provinsi: PAPUA BARAT

  • Jawa Tengah Bakal Alami Angin Kencang

    Jawa Tengah Bakal Alami Angin Kencang

    PIKIRAN RAKYAT – Di kondisi cuaca yang kerap berubah, tentunya diharapkan agar setiap masyarakat dapat lebih waspada dengan kemungkinan kondisi yang bakal terjadi, seperti hujan hingga angin kencang.

    Pada Senin, 30 Juni 2025 kali ini pihak BMKG telah merilis prediksi cuaca terkait beberapa wilayah yang kemungkinan bakal alami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta angin kencang.

    Dikutip dari unggahan di akun Instagram resminya, ada 17 wilayah yang masuk dalam zona kuning atau terdampak hujan, dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Di antara beberapa wilayah yang bakal alami hujan sedang hingga lebat pada Senin, 30 Juni 2025 adalah sebagai berikut:

    1. Sumatera Utara

    2. Sumatera Selatan

    3. Bengkulu

    4. Lampung

    5. Banten

    6. DKI Jakarta

    7. Jawa Barat

    8. Kalimantan Utara

    9. Sulawesi Utara, Tengah, dan Selatan

    10. Maluku Utara

    11. Papua

    12. Papua Barat, Tengah, Pegunungan, dan Selatan

    Itulah beberapa wilayah yang disebut bakal alami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Sedangkan untuk Sulawesi Tenggara dan Maluku, diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.

    Sehingga dengan hal ini, diharapkan kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, dapat berhati-hati dengan risiko bencana yang bisa saja terjadi.

    Longsor hingga banjir memang menjadi salah satu bencana yang rawan terjadi, terutama jika hujan berada dalam intensitas yang tinggi.

    Menjaga kebersihan selokan adalah salah tindakan yang tepat, untuk antisipasi terjadinya banjir terutama di pemukiman yang padat penduduk.

    Sedangkan tidak melakukan penebangan liar, juga menjadi salah satu taktik yang tepat, agar tidak terjadinya bencana.

    Di sisi lain, BMKG juga merilis beberapa wilayah yang kemungkinan akan mengalami angin kencang.

    Wilayah tersebut adalah Aceh, Bali, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan juga Sulawesi Utara.

    Angin kencang ini tentunya akan sangat berbahaya, terutama jika terjadi dalam intensitas yang kuat dan lama.

    Sehingga pastikan agar tidak berada di bawah pepohonan, terutama yang tua serta bangunan yang sudah tidak kokoh.***

  • Bakal Jadi Percontohan, LPDB Lakukan Asesmen Kopdes Merah Putih di Papua Barat

    Bakal Jadi Percontohan, LPDB Lakukan Asesmen Kopdes Merah Putih di Papua Barat

    JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) melakukan asesmen untuk pembiayaan awal operasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang bakal menjadi percontohan di Provinsi Papua Barat.

    Direktur LPDB Oetje Prasetia di Manokwari, Sabtu, mengatakan pembiayaan terhadap mockup Kopdes Merah Putih oleh LPDB diatur melalui Peraturan Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025

    “Kami ditugaskan memberi pinjaman dana bergulir bagi mockup Kopdes Merah Putih, sehingga perlu dilakukan asesmen,” kata dia dilansir dari ANTARA.

    Dalam beleid tersebut, kata dia, pengajuan pembiayaan dana bergulir untuk satu mockup koperasi maksimal Rp3 miliar dengan tenor selama 10 tahun termasuk dengan masa tenggang.

    Koperasi percontohan yang mengajukan pinjaman dana bergulir harus memiliki legalitas lengkap dan proposal bisnis, karena proposal tersebut terlebih dahulu dianalisis oleh LPDB.

    “Biasanya analisis proposal bisnis itu 21 hari, tapi kami percepat. Analisa itu tujuannya mengetahui kebutuhan koperasi dan besaran pinjamannya,” ujarnya.

    Dia menyebut bahwa setiap koperasi yang mengajukan pinjaman dana bergulir harus menyertakan jaminan aset, dan jaminan perorangan dari pengurus maupun pengawas Kopdes Merah Putih.

    Jaminan itu sesuai persyaratan dari Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sebagai lembaga berwenang melakukan penagihan apabila koperasi mengalami kesulitan dalam pengembalian pinjaman.

    “LPDB juga lakukan monitoring dan evaluasi supaya bisa mengetahui kemampuan koperasi baik itu sisi manajemen, keuangan dan lainnya,” ujarnya.

    Menurut dia proposal bisnis mockup Kopdes Merah Putih yang dinilai belum layak, akan diberikan pembinaan dan pendampingan oleh lembaga inkubator agar bisa memperoleh pembiayaan.

    Kopdes Merah Putih yang bukan berstatus koperasi percontohan dapat mengakses bantuan modal awal melalui bank himbara berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025.

    “LPDB hanya ditugaskan membiayai mockup saja. Kami kami sudah dibagi perwilayah ada koordinator asesmennya,” ucap Prasetia.

  • Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

    Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Minggu, 29 Juni 2025. Masyarakat diimbau mewaspadai potensi hujan sedang hingga sangat lebat di beberapa wilayah Indonesia, serta gelombang laut tinggi yang berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran.

    Menurut informasi yang disampaikan BMKG, sistem atmosfer aktif berupa bibit siklon tropis 97W terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Filipina. Meski potensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan tergolong rendah, sistem ini menimbulkan konvergensi dan konfluensi angin yang berdampak pada cuaca di Indonesia.

    Selain itu, sirkulasi siklonik juga terdeteksi di Selat Karimata, memanjang hingga Laut Jawa. Kombinasi kedua sistem ini memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya.

    Potensi Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat

    BMKG memperkirakan hujan intensitas sedang hingga lebat, bahkan disertai petir, berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut:

    Jawa bagian barat dan tengah (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta) Maluku (berkategori waspada tinggi dengan simbol orange) Sumatra bagian selatan dan tengah (Lampung, Jambi, Pangkal Pinang) Papua bagian tengah dan selatan

    Wilayah yang berpotensi mengalami suhu tinggi hingga 34°C adalah Kota Banda Aceh dan Medan. Masyarakat diimbau menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan pada siang hari.

    Waspada Gelombang Tinggi dan Potensi Rob

    BMKG juga memperingatkan adanya gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di:

    Perairan selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT

    Sementara itu, potensi banjir pesisir (rob) dapat terjadi di wilayah berikut:

    Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Lampung Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta NTB, sebagian pesisir Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Selatan Prakiraan Cuaca di Kota-Kota Besar

    Berikut prakiraan cuaca di kota-kota besar Indonesia pada Minggu, 29 Juni 2025.

    Sumatra:

    Cerah berawan: Banda Aceh Berawan tebal: Medan, Tanjung Pinang, Padang, Jambi, Palembang Hujan ringan: Bandar Lampung Hujan petir: Pangkal Pinang

    Jawa:

    Hujan ringan: Serang, Semarang, Yogyakarta Hujan petir: Jakarta, Bandung Berawan tebal: Surabaya

    Bali & Nusa Tenggara:

    Hujan ringan: Denpasar Berawan tebal: Mataram, Kupang

    Kalimantan:

    Hujan ringan: Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda Hujan petir: Tanjung Selor

    Sulawesi:

    Berawan tebal: Manado, Gorontalo Hujan ringan: Palu, Mamuju, Kendari Hujan sedang: Makassar

    Indonesia Timur:

    Hujan ringan: Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, Merauke Hujan sedang: Nabire

    BMKG mengingatkan bahwa informasi ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Masyarakat diimbau untuk terus memantau pembaruan cuaca melalui situs resmi dan Aplikasi Info BMKG.***

  • Kopdes Merah Putih, rakyat Papua jadi subyek perekonomian

    Kopdes Merah Putih, rakyat Papua jadi subyek perekonomian

    Wamenkop Ferry Juliantoro, di acara Dialog Monitoring Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Sabtu (28/6/2026). Foto: Humas Kemenkop

    Kopdes Merah Putih, rakyat Papua jadi subyek perekonomian
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 19:22 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Papua Barat merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa.

    Ferry yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih menyatakan, inisiatif ini bertujuan menjadikan masyarakat Papua sebagai subjek utama dalam pembangunan ekonomi di wilayahnya.

    “Koperasi didorong menjadi pusat layanan ekonomi rakyat, dikelola secara profesional, dan menjadi ruang kolaborasi masyarakat membangun kesejahteraan bersama. Kopdes atau Koperasi Kelurahan Merah Putih adalah manisfestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara dan menjadikan masyarakat Papua sebagi subyek dari ekonomi,” kata Wamenkop, di acara Dialog Monitoring Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Sabtu (28/6/2026).

    Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Wakil Gubernur Papua Barat Mochamad Lacitany, Bupati Manokwari dan Bupati Walikota se Provinsi Papua Barat, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen serta beberapa perwakilan Kementerian dan Lembaga, demikian dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

    Wamenkop merujuk Manokwari sebagai contoh keberhasilan dengan capaian 100%. “Karena, koperasi desa/kelurahan merah putih adalah manifestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara,” katanya.

    Ferry mengungkapkan, selama ini para petani, nelayan, dan penggerak ekonomi rakyat lainnya, kurang mendapat keadilan secara ekonomi, termasuk yang ada di Papua Barat. Ia mengungkap, di produsen harganya rendah, tapi setelah diproses harganya tinggi di tingkat konsumen. “Keuntungan yang didapat lebih banyak diambil para perantara atau middleman,” ucapnya.

    Ferry meyakini, keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih, dapat memutus mata rantai distribusi yang panjang. Ferry pun menggambarkan kondisi di Papua Barat, di mana ada kebutuhan bahan-bahan pokok yang disuplai juga justru dari daerah-daerah lain. Ini juga yang menyebabkan harga produk mahal. “Padahal, barang-barang tersebut bisa dihasilkan dari daerah itu sendiri. Baik dari provinsi, kabupaten, kota maupun dari desa-desa itu sendiri,” terangnya.

    Kemudian, harga bahan pokok menjadi tidak stabil dan mahal, karena kebutuhan desa disuplai dari desa yang lain, hingga kecamatan butuh beras juga disuplai dari daerah yang lain.

    Dari sisi penyerapan tenaga kerja, diakuinya banyak anak muda kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Di Indonesia sekarang banyak anak muda, atau hampir sebagian besar anak muda pindah ke kota, karena desa tidak ada tempat atau kegiatan untuk bekerja. “Adanya Kopdes/Kel Merah Putih di desa-desa, akan menyerap banyak tenaga kerja, khususnya kaum muda terdidik, agar tidak urbanisasi lagi,” paparnya.

    Dampak positif lainya, lanjut Wamenkop, adalah akses kesehatan. “Presiden Prabowo ingin kegiatan Kopdes/Kel Merah Putih ini juga bisa menyediakan apotik-apotik desa, supaya harga obat bisa terjangkau oleh rakyat,” ucapnya.

    Sementara itu, unit bisnis lainnya dari Kopdes/Kel Merah Putih, yaitu Klinik Desa, nantinya akan memperkuat keberadaan posisi Puskesmas dalam rangka kewajiban negara memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di pedesaan.

    Bagi Wamenkop, yang tak kalah pelik adalah banyak masyarakat, khususnya masyarakat desa, yang terjebak pinjaman online dan rentenir. “Nah, dengan adanya Kopdes/Kel Merah Putih, segala hal rentenir, tengkulak, dan pinjaman online, bisa dihapus atau diminimalisir,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu, Wamenkop memaparkan pada akhir Juni 2025, sebanyak 80 ribu Kopdes Merah Putih sudah terbentuk di seluruh Indonesia. “Maka, kehadiran saya adalah untuk terus mendorong supaya wilayah-wilayah yang belum menyelesaikan 100 persen, kita minta untuk ikut menyelesaikan,” imbuh Wamenkop.

    Khusus untuk Papua Barat, Wamenkop menganggap sebagai langkah penting karena kegiatan Kopdes/Kel Merah Putih ini akan ikut membantu mensejahterakan warga desa, di Provinsi Papua Barat.

    Langkah berikutnya, terang Wamenkop, selama tiga bulan ke depan (Juli hingga Oktober) akan memasuki tahap lebih krusial, yaitu mempersiapkan model bisnis, mempersiapkan modul-modul pelatihan untuk mempersiapkan SDM-SDM, pengawas, pengurus dan pengelola Kopdes/Kel Merah Putih. “Jadi, tiga bulan ini kita masuk tahap yang kedua, tahap yang sebenarnya juga makin membutuhkan kerjasama. Karena, ini juga tahap yang tidak mudah,” ujar Wamenkop.

    Terkait Kopdes/Kel Merah Putih percontohan atau Mock-Up di Papua Barat, Wamenkop menekankan pada dua pendekatan. Yaitu, satu percontohan yang di populasi desa di wilayah petanian, sedangkan satu lagi mock-up di wilayah pesisir. “Saya berharap di Papua Barat sudah ada percontohan Kopdes/Kel Merah Putih yang nantinya akan mendapat pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir,” ucapnya.

    Penulis: Rama Pamungkas/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Saat Akhir Pekan Minggu 29 Juni 2025, Mayoritas Diguyur Hujan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Saat Akhir Pekan Minggu 29 Juni 2025, Mayoritas Diguyur Hujan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia saat akhir pekan, Minggu (29/6/2025) diperkirakan berawan hingga hujan ringan dan hujan disertai petir.

    BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyertainya, seperti dilansir Antara, Minggu (29/6/2025).

    Prakirawati BMKG Rira A Damanik dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta menjabarkan, potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Bandar Lampung, Serang, Yogyakarta, Denpasar, Pontianak, Banjarmasin, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Kendari, Makassar, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.

    “Hujan berintensitas sedang mengguyur di Kota Nabire. Sementara, Kota Pangkal Pinang, Jakarta, Bandung, Tanjung Selor diperkirakan diguyur hujan lebih dari 5,0 mm per jam yang disertai dengan petir,” terang Rira.

    Kemudian, lanjut dia, cuaca Indonesia untuk Kota Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Bengkulu, Surabaya, Kupang, Mataram,Manado, Gorontalo, Palu, diprakirakan berawan tebal dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

    “Potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer, transisi ke musim kemarau-kondisi kelokalan cuaca di wilayah masing-masing,” papar Rira.

    Dia menjelaskan, BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 97W di wilayah sebelah pasifik timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 20 knots mengarah ke arah barat dan barat laut dan gelombang atmosfer equatorial rossby di Lampung, Jawa dan Bali.

     

    Diperkirakan curah hujan lebat akan terus terjadi hingga bulan Maret nanti sebelum memasuki musim pancaroba atau musim panas.

  • Teluk Triton, Permata Laut dari Kaimana Menyimpan Surga Bawah Air dan Tarian Paus di Ufuk Timur Papua

    Teluk Triton, Permata Laut dari Kaimana Menyimpan Surga Bawah Air dan Tarian Paus di Ufuk Timur Papua

    Tradisi mereka yang kuat menjaga keharmonisan antara manusia dan lingkungan menjadikan kawasan ini relatif bebas dari kerusakan ekologis besar. Di beberapa tebing karang yang menghadap laut, pengunjung juga bisa menemukan lukisan batu purba atau rock art—jejak peninggalan leluhur yang menggambarkan hubungan spiritual antara manusia dan alam semesta.

    Gambar-gambar tersebut, yang sebagian besar berupa simbolik hewan laut, manusia, dan matahari, memperkuat dugaan bahwa sejak dahulu kala Teluk Triton telah menjadi bagian penting dari kosmologi masyarakat lokal, bukan hanya sebagai tempat hidup, tetapi juga ruang sakral yang penuh makna.

    Untuk mencapai Teluk Triton, perjalanan bisa dimulai dari kota Kaimana yang sudah memiliki bandara perintis dan pelabuhan laut. Dari pusat kota, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menggunakan perahu motor menuju kawasan teluk.

    Meskipun jaraknya cukup jauh dan aksesnya belum semudah destinasi wisata populer lainnya, justru di situlah kelebihan Teluk Triton ia menyuguhkan sensasi petualangan, rasa keterpencilan, dan kedekatan dengan alam yang sudah sulit ditemukan di banyak tempat.

    Perjalanan menuju ke sana seolah menjadi proses penyucian diri, meninggalkan kebisingan dunia dan menyelam ke dalam keheningan yang agung. Begitu tiba, siapa pun akan merasa seperti tengah berdiri di halaman depan surga, di mana suara angin, debur ombak, dan kicau burung adalah satu-satunya musik yang diperlukan untuk merasakan kedamaian sejati.

    Bagi siapa pun yang mendambakan kedalaman makna dari sebuah perjalanan, Teluk Triton bukanlah tujuan semata, tetapi perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa dan menyadarkan kita akan keagungan ciptaan yang belum tentu bisa dilihat dua kali dalam hidup.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Tokoh adat Manokwari ajak warga teguhkan komitmen pada NKRI

    Tokoh adat Manokwari ajak warga teguhkan komitmen pada NKRI

    “Saya mengajak seluruh masyarakat Papua Barat, khususnya di Manokwari, agar tetap menjaga stabilitas dan tidak terpancing provokasi yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat luas,”

    Manokwari (ANTARA) – Sejumlah tokoh adat dan masyarakat di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengajak warga agar menjaga keamanan dan ketertiban serta meneguhkan komitmen terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjelang HUT Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada 1 Juli 2025.

    Ketua Gerakan Merah Putih Irian Jaya Korneles Yenu, di Manokwari, Sabtu, mengatakan seluruh elemen masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, terlebih menjelang tanggal tersebut.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat Papua Barat, khususnya di Manokwari, agar tetap menjaga stabilitas dan tidak terpancing provokasi yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat luas,” ujar Korneles.

    Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar di media sosial dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Menurut dia, menjaga kedamaian dan ketertiban merupakan tanggung jawab bersama, tanpa membedakan latar belakang suku, agama, maupun kelompok.

    “Kita semua harus menjadi bagian dari solusi, bukan sumber konflik. Papua Barat harus terus kita jaga sebagai tanah yang damai dan sejahtera dalam bingkai NKRI,” kata dia.

    Hal senada disampaikan tokoh adat Manokwari, Lewi Mandacan, yang turut mengimbau warga, agar tetap menjaga ketertiban dan tidak terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kebangsaan.

    “Saya tegaskan, NKRI telah memberikan perhatian terhadap hak dan kepentingan masyarakat Papua. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama-sama situasi keamanan yang kondusif,” kata Lewi.

    Ia menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketertiban menjadi bentuk nyata komitmen sebagai warga negara yang cinta damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan.

    Lewi juga mendorong seluruh elemen masyarakat baik tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat umum untuk terus bersinergi bersama aparat keamanan guna mewujudkan stabilitas yang mendukung kelanjutan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Barat, khususnya di Manokwari.

    Pewarta: Ali Nur Ichsan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 80.000 Kopdes Merah Putih Diklaim Jadi Solusi Pengangguran di Desa

    80.000 Kopdes Merah Putih Diklaim Jadi Solusi Pengangguran di Desa

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) memastikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih bisa menyerap tenaga kerja di desa. Hal ini lantaran hampir sebagian besar anak muda di desa sulit mencari lapangan pekerjaan.

    Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mensejahterakan warga desa, termasuk di Papua Barat.

    Ferry menjelaskan koperasi sejatinya didorong menjadi pusat layanan ekonomi rakyat, dikelola secara profesional, dan menjadi ruang kolaborasi masyarakat membangun kesejahteraan bersama.

    “Kopdes/Kel Merah Putih adalah manisfestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara dan menjadikan masyarakat Papua sebagai subyek dari ekonomi,” kata Ferry dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/06).

    Terlebih, kata dia, selama ini para petani, nelayan, dan penggerak ekonomi rakyat lainnya kurang mendapat keadilan secara ekonomi, termasuk di Papua Barat. Salah satunya lantaran keuntungan yang diambil para tengkulak atau middleman.

    Namun, Ferry meyakini keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih dapat memutus mata rantai distribusi yang panjang. Dengan begitu, masyarakat desa mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

    Lebih lanjut, Ferry berharap Kopdes/Kel Merah Putih juga dapat meminimalisir masyarakat desa yang terjebak di lingkaran rentenir, tengkulak, maupun pinjaman online (pinjol).

    “Dengan adanya Kopdes/Kel Merah Putih, segala hal rentenir, tengkulak, dan pinjaman online bisa dihapus atau diminimalisir,” ujarnya.

    Selain itu, Ferry mengungkap 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih nantinya akan menyerap tenaga kerja di desa. Pasalnya, ungkap dia, hampir sebagian besar anak muda di desa kesulitan mencari lapangan pekerjaan dan berpindah ke kota.

    “Adanya Kopdes/Kel Merah Putih di desa-desa, akan menyerap banyak tenaga kerja, khususnya kaum muda terdidik agar tidak urbanisasi lagi,” terangnya.

    Ke depan, selama Juli—Oktober 2025, Ferry menuturkan tahapan yang akan dilakukan adalah mempersiapkan model bisnis, mempersiapkan modul-modul pelatihan untuk mempersiapkan SDM-SDM, pengawas, pengurus dan pengelola Kopdes/Kel Merah Putih.

    “Tiga bulan ini kita masuk tahap yang kedua, tahap yang sebenarnya juga makin membutuhkan kerja sama. Karena, ini juga tahap yang tidak mudah,” pungkasnya.

  • Kunjungi Sorong, Waka MPR Sosialisasi 4 Pilar & Serap Aspirasi Masyarakat

    Kunjungi Sorong, Waka MPR Sosialisasi 4 Pilar & Serap Aspirasi Masyarakat

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI, AM Akbar Supratman, melakukan kunjungan kerja ke Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kunjungan ini dalam rangka pelaksanaan program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus menyerap aspirasi masyarakat di wilayah timur Indonesia.

    Setibanya di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Kamis (26/6) kemarin Akbar disambut langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, Wakil Gubernur Ahmad Nausrau, Bupati juga Walikota se-provinsi Papua Barat Daya, Anggota DPD RI Paul F Mayor, serta jajaran Forkopimda Kabupaten dan Provinsi.

    Dalam sambutannya, Akbar menyampaikan apresiasi atas penyambutan yang hangat dari pemerintah daerah dan masyarakat Papua Barat Daya. Ia menegaskan kehadirannya bukan hanya untuk menjalankan tugas konstitusional sebagai pimpinan MPR, tetapi juga untuk memastikan nilai-nilai kebangsaan dirasakan hingga ke pelosok negeri.

    “Kami ingin mendengarkan langsung suara masyarakat Papua Barat Daya, agar semangat kebangsaan dan keadilan sosial bisa benar-benar dirasakan merata, termasuk di wilayah timur Indonesia,” ujar Akbar dalam keterangan tertulis, Jumat (27/6/2025).

    Selama kunjungan di Sorong, Pimpinan MPR RI termuda ini, dijadwalkan menghadiri sejumlah agenda di antaranya dialog kebangsaan, sosialisasi Empat Pilar MPR RI, pertemuan dengan tokoh agama dan adat, serta membuka Kejuaraan Daerah Tinju Amatir PFM Cup I.

    “Papua Barat Daya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. MPR RI terus berkomitmen mengawal pemerataan pembangunan agar masyarakat di wilayah timur mendapatkan akses dan hak yang setara,” ujar anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah ini.

    Sementara itu, Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu menyatakan kunjungan pimpinan MPR RI ke wilayahnya merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah otonomi baru yang sedang tumbuh.

    “Kami menyambut baik kehadiran Pak Akbar Supratman. Semoga kunjungan ini bisa memperkuat sinergi pusat dan daerah, serta mempercepat pembangunan di Papua Barat Daya,” kata Elisa.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Regulasi AI di Indonesia Perlu Dipaksakan, Antisipasi Dampak Negatif

    Regulasi AI di Indonesia Perlu Dipaksakan, Antisipasi Dampak Negatif

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai penerapan regulasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) oleh pemerintah Indonesia merupakan langkah penting, yang perlu didorong secara paksa berbasis pada kebutuhan nyata.

    Adapun saat ini pemerintah tengah menyiapkan peta jalan AI sebagai langkah lanjut atas surat edaran AI yang diterbitkan tahun lalu.

    Ketua Umum MASTEL Sarwoto Atmosutarno menekankan peningkatan level regulasi, dari sekadar surat edaran menjadi peraturan yang bersifat mengikat (enforcement), harus mempertimbangkan urgensi serta dampak dari penggunaan teknologi AI.

    Menurutnya untuk menuju regulasi yang memiliki daya paksa, diperlukan kasus konkret yang menunjukkan dampak negatif dari AI, seperti konten yang memicu perpecahan sosial.

    “Harus ada case yang mendesak untuk di-enforce gitu. Misalnya soal, apa namanya, berita yang menimbulkan perpecahan, ini langsung ke konten gitu ya, disebabkan oleh AI,” kata Sarwoto saat ditemui usai Symposium & MoU Signing bertajuk “Building a Resilient Digital Indonesia: Integrating AI, Cybersecurity, and Privacy” yang digelar oleh MASTEL bersama Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia di Jakarta pada Kamis (26/6/2025). 

    Mastel juga menyoroti cepatnya perkembangan teknologi AI yang kini digunakan mulai dari jaringan (backroom) hingga ke layanan yang berhadapan langsung dengan publik (frontroom), seperti pemasaran digital dan manajemen media. 

    Sarwoto mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan generasi muda Indonesia dalam mengembangkan teknologi ini.

    Dalam konteks kebijakan kekayaan intelektual (copyright), Sarwoto mengusulkan agar Indonesia mengadopsi pendekatan kerja sama dengan negara-negara yang sudah lebih maju dalam pengaturan hak cipta AI, seperti Jepang. 

    Menurutnya, banyak institusi lokal yang belum siap dalam memahami kompleksitas teknologi ini.

    Lebih lanjut, MASTEL menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dan lintas budaya dalam membentuk ekosistem regulasi AI yang adaptif. Kegiatan simposium yang melibatkan pemerintah Victoria, Australia, disebut sebagai langkah awal dalam membangun pemahaman bersama.

    “Sebenarnya kalau secara institusi ini, kesempatan yang bagus karena pemerintah Australia, khususnya Victoria, mereka kan sudah lagi membangun kekuatan digitalisasinya itu untuk bisa ditularkan yang lain melalui digital innovation. Ini penting karena khusus yang sesuai topik AI, itu kan larinya ke ketahanan nasional lah,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan roadmap AI nasional ditargetkan rampung pada Juni 2025. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan bahwa aturan pertama dalam roadmap ini akan difokuskan pada aspek etika penggunaan AI.

    “Jadi kemungkinan besar, ini sedikit bocoran, bahwa aturan pertama terkait artificial intelligence akan menyangkut dengan etika AI itu sendiri,” kata Meutya beberapa waktu lalu.

    Isu konten berbasis AI yang menyesatkan, seperti gambar penambangan buatan AI di Raja Ampat, juga menjadi perhatian pemerintah. Meutya menegaskan bahwa labeling konten AI menjadi salah satu opsi untuk menjaga etika dan mencegah penyebaran hoaks.

    “Itu yang tadi namanya etika, jadi di beberapa negara yang kami lihat memang harus ada labeling AI. Kalau orang memang lihatnya [AI] untuk menyebarkan hoaks maka dia tidak akan menaruh etika,” ujar Meutya.