provinsi: PAPUA BARAT

  • Gubernur terpilih dukung TNI-Polri cegah gangguan kamtibmas di Bintuni

    Gubernur terpilih dukung TNI-Polri cegah gangguan kamtibmas di Bintuni

    Manokwari (ANTARA) – Gubernur Papua Barat terpilih Dominggus Mandacan mendukung upaya TNI dan Polri mencegah berbagai bentuk gangguan kamtibmas secara meluas di Kabupaten Teluk Bintuni terutama menjelang perayaan Natal 2024.

    Seperti diketahui personel Kompi C Satuan Brimob Teluk Bintuni, Resmob Polres Teluk Bintuni, Yonif 763/SBA dan Satgas Yonif 642/Kps terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, sejak 15 Desember 2024.

    “Keamanan sementara terganggu di Bintuni, maka saya ajak semua masyarakat dukung TNI-Polri supaya semuanya cepat aman,” ujar Dominggus kepada awak media di Manokwari, Minggu.

    Dominggus menyebut bahwa TNI dan Polri memiliki kewenangan untuk mengambil langkah dalam menciptakan stabilitas keamanan yang kondusif demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Upaya tersebut perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama sehingga keseluruhan wilayah Papua Barat tetap aman seperti sediakala.

    “Saya berharap mereka (berseberangan) yang tidak puas dengan kinerja pemerintah, bisa kembali. TNI-Polri dan pemerintah harus bisa rangkul mereka,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Dominggus mengimbau semua umat beragama di tujuh kabupaten se-Papua Barat untuk tetap mengutamakan nilai-nilai kerukunan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

    Hal itu merupakan modal penting demi kelancaran pelaksanaan program pembangunan kesejahteraan masyarakat yang disusun oleh pemerintah daerah untuk tahun-tahun mendatang.

    “Kalau kita kuat mempertahankan nilai-nilai toleransi maka Papua Barat tidak mudah terpecah belah oleh isu-isu provokatif,” ucap Dominggus Mandacan yang juga sebagai Kepala Suku Besar Arfak.

    Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Ongky Isgunawan menjelaskan, personel gabungan TNI-Polri berhasil menembak mati Marthen Aikinggin yang merupakan pimpinan KKB Batalyon Moskona.

    Tersanga juga terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap empat warga sipil pekerja jalan Trans Bintuni-Maybrat tepatnya di Wilayah Kampung Majnic, Distrik Moskona Barat, pada 29 September 2022.

    “Marthen Aikinggin masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena membunuh pekerja jalan Trans Bintuni-Maybrat,” ujar Ongky.

    Pewarta: Fransiskus Salu Weking
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca hari ini, Minggu (22/12/2024), pada kota-kota besar di Indonesia. Berbagai kondisi hujan mulai dari ringan hingga deras yang disertai petir akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini. 

    Berdasarakan prakiraan cuaca hari ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak yang mungkin terjadi.

    Prakirawan BMKG Eriska Febriati menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ringan, dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam, diperkirakan terjadi di sejumlah kota seperti Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, Jakarta, Mataram, Palangka Raya, Banjarmasin, Gorontalo, Palu, Kendari, Sorong, Ambon, Nabire, dan Jayawijaya.

    Hujan dengan intensitas sedang, yaitu curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam, diprakirakan akan mengguyur kota-kota seperti Banda Aceh, Medan, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Tanjung Selor, Makassar, dan Ternate. Suhu di wilayah tersebut diperkirakan berkisar antara 23 hingga 29 derajat Celcius.

    Sementara itu, hujan deras akan melanda Kota Pontianak. Hujan deras disertai petir, dengan curah hujan lebih dari 50 mm per jam, diprediksi terjadi di Pekanbaru, Bengkulu, Lampung, Semarang, Serang, Surabaya, Kupang, Samarinda, Manado, Mamuju, dan Merauke. Untuk Manokwari dan Jayapura, kondisi cuaca diperkirakan berawan hingga berkabut sepanjang hari dengan suhu antara 26 hingga 31 derajat Celcius.

    Dalam prakiraan cuaca hari ini, BMKG juga melaporkan bahwa bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan berada di Laut Cina Selatan, sebelah utara Kalimantan Utara. Fenomena ini membentuk daerah perlambatan angin di Laut Sulu, Kalimantan Utara, dan perairan barat Kalimantan Barat. Selain itu, gangguan tropis di Samudra Hindia barat daya Banten menginduksi kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot di perairan barat daya Lampung hingga selatan Jawa Tengah.

    Angin permukaan pada ketinggian 3.000 kaki di wilayah Indonesia umumnya berasal dari arah barat dengan kecepatan 15-60 km/jam. Suhu udara secara umum berkisar antara 16 hingga 32 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan udara antara 49% hingga 99%.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi, yaitu 2,5 hingga 4 meter, yang diprediksi terjadi di perairan barat Bengkulu hingga Lampung, selatan Banten hingga Jawa Timur, dan Selat Sunda bagian selatan. 

    Selain itu, masyarakat di pesisir Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob. Demikian prakiraan cuaca BMKG hari ini.

  • 2
                    
                        Pangkalan Militer AS, Papua Barat, dan Perkara “Sa bodo tapi Sa tau”
                        Nasional

    2 Pangkalan Militer AS, Papua Barat, dan Perkara “Sa bodo tapi Sa tau” Nasional

    Pangkalan Militer AS, Papua Barat, dan Perkara “Sa bodo tapi Sa tau”
    Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.
    PADA
    pertengahan tahun lalu, tepatnya Juni 2023, draft kerja sama dari militer
    Amerika Serikat
    diajukan dan disepakati oleh Parlemen
    Papua
    Nugini.
    Di dalam perjanjian kerja sama militer tersebut dinyatakan bahwa Militer Amerika Serikat memiliki hak untuk mengembangkan kegiatan militer di satu sisi dan beroperasi dari pangkalan militer Amerika di
    Papua Nugini
    di sisi lain.
    Tentu sebagai konsesi, Papua Nugini, terutama militernya, akan mendapatkan berbagai jenis bantuan dari negara Paman Sam untuk mengembangkan militernya.
    Secara teknis, berdasarkan penjanjian tersebut, dengan persetujuan Papua Nugini, Amerika Serikat dapat menempatkan tentara dan kapal perangnya di enam pelabuhan dan bandar udara penting, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan sejumlah fasilitas lain di ibu kota, Port Moresby.
    Dengan kata lain, Washington akan memiliki “akses tak terbatas” ke lokasi tersebut untuk “menempatkan peralatan, perlengkapan, dan material”, serta memiliki “hak penggunaan eksklusif” pada beberapa zona di mana dapat dilakukan pengembangan “aktivitas konstruksi” di zona-zona tersebut.
    Jika dilihat isi perjanjiannya, terlihat jelas bahwa Amerika Serikat memang cukup serius ingin bekerjasama dengan Papua Nugini, karena tingkat akses yang didapat cukup luas dan leluasa di satu sisi.
    Di sisi lain, kualitas keterkaitan yang ingin dibangun oleh kedua negara juga terbilang cukup lengket karena mencakup jenis aktifitas yang harus didukung oleh izin pembangunan “konstruksi” baru, sebagai gambaran bahwa jika diperlukan Amerika Serikat bisa membangun pangkalan militer yang lengkap dengan berbagai fasilitas pendukungnya di Papua Nugini.
    Ada apa gerangan? Mengapa tiba-tiba Amerika Serikat meningkatkan kerja sama militer dalam lingkup yang cukup luas dan kualitas kerja sama yang cukup “erat” dengan Papua Nugini?
    Padahal jika dilihat secara lebih detail ke dalam negara Papua Nugini sendiri, Amerika sebenarnya tak memiliki aset berharga untuk dilindungi, layaknya di negara-negara terdekat dari kawasan Indopasifik seperti Jepang, Korea, Taiwan, dan negara-negara kepulauan di Pasifik, atau pula di negara-negara Timur Tengah.
    Bahkan jika dilihat dari sisi bisnis, terutama pertambangan, China jauh lebih banyak memiliki aset di Papua Nugini ketimbang Amerika Serikat.
    Sebagian besar analis menduga bahwa inisiasi strategis Amerika Serikat tersebut terkait erat dengan semakin tegangngya relasi geopolitis antara Amerika Serikat dan China di wilayah Asia Pasifik.
    Sehingga sebagai imbasnya, Amerika Serikat membangun sebanyak-banyaknya perjanjian kerja sama militer dengan negara-negara yang terkait dengan kawasan Indopasifik, termasuk salah satunya Papua Nugini.
    Jika dilihat secara geostrategis dan geografis, Papua Nugini memang berada pada garis “ketiga” dari tiga lapis garis pertahanan China di Asia Pasifik, meskipun berada pada titik terujung.
    Pun dari sisi Amerika Serikat, Papua Nugini juga tersentuh garis kedua dari tiga lapis garis pertahanan Amerika Serikat di Indopasifik, pun terletak di garis terujungnya.
    Sehingga, secara strategis sebenarnya posisi Papua Nugini kurang terlalu penting, meskipun bukan berarti tidak penting bagi Amerika Serikat.
    Namun, mari kita andaikan saja Papua Nugini cukup penting bagi keduanya, terutama bagi Amerika Serikat, untuk rencana pembendungan ekspansi China ke depannya.
    Lantas, apakah itu adalah “the one and only” motif dari rencana geopolitis-strategis Amerika Serikat di Papua Nugini yang pada masa lalu oleh Australia diberi sebutan “Territory of Papua” itu?
    Atas pertanyaan kedua tersebut, saya justru memiliki perspektif lain. Amerika Serikat, dalam hemat saya, juga melihat Papua dan isu Papua Barat sebagai target lainnya yang ingin dijaga dan dikawal, jika muncul kemungkinan-kemungkinan terjadinya
    referendum
    baru di Papua dengan model referendum yang lebih bebas-demokratis setelah gerakan-gerakan pendukung Papua Barat berhasil berdiplomasi di PBB, sehingga muncul kemungkinan lepasnya Papua Barat dari Indonesia setelah itu.
    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pangkalan Militer Amerika Serikat di Papua Nugini mendadak menjadi urgen bagi Amerika Serikat tentunya.
    Andaikan jika itu terjadi, Amerika Serikat tentu bisa melakukan aksi gerak cepat untuk melindungi proses referendumnya di satu sisi dan melindungi Papua Barat sebagai kandidat negara baru di sisi lain, dari aksi “tidak terima Indonesia” atas kemungkinan yang bermula dari putusan PBB tersebut, yang berisiko membuat Indonesia kemudian mengambil langkah militer untuk menekan Papua Barat.
    Kemungkinan ini, dalam kacamata khusus, sebenarnya cukup masuk akal dan cukup bisa diterima logika, jika dilihat dari kacamata geopolitis di satu sisi dan dalam kacamata preseden sikap Amerika Serikat di sisi lain, terutama terkait dengan upayanya dalam melindungi proses referendum Papua Barat dan memproteksi calon negara baru di Tanah Papua.
    Karena jika lahir mandat PBB semacam itu dalam waktu-waktu mendatang, bagaimanapun jika itu linier dengan kepentingan Amerika Serikat, maka Amerika Serikat diminta ataupun tidak, akan dipastikan menjadi negara terdekat pertama yang akan memberikan perlindungan kepada Papua Barat, selain Australia tentunya.
    Apalagi, sebenarnya tidak ada yang benar-benar mengetahui sudah sejauh mana lobi-lobi para pihak yang terkait dengan kemerdekaan Papua Barat di level internasional di satu sisi dan di PBB di sisi lain.
    Dengan kata lain, keberhasilan TNI/Polri di lapangan dalam menekan pergerakan OPM dan jejaringnya di Papua, sama sekali bukanlah patokan utama dalam melihat kemungkinan apakah Papua Barat berpeluang lepas atau tidak dari Indonesia.
    Karena jika kita mau belajar dari sejarah, betapa Indonesia sangat tertekannya secara militer pasca-Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada Agustus 1945. Namun, melalui jalur lain Indonesia akhirnya bisa menyempurnakan kemerdekaannya di Perjanjian Meja Bundar 1949.
    Bahkan Indonesia sama sekali tak berdaya ketika agresi militer Belanda pertama dan kedua dilancarkan. Ketika itu, Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan militer, meskipun belum sempurna, sudah nyaris tidak bisa melawan lagi.
    Para pemimpin utama Indonesia telah dipenjarakan. Sehingga diplomasi di PBB di satu sisi dan suasana perang dingin di sisi lain yang mengharuskan Amerika Serikat untuk menekan Belanda agar segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia di tahun 1949 di sisi lain, adalah dua hal yang sangat krusial dalam menopang diakuinya Indonesia sebagai negara bangsa merdeka alias tidak lagi dianggap sebagai negara jajahan.
    Dalam kajian buku-buku sejarah geopolitik yang membahas peta besar geopolitik jelang diakuinya Indonesia di dalam Konperensi Meja Bundar dengan gamblang menuliskan betapa dukungan dan tekanan dari Amerika Serikat kepada Belanda agar segera memberikan pengakuan kepada Indonesia menjadi faktor yang sangat penting.
    Selain muncul bukti bahwa Belanda ternyata menggunakan senjata dan perlengkapan tempur yang semula berasal dari program “lend lease” yang dikeluarkan Amerika Serikat dalam membantu sekutu melawan Jerman, tapi akhirnya juga dipakai oleh Belanda untuk melakukan agresi militer pertama dan kedua di Indonesia.
    Begitu pula dengan anggaran Marshall Plan untuk Belanda, yang juga berasal dari Amerika Serikat, dipakai untuk mencoba menundukkan kembali Indonesia pasca-1945 oleh Belanda.
    Kedua hal itu cukup membuat Amerika Serikat marah kepada Belanda. Namun, ada faktor lain yang tak kalah pentingnya.
    Faktor lainnya yang membuat Amerika Serikat harus menekan Belanda, selain kedua faktor di atas, adalah dimulainya ketegangan geopolitis dengan Uni Soviet di Eropa, alias lahirnya “kawasan “iron Curtain” di Jerman.
    Amerika Serikat dan Eropa akhirnya membutuhkan tambahan pasukan dari kawasan lain untuk digeser dan ditumpuk di Eropa untuk mengimbangi jutaan tentara Stalin yang sudah terlanjur menumpuk di Jerman Timur dan Negara-Negara Eropa Timur pasca-Jerman tumbang.
    Nah, salah satunya adalah pasukan Belanda di Indonesia, yang bisa ditarik segera ke Eropa untuk mendukung kekuatan Sekutu menghadapi kemungkinan perang dengan Uni Soviet, jika Belanda bisa sesegera mungkin hengkang dari Indonesia.
    Kondisi geopolitis serupa nampaknya juga ada di hari ini, baik karena telah dimulainya perang dingin baru antara Amerika Serikat dan China (
    New Cold War
    ) di satu sisi dan karena kepentingan Amerika Serikat untuk membuat Indonesia tak condong ke China di sisi lain.
    Artinya, Papua Barat boleh jadi dijadikan oleh Amerika Serikat sebagai target untuk memberikan peringatan kepada Indonesia, jika Indonesia secara terbuka berani berada di sisi China.
    Karena itulah mengapa Indonesia harus mulai melihat upaya Amerika Serikat di Papua Nugini dalam kacamata kritis di satu sisi dan mulai memikirkan masalah Papua Barat benar-benar sebagai masalah strategis dan serius di sisi lain alias tidak sekadar urusan operasi militer di lapangan.
    Namun cukup disayangkan ketika Prabowo Subianto merumuskan masalah khusus yang harus segera ditangani sekaligus dengan utusan khusus presiden yang akan menyelesaikannya, masalah Papua Barat tidak termasuk di dalamnya.
    Padahal, masalah Papua sangatlah unik dan sudah menahun. Unik karena persoalan tak selesai sebab menggunakan formula penyelesaian yang didatangkan dari Jakarta, alias tak benar-benar lahir di Papua.
    Sehingga di lapangan, di tataran masyarakat Papua sendiri, apapun langkah yang diambil oleh pemerintah pusat untuk menyelesaian masalah Papua, sudah lebih dahulu dicurigai sebagai “rencana-rencana baru” untuk “menipu Papua”, terlepas sebenarnya belum tentu demikian niatan Jakarta.
    Kira-kira bunyi tanggapan masyarakat Papua yang sering saya dengar kala di sana adalah sebagai berikut, “Sa bodo tapi Sa tau”.
    Pernyataan pengakuan yang memiliki arti bahwa meskipun orang Papua Bodoh, tapi mereka mengetahui intensi “kurang baik” dari Indonesia yang hanya ingin menikmati tanah Papua sebagai menu santapan ekonominya.
    Dengan kata lain, rasa tidak percaya orang Papua kepada Indonesia sudah benar-benar berada pada titik nadir.
    Jika sampai terjadi referendum dengan sistem “one man one vote” di Bumi Papua atas isu Papua Barat, maka peluang Indonesia atau opsi pro-integrasi dengan Indonesia untuk menang sangatlah kecil.
    Ditambah lagi dengan hadirnya pangkalan baru Militer Amerika Serikat di Papua Nugini, yang sebenarnya dimaknai secara berbeda oleh orang Papua Barat, yakni sebagai simbol dukungan “hampir” penuh dari Amerika Serikat kepada Papua barat.
    Maka mau tak mau hal itu akan semakin memperburuk prospek Indonesia di tanah Papua jika ternyata suatu waktu terjadi referendum.
    Oleh karena itu, menurut hemat saya, pemerintah harus benar-benar mulai sangat serius dalam menangani masalah Papua Barat.
    Jika Badan Otonomi Khusus bertugas memastikan terealisasinya poin-poin penting di dalam status Otonomi Khusus yang telah diterima oleh Papua, semestinya ada utusan khusus yang selevel dengan menteri yang menangani urusan di luar urusan Otonomi Khusus tersebut.
    Utusan khusus tersebut fokus pada pencarian solusi-solusi strategis agar bisa semakin berdamai dan berdekatan dengan rakyat Papua dari segala tingkatan di satu sisi dan meningkatkan keterikatan emosial psikologis rakyat Papua dengan Indonesia di sisi lain, sembari menjauhkan kemungkinan-kemungkinan pengaruh asing di Papua.
    Pendeknya, dalam konteks yang telah saya jelaskan di atas, mengapa utusan khusus atau staf khusus percepatan penyelesaian masalah Papua, yang diduduki oleh tokoh atau figur yang memang benar-benar memahami dan punya hati untuk Papua di satu pihak dan benar-benar bisa diterima oleh rakyat Papua di pihak lain, menjadi sangat strategis dan krusial sifatnya saat ini.
    Tak menutup kemungkinan figur tersebut berasal dari militer, karena toh memang ada banyak figur militer yang pernah sangat lama bertugas di Bumi Cendrawasih dan memiliki hubungan baik dengan banyak tokoh Papua.
    Intinya, dalam hemat saya, memang diperlukan tim khusus untuk mempercepat proses penyelesaian masalah Papua, di luar Badan Otonomi Khusus, sebelum digoreng secara geopolitis oleh kekuatan-kekuatan besar dunia, salah satunya oleh Amerika Serikat.
    Semoga gagasan sederhana ini sampai kepada Presiden Republik Indonesia terpilih Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antusias masyarakat adat Knasaimos penuhi TPS di Distrik Saifi, Sorong Selatan, Papua Barat Daya

    Antusias masyarakat adat Knasaimos penuhi TPS di Distrik Saifi, Sorong Selatan, Papua Barat Daya

    Rabu, 27 November 2024 10:40 WIB

    Seorang warga menunjukkan jarinya yang diberi tinta tanda hak suaranya telah diberikan dalam Pilkada Serentak 2024 di salah satu TPS di wilayah masyarakat adat Knasaimos, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Rabu (27/11/2024) Pilkada di wilayah tersebut untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sorong Selatan sekaligus memilih Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga /Spt.

    Sejumlah warga memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke dalam kotak dalam Pilkada Serentak 2024 di salah satu TPS di wilayah masyarakat adat Knasaimos, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Rabu (27/11/2024). Pilkada di wilayah tersebut untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sorong Selatan sekaligus memilih Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga /Spt.

    Seorang warga berjalan usai mencoblos surat suara pada Pilkada Serentak 2024 di salah satu TPS di wilayah masyarakat adat Knasaimos, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Rabu (27/11/2024). Pilkada di wilayah tersebut untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sorong Selatan sekaligus memilih Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga /Spt.

    Sejumlah warga menunggu giliran memberikan hak suaranya dalam Pilkada Serentak 2024 di salah satu TPS di wilayah masyarakat adat Knasaimos, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya, Rabu (27/11/2024). Pilkada di wilayah tersebut untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sorong Selatan sekaligus memilih Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Barat Daya. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga /Spt.

  • 4
                    
                        AKP Tomi Hilang dalam Operasi KKB di Papua, Sang Ibu Mohon Bantuan Presiden
                        Medan

    4 AKP Tomi Hilang dalam Operasi KKB di Papua, Sang Ibu Mohon Bantuan Presiden Medan

    AKP Tomi Hilang dalam Operasi KKB di Papua, Sang Ibu Mohon Bantuan Presiden
    Tim Redaksi
    PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com

    Elfrida Gultom
    , ibu dari Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, AKP Tomi Samuel Marbun mengajukan permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian pada pencarian putranya.
    Seperti yang telah diberitakan, Tomi hilang dalam operasi penyerangan terhadap
    kelompok kriminal bersenjata
    (KKB) di
    Papua Barat
    , pada Rabu lalu.
    Elfrida mengaku terpukul setelah menerima kabar hilangnya sang buah hati. Kabar tersebut disampaikan oleh menantunya, setelah Kapolres Teluk Bintuni mengonfirmasi situasi tersebut.
    “Bapak Presiden, tolong keluarga kami. Teruslah berikan perhatian dalam pencarian anak kami Tomi yang menjalankan tugas Negara yang kita cintai bersama-sama serta mempertahankan NKRI.”
    Begitu ungkap Elfrida saat ditemui di kediamannya di Jalan Dalil Tani, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sabtu (21/12/2024).
    Ronald Darwin Tampubolon, yang mewakili keluarga, berharap Pemerintah dapat memfasilitasi pencarian AKP Tomi Samuel Marbun.
    Menurut informasi yang diterimanya, Tomi terpeleset di area operasi saat berhadapan dengan KKB.
    Ronald juga meminta agar pencarian dilakukan di sungai, tebing, hutan, dan lokasi lainnya untuk menemukan Tomi.
    “Apa pun hasilnya kami keluarga siap. Karena medan sungguh jauh, kurang lebih belasan jam sampai ke lokasi Tomi bertugas.”
    “Kami terus bermohon agar Bapak Kapolri menambah pasukan lebih banyak untuk mencari adik kami Tomi,” tutur Ronald.
    AKP Tomi Samuel Marbun merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2017 dan sebelumnya menempuh pendidikan di SMA Kalam Kudus Kota Pematangsiantar.
    Ia dikaruniai seorang anak dari pernikahannya dengan Ria Tarigan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok AKP Tomi Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang Hilang Usai Baku Tembak dengan KKB – Halaman all

    Sosok AKP Tomi Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni yang Hilang Usai Baku Tembak dengan KKB – Halaman all

    Sosok AKP Tomi Marbun, Polisi yang Hilang di Teluk Bintuni, Teluk Bintuni

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sosok AKP Tomi Samuel Marbun atau AKP Tomi Marbun diungkap ibunya Elfrida Gultom.

    AKP Tomi Marbun yang saat ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Papua Barat dilaporkan hilang setelah baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (18/12/2024). 

    Elfrida Gultom, ibunda AKP Tomi Marbun mengaku pertama kali mendapat kabar putra keduanya hilang dari sang menantu (Istri Tomi), Riah Ukur Tarigan.

    Ia menerima telepon dari menantunya pada Rabu (18/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB bila AKP Tomi hilang kontak.

    Saat itu, Elfrida masih berpikir postif bila anaknya hilang karena telepon selulernya tak ada sinyal.

    “Saya menyampaikan kepada parumaen mungkin nggak ada sinyal. Saya tanya itu berita dari mana? Katanya dari Kapolres,” kata Elfrida di kediamannya Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Sabtu (21/12/2024).

    Kemudian sekria pukul 17.00 WIB, menantunya kembali menelepon Elfrida dan mengabarkan AKP Tomi hilang karena tergelincir dari kapal.

    “Saya bilang kok bisa tergelincir. Waktu itu saya minta kepada bapak yang terhormat Bapak Kapolres Teluk Bintuni tolong pencarian anak kami Tomi dapat dilanjutkan, dimaksimalkan lah Pak,” ujarnya. 

    Elfrida mengatakan anaknya sudah memperjuangkan NKRI sejak penempatan pertama kali tahun 2017.

    Ia pun berharap Presiden melalui Kapolri mengerahkan pasukan semaksimal mungkin untuk mencari putranya itu. 

    “Tolong bapak presiden yang terhormat, bapak kapolri tolong berikanlah perhatian kepada anak kami Tomi,” katanya lagi.

    Sosok AKP Tomi Marbun

    Elfrida mengatakan AKP Tomi Marbun merupakan anak yang sangat berbakti kepada orangtua.

    Sejak ditugaskan di tanah Papua, Tomi tak absen meminta doanya kala bertugas di mana pun pimpinan perintahkan. 

    “Dia setiap bertugas selalu minta doa saya. Saya beberapa kali bilang ‘nggak takut kau Nang?’, dia bilang “nggak apa mak, tujuan kita baik kok”. Begitulah setiap mau tugas operasi,” kata Elfrida. 

    Elfrida pun menyebut bahwa Tomi selama menjalankan tugas dikenal sebagai polisi yang bermasyarakat dan memiliki pengabdian yang tinggi kepada negara.

    Hal itu dibuktikan setelah Tomi dan Tim berhasil melakukan operasi militer pada Agustus 2024.

    “Anak kami Tomi ini di Bintuni tinggal bersama istrinya (Riah Ukur Tarigan) dan anaknya yang baru berusia 8 bulan. Nama anaknya Nathan Sam Aldetri Marbun,” katanya. 

    Tomi memiliki seorang istri bernama Riah Ukur Tarigan dan seorang balita bernama Nathan Sam Aldetri yang masih berusia delapan bulan. 

    Ayahanda Tomi Marbun, Tumpal Marbun mengenang bahwa putranya itu adalah anak yang pintar.

    Sebelum lulus Akpol, Tomi sempat mengenyam pendidikan tinggi karena lulus di Institut Pertanian Bogor dengan jurusan Hama dan Proteksi Tanaman. 

    “Dia nyoba Akpol sekali kalah. Kemudian kuliah lah di IPB. Hampir setengah semester di sana, dia bilang ke kami (orangtua) mau nyoba Akpol aja untuk kedua kali. Dan akhirnya lulus,” kata Tumpal. 

    Lulus Akpol Tahun 2017, Tomi pun langsung ditempatkan di Polda Papua Barat.

    Ia beberapa kali berpindah markas di tingkat Polres seperti Sorong dan Fakfak sebelum menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni. 

    “Dia dulu di sini sekolah di SMA Kalam Kudus,” ujar Tumpal Marbun. 

    AKP Tomi Marbun resmi menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni sejak Selasa (14/9/2021).

    AKP Tomi Samuel Marbun menggantikan AKP Junaidi A Weken menempati jabatan baru sebagai Kabag Ops Polres Manokwari.

    Jabatan Kasat Reskrim tersebut berdasarkan Surat Telegram Kapolda Papua Barat ST/340/VIII/KEP/2021 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Pamen dan Pama di lingkungan Polda Papua Barat.

    Selama berkarir di kepolisian, AKP Tomi Samuel Marbun pernah mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Penyerahaan penghargaan dilaksanakan di lapangan apel Polres Teluk Bintuni, Senin (21/10/2024).

    Penghargaan tersebut diberikan karena Iptu Tomi Samuel Marbun bersama 10 anggota Polres Teluk Bintuni dinilai berhasil mengungkap kasus pembunuhan empat pekerja Jalan Trans Papua Barat di Moskono Barat pada 22 September 2022.

    AKP Tomi Samuel Marbun menikah pada November 2022 di HKBP Sopogodang, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Sang istri diboyong dari Papua Barat.

    (Tribunmedan.com/ Alija Magribi/ tribunpapua.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Elfrida Gultom Histeris Kenang Putranya Iptu Tomi Marbun yang Hilang saat Kontak Senjata dengan KKB

  • AKP Tomi Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua – Halaman all

    AKP Tomi Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – AKP Tomi Marbun, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, dikabarkan hilang setelah terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (18/12/2024).

    Hilangnya AKP Tomi Marbun terjadi setelah operasi terhadap KKB pada Rabu, 18 Desember 2024.

    Berdasarkan kabar beredar pria bernama lengkap AKP Tomi Samuel Marbun dilaporkan hilang karena terbawa arus sungai.

    Kabar hilangnya AKP Tomi Marbun pun dibenarkan Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Bayu Suseno.

    “Iya benar,” ujar Bayu dikutip dari Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).

    Menurut Bayu lokasi operasi bukan merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari Operasi Damai Cartenz.

    “Namun TKP bukan wilayah Operasi Damai Cartenz,” katanya.

    Untuk informasi lebih lanjut, Bayu menyarankan agar menghubungi Kabid Humas Polda Papua Barat atau Kapolres.

    “Silakan bisa tanyakan ke Kabid Humas Polda Papua Barat atau Kapolres,” katanya.

    Kasi Humas Polres Teluk Bintuni, Ipda Teguh menyampaikan bahwa proses pencarian sedang berlangsung.

    “Mohon doanya, tim masih melakukan pencarian,” ujar Teguh kepada wartawan, Jumat (20/12/2024) malam.

    Dari informasi sementara, AKP Tomi Marbun dilaporkan hilang setelah terpeleset di sungai usai baku tembak dengan KKB/OPM di wilayah tersebut.

    Sementara, Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes  Ongky Isqunawan belum dapat memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. 

    “Masih konfirmasi dengan Kapolres, belum terhubung,” kata Ongky singkat melalui pesan WhatsApp.

    Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR gabungan yang terdiri dari kepolisian dan instansi terkait terus berupaya mencari keberadaan AKP Tomi Samuel Marbun.

    Tangis Sang Ibu Berharap AKP Tomi Ditemukan

    Elfrida Gultom, tak berhenti berdoa berharap putra keduanya AKP Tomi Marbun bisa ditemukan secepatnya.

    Di rumah yang berada di Jalan Dalil Tani, Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematang  Siantar, Sumatera Utara, Elfrida terlihat histeris.

    Beberapa kali ia terlihat menyatukan tangannya berdoa agar putranya ditemukan.

    Ia mengucap beberapa kali nama Tuhan Yesus hingga sanak saudara pun menenangkannya. 

    Elfrida mengaku pertama kali mendapat kabar hilangnya Tomi dari sang menantu (Istri Tomi) yang bernama Riah Ukur Tarigan.

    “Hari Rabu, Pukul 11.00 waktu sini lah, parumaenku (menantu perempuan) menelpon saya kalau si Tomi hilang kontak. Saya menyampaikan kepada parumaen mungkin nggak ada sinyal. Saya tanya itu berita dari mana? Katanya dari Kapolres,” kata Elfrida. 

    “Pukul 17.00 WIB, parumaenku nelpon kalau Tomi tergelincir dari kapal. Saya bilang kok bisa tergelincir. Waktu itu saya minta kepada bapak yang terhormat Bapak Kapolres Teluk Bintuni tolong pencarian anak kami Tomi dapat dilanjutkan, dimaksimalkan lah Pak,” sambung Elfrida dengan tangan memohon. 

    Elfrida mengatakan anaknya sudah memperjuangkan NKRI sejak penempatan pertama kali tahun 2017.

    Ia pun berharap Presiden melalui Kapolri mengerahkan pasukan semaksimal mungkin untuk mencari putranya itu. 

    “Tolong bapak presiden yang terhormat, bapak kapolri tolong berikanlah perhatian kepada anak kami Tomi,” katanya lagi. 

    Elfrida sendiri menyampaikan bahwa Tomi merupakan anak yang sangat berbakti kepada orangtua.

    Sejak ditugaskan di tanah Papua, Tomi tak absen meminta doanya kala bertugas di mana pun pimpinan perintahkan. 

    “Dia setiap bertugas selalu minta doa saya. Saya beberapa kali bilang ‘nggak takut kau Nang?’, dia bilang “nggak apa mak, tujuan kita baik kok”. Begitulah setiap mau tugas operasi,” ucap Elfrida. 

    (kompas.com/ tribunmedan.com/ Alija Magribi)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Elfrida Gultom Histeris Kenang Putranya Iptu Tomi Marbun yang Hilang saat Kontak Senjata dengan KKB

  • Kemenbud Gelar Festival Noken, Ada Fashion Show Hingga Flashmob di CFD – Halaman all

    Kemenbud Gelar Festival Noken, Ada Fashion Show Hingga Flashmob di CFD – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menggelar Festival Noken Tanah Papua di pusat kota Jakarta.

    Festival yang dipadukan dengan berbagai kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melestarikan dan mempromosikan Noken sebagai salah satu warisan budaya takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Indonesia yang diakui dunia.

    Festival Noken Tanah Papua dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha di Sarinah Mall, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

    Turut hadir pula sejumlah pimpinan pemerintah daerah (Pemda) Papua, hingga beberapa duta besar negara sahabat.

    “Festival ini berfungsi sebagai platform untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia yang sebelumnya telah diakui oleh UNESCO,” kata Fadli Zon.

    Pembukaan acara ditandai dengan fashion show Noken di dalam Mal Sarinah yang dibawakan oleh muda-mudi asal Papua.

    Berbagai pakaian mode khas Papua yang lengkap dengan paduan Noken karya desainer Yurita Puji, Agusta Bunay, Prita S Rogi membuat kagum para penonton dan pengunjung mal.

    Menurut Fadli Zon, Kementerian Kebudayaan ingin mempromosikan Noken sebagai sebuah produk budaya yang dapat dikembangkan, dari yang biasanya dipakai untuk ke pasar oleh Mama-mama Papua, menjadi sebuah karya mode.

    “Kalau diterjemahkan dalam dunia fashion, Noken juga sangat menarik, unik, dan sangat khas. Dan sangat cantik, indah. Apalagi dibuatnya dengan pewarna-pewarna alam, dan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” tuturnya.

    Noken sendiri merupakan tas tradisional masyarakat Papua yang dibawa dengan menggunakan kepala dan terbuat dari serat kulit kayu.

    Noken menjadi salah satu WBTb Indonesia yang telah di-inskripsi oleh UNESCO pada tahun 2012.

    Pembukaan Festival Noken juga dimeriahkan oleh fashion show kebaya yang dibawakan oleh sejumlah tokoh perempuan seperti istri Fadli Zon, Katharine Grace, dan istri Giring yakni Cynthia Ganesha hingga sejumlah puteri Indonesia.

    Tampak juga beberapa public figure hadir dalam acara ini seperti aktris senior Christine Hakim dan aktris Raline Shah.

    Fashion show kebaya turut digelar untuk menyambut kabar gembira usai ditetapkannya kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember lalu menyusul Noken dan 12 WBTb Indonesia lainnya.

    Penetapan ini melalui mekanisme joint nomination atau pengajuan bersama oleh lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Thailand.

    “Kita rayakan tradisi yang menyatukan kita sebagai bangsa, kekayaan dan keragaman warisan budaya Indonesia yang menjembatani generasi, menghubungkan tradisi, dan menginspirasi masa depan,” kata Fadli Zon.

    “Jadi, acara ini memiliki makna khusus karena kita menandai tonggak pencapaian budaya Indonesia. Awal bulan ini, UNESCO telah memasukkan tiga unsur budaya Indonesia ke dalam daftar warisan budaya takbenda,” sambungnya.

    Kebaya masuk dalam daftar representatif Warisan Budaya Takbenda UNESCO bersama dua warisan budaya Indonesia lainnya yaitu pertunjukan Reog Ponorogo dan Kolintang.

    Untuk Kolintang, pengajuan nominasi ke UNESCO dilakukan Indonesia bersama Mali, Burkina Faso, dan Pantai Gading.

    Fadli menyebut, pengakuan UNESCO tersebut menegaskan nilai universal dari ekspresi budaya Indonesia.

    “Dan pada saat yang sama juga menggarisbawahi tanggung jawab kolektif kita untuk melestarikannya bagi generasi mendatang,” ujar mantan Wakil Ketua DPR RI itu.

    Adapun Festival Noken diselenggarakan selama 3 hari sejak tanggal 20 hingga 22 Desember mendatang. Di Anjungan Sarinah, terdapat pameran Noken yang dapat disaksikan oleh pengunjung.

    Tak hanya itu, Festival Noken juga menghadirkan Pasar Seni, pertunjukan musik dan tari Papua, hingga workshop pembuatan Noken dan pemahatan patung Papua yang bisa diikuti masyarakat umum.

    Di hari terakhir, Festival Papua akan menampilkan flash mob dari teman-teman warga Papua dan komunitas pegiat seni budaya lainnya yang akan digelar bersamaan dengan kegiatan car free day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakpus, pada Minggu (22/12/2024) pagi.

    Selain flashmob, akan ada pula special performance dari Diva Papua, Nowela, Kaka Black Band, hingga penari dari suku Kamoro.

    Lewat kegiatan ini, Kementerian Kebudayaan ingin semakin membumikan Noken sebagai salah satu keragaman budaya serta kearifan lokal yang dimiliki Indonesia.

    Apalagi Noken saat ini terancam punah karena tergantinya material alam dengan benang sintetis, hingga ancaman hilangnya warisan pengetahuan dan tradisi pembuatannya.

    Menurut Fadli Zon, Noken dapat menjadi pengingat akan nilai-nilai keberlanjutan, ketahanan, dan kesadaran ekologis.

    “Jadi, perayaan ini berfungsi sebagai pengingat untuk merenungkan tanggung jawab bersama yang menyertainya. Melestarikan identitas budaya kita bukan sekadar masalah kebanggaan, tetapi komitmen seumur hidup,” kata Fadli Zon.

    Pada Festival Noken ini, Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Pemda Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan berbagai komunitas pegiat maupun pelestari seni budaya Papua seperti Yayasan Maramowe.

    Bagi masyarakat Papua, Noken sendiri merupakan simbol kehidupan, kerja keras, dan kreativitas.

    Noken juga melambangkan keragaman di antara suku yang ada, bahkan nama-nama untuk Noken juga bermacam-macam sesuai bahasa suku tersebut.

    Fadli Zon menambahkan, Festival Noken sekaligus mewujudkan kolaborasi serta sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pegiat seni budaya, pendidik, dan masyarakat.

    “Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret dan kolaborasi lintas sektor, dan Kementerian Kebudayaan dalam hal ini berkomitmen penuh untuk memimpin upaya ini guna memastikan bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak hanya dilestarikan dan dikenang, tetapi juga berkembang di dunia modern,” urainya.

    Fadli Zon pun berharap Festival Noken dapat menjadi inspirasi bagi semua elemen bangsa untuk bertindak bersama dalam menjaga dan memajukan warisan untuk generasi mendatang.

    “Dan melalui festival ini, kami tegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya menjadi tugas satu pihak saja, tetapi juga tugas semua pihak. Dan kita semua berperan untuk memastikan kekayaan budaya Indonesia ini tetap tumbuh subur, berkembang, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Fadli Zon.

     

     

     

  • Kemarin, DPR dukung Polri periksa Budi Arie hingga pelaksanaan pemilu

    Kemarin, DPR dukung Polri periksa Budi Arie hingga pelaksanaan pemilu

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa politik pada hari Jumat (20/12) yang menjadi sorotan, mulai dari DPR RI mendukung Polri memeriksa Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi agar tidak menjadi fitnah terkait keterlibatannya dalam kasus judi online atau daring hingga Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk memuji peran KPU dan Bawaslu di Pemilu 2024.

    Berikut rangkuman berita politik yang masih layak dibaca untuk informasi pagi ini.

    1. Anggota DPR dukung Polri periksa eks Menkominfo agar tak jadi fitnah

    Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mendukung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memeriksa Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi agar tidak menjadi fitnah terkait keterlibatannya dalam kasus judi online atau daring.

    Menurut dia, pemeriksaan tersebut bisa menjawab pertanyaan sejauh mana keterlibatan petinggi di kementerian itu terhadap kasus judi online. Karena polisi pun sudah memiliki bukti-bukti keterlibatan staf kementerian Kominfo.

    “Biarlah pemeriksaan itu yang membuktikan. Biar lah polisi yang membuktikan bahwa pejabat menterinya terlibat atau tidak

    Selengkapnya klik di sini.

    2. Bima Arya apresiasi kemajuan dan inklusivitas MPP Kota Surabaya

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengapresiasi Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surabaya yang secara digital telah maju dan memberikan banyak pilihan layanan bagi masyarakat.

    MPP Kota Surabaya juga inklusif karena memberikan fasilitas khusus bagi kelompok rentan, lansia, dan disabilitas.

    “Jadi saya kira ini tempat belajar yang sangat baik, tidak usah jauh-jauh ke luar negeri dan teman-teman kepala daerah ya silakan belajar ke Surabaya untuk melihat bagaimana pemerintah Surabaya membangun sistem digital pelayanan publik yang betul-betul maju,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya klik di sini.

    3. Ombudsman RI minta pemerintah pusat cek kembali capaian UHC di daerah

    Ombudsman RI meminta pemerintah pusat untuk mengecek kembali pencapaian Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta yang tercermin dari jumlah peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di daerah.

    Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng menjelaskan bahwa pengecekan diperlukan karena lembaganya menemukan data di tingkat kecamatan, kelurahan/desa, hingga RT, masih terdapat warga yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, tetapi capaian UHC di tingkat kabupaten sudah mencapai 100 persen.

    “Kok ada saja yang mengaku belum punya BPJS? Memang benar-benar dia belum pernah terdaftar, atau dia pernah terdaftar tetapi tidak aktif? Nah Itu banyak. Itulah concern (perhatian) Ombudsman,” kata Robert dalam acara Refleksi 2024 dan Proyeksi 2025, di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya klik di sini.

    4. Senator RI minta pemerintah utamakan dialog dalam pembangunan PSN

    Anggota DPD/MPR RI asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor meminta agar pemerintah mengajak masyarakat berdialog secara langsung dalam pembangunan proyek strategis nasional (PSN) guna mendapatkan hasil terbaik.

    “Jika ingin menjalankan kembali PSN ini, pemerintah harus mengajak bicara secara langsung dengan masyarakat. Agar tujuan PSN tercapai, namun hak-hak dari masyarakat juga tidak terampas,” kata Paul dikutip keterangan resminya.

    Selengkapnya klik di sini.

    5. Wamendagri puji KPU dan Bawaslu jaga stabilitas-transparansi pemilu

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengapresiasi kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dalam menyukseskan Pemilu 2024, baik di pusat maupun daerah.

    Hal ini disampaikannya dalam peluncuran Satu Peta Data Pemilu Tahun 2024 dan Perjalanan Pemilih Pemilu Tahun 2024 yang dirangkaikan dengan pemberian penghargaan terhadap dukungan pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat.

    Ribka menegaskan pentingnya pemilu sebagai tonggak demokrasi bangsa.

    “Pemilu tidak hanya menjadi wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan akuntabel,” kata Ribka.

    Selengkapnya klik di sini.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polisi Benarkan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang di Papua Barat

    Polisi Benarkan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang di Papua Barat

    Polisi Benarkan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang di Papua Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kasat Reskrim Polres
    Teluk Bintuni
    ,
    Papua Barat
    , AKP Tomi Marbun dilaporkan hilang setelah operasi terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu (18/12/2024).
    Informasi mengenai hilangnya Tomi dibenarkan oleh Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno, kepada
    Kompas.com
    pada Sabtu (21/12/2024).
    “Iya benar,” ujar Bayu singkat.
    Bayu juga menekankan bahwa lokasi operasi bukan merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari Operasi Damai Cartenz.
    “Namun TKP bukan wilayah Operasi Damai Cartenz,” katanya.
    Untuk informasi lebih lanjut, Bayu menyarankan agar menghubungi Kabidhumas Polda Papua Barat atau Kapolres.
    “Silakan bisa tanyakan ke Kabidhumas Polda Papua Barat atau Kapolres,” katanya.
    Sebelumnya, AKP Tomi Marbun dilaporkan hilang karena terbawa arus sungai.
    Hilangnya Tomi terjadi setelah operasi terhadap KKB pada Rabu, 18 Desember 2024.
    Informasi ini disampaikan oleh sumber di Kepolisian Papua Barat yang enggan disebutkan identitasnya.
    Pencarian terhadap Tomi masih berlangsung, namun hingga kini belum ada hasil.
    Di sisi lain, Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengonfirmasi adanya serangan ke markas mereka di Distrik Moskona, Teluk Bintuni.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.