provinsi: PAPUA

  • KPU RI perbarui data partisipasi pemilih Pilkada 2024 sebesar 71 persen

    KPU RI perbarui data partisipasi pemilih Pilkada 2024 sebesar 71 persen

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mengumumkan data terbaru mengenai partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2024 sebesar 71 persen.

    “Semakin banyak rekap dan data masuk, partisipasi kita yang dulu sempat ditanyakan per tanggal 4 (Desember) kemarin, sekarang secara nasionalnya rata-rata 71 persen,” kata Afifuddin di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat.

    Afifuddin menjelaskan bahwa perubahan data tersebut disebabkan data yang masuk dari beberapa daerah, terutama wilayah Papua.

    Ia menyatakan bersyukur dan berterima kasih karena sebagian besar pelaksanaan pilkada berjalan dengan baik.

    “Proses pelaksanaan maupun rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota dan provinsi sudah selesai dan berjalan dengan baik,” jelasnya.

    Sebelumnya, Afifuddin dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR, Rabu (4/12), mengungkapkan partisipasi pemilih Pilkada 2024 mencapai 68 persen.

    “Dalam kacamata kami, itu sudah luar biasa di tengah tahapan-tahapan yang seperti ini. Tentu kami berterima kasih sekali atas semua partisipasi banyak pihak, para pemilih yang sudah menggunakan hak pilih,” ujarnya.

    Pada Rabu (5/6), KPU RI mengungkapkan bahwa 81,78 persen pemilih menggunakan hak pilih pada Pilpres 2024, kemudian sebanyak 81,42 persen untuk Pemilu Anggota DPR RI, dan 81,36 persen untuk Pemilu Anggota DPD RI.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cara 2 Bidan di Yogyakarta Dapatkan Bayi untuk Dijual, Tarif Dipatok Rp60 Juta – Halaman all

    Cara 2 Bidan di Yogyakarta Dapatkan Bayi untuk Dijual, Tarif Dipatok Rp60 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membongkar kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dilakukan dua bidan berinisial JE (44) dan DM (77).

    Kedua tersangka telah menjual 66 bayi sejak 2010 lalu dengan rincian 28 bayi laki-laki, 36 bayi perempuan dan 2 bayi yang tak diberi keterangan jenis kelaminnya.

    Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, mengatakan jumlah bayi yang dijual tercatat di buku transaksi.

    “Didapat informasi bahwa para tersangka ini telah melakukan penjualan ataupun berkegiatan sejak tahun 2010.” 

    “Berdasarkan hasil sementara pemeriksaan dari penyidik kami, diketahui dari kegiatan kedua tersangka tersebut, telah mendapatkan data sebanyak 66 bayi,” ungkapnya, Kamis (12/12/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

    Ia menambahkan kedua tersangka menjual bayi dengan harga berbeda-beda tergantung jenis kelamin.

    “Data terakhir yang disepakati untuk bayi perempuan Rp55 juta dan bayi laki-laki Rp60 sampai Rp65 juta,” sambungnya.

    Pada tahun 2024, tercatat ada bayi yang dijual ke Bandung dan Yogyakarta.

    Proses penyelidikan kasus penjualan bayi masih dilakukan termasuk mendalami peran tersangka yang berstatus residivis.

    “Kami masih melakukan proses pemeriksaan pendalaman terhadap perkara ini,” tuturnya.

    Akibat perbuatannya. kedua tersangka dapat dijerat Pasal 83 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 76F Perlindungan Anak dengan hukuman paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp300 juta. 

    Kombes Pol FX Endriadi menjelaskan, tersangka dapat memperoleh bayi dari pasangan yang hamil di luar nikah.

    Proses adopsi bayi tidak sesuai aturan dan tersangka mematok tarif puluhan juta.

    Kasus ini terbongkar setelah ada laporan dari sebuah rumah bersalin di Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

    “TKP di daerah Tegalrejo, di sebuah tempat praktik dokter dan kecantikan,” tandasnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Nugroho Arianto, mengatakan tersangka DM merupakan pemilik rumah bersalin sedangkan JE karyawannya.

    Pembeli berasal dari berbagai daerah mulai Yogyakarta hingga Papua.

    “Dalam dan luar Kota Yogyakarta termasuk ke berbagai daerah seperti Papua, NTT, Bali, Surabaya dan lain-lain,” tukasnya.

    Pekerja Dinsos Kota Yogyakarta, Muhammad Isnan Prasetyo, menegaskan proses adopsi bayi memerlukan proses yang cukup panjang sesuai aturan yang berlaku.

    “Pengangkatan anak ini sangat seksi kepada masyarakat karena banyak yang melaporkan dan mendaftarkan di kami.”

    “Kalau dulu belum ada izin, saat ini sudah ada ketentuannya maka harus diproses secara legal,” tegasnya.

    Ia menjelaskan proses adopsi melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai Dinsos hingga sejumlah lembaga terkait.

    “Kami gratis tidak dipungut biaya, bisa terbuka, transparansi dan kami melibatkan beberapa pihak dari tokoh masyarakat, tokoh wilayah, dan beberapa stakeholder dari dinas dukcapil,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Dua Bidan Jadi Tersangka TPPO di Jogja, Total Ada 66 Bayi yang Dijual Seharga Puluhan Juta Rupiah

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • KPU Ungkap Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024 Capai 71%

    KPU Ungkap Partisipasi Pemilih di Pilkada Serentak 2024 Capai 71%

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin menyatakan tingkat partisipasi pemilih dalam gelaran Pilkada 2024 secara nasional rata-ratanya sebesar 71%.

    Dikatakan Afifuddin, angka tersebut muncul setelah pihaknya mendapatkan banyak sumber rekap dan data yang masuk berkenaan dengan partisipasi pemilih.

    Hal tersebut disampaikan olehnya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor KPU, menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/12/2024).

    “Semakin banyak sumber rekap dan data masuk partisipasi, sebenarnya nasionalnya rata-rata di 71%. Jadi, sekaligus menjelaskan berita-berita sebelumnya terkait dengan partisipasi, karena beberapa data yang masuk terutama dari wilayah Papua,” ujarnya.

    Dengan demikian, Afifuddin menyimpulkan bahwa secara mayoritas proses pelaksanaan rekapitulasi di kabupaten, kota, dan provinsi sudah selesai dan berjalan dengan baik. Meskipun, lanjutnya, ada beberapa daerah yang memang masih memiliki persoalan tertentu.

    Lebih jauh, dia menuturkan bahwa PSU (Pemungutan Suara Ulang), PSS (Pemungutan Suara Susulan), PSL (Pemungutan Suara Lanjutan), dan PUSS (Penghitungan Ulang Surat Suara) yang diselenggarakan di beberapa daerah telah rampung seluruhnya.

    “Total 602 TPS telah dilaksanakan seluruhnya, sehingga saat ini tidak ada lagi pelaksanaan PSS, PSL, PSU, dan PUSS. Sebagai aturan sampai maksimal 10 hari setelah pelaksanaan hari pemungutan suara,” tutur Afifuddin.

  • Pemerintah Terjun Pantau Kasus Dua Bidan Jual 66 Bayi di Yogyakarta

    Pemerintah Terjun Pantau Kasus Dua Bidan Jual 66 Bayi di Yogyakarta

    Yogyakarta, CNN Indonesia

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan kementeriannya ikut memantau kasus perdagangan 66 bayi oleh dua bidan Rumah Bersalin Sarbini Dewi di Tegalrejo, Kota Yogyakarta, DIY.

    Arifah menuturkan, untuk kasus ini dan sejenisnya kementeriannya terlebih dahulu mengandalkan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di tingkat kabupaten/kota untuk penanganannya.

    “Nah, nanti kami memantau sudah sejauh mana. Saat ini sedang mengidentifikasi kenapa kronologisnya, seperti apa. Kemudian nanti kita akan melakukan pendampingan lebih lanjut,” kata Arifah di sela kunjungannya ke Kota Yogyakarta, Jumat (13/12).

    Namun demikian, Arifah menekankan jika kasus ini tak cuma memerlukan kerja-kerja dari kementeriannya guna antisipasi ke depan.

    Semisal, upaya memperketat rumah bersailin yang menjadi ranah Kementerian Kesehatan.

    “Ya mungkin nanti dari pihak-pihak tertentu yang terkait dengan perizinan ya pasti dengan instansi tertentu gitu,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap dua perempuan berinisial JE dan DM yang berprofesi sebagai bidan Rumah Bersalin Dewi Sarbini. Mereka diduga telah terlibat tindak pidana perdagangan bayi atau anak sejak 2010.

    Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi menuturkan, kedua pelaku masing-masing berinsial JE dan DM diduga telah menjual sekitar 66 bayi dalam rentang waktu 2010 hingga 2024.

    “Rumah sakit atau tempat praktek mereka ini sudah tersebar informasi bahwa rumah sakit tersebut menerima dan merawat bayi. Apabila ada pasangan (suami-istri) yang tidak mau atau tidak mampu merawat bayinya, mendatangilah tempat praktik mereka ini lalu dititipkan anaknya kemudian dirawat,” kata Endriadi di Mapolda DIY, Sleman, Kamis (12/12).

    Tak hanya merawat, JE dan DM biasanya mencari calon pengadopsi anak. Setelahnya, kedua pelaku membantu proses adopsi secara ilegal untuk bayi-bayi yang mereka jual.

    Hasil pemeriksaan mengungkap, untuk seorang bayi berjenis kelamin perempuan berdasarkan tarif terakhir yang ditentukan kedua pelaku dijual senilai Rp55 juta. Sementara bayi jenis kelamin laki-laki bisa mencapai Rp60 juta sampai Rp65 juta, bahkan tertinggi Rp85 juta.

    Dari dokumen serah terima atas bayi-bayi dari rumah bersalin tersebut diketahui bahwa pihak pengadopsi berasal dari berbagai daerah. Selain Yogyakarta dan sekitarnya, ada pula Surabaya, Bali, NTT, hingga Papua.

    Sementara itu Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP K. Tri Panungko menyebut para orangtua yang menyerahkan bayi kepada JE dan DM mengetahui jika anak mereka dijual kepada orang lain.

    “Orangtua kandungnya ini memang ingin menjual tapi dengan perantara bidan-bidan ini, karena dia (pelaku) kan punya jaringan,” kata Tri.

    Tri juga menyebut, baik DM maupun JE memanfaatkan bayi atau anak yang lahir di luar pernikahan untuk selanjutnya ditawarkan dengan modus adopsi secara ilegal.

    Polisi pun memastikan bahwa kasus ini masih terus didalami, sementara JE dan DM telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana perdagangan anak.

    Kedua tersangka dikenakan Pasal 83 dan Pasal 76 F tentang perlindungan anak. JE dan DM terancam hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda maksimal Rp300 juta.

    (kum/gil)

    [Gambas:Video CNN]

  • 4 Provinsi Belum Tetapkan UMP, Kemnaker Buka Suara

    4 Provinsi Belum Tetapkan UMP, Kemnaker Buka Suara

    Jakarta

    Sebanyak empat provinsi belum menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP). Keempat provinsi itu adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.

    Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri menjelaskan penyebabnya adalah dewan pengupahan dengan pelaku usaha di keempat provinsi itu belum mendapatkan kesepakatan.

    “Dewan pengupahan belum sepakat, dan itu agak susah kesepakatannya. Artinya, kami dorong rekomendasi, jadi maunya gini, pengusaha maunya gini, nanti gubernur yang memutuskan. Karena belum ada putusan, ada gubernur yang belum bisa memutuskan dari rekomendasi yang masuk,” kata dia di Kemnaker, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).

    Untuk itu, Kemnaker juga akan menerbitkan surat laporan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk menyampaikan daerah mana saja yang belum mengumumkan UMP mengingat ini batasan waktunya adalah 11-12 Desember 2024. Indah mengatakan surat laporan yang disampaikan kepada Kemendagri juga akan ditembuskan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Kan batasannya 11 sampai 12 Desember. Yang belum melaporkan UMP akan kami laporkan ke Kemendagri tembusan presiden, karena pembinaan kepala daerah itu wewenangnya Mendagri,” terangnya.

    Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi dan kota (UMP dan UMK) 6,5% pada 2025. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli buka-bukaan ada hitungan khusus yang diterapkan pada ketetapan upah minimum tahun depan.

    Yassierli mengatakan, hitungan yang dilakukan tahun ini terbilang khusus karena ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah formulasi penghitungan upah minimum dalam UU Cipta Kerja. Hitungan kenaikan upah minimum ini terbilang sederhana. Upah minimum saat ini cuma ditambah dengan kenaikan upah minimum 2025 yang ditetapkan sebesar 6,5% oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Hal ini diungkapkan Yassierli di depan para kepala daerah yang ikut rapat koordinasi penanggulangan inflasi mingguan secara virtual. Rapat itu digelar Kementerian Dalam Negeri.

    “Formula perhitungan upah minimum 2025 adalah upah minimum 2024 ditambah nilai kenaikan upah minimum 2025. Seperti kita ketahui kebijakan presiden bahwa upah minimum provinsi dan kota kabupaten naik 6,5% dari upah minimum saat ini di tahun 2024,” sebut Yassierli yang disiarkan virtual di YouTube Kemendagri, Senin (9/12/2024).

    Lihat Video: Gubernur Wajib Tetapkan Kenaikan Upah Paling Lambat 11 Desember!

    (ada/ara)

  • Simak! Begini Cara Freeport Sulap Limbah Tailing Jadi Ekosistem Baru

    Simak! Begini Cara Freeport Sulap Limbah Tailing Jadi Ekosistem Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen terus menjaga pelestarian lingkungan dalam area Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) di wilayah Timika, Papua. Salah satunya dengan ‘menyulap’ tailing atau sisa proses pengolahan bijih yang mengandung material batuan dan pasir menjadi ekosistem baru.

    Freeport mengubah limbah tambang ini menjadi lahan yang produktif dan bernilai tinggi. Misalnya, pada tahun 2023 tercatat sudah ada 146 spesies tanaman yang telah ditanam di area seluas 1.160 hektare (Ha).

    “Untuk lahan seluas 100 hektar di area MP21 dikelola sebagai lahan perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, serta pendidikan lingkungan dan upaya konservasi,” terang Manager Environmental Central System and Project Freeport Indonesia, Roberth Sarwom saat ditemui di area pengelolaan tailing di Timika, Papua, dikutip Jumat (13/12/2024).

    Robert menambahkan, lebih dari 1.000 spesies tanaman tumbuh secara alami di area pengendapan tailing, dan lebih dari 1.000 spesies tanaman tumbuh secara alami dalam kurun waktu 20 tahun.

    “Sejak tahun 2005, program penanaman kembali hutan telah dilakukan dengan tekun, mencakup area seluas 900 ha,” tegas Robert.

    Menurut Roberth, salah satu tantangan utama dalam mengelola tailing adalah sulitnya menanam apapun di atasnya, karena kondisi lahan yang keras dan tidak subur. Namun, Freeport Indonesia menemukan solusi dengan memberikan bahan organik seperti pupuk kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah tersebut.

    Pemberian kompos ini terbukti efektif, dan dalam waktu sekitar 20 tahun, tanpa campur tangan manusia, pohon-pohon mulai tumbuh kembali di atas lahan tailing, menciptakan ekosistem baru yang mendukung kehidupan.

    Kesuksesan dalam mengelola lahan tailing tidak hanya diukur dari tumbuhnya pohon-pohon, tetapi juga dari kehadiran berbagai spesies yang menunjukkan bahwa ekosistem tersebut kembali sehat

    Lahan tailing yang dulunya dianggap tak berguna kini telah berubah menjadi kawasan dengan keberagaman hayati yang kembali tumbuh subur. Selain pohon-pohon yang mulai tumbuh, berbagai tanaman juga ditemukan berkembang di atas lahan tersebut, menciptakan habitat baru bagi fauna.

    Freeport berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai program pelestarian lingkungan agar kawasan ini bisa semakin berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

    Bukan Ancaman

    Selama ini, tailing sering dianggap berbahaya bagi lingkungan. Namun, PT Freeport Indonesia membuktikan bahwa tailing tidak selalu menjadi ancaman.

    Bahkan, Roberth menyebut, 98% pembangunan infrastruktur dan konstruksi yang ada di Kota Timika, termasuk jalan, jembatan, dan bangunan lainnya, sebagian besar terbuat dari tailing yang telah diproses.

    Hal ini menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, tailing bisa menjadi bahan yang bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung kemajuan daerah.

    Lebih lanjut, tailing juga sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk produksi semen. Dengan teknologi yang terus berkembang, Freeport dapat mengolah tailing menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

    Ini merupakan langkah besar dalam mengurangi limbah tambang yang seringkali dianggap sebagai beban, dan menjadikannya sebagai produk yang memiliki manfaat jangka panjang.

    Melalui riset dan pengembangan yang intensif, Freeport berhasil menciptakan solusi yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

    “Freeport Indonesia secara aktif melibatkan masyarakat dalam berbagai program pelestarian alam, baik dalam hal rehabilitasi lahan maupun dalam kegiatan peternakan dan pertanian yang dilakukan di atas lahan tailing,” tegas dia.

    (pgr/pgr)

  • Mengintip Aktivitas TNI di Papua, Patroli Perbatasan Sambil Beri Pengobatan

    Mengintip Aktivitas TNI di Papua, Patroli Perbatasan Sambil Beri Pengobatan

    Jakarta: Aktivitas TNI tak melulu soal pengamanan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI melaksanakan beragam kegiatan kemanusiaan di tengah tugas menjaga kedaulatan negara.

    Hal tersebut sesuai amanat Satgas HABEMA, yang mengedepankan pendekatan humanis sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Seperti, yang dilakukan Satgas Yonif Para Raider 501 di Kampung Aiwesa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

    “Inisiatif Satgas Yonif 501 Kostrad memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat di Kampung Aiwesa,” kata Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, dalam keterangan tertulis yang dilansir Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Pelayanan kesehatan diberikan saat satuan Satgas Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Kostrad, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG. Satgas yang dipimpin Letda Inf Puji Handoko, melaksanakan patroli pengamanan wilayah Kampung Aiwesa, Distrik Aifat Timur Tengah.

    “Di tengah perjalanan, Tim Patroli berjumpa dengan beberapa warga setempat yang mengeluh sakit,” kata Brigjen Lucky.

    Petugas TNI memberikan pelayanan kesehatan ke warga/Istimewa

    Beruntung saat patroli tersebut, turut serta Personel Kesehatan Satgas Yonif 501 Kostrad. Melihat kondisi masyarakat yang sakit, maka personel Kesehatan dengan sigap langsung memeriksa kesehatan mereka. Selesai penanganan, personel Kesehatan menyerahkan obat dan vitamin gratis kepada warga.

    “Ini merupakan wujud TNI memberikan pelayanan kebutuhan dasar, khususnya bidang kesehatan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata Brigjen Lucky.

    Tindakan Tim Patroli 501 di Kampung Aiwesa tersebut telah menindaklanjuti penekanan Komandan Satgas Yonif 501 Kostrad, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto. Khususnya, tentang pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di daerah tugas.

    Setelah pengobatan selesai, salah satu diantaranya bernama Rio Tabuni menyampaikan terima kasihnya. “Terima kasih Komandan 501. Saya senang TNI bantu rakyat. Tuhan memberkati,” kata Rio.

    Jakarta: Aktivitas TNI tak melulu soal pengamanan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI melaksanakan beragam kegiatan kemanusiaan di tengah tugas menjaga kedaulatan negara.
     
    Hal tersebut sesuai amanat Satgas HABEMA, yang mengedepankan pendekatan humanis sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto. Seperti, yang dilakukan Satgas Yonif Para Raider 501 di Kampung Aiwesa, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
     
    “Inisiatif Satgas Yonif 501 Kostrad memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat di Kampung Aiwesa,” kata Panglima HABEMA, Brigjen TNI Lucky Avianto, dalam keterangan tertulis yang dilansir Jumat, 13 Desember 2024.
     

    Pelayanan kesehatan diberikan saat satuan Satgas Yonif Para Raider 501/Bajra Yudha Kostrad, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG. Satgas yang dipimpin Letda Inf Puji Handoko, melaksanakan patroli pengamanan wilayah Kampung Aiwesa, Distrik Aifat Timur Tengah.
    “Di tengah perjalanan, Tim Patroli berjumpa dengan beberapa warga setempat yang mengeluh sakit,” kata Brigjen Lucky.
     

    Petugas TNI memberikan pelayanan kesehatan ke warga/Istimewa
     
    Beruntung saat patroli tersebut, turut serta Personel Kesehatan Satgas Yonif 501 Kostrad. Melihat kondisi masyarakat yang sakit, maka personel Kesehatan dengan sigap langsung memeriksa kesehatan mereka. Selesai penanganan, personel Kesehatan menyerahkan obat dan vitamin gratis kepada warga.
     
    “Ini merupakan wujud TNI memberikan pelayanan kebutuhan dasar, khususnya bidang kesehatan, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah Papua,” kata Brigjen Lucky.
     
    Tindakan Tim Patroli 501 di Kampung Aiwesa tersebut telah menindaklanjuti penekanan Komandan Satgas Yonif 501 Kostrad, Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto. Khususnya, tentang pentingnya perhatian Satgas kepada kebutuhan dasar masyarakat di daerah tugas.
     
    Setelah pengobatan selesai, salah satu diantaranya bernama Rio Tabuni menyampaikan terima kasihnya. “Terima kasih Komandan 501. Saya senang TNI bantu rakyat. Tuhan memberkati,” kata Rio.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ADN)

  • Momen kader Fatayat NU komplain dipanggil ibu-ibu oleh Wapres

    Momen kader Fatayat NU komplain dipanggil ibu-ibu oleh Wapres

    Jakarta (ANTARA) – Acara pembukaan Konferensi Besar Fatayat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Jumat, dipenuhi gelak tawa saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat komplain dari kader organisasi tersebut karena menyapa dengan sebutan ibu-ibu.

    Sejak awal memberikan sambutan, Wapres Gibran sudah menyapa para kader dengan sebutan ibu-ibu Fatayat NU.

    “Ibu Ketua Umum Fatayat NU beserta jajarannya. Para tokoh agama, kiai, ibu nyai yang hadir. Selamat pagi semua ibu-ibu,” sapa Gibran di Jakarta, Jumat.

    Sapaan ibu itu dikeluhkan para kader Fatayat NU yang menghendaki Wapres menyapa kader dengan sebutan sahabat.

    “Pagi sahabat. Sahabat,” kata Wapres seraya tersenyum.

    Para kader pun meminta Wapres mengulangi sapaan kepada mereka. “Ya sudah, selamat pagi para sahabat,” ujar Wapres disambut tawa kader.

    Gibran menyampaikan salam hangat Presiden RI Prabowo Subianto kepada para kader dan berterima kasih kepada Fatayat NU yang sejak awal sampai titik saat ini masih membersamai Presiden Prabowo dan dirinya.

    Wapres lalu kembali lupa menyapa kader Fatayat NU dengan sebutan sahabat.

    “Terima kasih sekali untuk ibu-ibu, sahabat-sahabat Fatayat NU. Terakhir kita ketemu pada saat kampanye kemarin,” ujar Gibran​​​​​​​

    Wapres lalu bertanya siapa kader Fatayat yang hadir di lokasi yang berasal dari daerah paling jauh.

    Dalam acara itu hadir perwakilan kader Fatayat NU dari berbagai daerah, termasuk Merauke, Papua, hingga Manokwari. Ada pula kader dari luar negeri yang mengikuti acara secara daring, dari Turki dan Mesir.

    “Ini dedikasinya ibu-ibu (luar biasa),” ujar Gibran.

    Karena dirasa terus mengulangi sapaan ibu-ibu, para kader kembali melayangkan komplain kepada Wapres Gibran dan meminta disapa dengan sebutan sahabat.

    “Haduh salah terus ya. Sahabat. Sahabat-sahabat Fatayat NU,” ujar Wapres Gibran.

    Pada kesempatan itu Wapres menyatakan wanita merupakan tiang negara yang memiliki peran penting dalam kehidupan.

    Gibran mengatakan perempuan yang ada di Kabinet Merah Putih berjumlah 16 orang, di antaranya menjabat sebagai menteri, wakil menteri hingga Utusan Khusus Presiden.

    Wapres menyampaikan pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan dan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan nasional, baik melalui peningkatan kualitas hidup maupun penambahan gizi anak, ibu hamil dan menyusui.

    Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Berbicara tentang ANTARA dan masa depan Kantor Berita Nasional

    Berbicara tentang ANTARA dan masa depan Kantor Berita Nasional

    Jakarta (ANTARA) – Lebih dari 8 dekade membersamai bangsa ini bahkan dari sebelum Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, menjadikan ANTARA lebih dari sekadar saksi sejarah, namun pelaku.

    Selama 87 tahun membentangkan layar mengarungi kehidupan seiring dinamika yang terjadi dalam memasok kebutuhan vital bangsa ini akan informasi dan narasi yang mencerahkan.

    Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA memiliki peran strategis sebagai penghubung informasi yang mengalir dari Sabang hingga Merauke.

    Berdiri pada 1937, ANTARA telah melampaui fungsi jurnalistik murni. Ia menjadi agen integrasi sosial, penyalur ideologi pembangunan, dan penjaga identitas bangsa di tengah arus globalisasi yang deras.

    Namun, di tengah perubahan teknologi dan dinamika geopolitik, muncul pertanyaan penting tentang bagaimana ANTARA dapat tetap relevan dan berdaya guna dalam membangun narasi kebangsaan di era digital ini?

    Peran ANTARA selama ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjuangan Indonesia. Di masa penjajahan, ANTARA adalah saluran informasi perlawanan yang menumbuhkan kesadaran nasional.

    Setelah kemerdekaan, ANTARA menjadi pusat informasi resmi pemerintah yang membantu menyampaikan kebijakan kepada rakyat dan memproyeksikan citra Indonesia ke dunia internasional.

    Seiring perjalanan waktu, ANTARA tidak hanya melayani kebutuhan domestik, tetapi juga bertindak sebagai perwakilan Indonesia di arena global, menyuarakan sudut pandang negara berkembang di tengah dominasi kantor berita besar dunia. Hal ini memberikan legitimasi dan kredibilitas yang kuat bagi ANTARA sebagai lembaga komunikasi strategis.

    Namun, di era digital yang serba cepat ini, tantangan yang dihadapi ANTARA semakin kompleks.

    Perubahan pola konsumsi media masyarakat, kemunculan media sosial, dan berita yang bergerak dalam hitungan detik menuntut ANTARA untuk beradaptasi secara cepat.

    Sementara kantor berita global seperti Reuters, AFP, dan Associated Press terus memperbarui infrastruktur digital mereka, ANTARA seringkali terlihat gagap dalam memanfaatkan peluang teknologi untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda.

    ANTARA harus segera mengatasi tantangan ini jika ingin tetap relevan di tengah disrupsi informasi.

    Posisi unik

    Sebagaimana namanya, posisi ANTARA sejak dahulu memang unik, yakni di antara, tidak di kanan tidak di kiri. Posisi unik ini juga bukan berarti ANTARA tak bersikap namun sikapnya adalah untuk berada di antara, begitupun secara kelembagaan.

    Di satu sisi, hal itu menguntungkan ANTARA karena ia dianggap sebagai pihak yang netral dalam berbagai kesempatan. Namun di saat yang sama menjadi kurang menguntungkan jika ditilik dari sisi kelembagaan.

    Sehingga salah satu persoalan utama yang harus dijawab saat ini adalah bagaimana ANTARA dapat mempertahankan posisi uniknya sebagai kantor berita nasional di tengah persaingan media global yang semakin ketat.

    Di sisi lain, pemerintah juga perlu memahami bahwa peran ANTARA bukan sekadar sebagai penyedia berita. ANTARA harus diposisikan sebagai lembaga strategis yang bertugas memitigasi dampak disinformasi dan menyatukan narasi kebangsaan di era post-truth. Untuk itu, kebijakan yang mendukung revitalisasi peran dan fungsi ANTARA perlu dirumuskan secara visioner.

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat infrastruktur digital Antara. Misalnya Pemerintah dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perlu menjadikan ANTARA sebagai laboratorium pengembangan teknologi informasi media.

    Hal ini mencakup investasi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis tren berita, memperluas jaringan satelit untuk distribusi informasi ke daerah terpencil, dan membangun aplikasi berita interaktif yang mudah diakses. Dengan demikian, ANTARA dapat bersaing secara teknologi dengan kantor berita internasional.

    ANTARA juga harus mampu memanfaatkan data besar (big data) untuk memahami kebutuhan audiensnya secara lebih spesifik. Dengan menggunakan analisis data, ANTARA dapat mengidentifikasi preferensi informasi masyarakat, sehingga konten yang dihasilkan lebih relevan dan menarik.

    Misalnya, berita yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup atau pengembangan desa-desa adat mungkin lebih menarik bagi masyarakat tertentu dibandingkan berita ekonomi makro. Dengan pendekatan ini, ANTARA dapat menjadi lebih inklusif dan dekat dengan masyarakat.

    ANTARA juga harus menjadi agen diplomasi publik Indonesia. Dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks, peran kantor berita nasional tidak hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai alat diplomasi lunak (soft power).

    Di sisi lain, ANTARA harus mampu memproduksi konten berita dalam berbagai bahasa asing yang dapat menjelaskan posisi Indonesia dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, kerja sama ASEAN, dan konflik Laut Tiongkok Selatan.

    Ini dapat meningkatkan pengaruh Indonesia di tingkat internasional dan memperbaiki citra bangsa di mata dunia.

    Sementara itu, reformasi kelembagaan harus dilakukan untuk memastikan ANTARA tetap independen dan profesional.

    Meskipun terafiliasi atau memiliki hubungan dengan pemerintah, ANTARA harus menjaga jarak yang cukup agar tetap kredibel di mata masyarakat dan menjunjung prinsip-prinsip kebenaran universal sebagaimana pedoman jurnalistiknya.

    Salah satu langkah yang bisa diambil di antaranya dengan membentuk dewan pengawas independen yang terdiri dari akademisi, praktisi media, dan perwakilan masyarakat sipil. Dewan ini akan memastikan bahwa ANTARA tetap menjalankan tugasnya dengan integritas dan objektivitas.

    ANTARA perlu mengembangkan program literasi media untuk masyarakat. Dalam konteks perang informasi yang semakin intens, ANTARA bisa mengambil peran sebagai pembimbing masyarakat untuk memahami cara memilah informasi yang benar dan menghindari hoaks.

    Program ini dapat dilaksanakan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, komunitas lokal, dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

    Ke depan, ANTARA harus melihat dirinya sebagai lebih dari sekadar kantor berita. Ia adalah penjaga narasi bangsa yang bertugas memastikan bahwa suara Indonesia didengar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

    Untuk itu, inovasi harus menjadi kata kunci. Dengan memanfaatkan teknologi, memperkuat diplomasi publik, dan tetap berpegang pada prinsip independensi, ANTARA dapat menjawab tantangan zaman dan tetap menjadi aset strategis bangsa.

    Rekomendasi ini tidak hanya bersifat implementatif, tetapi juga membuka wacana baru tentang bagaimana sebuah kantor berita nasional dapat menjadi lebih relevan di era digital.

    Pemerintah, melalui BRIN dan lembaga terkait lainnya, perlu memberikan dukungan penuh untuk mendorong transformasi ANTARA menjadi lembaga modern yang tidak hanya bertahan di tengah perubahan, tetapi juga memimpin dalam membentuk masa depan ekosistem informasi Indonesia.

    Dengan demikian, ANTARA tidak hanya menjadi saksi perjalanan bangsa, tetapi juga penggerak utama dalam menyatukan visi dan langkah menuju Indonesia yang lebih maju.

    Dirgahayu ANTARA!

    *Penulis adalah peneliti di BRIN.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Pasar Induk Pare Pasok 60 Persen Kebutuhan Cabai Jabodetabek – Halaman all

    Pasar Induk Pare Pasok 60 Persen Kebutuhan Cabai Jabodetabek – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI – Wilayah DKI Jakarta kota-kota sekitarnya di Jabodetabek saat ini menjadi pasar terbesar yang menyerap panenan cabai rawit petani di Pulau Jawa. 

    Setiap harinya, Jawa Timur memasok 80 hingga 110 ton cabai rawit ke wilayah Jabotabek. Pasokan puluhan ton cabai untuk Jabodetabek setiap harinya dipasok dari Pasar Induk Sayur dan Buah Pare di Kabupaten Kediri.

    Pasokan cabai di Pasar Induk Pare berasal dari berbagai daerah seperti Banyuwangi, Blitar, Probolinggo, Nganjuk, Jombang, dan lain lain termasuk dari petani cabai dari Kediri sendiri. 

    “Saat panen raya pasar ini suplai 60 persen kebutuhan cabai di Jabodetabek,” ungkap Suyono, Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri saat ditemui Kamis, 13 Desember 2024.

    Selama ini kita pasokan cabai ke Jabodetabek pembongkarannya dilakukan di Pasar Induk Kramatdjati, sampai Pasar Tanah Tinggi Tangerang.

    “Pasokan cabai dari Jawa Timur ke Jabodetabek antara 80 sampai 100 ton per hari. Sementara kebutuhan cabai untuk wilayah Kediri saja 8 sampai 10 ton per hari, sementara ke daerah lain di Jawa Timur 110 ton per hari dari sini,” ujarnya.

    “Kita sudah bekerja sama dengan salah satu Pemprov Papua dan sudah bikin MoU (nota kesepahaman) untuk pengiriman cabai ke sana. Tapi proses pengiriman selama ini ada kendala transportasi,” kata Suyono. 

    “Kalau kita kirim lewat kargo laut butuh seminggu. Sementara kalau menggunakan kargo udara yang lebih cepat biayanya Rp72 ribu per kilogram dengan transit di Makassar,” bebernya.

    Petani Cabai Kediri Butuh Dukungan Penerbangan

    Selain ke Jabodetabek, cabai di Pasar Induk Pare juga memasok kebutuhan daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan hingga Papua. 

    Cabai dari Pasar Induk Pare juga memasok kebutuhan cabai di Batam dan Kepri dan selama ini dikirim via udara.

    “Kami sebenarnya berharap ada pesawat yang bisa suplay ke Kota Kota besar seperti Jakarta, Makassar, Batam hingga Papua, minimal sehari 2 kali sehingga dapat mendistribusikan hasil panen seperti cabe, bawang merah, bawang putih yang ada di Pasar Induk Pare, Kediri tepat waktu ” kata Suyono.

    Melalui Pasar Induk Pare ini asosiasinya juga berusaha mencegah terjadi over suplai maupun kekurangan pasokan.

    “Kebutuhan cabai setiap daerah beragam. Tapi apapun kebutuhannya dan jenis cabainya, kita siap memasok,” kata dia.

    Suyono mengatakan wilayah Kabupaten Kediri dan daerah lain di Jawa Timur saat ini sedang memasuki panen raya meski di tengah gangguan musim hujan dengan curah hujan cukup tinggi.

    Hal itu menyebabkan harga cabai sedikit turun dan proses pematangan cabai di pohon menjadi sedikit lama dari 5-6 hari sekali bisa dipanen menjadi 10 hari sekali.

    Gerbang masuk Pasar Induk Pare di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri. (Tribunnews/Choirul Arifin)

    Varietas cabai yang dipasok dari petani melalui Pasar Induk Pare sangat beragam seperti untuk jenis cabai rawit merah antara lain Ori 212, Asmoro 043, Bhaskara, lokal Kediri, lokal Nganjuk dan lokal Jombang.

    Sementara untuk jenis cabai besar ada varietas Gada MK dan Imola. Sementara, untuk jenis cabai merah keriting varietas Boos Tavi dan Sibad.

    Sugik, Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri mengatakan, Pasar Induk Pare merupakan tradisional terbesar di Kabupaten Kediri dari total 17 pasar tradisional yang ada di wilayah ini.

    Transaksi cabai di Pasar Induk Pare di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kediri.

    Hevin Switerson, Kepala UPT Pasar Pemkab Kediri mengatakan, pedagang resmi yang bergabung di Pasar Induk Pare mencapai 450 pedagang, tidak termasuk pedagang musiman.

    Pasar induk ini sudah beroperasi sejak belasan tahun lalu pembangunannya didanai Pemkab Kediri sendiri.

    Lamiran, Koordinator Pasar Induk Pare menambahkan, selain pedagang besar dan grosiran, mereka yang banyak mengambil komoditas sayur mayur dari pasar ini adalah pengusaha restoran dan rumah makan termasuk usaha catering dari berbagai kota.

    “Yang beli ke sini dengan membawa kendaraan sendiri banyak dari luar kota bahkan dari luar provinsi seperti Solo, Madiun, Surabaya,” ujarnya.