisa meraup cuan sekitar Rp300 ribu satu hari Rp9 juta sebulan.

    Berkat jerih payahnya itu, ia pun sudah bisa membeli Toyota Avanza hanya dalam waktu dua tahun. Selain tentunya menambah pundi-pundi keuangan keluarganya untuk keperluan biaya anak sekolah.

    Sejatinya Rena hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Suaminya bekerja pada kontraktor yang mendapatkan proyek dari Pertamina Hulu Rokan yang saat ini mengelola Lapangan Migas Duri.

    Dia sadar ancaman tidak ada pekerjaan maupun pemutusan hubungan kerja bisa saja sewaktu-waktu menimpa suaminya. Apalagi Lapangan Duri ini sudah cukup lama dan penurunan produksi adalah suatu keniscayaan. Ditambah lagi anaknya sudah tiga, ia pun memutuskan untuk mencari tambahan penghasilan.

    “Alhamdulillah bisa menambah belanja anak sekolah. Anak sudah tiga kan bayak juga biayanya. Yang tertua saat ini sudah sekolah menengah atas dan terkecil sekolah dasar,” ceritanya.

    Rena adalah satu dari 86 pekerja di Rumah Jahit Lestari di Kota Duri yang mayoritas (58 orang) perempuan. Rena menjalani aktivitas sehari-hari di Workshop RJL yang terpisah beberapa petak dari lokasi toko tampilan produknya.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Elnusa dukung target lifting 1 juta BPH lewat cementing sumur migas

    Indramayu (ANTARA) – PT Elnusa Tbk memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional melalui layanan cementing (penyemenan) sumur migas, salah satu aspek krusial dalam mendukung target Indonesia memproduksi 1 juta barel minyak per hari (BPH) pada 2030.

    Andri Haribowo, Direktur Operasi Elnusa, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), menjelaskan bahwa cementing merupakan proses wajib dalam pengeboran sumur baru yang akan diproduksikan.

    “Cementing bukan sekadar pelengkap, tapi pekerjaan fundamental,” kata dia kepada awak media yang mengunjungi fasilitas Integrated Supporting Base (ISB) Elnusa di Mundu, Indramayu, pada Kamis (30/10).

    Tanpa penyemenan yang tepat, kata dia, lubang sumur berisiko runtuh dan fluida dari berbagai lapisan — seperti air, gas, dan minyak — dapat bercampur, sehingga menghambat keluarnya minyak dari zona produktif.

    “Katakanlah pengeboran senilai 3 juta dolar ditargetkan menghasilkan 500 barel, maka kualitas semen harus benar-benar sesuai dengan karakter sumur. Kalau tidak, produksi bisa gagal total,” kata Andri.

    ISB Elnusa di Mundu dilengkapi fasilitas laboratorium cementing dan gudang (warehouse) yang dipakai untuk kegiatan perawatan, pemeliharaan, dan pengondisian peralatan sebelum dikirim ke lokasi sumur.

    Dengan fasilitas tersebut, kata Andri, Elnusa memastikan setiap peralatan telah melalui proses kalibrasi yang ketat, menunjukkan ukuran yang akurat, dan memiliki kekuatan yang sesuai dengan standar kalibrasi internasional.

    Dia menambahkan, cementing menjadi penting dalam industri migas karena berfungsi untuk merekatkan casing dengan formasi batuan, mencegah migrasi fluida antar lapisan, dan menjaga integritas dan kestabilan sumur. Untuk itu, dibutuhkan formula semen yang spesifik sesuai kondisi geologi sumur, seperti kandungan CO2, atau gas.

    Sebelumnya, formulasi dan pengujian semen dilakukan melalui pihak ketiga. Kini, Elnusa telah memiliki laboratorium semen sendiri yang mampu merancang formula, menguji kekuatan, dan memastikan kualitas sesuai standar industri.

    Sampel berbagai jenis semen ditampilkan di laboratorium cementing Elnusa di Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025). (ANTARA/Shofi Ayudiana)

    ISB Mundu atau Workshop Elnusa Mundu yang berdiri sejak 2004 kini berfungsi sebagai pusat pemeliharaan dan kalibrasi peralatan pengeboran. Fasilitas itu dilengkapi laboratorium untuk cementing dan stimulasi, ruang uji tekanan untuk pengetesan sistem pemeliharaan terpadu.

    Menurut Andri, Elnusa memastikan seluruh peralatan di fasilitas tersebut memenuhi standar kalibrasi internasional, memiliki akurasi tinggi, dan siap digunakan di lapangan.

    “ISB bukan lagi sekadar gudang, tapi pusat kerja teknis dan pengujian. Kami menyebutnya Integrated Supporting Base karena perannya yang strategis dalam mendukung operasional pengeboran,” kata Andri.

    Fasilitas serupa juga tersedia di Balikpapan (Kalimantan Timur), Duri (Riau), dan Prabumulih (Sumatera Selatan), yang menjadi bagian dari strategi Elnusa dalam mendukung operasional regional secara efisien dan terintegrasi, kata dia.

    Dukung sumur tua kembali produktif

    Andri mengungkapkan bahwa pada tahun ini, PHE menargetkan pengeboran sekitar 900 sumur di seluruh wilayah kerja, termasuk 400 sumur di Rokan dan 100 sumur di Prabumulih. Setiap sumur memiliki target produksi tersendiri, dan keberhasilan pencapaian target tersebut sangat bergantung pada kualitas cementing.

    Menurut dia, selain pada sumur baru, cementing juga berperan penting dalam kerja ulang (workover) sumur lama. Seiring waktu, sumur-sumur tua mengalami peningkatan kandungan air akibat pergeseran pori-pori formasi. Fenomena ini dikenal sebagai water blocking, ketika air menggantikan posisi minyak dan menghambat aliran hidrokarbon.

    Melalui kerja ulang, kata Andri, dilakukan penyemenan ulang untuk memperbaiki kualitas casing semen. Langkah ini bertujuan menutup jalur air dari zona non-produktif dan membuka kembali akses ke zona target minyak dan gas. Dengan cara ini, sumur tua bisa kembali produktif dan berkontribusi terhadap pencapaian target produksi nasional.

    “Banyak kasus di industri migas di mana sumur gagal produksi karena kualitas semen yang tidak sesuai. Semua orang perminyakan tahu betapa kritikalnya cementing,” ujar Andri.

    Lifting atau produksi migas Indonesia saat ini masih sekitar 600.000 BPH, sedangkan konsumsinya sekitar 1,6 juta BPH. Artinya, produksi masih jauh di bawah kebutuhan konsumsi, sehingga ketergantungan terhadap impor minyak masih tinggi.

    Oleh karena itu, kata Andri, Elnusa berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, termasuk target lifting 1 juta barel BPH pada 2030.

    Dia menambahkan bahwa Elnusa juga turut mendukung Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.

    Pengembangan kapabilitas lokal menjadi kunci untuk mewujudkan target swasembada energi secara berkelanjutan dan berdaya saing global, kata Andri.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Anton Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Pria Terkubur di Siak

    Polisi Kantongi Identitas Terduga Pembunuh Pria Terkubur di Siak

    Siak

    Penyelidikan kasus pembunuhan pria bernama Novrianto (39) di Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mulai menemui titik terang. Polisi saat ini telah mengantongi identitas terduga pelaku.

    “Untuk terduga pelaku sudah kita kantongi identitasnya,” ujar Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).

    Eka belum mengungkap secara detail soal sosok terduga pelaku ini. Ia mengatakan saat ini Tim Satreskrim Polres Siak tengah melakukan perburuan terhadap pelaku.

    “Mohon waktu, kami masih melakukan pengejaran,” imbuhnya.

    Novrianto ditemukan tewas tanpa busana pada Selasa siang, 28 Oktober 2025. Jasadnya ditemukan terkubur dan ditutup terpal di kebun milik warga di Jalan Meradan, Kampung Perawang Barat, Kecamatan Tualang.

    Jasad Novrianto ditemukan setelah saksi, seorang wanita berinisial A (34) mencium bau amis dari kebun miliknya. Karena penasaran, A lantas mencari tahu sumber bau itu hingga menemukan gundukan tanah baru mirip kuburan di kebunnya.

    Melihat hal itu, A lantas menghubungi Polsek Tualang. Polisi pun datang dan membongkar kuburan tersebut bersama warga.

    “Kemudian anggota Polsek Tualang datang ke lokasi dan menggali kuburan itu bersama masyarakat dan ternyata ada tubuh manusia di dalamnya,” jelasnya.

    Hasil Autopsi

    Kapolres menyampaikan dugaan awal bahwa mayat pria yang dikubur tersebut adalah korban pembunuhan. Hasil autopsi mengungkap korban tewas akibat kekerasan benda tajam.

    “Hasil autopsi menyatakan penyebab kematian korban akibat kekerasan tajam yang jamak (multiple trauma) pada leher dan kepala,” kata Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

    Hasil autopsi mengungkap mayat korban dalam kondisi membusuk lanjut. Selanjutnya ditemukan patah tulang kepala, tulang rahang atas-bawah, tulang leher, belikat, punggung tangan kiri.

    “Kemudian ada luka terbuka pada kepala, wajah, leher, punggung, dada dan kedua anggota gerak atas. Terpotongnya pembuluh darah besar leher sisi kiri, otot leher sisi kiri, lidah, dan robeknya selaput keras otak akibat kekerasan tajam,” jelasnya.

    Kapolres menambahkan korban diperkirakan tewas 48-72 jam sebelum pemeriksaan jenazah.

    (mea/dhn)

  • Tanam Jagung Perdana Kuartal IV, Polres Dumai Dukung Ketahanan Pangan

    Tanam Jagung Perdana Kuartal IV, Polres Dumai Dukung Ketahanan Pangan

    Jakarta

    Polres Dumai melakukan penanaman jagung perdana pada kuartal IV tahun 2025 untuk mendukung program nasional ketahanan pangan. Penanaman jagung dilaksanakan di lahan seluas 2 hektare di dua kelurahan wilayah Kecamatan Bukit Kapur.

    Kapolres Dumai AKBP Angga Febrian Herlambang menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi nyata Polres Dumai dalam mewujudkan Indonesia menuju swasembada pangan nasional.

    “Kami sangat mendukung program pemerintah swasembada pangan, dan penanaman jagung pipil ini adalah salah satu langkah konkret yang kami lakukan,” ujar AKBP Angga Febrian Herlambang, Kamis (30/10/2025).

    Penanaman jagung dilaksanakan di dua desa yakni di Perumahan Putri Tujuh, Jalan Koperasi Putri Tujuh RT 004 Kelurahan Bagan Besar, dan lahan di Jalan KUD RT 007 Kelurahan Bagan Besar Timur, masing-masing seluas 1 hektare.

    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Bukit Kapur, Iptu Zulfahli dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Bukit Kapur Ns. Teguh Widodo, Lurah Bagan Besar Timur,Rita Hartati, Lurah Bagan Besar Selamat, serta perwakilan dari Koramil Bukit Kapur, petugas penyuluh lapangan, dan petani relawan.

    Dalam sambutannya, Iptu Zulfahli menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan berharap kegiatan ini mendapat berkah serta dapat mendukung program pemerintah. Camat Bukit Kapur juga menyampaikan dukungannya terhadap program swasembada pangan dan berharap kegiatan penanaman jagung pipil ini berjalan lancar.

    Kegiatan penanaman jagung pipil ini selesai pada pukul 12.00 WIB, dengan situasi yang aman, lancar, dan kondusif. AKBP Angga Febrian Herlambang menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.

    (mea/dhn)

  • Telkom Tuntaskan Topping Off NeutraDC Nxera Batam, Dukung Ekosistem AI

    Telkom Tuntaskan Topping Off NeutraDC Nxera Batam, Dukung Ekosistem AI

    Jakarta

    TelkomGroup melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), menuntaskan tahap topping off pembangunan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam di kawasan industri Kabil, Batam. Fasilitas berkapasitas awal 18 MW ini siap dikembangkan hingga 54 MW untuk memperkuat konektivitas digital dan ekosistem AI di Asia Tenggara.

    Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini memaparkan momentum topping off ini bukan sekadar pencapaian konstruksi, tetapi juga simbol dari komitmen untuk membangun fondasi digital yang kuat dan berdaulat.

    “Data center di Batam akan menjadi tulang punggung penting bagi transformasi ekonomi digital nasional. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur data center dan memperluas kehadiran skala regional TelkomGroup agar mampu memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital Asia Tenggara,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).

    Hal ini ia sampaikan seusai pelaksanaan topping off ceremony di kawasan industri Kabil, Batam, hari ini. Acara bertajuk ‘Powering AI Connectivity: Batam Digital Hub’ itu menandai capaian strategis TelkomGroup dalam memperkuat fondasi infrastruktur digital nasional.

    Senior Director Business Performance & Asset Optimization PT Danantara Asset Management, Bhimo Aryanto, mengatakan fasilitas ini akan menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    “Investasi ini tidak hanya memperkuat infrastruktur strategis nasional, tetapi juga membuka peluang bagi kolaborasi lintas sektor dan masuknya investasi digital berkelanjutan di kawasan Batam,” ungkapnya.

    CEO NeutraDC Nxera Batam, Indrama YM Purba, menambahkan bahwa pembangunan ini menjadi langkah penting menuju AI-ready campus pertama berskala internasional di Indonesia.

    “Apa yang kami bangun di Batam bukan sekadar pusat data, tetapi sebuah jembatan yang menghubungkan kekuatan digital Indonesia dengan kawasan, serta mengaitkan teknologi dengan makna yang lebih besar,” ujarnya.

    NeutraDC Nxera Batam dirancang sebagai regional gateway yang menghubungkan arus data dan ekonomi digital di kawasan SIJORI (Singapura-Johor-Riau).

    “Berada di jantung kawasan SIJORI (Singapura-Johor-Riau), NeutraDC Nxera Batam akan menjadi Regional Gateway bagi arus data dan ekonomi digital Asia Tenggara. Bersama para mitra kami, Nxera dan Medco, kami membangun ekosistem yang akan memberdayakan bisnis, memperkuat komunitas, dan mendorong inovasi berkelanjutan bagi masa depan,” tambahnya.

    NeutraDC Nxera Batam juga telah meraih sertifikasi global Uptime Institute Tier III Certification of Design Documents (TCDD) yang menandakan kesiapan fasilitas ini dalam menghadirkan infrastruktur kelas dunia untuk kebutuhan hyperscaler dan enterprise global.

    “Dengan terselesaikannya struktur utama dan pencapaian sertifikasi global ini, kami semakin dekat untuk menghadirkan pusat data dengan performa dan reliabilitas tertinggi di kawasan,” tutup Indrama.

    Dalam kesempatan itu, NeutraDC Nxera Batam juga menandatangani Master Service Agreement (MSA) dengan tujuh mitra strategis sektor telekomunikasi dan ISP, yakni Permana Net, Super Sistem Group, LitUp Network Indonesia, Iforte, Telin, Matrix Nap Info, dan Moratelindo.

    Kerja sama ini menegaskan posisi NeutraDC Nxera Batam sebagai carrier-neutral data center yang menawarkan fleksibilitas dan ketahanan jaringan bagi pelanggan.

    “Kolaborasi dengan TelkomGroup melalui NeutraDC Nxera Batam merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas lintas negara dan efisiensi digital economy di Asia Tenggara,” ujar CEO Singtel’s Digital InfraCo dan Nxera, Bill Chang.

    (prf/ega)

  • Pemkot Batam beri penghargaan giatkan tata kelola koperasi yang baik

    Pemkot Batam beri penghargaan giatkan tata kelola koperasi yang baik

    ANTARA – Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memberikan sertifikat penghargaan bagi 29 koperasi di kota itu guna mendorong tata kelola yang baik. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, Salim pada Kamis (30/10) mengungkapkan sebanyak 10 koperasi masuk ke kategori “sehat,” sementara 19 lainnya “cukup sehat.” (Angiela Chantiequ/Soni Namura/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Diinjak Gajah, Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Koma

    Diinjak Gajah, Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Koma

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Seorang bocah perempuan bernama Citra (8) mengalami koma setelah diinjak oleh gajah liar di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. 

    Sardo Purba, ayah korban mengatakan kejadian bermula saat tiga ekor gajah menyambangi rumahnya. Mendengar suara gaduh di depan rumah, dia mencoba membuka pintu. 

    “Ketika buka pintu, ada tiga ekor gajah, salah satunya paling galak. Kami melarikan diri ke ladang jagung, tetapi langsung dikejar. Anak saya yang kedua langsung diinjak oleh gajah itu,” kata Sardo Purba. 

    Akibat insiden tersebut, sang bocah mengalami luka serius di bagian kepala dan tak sadarkan diri. Korban saat ini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Arifin Ahmad, Pekanbaru. Tak hanya itu, kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah delapan ekor ini juga merusak rumah korban. 

    “Kini dia sedang menjalani operasi karena mengalami retak tengkorak kepala akibat diinjak gajah,” pungkasnya. 

    Kapolsek Rumbai, AKP Said Khairul Iman mengatakan korban diinjak gajah saat lari menyelamatkan diri bersama orang tuanya.

    “Mereka panik dan mencoba menyelamatkan diri,” ujar Said. 

    Polisi dan pemerintah desa setempat sedang berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau untuk mencari solusi agar konflik gajah dan manusia di awasan itu tidak terulang. 

  • RI Punya ‘Harta Karun Langka’ Dibutuhkan Dunia, Tapi Terbuang Sia-Sia

    RI Punya ‘Harta Karun Langka’ Dibutuhkan Dunia, Tapi Terbuang Sia-Sia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia ternyata memiliki potensi “harta karun langka” penting berupa mineral ikutan timah yang diproduksikan PT Timah Tbk (TINS). Namun sayangnya, potensi tersebut selama bertahun-tahun justru terbuang sia-sia ke laut.

    Hal ini bahkan sempat diutarakan oleh Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Restu Widiyantoro. Ia bilang, selama ini perusahaan tidak menyadari nilai dari sisa hasil produksi (SHP) timah. Akibatnya, mineral ikutan tersebut dibuang tanpa pemanfaatan yang lebih optimal.

    “Jadi bertahun-tahun SHP itu dibuang di laut. Jadi baru sejak beberapa hari yang lalu kami tahu betapa pentingnya harta karun ini,” kata Restu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada bulan September 2025 lalu.

    Atas hal itu, mulai dari sekarang PT Timah akan mengubah praktik tersebut dengan menahan dan mengumpulkan seluruh SHP untuk diolah lebih lanjut. Terlebih, pihak swasta maupun pihak lain selama ini bergerilya mengumpulkan SHP yang dibuang oleh PT Timah.

    “Karena kita ketidaktahuan pentingnya barang-barang ini. Jadi Insya Allah dengan arahan Bapak-Bapak dan Ibu sekalian kami akan mulai mengumpulkan, menjaga supaya SHP, sisa hasil produksi yang selama ini dibuang dan betul kami akan siapkan,” kata dia.

    Di sisi lain, Restu menjelaskan bahwa karena proses penambangan dilakukan di laut, selama ini sisa hasil produksi hanya dibuang begitu saja setelah timahnya diambil melalui kapal isap.

    Praktik tersebut telah berlangsung bertahun-tahun akibat ketidaktahuan, dan baru sekitar sebulan terakhir perusahaan menyadari bahwa material yang dibuang itu ternyata memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi.

    Namun sayang, Restu tidak menyebut spesifik jenis mineral ikutan yang selama ini terbuang tersebut.

    Mineral Ikutan Timah

    Perlu diketahui, salah satu mineral ikutan pada komoditas timah yang bernilai yaitu monasit karena mengandung Logam Tanah Jarang (LTJ).

    Mengutip Booklet Logam Tanah Jarang yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2020, potensi mineral tanah jarang di Indonesia berasal dari beberapa produk turunan dari hasil pengolahan sejumlah mineral, seperti timah, emas, alumina, pasir zircon hingga nikel.

    Adapun lokasinya mayoritas berada di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi.

    Logam Tanah Jarang (LTJ) ini merupakan salah satu dari mineral strategis dan termasuk “critical mineral” yang terdiri dari 17 unsur, antara lain scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) dan yttrium (Y).

    Logam tanah jarang ini juga digunakan untuk bahan baku pembuatan alutsista di industri pertahanan.

    Beberapa material alutsista menggunakan unsur LTJ sebagai unsur paduan, antara lain material Terfenol-D, paduan tiga logam terdiri dari Terbium (Te), Iron (Fe), dan Dysprosium (Dy) sebagai material per edam gelombang sonar pada teropong bidik senapan malam (TBSM) untuk material optic Yttrium aluminium garnet (YAG) dan lainnya.

    Dari total 28 lokasi mineralisasi LTJ yang terungkap, baru sekitar 9 lokasi mineralisasi LTJ (30%) telah dieksplorasi awal, namun 19 lokasi mineralisasi LTJ (70%) belum dilakukan/ belum optimal dilakukan eksplorasi.

    Berikut beberapa jenis mineral tanah jarang di Indonesia:

    – Monasit dan Xenotime, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih timah. Potensinya terdapat di tambang timah di Bangka Belitung.

    – Monasit:

    Indonesia telah memiliki sumber daya monasit sebesar 185.179 ton logam yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi cadangan. Hasil analisa konsentrat monasit dalam timah antara lain 31,5% CeO2, 13,2% La2O3, 11% Nd2O3, 3,9% Y2O3, 2,98% Pr6O11, 1,98% Gd2O3, 1,96% Sm2O3.

    Ada 3 provinsi yang memiliki potensi logam tanah jarang, antara lain:

    1. Kepulauan Riau, sumber daya LTJ 2.268 ton.

    2. Kepulauan Bangka Belitung, sumber daya LTJ 181.735 ton.

    3. Kalimantan Barat, sumber daya LTJ 1.175 ton.

    – Xenotime:

    Indonesia telah memiliki sumber daya xenotime sebesar 20.734 ton logam yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi cadangan. Adapun lokasinya berada di Kepulauan Bangka Belitung.

    Zirconium silicate, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih timah dan emas, serta di dalam pasir zircon. Potensinya terdapat di tambang pasir zirkon di Kalimantan. Adapun unsur LTJ di dalamnya antara lain Y (Yttrium) dan Ce (cerium).

    – Ferrotitanates, merupakan residu hasil pengolahan bauksit menjadi alumina. Potensinya terdapat di lumpur merah (red mud) di Kalimantan Barat.

    – Bijih nikel laterit, merupakan by-product atau hasil ikutan dari pengolahan bijih nikel laterit melalui proses hidrometalurgi yaitu smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) nikel-cobalt. Potensinya terdapat di tambang nikel (limonit) di Sulawesi. Unsur LTJ antara lain Sc (scandium), Nd (neodymium), Pr (praseodymium), Dy (disprosium))

    – Batuan granit

    – Abu batu bara/FABA (monasit).

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemerintah Pusat Didesak Inisiatif Beri Status istimewa untuk Riau

    Pemerintah Pusat Didesak Inisiatif Beri Status istimewa untuk Riau

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Aliansi Nasional Perjuangan Daerah Istimewa Riau, Alfitra Salamm mengatakan pemerintah pusat seharusnya memberikan gelar daerah istimewa kepada Riau tanpa harus diminta oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat.

    Alfitra mengklaim bahwa Riau sudah sejak lama berkontribusi terhadap perkembangan sejarah di Indonesia, mulai dari sistem kerajaan hingga sistem demokrasi. Selain itu, Riau dikenal berpengaruh dalam penyebaran budaya Melayu di Indonesia.

    “Sebetulnya kalau pemerintah pusat itu sadar ya, tidak diminta pun dikasih seharusnya. Nah begitu, lho. Kita sudah kontribusi (budaya) Melayu,” kata Alfitra saat berkunjung ke Kantor Bisnis Indonesia, dikutip Kamis (30/10/2025).

    Mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu menyampaikan, Riau juga berkontribusi dalam sektor pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA), khususnya berkontribusi terhadap penyebaran minyak di dalam negeri.

    Bahkan menurutnya, Riau adalah surga bisnis bagi para pelaku usaha. Namun, dia merasa masyarakat Riau tidak memperoleh manfaat yang sebanding. 

    “Keistimewaan kita kan hanya satu. Pertama, hak keistimewaan keuangan itu ada, dana bagi hasil, yang lain enggak ada kok,” ujarnya.

    Dia berharap naskah akademik upaya perubahan nomenklatur Riau menjadi daerah istimewa telah diberikan kepada DPR dan DPD dapat masuk dalam prolegnas 2026 atau kumulatif terbuka. Meskipun dia memahami akan dihadapkan sejumlah kendala, terutama persoalan politik. 

    Sebelumnya, Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (BPP DIR) mengajukan naskah akademik pada Selasa (28/10/2025).

    Ketua BPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan keinginan menjadikan Riau menjadi daerah istimewa sejak 1949. Namun kerap terhambat karena dilanda berbagai persoalan. Setelah perundingan dan mendapatkan dukungan dari banyak pihak, pada 17 Oktober, pihaknya menggelar maklumat akbar atau pengumuman bahwa pengajuan DIR akan segera dilaksanakan. 

    Taufik menyampaikan, jika pemberian daerah istimewa diberikan, maka dapat memberikan perbaikan ekonomi terhadap tata kelola Riau baik dari infrastruktur hingga pelayanan publik. Sebab sampai saat ini, aspek tersebut belum tercukupi.

    Taufik menyebut, dana bagi hasil (DBH) antara pemerintah pusat ke daerah sekitar 10%. Menurutnya, persentase tersebut belum mencukupi kebijakan fiskal sehingga dirinya memproyeksikan kenaikan DBH sekitar 20%-30%.