provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • Selesai dari KPK, Nawawi Pomolango dan Albertina Ho Kembali jadi Hakim

    Selesai dari KPK, Nawawi Pomolango dan Albertina Ho Kembali jadi Hakim

    Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Agung mengaktifkan kembali Nawawi Pomolango dan Albertina Ho setelah tidak lagi menjabat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

    Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Yanto menyebut berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 31 ayat (2) UU Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 29 huruf I UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang KPK yang telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2019, dan PP Nomor 36 Tahun 2011 keduanya tidak boleh merangkap jabatan sehingga diberhentikan sementara dari jabatan hakim.

    Nawawi Pomolango sebelumnya diangkat sebagai Pimpinan KPK dan Dr. Albertina Ho diangkat jadi anggota Dewan Pengawas KPK masing-masing untuk periode tahun 2019-2024.

    “Nawawi Pomolango dipromosikan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin dan Albertina Ho dipromosikan sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banten,” tuturnya di Jakarta, Sabtu (4/1).

    Yanto juga menjelaskan sebelum keduanya diangkat jadi Pimpinan KPK dan Anggota Dewan Pengawas KPK, keduanya masing-masing menjabat sebagai Hakim Tinggi Denpasar dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang.

    “Untuk itu Ketua Mahkamah Agung RI telah mengusulkan pemberhentian sementara sebagai Hakim kepada Presiden dan berdasarkan Kepres Nomor 18/P Tahun 2020 yang bersangkutan diberhentikan sementara sebagai Hakim sejak akhir Desember 2019 kemarin,” katanya.

    Namun setelah jabatan keduanya rampung sebagai pimpinan KPK, Ketua Mahkamah Agung RI telah mengusulkan pengaktifan kembali yang bersangkutan sebagai Hakim kepada Presiden.

    “Berdasarkan Kepres Nomor 162/P Tahun 2024 yang bersangkutan telah diaktifkan kembali sebagai Hakim di Lingkungan Peradilan Umum,” ujarnya.

  • Ketua Komisi XII DPR RI Apresiasi Lancarnya Suplai BBM Saat Nataru

    Ketua Komisi XII DPR RI Apresiasi Lancarnya Suplai BBM Saat Nataru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya memberikan apresiasi kepada Pemerintah atas penanganan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lancar dan bagus, serta andal secara nasional selama kegiatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

    Karena pada akhir tahun 2024 menuju tahun baru 2025 mobilitas masyarakat dalam berbagai kegiatan sangat tinggi, antara lain karena liburan panjang sekolah dan kantor serta terkait juga dengan kegiatan ibadah umat Nasrani.

    “Saya sudah cek ke BPH Migas dan juga Patra Niaga terutama yang ada di beberapa daerah seperti Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Bali suplai BBM dan LPG lancar dan aman tidak ada kendala, demikian juga minyak tanah untuk wilayah timur seperti NTT,” ucap Bambang, dikutip Sabtu (04/01/2025).

    Dia pun menyebut dirinya juga telah mengecek pelayanan dan operasional SPBU di beberapa provinsi. Hasilnya, konsumsi BBM non subsidi di masyarakat justru terlihat ada peningkatan, sementara BBM bersubsidi seperti Solar dan Pertalite justru ada penurunan, selama periode Nataru 2024/2025.

    “Jam operasi serta pelayanan SPBU kepada masyarakat dapat optimal selama Nataru. Saya cek di beberapa provinsi selama Nataru produk Solar dan Pertalite justru turun sedangkan Pertamax dan Pertamax Turbo justru mengalami peningkatan 5-12%. Di daerah perkotaan aplikasi My Pertamina cukup bagus interaksi penggunaannya. Untuk itu saya mendorong kepada Pertamina untuk terus melakukan inovasi dan upaya lanjutan dalam mengembangkan penggunaan aplikasi My Pertamina yang lebih luas pada pelanggan Pertamina,” tuturnya.

    Dirinya pun turut mengapresiasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia atas pengawasannya untuk kelancaran suplai BBM di Tanah Air.

    “Saya juga memberikan apresiasi kepada Menteri ESDM yang saya tahu selama Nataru sangat tinggi perhatiannya atas kelancaran suplai BBM se-Indonesia. Saya perhatikan Beliau sangat concern soal ini selama Nataru, bahkan sampai ke beberapa provinsi di bagian timur, tengah dan barat Indonesia untuk melakukan pengecekan langsung kesiapan suplai BBM menjelang dan selama Nataru,” ucapnya.

    “Mudah-mudahan kinerja yang baik dari semua pihak selama Nataru merupakan awal yang baik bagi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam pelayanan BBM kepada masyarakat Indonesia secara profesional dan andal,” tandasnya.

    (fsd/fsd)

  • Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

    Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di penutupan 2024 dan mengawali tahun yang baru, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau bankjatim sukses mencatatkan tonggak sejarah baru dengan berhasil menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia dalam Kelompok Usaha Bank (KUB).

    Prestasi ini tidak hanya menjadi cerminan dari kerja keras dan komitmen seluruh insan BJTM, tetapi juga merupakan bukti nyata atas kepercayaan yang terus diberikan oleh nasabah, investor, dan masyarakat Jawa Timur.

    Sebagai bagian dari langkah strategis, BJTM kini telah menjadi perusahaan induk terhadap 5 BPD melalui KUB. Yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank NTT, Bank Banten, dan Bank Sultra.

    Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menuturkan, melalui KUB, BJTM mengajak 5 BPD tersebut untuk bersama-sama bersinergi, berkolaborasi dan tumbuh bersama membangun Indonesia. Secara spesifik, sinergitas KUB BJTM ini meliputi aspek permodalan, aspek bisnis & keuangan, aspek pendukung lainnya.

    “Dari aspek permodalan, kami telah mengalokasikan penyertaan modal lebih dari Rp 300 miliar kepada lima BPD tersebut. Sedangkan dari aspek bisnis & keuangan, BJTM akan mensinergikan potensi bisnis. Baik dari sisi produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masing – masing bank dan juga konsolidasi laporan keuangan. Untuk aspek pendukung, bersama dengan 5 BPD, BJTM akan menghadirkan value creation beyond business yang sesuai dengan karakteristik BPD baik dari penguatan GCG, Corporate Culture, maupun Information Technology,” papar Busrul dalam keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

    Menurutnya, aksi korporasi KUB ini selain sebagai bentuk pengembangan bisnis bankjatim sekaligus juga sebagai bentuk respon aktif BJTM terhadap roadmap penguatan BPD 2024-2027 yang diluncurkan oleh OJK beberapa waktu lalu.

    Busrul menambahkan, dari aspek internal, seiring dengan pelaksanaan aksi korporasi KUB, BJTM juga telah mempersiapkan diri melalui transformasi terhadap 5 pilar yang menjadi fundamental bisnis perseroan. Peningkatan keunggulan di bidang human capital, penguatan struktur organisasi untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan sinkronisasi prosedur yang lebih adaptif dengan tetap berasaskan pada kehati-hatian, dan peningkatan utilitas di aspek teknologi informasi.

    Selanjutnya pilar terakhir adalah implementasi aksi korporasi penyertaan modal untuk kebutuhan pembentukan KUB.

    “Dipercayanya bankjatim untuk bekerjasama dengan 5 BPD ini semakin memperkuat positioning bahwa BJTM memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dari sisi fundamental. Bersama-sama, BJTM dan 5 BPD akan membangun pondasi keuangan yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional demi menuju visi bankjatim sebagai BPD No 1 di Indonesia,” ungkap Busrul.

    Sebagai bank yang terus menjadi inovatif dan terpercaya, bankjatim telah membuktikan bahwa BPD dapat bersaing di kancah nasional. Maka dari itu, BJTM berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan memperkuat pertumbuhan bisnisnya. Adapun kinerja yang solid yang ditunjukkan pada periode November 2024, yakni aset bankjatim mencapai Rp 109,09 triliun, penyaluran kredit Rp 63,90 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga berada di angka Rp 87,96 triliun, dan laba sebesar Rp 1,02 triliun.

    Kemudian, inovasi layanan keuangan berkelanjutan dari Jconnect sukses mencatatkan angka pengguna sebanyak 811.575 user pada November 2024. “Hal tersebut memperlihatkan peran BJTM yang terus bergerak bersama masyarakat dan pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Busrul.

    Di sisi lain, bankjatim juga menjadi salah satu perusahaan publik yang konsisten membagikan dividen tinggi selama lebih dari 10 tahun, bankjatim optimis dapat mempertahankan tradisi ini melalui kinerja keuangan berkelanjutan.

    “Menutup tahun dengan pencapaian tersebut, kami optimis untuk melanjutkan tren positif pada tahun mendatang, Hal ini sejalan dengan semangat membangun ekonomi nasional yang lebih kuat dan berdaya saing, sekaligus memberikan hasil maksimal bagi para pemangku kepentingan di 2025 mendatang,” pungkas Busrul.

    (adv/adv)

    Next Article

    Pembayaran Digital Berpotensi Besar, Ini Kesuksesan FEKDI X KKI 2024

  • Layani 156.490 Pengguna saat Tahun Baru 2025, Penumpang LRT Jabodebek Naik 132 Persen – Page 3

    Layani 156.490 Pengguna saat Tahun Baru 2025, Penumpang LRT Jabodebek Naik 132 Persen – Page 3

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) Asdo Artriviyanto mengatakan LRT Jakarta akan tersambung ke Stasiun Manggarai mulai 2025, tahun depan. Dengan begitu, integrasi moda semakin lengkap.

    Asdo mengatakan targetnya pada 2025 nanti LRT Jakarta yang dikelola Jakpro yang melayani rute dari Velodrome akan tersambung ke Stasiun Manggarai. Artinya, pengguna juga bisa melanjutkan perjalanan menggunakan KRL Jabodetabek melalui titik tersebut.

    “LRT Jakpro Jakarta, LRT Jakarta ini juga akan nyambung di tahun depan di Manggarai, yang dari arah Velodrome, yang dari Rawamangun-Manggarai,” ujar Asdo dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

    Informasi, Stasiun Manggarai jadi pusat transit layanan KRL Jabodetabek. Tambahan tersambungnya moda tadi akan menambah integrasi antar layanan.

    “Nah ini kalau sudah beroperasi ini akan menambah integrasi juga,” kata dia.

    Asdo menerangkan, pengguna juga bisa mengakses KA Bandara Soekarno-Hatta melalui skybridge yang ada di Stasiun Manggarai.

    “Orang yang dari daerah utara, Kelapa Gading, rawamangun semuanya bisa menikmati teranotasi publik melalui LRT Jakpro menuju ke Manggarai dan bisa langsung ada skybridge turun ke stasiun bandara. Bisa menikmati (KA) bandara dan itu nanti tersambung juga dengan (stasiun) Dukuh Atas. Jadi semakin bagus,” tuturnya.

    Asdo turut mengatakan terus memberikan masukan kepada regulator terkait dengan integrasi layanan tersebut. Harapannya, bisa semakin mudah digunakan oleh masyarakat.

    “Karena kita ikut memberikan masukan kepada pemerintah terkait integrasi ini dan kita rutin ada diskusi dengan stakeholder pemerintah untuk terus membangun integrasi ini agar semakin baik terutama di wilayah Jabodetabek,” pungkasnya.

     

     

  • Butuh kajian lebih lanjut, Stasiun Karet tak langsung ditutup

    Butuh kajian lebih lanjut, Stasiun Karet tak langsung ditutup

    Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline melintas menuju area Stasiun Karet, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana penutupan Stasiun Karet pada tahun ini lantaran dinilai berdekatan dengan Stasiun BNI City dan sebagai upaya efisiensi pengembangan ekosistem perkeretaapian agar lebih optimal. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

    KCI: Butuh kajian lebih lanjut, Stasiun Karet tak langsung ditutup
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 22:16 WIB

    Elshinta.com – Kereta Commuter Indonesia (KCI)/KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet di Jakarta Pusat dalam waktu dekat, karena masih butuh kajian lebih lanjut.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus memaparkan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian, serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/1).

    Selain masih membutuhkan pendalaman dengan sejumlah pihak, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City.

    Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki, agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun. Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM.

    Wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya mempertimbangkan faktor keselamatan di samping bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

    Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan ke depannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

    Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

    Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam setahun terakhir (2024) sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.

    Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

    Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti: Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” kata Joni pula.

    Sumber : Antara

  • Uang Rp 1,3 Miliar Donasi Agus Salim Akhirnya Diserahkan ke Korban Bencana Alam

    Uang Rp 1,3 Miliar Donasi Agus Salim Akhirnya Diserahkan ke Korban Bencana Alam

    Jakarta, Beritasatu.com – Pratiwi Noviyanthi  akhirnya berupaya mengakhiri kisruh uang yang terkumpul di rekening yang ada di yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan (RPK) dengan menyerahkannya untuk korban bencana alam. Uang senilai Rp 1,3 miliar rencananya akan disumbangkan untuk korban bencana alam Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur. 

    Rencana tersebut dilakukan Noviyanthi Pratiwi saat menjadi pengisi acara di siniar Denny Sumargo yang dikutip Beritasatu.com, Sabtu (4/1/2025). Dalam siniar itu Noviyanthi Pratiwi yang ditemani rekannya dari yayasan RPK, Gerry menyerahkan bukti mutasi rekening yayasan RPK.

    “Jadi buat saya, usaha saya sudah cukup untuk Mas AS (Agus Salim). Jadi tanggung jawab saya sudah selesai sampai di sini,” ujar Pratiwi Noviyanthi. 

    Langkah tersebut dilakukan karena Noviyanthi Pratiwi merasa tidak ada niatan dari Agus Salim untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh yayasan RPK untuk memanfaatkan donasi tersebut. Alokasi donasi yang disiapkan untuk proses penyembuhan mata Agus Salim di rumah sakit justru tidak pernah diikuti oleh Agus Salim. 

    Pratiwi Noviyanthi (tengah) menunjukkan mutasi rekening yayasan RPK yang jumlahnya mencapai Rp 1,3 miliar. – (YouTube/Denny Sumargo)

    “Dari awal kita sudah berbaik hati untuk menawarkan berkali-kali. Kita bahkan bilang kita depositkan di rumah sakit JEC. Berapa nomimalnya kita depositkan (untuk) dipakai. Tapi berkali-kali tidak datang dan pada akhirnya kita dilaporin,” ujar Pratiwi Noviyanthi. 

    Diketahui uang senilai Rp 1,3 miliar yang terkumpul dalam rekening yayasan RPK termasuk di dalamnya adalah donasi untuk Agus Salim yang mengalami kebutaan karena disiram air keras. Donasi untuk Agus Salim sendiri dimulai pada Oktober 2024 setelah diinisiasi oleh Denny Sumargo saat pihak Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi  menjadi bintang tamu siniar milik selebritas tersebut. 

    Hanya saja sejak saat itu konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan  Agus Salim terjadi dan melebar ke mana-mana. Yayasan RPK kemudian meminta agar donasi yang diterima Agus Salim dimasukkan ke rekening yayasan untuk dipantai penggunaannya. 

    Hal itu terjadi karena ada banyak donatur yang kecewa karena donasi yang masuk ke rekening pribadi Agus Salim digunakan untuk kepentingan pribadi bukan untuk keperluan penyembuhan. Hanya saja Pratiwi Noviyanthi dituduh telah menggunakan donasi tersebut. Bahkan dikatakan donasi tersebut sudah habis terkuras. 

    Untuk membuktikannya, Pratiwi Noviyanthi membawa bukti mutasi rekening ke Denny Sumargo.  Pada Desember 2024, diketahui bahwa rekening yayasan RPK masih berjumlah Rp 1,3 miliar. “Saya menunjukkan bukti keluar masuknya dana,” tegas Pratiwi Noviyanthi.

    Hanya saja langkah kejutan justru dilakukan oleh Pratiwi Noviyanthi dan yayasan RPK. Donasi sebesar Rp 1,3 miliar itu justru kini diserahkan untuk korban bencana Gunung Lewotobi Laki-laki. 

    “Rencananya akan diberikan kepada kegiataan kesejahteraan sosial. Dalam hal ini kita suda berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinsos. Dalam hal penyaluran yang paling mudah perizinannya adalah bencana alam,” ujar Gerry dari yayasan RPK. 

    “Dalam hal ini kami akan serahkan ke korban bencana alam Lewotobi, NTT, ” sambung Gerry. 

    Pada kesempatan yang sama, kuasa hukum donatur Agus Salim, Pablo Benua juga menjadi saksi rencana tersebut. Pablo Benua yang mewakili 537 donatur Agus Salim mengatakan pengalihan donasi ke pihak lain sejak awal memang menginginkan hal tersebut. 

    Hal itu menurutnya menjadi kabar baik buat donatur yang telah memberikan kuasa hukum kepadanya. Ini menurutnya menjadi kabar yang luar biasa untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi. “Kami tunggu kabar baiknya untuk segera uang itu diberikan kepada penerima manfaat lain, kepada orang-orang yang jauh lebih membutuhkan,” harap Pablo Benua. 

     

  • KAI operasikan  56 kereta api tambahan untuk antisipasi lonjakan penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru

    KAI operasikan 56 kereta api tambahan untuk antisipasi lonjakan penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru

    Rabu, 18 Desember 2024 18:28 WIB

    Masinis KA Argo Sindoro naik ke gerbong kereta di Stasiun Kota Tua, Jakarta, Rabu (18/12/2024). PT KAI akan mengoperasikan 52 KA tambahan untuk perjalanan jarak menengah dan jauh kelas komersial, 2 KA jarak Jauh PSO dan 2 KA lokal komersial dengan masing-masing kapastitas sebanyak 491.976 kursi , KA jarak menengah dan jauh kelas komersial 10.600 kursi, KA jarak jauh PSO, dan KA lokal komersial 14.600 kursi untuk masa libur Natal dan Tahun Baru 2025. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

    Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat mengatur perjalanan kereta di Gedung Pusdalops KA Manggarai Operation Control Center, Jakarta, Rabu (18/12/2024). PT KAI akan mengoperasikan 52 KA tambahan untuk perjalanan jarak menengah dan jauh kelas komersial, 2 KA jarak Jauh PSO dan 2 KA lokal komersial dengan masing-masing kapastitas sebanyak 491.976 kursi , KA jarak menengah dan jauh kelas komersial 10.600 kursi, KA jarak jauh PSO, dan KA lokal komersial 14.600 kursi untuk masa libur Natal dan Tahun Baru 2025. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

    Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api Terpusat mengatur perjalanan kereta di Gedung Pusdalops KA Manggarai Operation Control Center, Jakarta, Rabu (18/12/2024). PT KAI akan mengoperasikan 52 KA tambahan untuk perjalanan jarak menengah dan jauh kelas komersial, 2 KA jarak Jauh PSO dan 2 KA lokal komersial dengan masing-masing kapastitas sebanyak 491.976 kursi , KA jarak menengah dan jauh kelas komersial 10.600 kursi, KA jarak jauh PSO, dan KA lokal komersial 14.600 kursi untuk masa libur Natal dan Tahun Baru 2025. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

  • Beberkan Quick Win 2025, Pratikno Singgung Stunting hingga Akses Pendidikan

    Beberkan Quick Win 2025, Pratikno Singgung Stunting hingga Akses Pendidikan

    Jakarta, Beritasatu.com –  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno membeberkan fokus program dan quick wins Kemenko PMK pada 2025. Hal itu diungkapkan saat menerima audiensi dari B-Universe di kantor Kementerian Koordinator PMK, Jakarta, Jumat (3/1/2025).

    Audiensi ini dihadiri Executive Chairman Enggartiasto Lukita, Pemimpin Redaksi BTV Zaki Amrullah, Pemimpin Redaksi Beritasatu.com Syukri Rahmatullah dan sejumlah karyawan B-Universe.

    Pratikno menegaskan, visi dan misi kementerian tidak bisa berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari visi dan misi presiden. “Visi misi menteri tidak ada, yang ada adalah visi misi presiden. Seperti yang diketahui publik, ada Nawacita yang dijabarkan dalam berbagai program prioritas, termasuk quick win 2025. Sebagian besar program ini berada dalam koordinasi Kemenko PMK,” jelas Pratikno.

    Kemenko PMK saat ini mengoordinasikan delapan kementerian, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

    Pratikno menjabarkan, dari program quick win 2025, lima program utama yang berada dalam koordinasi Kemenko PMK, yaitu eenovasi sekolah dan pembangunan sekolah unggulan, penanggulangan TBC, pembangunan rumah sakit, skrining kesehatan gratis, dan pengentasan stunting.

    Ia juga menekankan pentingnya pengentasan stunting sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. “Stunting sangat memengaruhi kualitas SDM kita. Penyebabnya kompleks, bukan hanya soal gizi, tetapi sanitasi, kesehatan ibu selama 1.000 hari pertama, hingga pernikahan dini,” kata Pratikno.

    Menko PMK menjelaskan, penanganan isu stunting melibatkan lintas kementerian, termasuk yang berada di luar koordinasi Kemenko PMK, seperti Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra).

    Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga memberikan arahan tambahan berupa digitalisasi pendidikan sebagai bagian dari quick win 2025. Menurut Pratikno, program ini diharapkan mampu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

    Selain quick win 2025, Kemenko PMK juga diminta menangani isu penanganan bencana sesuai amanat Undang-Undang tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berada dalam koordinasi Kemenko PMK.

    Menurutnya, saat ini perhatian difokuskan pada beberapa bencana, seperti erupsi gunung di Flores Timur, konflik sosial di Adonara, hingga persiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah.

    “Menurut BMKG, perubahan suhu air laut memicu potensi hujan deras berisiko mengakibatkan bencana. Ini menjadi fokus tambahan dalam kesibukan kami beberapa waktu terakhir,” ujar Pratikno.

  • KAI Sebut Stasiun Karet Tak Akan Ditutup Dalam Waktu Dekat – Halaman all

    KAI Sebut Stasiun Karet Tak Akan Ditutup Dalam Waktu Dekat – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

    KAI Commuter, selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, masih melakukan kajian.

    Rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

    “Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” tegasnya.

    Dalam menggodok kajian ini, KAI Commuter melibatkan sejumlah pihak untuk melakukan pendalaman.

    Adapun KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City.

    Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

    “Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM,” ujar Joni.

    Alasan Pengintegrasian Stasiun Karet dan BNI City

    Ia mengklaim wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya karena mempertimbangkan faktor keselamatan.

    Di samping itu, bertujuan juga untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

    Pemangkasan waktu tempuh ditargetkan bisa terpangkas dari 1 jam menjadi sekitar 40 menit.

    “Diharapkan kedepannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang,” ucap Joni.

    Wacana pengintegrasian ini juga dalam rangka mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

    Berdasarkan data KCI, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, pada 2024 ada sebanyak 1,5 juta penumpang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.

    Lewat peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini, ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

    Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City.

    Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.

    Contohnya seperti Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” pungkas Joni.

    Stasiun Karet akan Ditutup

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana menutup Stasiun Karet karena jaraknya yang terlalu dekat dengan Stasiun BNI City.

    Direktur Pengembangan Usaha & Kelembagaan KAI Rudi As Aturridha mengatakan, bagi penumpang yang hendak ke arah Karet, bisa dilakukan dengan berjalan kaki.

    “Stasiun karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja,” kata Rudi ketika ditemui di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2025).

    Menurut dia, tidak efektif jika Stasiun Karet dan Stasiun BNI City dioperasikan secara bersamaan karena jaraknya yang terlalu dekat.

    Nantinya, perjalanan KRL akan berhenti untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di Stasiun BNI City.

    Apabila ada penumpang yang hendak menuju Karet, ia mengatakan PT KAI telah membuat selasar yang bisa dilewati.

    “Kami sudah buat yang selasarnya sampai dengan ke BNI City, sehingga trafiknya pun akan lebih cepat. Enggak perlu lagi berhenti (di Stasiun Karet), tapi langsung berhenti di sini (di Stasiun BNI City),” ujar Rudi.

    Ditemui di tempat sama, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artrivianto belum bisa membeberkan kapan waktu pastinya dari penutupan Stasiun Karet.

    Sebab, saat ini masih menunggu penyesuaian dari Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.

    “Rencana di 2025. Waktunya kita menunggu penyesuaian Gapeka 2025. Nanti tunggu Gapeka 2025,” kata Asdo. 

  • KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

    KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

    Jakarta

    KAI Commuter Indonesia selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Rencana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City disebut masih membutuhkan pembahasan mendalam.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

    Dia mengatakan masih dibutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait terkait integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang.

    Dia mengatakan saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Joni mengatakan peningkatan kualitas dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

    Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM. Joni mengatakan wacana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City di Kawasan Dukuh Atas Jakarta atas pertimbangan faktor keselamatan dan memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

    Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan ke depannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang. Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

    Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti: Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” tutup Joni.

    (jbr/whn)