provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • Naiknya harga MinyaKita karena permainan harga di distributor

    Naiknya harga MinyaKita karena permainan harga di distributor

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mendag: Naiknya harga MinyaKita karena permainan harga di distributor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan naiknya harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita disebabkan oleh distributor yang menaikkan harga di tingkat pengecer.

    Budi Santoso di Tangerang, Banten, Jumat, mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai melakukan operasi terhadap distributor-distributor MinyaKita di seluruh Indonesia, khususnya pada wilayah dengan harga MinyaKita yang tinggi atau di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

    Menurut Budi, ada dugaan distributor telah menaikkan harga di tingkat pengecer, sehingga harganya melambung saat sampai ke  konsumen.

    “Nah ini kita mulai dari Banten ya, ternyata kita temukan gudang yang menjual atau distributor yang menjual harga yang seharusnya Rp14.500 dijual menjadi Rp15.500 (harga di tingkat pengecer) ya. Padahal harga HET ke konsumen itu Rp15.700 ya, sehingga harganya menjadi naik untuk di daerah Banten,” ujar Budi.

    Ia menjelaskan pasokan MinyaKita dari produsen tidak mengalami kendala dan distribusinya sesuai aturan. Namun, harga minyak goreng rakyat tersebut tak kunjung mengalami penurunan.

    Lebih lanjut, dugaan terkait permainan harga di tingkat distributor 2 (D2) kemungkinan terjadi di wilayah lain. Oleh karena itu, Mendag akan melakukan pengecekan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Indonesia bagian timur lainnya.

    “Kebanyakan memang dari teman-teman Satgas Pangan di lapangan, memang dari sisi harga, menaikkan harga. Karena barangnya ada semua, kita ke produsen semua sudah menyatakan barang cukup,” kata Mendag.

    Harga MinyaKita rata-rata secara nasional sebesar Rp17.000 per liter, sedangkan HET yang ditetapkan pemerintah Rp15.700 per liter.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan penyegelan terhadap PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) atas dugaan pelanggaran terkait dengan distribusi minyak goreng rakyat atau Minyakita, di Tangerang, Banten, Jumat.

    Budi mengatakan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Satgas Pangan, perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI), namun masih memproduksi MinyaKita.

    “Tidak memiliki izin edar Badan POM untuk MinyaKita, namun masih memproduksi MinyaKita. Kemudian tidak memiliki KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 82920 atau aktivitas pengepakan sebagai syarat wajib repacker minyak goreng,” ujar Budi.

    Lebih lanjut, perusahaan tersebut juga diduga melakukan pemalsuan surat rekomendasi izin edar yang seolah-olah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Selain itu, NNI yang dalam hal ini sebagai repacker atau Distributor 2 (D2) telah memproduksi Minyakita menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (DMO), serta memproduksi MinyaKita yang diduga tidak sesuai dengan ukuran yang tertera dalam kemasan, yakni kurang dari 1 liter.

    Dari hasil ekspose ini, ditemukan sebanyak 7.800 botol MinyaKita dan 275 dus MinyaKita, dengan satu dus berisi 12 botol minyak berukuran 1 liter.

    Sumber : Antara

  • Penggusuran Rumah di Nangahale Sikka Dikecam, Ada Desakan Copot Kapolres
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Januari 2025

    Penggusuran Rumah di Nangahale Sikka Dikecam, Ada Desakan Copot Kapolres Regional 24 Januari 2025

    Penggusuran Rumah di Nangahale Sikka Dikecam, Ada Desakan Copot Kapolres
    Tim Redaksi
    SIKKA, KOMPAS.com
    – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Nusa Bunga angkat bicara terkait
    penggusuran
    rumah dan tanaman di Nangahale, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NT), pada Rabu (22/1/2025).
    Ketua Pelaksana Harian AMAN Nusa Bunga, Maximilianus Herson Loi menilai, penggusuran yang dilakukan pihak PT Kris Rama sangat tidak manusiawi.
    Dia juga menyoroti kehadiran aparat satpol PP, Polres Sikka, TNI, dan beberapa oknum yang diduga preman kampung.
    “Kami mengecam sikap Polres Sikka yang membiarkan penggusuran ini terjadi. Mestinya hal ini tidak boleh terjadi,” ujar Herson dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
    Menurut dia, tugas Polri semestinya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, bukan menjadi pelindung perusahaan.
    Melindungi merupakan kewajiban polisi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
    “Masyarakat adat Suku Soge dan Goban Runut berhak atas rasa aman. Hak atas rasa aman merupakan hak dasar warga yang wajib dipenuhi oleh negara,” kata dia.
    Jika Polres Sikka bertindak profesional, kata dia, peristiwa penggusuran tidak terjadi.
    “Kami mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolres Sikka karena dinilai melakukan pembiaran terjadinya tindakan penggusuran rumah dan tanaman milik masyarakat adat Suku Soge Natarmage dan Goban Runut di Nangahale,” ujarnya.
    Herson juga menyoroti sikap PT Kris Rama yang tidak mengedepankan dialog dengan prinsip cinta kasih.
    Oleh sebab itu, AMAN mendesak untuk menghentikan penggusuran tersebut.
    “Kami mendesak Kementerian ATR/BPN RI untuk membatalkan SK HGU Nomor 01/BPN.53/7/2023 tentang Pembaharuan HGU PT Kris Rama di Nangahale karena kami menilai penerbitan SHGU tersebut cacat administratif,” katanya.
    Menanggapi tuntutan itu, Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale menegaskan, kehadiran aparat Polres Sikka di lokasi tersebut dalam rangka upaya preemptif dan preventif.
    “Polri hadir guna mencegah terjadinya benturan kedua belah pihak,” kata dia.
    Menurut dia, dalam pelaksanaan pengamanan, aparat kepolisian menyebar di seluruh lokasi untuk melihat langsung kondisi di lapangan agar tidak terjadi aksi kekerasan.
    “Dan Polri, khususnya Polres Sikka, bersifat netral,” kata Yermi.
    Diberitakan sebelumnya, ratusan masyarakat adat mengadang alat berat saat membersihkan bangunan yang ada di lokasi tersebut pada Rabu (22/1/2025).
    Namun, pembersihan tetap dilakukan.
    Sebanyak 101 bangunan berhasil dirobohkan, yang terdiri atas dua rumah permanen, 95 rumah semi permanen, 1 bengkel, dan 3 kios.
    Direktur PT Kris Rama, Romo Epi Rimo mengatakan bahwa pihaknya memiliki hak untuk mengelola 325 hektare tanah eks HGU di Nangahale berdasarkan sepuluh sertifikat yang diterbitkan negara.
    “Kami melakukan pembersihan lokasi untuk program peremajaan. Tanaman kelapa di lahan ini sudah tua, sehingga perlu diganti dengan tanaman baru sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis perkebunan kami,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Minyakita Belum Bisa Turun ke HET Rp 15.700/Liter, Kok Bisa?

    Harga Minyakita Belum Bisa Turun ke HET Rp 15.700/Liter, Kok Bisa?

    Tangerang

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengaku belum dapat memastikan harga Minyakita bisa turun ke harga eceran tertinggi (HET) pada periode puasa dan Lebaran.

    Namun, dia berjanji mendorong harga Minyakita berada di posisi lebih rendah dibandingkan saat ini Rp 17.000/liter. Sebagai informasi HET yang telah ditetapkan yakni Rp 15.700/liter.

    “Ya kita harus usahakan bersama Satgat Pangan Polri, dari TNI dan dari semua yang terkait kia akan melakukan kerja ya,” katanya di Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025).

    salah satu cara menekan harga Minyakita lewat operasi pengawasan MinyaKita baik di tingkat produsen, distributor maupun ke pedagang di pasar.

    Terutama untuk wilayah masuk kategori ‘merah’ atau memiliki harga tinggi dibandingkan dengan daerah yakni wilayah Banten, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat dan Papua.

    Sebagai tambahan informasi, Mendag bersama Satgas Pangan melakukan tindakan penyegelan terhadap distributor nakal yang menjual MinyaKita lebih tinggi dari HET di wilayah Tangerang, Banten. Hal ini kata Mendag yang menyebabkan harga MinyaKita melambung tinggi.

    “Ya ini salah satunya ya kita mulai di Banten. Hingga Ramadan kita tidak akan berhenti melakukan operasi, melakukan pengawasan terhadap peredaran MinyaKita. Karena Banten termasuk yang tinggi harganya,” kata Mendag.

    “Setelah ini kita segera melakukan pengecekan ya nanti ke Kalimantan Barat, NTT dan wilayah timur lainnya,” tambahnya.

    Selain itu, ia juga akan mengawasi terkait dengan penjualan MinyaKita secara bundling. Penjualan dengan bundling ini yakni harus dibarengi membeli produk lainnya dari distributor kepada pedagang eceran.

    “Kita sudah melakukan pengawasan dan sebenarnya sudah lama itu nggak ada. Jadi tetap kita awasi, tapi sebenarnya sudah nggak ada lagi. Kemarin memang pernah ada sekali ya di daerah mana, tapi sudah kita tindak tegas,” katanya.

    Tonton juga Video: Waka Komisi VI DPR Buka Suara soal Rencana Kenaikan Harga Minyakita

    (hns/hns)

  • Mendag: Naiknya harga MinyaKita karena permainan harga di distributor

    Mendag: Naiknya harga MinyaKita karena permainan harga di distributor

    kita temukan gudang yang menjual atau distributor yang menjual harga seharusnya Rp14.500 dijual menjadi Rp15.500 (harga di tingkat pengecer)

    Tangerang (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan naiknya harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita disebabkan oleh distributor yang menaikkan harga di tingkat pengecer.

    Budi Santoso di Tangerang, Banten, Jumat, mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai melakukan operasi terhadap distributor-distributor MinyaKita di seluruh Indonesia, khususnya pada wilayah dengan harga MinyaKita yang tinggi atau di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

    Menurut Budi, ada dugaan distributor telah menaikkan harga di tingkat pengecer, sehingga harganya melambung saat sampai ke konsumen.

    “Nah ini kita mulai dari Banten ya, ternyata kita temukan gudang yang menjual atau distributor yang menjual harga yang seharusnya Rp14.500 dijual menjadi Rp15.500 (harga di tingkat pengecer) ya. Padahal harga HET ke konsumen itu Rp15.700 ya, sehingga harganya menjadi naik untuk di daerah Banten,” ujar Budi.

    Ia menjelaskan pasokan MinyaKita dari produsen tidak mengalami kendala dan distribusinya sesuai aturan. Namun, harga minyak goreng rakyat tersebut tak kunjung mengalami penurunan.

    Lebih lanjut, dugaan terkait permainan harga di tingkat distributor 2 (D2) kemungkinan terjadi di wilayah lain. Oleh karena itu, Mendag akan melakukan pengecekan di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Indonesia bagian timur lainnya.

    “Kebanyakan memang dari teman-teman Satgas Pangan di lapangan, memang dari sisi harga, menaikkan harga. Karena barangnya ada semua, kita ke produsen semua sudah menyatakan barang cukup,” kata Mendag.

    Harga MinyaKita rata-rata secara nasional sebesar Rp17.000 per liter, sedangkan HET yang ditetapkan pemerintah Rp15.700 per liter.

    Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan penyegelan terhadap PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) atas dugaan pelanggaran terkait dengan distribusi minyak goreng rakyat atau Minyakita, di Tangerang, Banten, Jumat.

    Budi mengatakan berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Satgas Pangan, perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI), namun masih memproduksi MinyaKita.

    “Tidak memiliki izin edar Badan POM untuk MinyaKita, namun masih memproduksi MinyaKita. Kemudian tidak memiliki KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 82920 atau aktivitas pengepakan sebagai syarat wajib repacker minyak goreng,” ujar Budi.

    Lebih lanjut, perusahaan tersebut juga diduga melakukan pemalsuan surat rekomendasi izin edar yang seolah-olah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Selain itu, NNI yang dalam hal ini sebagai repacker atau Distributor 2 (D2) telah memproduksi Minyakita menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (DMO), serta memproduksi MinyaKita yang diduga tidak sesuai dengan ukuran yang tertera dalam kemasan, yakni kurang dari 1 liter.

    Dari hasil ekspose ini, ditemukan sebanyak 7.800 botol MinyaKita dan 275 dus MinyaKita, dengan satu dus berisi 12 botol minyak berukuran 1 liter.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mendag menyegel distributor Minyakita tak sesuai aturan di Tangerang

    Mendag menyegel distributor Minyakita tak sesuai aturan di Tangerang

    Tidak memiliki izin edar Badan POM untuk Minyakita, namun masih memproduksi Minyakita.

    Tangerang (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan penyegelan terhadap PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) atas dugaan pelanggaran terkait dengan distribusi minyak goreng rakyat atau Minyakita, di Tangerang, Banten, Jumat.

    Budi mengatakan, berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh satgas pangan, perusahaan tersebut telah habis masa berlakunya untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI), namun masih memproduksi Minyakita.

    “Tidak memiliki izin edar Badan POM untuk Minyakita, namun masih memproduksi Minyakita. Kemudian tidak memiliki KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha) 82920 atau aktivitas pengepakan sebagai syarat wajib repacker minyak goreng,” ujar Budi.

    Lebih lanjut, perusahaan tersebut juga diduga melakukan pemalsuan surat rekomendasi izin edar yang seolah-olah diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Selain itu, NNI yang dalam hal ini sebagai repacker atau Distributor 2 (D2) telah memproduksi Minyakita menggunakan minyak goreng non-domestic market obligation (DMO), serta memproduksi Minyakita yang diduga tidak sesuai dengan ukuran yang tertera dalam kemasan, yakni kurang dari 1 liter.

    Budi menyebut, harga jual yang ditawarkan kepada pengecer juga lebih tinggi yakni Rp15.500 per liter, padahal seharusnya Rp14.500. Hal ini disinyalir menjadi penyebab tingginya harga Minyakita di wilayah Banten.

    “Karena Banten termasuk yang tinggi harganya. Nah, ternyata kita temukan ada pelanggaran dan penyimpangan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini penyebab salah satunya kenapa Minyakita ini nggak turun-turun,” kata Budi.

    Dari hasil ekspose ini, ditemukan sebanyak 7.800 botol Minyakita dan 275 dus Minyakita, dengan satu dus berisi 12 botol minyak berukuran 1 liter.

    Atas pelanggaran tersebut, perusahaan ini untuk sementara waktu akan dicabut izin usahanya serta dilakukan penyegelan. Namun, bila didapati masih melakukan operasi serupa, maka akan dikenakan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    Budi menyampaikan, pihaknya juga akan melakukan operasi serupa di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan daerah lain terdapat harga Minyakita yang masih di atas harga eceran tertinggi (HET).

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaga Inflasi, Rajawali Nusindo Percepat Distribusi Beras SPHP dan Minyakita – Page 3

    Jaga Inflasi, Rajawali Nusindo Percepat Distribusi Beras SPHP dan Minyakita – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Rajawali Nusindo mempercepat pendistribusian beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan minyak goreng Minyakita ke seluruh Wilayah Indonesia. Langkah yang dijalankan oleh anak usaha dari Holding Pangan ID FOOD ini guna menjaga ketersediaan pangan.

    Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Wahyu Sakti mengatakan, percepatan distribusi beras SPHP dan MinyaKita ini juga sejalan dengan Program Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo terkait swasembada pangan.

    Beras SPHP adalah beras yang dikeluarkan oleh Perum Bulog sebagai produk yang disiapkan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Perum Bulog bekerjasama distribusi dengan Rajawali Nusindo yang memiliki 41 cabang di seluruh Indonesia.

    Program ini bertujuan untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Adapun target penyaluran beras SPHP pada Januari-Februari tahun 2025 sebesar 300 ribu ton.

    Sepanjang Oktober 2024 hingga Januari 2025, perusahaan telah mendistribusikan beras SPHP sebanyak 5.024 ton dengan Rincian:

    Oktober 2024 sebanyak 781 ton,
    November 2024 sebanyak 1.766 ton,
    Desember 2024 sebanyak 1.904 ton ,dan
    Januari 2025 sebanyak 573 ton.

    Percepatan distribusi ini dilakukan untuk menjaga stok beras SPHP pada tahun 2024 pada segmen general trade dan modern retail sedangkan di tahun 2025 hanya pada segmen Modern retail di sejumlah wilayah Indonesia.

    Pendistribusian beras terbagi ke dalam 3 Zona, pertama meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB dan Sulawesi. Sedangkan Zona II meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), NTT, dan Kalimantan. Untuk Zona III meliputi Maluku dan Papua.

     

  • PLN berdayakan ribuan warga NTT melalui program TJSL 2024

    PLN berdayakan ribuan warga NTT melalui program TJSL 2024

    Program-program yang kami laksanakan adalah wujud komitmen kami dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di wilayah NTT

    Kupang, NTT (ANTARA) – PT PLN (Persero) memberdayakan 4.716 tenaga kerja yang tersebar di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) selama 2024.

    “Program TJSL jadi bukti bahwa PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan tenaga listrik, tetapi ikut berpartisipasi mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT F Eko Sulistyo di Kupang, NTT, Jumat.

    Beberapa program TJSL itu seperti pelatihan pembuatan pelet biomassa dari sampah organik kepada masyarakat di Ende.

    Kemudian, program TJSL pelatihan pembuatan tenun ikat bagi kelompok tenun ikat Sumba Timur di Desa Muobokul serta beberapa program TJSL lainnya.

    Ia menyatakan program TJSL PLN UIW NTT bertujuan mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) 2030.

    Secara rinci, PLN NTT telah melaksanakan 27 program yang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan melindungi lingkungan.

    Adapun program tersebut meliputi 12 program lingkungan pada pengelolaan dan pelestarian lingkungan, 10 program ekonomi untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, empat program bantuan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan satu program tata kelola.

    “Program-program yang kami laksanakan adalah wujud komitmen kami dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di wilayah NTT,” ucapnya.

    Kesuksesan ini, kata dia, merupakan hasil kerja sama yang solid antara PLN dan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat.

    Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi demi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di provinsi kepulauan tersebut.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Sangat Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, BMKG: 14 Wilayah Potensi Hujan Sangat Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat.

    Tayang: Jumat, 24 Januari 2025 07:49 WIB

    freepik.com

    Ilustrasi hujan lebat. Berikut ini potensi hujan BMKG Hari Ini Jumat, 24 Januari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi angin kencang, hingga hujan sangat lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan hari ini, Jumat, 24 Januari 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Jumat, 24 Januari 2025

    Peringatan Dini Hujan Sedang – Lebat

    Banten
    DI Yogyakarta
    Gorontalo
    Jawa Barat
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Tengah

    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Kep. Bangka Belitung

    Maluku
    Maluku Utara
    Papua Barat
    Riau
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Tenggara
    Sumatera Barat
    Sumatera Selatan

    Peringatan Dini Hujan Lebat – Sangat Lebat

    Aceh
    Bali
    Bengkulu
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Lampung
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Papua
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Utara
    Sumatera Utara
    Jambi

    Peringatan Dini Angin Kencang

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Usai Diotopsi, Jasad Bayi yang Ditemukan di Kupang Dimakamkan, Pelaku Masih Dicari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Usai Diotopsi, Jasad Bayi yang Ditemukan di Kupang Dimakamkan, Pelaku Masih Dicari Regional 23 Januari 2025

    Usai Diotopsi, Jasad Bayi yang Ditemukan di Kupang Dimakamkan, Pelaku Masih Dicari
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Jasad bayi yang ditemukan di sebuah lahan kosong di Kecamatan Alak, Kota
    Kupang
    , Nusa Tenggara Timur (NTT), dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Kamis (23/1/2025).
    Jenazah itu dimakamkan oleh penyidik Unit Reserse dan Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Alak, bersama staf dari Dinas Sosial Kota Kupang dan tim medis Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Drs Titus Ully Kupang.
    “Setelah otopsi, jenazah bayi berjenis kelamin laki-laki itu dimakamkan dengan pantas dan layak, serta didoakan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, kepada Kompas.com, Kamis malam.
    Meski jenazah bayi malang itu telah dimakamkan, lanjut Aldinan, proses penyelidikan dan penyidikan akan terus dilakukan.
    Tujuannya untuk mengungkap siapa pelaku atau orangtua yang membuang bayi tak berdosa itu.
    “Saya mengimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum,”kata Aldinan,
    Aldinan pun berpesan kepada masyarakat, apabila mempunyai informasi terkait pembuangan bayi di Penkase Oeleta agar segera disampaikan kepada polisi.
    Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan jasad bayi saat mencari cendawan di lahan kosong di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Jumat (17/1/2025).
    Mayat bayi tersebut ditemukan oleh VMAN (42) dan langsung dilaporkan kepada aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Alak.
    Saat ditemukan, jenazah bayi jenis kelamin laki-laki itu, dalam kondisi organ tubuh lengkap dan masih terdapat plasenta atau ari-ari.
    Kasus itu menghebohkan warga Kelurahan Penkase.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Buruk, Aktivitas Wisata di Kampung Adat Wae Rebo Ditutup
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Januari 2025

    Cuaca Buruk, Aktivitas Wisata di Kampung Adat Wae Rebo Ditutup Regional 23 Januari 2025

    Cuaca Buruk, Aktivitas Wisata di Kampung Adat Wae Rebo Ditutup
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Spot wisata di Desa Adat
    Wae Rebo
    di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi ditutup sementara untuk pendakian wisatawan.
    Penutupan ini dilakukan sejak Sabtu, 18 Januari 2025, dan diputuskan oleh Ketua Lembaga Pelestari Budaya Waerebo (LPBW),
    Mikael Tonso
    .
    Menurut Mikael, penutupan Kampung Wae Rebo ini diambil karena adaya laporan terkait kondisi
    cuaca ekstrem
    dan berbahaya bagi keselamatan para wisatawan.
    “Berdasarkan kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan sangat berbahaya untuk melakukan pendakian ke Wae Rebo,” kata Mikael.
    “Maka kami selaku pihak pengelola desa wisata Wae Rebo, lembaga pelestari budaya Wae Rebo dengan tegas dan dengan mempertimbangkan keselamatan wisatawan, kami menutup aktivitas pariwisata untuk sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” lanjut Mikael, saat dikonfirmasi pada Kamis sore.
    Mikael juga berharap semua pihak dapat memahami dan bekerja sama terkait penutupan sementara ini.
    “Kami akan buka kembali setelah cuaca membaik,” tambahnya.
    Informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali akses ke Kampung Wae Rebo akan disampaikan melalui akun media sosial resmi @waerebo.official.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.