provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • Pegawai Mebel di Ciracas Diduga Tewas di Tangan Rekan Kerjanya – Halaman all

    Pegawai Mebel di Ciracas Diduga Tewas di Tangan Rekan Kerjanya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kasus pembunuhan terjadi di Jakarta Timur.

    Seorang pegawai mebel jadi korbannya.

    Korban ditemukan meninggal dunia di Jalan Malaka, RT 01/RW 07, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Diduga kuat korban dibunuh rekan kerjanya sendiri.

    Korban berusia sekitar 40 tahun tewas dalam keadaan bersimbah darah di tangan seorang pria kerjanya sendiri berinisial RY pada Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

    Rekan kerja sekaligus saksi mata, Alan (52), mengatakan Bait tewas dengan sejumlah luka kekerasan senjata tajam.

    Sebelum ditemukan tewas, korban sempat  terlibat cekcok dengan RY pada area tempat produksi mebel.

    “Lukanya di bagian mana saja saya kurang tahu, karena pas kejadian saya langsung buru-buru menolong. Tapi ada beberapa luka senjata tajam,” kata Alan di Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025).

    Belum diketahui pasti kronologi kejadian.

    Usai kejadian  RY melarikan diri.

    Polisi  kini mengejar pelaku.

    Jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur diturunkan untuk mengejar pelaku.

    Saksi mata

    Namun beberapa saat sebelum kejadian sejumlah pegawai melihat Bait sempat terlibat cekcok terkait masalah rumah tangga dengan sang istri berinisial IR dan RY di lokasi.

    Pasalnya Bait, IR, seorang anak laki-laki mereka berinisial FZ (13), serta RY memang sehari-harinya diketahui tinggal di tempat produksi bersama sejumlah pegawai mebel lain.

    Bait sudah 10 tahun terakhir bekerja di bagian produksi mebel.

    IR sebagai asisten rumah tangga (ART), sementara RY baru sekitar satu bulan terakhir bekerja sebagai sopir mebel.

    “Korban sempat ribut sama istrinya, ya karena masalah rumah tangga saya enggak jadi saya pindah ke depan. Tiba-tiba pas lagi di depan anak korban datang sambil teriak minta tolong,” ujarnya.

    Alan menuturkan setelah mendapat laporan itu dia bersama pegawai lainnya bergegas mengecek ke area produksi.

    Nahas kala itu Bait sudah terkapar bersimbah darah.

    Para pegawai yang berada di lokasi pun berupaya menghentikan pendarahan lalu membawa Bait ke rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk mendapat penanganan medis.

    Ketika para pegawai lengah karena panik berupaya menolong korban ini, RY dan IR masuk ke kamar mereka untuk mengambil baju lalu bergegas melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Kita melihat korban berdarah ya fokusnya menolong. Enggak tahunya pas kita mau bawa ke RSUD itu RY keluar lewat kamar, kalau istrinya (Bait) keluar lewat pintu depan. Kabur jalan kaki,” tuturnya.

    Bait sempat dibawa ke RSUD Ciracas untuk mendapatkan penanganan medis.

    Namun nyawanya tidak tertolong akibat buruknya luka kekerasan senjata tajam yang diderita.

    Usai kejadian pihak keluarga Bait lalu melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Ciracas, kasusnya kini dalam penyelidikan jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas.

    Jenazah Bait sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

    Namun pada Sabtu (1/2/2025) jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan.

    “Sudah dibawa ke Magelang, anaknya ikut ke kampung. Polisi kemarin dari pas di RSUD Ciracas sudah datang. Sudah olah TKP juga di lokasi, katanya dapat CCTV pas RY sama IR kabur,” lanjut Alan.

    Diduga pelaku kabur membawa senjata tajam digunakannya untuk membunuh korban karena saat proses olah TKP jajaran Unit Reskrim Polsek Ciracas tak menemukan barang bukti senjata.

    Saat proses olah TKP hanya ditemukan sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik Bait, serta ceceran darah Bait akibat pada sejumlah titik di area tempat produksi mebel.

    “Saksi utama anaknya korban, karena dia yang kasih tahu saya. Anaknya sudah diperiksa di Polsek, tapi sekarang anaknya sudah pulang kampung. Ikut memakamkan ayahnya,” sambung Alan.

    Awak media sudah berupaya mengonfirmasi kejadian kepada Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean, dan Kanit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono.

    Tapi hingga berita ditulis kedua perwira Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu urung merespon terkait penanganan kasus pembunuhan Bait yang diduga dilakukan RY.

     

  • BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    Atas adanya bibit siklon tropis ini, lanjut dia, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat berkembang menjadi sangat lebat dan ekstrem di seluruh provinsi di Papua, NTT, NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, sampai Jawa Barat dan Jambi.

    “Nah, selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi angin kencang dan juga gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia dari Bengkulu hingga NTT,” ucapnya.

    Plt Sestama BMKG Guswanto, mengungkapkan dalam aktivitas cuaca yang terjadi, pihaknya juga melihat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus dalam periode 2-7 Februari 2025 tersebut, dengan cakupan 50-75 persen di Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Dan awan dengan cakupan lebih besar dari 75 persen yang sangat membahayakan jalur penerbangan ada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, lalu ada di Samudera Pasifik Utara Papua, dan Laut Arafurura,” tutur dia.

    BMKG mengimbau, pemerintah daerah hingga pihak terkait untuk bersiap-siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

    “Masyarakat juga perlu memitigasi. Tapi mitigasi yang sesungguhnya adalah bagaimana mengenali cuaca dengan baik dan bagaimana mengenali lingkungan tempat tinggal kita. Misal ketika lihat di hulu awan gelap segera menjauh dari bantaran sungai beberapa kilometer. Lalu kalau hujan menjauh dari lereng. Karena dengan mengenali dua hal itu, itu merupakan hampir 75 persen lebih sebagai usaha untuk mitigasi bencana hidrometeorologi basah,” tutur Dwikorita menambahkan.

  • Anggota DPR Minta Kasus Geng Rusia di Bali dan Penggunaan Senjata Api Diusut Tuntas

    Anggota DPR Minta Kasus Geng Rusia di Bali dan Penggunaan Senjata Api Diusut Tuntas

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi XIII DPR Umbu Kabunang Rudi Yanto Hunga meminta Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas), pihak kepolisian mengusut tuntas kasus geng Rusia yang diduga melakukan tindak pidana perampokan di Bali. Termasuk, kata Umum, pengguna senjata api oleh geng Rusia kasus tersebut.

    “Jika menggunakan senjata harus ditelusuri, senjata diperoleh dari mana di Indonesia? Masuknya legal atau ilegal? Apakah ada izin penggunaan senjata? Ini semua harus diwaspadai dan diusut tuntas. Ini tak hanya mencoreng Bali yang menjadi tempat wisata dunia, juga mencoreng Indonesia,” ujar Umbu kepada wartawan, Minggu (2/2/2025).

    Menurut Umbu, pihak kepolisian harus bertindak tegas dan cepat menangani kasus dugaan perampokan oleh geng Rusia ini. Karena itu, dia berharap Kementerian Imipas dan jajaran serta masyarakat Bali bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    “Kita minta aparat penegak hukum, untuk bertindak lebih tegas terhadap dugaan tindak pidana perampokan dengan pelaku warga negara asing. Ini untuk menunjukkan dan menjaga kewibawaan pemerintah kita dan menjaga Bali sebagai tujuan wisata dunia yang aman, tertib dan berdampak langsung ke ekonomi masyarakat,” jelas politisi Golkar asal NTT ini tentang geng Rusia di Bali.

    Umbu juga mengingatkan Kementerian Imipas memantau secara ketat keberadaan warga negara asing di Indonesia khususnya di Bali. Pasalnya, kata dia, pihaknya banyak mendapatkan informasi dan keluhan dari masyarakat bahwa banyak warga negara asing menyalahgunakan izin tinggal di Indonesia dengan perbuatan-perbuatan melawan hukum dan merugikan masyarakat.

    “Kita meminta Kementerian Imipas wilayah Bali untuk lebih memperketat, memantau seluruh warga negara asing di Bali agar tertib dan tidak menyalahgunakan keberadaan mereka di Indonesia khususnya di Bali dengan kegiatan bertentangan dengan hukum atau melawan hukum,” pungkas Umbu.

    Saat ini polisi masih memburu geng Rusia yang menculik dan merampok warga Ukraina Igor Lermakov di Bali. Dalam potongan video yang viral di media sosial terlihat para empat pelaku turun dari mobil Toyota Alphard mengenakan pakaian hitam dan rompi taktikal bertuliskan “Polisi” lalu menghampiri mobil ditumpangi Igor. Salah satu dari mereka menodongkan senjata api jenis pistol ke arah Lermakov. 

    Geng Rusia di Bali itu diperkirakan sembilan orang itu menculik Igor Lermakov dan sopirnya, kemudian dibawa ke sebuah vila lalu dianiaya. Pelaku memaksa korban mentransfer aset uang kriptonya senilai Rp 3,4 miliar ke akun diduga milik geng tersebut. 

  • BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    Bandung, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi peningkatan curah hujan, termasuk kemungkinan terjadinya hujan ekstrem di wilayah Jawa Barat selama periode 2-7 Februari 2025.

    “Kondisi ini berkaitan dengan kemunculan bibit siklon tropis di perairan Samudera Hindia, yang dapat berdampak pada aktivitas pelayaran maupun masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025) malam dilansir dari Antara.

    Menurut Dwikorita, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih berada dalam puncak musim hujan hingga akhir Februari atau Maret. Situasi ini diperkuat oleh pengaruh angin muson dari Asia yang semakin intens serta fenomena La Niña dengan intensitas lemah yang diperkirakan berlangsung hingga Maret-April.

    Selain itu, ia menjelaskan faktor lain seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), pergerakan massa udara dingin dari dataran tinggi Asia atau Siberia, serta kondisi atmosfer lokal yang tidak stabil juga turut memengaruhi pola cuaca saat ini.

    “Sejak beberapa hari terakhir, kondisi ini terus berkembang, ditambah lagi dengan munculnya tiga bibit siklon tropis di beberapa titik,” ujarnya.

    Ketiga bibit siklon tersebut meliputi 90S yang berada di selatan NTT-NTB, 96P yang terletak di Teluk Karpentaria, Papua, serta 99S yang paling dekat dengan Jawa Barat, yakni di selatan Banten.

    “Ini adalah faktor baru yang muncul selain kondisi hujan ekstrem yang sudah kita alami dalam beberapa hari terakhir,” tambahnya.

    Sebagai dampak dari keberadaan bibit siklon tropis ini, Dwikorita memperingatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem berpotensi terjadi di berbagai wilayah, termasuk Papua, NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, serta Jawa Barat dan Jambi.

    “Selain hujan lebat hingga ekstrem, masyarakat juga perlu mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia, dari Bengkulu hingga NTT, termasuk perairan Jawa Barat,” ungkapnya.

    BMKG juga mendeteksi pertumbuhan awan kumulonimbus dengan cakupan sekitar 50-75 persen dalam periode 2-7 Februari 2025 di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Sedangkan wilayah dengan cakupan awan kumulonimbus lebih dari 75 persen, yang sangat berisiko bagi jalur penerbangan, terpantau di Samudera Hindia bagian selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, Samudera Pasifik utara Papua, serta Laut Arafura,” jelasnya.

    BMKG mengimbau pemerintah daerah dan pihak terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor mengingat adanya potensi hujan ekstrem. 

  • Pria Tewas usai Ribut di Bengkel Jaktim, Ada Luka Tusuk di Kepala hingga Jari Putus – Halaman all

    Pria Tewas usai Ribut di Bengkel Jaktim, Ada Luka Tusuk di Kepala hingga Jari Putus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di kawasan Jalan Raya Malaka nomor 22 RT 1 RW 7, Ciracas, Jakarta Timur dihebohkan tewasnya seorang pria berinisial RR dengan kondisi mengenaskan.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan korban tewas usai terlibat keributan di sebuah bengkel pada Jumat (31/1/2025) sekira pukul 22.00 WIB.

    “Pada hari Jumat, tanggal 31 Januari 2025 pukul 22.00 WIB telah terjadi pembunuhan,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (2/2/2025).

    Ade Ary menyebut awalnya seorang saksi mendapat laporan via telepon oleh karyawan yang tinggal sekitar bengkel soal adanya keributan.

    Tak lama, saksi yang berada di lokasi kaget melihat korban sudah tergeletak di bengkel tersebut.

    “Saksi keluar dari kamar melihat ternyata korban sudah terkapar di lokasi bengkel kemudian saksi dan teman teman yang tinggal di area bengkel membawa ke RSUD Ciracas Jakarta Timur,” ungkapnya.

    Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan terhadap korban. Diketahui, korban sudah tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan di badan korban di temukan luka tusukan di ulu hati, kepala atas sebelah kanan, tangan (jari) kelingking putus,” ujar Ade Ary.

    Ternyata, di lokasi kejadian ada anak korban yang saat itu hendak membantu. Akibatnya, anak korban juga mendapat luka di bagian tangan.

    “Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan Visum at Repertum,” tuturnya.

    Saat ini, lanjut Ade Ary, kasus tersebut tengah diselidiki oleh Polsek Ciracas dengan memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti.

    “Terduga pelaku berinisial EHS, laki-laki,” tukasnya.

  • Waspada! Cuaca Ekstrem Mengintai di Awal Februari 2025

    Waspada! Cuaca Ekstrem Mengintai di Awal Februari 2025

    loading…

    Kendaraan saat menerjang banjir yang merendam Jalan Daan Mogot, Kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rabu (29/1/2025). Foto/Arif Julianto

    JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai hingga awal Februari 2025. Dwikorita mengungkapkan tercatat curah hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir.

    Di antaranya, 229 mm/hari di Kalimantan Timur, 192 mm/hari di Sulawesi Tengah (26/1/25), 154 mm/hari di Kepri (27/1/25), dan 264 mm/hari di sekitar wilayah Jabodetabek (28/1/25). Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem.

    “Tetaplah mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna memperkuat langkah antisipasi dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita pada saat konferensi pers bertajuk Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Indonesia, dikutip Minggu (2/2/2025).

    Berdasarkan analisis terbaru BMKG per 1 Februari 2025, terdeteksi adanya gangguan atmosfer di selatan Indonesia, khususnya di Samudra Hindia selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), berupa Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S. Kehadiran kedua bibit siklon ini mempengaruhi kondisi cuaca di pesisir selatan Jawa, Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Meskipun pergerakannya terpantau menjauhi Indonesia, keduanya masih berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 2-3 hari ke depan. Selain itu, teridentifikasi pula Bibit Siklon Tropis 96P di Teluk Carpentaria, Australia, yang berkontribusi terhadap meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Papua dan Nusa Tenggara Timur.

    Sementara itu, sejumlah fenomena atmosfer lainnya diperkirakan tetap berperan dominan dalam dinamika cuaca selama sepekan ke depan, di antaranya, pertama, dampak La Niña Lemah, Monsun Asia dan Seruakan Dingin (Cold Surge), aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Atmosfer Kelvin dan Rossby, Labilitas Atmosfer dan Zona Konvergensi.

    “Kombinasi fenomena-fenomena tersebut, menurut Dwikorita dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 2 – 7 Januari 2025. Beberapa daerah yang terdampak antara lain, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, NTB, NTT, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Jambi,” pungkasnya.

    (rca)

  • Siap-Siap! Indosat-Bisnis Indonesia Gelar Literasi Digital di Maumere

    Siap-Siap! Indosat-Bisnis Indonesia Gelar Literasi Digital di Maumere

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) bersama Bisnis Indonesia akan menggelar acara literasi digital kepada generasi muda di Maumere, NTT, pada 4 Februari 2025 guna mengikis kesenjangan digital.  

    Melalui acara bertajuk “Saatnya GenSi BERAKSI” (BERkarya dengan bijAK dan berprestaSI), acara literasi ini akan digelar di Unipa Maumere selama satu hari penuh.

    Acara tersebut akan dibuka oleh Jonas K.G.D Gobang, Rektor Universitas Nusa Nipa, Wijaya Kusumawardhana, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital RI dan Julandi George Fransiskus selaku SVP-Head of Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison. Menurut rencana, Emanuel Melkiades, Gubernur NTT terpilih  dijadwalkan hadir secara daring pada acara tersebut.

    Setelah dibuka ada tiga acara diskusi GenSi Talks pada acara tersebut, yakni dengan tema AI, Teman atau Lawan?, Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas, dan Transformasi Gen Z, dari Cerdas Digital ke Aman Digital.

    Adapun pembicaranya terdiri dari Anjas Maradita, AI Content Creator & Developer, Adri Gautama, Area Academy Manager, CISCO Networking Academy, PT Cisco Systems Indonesia, Apriani V.E.K Dangga, Edu & Self Development Content Creator, Fuadit Muhammad, Programmer & Influencer, Hamdani Pratama, Kepala BPPTIK Komdigi dan Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH). 

    Dalam acara ini para mahasiswa dan generasi Z akan diberikan wawasan mengenai konten digital, pemanfaatan jejaring digital hingga bagaimana acara aman tetap eksis dan terkoneksi di platform digital. 

    Para peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan narasumber dan menyampaikan pengalaman serta pertanyaan seputar teknologi digital.

    Acara ini merupakan rangkaian acara Saatnya GenSi BERAKSI yang dilakukan di Sorong, Papua Barat, pada 5 Desember 2024. Dengan tema yang sama, acara yang akan diselenggarakan di di Universitas Pendidikan Muhammadiyah itu melibatkan 600 talenta digital dari wilayah Sorong dan sekitarnya.  

    Melalui acara literasi digital di daerah terluar Indonesia ini Indosat berkomitmen mengurangi kesenjangan digital dan mendorong kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia.

    Pasalnya, talenta digital menjadi pilar masa depan Indonesia. Apalagi saat ini ada kesenjangan dalam jumlah talenta digital dibutuhkan oleh Indonesia pada 2030.  

    Kebutuhan talenta digital Indonesia pada 2030 berada di angka 9 juta talenta. Namun, Komdigi memperkirakan talenta digital yang dapat dicetak sampai 2030 tidak sampai 7 juta talenta. Adapun pada tahun ini ditargetkan minimal mencetak 200.000 talenta baru.

    Indosat Ooredoo Hutchison sendiri memiliki program untuk mengikis kesenjangan talenta digital. Perseroan menargetkan melatih 1 juta talenta digital di Indonesia hingga 2027 mendatang.

    Program literasi digital Saatnya GenSi BERAKSI ini merupakan salah satu alat untuk mencetak talenta-talenta digital di daerah.

  • Kasus Penembakan WNI di Malaysia, Migrant Care Desak Pembenahan Tata Kelola Pekerja Migran

    Kasus Penembakan WNI di Malaysia, Migrant Care Desak Pembenahan Tata Kelola Pekerja Migran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia mengungkap buruknya tata kelola pekerja migran di Indonesia. Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo, sistem yang tidak efisien membuat banyak pekerja memilih jalur ilegal demi menghindari biaya tinggi dan birokrasi berbelit.

    “Biaya penempatan masih tinggi, birokrasi berbelit-belit sehingga banyak yang memilih jalan pintas meski penuh risiko, termasuk risiko keselamatan,” ujar Wahyu Susilo kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

    Menurut Migrant Care, kasus penembakan ini bukan sepenuhnya kesalahan pekerja migran. Buruknya tata kelola migrasi di Indonesia membuat mereka terpaksa mencari jalur ilegal seperti yang terjadi di Malaysia.

    “Mereka yang menyeberangi Selat Malaka bisa dikriminalisasi, tetapi akar masalahnya adalah buruknya tata kelola migrasi kita sehingga banyak yang memilih jalur tidak resmi,” jelas Wahyu.

    Selain faktor internal dari Indonesia, Wahyu juga menyoroti peran Malaysia dalam merekrut pekerja ilegal secara masif. Menurutnya, banyak perusahaan, terutama di sektor perkebunan, lebih memilih pekerja tanpa dokumen untuk menghindari pajak dan kewajiban kontrak kerja.

    “Malaysia ingin mendapat tenaga kerja dengan cepat. Perusahaan perkebunan sering merekrut pekerja undocumented karena lebih menguntungkan. Mereka tak perlu bayar pajak pekerja asing dan bisa memberikan upah di bawah standar tanpa kontrak,” tambahnya terkait tata kelola pekerja migran buntut kasus penembakan lima WNI di Malaysia.

    Bahkan, banyak perusahaan memberhentikan pekerja ilegal secara sepihak setelah masa panen berakhir. Situasi ini memperparah kerentanan mereka terhadap eksploitasi dan kriminalisasi.

    Agar kejadian serupa tidak terulang, Migrant Care mendesak pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk lebih tegas dalam mengatur pekerja migran.

    Pertama, Indonesia harus mereformasi sistem penempatan pekerja migran agar lebih murah dan transparan. Kedua, Malaysia harus memberi sanksi tegas bagi perusahaan yang merekrut pekerja ilegal.

    “Pemerintah harus lebih aware terhadap regulasi dan memastikan ada jalur yang tepat bagi pekerja migran,” tegas Wahyu.

    Kasus penembakan lima WNI di Malaysia menjadi peringatan keras bagi pemerintah. Tanpa reformasi tata kelola pekerja migran, kasus serupa bisa terus terjadi.

  • Pekan Depan, AKBP Bintoro Bakal Jalani Sidang Etik oleh Propam Polda Metro Jaya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Februari 2025

    Pekan Depan, AKBP Bintoro Bakal Jalani Sidang Etik oleh Propam Polda Metro Jaya Megapolitan 1 Februari 2025

    Pekan Depan, AKBP Bintoro Bakal Jalani Sidang Etik oleh Propam Polda Metro Jaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polda Metro Jaya akan menggelar sidang Kode Etik Profesi Polri (KKEP) terhadap eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan
    AKBP Bintoro
    terkait dugaan pemerasan atau penerimaan suap dalam menangani perkara.
    “Kami rencanakan minggu depan, untuk selanjutnya bisa (tanya) ke Kabid Humas,” kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Radjo Alriadi saat dikonfirmasi, Sabtu (1/2/2025).
    Menurut Radjo, agenda
    sidang etik
    juga sedang dalam tahapan koordinasi dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, termasuk kemungkinan menghadirkan tiga anggota lainnya dalam sidang etik terhadap AKBP Bintoro tersebut.
    “Kami akan koordinasikan dengan Humas (terkait sidang etik dihadiri tiga anggota lainnya),” tutur Radjo.
    Sebelumnya diberitakan, AKBP Bintoro diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerasan terhadap pelaku kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan remaja.
    Pemeriksaan ini dilakukan setelah Indonesia Police Watch (IPW) mengeluarkan rilis mengenai dugaan pemerasan senilai Rp 5 miliar yang dilakukan oleh AKBP Bintoro.
    Uang tersebut diduga diperoleh Bintoro untuk menghentikan kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho (AN) dan Muhammad Bayu Hartoyo.
    Laporan kepolisian terkait kasus ini tercatat dengan nomor LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel dan LP/B/1179/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel.
    Ketua IPW Sugeng Santoso mengatakan, selain uang, beberapa barang milik AN juga disebut diambil oleh Bintoro.
    “Dari kasus ini, AKBP Bintoro yang saat itu menjabat Kasatreskrim Polres Jaksel meminta uang kepada keluarga pelaku sebesar Rp 5 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji untuk menghentikan penyidikan,” kata Sugeng.
    Meskipun demikian, kasus pembunuhan tersebut tetap berlanjut. Tersangka yang telah memberikan sejumlah uang kepada Bintoro kemudian menggugat eks Kasat Reskrim itu ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
    Sementara, Bintoro membantah tudingan pemerasan yang dituduhkan terhadap dirinya.
    Dia mengatakan, tuduhan itu mengada-ada. Namun, Bintoro terbuka jika polisi hendak melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.
    “Tuduhan saya menerima uang Rp 20 miliar sangat mengada-ngada. Saya membuka diri dengan sangat transparan untuk dilakukan pengecekan terhadap percakapan HP saya,” kata Bintoro dalam video yang diterima
    Kompas.com
    pada 26 Januari 2025.
    Tidak hanya itu, AKBP Bintoro juga mengaku siap jika dilakukan pemeriksaan terhadap rekening istri dan anak-anaknya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buaya RI Jadi Sorotan Dunia, Ternyata Paling Banyak Telan Korban

    Buaya RI Jadi Sorotan Dunia, Ternyata Paling Banyak Telan Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah serangan buaya terhadap manusia terbanyak di dunia. Adapun, salah satu wilayah dengan insiden serangan yang cukup tinggi adalah Bangka Belitung.

    Bahkan, fenomena buaya RI yang buas disorot media asing. Channel News Asia berdasarkan laporan CrocAttack melaporkan sebuah basis data global mengenai serangan buaya. Dalam 10 tahun terakhir, terdapat lebih dari 1.000 serangan buaya di Indonesia, dengan 486 di antaranya berujung fatal, dikutip Sabtu (1/2/2025).

    Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation pada April 2023, tiga provinsi dengan kasus serangan tertinggi adalah Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Timur.

    Langka Sani, seorang aktivis lingkungan yang mendirikan Alobi Foundation, organisasi penyelamatan satwa di Pangkalpinang membeberkan bahwa di Pulau Bangka, jumlah serangan buaya terhadap manusia meningkat dalam enam tahun terakhir.

    “Lebih dari 60 orang meninggal sejak 2016 di Bangka, tetapi jumlahnya meningkat tajam dalam enam tahun terakhir,” kata Langka. Pada 2024, Alobi mencatat 10 kematian hingga November.

    “Dibandingkan dengan 2016, saat kami mulai mengumpulkan data, peningkatannya sangat signifikan,” tambahnya.

    Mengapa Konflik antara Manusia dan Buaya Meningkat?

    Adapun, untuk mengatasi serangan buaya, para ahli menilai perlu memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan di Bangka.

    “Konflik (antara manusia dan buaya) meningkat karena habitat buaya semakin rusak. Ini seperti bom waktu,” kata Langka.

    Sebagaimana diketahui, Pulau Bangka kaya akan timah, bahan penting dalam perangkat elektronik seperti ponsel. Perusahaan besar seperti Apple dan Samsung dilaporkan memperoleh timah dari Bangka.

    Menurut data yang dihimpun Statista, pada 2023 Indonesia merupakan produsen timah terbesar ketiga di dunia setelah China dan Myanmar. Berdasarkan data Kementerian ESDM, Bangka sendiri menyumbang 90 persen produksi timah nasional.

    Selama bertahun-tahun, penambangan timah di Bangka dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Timah. Namun, selama lebih dari satu dekade, tambang ilegal marak bermunculan.

    Para penambang kecil sering menambang di wilayah yang diperuntukkan untuk penggunaan lain. Misalnya seperti hutan lindung atau konsesi perusahaan yang sedang dalam proses reklamasi.

    “Kita tahu tambang ilegal ada di mana-mana di belakang sekolah, di dekat kantor pemerintah, hampir di setiap tempat,” ujar Langka.

    Buaya muara (Crocodylus porosus), yang sering menyerang manusia, hidup di sekitar muara sungai bukan di laut atau sungai dalam. Aktivitas tambang ilegal di sekitar muara sering kali membuat mereka terganggu.

    Langka mengatakan buaya muara adalah spesies buaya terbesar, dapat tumbuh hingga 7 meter dengan berat hampir 1.000 kg. Mereka sangat sensitif terhadap suara.

    “Terkadang mereka menyerang para penambang ilegal, atau bermigrasi ke hilir, tetapi ketika mereka sampai di tempat baru, biasanya wilayah itu sudah dihuni buaya lain,” ujarnya.

    Akibatnya, buaya akan bertarung memperebutkan wilayah, dan beberapa di antaranya berakhir di daerah perkotaan. Di Bangka, terdapat sekitar 97 sungai yang banyak melintasi pemukiman, termasuk Pangkalpinang, ibu kota provinsi Bangka Belitung.

    Dengan tubuh yang sebagian besar terendam di air yang keruh akibat aktivitas tambang, buaya sering kali sulit terlihat. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas penambangan timah juga mulai merambah ke laut, sehingga semakin merusak kondisi sungai di Bangka.

    Setelah terjadi serangan buaya, warga sering berusaha menangkap atau membunuh buaya untuk melindungi diri mereka. Hal ini menyulitkan upaya penyelamatan oleh Alobi Foundation, kata Endi Yusuf, manajer penyelamatan Alobi.

    Jika tim Alobi tiba di lokasi dan menemukan buaya yang terluka, kemungkinannya untuk bertahan hidup sangat kecil,” ujar Endi.

    “Mereka bisa mati saat kami coba selamatkan,” tambahnya.

    Buaya sebenarnya dilindungi oleh undang-undang dan tidak boleh ditangkap, diburu, atau dibunuh, meskipun konflik dengan manusia sangat tinggi di Bangka.

    Namun meski banyak buaya dibunuh dan habitat mereka semakin rusak, populasi buaya di Bangka tampaknya tetap stabil, bahkan mungkin meningkat. Belum ada data pasti mengenai jumlah buaya muara di pulau ini.

    (fab/fab)