Istri Mensos Gus Ipul Dukung Pemberdayaan Komunitas Mangrove di 8 Titik di Indonesia
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Istri
Menteri Sosial
(Mensos)
Fatma Saifullah Yusuf
menggelar Aksi Bersih
Mangrove
secara serentak di delapan titik di Indonesia, yakni Kupang, Bekasi, Batam, Jakarta, Demak, Balikpapan, Surabaya, dan Kepulauan Selayar.
Aksi Bersih Mangrove bertujuan untuk mendukung upaya bersama dalam menciptakan lingkungan yang sehat, lestari, dan sejahtera.
Kegiatan sosial itu dilakukan bersama para istri menteri Solidaritas Perempuan Indonesia Kabinet Merah Putih (Seruni).
Di Bekasi, perempuan yang menjabat sebagai Penasihat I Dharma Wanita
Kementerian Sosial
(Kemensos) tersebut tampak bersemangat mendampingi istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming selaku pembina Seruni,
Selvi Ananda
.
Fatma
Gus Ipul
juga berharap, kegiatan bersih-bersih lingkungan bisa berjalan secara rutin dan bermula dari kesadaran masyarakat sendiri.
“Kegiatan seperti itu seharusnya tidak hanya dilakukan saat peringatan tertentu, tetapi menjadi bagian dari kebiasaan kita sehari-hari. Dengan aksi bersih-bersih yang rutin dan berkelanjutan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk generasi mendatang,” ujar Fatma, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/3/2025).
Menurutnya, jika lingkungan terjaga, ekosistem tetap seimbang, dan sumber daya alam berkelanjutan, maka masyarakat sekitar memiliki kesempatan lebih besar untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Dia menambahkan, pemberdayaan masyarakat komunitas
mangrove
juga dapat dikembangkan melalui produk daur ulang sampah plastik menjadi rangkaian bunga dan hiasan. Sementara, produk berbahan dasar mangrove, dapat menjadi olahan makanan serta minuman.
Fatma yang mengemban Wakil Bidang 3 Sosial Budaya di Seruni ini melihat terdapat kesesuaian program organisasinya dengan Kemensos.
“Menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kita semua. Dengan aksi nyata seperti ini, kita tidak hanya melindungi alam, tetapi juga memastikan generasi mendatang tetap memiliki lingkungan yang layak untuk hidup dan berkembang,” ucap Fatma.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR
-
/data/photo/2025/03/01/67c297766dd4d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Kupang Luka Parah Diterkam Buaya Saat Cari Ikan di Perairan Salupu Regional 1 Maret 2025
Warga Kupang Luka Parah Diterkam Buaya Saat Cari Ikan di Perairan Salupu
Tim Redaksi
KUPANG, KOMPAS.com
– Yafet Maak (50), warga Desa Sumlili, Kecamatan
Kupang
Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (
NTT
), mengalami luka parah setelah
diterkam buaya
saat mencari ikan di area kolam dekat Perairan Salupu, Desa Lifuleo, pada Jumat (28/2/2025) tengah malam.
“Kejadiannya tengah malam sekitar pukul 23.00 Wita,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kupang Barat, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Syamsudin Noor, kepada Kompas.com, Sabtu (1/3/2025).
Noor menuturkan, kejadian itu bermula ketika Yafet bersama tiga orang tetangganya, Jeky Muskananfola (39), Agustinus A. Lodan (46), dan Jefri Ariyanto (32), keluar dari rumah mereka masing-masing sekitar pukul 20.00 Wita.
Mereka mencari ikan di perairan yang menjadi sarang buaya menggunakan panah.
“Tiba di lokasi kolam, korban (Yafet) bersama rekan-rekannya berpencar untuk memanah ikan, korban bersama dengan Jeky. Sedangkan Agustinus dan Jefri berpencar di sekitar lokasi kolam,” ujar Noor.
Sekitar pukul 23.00 Wita, saat Yafet sedang mencari ikan untuk dipanah, ia langsung diterkam buaya. Dia digigit di bagian kaki kanan.
“Korban langsung berteriak meminta tolong kepada Jeky yang posisinya tidak jauh dari arah korban,” kata dia.
Mendengar teriakan Yafet, Jeky langsung bergegas menolongnya dengan memukul buaya tersebut menggunakan kayu panah.
Pukulan itu membuat buaya melepaskan cengkeramannya di kaki Yafet. Selanjutnya, Jeky dengan cepat menarik tubuh Yafet keluar menjauh dari kolam.
Yafet yang terluka parah di bagian kaki dan tangan dibawa pulang ke rumahnya di Batuliti, Desa Sumlili.
Namun, karena kondisinya yang memburuk, sekitar pukul 24.00 Wita, dia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Ben Mboi Kupang untuk mendapatkan perawatan medis.
“Pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025 pukul 01.00 Wita, korban bersama keluarga tiba di IGD RSUP Dr. Ben Mboi Kupang dan langsung dilakukan penanganan medis oleh petugas jaga IGD,” ujar dia.
Dari hasil pemeriksaan medis, Yafet mengalami luka gigit di lengan tangan kanan, tulang lengan tangan kanan patah, luka di paha kanan, luka gigit dari telapak kaki kanan hingga betis kaki kanan, luka gigit di betis kaki kiri, serta luka di telapak dan jari kelingking tangan kiri.
“Saat ini korban sementara dioperasi oleh tim medis di ruangan operasi RSUP Ben Mboi Kupang,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta
TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor.
Jenazah bayi perempuan itu berasal dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga terpaksa mengangkut peti jenazah pakai sepeda motor karena jalan rusak parah.
Di mana lokasi menuju rumah duka juga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.
Jenazah bayi tersebut adalah anak pasangan suami istri, Yohanes Kunua dan Ovi Marlin Kunua.
“Mayatnya dibawa dari Kota Kupang menuju rumahnya di Kabupaten Kupang,” kata Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, Jumat (28/2/2025) malam, melansir dari Kompas.com.
Ambrosius menuturkan, awalnya pada Senin (24/2/2025) lalu, Ovi Marlin yang hendak melahirkan dirujuk dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Naikliu menggunakan mobil dobel gardan (berpenggerak empat roda).
Mobil itu milik warga bernama Ama Roda yang disewa oleh keluarga Ovi Marlin dengan biaya Rp 2 juta untuk sekali antar.
Mobil pun berangkat pukul 11.00 Wita dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, pada pukul 17.00 Wita.
Kemudian, pada Selasa (25/2/2025), Ovi Marlin dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang.
“Dia melahirkan di RSU WZ Johannes pada Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita,” kata Ambrosius.
Namun, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal dunia.
Dokter menyebut, bayi itu sudah meninggal saat berada dalam kandungan.
Selanjutnya, pada Kamis (27/2/2025) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah dibawa dari RSU WZ Johannes menggunakan mobil pikap dengan biaya sewa Rp 800 ribu.
“Awalnya keluarga niat mau pakai ambulans, tapi tarifnya Rp 1,6 juta, sehingga dari pihak keluarga tidak sanggup, sehingga menggunakan pikap dengan biaya Rp 800 ribu,” ungkap Ambrosius.
Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.
Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.
Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).
Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.
Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.
Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.
Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.
Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo.
Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 – 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.
“Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain,” paparnya.
Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.
50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.
Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.
Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.
“Kami berharap berdoa yang terbaik, satu, jangan sampai curah hujan tinggi, kedua naudzubillah jangan sampai ada orang meninggal kami tidak bsa melakukan pemakaman posisinya banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, jenazah yang dimakamkan dalam video viral adalah warga bernama Martawi.
Warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.
Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di media sosial.
Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.
Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala.
Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
/data/photo/2025/03/01/67c30705aac02.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4512410/original/017897500_1690191035-20230724_153928.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4797321/original/010045300_1712504268-WhatsApp_Image_2024-04-07_at_8.01.16_PM.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4805071/original/032646600_1713422349-SPBU_bp_Raffles_Hills.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3952406/original/056196200_1646385041-FOTO.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)