TRIBUNJATIM.COM – Seorang ayah dapat donasi Rp 361 juta dan mobil usai viral kerja bawa anak sakit parah naik motor.
Ayah di Malaysia itu bernama Mohd Azlan Ishak.
Pria berusia 36 tahun itu viral membawa bayinya yang sakit dan memakai ventilator ke rumah sakit dengan sepeda motor.
Setelah kisahnya viral hingga membeberkan status pernikahannya, Ishak mengaku kehidupannya kini semakin membaik.
Azlan mengungkapkan kelegaannya karena bisa terus hidup sederhana, namun yang penting baginya adalah melihat putranya kembali sehat dan bahagia.
Putranya, Aariz Zafran kini menunjukkan perkembangan positif meski terlahir dengan masalah paru-paru kronis dan bergantung pada alat bantu pernapasan sejak kecil.
“Saya bersyukur kehidupan setelah menikah lebih baik dari sebelumnya.
Bagaikan ‘kupu-kupu yang keluar dari kepompongnya’, kehidupan keluarga kami menjadi lebih bebas dan terbuka.
“Kondisi Aariz semakin membaik.
Ia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada oksigen.
Pagi dan malam, dia bisa bermain selama tiga jam tanpa tangki oksigen.
Hanya saja, gunakan tangki penuh hanya saat tidur.
“Berat badan anak saya sudah mencapai 17 kilogram (kg) di usia satu tahun lima bulan.
Saya meneteskan air mata saat melihatnya mulai berjalan dan dia mulai memanggil saya ‘abah’,” kata Azlan yang jelas tak bisa menyembunyikannya sukacita, melansir dari mStar via TribunTrends.
Setelah kisah Azlan viral, seorang operator bengkel otomotif di Alor Setar, Kedah mendonasikan sebuah mobil bekas Proton Persona untuk meringankan beban keluarga kecil tersebut.
Selain itu, Azlan juga menerima bantuan bulanan sebesar RM500 (Rp 1,8 juta) dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) untuk mendukung putranya yang membutuhkan perawatan berkelanjutan.
Meski menerima bantuan keuangan sekitar RM100.000 (Rp 361 juta) dari sumbangan masyarakat, Azlan tidak memanfaatkannya dan terus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya.
Bahkan, saat ini ia masih bekerja sebagai asisten di anjungan ikan dan mengantarkan stok bahan baku di sekitar Sungai Petani menggunakan sepeda motor miliknya sendiri.
“Kondisi mobil masih bagus dan kami gunakan untuk keperluan keluarga.
Terima kasih banyak atas bantuannya.
“Bantuan dana itu akan saya gunakan sepenuhnya untuk kebutuhan anak-anak saya, termasuk masa depan mereka.
Namun untuk kebutuhan sehari-hari, saya tetap akan bekerja keras sendiri.
Hanya saja Allah yang memberi rezeki dan merawat anak yang sakit itu.
Jadi biaya sekolah anak saya kalau sudah besar sudah tidak diperlukan lagi, dia bisa gunakan uang bantuan ini,” jelasnya.
Ketika kisahnya mendapat simpati banyak orang, seorang imam Masjid Al-Makruf, Alor Setar mengungkapkan bahwa Azlan dan wanita yang sering terlihat bersamanya, Norhidayu (36), belum menikah dan tinggal bersamanya.
Tudingan tersebut memicu berbagai spekulasi di masyarakat hingga Azlan mengaku belum bersatu sebagai pasangan sah pada 24 Mei 2024 lalu.
Setelah itu, Azlan dan Norhidayu langsung menikah pada 28 Mei 2024 dan kini masih tinggal serumah di Taman Kota Nelayan, Kedah.
Melihat kejadian tersebut sebagai pembelajaran, Azlan mengatakan pengalaman tersebut mengajarkannya untuk banyak berjuang dan berubah menjadi suami, ayah, dan pribadi yang lebih baik.
“Saya mengakui kesalahan saya di masa lalu, tetapi saya memahami bahwa orang-orang tidak mengetahui situasi sebenarnya.
Apapun yang terjadi, jangan sia-siakan nyawa bayi yang tidak bersalah.
Mereka masih percaya pada Tuhan.
“Sekarang, saya hanya ingin fokus membesarkan Aariz dan memastikan dia mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan saya sebagai ayahnya.
“Pengalaman yang saya lalui ini menjadi pembelajaran dan pelajaran berarti bagi diri saya sendiri.
Semoga bagi orang lain yang mengikuti perjalanan cerita kami,” ujarnya menutup perbincangan.
Sementara itu sebelumnya, kisah ayah bawa anak 3 tahunnya saat jadi kurir juga viral di media sosial.
Kisah nyata ini terjadi Suzhou, Hubei, China.
Melansir dari Eva via TribunTrends, si ayah masih berusia 24 tahun.
Menurut surat kabar Sohu, ia sering membawa putranya yang masih kecil ke tempat kerja.
Gambaran seorang anak laki-laki berusia 3 tahun yang duduk rapi di dalam kotak kargo di belakang ayahnya, di atas kendaraan listrik, membuat banyak orang merasa aneh.
“Mengapa kamu membawa anakmu ke tempat kerja, kasihan sekali anak itu? Ibunya Dimana bayinya?” tanya mereka.
Saat ditanya, pengirimnya hanya tersenyum kecut.
Semua orang ingin anaknya hidup sehat dan berkeluarga utuh.
Namun menurutnya ibu anak tersebut pergi tanpa penjelasan lebih lanjut, seolah tak pernah muncul dalam kehidupan ayah dan anak tersebut.
Meski mengalami kemalangan, anak yang “mencuri” itu berperilaku sangat baik, tidak menangis, dan tidak menimbulkan masalah saat ayahnya tidak ada.
Dia bermain sendiri dan menghabiskan sebagian besar waktunya duduk diam di bus di belakang punggung ayahnya.
Apa yang dipikul oleh pengirim muda di punggungnya bukanlah seorang anak tetapi tanggung jawab seorang ayah.
Ini membawa beban besar yang tidak semua orang memiliki kepercayaan diri dan kekuatan untuk melakukannya.
Banyak orang yang lewat melihat situasi ayah dan anak tersebut dan merasa sedih serta simpati.
Setelah memposting foto ayah dan anak di media sosial, banyak orang, terutama orang tua, yang sangat terharu dan dikagumi.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com