provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • Menko PMK jamin korban terdampak erupsi Lewotobi segera dapat huntara

    Menko PMK jamin korban terdampak erupsi Lewotobi segera dapat huntara

    ANTARA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, tiba di Lokasi pembangunan hunian sementara bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, di Desa Konga, Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (24/11). Kunjungan Menko PMK mencakup dua titik pengungsian yakni Desa Konga dan Kobasoma, lokasi hunian sementara di Desa Konga, dan calon lokasi relokasi yang berada di Hutan Lindung Wuko Lewoloroh. (Johanes Viandinando Leku/Soni Namura/Hilary Pasulu)

  • Wamendagri Pastikan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Bisa "Nyoblos"
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 November 2024

    Wamendagri Pastikan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Bisa "Nyoblos" Nasional 24 November 2024

    Wamendagri Pastikan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Bisa “Nyoblos”
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memastikan hak pilih pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terfasilitasi dengan baik.
    Bima mengatakan, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah memenuhi syarat, memiliki hak untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2024.
    “Semua dari Sabang sampai Merauke, semua menggunakan hak pilihnya untuk memilih kepala daerah. Jadi, kami di sini membantu agar Bapak/Ibu semua bisa menggunakan hak pilihnya,” katanya saat berkunjung di Posko Lewolaga, Flores Timur, NTT, melalui keterangan pers, Minggu (24/11/2024).
    Bima menambahkan, Penjabat (Pj.) Gubernur NTT beserta para Pj. Bupati juga telah berkoordinasi dalam menyiapkan sarana dan prasarana termasuk Tempat Pemungutan Suara (TPS).
    Dia mengingatkan kepada masyarakat terdampak erupsi Gunung Lewotobi untuk memastikan data dirinya masing-masing terdaftar.
    “Tadi diinformasikan ada beberapa TPS yang sudah disiapkan di sini. Jadi bagi yang belum nanti silakan menghubungi. Ada Pak Kades (Kepala Desa) ya, Pak Kades ini nanti akan menyiapkan apa yang dibutuhkan,” ujarnya.
    Bagi yang belum terdata atau membutuhkan bantuan, Bima mengingatkan warga menghubungi kepala desa setempat untuk mendapatkan informasi dan dukungan terkait hak pilih.
    Masyarakat diimbau untuk aktif menggunakan hak pilihnya.
    “Ada ditunjukkan juga TPS-nya di sebelah mana. Karena itu, silakan gunakan hak pilih Bapak/Ibu semua. Terima kasih Bapak/Ibu, terima kasih Pak Kades,” pungkasnya.
    Sebagai informasi, Pilkada Serentak 2024 akan digelar Rabu, 27 November 2024.
    Terdapat 545 daerah yang akan menggelar pilkada, terdiri dari  37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Daftar Lengkap Calon Gubernur dan Wakilnya di 37 Provinsi, Nomor Urut dan Partai Pengusungnya

    Bisnis.com, JAKARTA – 38 Provinsi di Indonesia akan menggelar pilkada serentak pada 27 November mendatang untuk memilih gubernur dan wakilnya yang baru.

    Masing-masing daerah memilih pasangan calon yang jumlahnya beragam. Ada yang dua paslon atau 3 paslon.

    Berikut daftar lengkap nama calon gubernur dan wakilnya di 28 provinsi dalam pilkada 2024

    Aceh

    1. Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi (nomor urut 1) dengan partai pengusung PAN, Golkar, Nasdem, PAS Aceh, dan PDA

    2. Muzakir Manaf dan Fadlulah (nomor urut 2) partai pengusung PDIP, Demokrat, PKB, PKS, PNA, Aceh, PPP, Gerindra

    Sumatra Utara

    1. Bobby Afif Nasution dan Surya (nomor urut 1) partai pengusung PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    2. Edi Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala (nomor urut 2) diusung oleh Partai Hanura, PDIP, Ummat, Partai Gelora dan Partai Buruh.

    Sumatra Barat

    1. Mahyeldi dan Vasko Ruseimy (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Demokrat, PKS, PBB dan Gerindra

    2. Epyardi Asda dan Ekos Albar (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Nasdem, Golkar, dan Partai Buruh

    Riau

    1. Abdul  Wahid dan Hariyanto (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Nasdem dan PKB

    2. M Nasir dan Muhammad Wardan (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PPP dan Gerindra

    3. Syamsuar dan Mawardi Muhammad Soleh (nomor urut 3) diusung oleh partai PKS dan Golkar

    Jambi

    1.  Romi Hariyanto dan Letjen. TNI (Purn.) Dr. Sudirman (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Gelora, PKN, Nasdem

    2. Al Aris dan Abdulla Sani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, Nasdem, Partai Buruh, PBB dan partai Ummat.

    Sumatra Selatan

    1. Herman Deru dan Cik Ujang (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, Demokrat, Perindo dan PKS

    2. Santana Putra dan Riezky Aprilia (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, partai Garuda dan Partai Gelora.

    Bengkulu

    1. Helmi Hasan dan Mian (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PAN, Gelora, Demokrat Nasdem, PKB, Gerindra

    2. Rohidin Mersyah dan Meriani (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, PKS, Golkar dan PPP 

    Lampung

    1. Arinal Zunaidi dan Sutono (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mirhani Djausal dan Jihan Nurlaela (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Buruh, Golkar dan Gerindra

    Kepulauan Bangka Belitung

    1. Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKB, PBB dan Gerindra

    2. Hidayat Arsani dan Hellyana (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PKS, Golkar dan PPP

    Kepulauan Riau

    1. Ansar Ahmad dan Nyangnyang Haris (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PAN, Perindo, Gelora, Demokrat, PKS, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Muhammad Rudi dan Aunur Rofiq (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, PSI dan Nasdem

    DKI Jakarta 

    1. Ridwan Kamil dan Suswono (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Garuda, PBB, PSI, dan Gelora

    2. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (nomor urut 2) paslon perseorangan

    3. Pramono Anung dan Rano Karno (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Jawa Barat

    1. Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP

    3. Ahmad Syaiku dan Ilham Akbar Habibie (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PPPP

    Jawa Tengah

    1. Andika Perkasa dan Hedrar Prihadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Ahmad Lutfi dan Taj Yasin (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, PKB, Golkar, PPP dan Gerindra

    Jawa Timur

    1. Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Hakim (nomor urut 1) diusung oleh partai PKB

    2. Khofifah Indar Parawangsa dan Emil Dardak (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, PSi dan Gelora.

    3. Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP dan Hanura

    Banten

    1. Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Gelora, PKN, Partai Buruh, Golkar, dan PBB

    2. Andra Soni dan Achmad Dimyati (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PSI, Demokrat, Garuda, Nasdem, PKS, PKB, PPP, dan Gerindra

    Bali

    1. Made Muliawan dan Putu Agus (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, PSI, PKN, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra

    2. Wayan Koster dan I Nyoman Giri (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Perindo, Hanura, Gelora, PKB, partai Buruh dan PBB.

    NTB

    1. Siti Rohmi dan Musyafirin (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, dan PKB

    2. Zulkieflymansyah dan Suhaili Fadil (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, Nasdem, PKS

    3. Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, Hanura, PSI, Gelora, Garuda, Golkar, PPP, PBB dan Gerindra

    NTT

    1. Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Buruh, PBB

    2. Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Gelora, Demokrat, PKN, dan Gerindra, Golkar, PPP

    3. Simon Petrus dan Adrianus Garu (nomor urut 3) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB

    Kalimantan Barat

    1. Sutarmidji dan Didi Haryono (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    2. Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura dan PPP

    3. Muda Mahendrawan dan Jakius Sinyor (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, Gelora, PKN, PKB, Buruh, PKB

    Kalimantan Tengah

    1. Willy Midel dan Habib Ismail (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKB, PBB

    2. Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Hanura, Demokrat dan PPP

    3. Agustian Sabran dan Edy Pratowo (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PSI, PKS, PKN, dan Gerindra.

    Kalimantan Selatan

    1. Muhidin dan Hasnuryadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Demokrat, dan PKS

    2. Raudatul Janah dan Akhmad Rozanie (nomor urut 2) diusung oleh partai PDIP, Nasdem, PKB, Golkar dan Gerindra

    Kalimantan Timur

    1. Isran Noor dan Hadi Mulyadi (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Ummat, Perindo, Hanura, Gelora dan Demokrat

    2. Rudi Mas’ud dan Seno Aji (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PKN, Partai Buruh, Garuda, PBB, dan PSI

    Kalimantan Utara

    1. Sulaiman dan Adri Patton (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, dan PAN

    2. Zainal Paliwang dan Ingkong Ala (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, Golkar, Gerindra, PKN, Perindo, Partai Buruh, PBB, PSI, dan Gelora

    3. Yensen dan Suratno (nomor urut 3) diusung oleh partai Demokrat, PKB, dan PPP

    Sulawesi Utara

    1. Yulius Selvanus dan Johannes Victor (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKS, PKB, Golkar dan Gerindra

    2. Elly Engelbert dan Hanny Joost (nomor urut 2) diusung oleh partai PKN, Demokrat, Buruh, PBB

    3. Stefen Octavianus dan Alfret Denny (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP

    Sulawesi Tengah

    1. Ahmad Ali dan Abdul Karim (nomor urut 1) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, Nasdem, PKB, Golkar, PPP, dan Gerindra

    2. Anwar dan Renny Lamadjido (nomor urut 2) diusung oleh partai Demokrat, PKS, dan PBB

    3. Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PDIP, Hanura, dan partai Buruh

    Sulawesi Selatan

    1. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, PKB, dan PPP

    2. Andi Sudirman dan Fatmawati Rusdi (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, Hanura, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS, Golkar, dan Gerindra.

    Sulawesi Tenggara

    1. Ruksamin dan Syafei Kahar (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora dan PBB

    2. Andi Sumangerukka dan Hugua (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, PPP, Hanura, dan Gerindra

    3. Lukman Abunawas dan Laode Ida (nomor urut 3) diusung oleh partai PDIP, Perindo, Demokrat, PKB dan Partai Buruh

    Gorontalo

    1. Tony Uloli dan Marten Taha (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS dan PKB

    2. Nelson Pomalingo dan Muhammad Kris (nomor urut 2) diusung oleh partai Hanura, Perindo, PSI, dan PPP

    3. Hamzah Isa dan Abdurrahman Abubakar (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan PDIP

    Sulawesi Barat

    1. Andi Ibrahim Masdar dan Asnuddin (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, PKB, PPP

    2. Muhammad Ali Baal dan Arwan M Aras (nomor urut 2) diusung oleh partai Golkar dan Gerindra

    3. Suhardi Duka dan Salim Mengga (nomor urut 3) diusung oleh partai Ummat, PSI, Gelora, Demokrat, Nasdem, PKS dan Partai Buruh

    Maluku

    1. Jeffry Rahawarin dan Mukti Keliobas (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PDIP dan Hanura

    2. Murad Ismael dan Michael Wattimena (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Demokrat, PKS, PKB dan Golkar

    3. Hendrik Lewerisa dan Abdullah Vanath (nomor urut 3) diusung oleh partai Perindo, PPP, dan Gerindra

    Maluku Utara

    1. Husain Alting dan Asrul Rasyid (nomor urut 1) diusung oleh partai Ummat, PDIP dan PKN

    2. Aliong Mus dan Sharir Tahir (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Garuda, Golkar, PBB dan Gerindra

    3. M Kasuba, dan Basri Salama (nomor urut 3) diusung oleh partai Hanura dan PKS

    Papua

    1. Benhur Tomi Mano dan Yermias Bisai (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP

    2. Mathius Fakhiri dan Aryoko Alberto (nomor urut 2) diusung oleh partai Nasdem, PKS, PKB, PAN, Hanura, Golkar, Gerindra, PPP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, dan Partai Gelora

    Papua 

    Papua Barat

    1. Dominggus Mandacan dan Muhammad Lakotoni (nomor urut 1) diusung oleh partai Nasdem, PKS, Hanura, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, PPP, PDIP, Demokrat, Perindo, Buruh, Garuda, PBB, PSI, Gelora, dan Ummat.

    Papua Selatan

    1. Darius Geliwom dan Yusak Yaluwo (nomor urut 1) diusung oleh partai Perindo, Gerindra, Demokrat, dan Golkar

    2. Nikolaus Kondomo dan H Baidin Kurita (nomor urut 2) diusung oleh partai PKB, Buruh dan PBB

    3. Romanus Mbaraka dan Albertus Muyak (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN dan Nasdem

    Papua Tengah

    1. Wempi Wetimpo dan Agustinus Anggabaik (nomor urut 1) diusung oleh partai Gelora, PKS dan Gerindra

    2. Natalis Tabuni dan Titus Natkime (nomor urut 2) diusung oleh partai Ummat, PSI, Nasdem, dan Buruh

    3. Meki Nawipa dan Deinas Geley (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PDIP, PKN, PPP dan PBB 

    Papua Pegunungan

    1. John Tabo dan Ones Pahabol (nomor urut 1) diusung oleh partai PDIP, Gelora, Demokrat, PKB, Buruh, dan Golkar

    2. Befa Yigibalom dan Natan Pahabol (nomor urut 2) diusung oleh partai PAN, Perindo, PSI, PKN, Garuda, Nasdem, PKS, PBB dan Gerindra.

    Papua Barat Daya

    1. Abdul Faris dan Petrus Kasihiw (nomor urut 1) diusung oleh partai PSI, Demokrat, Nasdem, dan PKS

    2. Gabriel Asem dan Lukman Wugaje (nomor urut 2) diusung oleh partai Perindo, Hanura, Gelora

    3. Elisa Kambus dan Ahmad Nausraus (nomor urut 3) diusung oleh partai PAN, PKB dan Gerindra.

  • Jelang Nataru, Potensi Ekonomi Turis Lokal Tembus Rp117,3 Triliun

    Jelang Nataru, Potensi Ekonomi Turis Lokal Tembus Rp117,3 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksikan potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) alias turis lokal mampu mencapai Rp117,3 triliun selama momen libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

    Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengatakan estimasi jumlah wisnus pada Desember 2024 diperkirakan mencapai 78,2 juta perjalanan. 

    “Selama momen libur Nataru, potensi ekonomi dari pergerakan wisnus diperkirakan mencapai Rp117,3 triliun. Dengan estimasi jumlah wisnus pada Desember 2024 sebesar 78,2 juta perjalanan,” ungkap Ni Luh dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (24/11/2024).

    Di sisi lain, Ni Luh menuturkan potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) diproyeksikan bisa mencapai Rp22,55 triliun–Rp29,2 triliun, dengan perkiraan 1,02 juta-1,32 juta pada Desember 2024.

    Merujuk hasil survei Kementerian Perhubungan, Ni Luh menjelaskan bahwa potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada momentum Natal 2024 dan tahun baru 2025 masih terpusat di Pulau Jawa.

    Perinciannya, Jawa Tengah sebanyak 17,1%, D.I. Yogyakarta sebesar 15,77%, Jawa Barat 11,78%, Jabodetabek 10,34%, dan Jawa Timur sebesar 8,85%.

    Disusul, Sumatera Utara sebesar 5,7%, Bali sebesar 5,55%, Sumatera Barat sebanyak 3,26%, Lampung 3,08%, dan Sulawesi Selatan 2,66%.

    Adapun, atraksi wisata yang paling dominan dikunjungi oleh wisatawan terdiri dari pantai, danau, laut sebesar 58,6%. Lalu, pusat kuliner sebesar 54,8%, pegunungan atau perbukitan sebesar 50%. Menyusul kebun binatang dan taman rekreasi 33,9%, dan desa wisata sebanyak 28,4%.

    Maka dari itu, Ni Luh menjelaskan setidaknya ada lima strategi untuk memaksimalkan wisnus dan wisman menjelang libur Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).

    Strategi ini mencakup penyusunan dan sosialisasi Surat Edaran Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 dengan kolaborasi stakeholder terkait dan pemerintah daerah seluruh Indonesia.

    Nantinya, surat edaran ini bakal disebarkan ke Kepala Daerah, terutama Dinas Pariwisata di 38 provinsi. Serta, asosiasi usaha pariwisata dan pengelola wisata.

    “Kami akan menggelar rapat koordinasi di awal Desember 2024 setelah surat edaran ini disebarluaskan untuk memastikan kesiapan dari seluruh stakeholder terkait,” terangnya.

    Namun, Ni Luh menjelaskan bahwa momentum libur Nataru memiliki tantangan mulai dari kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga barang dan jasa, kebersihan, adanya pungutan liar (pungli), dan bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT.

    Dia pun berharap semua pihak memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta untuk memastikan libur Nataru bisa berjalan dengan lancar.

    “Kami harapkan momen ini dapat menjadi penggerak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus memperkuat citra pariwisata Indonesia dalam mewujudkan pengalaman berwisata di Indonesia yang nyaman, aman, dan tanpa hambatan,” pungkasnya.

  • Dinas KBPPA Gresik Bantu Urus Pemulangan Jenazah Kasus KDRT

    Dinas KBPPA Gresik Bantu Urus Pemulangan Jenazah Kasus KDRT

    Gresik (beritajatim.com)– Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPA) Gresik, membantu pengurusan dan pemulangan jenazah kasus kekerasan dalam rumah tangga, atau KDRT yang dialami korban bernisial MF.

    Kepala Dinas KBPPA Gresik dr Titik Ernawati mengatakan, setelah pihaknya berkoordinasi dengan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik. Korban adalah warga pendatang dari NTT. Bukan warga Perum Griya Kencana Driyorejo. Kendati demikian KBPPA berkewajiban membantu korban.

    “Dinas KBPPA Gresik siap membantu dan mengurus pemulangan korban ke NTT,” katanya, kepada beritajatim.com, Minggu (24/11/2024).

    Kasus ini lanjut dia, juga dilaporkan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) karena yang menjadi korbannya adalah seorang perempuan.

    “Kami sudah melaporkan kejadian ini ke KemenPPPA karena secara aturan perempuan wajib dilindungi,” ungkapnya.

    Titik Ernawati menambahkan, selain fokus pada korban. Pihaknya juga siap menjadi pendamping anak dari bawaan suami karena masih dibawah umur.

    “Laporan yang masuk ke kami, suami dari kasus ini mempunyai anak bukan dari korban,” imbuhnya.

    Ditanya mengenai agar kasus KDRT yang menyebabkan nyawa melayang tidak terulang lagi. Titik Ernawati menyatakan jika menimpa perempuan berani melakukan ‘speak up’ (angkat bicara) saat mengalami kekerasan.

    “Tidak usah takut bila mengalami kekerasan di dalam rumah tangga. Harus berani ngomong atau melapor. Dalam aturan sudah tidak dibenarkan,” ungkapnya.

    Seperti diberitakan kasus KDRT yang menyebabkan nyawa melayang dialami MF yang menetap di Perum Griya Kencana Driyorejo. Korban mengalami luka parah usai mendapatkan tindak kekerasan yang dilakukan terduga ML suaminya sendiri hingga meninggal dunia. [dny/aje]

  • Suami di Driyorejo Gresik Aniaya Istrinya Sampai Tewas

    Suami di Driyorejo Gresik Aniaya Istrinya Sampai Tewas

    Gresik (beritajatim.com)- Seorang suami di Gresik tega membunuh istrinya sendiri. Korbannya berinisial MF warga Perum Griya Kencana Jalan Mawar II, Kecamatan Driyorejo.

    Korban tewas mengenaskan diduga akibat KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang dilakukan oleh suami korban berinisial ML (41). Setelah membunuh istrinya, pelaku malah kabur dan saat ini menjadi buruan polisi.

    Kasus ini bermula saat warga di Perum Griya Kencana Driyorejo Gresik digegerkan adanya korban MF tergeletak di rumahnya dengan kondisi mengenaskan, Sabtu (23/11/2024). Melihat kejadian itu, warga segera melapor ke perangkat desa lalu diteruskan ke Polsek Driyorejo.

    Kapolsek Driyorejo AKP Musihram mengatakan, penganiayaan yang berujung kematian itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Korban MF diduga dianiaya oleh suaminya ML menggunakan senjata tajam.

    “Korban mengalami luka di bagian muka dan punggung. Usai melakukan itu ML kabur,” katanya, Minggu (24/11/2024).

    Perwira pertama Polri ini menjelaskan korban yang mengalami luka parah sempat dibawa ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik guna mendapatkan perawatan medis. Naasnya korban meninggal dunia saat dalam perjalanan akibat luka parah.

    Dalam kejadian itu, polisi menyita sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP). Barang bukti itu di antaranya 1 buah sarung pisau, 1 buah obeng, dan identitas terduga pelaku dan korban.

    “Atas kejadian ini kami telah melakukan olah TKP serta memeriksa sejumlah saksi. Terduga pelaku kelahiran NTT. Korban meninggal akibat ada luka tusukan pisau,” ungkap Musihram.

    Untuk mengungkap kasus pembunuhan ini lanjut dia, Polsek Driyorejo juga dibantu dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.

    “Motif dan kronologi lengkap masih dalam pendalaman. Mohon waktu anggota di lapangan sampai saat ini masih melakukan olah TKP serta memeriksa sejumlah saksi,” paparnya.

    Sementara itu, secara terpisah Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak KBBPA Gresik, dr Titik Ernawati menyatakan dirinya prihatin dengan kejadian tersebut.

    Untuk itu, meminta aparat penegak hukum segera mengungkap kasus ini supaya tidak terjadi lagi.
    “Persoalan KDRT kerap dialami oleh perempuan yang seharusnya mendapat perlindungan. Saya berharap kasus yang terjadi di Driyorejo tidak terulang lagi,” pungkasnya. [dny/suf]

  • BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Hingga April 2025, Akibat La Nina!

    BMKG: Waspada Bencana Hidrometeorologi Hingga April 2025, Akibat La Nina!

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena masuknya musim hujan yang bersamaan dengan La Nina Lemah.

    Hal ini mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini berlangsung mulai November atau akhir tahun 2024 hingga setidaknya Maret atau April 2025.

    Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena anomali iklim global yang diakibatkan oleh suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang mendingin, lebih dingin dibandingkan biasanya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapinya karena fenomena ini dapat berdampak signifikan pada kondisi cuaca. Utamanya bagi masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, lereng-lereng gunung, dataran tinggi, juga sepanjang bantaran sungai,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari laman resmi BMKG.

    Dwikorita mengatakan, fenomena La Nina ini berpotensi mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

    Termasuk, kata dia, bencana banjir lahar hujan yang berpotensi terjadi ketika air hujan bercampur dengan material vulkanik dari gunung berapi berupa pasir, abu, dan bebatuan serta kayu atau pohon, terutama untuk gunung api yang saat ini sedang atau baru saja mengalami erupsi. Maka dari itu, menurutnya, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan seluruh komponen baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.

    Dwikorita menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia pada tahun 2025 adalah penyimpangan suhu muka laut di Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan perairan Indonesia. Penyimpangan suhu di wilayah ini berhubungan erat dengan fenomena La Nina Lemah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Selain itu, fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga mempengaruhi distribusi hujan di wilayah Indonesia.

    Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan lautan, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan dalam kategori normal, dengan jumlah berkisar antara 1.000 hingga 5.000 mm per tahun. Sebanyak 67% wilayah Indonesia diprediksi akan menerima curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun (kategori tinggi), meliputi sebagian besar Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung bagian utara, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan selatan, serta sebagian besar wilayah Papua.

    Sementara itu, 15% wilayah diprediksi mengalami curah hujan di atas normal, termasuk sebagian kecil Sumatera, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Papua bagian tengah. Di sisi lain, 1% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan di bawah normal, seperti di Sumatera Selatan bagian barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara.

    Dampak Positif La Nina

    Meski berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, lanjut Dwikorita, apabila dimitigasi dengan tepat, fenomena La Nina Lemah disebutnya memiliki sejumlah peluang positif yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, keberlimpahan air hujan akibat La Nina dapat dimanfaatkan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan dan air serta energi.

    Di sektor pertanian, papar Dwikorita, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang. Tentunya, kata Dwikorita, hal ini selaras dengan Program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berkeinginan Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat dan mencapai swasembada pangan.

    Tidak hanya itu, dengan langkah mitigasi yang tepat, lanjut dia, tingginya curah hujan akibat La Nina juga bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat, tambah dia, dapat memanen air hujan atau rainwater harvesting dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.

    “Untuk itu, penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya,” tuturnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan bahwa BMKG mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi melalui penyediaan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.

    Ardhasena menyampaikan, bahwa selama ini BMKG telah menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.

    “Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat,” paparnya.

    Sedangkan pada sektor energi, kata Ardhasena, BMKG menyediakan data radiasi matahari dan kecepatan angin guna mendukung optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Dengan informasi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan, menjaga ketersediaan air, dan memaksimalkan potensi energi terbarukan secara berkelanjutan.

    “Informasi iklim yang kami sampaikan harus diikuti oleh tindakan lanjut dari sektor terkait. Kami mendorong kementerian/lembaga/daerah dalam penyusunan program dan kebijakan bisa menyesuaikan prediksi iklim yang kami berikan. Tidak hanya antisipasi dan mitigasi bencana, namun juga berbagai sektor lainnya seperti transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, industri, hingga pertahanan keamanan,” pungkasnya. 

  • BMKG: Puncak Musim Hujan Antara November 2024 hingga Februari 2025

    BMKG: Puncak Musim Hujan Antara November 2024 hingga Februari 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan akan terjadi antara bulan November 2024 hingga Februari 2025.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pada Minggu (24/11/2024) menjelaskan, bahwa puncak musim hujan ini akan bervariasi pada beberapa wilayah Indonesia. “Pada bulan November hingga Desember 2024, sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami puncak musim hujan,” ujarnya.

    Wilayah yang dimaksud di antaranya sebagian Sumatera, pesisir selatan Pulau Jawa, serta Kalimantan.

    Sementara pada periode Januari hingga Februari 2025, wilayah yang diprediksi akan mengalami puncak musim hujan antara lain Lampung, Jawa bagian utara, sebagian Sulawesi, Bali, NTB, NTT, serta sebagian besar Papua.

    Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena menambahkan bahwa hingga pertengahan November 2024, indeks El Niño-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kecenderungan La Niña yang lemah.

    “Di sisi lain, indeks Indian Ocean Dipole menunjukkan nilai negatif menuju kondisi netral,” katanya.

    Kondisi ini berpotensi memengaruhi pola cuaca di Indonesia, dengan secara umum suhu permukaan laut di Tanah Air lebih hangat dari biasanya, yang berpotensi mendatangkan gangguan iklim basah hingga awal 2025.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto juga mengungkapkan terdapat dua bibit siklon tropis yang sedang berkembang di Samudra Hindia, yaitu bibit Siklon Tropis 96S di sebelah barat daya Bengkulu dan bibit Siklon Tropis 99B di sebelah barat Aceh.

    ‘Kedua bibit siklon ini berpotensi memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat,” ujarnya.

    Selain itu, beberapa fenomena atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin juga sedang aktif.

    Fenomena ini dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan, seperti hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi dini terhadap puncak musim hujan dan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi.

  • Warga RI di Wilayah Ini Punya Umur Harapan Hidup Pendek

    Warga RI di Wilayah Ini Punya Umur Harapan Hidup Pendek

    Jakarta, CNBC Indonesia – Umur Harapan Hidup (UHH) masyarakat Indonesia naik. Namun masih ada beberapa wilayah yang masih berada masih di rata-rata.

    UHH di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 72,39 tahun, meningkat 0,22 tahun atau 0,30%. Pertumbuhan UHH 2024 ini ternyata lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan pada periode 2020-2023 sebesar 0,25% per tahun.

    “UHH tahun 2024 meningkat 0,22 tahun atau 0,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020-2023 yang sebesar 0,25 persen per tahun,” kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/11/2024).

    UHH adalah indikator yang menggambarkan rata-rata usia yang diharapkan dapat dicapai oleh seseorang sejak lahir dengan asumsi kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan tetap stabil sepanjang hidupnya.

    Juga mencerminkan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti akses layanan kesehatan, tingkat pendidikan, pola hidup sehat, dan kondisi ekonomi.

    Faktanya, kenaikan UHH secara nasional, belum terakselerasi optimal terutama pada 10 provinsi ini yang mencatat nilai UHH di bawah rata-rata :

    Papua Pegunungan 64.80
    Sulawesi Barat 66.27
    Papua Selatan 66.45
    Maluku 66.99
    Papua Tengah 66.99
    Papua Barat 67.05
    Nusa Tenggara Barat 67.73
    Papua Barat Daya 67.85
    Nusa Tenggara Timur 67.99
    Papua 68.79

    Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan UHH terendah, yakni 64,8 tahun, dengan Kota Nduga sebagai daerah dengan angka terendah, yaitu 55,74 tahun.

    Rendahnya UHH di wilayah ini disebabkan oleh rata-rata lama sekolah yang hanya mencapai 4,21 tahun, sehingga mayoritas penduduk tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Kondisi ini berdampak pada rendahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan.

    Selain itu, jumlah tenaga kesehatan gizi yang hanya 247 orang sangat tidak memadai untuk melayani wilayah yang sulit dijangkau, sementara indeks kedalaman kemiskinan sebesar 6,21% mengindikasikan banyak penduduk yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

    Provinsi lain dengan UHH rendah adalah Sulawesi Barat dengan 66,27 tahun, yang dipengaruhi oleh minimnya infrastruktur kesehatan, kurangnya penyuluhan gizi, dan pola makan yang tidak bervariasi.

    Rata-rata lama sekolah di wilayah ini mencapai 8,15 tahun, menunjukkan pendidikan yang sedikit lebih baik dibandingkan Papua Pegunungan, tetapi jumlah tenaga kesehatan gizi yang hanya 362 orang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Kemudian, Papua Selatan mencatat UHH sebesar 66,45 tahun, yang dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah 8,32 tahun dan minimnya tenaga kesehatan gizi yang hanya berjumlah 120 orang. Meski demikian, indeks kemiskinan yang mencapai 3,71% tetap menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    Provinsi Maluku dan Papua Tengah masing-masing memiliki UHH sebesar 66,99 tahun. Di Maluku, rata-rata lama sekolah mencapai 10,26 tahun, dan jumlah tenaga kesehatan gizi sebanyak 824 orang tergolong cukup, meski distribusinya belum merata. Kemiskinan dengan indeks 3,10% masih menjadi tantangan.

    Di Papua Tengah, angka pendidikan lebih rendah dengan rata-rata lama sekolah hanya 6,12 tahun, sementara jumlah tenaga kesehatan gizi sangat minim, yaitu 87 orang. Indeks kedalaman kemiskinan yang mencapai 5,96% memperburuk akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar.

    Papua Barat mencatat UHH sebesar 67,05 tahun, dengan rata-rata lama sekolah 7,86 tahun. Namun, jumlah tenaga kesehatan gizi yang hanya 215 orang dan indeks kemiskinan sebesar 4,35% menjadi kendala utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah ini.

    Wilayah Nusa Tenggara juga menghadapi tantangan serupa. Nusa Tenggara Barat mencatat UHH sebesar 67,73 tahun dengan rata-rata lama sekolah 7,87 tahun.

    Meski memiliki jumlah tenaga kesehatan gizi sebanyak 1.145 orang, distribusinya yang tidak merata, terutama di wilayah pedesaan, menjadi hambatan. Indeks kedalaman kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar 2,44%.

    Sementara itu, Nusa Tenggara Timur dengan UHH 67,99 tahun memiliki rata-rata lama sekolah 8,02 tahun dan tenaga kesehatan gizi sebanyak 1.642 orang. Namun, indeks kemiskinan sebesar 3,41% masih menghambat perbaikan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.

    Papua Barat Daya mencatat UHH sebesar 67,85 tahun, dengan rata-rata lama sekolah 8,39 tahun. Meski tenaga kesehatan gizi berjumlah 387 orang, distribusinya belum merata, sementara indeks kedalaman kemiskinan sebesar 4,38% mencerminkan kondisi sosial ekonomi yang masih rentan.

    Papua memiliki UHH tertinggi di antara wilayah Papua lainnya, yakni 68,79 tahun. Namun, provinsi ini juga mencatat angka kematian anak tertinggi di Indonesia, yaitu 10,88 per 1.000 kelahiran hidup.

    Meskipun rata-rata lama sekolah di Papua mencapai 9,82 tahun, jumlah tenaga kesehatan gizi yang hanya 136 orang serta indeks kemiskinan sebesar 4,01% menunjukkan bahwa akses layanan kesehatan dan kebutuhan dasar masih terbatas.

    Secara keseluruhan, rendahnya UHH di beberapa wilayah disebabkan oleh kombinasi antara pendidikan rendah, minimnya tenaga kesehatan, serta tingkat kemiskinan yang tinggi, yang berdampak pada terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan kebutuhan dasar.

    (Iftha Nikmatul Khasanah/dce)

  • 2 Bibit Siklon Tropis Intai Wilayah RI, BMKG Minta Siaga Ancaman Ini

    2 Bibit Siklon Tropis Intai Wilayah RI, BMKG Minta Siaga Ancaman Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis dekat pulau Sumatra. Ini memberikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat di kawasan.

    Dari laporan BMKG, Sabtu (23/11/2024), pukul 07.00 WIB, Bibit siklon tropis 96S terpantau di Sumudera Hindia sebelar barat daya Sumatra, dengan pusaran sirkulasi sekitar 9.9 derajat lintang selatan dan 99.2 derajat bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knots atau 37 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1.008 hPa.

    “Secara umum potensi bibit siklon tropis 96S menjadi siklon tropis dalam 24 – 72 jam adalah rendah-sedang, sementara lebih dari 72 jam dapat menjadi sedang. Bibit siklon tropis 96S diperkirakan dalam 24 – 48 jam cenderung stationary kemudian bergerak perlahan ke arah selatan – barat daya,” tulis laporan itu.

    Sedangkan bibit siklon tropis 99B terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, dengan pusat sirkulasi 4.5 derajat lintang selatan dan 91.9 derajat bujur timur. Dengan kecepatan angin maksimum 15 knots atau 28 kilometer per jam, dengan tekanan udara minimum 1006 hPa.

    Perkiraan bibit siklon tropis ini menjadi siklon tropis juga rendah – sedang dalam kurun waktu 24 – 72 jam. Namun di atas 72 jam berpotensi sedang.

    “Bibit siklon tropis 99 B dalam 24 – 48 jam cenderung bergerak perlahan ke arah barat,” tulis dalam penjelasan BMKG.

    Meski kemungkinan menjadi siklon rendah – sedang, namun dampak tidak langsung adanya bibit siklon ini menciptakan hujan intensitas sedang hingga lebat. Khususnya pada kawasan Aceh, pesisir Sumatra Utara, pesisir barat Bengkulu, hingga Lampung.

    Adapun gelombang laut tinggi diperkirakan dengan tingkatan sedang atau 1.25 – 2.5 meter di beberapa wilayah. Seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Aceh, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian utara, perairan selatan Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa.

    Sedangkan gelombang yang tinggi yang menciptakan tinggi ombak 2.5 – 4.0 meter atau rough sea, di Perairan barat Kepulauan Nias hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan.

    Foto: Dampak tidak langsung bibit tropis 96S dan 99B. (BMKG)
    Dampak tidak langsung bibit tropis 96S dan 99B. (BMKG)

    (dce)