Menko PMK: 13.000 Warga Mengungsi Imbas Erupsi Lewotobi Laki-laki
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengungkapkan, ada 13.000 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung
Lewotobi Laki-laki
di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jumlah warga mengungsi itu disampaikan Pratikno kepada Presiden Prabowo Subianto melalui video konferensi membahas erupsi tersebut di Grha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu (13/11/2024) malam.
“Saat ini sudah ada lebih dari 13.000 warga yang mengungsi,” kata Pratikno berdasarkan video yang disebar oleh Tim Media Presiden Prabowo pada Rabu (13/11/2024).
Ia pun menuturkan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi serupa bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada hari yang sama.
BNPB dan sejumlah kementerian terkait terus melakukan penyelamatan warga sejak erupsi pada 3 November 2024.
“Sejak erupsi di tanggal 3 dini hari yang lalu, BNPB, Kemensos, TNI, Polri, pemda juga telah langsung melakukan penyelamatan dan evakuasi warga,” ucap dia.
Dalam kesempatan terpisah setelah rapat koordinasi, Pratikno menuturkan, Prabowo merasa tak tenang dengan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki hingga melakukan konferensi video di sela-sela kunjungannya ke Amerika Serikat (AS).
Pratikno menuturkan, hal ini pula yang membuat rapat koordinasi digelar dua kali.
“Karena Pak Presiden ingin memperoleh
update
juga, karena Beliau merasa berada di luar negeri sementara mendapatkan berita tentang adanya bencana,” tuturnya.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus disertai gemuruh kuat pada Selasa (12/11/2024) malam.
Pantauan
Kompas.com
dari Desa Konga, Kecamatan Titehena, gunung itu terus bergemuruh disertai dentuman kuat, bahkan sudah berlangsung selama 30 menit.
Lontaran lava pijar juga teramati di atas puncak gunung dan mengalir ke segala arah.
Warga yang berada di kamp pengungsian mulai panik. Beberapa di antara mereka keluar menyaksikan gunung yang sedang mengalami erupsi.
Bunyi gemuruh gunung Lewotobi terdengar hingga Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Mar Pemba, warga Maumere, mengaku kaget.
“Kami di sini juga dengar gemuruh. Lumayan kuat,” ujar Mar saat dihubungi, Selasa malam.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR
-
/data/photo/2024/11/13/67340f91e79cd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menko PMK: 13.000 Warga Mengungsi Imbas Erupsi Lewotobi Laki-laki Nasional 13 November 2024
-

Kondisi Pendidikan di Jawa dan Papua Berbeda, Pengamat Usul Kurikulum Tak Hanya Satu Jenis
Tangerang, Beritasatu.com – Pengamat Pendidikan Darmaningtyas mengusulkan sistem kurikulum pendidikan tidak hanya satu jenis. Alasannya karena keterbatasan setiap daerah di Indonesia.
Ia mencontohkan kurikulum pendidikan di Pulau Jawa tidak bisa disamakan dengan kurikulum yang berada di luar Pulau Jawa, seperti di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sejak dahulu saya itu mengatakan kita sebagai bangsa yang beragam ini tidak cukup satu jenis kurikulum karena misalnya sekolah-sekolah favorit yang ada di Jawa, enggak bisa kurikulumnya disamakan dengan sekolah-sekolah yang ada di luar Jawa sana pasti harus lebih spesifik mungkin mengadopsi kurikulum-kurikulum dari luar negeri,” ujarnya kepada Beritasatu.com seusai focus group discussion (FGD) “Mengunci Sistem Pendidikan Indonesia” di kantor B-Universe Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (12/11/2024).
Darmaningtyas melihat kurikulum pendidikan di luar Pulau Jawa haris dibuat lebih sederharna karena adanya keterbatasan infrastruktur.
“Jadi mungkin kalau ini benar-benar sederhana mungkin ini bisa diterapkan, tetapi masalahnya adalah apakah betul yang disebut Kurikulum Merdeka ini lebih sederhana dibandingkan Kurikulum 2013?” ucapnya.
Ia menginginkan kurikulum nasional perlu menentukan muatan wajib, yakni Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pendidikan Moral, dan Pancasila. Selebihnya, tiap daerah bebas menentukan muatan kurikulum lainnya.
“Kalau misalnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), pelajaran Ilmu Bumi mestinya masing-masing daerah bisa menyusun kurikulum sendiri karena misalnya kita belajar sejarah Diponegoro akrab di Jawa, tetapi kalau di Papua sana akrab?” ungkap Darmaningtyas.
“Jadi yang ada bidang-bidang yang memang perlu dibuat kurikulum khusus untuk tingkat lokal, tetapi ada bidang-bidang yang memang bersifat nasional yaitu IPA, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Pendidikan Moral, Pancasila itu pakem,” lanjutnya.
-

Bantu Pengungsi Erupsi Lewotobi, Pupuk Indonesia Grup Kirim Bantuan 1.159 Paket Sembako
Flores Timur, Beritasatu.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) Grup menyalurkan bantuan sebanyak 1.150 paket sembako dan perlengkapan untuk pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kab. Flores Timur, Prov. Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia, Tina T. Kemala Intan didampingi Senior Vice President (SVP) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Junianto Simare Mare kepada Koordinator Posko Lewolaga, Anselmus Maryanto, di Posko Bencana Erupsi Desa Lewolaga, Kec. Wulanggitang, Kab. Flores Timur, Selasa (12/11/2024).
Tina menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan realisasi dari program TJSL Pupuk Indonesia bersama dengan anak perusahaan (anper), yaitu Pupuk Kalimantan Timur dan Petrokimia Gresik. Ia berharap bantuan berupa basic needs ini dapat membantu meringankan beban harian para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi.
“Saya dan tim Pupuk Indonesia, mewakili seluruh Pupuk Indonesia Grup memberikan bantuan kepada para pengungsi di sini baik itu bentuknya makanan, paket sembako, perlengkapan sehingga para warga yang terkena dampak musibah erupsi Gunung Lewotobi bisa mendapatkan manfaat dari bantuan ini. Kami merasa terpanggil dan bantuan ini sebagai bentuk support kami agar saudara kami yang menjadi korban tetap optimistis di tengah bancana ini,” ujar Tina.
Adapun ribuan paket sembako yang disalurkan, sebanyak 500 paket di antaranya bentuk dukungan dari Pupuk Indonesia, kemudian 500 paket dari Pupuk Kalimantan Timur. Sementara Petrokimia Gresik memberikan bantuan 150 paket sembako dan perlengkapan untuk pengungsi. Setiap paket sembako berisi beras lima kilogram (kg), mi instan satu boks, air mineral 600 mililiter (mL) satu boks, dan minyak goreng satu liter. Untuk perlengkapan yang juga dikirimkan sebagai bantuan antara lain pampers, sarung, selimut, susu untuk balita maupun dewasa.
Ia menambahkan untuk penyaluran bantuan saat di lokasi, akan berkoordinasi dengan Koordinator Posko setempat. Harapannya, bantuan tersebut disalurkan tepat sasaran, sehingga manfaatnya juga benar-benar dirasakan oleh para pengungsi.
Sementara itu, Gunung Lewotobi sudah sepuluh hari mengalami erupsi sejak tanggal 3 November 2024. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung tersebut masih terus erupsi hingga Selasa dini hari tadi. Letusan ini menyebabkan korban jiwa, kerusakan bangunan dan pengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur jumlah pengungsi per tanggal 10 November 2024 mencapai 12.288 orang.
“Kami berdoa agar semua masyarakat terdampak bisa mengatasi dan melewati musibah ini, bisa segera kembali ke lokasi rumah, dan semoga bencana ini segera berakhir, semoga teman-teman semua yang ada di sini dikuatkan dan bisa kembali ke lokasi semula,” pungkas Tina.




/data/photo/2024/10/16/670f232ad932d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

