provinsi: PAPUA

  • Program MBG Habiskan Anggaran Rp13 Triliun hingga September 2025

    Program MBG Habiskan Anggaran Rp13 Triliun hingga September 2025

    GELORA.CO -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terlaksana sejak awal tahun 2025 tercatat telah menghabiskan anggaran Rp13 triliun hingga 8 September 2025. Dana tersebut mencapai 18,3 persen dari pagu APBN yang ditetapkan sebesar Rp71 triliun.

    “Dan saat ini, 8 September yang lalu, realisasinya adalah Rp13 triliun,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa pada Senin, 22 September 2025.

    Realisasi anggaran ini naik Rp2,7 triliun dalam satu bulan, dengan posisi per akhir  Agustus 2025 telah mencapai Rp10,3 triliun. 

    Suahasil merinci dana MBG telah digunakan untuk menjangkau 22,7 juta penerima manfaat di Indonesia, yang dilayani oleh 7.644 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum.

    Adapun sebaran penerima MBG tercatat dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara.

    Pemerintah, kata Suahasil berharap jumlah penerima manfaat MBG dan layanan program ambisius tersebut dapat semakin meningkat.

    “Jumlah ini terus meningkat, dan kita berharap bahwa dari hari ke hari akan ada peningkatan pelayanan kepada penerima makan bergizi gratis, sehingga nantinya akan mencapai target menuju 82,9 juta penerima makan bergizi gratis,” tandasnya.

  • KKB Papua Pimpinan Elkius Kobak Tembak dan Bakar Rumah Warga di Asmat

    KKB Papua Pimpinan Elkius Kobak Tembak dan Bakar Rumah Warga di Asmat

    Liputan6.com, Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak melakukan penembakan terhadap seorang warga bernama Indra Guru Wardana di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, pada Minggu 21 September 2025. Tidak cukup di situ, para pelaku juga membakar rumah korban hingga rata dengan tanah.

    Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyampaikan, kronologi kejadian masih dalam pendataan lantaran akses menuju lokasi cukup sulit.

    “TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik, sehingga kami masih terus mengumpulkan data lengkap terkait kejadian ini,” tutur Faizal dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

    Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Adarma Sinaga menambahkan, pelaku diperkirakan sebanyak enam orang, dengan salah satunya membawa senjata panjang dilengkapi teleskop.

    “Satgas Damai Cartenz saat ini terus melakukan upaya pengamanan dan penyelidikan lanjutan,” ujarnya.

     

  • Seabrek Masalah MBG: Minim Serapan Anggaran, Ribuan Korban Keracunan

    Seabrek Masalah MBG: Minim Serapan Anggaran, Ribuan Korban Keracunan

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah masalah membelit program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah sejak Januari 2025 lalu. Persoalan yang dihadapi di antaranya terkait dengan rendahnya serapan anggaran hingga terjadinya keracunan massal.

    Terkait serapan anggaran, Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pihak yang mendapatkan mandat untuk menjalankan program MBG melaporkan bahwa anggaran yang terserap hingga pertengahan September mencapai hampir Rp17 triliun atau baru sekitar 23,9% dari total anggaran sebesar Rp71 triliun pada tahun ini.

    Kepala BGN Dadan Hindayana meyakini bahwa realisasi anggaran MBG membaik. Dia mengaku optimistis bahwa pagu anggaran MBG yang dialokasikan pada tahun ini dapat terserap sepenuhnya, seiring implementasi yang terus dikebut. 

    Namun demikian, dari pagu sebesar Rp71 triliun itu, Dadan mengungkapkan dana sebesar Rp9,1 triliun di antaranya masih belum dapat dipakai. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa saat ini BGN masih dalam proses untuk mengakses anggaran tersebut.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penyerapan anggaran identik dengan jumlah penerima manfaat MBG. Dia mengakui adanya tantangan penyerapan anggaran pada implementasi awal proyek MBG, utamanya terkait pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

    “Mesin penyerapan anggaran di Badan Gizi itu adalah jumlah SPPG. Satu SPPG berdiri dalam satu hari, maka Rp1 miliar akan terserap. Kenapa kita lambat di awal? Karena kan banyak orang yang tidak yakin program ini akan jalan,” kata Dadan.

    Dia lantas menjelaskan bahwa pada Januari 2025 lalu, jumlah SPPG yang berdiri hanya sebanyak 190 unit. Alhasil, anggaran yang terserap hanya sebesar Rp190 miliar sepanjang bulan pertama MBG berjalan.

    Seiring berjalannya waktu, Dadan mengungkapkan bahwa 8.344 SPPG telah dibangun sejauh ini atau setara dengan penyerapan anggaran sebesar Rp8,3 triliun.

    Dia pun menargetkan dapur MBG yang beroperasi dapat menembus 10.000 unit pada pengujung September ini, sehingga penyerapan anggaran setidaknya Rp10 triliun per bulan dapat berjalan mulai bulan berikutnya.

    “Kita targetkan pada bulan Oktober sudah akan ada sekitar 20.000 SPPG, sehingga pada November itu sudah Rp20 triliun sendiri [total penyerapan anggaran MBG]. Seperti itu mekanismenya. Sehingga penyerapan itu di ujung akan sangat besar, bukan diada-adakan, tetapi karena SPPG-nya bertambah,” tutur Dadan.

    Tambahan Anggaran

    Di sisi lain, Dadan mengungkapkan pihaknya telah mengajukan tambahan anggaran Rp50 triliun untuk pelaksanaan program MBG pada tahun ini.

    Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan lampu hijau atas permintaan tersebut. Prabowo disebutnya bahkan menawarkan tambahan anggaran Rp100 triliun.

    “Tetapi saya sudah sampaikan jauh hari ke Pak Presiden, kita tidak akan bisa menggunakan anggaran tambahan Rp100 triliun. Jadi cukup Rp50 triliun, yang Rp50 triliun silakan digunakan untuk keperluan lain,” kata Dadan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/9/2025).

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana (dua dari kiri) bersama Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang dan Sony Sanjaya dalam jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). – BISNIS/Reyhan Fernanda Fajarihza

    Dadan juga merespons pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang mengatakan akan merelokasi anggaran MBG jika tidak terserap optimal.

    “Sekarang [penyerapan anggaran MBG] sudah hampir Rp17 triliun. Jadi kami tidak risau yang begitu-begitu [wacana relokasi anggaran]. Karena kami tahu apa yang harus kami lakukan,” kata Dadan kepada wartawan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

    Untuk diketahui, Menkeu Purbaya sebelumnya mengatakan anggaran MBG berpotensi ditarik jika serapannya tidak maksimal hingga Oktober mendatang.

    Purbaya menuturkan, dirinya akan mengirim tim dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membantu percepatan penyerapan anggaran MBG. Meski demikian, jika serapan anggaran tetap tidak maksimal hingga Oktober mendatang, maka pihaknya bakal mengkaji kemungkinan untuk merelokasinya ke program pemerintah yang lain.

    “Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya akan sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau juga untuk mengurangi utang,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (19/9/2025).

    Lebih lanjut, Purbaya mengungkapkan sikap Presiden Prabowo terkait dengan masalah penyerapan anggaran MBG. Dia mengaku telah mendiskusikan rencana relokasi anggaran MBG ke program lainnya jika tidak terserap optimal, dan mendapatkan lampu hijau.

    Adapun, dengan serapan anggaran yang telah mencapai hampir Rp17 triliun, artinya BGN masih harus mengebut penyerapan anggaran sebesar Rp54 triliun pada sisa tiga bulan menjelang tahun 2025 berakhir. Belum lagi, dengan adanya pengajuan tambahan anggaran MBG pada 2025 sebesar Rp50 triliun, maka total anggaran yang harus terserap menjadi sekitar Rp104 triliun dalam kurun 3 bulan ke depan.

    Keracunan Massal

    Selain masalah serapan anggaran, implementasi MBG juga tengah mendapatkan sorotan imbas kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah. Bahkan, jumlah korbannya telah mencapai ribuan orang.

    Berdasarkan catatan BGN, setidaknya 4.711 orang diduga keracunan imbas mengonsumsi hidangan MBG di seluruh Indonesia.

    Dadan menyampaikan bahwa jumlah tersebut diperoleh dari hasil investigasi awal yang dijalankan pihaknya sejak awal implementasi MBG hingga Senin (22/9/2025) hari ini.

    “Terkait berbagai kejadian di Tanah Air, kami tentu saja sangat menyesalkan kejadian ini masih ada dan kami prihatin,” ujar Dadan.

    Secara terperinci, dia memaparkan bahwa wilayah I yang meliputi Pulau Sumatra mencatatkan sekitar 1.281 orang yang diduga mengalami gangguan kesehatan imbas MBG.

    Berikutnya, BGN mendata bahwa wilayah II yang mencakup Pulau Jawa memiliki 27 kasus gangguan kesehatan peserta didik, yang dialami oleh 2.606 orang.

    Sementara itu, Dadan menjelaskan bahwa wilayah III yang terdiri dari Pulau Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua mencatatkan 11 dugaan kasus keracunan terhadap 824 peserta didik.

    Sejumlah murid menyantap menu makanan di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan serentak di 26 Provinsi di Indonesia. JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

    Terkait penyebabnya, BGN mengidentifikasi bahwa sebagian besar kejadian ini dikarenakan munculnya dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru, yang disebut perlu pembiasaan dalam melayani peserta didik dalam jumlah banyak.

    Oleh karenanya, Dadan menyebut bahwa BGN akan memperketat pengawasan dan prosedur yang ada dalam penyediaan makanan program MBG.

    Selain itu, BGN juga akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi kasus dugaan keracunan siswa yang mengonsumsi MBG.

    Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menjelaskan pembentukan tim investigasi ini merupakan bagian dari tugasnya usai ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk bertugas di BGN.

    “Investigasi ini berkait dengan yang ramai sekarang adalah kasus dugaan, saya sebut dugaan karena belum tentu semua yang bermasalah atau keracunan. Jadi saya akan membentuk tim investigasi untuk masalah yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur,” kata Nanik.

    Nanik melanjutkan, keberadaan tim investigasi ini diharapkan bisa menjadi second opinion dalam mengusut dugaan keracunan MBG, seiring pemeriksaan yang juga dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Dia menjelaskan, proses investigasi akan mencakup penelusuran mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga pemeriksaan sampel makanan yang disimpan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    Menurut Nanik, tim investigasi kejadian luar biasa dari proyek mercusuar pemerintah ini akan dibentuk pada pekan ini dan segera turun langsung mengecek kondisi di lapangan.

    “Tim investigasi akan kami bentuk terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan juga dari teman-teman yang mempunyai profesi di bidang kesehatan. Jadi ini untuk mempercepat temuan sambil menunggu BPOM, supaya masyarakat segera mendapatkan jawabannya,” ucapnya.

    Sertifikasi SPPG

    Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari mengungkapkan data terbaru soal kasus keracunan dalam Program MBG. Berdasarkan laporan tiga lembaga pemerintah, jumlah penderita mencapai lebih dari 5.000 orang hingga pertengahan September 2025.

    “Data dari BGN mencatat 46 kasus dengan 5.080 penderita per 17 September. Dari Kemenkes ada 60 kasus dengan 5.207 penderita per 16 September. Sementara BPOM melaporkan 55 kasus dengan 5.320 penderita per 10 September,” kata Qodari dalam konferensi pers di Kantor Staf Presiden, Senin (22/9/2025).

    Dia menegaskan, meski angkanya berbeda, tren kasus dari ketiga lembaga itu selaras dan tidak boleh dipertentangkan. “Tolong jangan ngadu-ngadu antar kementerian/lembaga. Yang penting kita lihat masalah yang sama dicatat oleh tiga lembaga,” ujarnya.

    Menurut asesmen BPOM, puncak keracunan terjadi pada Agustus 2025, terutama di Jawa Barat. Penyebabnya meliputi higienitas makanan yang buruk, suhu dan pengolahan pangan yang tidak sesuai, kontaminasi silang, serta alergi pada sebagian penerima manfaat.

    Qodari menyoroti lemahnya kepatuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap standar keamanan pangan. Dia menekankan, setiap SPPG wajib memiliki SLHS agar keracunan bisa dicegah.

    “Dari 1.379 SPPG, hanya 413 yang punya SOP Keamanan Pangan, dan 312 yang menjalankannya. Padahal Kemenkes punya Sertifikasi Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) sebagai bukti standar baku mutu,” jelasnya.

    Dia menuturkan harus ada kolaborasi lintas K/L, termasuk pengawasan rutin oleh Dinas Kesehatan atau puskesmas. Selain itu, data BPOM juga menunjukkan mayoritas kasus terjadi di SPPG yang baru beroperasi kurang dari satu bulan.

  • DPRP umumkan Matius Fakhiri-Aryoko Gubernur dan Wakil Gubernur Papua

    DPRP umumkan Matius Fakhiri-Aryoko Gubernur dan Wakil Gubernur Papua

    “Pemilu kepala daerah serentak 2024 menjadi sejarah baru dalam perjalanan demokrasi kami,”

    Jayapura (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) mengumumkan hasil penetapan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2025-2030.

    Ketua DPR Papua Denny Henrry Bonai di Jayapura, Selasa, mengatakan penetapan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas sengketa Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua.

    “Pemilu kepala daerah serentak 2024 menjadi sejarah baru dalam perjalanan demokrasi kami,” katanya.

    Menurut Bonai , pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat Papua untuk meninggalkan perbedaan politik dan bersatu membangun Tanah Papua.

    “Ini adalah kemenangan semua rakyat Papua. Mari satukan pandangan, bergandengan tangan, dan bekerja sesuai bidang masing-masing untuk memajukan Papua yang kami cintai,” ujarnya.

    Sementara itu Wakil Gubernur terpilih Aryoko Rumaropen menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Papua atas kepercayaan yang diberikan.

    “Penetapan DPR Papua malam ini adalah langkah penting, selanjutnya kami menunggu proses pelantikan di Jakarta sesuai Keputusan Presiden,” katanya.

    Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif dan mendukung tahapan selanjutnya.

    “Ini adalah kemenangan seluruh masyarakat Papua di delapan kabupaten dan satu kota. Kami siap mengemban amanah untuk membangun Papua lebih baik,” ujarnya.

    penetapan Matius D. Fakhiri dan Aryoko Rumaropen sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2025-2030 dalam rapat paripurna pada Senin (22/9).

    Sekadar untuk diketahui Matius Fakhiri-Aryoko Rumaropen setelah meraih 259.817 suara atau 50,4 persen dari total suara sah.

    Pewarta: Ardiles Leloltery
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkeu catat realisasi anggaran MBG capai Rp13 T per September 2025

    Kemenkeu catat realisasi anggaran MBG capai Rp13 T per September 2025

    Jadi pada dasarnya enggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di earmark sampai akhir tahun

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan mencatat telah menyalurkan anggaran sebesar Rp13 triliun untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 8 September 2025.

    Realisasi itu setara 18,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp71 triliun. Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk melayani 22,7 juta penerima MBG di seluruh Indonesia.

    “Makan Bergizi Gratis sampai dengan 8 September kemarin melayani 22,7 juta penerima, dilayani oleh 7.644 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin.

    Ia menambahkan, alokasi anggaran akan terus disesuaikan seiring pencapaian target menuju 82,9 juta penerima. Harapannya, ke depan penerima MBG bisa terus bertambah, begitu juga dengan pelayanan yang ditingkatkan sehingga bisa mencapai target.

    Adapun sebaran penerima tercatat paling besar di Pulau Jawa sebanyak 13,26 juta orang. Kemudian diikuti Sumatera 4,86 juta orang, Sulawesi 1,70 juta orang, Kalimantan 1,03 juta orang, Bali-Nusa Tenggara 1,34 juta orang, serta Maluku-Papua 0,52 juta orang.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa membuka kemungkinan mengalihkan anggaran MBG apabila penyerapan masih rendah hingga akhir Oktober 2025.

    “Kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya akan sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain, atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang. Jadi pada dasarnya enggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di earmark sampai akhir tahun,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (19/9).

    Ia menegaskan, meski presiden mendukung penuh pelaksanaan MBG, kondisi di lapangan tetap menentukan seberapa besar anggaran dapat terserap. Untuk itu, Kementerian Keuangan akan mempercepat penyaluran dengan memperkuat manajemen dan pengawasan.

    “MBG treatment-nya sama, kalau memang kita bisa lihat dan kita coba bantu termasuk mengirim manajemen dan segala macam,” ujarnya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkeu catat realisasi anggaran MBG capai Rp13 T per September 2025

    Realisasi anggaran program Sekolah Rakyat capai Rp788,7 miliar

    Jumlah siswa yang diterima pada 2025 mencapai 396 kelas. Angka ini ditargetkan meningkat menjadi 641 kelas dengan 15.895 siswa

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan RI mencatat program Sekolah Rakyat telah menelan anggaran sebesar Rp788,7 miliar hingga 8 September 2025, atau 6,5 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp12,2 triliun.

    Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara mengatakan, dana tersebut digunakan untuk renovasi sentra pendidikan di Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp711,1 miliar serta penyelenggaraan pendidikan di Kementerian Sosial Rp77,6 miliar.

    Saat ini, program Sekolah Rakyat sudah mengoperasikan 100 sekolah dengan 9.780 siswa

    “Kita berharap nanti akan meningkat terus jumlah siswanya dan juga jumlah sekolahnya,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Senin.

    Menurut Suahasil, jumlah siswa yang diterima pada 2025 mencapai 396 kelas. Angka ini ditargetkan meningkat menjadi 641 kelas dengan 15.895 siswa.

    Adapun sebaran sekolah mencakup 48 unit di Jawa, 22 unit di Sumatera, 15 unit di Sulawesi, 7 unit di Maluku-Papua, serta masing-masing 4 unit di Kalimantan dan Bali-Nusa Tenggara.

    Selain program Sekolah Rakyat, pemerintah juga menjalankan program Revitalisasi Sekolah dengan realisasi anggaran Rp9,6 triliun, atau 48 persen dari total pagu Rp20 triliun.

    Secara rinci, anggaran tersebut dialokasikan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebesar Rp8,8 triliun dari Rp16,9 triliun untuk 10.440 satuan pendidikan.

    Kemudian Kementerian Agama (Kemenag) sebesar Rp0,5 triliun, serta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Rp832,7 miliar dari Rp2,52 triliun untuk 2.120 madrasah.

    Adapun secara keseluruhan, realisasi anggaran pendidikan hingga 8 September 2025 tercatat mencapai Rp357,1 triliun, atau setara 49,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan Rp724,3 triliun.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Festival Kopi Papua 2025 ditutup, perputaran uang capai 1,1 miliar

    Festival Kopi Papua 2025 ditutup, perputaran uang capai 1,1 miliar

    ANTARA – Festival Kopi Papua 2025 yang berlangsung sejak Sabtu 20 September, resi ditutup pada Senin (22/9) malam. Sebanyak 62 UMKM dan 7 petani lokal yang terlibat, berhasil melakukan perputaran yang sebesar Rp1,1 miliar. Dibandingkan dengan angka yang dicapai tahun lalu, Festival Kopi kali ini berhasil menunjukkan peningkatan dan sukses. (Laksa Mahendra/Rizky Bagus Dhermawan/Rinto A Navis)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IAGI dorong pemanfaatan cadangan nikel GAG untuk hilirisasi nasional

    IAGI dorong pemanfaatan cadangan nikel GAG untuk hilirisasi nasional

    Jakarta (ANTARA) – Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mendorong pemanfaatan cadangan nikel di wilayah GAG, Papua Barat Daya, untuk mendukung program hilirisasi industri nikel nasional.

    Ketua Umum IAGI Budi Santoso menyebutkan secara umum proyek penambangan yang sudah beroperasi mestinya memenuhi kelayakan teknis, keekonomian, lingkungan, dan sosial.

    “Cadangan PT GAG bersama yang lainnya akan memberikan kontribusi bagi inventarisasi cadangan nikel nasional sebagai modal penyediaan bahan baku penting dalam rantai nilai hilirisasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan pemanfaatan cadangan nikel di wilayah sensitif seperti GAG menghadapi tantangan teknis, keekonomian, lingkungan, dan sosial.

    Namun, tantangan ini mestinya sudah terlingkupi melalui dokumen studi kelayakan (FS), amdal, izin lingkungan, dan dokumen pendukung lainnya.

    “Mendapatkan dan mengelola social license to operate juga jadi krusial. Penerapan secara ketat dan konsisten dari good mining practices selama beroperasi hingga pasca-operasi akan menjadi kunci keberlanjutan operasi,” katanya.

    Budi menambahkan untuk memaksimalkan nilai tambah hilirisasi sekaligus menjaga konservasi cadangan nikel jangka panjang, IAGI merekomendasikan pemerintah, BUMN, dan pelaku industri melakukan inventarisasi sumber daya dan cadangan yang baik dan benar oleh Competent Person Indonesia (CPI) dengan mengacu pada kode KCMI yang diakui secara internasional.

    “Pendetailan karakteristik bijih termasuk by product-nya, baik dari sifat fisik, kadar, dan kandungan unsur kimia, akan memungkinkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan cadangan,” katanya.

    Dengan begitu, lanjutnya, akan ada fleksibilitas dan ketahanan pasokan sesuai kebutuhan pasar dan ketersediaan atau pemilihan teknologi pemrosesan yang digunakan.

    Menurut Budi, langkah ini akan memperkuat rantai pasok industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, sekaligus mendukung target hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR nilai Pertashop bisa jadi motor pertumbuhan ekonomi desa

    Anggota DPR nilai Pertashop bisa jadi motor pertumbuhan ekonomi desa

    Pertashop bisa menjadi motor tumbuhnya ekonomi desa karena mendekatkan akses energi sekaligus membuka peluang usaha kecil-menengah

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XII DPR RI Nurwayah menilai kehadiran Pertashop dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi desa, sebab mendekatkan akses energi dan membuka peluang usaha kecil dan menengah.

    “Pertashop bisa menjadi motor tumbuhnya ekonomi desa karena mendekatkan akses energi sekaligus membuka peluang usaha kecil dan menengah,” ujar Nurwayah di Jakarta, Senin.

    Pernyataan tersebut terkait dengan Pertamina yang mengembangkan jaringan Pertashop di pedesaan.

    Program tersebut tidak hanya menyediakan akses BBM berkualitas, tetapi juga menghadirkan produk non-subsidi seperti Pertamax 92 dan Bright Gas.

    Sebagai anggota dari Komisi XII yang membidangi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), Nurwayah juga mengapresiasi Pertamina yang terus memperluas distribusi energi hingga pelosok negeri.

    Selain lewat Pertashop, Nurwayah menilai kehadiran program BBM Satu Harga dan jaringan LPG hingga ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) menjadi bukti nyata pemerataan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Hingga tahun 2025, Pertamina mencatat telah membangun 15.345 titik distribusi BBM dan 269.096 pangkalan LPG di 38 provinsi.

    Selain itu, sejak 2017 sampai 2024, perusahaan energi milik negara tersebut menghadirkan 573 lembaga penyalur BBM Satu Harga di berbagai daerah.

    Program ini memastikan harga BBM di wilayah terpencil setara dengan harga di perkotaan.

    Adapun distribusi BBM Satu Harga tersebar di sejumlah wilayah, meliputi 86 titik di Sumatera, 112 titik di Kalimantan, 60 titik di Sulawesi, 102 titik di Nusa Tenggara, 87 titik di Maluku, 121 titik di Papua, serta lima titik di Jawa dan Bali.

    Menurut Nurwayah, sebaran tersebut menunjukkan komitmen kuat pemerintah melalui Pertamina untuk menghadirkan energi yang merata.

    “Menembus daerah 3T tentu bukan hal mudah, tetapi justru di situlah kehadiran negara dibutuhkan. Keadilan energi ini selaras dengan amanat sila kelima Pancasila,” kata Nurwayah.

    Di sektor LPG, Pertamina meluncurkan program One Village One Outlet (OVOO). Hingga kini, tercatat 70.448 desa dan kelurahan atau sekitar 98 persen wilayah Indonesia telah memiliki pangkalan LPG.

    Nurwayah menyebut program ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi rumah tangga dengan harga yang lebih terjangkau.

    Menurut dia, ketersediaan energi murah dan merata menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan pasokan yang terjamin, aktivitas masyarakat, mulai dari rumah tangga hingga pelaku UMKM, dapat berjalan lebih produktif.

    “Energi tidak sekadar komoditas, melainkan penopang utama daya saing ekonomi nasional,” kata dia.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Garuda Indonesia Tambah 7 Pesawat Baru, Terbanyak Pasca Pandemi COVID-19 – Page 3

    Garuda Indonesia Tambah 7 Pesawat Baru, Terbanyak Pasca Pandemi COVID-19 – Page 3

    Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berencana memangkas sejumlah rute penerbangan yang dinilai tidak menguntungkan. Sejalan dengan itu, ada rencana penambahan rute yang dinilai potensial.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim menjelaskan hingga Agustus 2025, maskapai telah menonaktifkan beberapa rute yang dinilai tidak untung. Hingga akhir tahun nanti, maskapai juga akan merestrukturidasi rute intra-Papua.

    “Sampai akhir tahun direncakan ada beberapa rute tambahan yang akan kami hentikan operasionalnya dan kemudian juga akan kami restrukturisasi rute intra Papua,” ungkap Reza dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

    Adapun, hingga Agustus 2025, Garuda Indonesia juga telah menambah 2 rute. Yakni, rute Jakarta-Samarinda dan Halim Perdanakusuma-Denpasar. Kedepannya, GIAA akan membuka rute Halim Perdanakusuma-Palembang.

    “Kemungkinan ini marketnya cukup besar, yaitu Halim-Palembang, kami juga tengah mengkaji perluasan jaringan domestik dan internasional dengan tetap mengedepankan profitabilitas seiring dengan kesiapan armada,” tutur Reza.

    Pada 2026, Garuda Indonesia juga akan memperluas kerja sama internasional. “Kedepan rencana penambahan beberapa airline global kerjasamanya kita akan rencanakan dengan JetBlue, Riyad Air dan Virgin Atlantic pada tahun depan untuk memperkuat ekosistem kami di global,” tandasnya.