provinsi: PAPUA

  • Pemerintah Pastikan Tak Perpanjang Relaksasi Ekspor Tembaga Freeport

    Pemerintah Pastikan Tak Perpanjang Relaksasi Ekspor Tembaga Freeport

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak akan ada perpanjangan relaksasi ekspor tembaga untuk PT Freeport Indonesia (PTFI).

    Hal ini merespons PTFI yang memberi sinyal untuk mempertimbangkan pengajuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Hal ini menyusul dua smelternya yang belum beroperasi dengan kapasitas penuh.

    Adapun, izin ekspor konsentrat tembaga Freeport akan berakhir pada 16 September 2025 dengan kuota 1,4 juta wet ton. Sementara itu, hingga pertengahan Agustus 2025, Freeport baru menggunakan 65% dari kuota ekspor tersebut.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, relaksasi ekspor untuk PTFI dirasa cukup diberikan satu kali saja. Apalagi, pemberian relaksasi itu sebelumnya diberikan karena terdapat kondisi kahar, yakni kerusakan smelter.

    Asal tahu saja, PTFI telah menghadapi berbagai masalah berulang dengan fasilitas smelternya dalam 12 bulan terakhir. Tahun lalu, insiden kebakaran menunda pengoperasian smelter barunya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

    Insiden yang disimpulkan sebagai kondisi kahar ini membuat pemerintah kembali memberikan relaksasi ekspor konsentrat yang sejatinya telah dilarang sejak Juni 2023.  

    Belum lama ini, satu unit smelter perusahaan yang dikelola PT Smelting juga mengalami kerusakan. Hal ini belakangan menyebabkan kapasitas penyerapan konsentrat tembaga dari tambang Grasberg, Papua, berkurang. Alhasil, kerusakan itu mengakibatkan 100.000 ton konsentrat tak dapat diproses.

    Menurut Yuliot, setelah penetapan kondisi kahar pada awal 2025, seharusnya tidak ada relaksasi lagi bagi PTFI.

    “Jadi itu kan dalam kondisi kahar, itu kan diperkirakan itu [relaksasi ekspor] selesai, ini kan dalam jangka waktu 6 bulan. Ya seharusnya kalau sudah selesai, ya tidak ada perpanjangan lagi,” tutur Yuliot di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

    Adapun sinyal pengajuan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat dilontarkan langsung oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. Pasalnya, dua smelter milik perusahaan belum beroperasi dengan kapasitas penuh.

    Ketika ditanya apakah akan mengajukan kembali perpanjangan izin ekspor, Tony mengatakan, hal itu bergantung pada hasil evaluasi pemerintah.

    “Kan akan dievaluasi oleh pemerintah, jadi sesuai dengan Kepmen [Keputusan Menteri ESDM]-nya memang akan dievaluasi pada saat mau berakhirnya. Itu yang kita tunggu hasil evaluasi dari pemerintah lah,” ujar Tony.

    Menurut Tony, evaluasi yang dilakukan pemerintah membutuhkan waktu yang tak singkat. Di sisi lain, ramp up atau peningkatan kapasitas produksi smelter baru Freeport di JIIPE masih terus dilakukan sesuai dengan kurva yang direncanakan PTFI.

    “Itu [ramp up] mulai dengan 40%, 50%, 60%, sekarang mendekati 70%,” ucap Tony.

    Sementara itu, perbaikan smelter di PT Smelting ditargetkan rampung pada 7 September 2025 mendatang. Tony menjelaskan, perbaikan pada pabrik oksigen di PT Smelting telah menyebabkan penundaan startup fasilitas smelter, setelah shutdown selama 1 bulan untuk perawatan.  

    “Lagi downtime karena maintenance, terus kemudian pabrik oksigennya yang ada di sebelah situ, yang dibutuhkan untuk operasi itu ada kerusakan, mungkin sekitar tanggal 7 September sudah bisa berproduksi lagi,” tuturnya.

    Menurutnya, kerusakan pabrik oksigen itu cukup krusial untuk proses produksi. Sebab, oksigen menjadi salah satu komponen penting untuk operasi smelter.

    “Harus ada oksigennya. Dan nggak bisa digantikan beli oksigen dari tempat lain karena jumlahnya besar,” kata Tony.

  • Pemkab Biak: Dana otsus Papua untuk penguatan kelembagaan adat

    Pemkab Biak: Dana otsus Papua untuk penguatan kelembagaan adat

    Pembangunan perumahan untuk orang asli Papua (OAP) dari pendanaan anggaran otsus dikhususkan warga yang tidak mampu

    Biak (ANTARA) – Pemkab Biak Numfor menyebut pemanfaatan penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua, salah satunya untuk penguatan kelembagaan adat orang asli Papua.

    “Dana Otsus juga dimanfaatkan untuk pembangunan rumah bagi kepala suku (Mananwir),” kata Bupati Biak Numfor Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Kapissa, Rabu.

    Diakuinya, program pembangunan perumahan untuk orang asli Papua (OAP) dari pendanaan anggaran otsus dikhususkan warga yang tidak mampu.

    Sedangkan program dana Otsus, lanjut dia, dibangun juga bagi rumah kepala suku dan rumah pastori gereja.

    Pemkab Biak Numfor, lanjut dia, melalui organisasi perangkat daerah terus mengoptimalkan pemanfaatan dana Otsus untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebutuhan OAP.

    Ditegaskan Jimmy, sesuai target dan peruntukkan program pembangunan dibiayai dari dana Otsus Papua diprioritaskan untuk menjawab kebutuhan masyarakat OAP di 257 kampung,14 kelurahan dan 19 distrik.

    “Melalui dukungan dana Otsus Papua dapat mewujudkan warga OAP sehat, cerdas dan Papua produktif,” sebut dia.

    Sementara itu, Wakil Ketua III DPRK dari unsur adat Mintje Weyai Yawan mengatakan, sebagai wakil rakyat punya tugas pokok mengawal program pemerintah terutama yang berhubungan dengan alokasi dana Otsus.

    Berdasarkan data program prioritas dibiayai dana Otsus Papua di antaranya pendidikan, kesehatan, insfratruktur dasar, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan penguatan kapasitas orang asli Papua.

    Pada 2025, dana Otsus Papua Kabupaten Biak Numfor mencapai Rp180 miliar lebih.

    Pewarta: Muhsidin
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Freeport Bakal Suntik Mati PLTU Penopang Tambang, Beralih ke LNG

    Freeport Bakal Suntik Mati PLTU Penopang Tambang, Beralih ke LNG

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) bakal meninggalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berkapasitas 200 megawatt (MW) dan beralih ke liquefied natural gas (LNG) mulai 2027. Langkah ini demi mendukung transisi energi yang lebih bersih.

    Presiden Direktur Freeport Tony Wenas mengatakan, PLTU itu khususnya yang berada di tambang di Mimika, Papua Tengah.

    “Kami dalam proses untuk mengganti PLTU batu bara kami dengan LNG. Karena LNG jauh lebih bersih,” ucap Tony di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

    Menurutnya, dengan konversi ke energi bersih ini, maka nantinya pihaknya bisa menambah dekarbonisasi sekitar 30%.

    “Dengan combined cycle LNG yang ini tentu saja emisinya akan turun lebih banyak lagi sehingga bisa mencapai 60%, begitu itu on line 2027 bisa mencapai reduction emission by 60% dibanding 2018,” kata Tony.

    Lebih lanjut, Tony menuturkan, saat ini tambang PTFI sudah mulai bertahap menggunakan energi bersih. Dia mencontohkan, untuk mengangkut produksi bijih hingga 200.000 ton per hari, Freeport sudah menggunakan kereta listrik. Sebelumnya, pengangkutan bijih dilakukan menggunakan truk raksasa berbahan bakar fosil.

    “Bayangkan kalau 200.000 ton bijih diangkut, itu berapa banyak emisi yang diciptakan. Nah, sekarang di tambang bawah tanah kami menggunakan kereta listrik, zero emission,” tutur Tony.

    Dia menyebut, kereta listrik memang belum bisa sepenuhnya menggantikan truk pengangkut. Kendati demikian, setidaknya pengangkutan bijih di tambang Freeport sudah lebih dari 50% menggunakan energi bersih.

    “Itu kereta listriknya bisa ngangkut 150.000 ton per hari. Jadi dengan itu sudah reduce the carbon emission by 28%,” pungkasnya.

  • BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan komitmen penuh bank sentral untuk memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan digital serta memperkuat konektivitas antarnegara melalui kerja sama dengan berbagai otoritas dan mitra strategis global maupun domestik.

    Melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, Perry menjelaskan prioritas BI dalam ekonomi dan keuangan digital termasuk digitalisasi dan integrasi sistem pembayaran domestik dan global (retail dan wholesale), pembangunan infrastruktur digital (BI-FAST, QRIS, dan penguatan infrastruktur industri melalui SNAP dan manajemen risiko), dan konsolidasi industri.

    Di samping itu, prioritas juga mencakup keterhubungan dengan konektivitas regional, inovasi berkelanjutan dalam layanan kebanksentralan, perluasan kerja sama lintas negara, serta pengembangan Digital Rupiah sebagai instrumen strategis untuk mendukung inovasi transaksi pembayaran yang relevan dan stabilitas keuangan di era digital.

    “Pemanfaatan inovasi digital, termasuk instrumen cross-border, harus diiringi dengan sinergi dan kehati-hatian agar mampu memperkuat stabilitas, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Perry.

    Ia menjelaskan, perekonomian global saat ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan pesatnya inovasi digital.

    Kedua faktor ini membentuk lanskap transaksi internasional yang semakin kompleks, termasuk pada peran bank sentral dan otoritas terkait dalam memberikan layanan jasa kebanksentralan bagi pemerintah dan stakeholders serta penyelenggaraan sistem pembayaran di era digital.

    Oleh sebab itu, penguatan konektivitas, interoperabilitas, dan kolaborasi antarnegara berperan penting dalam mendukung terciptanya ekosistem transaksi pembayaran antarnegara yang adaptif dan inklusif di era digital.

    Adapun pada Rabu (27/8), BI resmi membuka Central Banking Services Festival (CB Fest) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.

    CB Fest merupakan forum tahunan yang mempertemukan perwakilan bank sentral, otoritas jasa keuangan, lembaga dan kementerian, industri perbankan, serta asosiasi internasional untuk memperkuat sinergi menghadapi dinamika ekonomi global dan tantangan transaksi antarnegara di era digital.

    Pertemuan tahun ini mengusung tema “Enhancing Central Bank Services in the Digital Age: Building Resilient Cross-Border Settlement Amid Geopolitical Shifts”.

    Otoritas moneter dari Rusia, Korea, India, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, serta Hong Kong turut hadir dalam CB Fest 2025 tersebut.

    Melalui CBFest 2025, diharapkan dapat memperkuat kerja sama antarbank sentral dan mitra strategis dalam pembayaran lintas negara yang mendukung kelancaran transaksi antarnegara serta memperkuat kerja sama ekonomi ke depan.

    Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir memandang, CB Fest 2025 mencerminkan komitmen BI dalam melakukan transformasi digital di tengah lanskap keuangan global saat ini.

    Sebagaimana diketahui, kondisi global dihadapkan pada persaingan geopolitik, volatilitas ekonomi, dan disruptive technology.

    Di tengah latar belakang ini, Arrmanatha menyebutkan terdapat tiga tindakan yang dapat dilakukan bersama dalam menjaga stabilitas keuangan, salah satunya kepercayaan (trust).

    Ia mengingatkan, sistem keuangan tidak akan dapat beroperasi secara optimal tanpa adanya kepercayaan publik.

    Tindakan lain yaitu keadilan (fairness) dan kerja sama (cooperation). Tanpa keadilan, sistem keuangan dapat kehilangan legitimasinya. Sedangkan kerja sama merupakan kunci ketahanan sistem keuangan di tengah inovasi teknologi yang berkembang dengan cepat.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    WIFI Masih Kaji Dokumen Tender

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) masih mempelajari dokumen lelang frekuensi 1,4 GHz. Nilai dasar lelang hingga persyaratan per regional tertulis di dalam dokumen. 

    WIFI melalui anak usahanya, PT Telemedia Komunikasi Pratama, mengambil akun e-Auction dan dokumen sebagai salah satu syarat untuk ikut lelang frekuensi.

    Sejumlah persyaratan dan harga dasar lelang spektrum 1,4 GHz tertera pada dokumen tersebut. Setelah mendapat akun dan menggenggam dokumen, peserta dapat memilih untuk terlibat aktif dalam lelang atau mundur.

    Mengenai keikutsertaan  pada lelang 1,4 GHz setelah mengambil e-Auction dan mengetahui nilai dasar lelang yang disyaratkan, Direktur Utama WIFI Yune Marketatmo mengatakan perusahaan masih mendalami dan mempelajari dokumen tersebut. Yune belum memberi kepastian apakah WIFI akan lanjut hingga tahap penawaran. 

    Perusahaan mempelajari ketentuan-ketentuan yang disyaratkan untuk mendapatkan izin penggunaan frekuensi pada masing-masing regional. 

    “Kami masih mengkaji dokumen lelang 1,4 GHz beserta ketentuan di setiap regional,” kata Yune. 

    Mengenai rencana penggelaran layanan internet seharga Rp100.000 dengan kecepatan hingga 100 Mbps, kata Yune, keputusan tersebut diambil sesuai dengan aturan pemerintah, dan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan yang terjangkau bagi warga Indonesia. 

    “Tentu saja keputusan yang akan diambil mengikuti aturan pemerintah, serta fokus pada komitmen kami untuk menghadirkan internet berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yune. 

    Sebelumnya Komdigi melalui Tim Seleksi Pengguna Frekuensi 1,4 GHz mengumumkan daftar penyelenggara telekomunikasi yang telah mengambil akun sistem lelang elektronik (e-auction) untuk seleksi pengguna pita frekuensi tersebut pada 2025.

    Terdapat tujuh perusahaan yang mengikuti lelang, yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT XLSMART Telecom Sejahtera, PT Indosat Tbk, PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Netciti Persada, PT Telekomunikasi Selular, dan PT Eka Mas Republik.

    Daftar ini tercantum dalam Pengumuman Pengambilan Akun e-Auction pada Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) Tahun 2025 yang dipublikasikan di laman resmi Komdigi pada Kamis (14/8/2025).

    Selain itu para peserta juga telah mengantongi keterangan harga dan persyaratan untuk ikut lelang 1,4 GHz. Informasi yang beredar nilai dasar lelang untuk regional I dibuka dengan harga Rp230 miliar. Wilayah layanan regional I meliputi Pulau Jawa, Maluku, dan Papua. 

  • Bapanas pastikan distribusi beras premium segera lancar kembali

    Bapanas pastikan distribusi beras premium segera lancar kembali

    Kalau beras premium sebenarnya secara prinsip mereka beralih jual di pasar rakyat. Memang dengan kemarin ada sedikit penyesuaian harga,

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan distribusi beras premium segera lancar kembali karena penggilingan padi mulai berproduksi normal sehingga pasokan beras segera mengalir ke pasar rakyat serta ritel modern.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ketersediaan beras premium tetap aman, meskipun sempat terjadi pengurangan stok di ritel modern.

    “Di ritel berdasarkan hasil laporan dari teman-teman, ritel modern ya berkurang (stoknya), tapi mudah-mudahan minggu ini sudah mulai berproses lebih baik,” kata Ketut ditemui di sela menghadiri Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu.

    Ia menyampaikan terjadinya kelangkaan beras premium di ritel modern karena adanya peralihan distribusi beras tersebut ke pasar rakyat.

    Hal itu dilakukan distributor menyusul penyesuaian harga, sehingga masyarakat tetap bisa memperoleh kebutuhan pokok tersebut dengan harga yang wajar dan terjangkau.

    “Kalau beras premium sebenarnya secara prinsip mereka beralih jual di pasar rakyat. Memang dengan kemarin ada sedikit penyesuaian harga,” ujar Ketut.

    Ia menuturkan Pemerintah melalui Bapanas telah melakukan sosialisasi intensif kepada penggilingan padi agar tidak perlu khawatir, karena selama menjalankan usaha dengan benar tidak akan terkena tindakan hukum oleh Satgas Pangan.

    Menurut Ketut, Satgas Pangan melakukan pendekatan ultimum remedium yang menekankan pembinaan, sehingga para pelaku usaha beras tetap bisa berproduksi normal dan mendukung kelancaran distribusi pangan untuk kebutuhan masyarakat.

    “Teman-teman Satgas Pangan kan sudah mengatakan pasti ultimum remedium, pembinaan. Sepanjang dia nggak salah, ya nggak diapa-apain dong. Tetap saja berproduksi. Nah kami sudah sosialisasikan (kepada penggiling padi) agar segera produksinya normal,” tuturnya.

    Selain itu, lanjut Ketut, Bapanas melakukan rapat koordinasi bersama penggilingan padi yang telah digelar beberapa kali, dengan tujuan mempercepat normalisasi produksi dan memastikan rantai pasok beras premium kembali berjalan lancar.

    Meskipun stok di ritel modern sempat menurun, Bapanas optimistis minggu ini distribusi beras premium akan kembali membaik, seiring meningkatnya pasokan dari penggilingan padi ke berbagai saluran pemasaran.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta, Rabu pukul 15.50 WIB, harga beras premium di mencapai Rp16.095 per kg turun dari sebelumnya Rp16.234 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.997 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.080 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.596 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.604 per kg.

    Diketahui, Bapanas resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium dari semula Rp12.500 menjadi Rp13.500 per kilogram untuk sebagian besar wilayah nasional, dan hingga Rp15.500 di Papua serta Maluku.

    Kenaikan ini ditetapkan melalui Keputusan Kepala Bapanas Nomor 299 Tahun 2025 sebagai langkah jangka pendek untuk menjaga stabilitas harga dan kelancaran distribusi beras di dalam negeri.

    “Bahwa harga eceran tertinggi beras di tingkat konsumen sudah tidak sesuai dengan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi saat ini, sehingga untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga beras, perlu dilakukan evaluasi terhadap harga eceran tertinggi beras,” bunyi keputusan yang ditandatangani Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang dikutip di Jakarta, Selasa (26/8).

    Menurut Bapanas, penyesuaian kenaikan HET hingga Rp2.000 per kilogram itu diperlukan agar industri penggilingan tidak terbebani dan disparitas harga antara jenis beras lebih merata.

    Kebijakan ini juga disebut sebagai “solusi jangka pendek” untuk memastikan kestabilan distribusi stok dan harga.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menuju tambang hijau, Freeport mulai tinggalkan batu bara pada 2027

    Menuju tambang hijau, Freeport mulai tinggalkan batu bara pada 2027

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut pihaknya siap mengganti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara menjadi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) yang mulai beroperasi pada 2027 dalam rangka menuju tambang hijau.

    “Kita akan mengganti, dalam proses untuk mengganti PLTU batu bara kita dengan LNG (gas alam cair). LNG jauh lebih bersih. Tahun 2027 mungkin akan online,” ujar Tony di Jakarta, Rabu.

    Tony menjelaskan penggantian PLTU batubara bertenaga 200 megawatt dengan combined cycle LNG akan menurunkan emisi hingga 60 persen.

    Penggantian PLTU menjadi PLTG akan dimulai pada lokasi tambang Freeport pusat atau Papua. PLTG tersebut akan berkapasitas 270 megawatt.

    Selain itu, Freeport kini mulai menggunakan kereta listrik untuk mengangkut 150 ribu ton bijih tembaga per hari, untuk menggantikan truk.

    “Nah sekarang di tambang bawah tanah kami menggunakan kereta listrik, zero emission. Itu kereta listriknya bisa ngangkut 150 ribu ton per hari. Jadi dengan itu sudah reduce the carbon emission by 28 persen,” terangnya.

    Ia juga menekankan meski Freeport merupakan perusahaan tambang, tetap mengutamakan proses produksi yang lebih berkelanjutan.

    “Jadi walaupun perusahaan tambang adalah extractive industry, tapi non-renewable. Tapi pengelolaannya bisa dilakukan secara sustainable,” imbuh Tony.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri LH: Tutupan Es di Puncak Carstensz Papua Akan Hilang di 2026

    Menteri LH: Tutupan Es di Puncak Carstensz Papua Akan Hilang di 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salju abadi di Puncak Carstensz di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah diprediksi akan hilang atau mencair pada tahun 2026 mendatang. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan ini disebabkan karena dampak dari pemanasan global.

    “Kita menyatakan dunia global telah berupaya untuk menurunkan gas rumah kaca tetapi alam tidak bisa dibohongi. Alam telah melakukan kalibrasinya dengan sangat nyata,” ungkap Hanif saat memberikan sambutan secara virtual di acara Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025, Denpasar, Senin lalu (25/8/2025).

    “Kita lihat bahwa hari ini es yang ada di puncak Carstensz, salah satu puncak tertinggi di Indonesia telah mencair dan diproyeksikan oleh BMKG, maka es ini, tutupan es akan habis pada tahun 2026 nanti,” imbuhnya.

    Foto: Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan paparan dalam Sesi Pembukaan & Pleno Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Pekan Iklim Bali)
    Menteri Lingkungan Hidup merangkap Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan paparan dalam Sesi Pembukaan & Pleno Forum Nasional Pekan Iklim Bali 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Pekan Iklim Bali)

    Hanif mengaku sempat berkunjung ke Puncak Carstensz pada 2023 lalu. Pada saat itu katanya es masih ada lebih dari 1/3 nya.

    “Hari ini es di puncak Carstensz tinggal tersisa di relung-relung dari gunung-gunung batunya,” sebutnya.

    Oleh karena itu, ini harusnya menjadi perhatian serius semua pihak bahwa harus ada tindakan nyata untuk menekan emisi gas rumah kaca.

    “Ini yang kemudian mensimbolkan ke kita, apa yang kita gembor-gomborkan dengan semangat kuat tetapi alam melakukan kalibrasi berbeda. Upaya kita belum membawa dampak yang serius untuk penurunan emisi gas rumah kaca. Ini yang menjadi keprihatinan kita semua,” ucapnya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kota Sorong Memanas, Pemindahan 4 Tahanan Makar Berujung Ricuh

    Kota Sorong Memanas, Pemindahan 4 Tahanan Makar Berujung Ricuh

    Kemudian sekitar pukul 06.30 WIT, satu unit mobil tahanan Kejaksaan akhirnya berhasil keluar dari Mapolresta Sorong Kota dengan pengawalan ketat kendaraan taktis Brimob menuju Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong.

    Puluhan aparat kepolisian dibantu TNI disiagakan di bandara untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

    Setibanya di Bandara DEO Sorong, tim Kejaksaan bersama aparat Brimob langsung mengawal keempat tahanan menuju area keberangkatan untuk kemudian diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, guna menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Makassar.

    Keempat tahanan tersebut diketahui berinisial AAG, NM, MS, dan PR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar terkait aktivitas NFRPB.

    Ada pun titik-titik yang kini masih memanas antara lain di Jalan Baru, kompleks perkantoran Pemkot Sorong dan Kantor Gubernur, Jalan Ahmad Yani tepatnya di Yohan.

    Kendatipun demikian, pihak kepolisian terus disiagakan di titik-titik itu guna meminimalisir adanya gangguan susulan.

    Selain itu, para massa aksi juga melakukan perusakan terhadap fasilitas pemerintahan seperti kaca di gedung Kantor Gubernur dan Pemkot Sorong dan kediaman Gubernur Papua Barat Daya.

    “Kita sedang melalukan pendalaman dan sudah mengetahui para pelakunya, nanti setelah ini kita langsung tangkap,” ujarnya.

  • Dirut Bulog tegaskan warga beli beras SPHP tak perlu difoto

    Dirut Bulog tegaskan warga beli beras SPHP tak perlu difoto

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. ANTARA/Harianto

    Dirut Bulog tegaskan warga beli beras SPHP tak perlu difoto
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 27 Agustus 2025 – 08:29 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan masyarakat yang membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak perlu difoto, karena mekanisme pembelian hanya melalui pemesanan sederhana tanpa syarat tambahan yang memberatkan.

    “Enggak ada. Sekarang udah nggak ada itu, isu-isu aja tuh,” kata Rizal di Jakarta, Selasa.

    Rizal meluruskan isu pembelian beras SPHP harus difoto, dengan menegaskan bahwa ketentuan tersebut tidak pernah berlaku dalam mekanisme distribusi.

    Menurutnya kebijakan yang sempat beredar mengenai kewajiban foto bagi pembeli justru berasal dari program bantuan pangan beras 10 kilogram, bukan dalam penyaluran beras program SPHP yang juga dilakukan Bulog.

    Ia menegaskan, pembelian beras SPHP hanya melalui mekanisme pemesanan biasa tanpa foto pembeli, karena sistem distribusinya memang disederhanakan agar tidak memberatkan masyarakat maupun pengecer.

     “Itu yang foto tuh bantuan pangan. SPHP enggak? Banpang (bantuan pangan) itu yang di foto,” tuturnya.

    Rizal menjelaskan, aplikasi Klik SPHP hanya mencatat pesanan sebagai bentuk ketelusuran, sehingga Bulog bisa mengetahui siapa pemesan, jumlah yang diminta, dan jalur distribusinya.

    Sistem ini, lanjutnya, dipastikan lebih efisien dan ramah bagi pengecer, terutama mereka yang berusia lanjut, tanpa harus terbebani proses dokumentasi seperti foto pembeli.

    Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir atau bingung terhadap isu kewajiban foto saat membeli beras SPHP, karena mekanisme distribusi berjalan normal dan sederhana.

    Rizal juga menegaskan pihaknya terus menyempurnakan sistem distribusi beras SPHP, dengan memastikan keterjangkauan, ketepatan sasaran, serta kenyamanan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pangan pokok.

    Beras SPHP adalah jenis beras yang sedang disalurkan Bulog dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Bulog ditarget menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton pada periode Juli-Desember 2025.

    Secara keseluruhan penyaluran beras SPHP hingga pekan ketiga Agustus 2025 telah dilakukan lebih dari 259 ribu ton.

    Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi); Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan); dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Setiap pembelian dibatasi maksimal 2 kemasan (10 kg) dan tidak diperkenankan untuk diperjualbelikan kembali.

    Sumber : Antara