provinsi: PAPUA

  • Penembakan Guru di Papua Tengah, TPNPB-OPM Klaim Bertanggung Jawab
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Desember 2024

    Penembakan Guru di Papua Tengah, TPNPB-OPM Klaim Bertanggung Jawab Regional 27 Desember 2024

    Penembakan Guru di Papua Tengah, TPNPB-OPM Klaim Bertanggung Jawab
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Tentara Pembebasan Nasional
    Papua
    Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas penembakan seorang guru bernama Andarias Tanda di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Selasa (24/12/2024).
    Korban merupakan guru honorer di salah satu SMP di ibu kota Ilaga. Ia ditembak di kiosnya pada sore hari.
    Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam siaran pers menyebut pelaku penembakan adalah anggota
    TPNPB-OPM
    pimpinan Numbuk Telenggen.
    “Kami menuding, korban merupakan intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru,” katanya, Jumat (27/12/2024).
    Sebby menjelaskan laporan penyerangan ini disampaikan oleh Penny Murib, Panglima TPNPB Kodap XVIII Puncak Ilaga.
    “Penembakan tersebut dilakukan oleh kami dan kami siap bertanggung jawab,” ujarnya.
    Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, mengatakan penembakan ini terjadi di Jalan Kago-Kimak, Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Selasa (24/12/2024).
    Akibat penembakan itu, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ilaga, Kabupaten Puncak. Namun, nyawanya tidak tertolong.
    “Peristiwa ini bermula saat korban sedang menutup kios. Tiba-tiba OPM muncul dan langsung menembak korban di bagian dada,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menkum Supratman Pastikan Tak Ada Koruptor dalam Usulan Penerima Amnesti

    Menkum Supratman Pastikan Tak Ada Koruptor dalam Usulan Penerima Amnesti

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menegaskan dari total 44.000 yang diusulkan menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, tidak ada satu pun narapidana kasus korupsi atau koruptor yang masuk dalam daftar tersebut.

    “Sama sekali dari 44.000 itu tidak ada satu pun terkait kasus korupsi,” ujar Supratman saat konferensi pers di gedung Kemenkum, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

    Supratman menjelaskan usulan amnesti tersebut ditujukan kepada empat kategori. Pertama, napi kasus politik Papua. Narapidana yang terlibat dalam kasus politik terkait makar di Papua, tetapi tidak terlibat dalam aksi bersenjata.

    Kedua, napi dengan penyakit berat. Mereka yang menderita penyakit serius atau gangguan jiwa, termasuk napi yang terkena HIV/AIDS sehingga sulit ditangani di lembaga pemasyarakatan (lapas). “Ada gangguan penyakit yang sulit ditangani di lapas kita,” jelas Supratman.

    Ketiga, napi UU ITE. Napi yang dijerat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya kasus penghinaan terhadap presiden.

    Keempat, pengguna narkotika. Napi yang terlibat penyalahgunaan narkotika sebagai pengguna, bukan pengedar, yang seharusnya mendapatkan rehabilitasi, bukan hukuman penjara. “Mereka ini kita kategorikan sebagai korban, yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara untuk direhabilitasi,” tambahnya.

    Supratman menjelaskan proses asesmen terhadap napi yang memenuhi kriteria ini masih berlangsung di Kementerian Hukum (Kemenkum). “Jadi tidak ada koruptor dalam daftar 44.000 napi yang diusulkan. Proses asesmen terus dilakukan untuk memastikan penerima amnesti sesuai dengan kriteria yang ditetapkan,” tegasnya.

    Amnesti ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan pengampunan kepada napi tertentu berdasarkan pertimbangan kemanusiaan dan keadilan. Namun, Supratman memastikan narapidana kasus korupsi atau koruptor tidak termasuk dalam daftar penerima amnesti.

  • Upaya Berkelanjutan BRI Mendukung Kelompok Usaha Tanah Miring di Merauke Lewat Pemasar Mikro – Page 3

    Upaya Berkelanjutan BRI Mendukung Kelompok Usaha Tanah Miring di Merauke Lewat Pemasar Mikro – Page 3

    Sebagai Mantri, Agustina memiliki harapan besar untuk nasabah binaannya. Ia ingin melihat mereka berkembang dan mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha yang mereka jalankan. Agustina juga berharap BRI terus memberikan dukungan melalui program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    “Peran saya sebagai Mantri sangat berpengaruh di kampung ini, selain memberikan pinjaman, saya juga membantu mereka dengan menjemput tabungan atau memberikan solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi,” ujarnya.

    Dengan semangat tersebut, Agustina bertekad terus menjadi jembatan antara BRI dan masyarakat kecil, membantu mereka meraih mimpi dan mencapai kemandirian ekonomi.

    Agustina memulai perjalanan hidup di tanah kelahirannya, Merauke. Lahir dan besar di Papua Selatan, ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di kota kecil tersebut. Sebelum bergabung dengan BRI, Agustina bekerja di Satuan Polisi Pamong Praja selama enam tahun. Pada tahun 2010, Agustina resmi bergabung dengan BRI sebagai teller. Namun, karirnya terus berlanjut hingga menjadi Mantri.

    Sebagai Mantri BRI yang ditempatkan di Unit Tanah Miring, ia pun harus menghadapi berbagai tantangan. Letak geografis unitnya yang berada di pinggiran kota, dengan jarak sekitar 30-45 menit dari pusat Merauke, sering kali menjadi kendala.

    Selain itu, infrastruktur jalan yang sebagian besar masih berupa tanah membuat perjalanan menjadi sulit, terutama saat hujan. Namun, tantangan ini tidak menyurutkan semangatnya.

    “Suka dukanya pasti ada, terutama saat mencari debitur untuk menjadi nasabah. Kadang ada penolakan, tetapi setelah dua atau tiga kali kunjungan, mereka akhirnya mau menabung. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ungkap Agustina.

    Kisah Agustina sebagai mantri BRI pun menunjukkan bagaimana terdapat cerita perjuangan yang menginspirasi. Ya, dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk melayani, Agustina telah membuktikan bahwa peran seorang mantri bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat disekitarnya.

     

    (*)

  • Cerita Mantri BRI Agustina Etwiory Dedikasikan Hidupnya untuk Majukan Ekonomi Desa di Merauke – Page 3

    Cerita Mantri BRI Agustina Etwiory Dedikasikan Hidupnya untuk Majukan Ekonomi Desa di Merauke – Page 3

    Sebagai Mantri, tugas utamanya adalah mencari nasabah, baik untuk simpanan maupun pinjaman. Selain itu, ia juga bertugas memperkenalkan berbagai produk BRI seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan laku panadai Agen BRILink kepada masyarakat.

    Tidak hanya menyalurkan pinjaman, di bawah bimbingannya, beberapa kampung di wilayah binaannya, seperti Kampung Isenombias, telah menjadi kampung binaan BRI. Ia juga aktif mendampingi dan memberdayakan kelompok usaha seperti CV Barokah Sayur, sebuah klaster usaha pertanian hortikultura di kampung tersebut.

    Pendampingan pun diberikan BRI untuk CV Barokah Sayur dalam bentuk literasi keuangan, penyuluhan pertanian, hingga pemberian alat-alat mesin pertanian.

    “Mereka sangat antusias dan merasa senang dengan bantuan yang diberikan. Bahkan, mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa menghasilkan produk yang lebih baik,” ujar Agustina.

    Dalam menjalankan tugasnya saat mendampingi nasabah, ia beberapa kali menemui nasabah yang kesulitan membayar pinjaman. Namun, dengan pendekatan personal dan edukasi keuangan, ia membantu nasabah menjaga nama baik mereka di dunia perbankan.

    “Banyak nasabah yang awalnya enggan menabung atau meminjam, tapi setelah diberikan pemahaman, mereka mulai percaya dan merasa nyaman bekerja sama dengan BRI,” kata Agustina.

  • Upaya Tak Kenal Lelah BRI Berdayakan Kelompok Usaha Tanah Miring Merauke

    Upaya Tak Kenal Lelah BRI Berdayakan Kelompok Usaha Tanah Miring Merauke

    Merauke: Di sudut timur Indonesia yang jauh dari hiruk pikuk kota besar, terdapat sebuah kisah inspiratif yang berasal dari seorang perempuan tangguh. Agustina Etwiory, seorang mantri (pemasar mikro) BRI di Unit Kerja (Uker) Tanah Miring, Distrik Tanah Miring, Kab. Merauke, Provinsi Papua Selatan.
     
    Ia adalah seorang mantri BRI yang telah mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat di daerah terpencil, memajukan perekonomian desa dan mengenalkan produk-produk perbankan kepada masyarakat kecil.
     
    Agustina memulai perjalanan hidup di tanah kelahirannya, Merauke. Lahir dan besar di Papua Selatan, ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di kota kecil tersebut. Sebelum bergabung dengan BRI, Agustina bekerja di Satuan Polisi Pamong Praja selama enam tahun. Pada 2010, Agustina resmi bergabung dengan BRI sebagai teller. Kariernya terus berlanjut hingga menjadi mantri.
    Sebagai mantri BRI yang ditempatkan di Unit Tanah Miring, ia pun harus menghadapi berbagai tantangan. Letak geografis unitnya yang berada di pinggiran kota, dengan jarak sekitar 30-45 menit dari pusat Merauke, sering kali menjadi kendala.
     

    Selain itu, infrastruktur jalan yang sebagian besar masih berupa tanah membuat perjalanan menjadi sulit, terutama saat hujan. Namun, tantangan ini tidak menyurutkan semangatnya.
     
    “Suka dukanya pasti ada, terutama saat mencari debitur untuk menjadi nasabah. Kadang ada penolakan, tetapi setelah dua atau tiga kali kunjungan, mereka akhirnya mau menabung. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Agustina.

    Aktif Dampingi Klaster Usaha

    Sebagai mantri, tugas utamanya adalah mencari nasabah, baik untuk simpanan maupun pinjaman. Selain itu, ia juga bertugas memperkenalkan berbagai produk BRI seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan laku panadai Agen BRILink  kepada masyarakat.
     
    Tidak hanya menyalurkan pinjaman, di bawah bimbingannya beberapa kampung di wilayah binaan seperti Kampung Isenombias, telah menjadi kampung binaan BRI. Ia juga aktif mendampingi dan memberdayakan kelompok usaha seperti CV Barokah Sayur, sebuah klaster usaha pertanian hortikultura di kampung tersebut.
     
    Pendampingan pun diberikan BRI untuk CV Barokah Sayur dalam bentuk literasi keuangan, penyuluhan pertanian, hingga pemberian alat-alat mesin pertanian.
     
    “Mereka sangat antusias dan merasa senang dengan bantuan yang diberikan. Bahkan, mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa menghasilkan produk yang lebih baik,” ujar Agustina.
     
    Dalam menjalankan tugasnya saat mendampingi nasabah, ia beberapa kali menemui nasabah yang kesulitan membayar pinjaman. Namun, dengan pendekatan personal dan edukasi keuangan, ia membantu nasabah menjaga nama baik mereka di dunia perbankan.
     
    “Banyak nasabah yang awalnya enggan menabung atau meminjam, tapi setelah diberikan pemahaman, mereka mulai percaya dan merasa nyaman bekerja sama dengan BRI,” kata Agustina.
     

    Sebagai mantri, Agustina memiliki harapan besar untuk nasabah binaannya. Ia ingin melihat mereka berkembang dan mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha yang mereka jalankan.
     
    Agustina juga berharap BRI terus memberikan dukungan melalui program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
     
    “Peran saya sebagai mantri sangat berpengaruh di kampung ini. Selain memberikan pinjaman, saya juga membantu mereka dengan menjemput tabungan atau memberikan solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi,” katanya.
     
    Dengan semangat tersebut, Agustina bertekad terus menjadi jembatan antara BRI dan masyarakat kecil, membantu mereka meraih mimpi dan mencapai kemandirian ekonomi.
     
    Kisah Agustina sebagai mantri BRI pun menunjukkan bagaimana terdapat cerita perjuangan yang menginspirasi. Ya, dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk melayani, Agustina telah membuktikan bahwa peran seorang mantri bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Pesta rakyat ramaikan HUT ke-75 Provinsi Papua

    Pesta rakyat ramaikan HUT ke-75 Provinsi Papua

    ANTARA – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Provinsi Papua, digelar di halaman Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, Jumat (27/12) . Pemprov Papua meramaikan hari jadi tersebut dengan menggelar pesta rakyat dan membagikan makanan gratis kepada masyarakat setempat yang hadir. (Laksa Mahendra/Rizky Bagus Dhermawan/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)

  • Begini Bahagianya Ratusan Anak Panti Asuhan di Papua Tengah Rayakan Natal Bersama – Halaman all

    Begini Bahagianya Ratusan Anak Panti Asuhan di Papua Tengah Rayakan Natal Bersama – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

    TRIBUNNEWS.COM, NABIRE -Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Papua Tengah menyelenggarakan kegiatan berbagi kasih dalam rangka menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 bersama sedikitnya 323 anak panti asuhan di wilayah Nabire.

    Menurut Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Papua Tengah Yosina Anwar Damanik kegiatan berbagi kasih kepada anak-anak panti asuhan dilakukan sebagai upaya berbelarasa pada anak-anak tersebut.

    “Kegiatan berbagi kasih menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berdekatan dengan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember. Kami harapkan mereka dapat merasakan sukacita yang kita rasakan,” tuturnya dikutip Jumat (27/12/2024).

    Yosina Anwar Damanik menuturkan anak-anak panti asuhan yang mereka kunjungi memiliki profil sosial cukup beragam. Tidak saja usia yang balita, namun hingga usia anak sekolah putus sekolah.

    Selain itu, terdapat anak-anak difabel yang masih memiliki orang tua namun tinggal di pedalaman yang memilih untuk menitipkan anak-anak tersebut sehingga mendapatkan biaya hidup dan biaya sekolah dari pihak Panti Asuhan.

    “Sebagian dari mereka masih memiliki orang tua, sejumlah anak-anak tersebut pulang kampung untuk merayakan Natal bersama keluarganya. Nah, yang tidak punya keluarga ini yang kami kunjungi agar kerinduan mereka terhadap keluarga terobati,” tuturnya

    Tahun ini TP-PKK Provinsi Papua Tengah menjangkau sedikitnya 323 anak di tujuh Panti Asuhan atau Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) juga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) antara lain Panti Asuhan Muhamadiyah di Smoker, Panti Asuhan difable di Kalibobo, Asrama Gilgal Pesat Nabire, LKSA Anugrah di Kalibobo, Panti Asuhan Santa Helena, Panti Asuhan Yayasan Siloam, LKSA Rumah Asuhan Hadasah.

    Dalam kunjungan kepada anak-anak Panti Asuhan tersebut, tim TP-PKK Provinsi Papua Tengah pada akhir kegiatan menyerahkan bingkisan berupa sembako yang diterima pengelola Panti Asuhan. 

    Menurut Yosina Anwar Damanik anak-anak yang menghuni sejumlah Panti Asuhan dan LKSA di Nabire memiliki masa depan cerah untuk menjadi generasi penerus Kabupaten Nabire, sehingga harus terus dijaga dan didukung.

    “Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa anak adalah generasi penerus dan aset bangsa, perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena maju mundurnya suatu negara akan sangat tergantung pada generasi saat ini dan masa yang akan datang,” pungkasnya.

    Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga merasa diperhatikan dan dicintai.

    Kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan solidaritas yang menjadi landasan pembangunan sosial di Papua Tengah.

    Kegiatan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mewujudkan pemberantasan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di Papua Tengah.
     

  • Museum Bahari Siapkan Pameran dan Festival Menarik pada Tahun 2025

    Museum Bahari Siapkan Pameran dan Festival Menarik pada Tahun 2025

    JAKARTA – Museum Bahari mengungkap sejumlah agenda pameran dan festival yang akan menyapa pengunjung di tahun 2025, termasuk instalasi seni kolaborasi dengan seniman internasional bertema kapal, yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan tahun.

    “Pameran instalasi ini akan digelar di tiga lokasi berbeda, semuanya memiliki sejarah sebagai gudang VOC, yakni di Museum Bahari, Jepang, dan Amsterdam,” ujar Mis’ari, Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, dalam pernyataannya di Jakarta, seperti dikutip ANTARA.

    Meskipun belum menyebutkan nama seniman yang terlibat, Mis’ari menjelaskan karya instalasi tersebut akan memanfaatkan kain sebagai bahan utama.

    “Seniman tersebut akan menciptakan instalasi berbahan kain yang dipadukan dengan pencahayaan artistik. Rencananya, kegiatan ini akan berlangsung pertengahan tahun depan,” tambahnya.

    Selain instalasi seni, Museum Bahari juga akan menyelenggarakan pameran bertema kawasan Sunda Kelapa dalam rangka memperingati lima abad Kota Jakarta. Pameran ini akan menggunakan teknologi imersif yang memungkinkan dinding dan lantai ruangan menampilkan proyeksi visual dinamis, lengkap dengan tata suara yang menarik.

    Bagi pengunjung yang belum mengenal sejarah Sunda Kelapa, pameran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam, termasuk tentang gedung yang kini menjadi Museum Bahari.

    “Kami menyusun konsep mini imersif tentang Sunda Kelapa, dengan titik nol sebagai pusatnya. Ruangan ini akan menampilkan sejarah kawasan ini dari masa lampau hingga era modern,” jelas Mis’ari, sembari menambahkan bahwa jadwal pasti pameran masih dalam tahap penentuan.

    Pada tahun yang sama, Museum Bahari juga akan menggelar pameran bertajuk Sriwijaya Kingdom untuk merayakan warisan bahari Indonesia. Acara ini dijadwalkan berlangsung bertepatan dengan hari jadi Museum Bahari pada 7 Juli, dengan melibatkan Kota Palembang dan sejumlah negara di Asia Tenggara.

    Di bulan November, museum berencana menampilkan pameran bertema cadik, dengan Cadik Papua sebagai ikon utama.

    “Cadik Papua akan menjadi unggulan kami. Kami juga ingin mempertemukannya dengan budaya serupa dari negara-negara seperti Fiji, Solomon, dan Papua Nugini, yang memiliki tradisi cadik serupa,” ungkap Mis’ari.

    Ia menambahkan bahwa persiapan untuk pameran ini telah dimulai sejak tahun lalu, termasuk diskusi dengan pemilik Cadik Papua dan para pemangku adat. Museum juga telah mempersiapkan tema serta teknologi yang akan digunakan untuk mendukung acara tersebut.

    Sebagai pelengkap, Museum Bahari juga akan menghadirkan festival bahari yang melibatkan kolaborasi Indonesia-Jepang-Eropa dengan tema “Ratu dari Timur” yang berfokus pada rempah-rempah, serta festival bertajuk Cerita Kota. Namun, jadwal rinci untuk festival ini masih belum diumumkan.

  • Curhat ke Gibran Rakabuming, seorang petani di Langkat diberi hand tractor

    Curhat ke Gibran Rakabuming, seorang petani di Langkat diberi hand tractor

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Curhat ke Gibran Rakabuming, seorang petani di Langkat diberi hand tractor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 16:44 WIB

    Elshinta.com – Seorang petani bernama Sukamto (47) warga Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, curhat kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, saat menghadiri gerakan percepatan tanam padi di Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Curhat itu terjadi saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuka dialog dengan brigade pangan dan para petani yang di moderatori oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Selasa (24/12).

    Dalam sesi dialog dan tanya jawab tersebut seorang petani bernama Sukamto (47) menyampaikan unek-unek nya terkait dengan penyempitan lahan pertanian (sawah) di desanya. Sehingga banyak generasi muda yang tidak memiliki sawah untuk bercocok tanam padi, karena harga sepetak sawah mahal di daerahnya. “Saya mohon kepada bapak Wakil Presiden bagaimana caranya untuk perluasan sawah, agar generasi penerus ini dapat menjadi petani, karena saya sendiri tidak memiliki sawah,” ujar Sukamto

    Mendengar curhatan Sukamto, Wapres Gibran Rakabuming meminta Sukamto naik ke panggung. Gibran tersenyum sambil memandang kepada Menteri Pertanian, Amran Sulaiman pun langsung memberikan jawaban,  saat ini pemerintah sedang menjalankan program cetak sawah di Papua Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Perluasan atau cetak sawah baru ini merupakan program Presiden.

    “Program bapak Presiden, ada perluasan atau cetak sawah baru di Merauke Papua Selatan, apa pak Sukamto mau ke Papua? kalau mau ya kita fasilitasi ya pak dirjen, silahkan daftar sekarang ke pak dirjen,” kata Amran Sulaiman.

    Dengan senang hati Sukamto bersedia ke Papua atau Kalimantan, mengingat dia tidak memiliki lahan sawah di desanya, selama ini dia hanya menggarap lahan orang dengan sistem bagi hasil karena harga sawah mahal, terkadang biaya produksi atau modal tidak sesuai dengan hasil. 

    “Saya bersedia ke Papua atau Kalimantan, karena generasi muda di kampung saya ini banyak yang tidak memiliki lahan sawah, harga sawah satu rante (400 meter) mencapai harga Rp.35 juta, jadi modal dan hasil tidak sesuai,” ujar Sukamto.

    Mendengar curahan hati patani tersebut, Wakil Presiden langsung memberikan hadiah satu unit hand traktor kepada Sukamto, dengan penuh sukacita dia menerima hadiah tersebut. Menteri Amran Sulaiman memastikan hand traktor tersebut tiba ke tangan Sukamto dua hari kedepan.

    “Saya kaget bercampur senang, kan dadakan gak menyangka, pokoknya gak menyangka, soalnya saya minta lahan malah diberi hand traktor sama pak Wapres, terima kasih pak Gibran, dan saya siap dikirim ke Papua atau Kalimantan,” pungkas Sukamto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (26/12). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Percepatan swasembada pangan pemerintah tambah kuota pupuk

    Percepatan swasembada pangan pemerintah tambah kuota pupuk

    Sumber foto: M Salim/elshinta.com.

    Mentan: Percepatan swasembada pangan pemerintah tambah kuota pupuk
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 26 Desember 2024 – 18:32 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan pupuk subsidi dari yang tadinya 4,7 juta bertambah 100 persen. Penambahan pupuk ini merupakan kebijakan dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, guna percepatan program swasembada pangan.

    Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri gerakan percepatan tanam padi di Sumatera Utara, tepatnya di Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat, Selasa (24/12). 

    “Untuk di Kabupaten Langkat pupuk aman. Terima kasih pak Wakil Presiden atas kebijakan pemerintah untuk menambah kuota pupuk subsidi hingga 100 persen, guna memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani secara nasional,” kata Amran.

    Amran Sulaiman mengaku dalam minggu ini, dia sudah dua kali ke Sumatera guna mengecek dan memastikan ketersediaan pupuk untuk petani agar terpenuhi. “Alhamdulillah pupuk sudah terpenuhi saya sudah cek ingin memastikan. Saya dalam minggu ini sudah dua kali ke Medan, ini baru dari Aceh saya guna memastikan ketersediaan pupuk,” kata Amran seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (26/12). 

    Masih kata Amran Sulaiman, Pj Bupati Langkat M. Faisal Hasrimy menyebutkan petani di Langkat butuh irigasi, waduk sudah ada namun saluran irigasinya yang belum ada. Untuk itu dia telah menghubungi Menteri PU dan PTPN dan itu selesai dilapangan.

    “Terkait irigasi ada Balai Wilayah Sungai Sumatera II, saya sudah hubungi Menteri PU dan pihak PTPN itu selesai di lapangan,” ujarnya.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sempat mengatakan pemerintah juga mencetak sawah baru ada di Papua Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, semua itu untuk percepatan pencapaian swasembada pangan.

    Sumber : Radio Elshinta