Tiga Kementerian Sepakati Kerja Sama Pengelolaan 20 Stadion Olahraga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyepakati nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga.
Kesepahaman ini ditandatangani Tito bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir dan Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (2/12/2025).
“Ini baru saja kami bertiga melaksanakan penandatanganan MoU kesepahaman antara Kemenpora, Kemendagri, dan Kementerian UMKM tentang sinergi pengelolaan dan pemanfaatan sarana prasarana olahraga, pusat, dan daerah,” kata Tito usai penandatanganan.
Sementara itu, Menpora Erick Thohir mengatakan, pengelolaan dan pemanfaatan aset olahraga ini akan dimulai dengan 20 stadion yang tersebar di berbagai daerah.
“Sinergi ini penting kami lakukan karena fasilitas olahraga yang dibangun oleh pemerintah pusat dan daerah masih menjadi beban anggaran (untuk pemeliharaan), terutama untuk pemerintah daerah,” kata Erick melansir
Antara
.
Adapun ke-20 stadion itu yakni Stadion Bumi Sriwijaya, Indomilk Arena, Stadion Pakansari, Stadion Wibawa Mukti, Stadion Patriot Candrabhaga, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Stadion Maguwoharjo, Stadion Jatidiri, Stadion Gelora Bumi Kartini, Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, Stadion Surajaya, Stadion Gelora Delta, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Stadion Joko Samudro, Stadion Demang Lehman, Stadion Segiri, Stadion BJ Habibie, Stadion Harapan Bangsa, Stadion Dimurthala, dan Stadion Utama Sumatera Utara.
Tito menerangkan, MoU ini disepakati agar membuat sarana dan prasarana olahraga di daerah kembali hidup.
Diharapkan juga ke depannya stadion di berbagai daerah dapat dimanfaatkan terus sehingga dapat melibatkan pegiat UMKM.
“Oleh karena itulah atas ide dari Bapak Menpora, Pak Erick, dan kemudian kita diskusi juga disambut dengan sangat positif dari Pak Maman, Menteri UMKM, yang melihat peluang sarana prasarana olahraga ini, kalau disiapkan juga tempat untuk UMKM pendukungnya ini akan menjadi center ekonomi baru,” ucap dia.
Selain itu, Tito menceritakan, selama ini perawatan sarana dan prasarana olahraga seperti stadion kerap menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia mencontohkan Stadion Lukas Enembe di Papua. Menurut Tito, kepala daerah setempat kerap mengeluhkan perawatannya yang mahal namun jarang ada kegiatan.
“Seperti di Papua itu, sudah sering setiap datang ke sana, pejabatnya teriak-teriak terus, karena bangunannya besar, gedungnya yang di mana stadion Papua bangkit ya, stadion Lukas Enembe, nomor 2 kebanggaan memang, tapi dari segi anggaran, itu sekian miliar setiap tahun keluar dan tidak ada banyak kegiatan olahraga di sana, karena dikelola oleh pemerintah daerah,” jelas dia.
Tito menilai kehadiran MoU ini sangat penting karena menyangkut masalah pengelolaan sarana dan prasarana olahraga di daerah-daerah.
Jika sarana dan prasarana olahraga bisa dimanfaatkan secara optimal, tentu juga akan meringankan pemerintah daerah.
“Nah, oleh karena itulah, ini perlu ada pengelolaan, jangan menjadi beban, ada ide, ini supaya yang
idle
ini dimanfaatkan dan yang punya pengalaman panjang soal itu, ya Pak Erick, karena beliau juga pernah menjadi owner di luar negeri,” terang Tito.
“Jadi beliau mengerti bagaimana cara menghidupkan stadion itu menjadi mengelolanya dan menjadi menguntungkan, dan bisa bagi-bagi hasilnya kepada daerah sebagai pendapatan asli daerah (PAD) dan bisa menjadi pusat ekonomi di sana,” lanjut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: PAPUA
-

BMKG Sebut Ancaman Bibit Siklon Tropis Kini Bergeser ke Selatan RI
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkap ancaman bibit siklon tropis mulai bergeser ke perairan selatan Indonesia. Daerah yang berpotensi terdampak meliputi Bengkulu, Sumatera bagian selatan, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Pergeseran ini bisa memicu hujan lebat, banjir, hingga gelombang tinggi.
Saat ini BMKG bersama dengan BNPB sudah mendapat arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk bersiaga terhadap bencana siklon tropis, bukan hanya bencana hidrometeorologi yang selama dapat ditangani.
-
/data/photo/2025/08/31/68b43a641a924.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peringatan 1 Desember, Wakapolda Papua: Bisa Dikendalikan Regional 1 Desember 2025
Peringatan 1 Desember, Wakapolda Papua: Bisa Dikendalikan
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com –
Wakapolda Papua, Brigjen Polisi Faizal Ramadhini mengatakan, perayaan “HUT Kemerdekaan Papua” yang kerap dilakukan tiap 1 Desember bisa dikendalikan.
“Perayaan
HUT Kemerdekaan Papua
pada 1 Desember 2025 hari ini bisa lebih dikendalikan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Faizal di Jayapura, Senin (1/12/2025).
Jenderal bintang satu ini mengakui ada peringatan dan aksi yang dilakukan sekelompok masyarakat, seperti di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Namun pihaknya menangani dengan cepat, sehingga bisa diatasi dengan baik.
“Tahun ini kami lihat aksinya tidak terlalu signifikan, karena kelompok yang terlibat dalam aksi peringatan ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu atau dua tahun sebelumnya,” jelas Faizal.
Faizal menyatakan, upaya mitigasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian sejauh ini berjalan dengan aman dan lancar.
Selain itu, peningkatan patroli di Jayapura dan daerah lain telah membantu mengendalikan situasi secara umum di wilayah Papua.
“Tingkat keberhasilan dalam melakukan mitigasi di lapangan diperkirakan mencapai 80-85 persen,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Papua bersama Polres-Polres di wilayah Papua telah menerjunkan ratusan personel untuk melakukan patroli.
Sekaligus mengamankan jalannya agenda lokal di Papua, yakni peringatan Hut Kemerdekaan Papua yang setiap tahun dirayakan pada 1 Desember.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Cahyo Sukarnito menegaskan, 3 provinsi yang ada di wilayah hukum Polda Papua berjalan aman dan terkendali.
“Tiga provinsi di Papua berjalan aman dan terkendali, yakni Provinsi Papua, Papua Selatan dan Provinsi Papua Pegunungan, saat peringatan tanggal 1 Desember 2025,” kata Cahyo.
Kata Cahyo, stabilitas keamanan di wilayah hukum Polda Papua ini tidak terlepas dari dukungan dan peran semua pihak.
Termasuk para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan yang ada di wilayah Papua.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk terus menjaga situasi yang aman dan kondusif di wilayah Papua,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/12/01/692d9543586da.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kota Jayapura Tempati Kasus HIV-AIDS Tertinggi di Papua Regional 1 Desember 2025
Kota Jayapura Tempati Kasus HIV-AIDS Tertinggi di Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Papua menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia di Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura pada Senin (1/12/2025).
Dalam peringatan Hari AIDS sedunia ini, Ketua Harian
Komisi Penanggulangan AIDS Papua
, Anton Mote, memaparkan, hingga Juni 2025, jumlah penderita HIV-AIDS di Papua mencapai 23.500 kasus.
Jumlah ini dengan dengan jumlah tertinggi ada di Kota Jayapura mencapai 1.200 kasus.
Anton Mote menyebut, kasus ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) yang terpapar adalah usia produktif 19-25 tahun dan usia lanjut 49 tahun.
“Dari 8 kota dan kabupaten di Papua, Kota Jayapura memiliki kasus paling tinggi di Provinsi Papua, dan ODHA paling banyak usia produktif masih muda,” jelas Anton.
Anton menjelaskan salah satu penyebab tingginya kasus HIV-AIDS dikarenakan pergaulan bebas yang berujung kepada berhubungan intim secara berisiko.
“Rentan terkena karena pergaulan bebas, sehingga pencegahan awal minum obat ARV dan kurangnya kesadaran untuk periksakan diri. Memang kasus HIV-AIDS perlu semua pihak saling sinergi dan kolaborasi aktif untuk eliminasi kasus,” ungkapnya.
Menyikapi kasus HIV-AIDS yang cukup tinggi, Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri mengingatkan seluruh pihak untuk memperkuat komitmen dalam menghadapi epidemi HIV-AIDS di Papua secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
“Kasus epidemi HIV-AIDS di Papua cukup tinggi, sehingga kondisi ini menuntut langkah percepatan yang tidak hanya fokus penanganan medis,” ujar Fakhiri.
Fakhiri menyebutkan, penanggulangan HIV/AIDS merupakan program prioritas.
Momentum ini saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi mewujudkan Papua yang Cerdas, sehat, produktif serta bebas dari infeksi baru HIV.
“Saya juga meminta kepada seluruh bupati dan walikota di Papua untuk melakukan intervensi di KPA dalam mendukung penanggulangan ini, termasuk meminta peran serta seluruh elemen,” kata dia.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak mengucilkan orang yang terinfeksi HIV-AIDS.
“Mari kita dukung dan bantu saudara kita untuk tetap semangat menjalani hidup dengan semangat serta bermakna,” ucapnya.
Disamping itu Mantan Jenderal Polisi bintang 3 ini berpesan kepada semua untuk berprilaku hidup sehat dan menghindari aktifitas yang menyimpang yang bisa terinfeksi virus tersebut.
“Kasus ini di Papua cukup tinggi, maka berperilaku yang sehat, satu nyawa orang Papua sangat berarti bagi Papua,” terangnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/30/692c6f788ddec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif Regional 1 Desember 2025
Dua Warga Sipil Pencari Kayu Gaharu di Yahukimo Dibunuh OTK, Satgas Damai Cartenz Lakukan Penyelidikan Intensif
Tim Redaksi
YAHUKIMO, KOMPAS.com
– Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo melakukan penyelidikan intensif terkait kasus pembunuhan terhadap dua pekerja pencari kayu gaharu.
Pembunuhan itu dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di Camp Kampung Bor, Distrik Sumo, Kabupaten
Yahukimo
pada Sabtu (29/11/2025) sekitar pukul 18.05 WIT.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembunuhan terhadap dua warga sipil tersebut.
“Iya benar, ada dua warga sipil yang berprofesi pencari
gaharu
yang dibunuh oleh orang tak dikenal,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/11/2025) malam.
Untuk menyelidiki kasus pembunuhan itu, kata Faizal, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
“Sudah kirim tim dari personel kami ke lapangan untuk melakukan pendalaman di lokasi kejadian,” ujarnya.
Jenderal bintang satu itu menyatakan, tim telah bergerak melakukan serangkaian langkah penyelidikan, mulai dari pengumpulan keterangan saksi, pemeriksaan tempat kejadian, hingga pengembangan informasi terkait pelaku maupun motif penyerangan.
“Kami berkomitmen mengungkap kasus ini dan memastikan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga menekankan bahwa peningkatan kehadiran personel di wilayah rawan menjadi prioritas.
“Patroli dan pemantauan jalur pergerakan masyarakat sudah kami tingkatkan,” jelasnya.
“Koordinasi terus dilakukan dengan Polres Yahukimo untuk menjaga stabilitas kamtibmas pascakejadian,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/02/692e92555f58a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4805074/original/056950300_1713422377-SPBU_BP-AKR_-_bp_ULTIMATE__4_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370435/original/004193900_1759551853-Foto_3__9_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3952406/original/056196200_1646385041-FOTO.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)