[POPULER JABODETABEK] Bagaimana Azis Bertahan dengan Penghasilan Rp 50.000 Per Hari sebagai Pedagang Starling? | Mereka Tak Temukan Jalan Keluar dari Kebakaran Glodok Plaza…
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Berita populer Jabodetabek pada Selasa (21/1/2025), dimulai dari kisah
pedagang asongan
, Azis yang bertahan dengan penghasilan Rp 50.000 per hari.
Kemudian, berita tentang penjual gorengan di Jakarta yang harus membuang dagangannya yang tak laku menjadi berita populer berikutnya.
Sementara itu, berita tentang para korban kebakaran yang ditemukan di lokasi berbeda di lantai 8
Glodok Plaza
, turut menarik perhatian publik.
Ketiga berita di atas masuk dalam jajaran berita populer Jabodetabek, berikut paparannya:
Hidup di kota metropolitan seperti Jakarta dengan penghasilan Rp 50.000 per hari tentu bukan perkara mudah.
Abdul Azis (58), seorang pedagang kopi keliling yang dikenal dengan sebutan starling, membuktikan dirinya mampu bertahan dengan berbagai cara meskipun menghadapi tantangan besar.
Azis memulai usahanya sebagai pedagang kopi keliling dua tahun lalu, setelah pensiun dari pekerjaannya sebagai anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kalibata.
Selama tujuh tahun menjalani profesi tersebut, ia merasa pendapatannya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Namun, setelah pensiun pada usia 56 tahun, ia harus mencari cara lain untuk tetap bertahan hidup.
Berjualan kopi keliling membuat penghasilannya jauh lebih kecil. Azis mengungkapkan bahwa pendapatan kotornya per hari berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000, tergantung jumlah pelanggan.
Setelah dikurangi biaya operasional, ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 50.000 setiap harinya.
Baca selengkapnya
di sini
.
Beberapa pedagang gorengan di Jakarta berbagi cerita tentang tantangan terbesar yang mereka hadapi saat berjualan. Salah satunya adalah Virna (35), yang menjajakan aneka gorengan frozen food di pelataran rumahnya.
Warga Manggarai, Jakarta Selatan, ini mengungkapkan bahwa kendala terbesarnya dalam berdagang adalah ketika dagangannya sepi pembeli.
“Tantangan paling besar itu kalau dagangan nggak laku,” ujar Virna saat diwawancarai
Kompas.com
, Selasa (21/1/2025).
Ketika dagangannya tidak laku, stok frozen food yang ia jual sering kali menjadi asam sehingga harus dibuang.
“Kalau ada makanan sisa, apalagi frozen, kan nggak bisa lama-lama keluar masuk kulkas, jadi asam. Bakso aja kadang harus dibuang,” tutur Virna.
Menurut Virna, stok frozen food yang ia jual umumnya hanya bisa bertahan antara tiga hingga lima hari.
Baca selengkapnya
di sini
.
Asap pekat masih menggantung di udara ketika petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil mencapai lantai 8 Glodok Plaza.
Bau hangus menyengat, bercampur dengan kepulan debu dari bangunan yang nyaris runtuh.
Di antara puing-puing dan sisa-sisa kepanikan pada Rabu (15/1/2025) malam itu, mereka menemukan delapan jasad yang tak lagi bernyawa.
Tak ada yang tahu pasti bagaimana detik-detik terakhir para korban itu sebelum api melalap segalanya.
Apakah para korban berusaha mencari jalan keluar?, atau terjebak dalam kepanikan?. Namun yang pasti, mereka tak pernah sampai ke pintu keselamatan.
Baca selengkapnya
di sini
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR
-
![[POPULER JABODETABEK] Bagaimana Azis Bertahan dengan Penghasilan Rp 50.000 Per Hari sebagai Pedagang Starling? | Mereka Tak Temukan Jalan Keluar dari Kebakaran Glodok Plaza…
Megapolitan
22 Januari 2025](https://i3.wp.com/asset.kompas.com/crops/IctT58ze7wuzdErvuMh64Pm4Kfk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/20/678e7a9a13c1b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
[POPULER JABODETABEK] Bagaimana Azis Bertahan dengan Penghasilan Rp 50.000 Per Hari sebagai Pedagang Starling? | Mereka Tak Temukan Jalan Keluar dari Kebakaran Glodok Plaza… Megapolitan 22 Januari 2025
-

Oknum TNI Diduga Jual Beras Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Jakarta –
Seorang anggota TNI diduga menjual beras bantuan untuk para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, oknum tersebut sedang diproses Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Pom AD).
“Itu anggota dari Batalyon Perbekalan Angkutan. (Kasusnya) sudah lama, sedang diproses hukum oleh Pom AD,” kata Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, dilansir detikBali, Selasa (21/1/2025).
Nunes berharap aparat desa hingga orang yang membeli beras bantuan itu turut diproses hukum. “Ada maling karena ada kesempatan,” pungkasnya.
Sementara, Ketua BPD Desa Ile Gerong Yakobus Bala Talar (47), mengaku telah menghitung laporan dari masyarakat terkait beras bantuan yang dijual anggota TNI tersebut. Dia menyebut kurang lebih 17 karung beras yang dijual.
“Kami dengar langsung dari masyarakat, klarifikasi itu 17 (karung beras bantuan yang diperjualbelikan),” kata Yakobus, Selasa.
Yakobus telah menggelar rapat internal untuk mengklarifikasi kasus tersebut dengan Pemdes Ile Gerong. Dia mendatangi posko pengungsian penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk memastikan apakah ada beras yang keluar dari posko tersebut.
(azh/azh)
-

1 dari 5 Anak di RI Kena Anemia, DKI Catat Kasus Paling Tinggi! Capai 40 Persen
Jakarta –
Satu dari lima anak di Indonesia teridentifikasi mengidap anemia. Meski secara nasional prevalensi kasus anemia pada anak menurun di bawah 20 persen, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan sejumlah wilayah masih mencatat 50 hingga 70 persen kasus anemia.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi menyebut DKI Jakarta menjadi provinsi dengan peningkatan kasus anemia tertinggi. Dalam satu tahun terakhir, sekitar 40 persen anak ditemukan mengidap anemia berdasarkan pemeriksaan di sekolah dasar kelas 5 dan sekolah menengah pertama kelas 7.
“Semua ini terjadi karena ada perubahan pola makan, saat ini banyak iklan-iklan tandingan pola makan yang sehat, sehingga keluarga rentan sulit memilih makanan yang lebih bergizi,” tutur Maria dalam diskusi bersama Selasa (21/1/2025).
Pemerintah juga mengupayakan pemberian suplemen penambah darah yang rutin dilakukan satu kali dalam sepekan. Kemenkes RI juga melakukan pemeriksaan hemoglobin pada siswa 1 SMP dan 1 SMA.
Hasilnya, beberapa wilayah menunjukkan penurunan, dan beberapa lainnya mengalami tren sebaliknya.
Tren gizi pada remaja juga relatif mengkhawatirkan. Ada 32 persen remaja yang mengonsumsi makanan tinggi garam, 78 persen mengonsumsi makanan berpenyedap tinggi, bahkan 65 persen anak dilaporkan tidak sarapan.
Minimnya gizi pada anak memicu kondisi anemia. Salah satu sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dilaporkan mencatat 70 persen siswanya terkena anemia, akibat kekurangan sumber pangan di tengah situasi kesulitan ekonomi.
(naf/kna)
-
/data/photo/2025/01/21/678f1a59dc1e1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Tantangan Berat Pedagang Gorengan di Jakarta, Tak Laku Harus Dibuang Megapolitan
Tantangan Berat Pedagang Gorengan di Jakarta, Tak Laku Harus Dibuang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah
pedagang gorengan
di Jakarta menceritakan tantangan terbesar mereka selama menjajakan dagangannya, salah satunya Virna (35) yang berdagang aneka gorengan
frozen food
di pelataran rumahnya.
Virna yang merupakan warga Manggarai, Jakarta Selatan, ini mengaku bahwa tantangan terbesarnya dalam berdagang adalah ketika tak ada yang membeli dagangannya.
“Tantangan terbesarnya kalau dagangan sepi,” ucap Virna saat diwawancarai
Kompas.com
, Selasa (21/1/2025).
Jika dagangannya sepi, stok
frozen food
yang ia jual kerap kali menjadi asam sehingga terpaksa dibuang.
“Makanan sisa apalagi, aku kan
frozen
kadang enggak bisa lama-lama keluar masuk kulkas asam, bakso aja dibuang,” ucap Virna.
Stok
frozen food
, kata Virna, paling lama bisa bertahan tiga sampai lima hari.
Jika sudah lima hari,
frozen food
tersebut sudah kerap berubah warna dan rasa karena sering keluar masuk kulkas.
Apabila sudah berubah rasa sedikit saja, Virna mengaku tak berani menjualnya kepada pembeli.
Senada dengan Virna, pedagang gorengan bernama Zaenudin (42) juga merasa bahwa tantangan terbesarnya selama berjualan adalah dagangannya tidak habis.
“Ya, sebenarnya kalau laku enggak ada tantangan, tapi kalau enggak laku itu jadi tantangan,” ucap Zaenudin.
Namun, Zaenudin juga menyadari tak bisa selalu memaksa dagangannya bisa terus habis setiap harinya.
Alhasil, ia dan keluarganya akan memakan sendiri gorengan yang tak habis dijuam.
“Cuma kan enggak bisa dipaksa, ya, udah dimakan aja,” tutur Zaenudin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/20/678e2757c37bf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lagi, Gunung Lewotobi 4 Kali Meletus, Semburkan Abu Vulkanik 1,3 Km Regional 20 Januari 2025
Lagi, Gunung Lewotobi 4 Kali Meletus, Semburkan Abu Vulkanik 1,3 Km
Tim Redaksi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com
–
Gunung Lewotobi Laki-laki
yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami empat kali letusan pada Senin (20/1/2025) antara pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, letusan tersebut memiliki amplitudo berkisar antara 8.1-38 mm.
Kepala PGA Lewotobi Laki-laki,
Herman Yosef Mboro
menjelaskan, durasi letusan berkisar antara 61-176 detik. “Durasinya 61-176 detik,” ujar Herman dalam keterangannya pada Senin petang.
Letusan ini menghasilkan kolom abu dengan ketinggian antara 800-1.300 meter di atas puncak kawah.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, mengarah ke barat laut, utara, dan timur laut.
Herman mengimbau masyarakat di sekitar gunung untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari wilayah sektoral barat daya, utara, dan timur laut sejauh enam kilometer.
“Wasapadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama di daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote,” tambah Herman.
Hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan pada level III siaga.
Masyarakat diharapkan untuk tetap memantau perkembangan informasi dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/20/678e110c963f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai Mandikan Cucu, Nenek di Kupang Tewas Tertindih Rumahnya yang Longsor Regional 20 Januari 2025
Usai Mandikan Cucu, Nenek di Kupang Tewas Tertindih Rumahnya yang Longsor
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– JBE, seorang nenek berusia 58 tahun asal Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas setelah rumah yang ditempatinya terkena longsor.
“Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 07.00 Wita di RT 007 RW 002, Kampung Amanuban, Kelurahan Oebufu,” kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung kepada
Kompas.com,
Senin (20/1/2025).
Aldinan menuturkan, kejadian berawal pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Setelah JBE selesai memandikan cucunya, dia kembali ke dapur.
Namun, tak lama kemudian, terdengar bunyi gemuruh dan terjadi reruntuhan pada tembok penahan yang menimpa bangunan dapur di bawahnya.
“Anak kandung korban berinisial DBE datang dan melihat ibunya sudah tertimbun bangunan yang roboh,” ungkap Aldinan.
Dia lalu berteriak meminta tolong kepada keluarga, tetangga, dan warga sekitar.
Warga mulai berdatangan dan bersama-sama berusaha mengevakuasi JBE dengan cara membongkar dan mengangkat reruntuhan tembok penahan yang menimpa tubuhnya.
JBE langsung dilarikan ke Rumah Sakit Leona Kupang dan sempat mendapat pertolongan medis.
Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan karena mengalami patah tulang belakang dan tulang leher.
“Bencana tanah longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir sehingga menyebabkan tekstur tanah menjadi lembap, dan diketahui lokasi rumah korban termasuk beberapa rumah lainnya berada pada ketinggian serta kemiringan. Rata-rata bangunan rumah pada lokasi tersebut dibangun secara paralel ke bawah,” ungkap Aldinan.
Dia pun meminta warga, khususnya di RT 007 RW 002, agar selalu waspada pada musim hujan saat ini, sehingga bisa diantisipasi dan diminimalisasi kejadian serupa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/01/20/678e2dc24d989.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tancap Gas Saat Dipanggil Patroli TNI AL, Speed Boat Memuat 6 CTKI Ilegal Diamankan Regional 20 Januari 2025
Tancap Gas Saat Dipanggil Patroli TNI AL, Speed Boat Memuat 6 CTKI Ilegal Diamankan
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com –
Prajurit Second Flaat Quick Response (SFQR) Pangkalan
TNI ALNunukan
, Kalimantan Utara, berhasil mengamankan sebuah speed boat berwarna hijau bermesin 40 PK pada Senin (20/1/2025) sekitar pukul 07.00 WITA.
Danlanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, menjelaskan bahwa speed boat yang dinakhodai oleh N (45) tersebut bertolak dari Nunukan menuju perairan Sei Ular, Kecamatan Seimanggaris, dengan memuat tujuh orang penumpang.
“Petugas yang curiga dengan gerak-gerik speed boat mencoba memanggil motoris agar merapat. Namun bukannya mendekat, motoris memilih tancap gas, kabur menjauh dari speed patroli,” ujarnya saat ditemui.
Setelah melakukan pengejaran, petugas berhasil memberhentikan speed boat tersebut dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Dalam pemeriksaan, prajurit menemukan enam penumpang dewasa, yakni AJS (42), YRL (31), AI (27), MB (27), EON (24), L (23), serta seorang bayi berusia lima bulan.
Semua penumpang tersebut teridentifikasi sebagai Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) ilegal yang berasal dari Flores, Luwu, dan Kupang, dan direncanakan akan dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit di Kalabakan, Malaysia.
“Ternyata mereka diberangkatkan secara non-prosedural. Sehingga kami amankan mereka ke Mako Lanal Nunukan, dan selanjutnya kita serahkan ke BP3MI Nunukan,” tambah Handoyo.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, para CTKI tersebut berangkat melalui jalur-jalur tikus dengan mengikuti instruksi perekrut yang ada di kampung halaman mereka.
“Mereka mengikuti arahan lewat telepon. Jalur keberangkatan juga diketahui dari petunjuk komunikasi melalui HP. Saat kita amankan, komunikasi terputus, kami tidak bisa menelusuri siapa pengurusnya di Nunukan dan siapa jaringannya,” kata Handoyo.
Belum diketahui bagaimana para CTKI tersebut akan membayar biaya transportasi dan akomodasi kepada perekrut.
Biasanya, biaya keberangkatan dan jaminan kerja di Malaysia dipotong dari gaji mereka atau bisa langsung dibayarkan secara tunai sesampainya di Malaysia. “Dalam kasus ini, para CTKI mengaku dimintai uang RM 500, tetapi belum terjadi transaksi itu,” jelasnya.
Selain tujuh
CTKI ilegal
, termasuk bayi berusia lima bulan, TNI AL juga mengamankan satu unit speed boat berwarna hijau bermesin 40 PK dan motorisnya, N (45).
Barang bukti lain yang diamankan termasuk sebuah koper, lima tas berisi pakaian, dua kardus makanan, dan lima plastik makanan ringan.
Kepala Seksi Penempatan BP3MI Kabupaten Nunukan, Wina Veronika Anggalo, menegaskan bahwa tindakan pencegahan keberangkatan CTKI ilegal merupakan salah satu kendala yang dihadapi BP3MI.
Keterbatasan sumber daya manusia dan banyaknya jalur tikus di sepanjang perairan perbatasan RI-Malaysia memerlukan sinergi antar instansi untuk meminimalisir keberangkatan CTKI unprosedural yang rawan eksploitasi dan kejahatan kemanusiaan lainnya.
“Sinergi seperti ini sangat membantu BP3MI dalam penindakan. Kami berharap kasus-kasus
penyelundupan
CTKI ilegal bisa diberantas,” kata Wina.
BP3MI Nunukan berencana untuk mengarahkan para CTKI tersebut agar melakukan keberangkatan secara resmi.
Jika mereka ingin bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Nunukan, BP3MI akan memberikan rekomendasi agar mereka bisa dipekerjakan.
“Kalau memang harus bekerja di Malaysia, maka mereka harus melengkapi diri dengan berkas keimigrasian, paspor, visa kerja, dan melalui pelatihan. Kami akan dorong hal tersebut, sesuai UU Nomor 18 Tahun 2017,” tegas Wina.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5101021/original/074531200_1737346902-IMG-20250119-WA0013.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)