provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • BMKG prakirakan sebagian besar daerah diguyur hujan pada Kamis

    BMKG prakirakan sebagian besar daerah diguyur hujan pada Kamis

    Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (11/11/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia yang akan berlangsung pada Selasa (12/11) dan Rabu (13/11) yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn

    BMKG prakirakan sebagian besar daerah diguyur hujan pada Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 21 November 2024 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia akan diguyur hujan pada Kamis, mulai dari hujan berintensitas ringan hingga hujan disertai petir. Prakirawan BMKG Raeni Chindi dalam video Prakiraan Cuaca BMKG yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Kamis pagi, menyampaikan bahwa terdapat berbagai wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan ringan.

    “Hujan ringan diperkirakan akan mengguyur sejumlah wilayah, antara lain Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Lampung; Palembang, Sumatera Selatan; Serang, Banten; Jakarta; dan Semarang, Jawa Tengah,” kata Raeni.

    Berikutnya selain daerah-daerah itu, hujan dengan intensitas ringan juga diprediksi oleh BMKG berpotensi mengguyur daerah lainnya, seperti Surabaya, Jawa Timur; Denpasar, Bali; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Manokwari, Papua Bara; Jayawijaya, Papua Pegunungan; dan Ambon, Maluku.

    Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa wilayah yang diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang. Wilayah itu meliputi Kota Padang, Sumatera Barat; Medan, Sumatera Utara; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Makassar, Sulawesi Selatan; Sorong, Papua Barat; dan Nabire, Papua.

    Selain hujan ringan dan sedang, ada pula sejumlah daerah yang diprediksi BMKG berpotensi diguyur hujan disertai petir. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Jambi; Bengkulu; Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Pontianak, Kalimantan Barat.

    Berikutnya adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Manado, Sulawesi Utara; Palu, Sulawesi Tengah; Mamuju, Sulawesi Barat; Ternate, Maluku Utara; dan Merauke, Papua. Raeni lalu mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang diperbarui setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui App Store maupun Play Store.

    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” kata Raeni menambahkan.

    Sumber : Antara

  • PT Nusa Halmahera Minerals Gelar Edukasi PHBS dan Mitigasi Bencana di SD Al-Khairaat Kao

    PT Nusa Halmahera Minerals Gelar Edukasi PHBS dan Mitigasi Bencana di SD Al-Khairaat Kao

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) mengadakan program edukasi yang fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta mitigasi bencana di SD Al-Khairaat Kao, Ternate.

    Kegiatan ini diinisiasi oleh tim Departemen Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) PT NHM dengan tujuan memberikan pemahaman dasar kepada siswa tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, serta kesiapsiagaan bencana.

    Program edukasi ini merupakan bagian dari komitmen PT NHM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar area tambang Gosowong, yang dimulai sejak akhir 2023.

    Hingga saat ini, kegiatan ini telah menjangkau lebih dari 30 sekolah yang tersebar di lima kecamatan sekitar wilayah operasional perusahaan.

    Tim KS-UR yang hadir dalam kegiatan kali ini terdiri dari Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan, Irwan Malaka, Kepala Divisi Proyek Spesial, Rudianto Palebangan, dan sejumlah koordinator lapangan yang turut memberikan materi edukasi kepada para siswa.

    Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan PT NHM Irwan Malaka, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang PHBS dan kesiapsiagaan bencana. 

    “Kami berharap, melalui edukasi ini, siswa dapat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari mereka dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi darurat bencana,” ujarnya.
     
    Membangun kebiasaan sehat sejak dini
    Kepala Divisi Proyek Spesial PT NHM Rudianto Palebangan menambahkan bahwa penanaman pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat sejak dini dapat membentuk kebiasaan baik yang akan terus berkembang sepanjang hidup.

    “Kami tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik di kalangan siswa yang akan menjadi budaya hidup sehat mereka,” jelas Rudianto.
     
     

    Kepala Sekolah SD Al-Khairaat Kao Marwia Seede menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program edukasi oleh PT NHM.

    “Kami sangat mendukung kegiatan NHM seperti ini. Pengetahuan yang diterima oleh siswa sangat penting, baik untuk kebiasaan hidup sehat mereka maupun kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti yang mereka pelajari dalam simulasi gempa hari ini,” tutur Marwia.

    Salah satu siswa, Ruslia Haruna, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti program tersebut.

    “Senang sekali bisa belajar cara menjaga kebersihan dan tahu apa yang harus dilakukan jika ada gempa,” ungkap Ruslia dengan semangat.

    Program edukasi PHBS dan mitigasi bencana yang digelar oleh PT NHM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan, kesehatan, dan kesiapsiagaan bencana, PT NHM turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.

    Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan pendidikan di wilayah sekitar tambang Gosowong, yang akan terus diperluas di masa mendatang.

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) mengadakan program edukasi yang fokus pada Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta mitigasi bencana di SD Al-Khairaat Kao, Ternate.
     
    Kegiatan ini diinisiasi oleh tim Departemen Kinerja Sosial dan Urusan Regional (KS-UR) PT NHM dengan tujuan memberikan pemahaman dasar kepada siswa tentang pentingnya kebersihan, kesehatan, serta kesiapsiagaan bencana.
     
    Program edukasi ini merupakan bagian dari komitmen PT NHM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar area tambang Gosowong, yang dimulai sejak akhir 2023.
    Hingga saat ini, kegiatan ini telah menjangkau lebih dari 30 sekolah yang tersebar di lima kecamatan sekitar wilayah operasional perusahaan.
     
    Tim KS-UR yang hadir dalam kegiatan kali ini terdiri dari Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan, Irwan Malaka, Kepala Divisi Proyek Spesial, Rudianto Palebangan, dan sejumlah koordinator lapangan yang turut memberikan materi edukasi kepada para siswa.
     
    Kepala Divisi Pengembangan Berkelanjutan PT NHM Irwan Malaka, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya pengetahuan tentang PHBS dan kesiapsiagaan bencana. 
     
    “Kami berharap, melalui edukasi ini, siswa dapat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari mereka dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi situasi darurat bencana,” ujarnya.
     
    Membangun kebiasaan sehat sejak dini
    Kepala Divisi Proyek Spesial PT NHM Rudianto Palebangan menambahkan bahwa penanaman pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat sejak dini dapat membentuk kebiasaan baik yang akan terus berkembang sepanjang hidup.
     
    “Kami tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik di kalangan siswa yang akan menjadi budaya hidup sehat mereka,” jelas Rudianto.
     
     

     
    Kepala Sekolah SD Al-Khairaat Kao Marwia Seede menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program edukasi oleh PT NHM.
     
    “Kami sangat mendukung kegiatan NHM seperti ini. Pengetahuan yang diterima oleh siswa sangat penting, baik untuk kebiasaan hidup sehat mereka maupun kesiapsiagaan menghadapi bencana, seperti yang mereka pelajari dalam simulasi gempa hari ini,” tutur Marwia.
     
    Salah satu siswa, Ruslia Haruna, mengungkapkan kegembiraannya setelah mengikuti program tersebut.
     
    “Senang sekali bisa belajar cara menjaga kebersihan dan tahu apa yang harus dilakukan jika ada gempa,” ungkap Ruslia dengan semangat.
     
    Program edukasi PHBS dan mitigasi bencana yang digelar oleh PT NHM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat sekitar. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan, kesehatan, dan kesiapsiagaan bencana, PT NHM turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan siap menghadapi berbagai potensi bencana.
     
    Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya perusahaan untuk berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan pendidikan di wilayah sekitar tambang Gosowong, yang akan terus diperluas di masa mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Terpopuler, Pram-Doel unggul hingga cuaca ekstrem fenomena MJO di RI

    Terpopuler, Pram-Doel unggul hingga cuaca ekstrem fenomena MJO di RI

    DKI Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan Kamis untuk disimak, elektabilitas Pram-Doel lebih unggul dari dua paslon lain hingga RI berpotensi dilanda cuaca ekstrem fenomena MJO sampai 25 November. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠Elektabilitas Pram-Doel lebih unggul dari dua paslon lain

    Hasil survei Indopolling Network menunjukkan elektabilitas pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) lebih unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya.

    Berdasarkan hasil simulasi pilihan tertutup tanpa kartu bantu, elektabilitas Pram-Doel mencapai angka 47,3 persen, diikuti pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) di angka 39,4 persen. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Pemerintah bakal siapkan 2.700 rumah untuk penyintas erupsi Lewotobi

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait menyatakan pemerintah bakal menyiapkan sekitar 2.700 rumah bagi para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

    Pembangunan hunian tetap itu akan memerlukan waktu sekitar 5,5 bulan. Pemerintah saat ini tengah memetakan wilayah mana saja yang akan menjadi lokasi pembangunan hunian tersebut. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Bawaslu: Putusan terkait Presiden kampanye tak perlu surat Kemensetneg

    Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan bahwa keputusan terkait video Presiden Prabowo Subianto yang mengampanyekan pasangan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jateng 2024, tidak perlu menunggu surat keterangan dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

    Bawaslu memutuskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak melanggar peraturan kampanye terkait video singkat, saat mengajak warga Jawa Tengah (Jateng) untuk mendukung pasangan calon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada Pilkada 2024. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Deplu Filipina pastikan Mary Jane Veloso tetap selesaikan hukuman

    Departemen Luar Negeri Filipina memastikan bahwa Pemerintah Filipina dan Indonesia telah melakukan diskusi dan negosiasi supaya terpidana mati kasus penyelundupan narkotika, Mary Jane Veloso, dapat menyelesaikan hukumannya di Filipina. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠RI berpotensi dilanda cuaca ekstrem fenomena MJO sampai 25 November

    Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang sampai dengan 25 November, berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kondisi ini diperkuat adanya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO).

    BMKG memprediksi pergerakan aktivitas konveksi MJO tersebut sampai 25 November dapat memicu hujan lebat disertai petir di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, dan Lampung bagian barat, Banten, Jabodetabek, Jakarta bagian selatan, Jawa Barat bagian selatan, D.I Yogyakarta, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hari Ini, Sebagian Besar Kota di Indonesia Diguyur Hujan

    Hari Ini, Sebagian Besar Kota di Indonesia Diguyur Hujan

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia akan diguyur hujan pada Kamis 21 November 2024. Berbagai wilayah akan diguyur mulai dari hujan berintensitas ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Raeni Chindi dalam video Prakiraan Cuaca BMKG yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta menyampaikan bahwa terdapat berbagai wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan ringan.

    “Hujan ringan diperkirakan akan mengguyur sejumlah wilayah, antara lain Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Lampung; Palembang, Sumatera Selatan; Serang, Banten; Jakarta; dan Semarang, Jawa Tengah,” kata Raeni dilansir Antara.

    Berikutnya selain daerah-daerah itu, hujan dengan intensitas ringan juga diprediksi oleh BMKG berpotensi mengguyur daerah lainnya, seperti Surabaya, Jawa Timur; Denpasar, Bali; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Manokwari, Papua Bara; Jayawijaya, Papua Pegunungan; dan Ambon, Maluku.
     

    Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa wilayah yang diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang. Wilayah itu meliputi Kota Padang, Sumatera Barat; Medan, Sumatera Utara; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Makassar, Sulawesi Selatan; Sorong, Papua Barat; dan Nabire, Papua.

    Selain hujan ringan dan sedang, ada pula sejumlah daerah yang diprediksi BMKG berpotensi diguyur hujan disertai petir. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Jambi; Bengkulu; Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Pontianak, Kalimantan Barat.

    Berikutnya adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Manado, Sulawesi Utara; Palu, Sulawesi Tengah; Mamuju, Sulawesi Barat; Ternate, Maluku Utara; dan Merauke, Papua.

    Raeni lalu mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang diperbarui setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui App Store maupun Play Store.

    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” kata Raeni menambahkan.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia akan diguyur hujan pada Kamis 21 November 2024. Berbagai wilayah akan diguyur mulai dari hujan berintensitas ringan hingga hujan disertai petir.
     
    Prakirawan BMKG Raeni Chindi dalam video Prakiraan Cuaca BMKG yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta menyampaikan bahwa terdapat berbagai wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan ringan.
     
    “Hujan ringan diperkirakan akan mengguyur sejumlah wilayah, antara lain Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Lampung; Palembang, Sumatera Selatan; Serang, Banten; Jakarta; dan Semarang, Jawa Tengah,” kata Raeni dilansir Antara.
    Berikutnya selain daerah-daerah itu, hujan dengan intensitas ringan juga diprediksi oleh BMKG berpotensi mengguyur daerah lainnya, seperti Surabaya, Jawa Timur; Denpasar, Bali; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Manokwari, Papua Bara; Jayawijaya, Papua Pegunungan; dan Ambon, Maluku.
     

     
    Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa wilayah yang diperkirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang. Wilayah itu meliputi Kota Padang, Sumatera Barat; Medan, Sumatera Utara; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Makassar, Sulawesi Selatan; Sorong, Papua Barat; dan Nabire, Papua.
     
    Selain hujan ringan dan sedang, ada pula sejumlah daerah yang diprediksi BMKG berpotensi diguyur hujan disertai petir. Wilayah-wilayah tersebut antara lain Jambi; Bengkulu; Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Yogyakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; dan Pontianak, Kalimantan Barat.
     
    Berikutnya adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Manado, Sulawesi Utara; Palu, Sulawesi Tengah; Mamuju, Sulawesi Barat; Ternate, Maluku Utara; dan Merauke, Papua.
     
    Raeni lalu mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang diperbarui setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui App Store maupun Play Store.
     
    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” kata Raeni menambahkan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Bukan Depok, Ini Kota dengan Petir Paling Mematikan di Indonesia

    Bukan Depok, Ini Kota dengan Petir Paling Mematikan di Indonesia

    Jakarta

    Depok memang punya petir yang suka bikin deg-degan. Tapi narasi yang menyebut Depok sebagai kota dengan petir paling berbahaya di Indonesia (bahkan di dunia) ternyata tidak tepat.

    Depok bukan kota yang memiliki dampak paling berbahaya di dunia. Menurut penelitian berbasis data satelit NASA dan JAXA, Danau Maracaibo di Venezuela dikenal sebagai lokasi dengan aktivitas petir tertinggi di dunia dengan rata-rata 232,52 kilatan petir per kilometer persegi setiap tahunnya.

    “Ya kalau di Indonesia, petir terkuat dan mematikan itu ada di Sumatra di sekitar Selat Malaka,” jelas Prof Dr Erma Yulihastin Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada detikINET.

    Daerah dengan petir terkuat dan mematikan itu ada di area-area Indonesia dan Malaysia yang terletak di sekitar Selat Malaka. Di Indonesia, kota tersebut adalah Tenggulun.

    “Itu Tenggulun wilayah Sumatra Utara, ya. Masuk Aceh,” ujarnya menegaskan.

    Adapun penyebabnya adalah banyaknya awan badai (thunderstorm) yang terbentuk di sana. Interaksi antara laut dan daratnya kuat.

    Dari data Bulletin of the American Meteorological Society (BAMS), flash rate density (FRD) atau jumlah sambaran/kilatan petir per area spasial tertinggi dimiliki oleh Danau Maracaibo di Venezuela dengan 232,52. Kedua, ada di Republik Demokrasi Kongo yakni Kabare dengan FRD 205,31.

    Meski petir paling sangar ada di Venezuela, Afrika adalah negara yang punya frekuensi petir paling banyak di dunia, jumlahnya mencapai 283 tempat dari 500 yang ada di daftar. Asia mengikuti di posisi kedua dengan 87 lokasi, Amerika Selatan dengan 67 lokasi, Amerika Utara menyumbang 53 wilayah, dan Oceania dengan 10 lokasi.

    Dari data Bulletin of the American Meteorological Society (BAMS), flash rate density (FRD) atau jumlah sambaran/kilatan petir per area spasial tertinggi dimiliki oleh Danau Maracaibo di Venezuela dengan 232,52. Kedua, ada di Republik Demokrasi Kongo yakni Kabare dengan FRD 205,31. Foto: BAMS

    Lalu, di mana posisi Tenggulun? Tenggulun berada di peringkat ke-50 dengan FRD 94,64. Malaysia menempati posisi ke-42 (Paka), ke-45 (Kota Tinggi), dan ke-52 (Kuala Lumpur).

    “Tempat-tempat dengan FRD sangat tinggi (lebih tinggi dari 50 fl km-2 tahun-1) sebagian besar terletak di cekungan Kongo; wilayah pesisir Kuba, Arab Saudi, dan Yaman; dan dekat beberapa kawasan pegunungan, seperti Andes, Pegunungan Sierra Madre (di pantai barat dari Meksiko utara hingga Guatemala), dataran tinggi barat garis Kamerun, pegunungan Mitumba, Himalaya, dan pegunungan di Indonesia juga Papua Nugini. Di wilayah medan yang kompleks inilah sebagian besar titik petir berada,” jelas BAMS.

    Posisi Tenggulun. Foto: BAMS

    (ask/ask)

  • Cuaca Hari Ini Kamis 21 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Pagi hingga Malam Berawan Tebal – Page 3

    Cuaca Hari Ini Kamis 21 November 2024: Mayoritas Jabodetabek Pagi hingga Malam Berawan Tebal – Page 3

    Dampak El Nino terhadap perubahan iklim memiliki cakupan yang sangat luas dan kompleks. Di Indonesia, fenomena ini mengakibatkan kondisi yang lebih kering dari biasanya, dengan pengurangan signifikan dalam curah hujan di berbagai wilayah.

    Berdasarkan prediksi BMKG, kemarau yang terjadi pada tahun 2023 diprediksi akan lebih kering dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya, menunjukkan intensitas El Nino yang cukup kuat.

    Wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami dampak paling parah dari El Nino mencakup sebagian besar pulau-pulau besar di Indonesia.

    Daerah-daerah seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung akan menghadapi risiko kekeringan yang tinggi. Selain itu, seluruh Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB, serta berbagai wilayah di Kalimantan dan Sulawesi juga diprediksi akan mengalami curah hujan yang sangat rendah.

    Dampak El Nino tidak hanya terbatas pada pengurangan curah hujan, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Peningkatan suhu udara yang signifikan dapat menyebabkan perubahan dalam pola pertumbuhan tanaman, mempengaruhi siklus hidup berbagai spesies, dan bahkan mengubah dinamika ekosistem secara keseluruhan. Kondisi ini menciptakan tantangan serius bagi pengelolaan sumber daya alam dan kehidupan masyarakat.

    Perbedaan El Nino dan La Nina

    Untuk memahami fenomena iklim secara komprehensif, penting untuk mengetahui perbedaan antara El Nino dan La Nina. Kedua fenomena ini merupakan fase yang berbeda dari siklus iklim yang sama, namun memiliki karakteristik dan dampak yang bertolak belakang. Jika El Nino ditandai dengan pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah, La Nina justru mengalami pendinginan suhu di bawah kondisi normalnya.

    Perbedaan mendasar lainnya terletak pada dampak yang ditimbulkan terhadap cuaca. El Nino cenderung menyebabkan berkurangnya curah hujan dan memicu kekeringan di wilayah Indonesia, sementara La Nina justru meningkatkan potensi curah hujan. Fenomena La Nina mendorong peningkatan pembentukan awan konvektif di wilayah Indonesia, yang berarti lebih banyak hujan dan risiko banjir yang lebih tinggi.

    Proses sirkulasi atmosfer juga berbeda antara kedua fenomena ini. Pada saat El Nino, terjadi pelemahan angin pasat yang memungkinkan air hangat bergerak ke timur, sedangkan selama La Nina, angin pasat justru menguat dan mendorong lebih banyak air hangat ke arah barat. Perbedaan pola sirkulasi ini mempengaruhi distribusi kelembapan dan suhu di atmosfer, yang pada akhirnya menentukan pola cuaca di berbagai wilayah.

    Sektor-Sektor yang Terdampak El Nino

    Sektor Pertanian

    Sektor pertanian menjadi salah satu area yang paling terdampak oleh fenomena El Nino. Tanaman pangan semusim yang sangat bergantung pada ketersediaan air menghadapi risiko gagal panen yang tinggi. Petani harus menghadapi tantangan besar dalam mengelola lahan mereka karena berkurangnya ketersediaan air untuk irigasi dan meningkatnya risiko kekeringan.

    Dampak pada sektor pertanian tidak hanya mempengaruhi produksi pangan, tetapi juga berdampak pada ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Penurunan produktivitas pertanian dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pangan dan mempengaruhi ekonomi masyarakat secara luas. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

    Adaptasi dalam teknik pertanian menjadi sangat penting selama periode El Nino. Petani perlu mengembangkan strategi khusus, seperti pemilihan varietas tanaman yang tahan kekeringan, pengaturan jadwal tanam yang disesuaikan dengan prediksi cuaca, dan pengembangan sistem irigasi yang lebih efisien.

    Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan

    El Nino juga meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara signifikan. Kondisi kering yang berkepanjangan membuat vegetasi menjadi lebih rentan terhadap kebakaran, sementara minimnya curah hujan mengurangi kemampuan alam untuk memadamkan api secara alami.

    Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya mengancam keberlangsungan ekosistem, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat akibat paparan asap. Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran dapat menyebar ke wilayah yang luas, mempengaruhi kualitas udara dan aktivitas masyarakat di berbagai daerah.

    Penanganan dan pencegahan kebakaran hutan menjadi lebih menantang selama periode El Nino. Diperlukan koordinasi yang lebih intensif antara berbagai pemangku kepentingan, peningkatan sistem pemantauan kebakaran, dan penguatan kapasitas tim pemadaman kebakaran untuk menghadapi potensi kebakaran yang lebih besar.

    El Nino adalah fenomena iklim kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam dan respons yang terkoordinasi dari berbagai pihak. Dampaknya yang signifikan terhadap berbagai sektor kehidupan, mulai dari pertanian hingga kesehatan masyarakat, menjadikannya sebagai tantangan besar yang harus dihadapi secara bersama-sama.

    Keberhasilan dalam menghadapi El Nino bergantung pada kombinasi antara kebijakan yang tepat, teknologi yang memadai, dan partisipasi aktif masyarakat. Pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini, disertai dengan tindakan antisipatif dan mitigasi yang tepat, dapat membantu mengurangi dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat.

  • Pemerintah pastikan hak pilih korban erupsi Gunung Lewotobi terjamin

    Pemerintah pastikan hak pilih korban erupsi Gunung Lewotobi terjamin

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah memastikan hak pilih pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjamin dengan penyediaan tempat pemungutan suara (tps) di tempat pengungsian.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan seluruh warga negara, termasuk mereka yang terdampak bencana, tetap dapat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2024.

    “Di pengungsian itu sendiri dan jumlahnya melibatkan lebih kurang 12 ribu orangnya,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan persiapan tps di tempat pengungsian ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama pihak penyelenggara pemilu setempat, seperti Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) daerah.

    Selain itu juga melibatkan penjabat (Pj.) kepala daerah setempat. Berbagai stakeholder terkait saling bekerja sama guna mendata ulang pemilih yang terdampak. Pertemuan secara daring pun dilakukan untuk mengoordinasikan hal tersebut.

    “Melakukan rapat dengan kpu, bawaslu, bahkan melibatkan zoom meeting dengan Pak Gubernur dan Forkopimda Provinsi NTT, Pak Kapolda, Pak Dandim, juga dengan Forkopimda kepala daerah, Pj. Bupati Flores Timur Ibu Sulastri, dan Forkopimda yang hadir juga semua di situ, KPUD yang juga hadir di situ, Bawaslu daerah yang juga hadir di situ,” ujarnya.

    Tempat pemungutan suara di tempat pengungsian ini diharapkan memudahkan para pengungsi yang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka, tanpa harus kehilangan hak politiknya.

    Langkah ini menjadi bukti nyata pemerintah dalam memastikan tidak ada suara rakyat yang hilang meski berada dalam situasi bencana.

    Tito menegaskan masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi tetap menggunakan hak pilih sesuai dengan daerah asal masing-masing.

    “Ada yang mengungsi ke (Kabupaten) Sikka, dan kemudian Sikka itu sendiri akan dibuatkan tps khusus oleh KPUD, Bawaslu juga menyetujui, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) juga hadir pada saat rapat zoom meeting kita. Intinya adalah tps khusus tapi dengan pendataan, di data asal (daerahnya),” jelas Tito.

    Sebagai informasi, Rakor tingkat menteri ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang PMK Pratikno, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mensos Pastikan Ketersediaan Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi Cukup hingga 2 Pekan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 November 2024

    Mensos Pastikan Ketersediaan Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi Cukup hingga 2 Pekan Nasional 20 November 2024

    Mensos Pastikan Ketersediaan Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi Cukup hingga 2 Pekan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan bahwa
    stok logistik
    berupa barang kebutuhan pokok bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kini berada di pengungsian, akan cukup hingga dua pekan ke depan.
    “Selain pemerintah, saat ini juga ada banyak bantuan yang datang dari berbagai pihak,” kata Saifullah dalam konferensi pers setelah rapat koordinasi percepatan penanganan bencana bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, dilansir
    Antara,
    Rabu (20/11/2024).
    Dalam rapat koordinasi tersebut, Gus Ipul menjelaskan bahwa Kementerian Sosial dan BNPB sepakat untuk terus memonitor ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi para korban.
    Jika kebutuhan mulai menipis, maka penambahan logistik dari pusat akan dilakukan.
    Kementerian Sosial juga akan mengefektifkan sejumlah lumbung sosial di NTT dan sekitarnya untuk mencukupi kebutuhan para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
    “Berdasarkan pengalaman BNPB, ketersediaan akan mulai menipis bulan depan, dan penambahan akan dilakukan saat itu,” ujarnya, didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dan Kepala BNPB Suharyanto.
    Menurut data BNPB, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di posko pengungsian terpusat terus berkurang.
    Hingga Selasa (19/11), tercatat ada 12.673 jiwa di tujuh posko pengungsian yang disediakan BNPB dan Kementerian Sosial, menurun dari sebelumnya 12.761 jiwa.
    Para pengungsi telah diarahkan oleh petugas gabungan untuk mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga terdekat yang lebih nyaman, mengingat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang telah berangsur menurun.
    Selain menerima bantuan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu selama enam bulan, Gus Ipul juga menyebutkan bahwa para ahli waris dari sembilan korban meninggal dunia akan mendapatkan dana sebesar Rp15 juta.
    Sementara itu, lebih dari 60 korban luka-luka akan menerima bantuan senilai Rp5 juta, dan korban lainnya juga akan diberikan
    bantuan sosial
    .
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ODGJ Ogah Dievakuasi saat Gunung Lewotobi Erupsi, Ternyata Demi Jaga Ayahnya yang Tak Bisa Jalan

    ODGJ Ogah Dievakuasi saat Gunung Lewotobi Erupsi, Ternyata Demi Jaga Ayahnya yang Tak Bisa Jalan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menolak dievakuasi oleh relawan, padahal dirinya berada di wilayah zona merah, Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, NTT.

    Warga desa di tempat tinggal ODGJ berjenis kelamin laki-laki itu hampir semuanya sudah dievakuasi ke pengungsian.

    Di video yang diunggah akun TikTok cakraabhiprayaofc, desa tersebut sudah tertutup abu dari hasil erupsi Gunung Lewotobi.

    Relawan Cakra Abhipraya mengaku bertemu dengan ODGJ itu saat perjalanan menuju posko pengungsi.

    “Dalam perjalanan ke posko tim Cakra menemukan seorang warga duduk sendirian di samping Gedung sekolah tanpa pakaian,” tulisnya.

    ODGJ itu duduk sendirian sambil bertelanjang dada memegang sebuah pisau.

    Relawan mengaku awalnya merasa ragu untuk mendekati ODGJ tersebut.

    “Dalam perjalanan ke posko tim Cakra menemukan seorang warga duduk sendirian di samping Gedung sekolah tanpa pakaian, sedangkan daerah tersebut merupakan zona merah, yang tidak boleh lagi ditinggali.

    Karena bahaya bisa datang kapan saja. Bahkan suara gemuruh gunung dan guguran lahar panas masih terus terjadi sampai saat ini,

    Di sini butuh waktu lama untuk menyakinkan warga tersebut agar mau ikut,

    Kamipun sedikit menjaga jarak, karena kami berfikir warga ini sedikit mengalami gangguan jiwa dan memegang senjata tajam,” tulisnya.

    Setelah melakukan pendekatan secara perlahan, akhirnya terkuak alasan ODGJ tersebut memilih bertahan di desanya.

    Ternyata ia enggan meninggalkan ayahnya yang sudah lanjut usia, dan kesulitan untuk berjalan.

    “Ternyata salah satu factor penyebab warga tersebut menolak dievakuasi karena orangtuanya masih berada di dalam rumah,” tulis relawan Cakra.

    “Setelah berdialog panjang akhirnya warga tersebut mau dievakuasi,” imbuhnya.

    Ditemani warga relawan Cakra kemudian mendatangi gubuk reot tempat tinggal ODGJ tersebut bersama ayahnya.

    Gubuk tersebut jauh dari kata layak huni. Atas dari gubuk tersebut sudah bolong-bolong.

    Saat relawan masuk, ayah ODGJ tersebut tengah terbaring tak berdaya di atas dipan kayu.

    “Dan kamipun langsung bergegas menuju ke rumah bapak itu setelah ditunjukkan oleh warga,” tulisnya.

    “Ternyata benar! Dibalik gubuk bambu yang sudah setengah tidak beratap dan hampir rubuh. Ada seorang kakek renta yang sedang berbaring di kasur seorang diri,” imbuhnya.

    Relawan akhirnya berusaha membujuk kakek tersebut berserta anaknya untuk mau dibawa ke posko pengungsian.

    “Entah beberapa hari kakek ini belum makan dan untungnya tim Cakra tidak butuh waktu lama untuk mengajak kakek agar mau dievakuasi,” tulis relawan Cakra.

    “Karena kondisi gunung yang terus bergemuruh dan jarak antara rumah kakek dengan gunung sangat dekat,” imbuhnya.

    Influencer sekaligus relawan Cakra, Sania Leonardo akhirnya memiliki cara jitu agar ODGJ dan ayahnya mau dievakuasi.

    Ia menyebut akan mengajak ayah dan anaknya tersebut untuk makan enak.

    “Ini sudah kira-kira h+8 dari bencana ledakan yang keras itu,” kata Sania.

    “Kita bilang biar bapaknya bisa dievakuasi ke posko, kita mau makan enak sama-sama di posko,” imbuhnya.

    Sesampainya di posko, ayah dan anak itu langsung mendapatkan perawatan medis, mengingat keduanya sudah beberapa hari tak makan dan menghirup abu dari hasil erupsi Gunung Lewotobi.

    Netizen yang melihat video tersebut mengaku terharu, atas tindakan ODGJ itu  yang setia menemani ayahnya.

    “sedangkan anaknya yg gangguan jiwa saja masih ingat dngn ortunya”

    “yaampun terharu banget 🙂 walaupun dia punya gangguan tapi dia tetep inget orang tuanya”

    “Dia lupa dg dirinya,tapi dia tdk lupa dg orgtua yg merawatnya,dia tdk mninggalkan bpknya..”

    “Dia Mengalami Kekurangan tetapi dia Tdk pergi meninggalkan bpknya”

    “Orang yang ganguan jiwa aja tau arti mengasihi orang tua lantas mengapa kita tidak bisa”

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik

    ilustrasi, Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024.

    Antisipasi kerawanan pungut hitung, Bawaslu petakan 25 indik
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 20 November 2024 – 11:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum— Bawaslu petakan potensi Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan pada Pemilihan 2024 untuk mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara. Hasilnya, terdapat 6 indikator TPS rawan yang paling banyak terjadi, 16 indikator yang banyak terjadi, dan 3 indikator yang tidak banyak terjadi namun tetap perlu diantisipasi.

    Pemetaan kerawanan tersebut dilakukan terhadap 8 variabel dan 25 indikator, diambil dari sedikitnya 73.256 kelurahan/desa di 36 provinsi (Kecuali Papua Tengah dan Papua Pegunungan) yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya. Pengambilan data TPS rawan dilakukan selama 6 hari pada 10 s.d 15 November 2024.

    Variabel dan indikator potensi TPS rawan adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan hak pilih (DPT yang tidak memenuhi syarat, DPTb, potensi DPK, Penyelenggara Pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdata di DPT, dan/atau Riwayat PSU/PSSU). Kedua, keamanan (riwayat kekerasan, intimidasi dan/atau penolakan penyelengaraan pemungutan suara). Ketiga, politik uang. Keempat, politsasi SARA dan ujaran kebencian. Kelima, netralitas (penyelenggara Pemilihan, ASN, TNI, Polri, kepala desa dan/atau perangkat desa). Keenam, logistik (riwayat kerusakan, kekurangan/kelebihan, dan/atau keterlambatan). Ketujuh, lokasi TPS (sulit dijangkau, rawan konflik, rawan bencana, dekat dengan lembaga pendidikan/pabrik/pertambangan, dekat dengan rumah Paslon/posko tim kampanye, dan/atau lokasi khusus). Kedelapan, jaringan listrik dan internet. Hasilnya sebagai berikut.

    6 (Enam) Indikator Potensi TPS Rawan yang Paling Banyak Terjadi

    116.211 TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT;
    95.171 TPS yang terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status menjadi TNI/Polri);
    58.443 TPS yang terdapat pemilih pindahan;
    40.635 TPS yang terdapat Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas;
    22.738 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS;
    16.120 TPS yang terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT (Potensi Pemilih Tambahan);

    16 (Enam Belas) Indikator Potensi TPS Rawan yang Banyak Terjadi

    8.457 TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS;
    7.414 TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll);
    6.066 TPS yang memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat pemilu;
    5.384 TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca);
    4.806 TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU);
    4.027 TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih;
    3.759 TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon;
    2.799 TPS yang terdapat riwayat praktik pemberian uang atau materi lainnya yang tidak sesuai ketentuan pada masa kampanye di sekitar lokasi TPS;
    2.658 TPS yang memiliki riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat pemilu;
    2.426 TPS yang memiliki riwayat terjadi intimidasi kepada penyelenggara pemilihan;
    2.370 TPS yang memiliki riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS pada saat pemilu;
    2.293 TPS yang memiliki riwayat terjadi kekerasan di TPS;
    1.918 TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik);
    1.894 TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik;
    1.191TPS di Lokasi Khusus;
    1.127 TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon.

    3 (Tiga) Indikator Potensi TPS Rawan yang Tidak Banyak Terjadi Namun Tetap Perlu Diantisipasi

    629 TPS yang terdapat riwayat praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, dan golongan di sekitar lokasi TPS;
    517 TPS yang terdapat Petugas KPPS berkampanye untuk pasangan calon;
    332 TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara.

    Strategi Pencegahan dan Pengawasan

    Pemetaan TPS rawan ini menjadi bahan bagi Bawaslu, KPU, Pasangan Calon, pemerintah, aparat penegak hukum, pemantau Pemilihan, media dan seluruh masyarakat di seluruh tingkatan untuk memitigasi agar pemungutan suara lancar tanpa gangguan yang menghambat Pemilihan yang demokratis.

    Terhadap data TPS rawan di atas, Bawaslu melakukan strategi pencegahan, di antaranya:

    melakukan patroli pengawasan di wilayah TPS rawan,
    koordinasi dan konsolidasi kepada pemangku kepentingan terkait,

    sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat,
    kolaborasi dengan pemantau Pemilihan, pegiat kepemilaun, organisasi masyarakat dan pengawas partisipatif, dan
    menyediakan posko pengaduan masyarakat di setiap level yang bisa diakses masyarakat, baik secara offline maupun online.

    Bawaslu juga melakukan pengawasan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik Pemilihan di TPS, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan, serta akurasi data pemilih dan penggunaan hak pilih.

    Rekomendasi

    Berdasarkan Pemetaan TPS rawan, Bawaslu mengimbau KPU untuk menginstruksikan kepada jajaran PPS dan KPPS:

    melakukan antisipasi kerawanan sebagaimana yang telah disebutkan di atas;
    berkoordinasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya untuk melakukan pencegahan terhadap kerawanan yang berpotensi terjadi di TPS, baik gangguan keamanan, netralitas, kampanye pada hari pemungutan suara, potensi bencana, keterlambatan distribusi logistik, maupun gangguan listrik dan jaringan internet.
    Melaksanakan distribusi logistik sampai ke TPS pada H-1 secara tepat (jumlah, sasaran, kualitas, waktu), melakukan layanan pemungutan dan penghitungan suara sesuai ketentuan dan memprioritaskan kelompok rentan, serta mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih secara akurat.

    Lampiran

    Persebaran Potensi TPS Rawan dalam Satuan Provinsi

     

     

     

    Indikator

     

    Jumlah TPS

     

     

    TPS Rawan Paling Banyak

    Variabel Penggunaan Hak Pilih

    1. Terdapat pemilih DPT yang sudah Tidak Memenuhi Syarat (meninggal dunia, alih status TNI/Polri)

     

    95.171

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Aceh

    2.      Terdapat pemilih tambahan

    58.443

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi

    3. Terdapat potensi pemilih Memenuhi Syarat namun tidak terdaftar di DPT

    16.120

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    4.      Terdapat            Penyelenggara Pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisili TPS tempatnya bertugas

    40.635

    Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Banten

    5. TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT

    116.211

    Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    6. TPS yang terdapat riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan/atau Penghitungan SUrat Suara Ulang (PSSU)

     

    4.806

    Sumatera Barat, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Jawa Timur Sulawesi Selatan

    Variabel Keamanan

    7.      Memiliki        riwayat        terjadi kekerasan di TPS

    2.293

    Sulawesi Utara, Jawa Timur, Papua, Jawa Barat, Jawa Tengah

    8.      Memiliki        riwayat        terjadi intimidasi                        kepada

    penyelenggara pemilihan

     

    2.426

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Jawa Barat, Sumatera Utara

    9. TPS yang mendapat penolakan penyelenggaraan pemungutan suara

    332

    Jawa Timur, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta

    Variabel Politik Uang

     

    10.    Terdapat    praktik    pemberian uang atau barang pada masa

    kampanye dan masa tenang di sekitar lokasi TPS

    2.799

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat

    Variabel Politisasi SARA

    11.

    Terdapat                          praktik menghina/menghasut diantara pemilih terkait isu agama, suku, ras, antar golongan di sekitar

    lokasi TPS

    814

    Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Jawa Timur

    Variabel Netralitas

    12.

    TPS yang terdapat Petugas

    KPPS berkampanye untuk pasangan calon

    517

    Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Aceh

    13.

    TPS yang terdapat ASN, TNI, Polri, dan/atau Perangkat Desa yang melakukan tindakan/kegiatan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon

    1.127

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Papua, Jawa Tengah

    Variabel Logistik

    14.

    Terdapat riwayat logistik pemungutan dan penghitungan suara mengalami kerusakan di TPS

    pada saat Pemilu

    2.370

    Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara

    15.

    Terdapat riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat

    pemilu

    6.066

    Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Papua Barat

    16

    Terdapat riwayat keterlambatan pendistribusian logistik pemungutan dan penghitungan suara di TPS (maksimal H-1) pada saat

    pemilu

    2.658

    Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Papua, Kalimantan Selatan, Jawa Barat

    Variabel Lokasi TPS

    17.    TPS sulit dijangkau (geografis dan cuaca)

    5.384

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

     

    18.    TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana (contoh: banjir, tanah longsor, gempa, dll)

    7.414

    Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan

    19.    TPS dekat lembaga pendidikan yang siswanya berpotensi memiliki hak pilih

    4.027

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, DKI Jakarta

    20.

    TPS di dekat wilayah kerja (pertambangan, pabrik)

    1.918

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau

    21.

    TPS yang berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye

    pasangan calon

    3.759

    Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat

    22.

    TPS di Lokasi Khusus

    1.191

    Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat

    23.

    TPS yang didirikan di wilayah rawan konflik

    1.894

    Jawa Timur, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara

    Variabel Jaringan Internet dan Listrik

    24.

    TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS

    22.738

    Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Jawa Timur

    25

    TPS yang terdapat kendala aliran listrik di lokasi TPS

    8.457

    Kalimantan Barat, Maluku, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan

     

    Sumber : Radio Elshinta