provinsi: RIAU

  • KPK OTT Gubernur Riau, Sita Dolar dan Poundsterling Lebih dari Rp1 Miliar

    KPK OTT Gubernur Riau, Sita Dolar dan Poundsterling Lebih dari Rp1 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan mata uang rupiah, dolar, dan poundsterling dalam operasi senyap di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau yang turut menyeret Gubernur Riau, Abdul Wahid.

    “Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, dolar, dan poundsterling,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

    Budi menyampaikan jika dirupiahkan, maka nominalnya lebih dari Rp1 miliar. Pada hari yang sama, KPK membawa 9 orang dari 10 orang yang terjaring OTT.

    “Ada sejumlah 9 orang dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” jelasnya.

    Tiga dari sembilan orang tersebut adalah Gubernur Riau, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Riau Arief Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR Riau.

    Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025), KPK menggelar OTT di Riau dan mengamankan 10 orang yang merupakan penyelenggara negara.

    “Benar ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Senin (3/11/2025)

    Budi belum dapat menjelaskan secara rinci konstruksi perkara maupun identitas pihak yang diamankan. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menetapkan status hukum para pihak

    Budi menjelaskan penyidik lembaga antirasuah masih berada di lokasi OTT yang belum diungkapkan oleh KPK. Dia menyebut para pihak yang diamankan merupakan penyelenggara negara, termasuk Gubernur Riau. 

    Tim penyidik OTT KPK ini juga telah mengamankan 10 orang, beberapa barang bukti salah satunya sejumlah uang. Namun belum bisa merincikan nominal uang tersebut. KPK juga belum mengungkapkan secara pasti apakah Gubernur Riau Abdul Wahid ikut ditangkap. 

    “Tentunya ada sejumlah uang juga ya, nanti kami akan update soal itu,” jelasnya. 

    KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum dari pihak yang ditangkap.

  • Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK

    Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK

    GELORA.CO -Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melaksanakan ekspose atau gelar perkara hasil operasi tangkap tangan (OTT). Nasib Gubernur Riau, Abdul Wahid dan lainnya akan segera diumumkan.

    “Masih berlangsung ekspose,” kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa malam, 4 November 2025.

    Budi meminta masyarakat untuk bersabar, termasuk terkait perkara yang menjadi dasar OTT di Provinsi Riau.

    Sebelumnya pada Senin, 3 November 2025, KPK mengamankan 10 orang saat OTT di Riau. Dari kesepuluh orang itu, 9 di antaranya dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada hari ini.

    Namun demikian, baru 8 orang yang sudah tiba di KPK pada pagi tadi. Sedangkan 1 orang lainnya masih dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Gedung Merah Putih KPK.

    Dari 8 orang yang sudah di Gedung Merah Putih KPK, 5 di antaranya masuk lewat pintu belakang. Sedangkan 3 orang lainnya lewat depan, yakni Gubernur Riau Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau Muhammad Arif Setiawan, dan Sekretaris Dinas PUPR Pemprov Riau Ferry Yunanda.

    Dari OTT itu, KPK juga mengamankan uang lebih dari Rp1 miliar. Uang tersebut dalam mata uang Rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan Poundsterling. 

  • Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK

    Nasib Gubernur Riau Abdul Wahid Segera Diumumkan KPK

    GELORA.CO -Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melaksanakan ekspose atau gelar perkara hasil operasi tangkap tangan (OTT). Nasib Gubernur Riau, Abdul Wahid dan lainnya akan segera diumumkan.

    “Masih berlangsung ekspose,” kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa malam, 4 November 2025.

    Budi meminta masyarakat untuk bersabar, termasuk terkait perkara yang menjadi dasar OTT di Provinsi Riau.

    Sebelumnya pada Senin, 3 November 2025, KPK mengamankan 10 orang saat OTT di Riau. Dari kesepuluh orang itu, 9 di antaranya dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan pada hari ini.

    Namun demikian, baru 8 orang yang sudah tiba di KPK pada pagi tadi. Sedangkan 1 orang lainnya masih dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Gedung Merah Putih KPK.

    Dari 8 orang yang sudah di Gedung Merah Putih KPK, 5 di antaranya masuk lewat pintu belakang. Sedangkan 3 orang lainnya lewat depan, yakni Gubernur Riau Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau Muhammad Arif Setiawan, dan Sekretaris Dinas PUPR Pemprov Riau Ferry Yunanda.

    Dari OTT itu, KPK juga mengamankan uang lebih dari Rp1 miliar. Uang tersebut dalam mata uang Rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan Poundsterling. 

  • KPK Amankan Uang Lebih dari Rp1 Miliar dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

    KPK Amankan Uang Lebih dari Rp1 Miliar dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid

    GELORA.CO -Selain Gubernur Riau Abdul Wahid dan sembilan orang lainnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengamankan uang lebih dari Rp1 miliar saat operasi tangkap tangan (OTT) di Riau.

    “Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk Rupiah, US Dolar, dan Poundsterling. Jika dirupiahkan lebih dari 1 miliar,” kata Jurubicara KPK, Budi Prasetyo di Kantor KPK Jakarta, Selasa malam, 4 November 2025.

    Namun demikian, Budi masih enggan mengungkapkan perkara yang menjerat Gubernur Riau Abdul Wahid.

    OTT dilakukan tim KPK pada Senin, 3 November 2025. Dari 1o orang yang diamankan sembilan di antaranya dibawa ke Gedung KPK, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif.

    Namun demikian, baru delapan orang yang sudah tiba di KPK pada pagi tadi. Sedangkan satu lainnya masih dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta.

    Dari delapan orang yang sudah tiba, lima di antaranya masuk lewat pintu belakang. Sedangkan tiga lainnya lewat pintu depan, yakni Gubernur Riau Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR Pemprov Riau Muhammad Arif Setiawan, dan Sekretaris Dinas PUPR Pemprov Riau Ferry Yunanda

  • 3
                    
                        OTT Gubernur Riau, Orang Kepercayaan Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK
                        Nasional

    3 OTT Gubernur Riau, Orang Kepercayaan Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK Nasional

    OTT Gubernur Riau, Orang Kepercayaan Abdul Wahid Tiba di Gedung KPK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tata Maulana, pihak swasta, tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, setelah ikut terjaring dalam rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Riau Abdul Wahid, Selasa (4/11/2025).
    Juru Bicara
    KPK
    , Budi Prasetyo, mengatakan,
    Tata Maulana
    merupakan orang kepercayaan
    Abdul Wahid
    .
    “Swasta, orang kepercayaan saudara AW (Abdul Wahid) (Gubernur),” kata Budi dalam keterangannya, Selasa.
    Pantauan Kompas.com, Tata Maulana tiba di Gedung Merah Putih pada pukul 18.55 WIB.
    Dia turun dari mobil hitam sambil dikawal dua orang petugas.
    Tata terlihat membawa ransel hitam, namun ia menunduk saat awak media menyodorkan berbagai pertanyaan.
    Adapun Tata Maulana merupakan kloter terakhir yang dibawa dari Riau ke Gedung KPK.
    Sebelumnya, KPK sudah membawa 8 orang ke Gedung Merah Putih, termasuk Abdul Wahid.
    Budi mengatakan, selain mengamankan 9 orang yang sudah tiba di Gedung Merah Putih, saat ini penyidik juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap satu pihak lainnya dengan inisial DMN, selaku Tenaga Ahli Gubernur.
    “Sehingga total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah 10 orang,” ucap dia.
    Gubernur Riau Abdul Wahid
    dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Selasa (4/11/2025), usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).
    Pantauan Kompas.com, mereka tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB.
    Ada 3 orang yang datang lebih dulu. Abdul Wahid terlihat membawa tas jinjing dengan kaus putih.
    Dia tiba sambil menutup wajahnya menggunakan masker putih.
    Budi mengatakan, ada 9 orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini yang dibagi menjadi dua kloter, yaitu pagi dan siang.
    “Yang dibawa pada hari ini ada 9 orang, nanti ada 2 kloter, pagi dan siang. Jadi selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” kata Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
    Adapun KPK mengamankan 10 orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Riau, pada Senin (3/11/2025) malam.
    “Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini, atau sampai dengan saat ini, ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        OTT Gubernur Riau, KPK Sita Rp 1 M dalam Dolar AS hingga Pound Sterling 
                        Nasional

    6 OTT Gubernur Riau, KPK Sita Rp 1 M dalam Dolar AS hingga Pound Sterling Nasional

    OTT Gubernur Riau, KPK Sita Rp 1 M dalam Dolar AS hingga Pound Sterling
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang senilai Rp 1 miliar dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS), pound sterling, dan rupiah dalam operasi tangkap tangan (OTT) Gubernur Riau Abdul Wahid.
    KPK
    mengatakan, uang tersebut menjadi barang bukti dalam operasi senyap tersebut.
    “Tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, US dollar, dan pound sterling,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).
    “Jika dirupiahkan lebih dari 1 miliar,” sambungnya.
    KPK mengamankan 10 orang dalam OTT di Riau, pada Senin (3/11/2025) tadi malam.
    Sebelumnya, Gubernur Riau Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan
    Korupsi
    (KPK), Jakarta pada Selasa (4/11/2025).
    Mereka tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB. Ada 3 orang yang datang lebih dulu.
    Abdul Wahid terlihat membawa tas jinjing dengan kaos putih. Dia tiba sambil menutup wajahnya menggunakan masker putih.
    Budi mengatakan, ada sembilan orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini yang dibagi dua kloter yaitu pagi dan siang.
    “Yang dibawa pada hari ini ada 9 orang, nanti ada 2 kloter, pagi dan siang. Jadi selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barbuk yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” kata Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kodok Ajaib yang Berubah Kuning Cerah Hanya Dua Hari Setahun

    Kodok Ajaib yang Berubah Kuning Cerah Hanya Dua Hari Setahun

    Jakarta

    Ada banyak rahasia alam yang belum kita ketahui, salah satunya bagaimana spesies kodok tertentu bisa berubah warna menjadi kuning di waktu khusus. Ini terjadi pada Asian Common Toads.

    “Asian Common Toads (Duttaphrynus melanostictus) adalah katak yang sangat cepat berkembang biak. Katak jantan akan berubah warna dari cokelat menjadi kuning cerah selama dua hari ketika memasuki masa kawin,” demikian penjelasan sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Ichthyology & Herpetology.

    Studi ini dilakukan untuk menjawab mengapa amfibi ini berubah warna menjadi kuning neon selama 48 jam setiap tahunnya. Jawabannya, sesuai dugaan sebelumnya, perubahan tersebut untuk menarik kodok betina.

    “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa warna kuning yang ditunjukkan oleh kodok jantan ditujukan agar dapat dengan mudah dibedakan dari kodok betina berwarna cokelat dari sudut pandang kodok,” tulis para peneliti seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (4/11/2025).

    Secara intuitif, hal ini mungkin masuk akal, tetapi bukan berarti tidak perlu dibuktikan. Jadi untuk membuktikannya, tim tersebut mengambil pendekatan bercabang dua. Pertama, mereka membuat simulasi menjadi kodok. Menggunakan model komputer dan data spektrometer tentang warna hewan, mereka mengembangkan semacam simulator penglihatan kodok yang memungkinkan mereka melihat dunia melalui mata amfibi.

    “Kami menduga bahwa dikromatisme seksual dinamis pada Asian Common Toads telah berevolusi sebagai sinyal visual yang memediasi pengenalan pasangan secara cepat dalam kelompok perkembangbiakan yang padat dan terbatas waktu,” beber para penulis.

    Mereka menambahkan fakta bahwa dikromatisme seksual dinamis bertindak sebagai sinyal visual untuk memungkinkan pengenalan pasangan secara cepat dengan cara yang kemungkinan mengurangi ketidakcocokan jantan-jantan yang merugikan.

    Ketika kodok ingin kawin, mereka tidak punya waktu untuk hal-hal seperti memastikan kodok yang diincarnya benar-benar betina. Bahkan, mereka hampir tidak punya waktu untuk memastikan itu benar-benar kodok.

    “Kodok jantan mengamplifikasi (menempel) segala sesuatu yang berwarna cokelat, bahkan kumbang kacang sekalipun,” ujar Doris Preininger, seorang peneliti dan herpetologis di Vienna Zoo dan salah satu penulis makalah baru tersebut.

    Ketika tim menciptakan dua model kodok, satu cokelat dan satu kuning cerah, dan menempatkannya di dekat beberapa kodok yang ingin kawin, buktinya tampak jelas. “Selama eksperimen model, kodok jantan melakukan kontak fisik dua kali lebih banyak dengan model kodok berwarna cokelat dan memeluknya 40 kali lebih banyak dibandingkan model kodok kuning,” kata para peneliti.

    Namun menariknya, warna kuning tidak menandakan kesesuaian untuk berkembang biak. Singkatnya, kodok betina tidak punya banyak pilihan dalam seluruh pesta kawin kodok. Jadi kodok jantan tidak perlu menunjukkan betapa kuat atau sehatnya mereka.

    “Kami membandingkan ukuran, berat, dan kondisi tubuh. Kodok jantan kuning belum tentu lebih kuat atau lebih besar,” kata para peneliti.

    “Warnanya hanya menunjukkan bahwa itu jantan, tidak lebih tidak kurang. Tapi bagaimana hormon-hormon ini mempertahankan rona kuning itu selama satu atau dua hari masih belum sepenuhnya kami pahami,” kata mereka.

    Dengan kata lain, jika seekor katak jantan berubah menjadi kuning cerah, hal itu sementara hanyalah cara mudah untuk memastikan kodok jantan lain tidak mencoba kawin dengannya. Demikian pula, jika semua kodok berwarna kuning neon, mereka akan lebih mudah dihindari dan fokus hanya tertuju pada kodok betina.

    “Kodok jantan akan berkelahi, menendang, dan mencoba mengusir kodok jantan lain yang sudah menunggangi kodok betina,” ujar ahli herpetologi dan peneliti Vienna Zoo Susanne Stückler.

    Begitu bebas dan bertelur, kodok betina akan menyelam secepat mungkin. Mereka meninggalkan area kawin, mencoba bersembunyi di lubang-lubang dari gerombolan kodok jantan yang mengejar mereka saat keluar.

    “Terkadang, beberapa kodok jantan mencoba berkawin secara bersamaan dengan kodok betina yang sama. Hal itu bahkan dapat menyebabkan kodok betina tenggelam,” kata Stückler.

    Setidaknya, peristiwa ini akan berlangsung selama kurang lebih dua hari. “Sehari setelah kejadian, hanya akan terlihat untaian telur di air. Sekitar seminggu kemudian, kecebong akan menetas dan menyebar. Lalu tepat pada waktunya di tahun depan, mereka akan ‘berpesta’ mengulang siklus serupa,” tutup para peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: BRIN Temukan Spesies Tumbuhan Baru Homalomena chikmawatiae dari Riau”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Polres Dumai Perketat Pengawasan di Perbatasan Cegah Kejahatan Transnasional

    Polres Dumai Perketat Pengawasan di Perbatasan Cegah Kejahatan Transnasional

    Dumai

    Polres Dumai menerima kunjungan Tim Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri dalam rangka asistensi penanggulangan kejahatan transnasional di wilayah perbatasan (border transnational crime). Divhubinter Polri menekankan pentingnya pengawasan di wilayah perbatasan Kota Dumai untuk mencegah kejahatan lintas batas.

    “Kita perlu meningkatkan pengawasan intensif di wilayah perbatasan, terutama area yang rawan terhadap pelanggaran lintas batas, kejahatan transnasional, dan aktivitas ilegal lainnya,” ujar Kabagbatanas Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Kombes Pol Fibri Karpiananto, di Polres Dumai, Selasa (4/11/2025).

    Dalam sambutannya, Kombes Fibri menyampaikan menekankan perlunya kerja sama internasional dan koordinasi lintas sektoral dalam menanggulangi kejahatan transnasional di wilayah perbatasan, khususnya di wilayah hukum Polres Dumai.

    Pada kesempatan itu, Sekretariat NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri juga memaparkan soal dasar hukum, jobdesk, peta persebaran BTNCLO, peta perbatasan negara, zonasi perbatasan, data koordinator dan BTNCLO di 13 Polda perbatasan, tugas dan fungsi BTNCLO, mekanisme pelaporan, serta strategi pengelolaan perbatasan negara.

    Sementara itu, Kapolres Dumai, AKBP Angga Febrian Herlambang, juga menekankan pentingnya kerja sama dan koordinasi antar lembaga kepolisian dan instansi terkait dalam menghadapi tantangan keamanan di wilayah perbatasan.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Stafnis Polri Pada KJRI Johor Bahru Malaysia, Kompol Riza Sativa, Kaurmin Bagbatanas Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, AKP Ardianto Bayu Wibowo, dan Pamin Subbagmonevtas Bagbatanas Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri, Ipda Yusuf Rizki Maulana.

    (mea/imk)

  • Abdul Wahid Jadi Gubernur Riau Keempat yang Ditangkap KPK, Ini Daftarnya

    Abdul Wahid Jadi Gubernur Riau Keempat yang Ditangkap KPK, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta- Gubernur Riau, Abdul Wahid terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 3 November 2025. Dia ditangkap bersama sembilan orang lainnya.

    Setelah ditangkap, Abdul Wahid digelandang ke Gedung Merah Putih KPK hari ini sekitar pukul 09.35 WIB. Dia datang mengenakan baju kaos putih, celana training hitam, masker, dan sendal jepit.

    Tampak tas berwarna hijau tosca dijinjing Abdul Wahid. Namun belum diketahui apa isi dari tas tersebut.

    Abdul Wahid enggan menjawab pertanyaan awak media. Dia memilih diam dan langsung masuk ke ruang penyidik KPK untuk pemeriksaan lanjutan.

    Saat OTT Abdul Wahid, KPK mengamankan sejumlah uang. Namun belum terungkap berapa jumlah uang yang disita KPK saat OTT tersebut.

    “Tentunya ada sejumlah uang juga,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/11/2025).

    Abdul Wahid bukan satu-satunya Gubernur Riau yang ditangkap KPK. Sebelumnya, sudah ada tiga Gubernur Riau yang dicokok KPK karena terlibat kasus korupsi. Mereka adalah Saleh Jasit, Rusli Zainal, dan Annas Maamun.

    Dengan begitu, Abdul Wahid merupakan Gubernur Riau keempat yang ditangkap KPK. Berikut sederet Gubernur Riau yang ditanagkap KPK dihimpun Tim News Liputan6.com:

  • Selain Gubernur Riau, Ada 9 Orang yang Ditangkap KPK Terkait OTT

    Selain Gubernur Riau, Ada 9 Orang yang Ditangkap KPK Terkait OTT

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Riau berlangsung, pada Senin (3/11/2025) kemarin.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan bahwa pihaknya membawa sembilan orang dari total 10 orang yang diamankan dalam OTT itu.

    Kesembilan orang itu saat ini tengah dalam perjalanan ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

    “Pasca kegiatan tangkap tangan di wilayah Provinsi Riau, penyidik kemudian melakukan pemeriksaan secara intensif kepada pihak-pihak yang diamankan, dan hari ini kepada pihak-pihak yang diamankan tersebut akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    “Ada sembilan orang, dari 10 orang yang ditangkap yang kemudian akan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK,” lanjut Budi.

    Dia mengatakan, sembilan orang yang diamankan itu dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, setelah menjalani pemeriksaan intensif di wilayah Provinsi Riau.

    “Yang dibawa pada hari ini ada 9 orang. Nanti ada dua kloter pagi dan siang,” ungkapnya.

    Operasi senyap kali ini, KPK turut mengamankan barang bukti uang. Namun, Budi masih enggan menjelaskan secara rinci total uang yang diamankan dalam giat operasi senyap tersebut.

    “Nanti termasuk itu ya (nominal) uang, ini sedang kami hitung juga,” tandasnya. (jpg)