Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif
Tim Redaksi
YAHUKIMO, KOMPAS.com
– Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembunuhan terhadap dua pekerja pencari kayu gaharu.
Pembunuhan itu dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Camp Kampung Bor, Distrik Sumo, Kabupaten
Yahukimo
pada Sabtu (29/11/2025) sekitar pukul 18.05 WIT.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembunuhan terhadap dua warga sipil tersebut.
“Iya benar, ada dua warga sipil yang berprofesi pencari
gaharu
yang dibunuh oleh orang tak dikenal,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
Untuk menyelidiki kasus pembunuhan itu, kata Faizal, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
“Sudah kirim tim dari personel kami ke lapangan untuk melakukan pendalaman di lokasi kejadian,” ujarnya.
Jenderal bintang satu itu menyatakan, tim telah bergerak melakukan serangkaian langkah penyelidikan, mulai dari pengumpulan keterangan saksi, pemeriksaan tempat kejadian, hingga pengembangan informasi terkait pelaku maupun motif penyerangan.
“Kami berkomitmen mengungkap kasus ini dan memastikan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menekankan bahwa peningkatan kehadiran personel di wilayah rawan menjadi prioritas.
“Patroli dan pemantauan jalur pergerakan masyarakat sudah kami tingkatkan,” jelasnya.
“Koordinasi terus dilakukan dengan Polres Yahukimo untuk menjaga stabilitas kamtibmas pascakejadian,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: PAPUA
-
/data/photo/2025/11/30/692c6f788ddec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif Regional 1 Desember 2025
-

Harga BBM Terbaru Mulai 1 Desember 2025!
Jakarta –
PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mulai besok, Senin 1 Desember 2025.
Mengutip situs MyPertamina, khusus di Jakarta saja, harga BBM Pertamax per 1 Desember 2025 naik menjadi Rp 12.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 12.200 per liter. Harga BBM Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 13.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.100 per liter.
Kemudian, harga Pertamax Green 95 juga naik menjadi Rp 13.500 per liter dibandingkan harga sebelumnya Rp 13.000 per liter.
Harga BBM Dexlite juga naik menjadi Rp 14.700 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.900 per liter. Harga BBM Pertamina Dex naik menjadi Rp 15.000 per liter dari harga sebelumnya Rp 14.200 per liter.
Sementara itu untuk BBM Pertalite dan solar subsidi tidak mengalami perubahan. Harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter di seluruh Indonesia dan solar subsidi Rp 6.800 per liter.
Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Berikut Daftar Harga BBM Nonsubsidi Pertamina mulai 1 Desember 2025 dari Aceh sampai Papua, dikutip dari laman mypertamina, Minggu (30/11/2025):
Aceh
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literFree Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax: Rp 12.050/liter
Dexlite: Rp 13.750/literSumatera Utara
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSumatera Barat
Pertamax: Rp 13.350/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.350/liter
Dexlite: Rp 15.300/liter
Pertamina Dex: Rp 15.600/literRiau
Pertamax: Rp 13.350/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.350/liter
Dexlite: Rp 15.300/liter
Pertamina Dex: Rp 15.600/literKepulauan Riau
Pertamax: Rp 13.350/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.350/liter
Dexlite: Rp 15.300/liter
Pertamina Dex: Rp 15.600/literFree Trade Zone (FTZ) Batam
Pertamax: Rp 12.250/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.100/liter
Dexlite: Rp 13.950/liter
Pertamina Dex: Rp 14.300/literJambi
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literBengkulu
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSumatera Selatan
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literBangka Belitung
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literLampung
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literDKI Jakarta
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literBanten
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literJawa Barat
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literJawa Tengah
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literDI Yogyakarta
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literJawa Timur
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.500/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literBali
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literNusa Tenggara Barat
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literNusa Tenggara Timur
Pertamax: Rp 12.750/liter
Pertamax Turbo: Rp 13.750/liter
Dexlite: Rp 14.700/liter
Pertamina Dex: Rp 15.000/literKalimantan Barat
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literKalimantan Tengah
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literKalimantan Selatan
Pertamax: Rp 13.350/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.350/liter
Dexlite: Rp 15.300/liter
Pertamina Dex: Rp 15.600/literKalimantan Timur
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literKalimantan Utara
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSulawesi Utara
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literGorontalo
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSulawesi Tengah
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSulawesi Tenggara
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSulawesi Selatan
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literSulawesi Barat
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/lliter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literMaluku
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/literMaluku Utara
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/literPapua
Pertamax: Rp 13.050/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.050
Dexlite: Rp 15.000/literPapua Barat
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/literPapua Selatan
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/literPapua Pegunungan
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/literPapua Tengah
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/literPapua Barat Daya
Pertamax: Rp 13.050/liter
Dexlite: Rp 15.000/liter
Pertamina Dex: Rp 15.300/liter(hal/kil)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4722987/original/002875100_1705908896-IMG-20240122-WA0015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI Bantah Isu Serangan Drone Bomber di Yahukimo Papua yang Sebabkan 1 Warga Tewas
Liputan6.com, Yahukimo – Belakangan ramai diberitakan penggunaan drone bomber di Kabupaten Yahukimo Papua, yang menyebabkan sejumlah warga terluka. Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Tri Purwanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki informasi tersebut.
Sebelumnya ramai di media sosial dua warga menjadi korban akibat ledakan drone bomber, namun pihak TNI-Polri mengklaim di tanggal 25 November lalu, tidak ada aktivitas pergerakan drone dari aparat.
“Informasi di media sosial mengungkapkan insiden itu terjadi Selasa malam (25/11/2025), sekitar pukul 22.00 WIT ,” kata Kapendam XVII Cendrawasih Letkol Inf Tri Purwanto di Jayapura, Minggu (30/11/2025).
Tri mengatakan, Kodam XVII Cendrawasih sendiri membantah terkait informasi di media sosial tentang dugaan penggunaan drone bomber oleh aparat TNI-Polri, yang disebut menjadi penyebab tewasnya seorang warga dan melukai satu orang lainnya di Kabupaten Yahukimo.
Informasi tersebut tidak benar dan berpotensi memicu kesalahpahaman di tengah masyarakat, karena dari laporan sementara terungkap ledakan yang menimbulkan korban jiwa dan luka tersebut kemungkinan berasal dari bahan peledak rakitan atau molotov yang gagal dibuat saat dirakit.
Untuk memastikan dugaan tersebut, saat ini kasusnya masih dalam proses pendalaman di lapangan.
“Kami masih menunggu hasil investigasi resmi agar tidak menimbulkan keresahan maupun provokasi dan mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi dari informasi yang belum terbukti kebenarannya, karena sedang berupaya mengungkap fakta sebenarnya,” ungkap Tri.
-

Pangdam Cenderawasih minta prajurit jauhi judi dan narkoba
“Jauhi berbagai bentuk pelanggaran karena dampaknya selain dapat merusak moral juga mencoreng kesatuan,”
Jayapura (ANTARA) – Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Amrin Ibrahim meminta prajurit khususnya yang bertugas dilingkungan Korem 172/PWY untuk menjauhi judi dan narkoba serta berbagai bentuk pelanggaran termasuk tindakan asusila serta minuman keras.
“Jauhi berbagai bentuk pelanggaran karena dampaknya selain dapat merusak moral juga mencoreng kesatuan,” kata Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Amrin Ibrahim, di Jayapura, Minggu.
Dikatakan, dalam setiap kunjungannya ke satuan-satuan termasuk di Korem 172/PWY, selalu mengingatkan agar prajurit menjauhi segala bentuk pelanggaran dan melaksanakan tugas secara profesional, proporsional serta tidak menyakiti rakyat.
“Hormati dan pelajari adat istiadat yang berlaku di Papua,” kata Mayjen TNI Amrin seraya menambahkan, setiap prajurit harus meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan.
Selain poin-poin tersebut yang menjadi fondasi utama bagi setiap prajurit dalam menjalankan tugas di wilayah Papua adalah meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai keyakinan masing-masing.
“Dari sanalah kekuatan moral dan integritas seorang prajurit terbentuk,” kata Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Amrin Ibrahim.
Kodam XVII Cendrawasih membawahi dua korem yang berada di tiga provinsi di Tanah Papua yakni Korem 172/PWY yang wilayah kerjanya Provinsi Papua dan Papua Pegunungan serta Korem 173/PVB di Papua Tengah.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Polisi di Jayapura ajar baca tulis warga Kampung Doyo Baru
“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi dasar masyarakat setempat,”
Sentani (ANTARA) – Kepolisian Resor ( Polres) Jayapura melalui Sub-Satuan Tugas (Subsatgas) Si-Ipar Operasi Rasaka Cartenz 2025 menyasar Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua guna melaksanakan program pembelajaran baca tulis bagi warga setempat.
Kasubsatgas Si-Ipar Polres Jayapura, AKP Yonias Purwanto di Jayapura, Minggu, mengatakan di mana pada program tersebut pihaknya lebih menyasar kepada anak-anak dan mama-mama.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi dasar masyarakat setempat,” katanya.
Menurut Yonias, kegiatan ini rutin dilakukan sehingga anak-anak mendapatkan bimbingan membaca dan menulis, sementara para mama-mama difasilitasi untuk mempelajari kembali kemampuan berhitung sederhana.
“Untuk itu pada Selasa (25/11) kami menyasar program pembelajaran ini yang mana merupakan komitmen Polri agar hadir mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah pedesaan, khususnya di Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Dia menjelaskan menilai kemampuan literasi dasar sangat penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kami ingin memastikan anak-anak dan para mama-mama memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, terutama terkait kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Sehingga ini sekaligus menjadi sarana mendekatkan Polri dengan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan , antusiasme warga mengikuti kegiatan menjadi motivasi bagi personel Satgas untuk terus melaksanakan program belajar secara berkelanjutan. Keaktifan peserta juga memperlihatkan adanya kebutuhan terhadap pendampingan pendidikan dasar.
“Dari hasil evaluasi singkat, sebagian anak-anak menunjukkan perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Demikian pula beberapa mama-mama mulai lebih percaya diri dalam berhitung,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga memastikan program tersebut akan terus dilanjutkan sebagai langkah mendukung peningkatan literasi di Kampung Doyo Baru.
“Kami berharap kegiatan itu mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat,” katanya.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bantu penerangan warga Yepem, Polres Asmat bantu solar sel
“Kami melihat masih terdapat sejumlah rumah di Kampung Yepem yang mengandalkan penerangan sederhana pada malam hari sehingga bantuan solar sel diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan serta menunjang aktivitas warga,”
Jayapura (ANTARA) – Kepolisian Resor (Polres) Asmat membantu meningkatkan penerangan warga Kampung Yepem, Distrik Agats dengan memberikan dua unit solar sel sebagai upaya mendukung ketersediaan penerangan malam hari pada wilayah setempat.
Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki di Jayapura, Minggu, mengatakan penyerahan solar sel itu merupakan bagian dari komitmen Polri untuk hadir membantu kebutuhan dasar masyarakat, khususnya penerangan di wilayah yang belum sepenuhnya ada.
“Kami melihat masih terdapat sejumlah rumah di Kampung Yepem yang mengandalkan penerangan sederhana pada malam hari sehingga bantuan solar sel diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan serta menunjang aktivitas warga,” katanya.
Menurut Wahyu, dukungan tersebut juga menjadi bagian dari program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) melalui penguatan komunikasi antara kepolisian dan warga di tingkat kampung.
“Penggunaan solar sel dipilih karena dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh masyarakat tanpa tergantung jaringan listrik utama, sehingga lebih efisien untuk daerah yang akses infrastrukturnya terbatas,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berharap perangkat tersebut dapat dirawat dan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan bersama, terutama dalam meningkatkan kualitas penerangan rumah dan lingkungan sekitar.
“Semoga bantuan ini memberi manfaat nyata bagi warga dan semakin memperkuat kedekatan Polri dengan masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan bantuan yang diberikan tidak banyak namun diharapkan dapat memberikan manfaat besar dengan begitu keamanan dan ketertiban pada wilayah setempat bisa terjaga.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BRIN Dorong Pembangunan Bandara Antariksa Nasional di Biak
Jakarta –
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan komitmen kuat untuk mewujudkan kemandirian keantariksaan Indonesia dengan membangun bandara antariksa (spaceport) nasional pertama. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kepala BRIN, Prof. Arif Satria
“Kami sudah menyampaikan kepada Bapak Presiden terkait persiapan pembuatan bandara antariksa. Naskah akademis sudah disusun, kajiannya lengkap, dan saat ini kami menunggu penetapan lokasi secara resmi,” ujar Arif Satria dikutip dari keterangan resmi.
Ia menegaskan bahwa BRIN akan mengusulkan proyek bandara antariksa ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) agar mendapatkan prioritas pendanaan dan percepatan realisasi.
“Jika bandara antariksa ini terwujud, ini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi keantariksaan Indonesia. Kalau India saja sudah punya, masa Indonesia tidak punya? Memang belum banyak negara berkembang yang memiliki fasilitas seperti ini,” tegasnya.
Arif Satria menambahkan, BRIN sudah siap dari sisi teknologi. “Kami sudah bisa menghasilkan satelit yang bagus. Saat ini sedang dipersiapkan Satelit NEO-1 yang rencananya akan diluncurkan tahun depan. Kalau kita sudah punya bandara antariksa sendiri – terutama yang kami harapkan di Biak – maka kita tidak perlu lagi tergantung pada negara lain untuk meluncurkan satelit. Ini akan sangat membanggakan bagi bangsa,” paparnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kajian lokasi sudah dilakukan secara komprehensif dan dirinya akan segera melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan progres.
“Proyek ini membutuhkan investasi besar dan keterlibatan banyak pihak. Karena itu, status PSN sangat penting agar pendanaan lebih terstruktur dan terjamin,” tambah Arif.
Kepala BRIN Prof. Arif Satria Foto: BRIN
Sementara itu, Ayom Widipaminto, Direktur Fasilitasi Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), menjelaskan alasan pemilihan Pulau Biak, Papua, sebagai kandidat utama.
“Biak sangat strategis karena berada sangat dekat dengan garis khatulistiwa. Peluncuran roket dari lokasi ini jauh lebih efisien dari segi energi dibandingkan lokasi yang lebih jauh dari ekuator. Kajian ini sebenarnya sudah dimulai sejak era LAPAN, dan kini akan difinalisasi oleh BRIN,” ujar Ayom.
Menurutnya, minat terhadap Biak bukan hal baru. “China dan Rusia sejak puluhan tahun lalu sudah menunjukkan ketertarikan terhadap lokasi ini karena keunggulan geografisnya,” tambahnya.
(afr/afr)
-

Komisi X DPR Dukung Prabowo Bangun 300 Ribu Jembatan, Singgung Keamanan Siswa
Jakarta –
Politis Partai Golkar yang juga Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait keinginan untuk membangun 300 ribu jembatan di pelosok sebagai akses, khususnya bagi anak-anak sekolah. Hetifah menilai langkah tersebut merupakan upaya untuk memberi rasa aman bagi anak-anak untuk berangkat ke sekolah.
“Kami merasa bahwa kebijakan yang diberikan oleh Bapak Presiden, pertama meningkatkan akses secara geografis. Karena banyak memang anak-anak sekolah, termasuk waktu kita ke Papua,” ujar Hetifah kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (29/11/2025).
“Itu harus berjalan jauh ataupun tadi, melewati sungai-sungai yang arusnya dan mengandung jeram atau riam-riam yang deras ya, itu memang sangat tidak aman. Jadi keamanan dan kenyamanan akan menjadi prioritas kita di dalam mendorong anak-anak untuk belajar,” lanjutnya.
Hetifah menyebut, Presiden Prabowo juga menjanjikan 60 ribu revitalisasi sekolah di tahun 2026. Dia mengatakan, memang sampai saat ini masih ada sekolah yang tidak memiliki toilet ataupun sanitasi yang baik, termasuk air bersih yang mengalir.
Menurutnya, upaya-upaya Presiden ini merupakan bentuk pemberian rasa aman dan nyaman bagi anak-anak sekolah.
“Jadi aman secara fisik, tapi juga aman dalam arti bebas kekerasan maupun juga mudah dijangkau dan sebagainya,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto membentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan. Satgas tersebut ditugaskan membangun 300 ribu jembatan di seluruh pelosok Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Hari Guru Nasional 2025 di Indonesia Arena, kawasan GBK, Jakarta, Jumat (28/11). Di sela-sela sambutannya, sempat ditayangkan cuplikan video anak di pelosok yang harus melewati sungai saat menuju sekolah.
Jika ada jembatan, itu pun tak layak dilintasi.
Prabowo prihatin dengan kondisi tersebut. Pihaknya pun menargetkan pembangunan 300 ribu jembatan di seluruh pelosok.“Saya sudah bentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan. Kita butuh membangun 300 ribu jembatan di seluruh pelosok-pelosok yang terpencil. Ada yang kecil, ada yang penyeberangan. Ini sedang kita rancang, Anak-anakku. Saya sedang bekerja, mudah-mudahan tahun depan semua jembatan bisa berdiri,” kata Prabowo.
Prabowo meminta Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengerahkan mahasiswa teknik sipil untuk terjun ke desa-desa. Ia pun meminta seluruh anggota TNI di daerah ikut membangun jembatan.
“Saya juga minta polisi juga turun. Saya minta itu kompi-kompi Brimob, terjunkan, bantu rakyat di desa-desa untuk atasi ini. Masalah jembatan ini menjadi prioritas karena saya tidak rela anak-anak seperti itu tiap hari mempertaruhkan nyawanya untuk ke sekolah,” ujarnya.
Prabowo lantas meminta para elite membuka mata, melihat kondisi di pelosok. Ia mengajak para elite tidak hanya mengusulkan teori, tapi bekerja nyata ikut membangun.
“Jadi, hei elite-elite di Jakarta, hei kelompok orang pinter, lihat rakyatmu, kita atasi itu tidak dengan wacana, tidak dengan teori, tidak dengan gagasan, tidak dengan hardik-menghardik, tidak dengan maki-memaki, tidak ngenyek,” ujarnya.
“Kita harus atasi jembatan itu dengan kerja nyata, pikiran nyata. Dan tiap jembatan bagaimanapun butuh sumber daya, butuh uang, ini sedang tambah lagi pusing Purbaya. Nggak apa-apa, Purbaya. Pusingmu mulia untuk rakyat. Aku lihat kau belum botak, jadi masih kuat, kau,” ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(maa/maa)

