provinsi: NUSA TENGGARA TIMUR

  • Pramono soal tarif LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai: Jadi Saja Belum, Kok Sudah Masang Tarif

    Pramono soal tarif LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai: Jadi Saja Belum, Kok Sudah Masang Tarif

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan belum ada rincian tarif untuk LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai. Dia mengatakan, pembahasan tarif masih terlalu dini karena proyeknya sendiri belum resmi beroperasi.

    “Jadi, untuk LRT Jakarta yang akan beroperasi dari Velodrome sampai dengan Manggarai, itu belum diputuskan,” kata dia kepada wartawan di Gedung A, Lt.3 Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2025).

    Pramono menilai informasi tarif tidak bisa diputuskan sepihak oleh operator. Menurutnya, penetapan tarif adalah kewenangan penuh gubernur dan selalu dibahas melalui rapat resmi pemerintah daerah.

    “LRT enggak bisa memutuskan sendiri, yang memutuskan itu Gubernur. Maka sampai hari ini saya tidak komentar, karena jadi saja belum kok sudah mau masang tarif,” ucap dia.

    Dia menambahkan, pihaknya belum memberi komentar apa pun karena layanan fase Velodrome-Manggarai saja belum berjalan.

    Pramono menegaskan, tahapan pembangunan harus rampung dulu sebelum tarif dibicarakan.

     

  • Gempa M 4,2 Guncang Kodi di Sumba NTT

    Gempa M 4,2 Guncang Kodi di Sumba NTT

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 4,2 terjadi di Kodi, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pusat gempa berada kedalaman 52 km.

    “193 km Barat Daya Kodi-Sumba Bart Daya-NTT,” tulis BMKG di akun X, Minggu (16/11/2025).

    Gempa terjadi pukul 01.53 WIB. Titik koordinat gempa berada pada 11,22 lintang selatan dan 118,37 bujur timur.

    “Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG.

    (whn/whn)

  • Bakti Sosial Operasi Katarak untuk Masyarakat Pulau Kawasan TN Komodo

    Bakti Sosial Operasi Katarak untuk Masyarakat Pulau Kawasan TN Komodo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdami bersama RSU Siloam, dengan dukungan Forkopimda, BTNK, PHC, NDC, Gahawisri, dan KWE, melaksanakan kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau di kawasan Taman Nasional Komodo. Program ini menjadi upaya nyata kolaborasi lintas sektor untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh masyarakat yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan.

    Pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai institusi sesuai kapasitas masing-masing. Tim medis dari Perdami dan RSU Siloam menangani seluruh proses pemeriksaan dan tindakan medis, sementara PHC menyediakan transportasi bagi pasien dan tim lapangan. Dukungan konsumsi disiapkan oleh NDC, sedangkan Brimob menyediakan armada bus untuk mobilisasi di darat serta personel penjagaan bersama TNI AD. KSOP memberikan fasilitas ruang tunggu pelabuhan serta pasokan air bersih, sementara kebutuhan akomodasi selama kegiatan ditunjang oleh PHC dan Disnakertrans. Sinergi seluruh pemangku kepentingan ini memastikan kelancaran kegiatan sejak tahap awal hingga akhir.

    Direktur RSU Siloam Labuan Bajo, dr. Theresia Nina Noviriana mengatakan kegiatan ini merupakan upaya bersama untuk membantu masyarakat yang terkendala biaya dan akses layanan kesehatan mata.

    “Harapannnya kegiatan ini menjadi agenda rutin, sebagai bentuk kepedulian lintas lembaga dalam mengatasi kasus katarak yang masih tinggi di wilayah timur Indonesia. Kolaborasi antarinstansi dan komunitas lokal disebut menjadi penopang utama keberhasilan kegiatan ini,” ujar Theresia

    Tahapan kegiatan dimulai dari proses skrining mata yang dilaksanakan langsung di pulau-pulau oleh tim medis dari Siloam, PHC, NDC, dan Gahawisri. Kunjungan dilakukan pada 28 Oktoberdi Pulau Komodo dengan 11 pasien, serta pada 5 November di Pulau Papagarang dengan 9 pasien dan Pulau Rinca dengan 24 pasien. Setelah proses skrining, pada 12-13 November dilakukan pengantaran pasien dari masing-masing pulau menuju Labuan Bajo.

    Namun, tidak semua pasien dapat melanjutkan tindakan operasi karena beberapa faktor seperti rasa takut, tidak mendapat izin keluarga, atau kendala pribadi lainnya. Dari hasil akhir pendataan, hanya 10 pasien dari Pulau Komodo, 6 dari Pulau Papagarang, dan 17 dari Pulau Rinca yang dapat hadir, sehingga total pasien pulau yang mengikuti tindakan adalah 33 orang. Bersama 62 pasien dari daratan, total pasien yang terdata hadir mencapai 95 orang.

    “Kami berterima kasih atas kepercayaan dari desa-desa di pulau Komodo, Papagarang, Rinca untuk dapat mengantarkan warganya operasi katarak di Labuan Bajo. Kami berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini semakin tumbuh rasa solidaritas dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih peduli dengan sesama,” terang Dian Sagita selaku perwakilan dari Padar Haritage Conservation (PHC) melalui keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

    Sementara itu, pada 14 November, seluruh pasien menjalani tindakan operasi katarak di RSU Siloam Labuan Bajo, diikuti pemeriksaan pascaoperasi dan pengantaran kembali pasien pulau pada 15 November. Kegiatan ini tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga memastikan seluruh rangkaian layanan-mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga pendampingan-tersedia tanpa membebani pasien, khususnya mereka yang berasal dari pulau-pulau terpencil.

    Inisiatif ini dilandasi keprihatinan terhadap keterbatasan masyarakat kepulauan yang sering kali tidak mampu menjangkau layanan kesehatan di daratan karena hambatan biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan logistik lainnya. Melalui kegiatan ini, berbagai pihak tergerak untuk memastikan bahwa masyarakat pulau dapat memperoleh layanan operasi katarak secara layak, aman, dan tanpa harus menanggung beban biaya yang berat. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional.

    “Terima kasih banyak kepada RSU Siloam. Selama ini praktis saya tidak membayangkan bisa mendapat pelayanan operasi gratis di Siloam. Selama ini periksa mata saja harus ke Ende,” kata Damianus salah satu pasien dari Kuwus Barat.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Henry mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh Bripda Torino Tobo Dara, terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) itu dipicu karena kedua siswa itu kedapatan merokok.

    “Aksi pemukulan dipicu oleh rasa kesal senior karena kedua siswa kedapatan merokok,” katanya.

    Menurut Henry, setelah kejadian, keluarga dari kedua siswa langsung mendatangi Mapolda NTT untuk meminta pertanggung jawaban atas kejadian tersebut. Namun, setelah dilakukan komunikasi dan pendekatan persuasif, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polda NTT.

    “Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan keluarga terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” tandasnya.

    Henry menegaskan bahwa Polda NTT menjadikan kasus ini sebagai penegasan komitmen institusi dalam menjunjung tinggi nilai pembinaan personel.

    “Polda NTT berkomitmen menjadikan penanganan kasus ini sebagai contoh nyata penerapan nilai asah, asih, dan asuh dalam pembinaan, sekaligus menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di lingkungan Polri,” tutupnya.

  • BMKG Warning Jakarta Dihantam Hujan Lebat-Angin Kencang Weekend Ini

    BMKG Warning Jakarta Dihantam Hujan Lebat-Angin Kencang Weekend Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Jabodetabek yang hendak bepergian selama akhir pekan Sabtu-Minggu (15-16 November 2025), perlu mewaspadai kondisi cuaca berupa hujan sedang-lebat, yang dapat disertai angin kencang.

    Dalam laporan ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 14-20 November 2025’, BMKG mencatat tiga hari terakhir wilayah Indonesia terus mengalami hujan lebat-sangat lebat.

    Adapun sepekan ke depan, BMKG mengatakan ada sejumlah faktor utama yang masih memengaruhi dinamika cuaca di Indonesia. Di antaranya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat daya Sumatera dan selatan Jawa Timur hingga Bali, serta di perairan tenggara Filipina.

    Lalu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial serta Kelvin yang saat ini aktif di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

    Kemudian, dorongan udara kering dari Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan, serta kelembapan udara yang tinggi dan kondisi atmosfer yang relatif labil, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

    Sementara itu, dalam akun Instagram resminya, BMKG memperinci peringatan dini hujan dalam periode 3 hari (14-16 November 2025). Wilayah Jakarta memiliki status ‘Waspada’ hujan sedang-lebat pada Sabtu (15/11/2025).

    Kemudian pada Minggu (16/11/2025) besok, statusnya meningkat menjadi ‘Siaga’ hujan lebat-sangat lebat. Lebih perinci, wilayah yang diprediksi akan dihantam hujan lebat-sangat lebat adalah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

    Secara keseluruhan, wilayah Jabodetabek juga mendapat ‘Peringatan Dini’ angin kencang pada Sabtu (15/11/2025) ini.

    Selengkapnya, berikut prediksi cuaca sepanjang akhir pekan (weekend) ini di wilayah Indonesia:

    15 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Bali, NTB, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sultra, Malut, Maluku, P. Barat Daya, P. Barat, P. Tengah, P. Pegunungan, Papua, P. Selatan.

    Siaga Hujan lebat-Sangat Lebat: Sumut, Kep. Riau, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, NTT, Kalbar, Sulsel.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jabodetabek, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Sulsel.

    16 November 2025:

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Jateng, Yogyakarta, Bali, NTB, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sultra, Malut, P. Barat Daya, P. Barat, P. Tengah, P. Pegunungan, Papua, P. Selatan.

    Siaga Hujan lebat-Sangat Lebat: Sumut, Kep. Riau, Banten, Jakarta, Jabar, Jatim, NTT.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Banten, Jabar, Lampung.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AHY Kawal Langsung Proyek Jalan Labuan Bajo-Manggarai Barat sepanjang 140 Km, Nilainya Capai Rp 150 M

    AHY Kawal Langsung Proyek Jalan Labuan Bajo-Manggarai Barat sepanjang 140 Km, Nilainya Capai Rp 150 M

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan komitmennya untuk mengawal pembangunan proyek Jalan Lintas Utara Flores sepanjang 140 km yang menghubungkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga Port Reo, Kabupaten Manggarai.

    “Saat ini, masih sisa cukup panjang yaitu 88 km yang belum diaspal, rencananya ini akan kita lanjutkan pembangunannya, kurang lebih lebar jalan itu enam meter,” katanya saat meninjau proyek Jalan Lintas Utara Flores di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, NTT, Jumat (14/11/2025), dikutip dari Antara.

    Pada kunjungannya tersebut, AHY didampingi antara lain perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

    AHY menambahkan melalui pembangunan proyek jalan tersebut diharapkan akan memangkas waktu tempuh dari Labuan Bajo ke Port Reo.

    “Harapannya ini akan secara signifikan mengurangi waktu tempuh dari yang tadinya sekitar 6-7 jam, menjadi 3-4 jam,” ujarnya.

    Ia menilai pembangunan proyek jalan tersebut akan berdampak pada kemudahan mobilitas warga dan logistik dari Kabupaten Manggarai Barat ke Kabupaten Manggarai.

    Di lain sisi, lanjut dia, adanya jalan tersebut akan memberikan dampak bagi berkembangnya sektor produktif seperti peternakan dan pertanian serta sektor pariwisata di dua kabupaten tersebut.

    “Jadi saya berkomitmen tentunya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah provinsi, Pak Wagub, Pak Bupati sama-sama kita kawal nanti agar setiap saat ada perkembangan yang baik, ada progres atau kemajuannya,” tegasnya. 

     

  • TNI AL Gelar Latihan Manuver Kapal dengan Angkatan Laut Australia

    TNI AL Gelar Latihan Manuver Kapal dengan Angkatan Laut Australia

    JAKARTA – TNI AL melalui jajaran Satuan Survei Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Satsurvei Pushidrosal) menggelar latihan manuver kapal bersama dengan Angkatan Laut Australia di perairan Laut Timor yang terletak di wilayah perbatasan maritim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

    Dilansir ANTARA, Jumat, 14 November, latihan ini digelar untuk meningkatkan kemampuan tempur ke dua angkatan laut sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

    Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menjelaskan dalam latihan ini TNI AL mengerahkan KRI Spica-934 dan sedangkan Australia mengerahkan HMAS Leeuwin A 245.

    Mereka menggelar beberapa jenis latihan salah satunya latihan hidrografi meliputi multibeam echo sounder (MBES) exercise, single beam echo sounder (SBES) exercise, side scan sonar (SSS) exercise, conductivity temperature depth (CTD) exercise, tide gauge exercise, meteorology exercise, serta seabed sampling exercise.

    “Ke dua kapal juga melaksanakan sejumlah latihan Angkatan Laut seperti flaghoist, flashing light exercise, tactical Manoeuvre, officer of the watch exercise, publication exercise, damage control exercise, dan night shipping in convoy,” kata Budi.

    Budi menjelaskan dua metode latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis survei hidrografi dan memperkuat interoperabilitas serta profesionalisme antara kedua Angkatan Laut.

    Ragam latihan ini pun diakui Budi berjalan dengan lancar. Selanjutnya TNI AL dan Angkatan Laut Australia akan melanjutkan rangkaian latihan di Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) VII Kupang.

  • Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga distribusi energi di seluruh Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya dengan memberikan perhatian penuh dalam menjaga pasokan energi di wilayah Indonesia Timur dengan memperkuat infrastruktur distribusi energi terutama Terminal BBM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menegaskan di wilayah Indonesia Timur, pendistribusian BBM ditopang oleh Fuel Terminal BBM Baubau. Terminal ini memiliki kapasitas hingga 147 ribu KL, dengan 14 tangki aktif, sehingga memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur.

    “Fuel Terminal Baubau merupakan terminal terbesar di Indonesia Timur yang menjadi tulang punggung penjaga ketahanan energi di Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku,” ujar Muhammad Baron dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).

    Baron menambahkan, Fuel Terminal Baubau menyuplai lebih dari separuh kebutuhan energi di kawasan Indonesia Timur, dengan proporsi distribusi mencakup 80% untuk wilayah Sulawesi, 15% untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta 5% untuk wilayah Maluku dan Papua.

    “Beragam produk BBM yang disalurkan mulai dari Pertamax, Pertalite, Dexlite, Biosolar (B40), MFO hingga Kerosene atau minyak tanah. Pertamina memastikan masyarakat di Indonesia Timur memiliki akses yang sama terhadap produk-produk berkualitas,” imbuh Baron.

    Fuel Terminal Baubau memiliki 3 Jetty, terdiri dari 1 Jetty berkapasitas 35.000 DWT dan 2 Jetty berkapasitas 6.500 DWT. Terminal ini juga dilengkapi laboratorium dengan peralatan pengujian lengkap untuk memastikan kualitas produk selalu terjaga. Selain itu, tersedia fasilitas Filling Shed untuk mobil tangki, serta berbagai sarana pendukung lainnya.

    Dalam mendistribusikan energi, Terminal Baubau didukung 70 Unit Mobil Tangki, untuk menyuplai BBM ke SPBU, Pertashop, SPBU Kompak, termasuk memenuhi kebutuhan industri dan instansi penting.

    “Pertamina akan terus menjaga keandalan pasokan energi di Indonesia Timur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan upaya untuk melayani Indonesia dengan hati,” tandas Baron.

    Fuel Terminal Baubau berlokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal yang merupakan Anak Perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistic.

    PET memastikan seluruh operasi berjalan dengan standar HSSE dan governance yang ketat.

    Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyampaikan penerapan prinsip safety dan sustainability menjadi fokus utama perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    “Kami memastikan seluruh kegiatan operasi di Fuel Terminal Baubau berjalan aman, andal, dan sesuai standar HSSE. PET juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasional, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga program sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Bayu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jaksa Geledah Kantor BKPSDM Flores Timur, Uang Tunai Rp 30 Juta Disita 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 November 2025

    Jaksa Geledah Kantor BKPSDM Flores Timur, Uang Tunai Rp 30 Juta Disita Regional 14 November 2025

    Jaksa Geledah Kantor BKPSDM Flores Timur, Uang Tunai Rp 30 Juta Disita
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Tim penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Flores Timur (Flotim) menggeledah kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat (14/11/2025).
    Penggeledahan ini terkait dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan anggaran BKPSDM Kabupaten
    Flores Timur
    tahun anggaran 2023–2025.
    Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Flores Timur, Samuel L Tamba mengkonfirmasi adanya penggeledahan tersebut.
    “Betul, penyidik mencari beberapa benda-benda atau bukti yang sempat disembunyikan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyembunyikan perannya dalam tindak pidana korupsi ini,” ujarnya.
    Samuel menyampaikan, dari penggeledahan tersebut, tim penyidik menyita sebanyak 1.297 barang bukti.
    Ribuan barang bukti itu berupa dokumen-dokumen, nota-nota kosong dari beberapa toko, catatan penggunaan hasil penyalahgunaan anggaran.
    “Nota-nota kosong itu dari beberapa toko di Larantuka, Kupang, bahkan Jakarta,” katanya.
    Selain itu, tim penyidik juga menyita uang tunai senilai Rp 30 juta yang diduga hasil korupsi.
    Samuel menambahkan penggeledahan tersebut dilakukan berdasarkan surat perintah penggeledahan yang diterbitkan Kepala Kejaksaan Negeri Flores Timur, serta penetapan izin penggeledahan dari Ketua Pengadilan Negeri Larantuka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Albina, Penjahit Difabel di Sikka yang Bertahan dan Bangkit Lewat KUR
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 November 2025

    Kisah Albina, Penjahit Difabel di Sikka yang Bertahan dan Bangkit Lewat KUR Regional 14 November 2025

    Kisah Albina, Penjahit Difabel di Sikka yang Bertahan dan Bangkit Lewat KUR
    Tim Redaksi
    SIKKA, KOMPAS.com
    – Wajah perempuan itu tertunduk di hadapan meja mesin jahit. Ia serius dan bergeming. Jarinya lincah memilin lipatan kain yang telah diberi pola. 
    Namanya, Albina Abong Wadan (47). Ia bersama sang suami Yoseph Loku (52) membuka lapak jahit di Pasar Bertingkat, Jalan Moa Toda, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
    “Penjahit Sederhana”. Demikian nama yang terpampang di atas lapak jahitnya.
    Hari itu, Albina sendirian. Suaminya sakit dan tak ikut menemani saat
    Kompas.com
    menyambanginya pada Jumat, 31 Oktober 2025.
    Albina dan sang suami merupakan
    difabel
    penyandang tuna daksa. Setiap harinya, mereka mengais rezeki untuk menghidupi ekonomi keluarga dan pendidikan enam anaknya dari menjahit.
    “Saya hari Minggu tidak libur, selepas gereja pasti datang ke sini. Minggu itu ramai pengunjung jadi masuk (lapak),” ucapnya.
    Perempuan murah senyum itu antusias ketika bercerita awal mula memulai usaha menjahit.
    Sejak memutuskan menikah pada tahun 2000, ia dan sang suami nekat menyewa lapak. Sempat ragu, tapi keduanya yakin untuk tetap fokus melanjutkan usaha.
    “Banyak yang memandang sebelah mata, tapi kami bersyukur ada pelanggan tetangga rumah yang datang menjahit ke pasar. Dari situ banyak orang melihat dan tertarik sampai hari ini,” kata Albina.
    Kendati usahanya mulai berkembang, Albina masih butuh tambahan modal untuk membeli mesin jahit yang lebih modern.
    Sayangnya, modal jadi kendala. Meski ada niat meminjam, tapi masih was-was, apalagi dengan keterbatasan mereka yang miliki.
    “Kita bukan tidak bisa cicil, tapi ragu jangan sampai pengajuan ditolak,” ucapnya.
    Albina dan sang suami sebetulnya sama sekali tidak mengetahui adanya informasi tentang
    KUR
    (Kredit Usaha Rakyat).
    Perjumpaan pertama kali dengan ibu Nila, pegawai Bank
    BRI
    Cabang Maumere sungguh sangat melapangkan jalan usaha jahit mereka.
    Albina menjadi lebih percaya diri karena sama sekali tak pernah terbayangkan bahwa sebagai penyandang disabilitas, ia dan sang suami diberi kepercayaan untuk mengakses dana KUR.
    “Kami awalnya memang tidak tahu sama sekali. Tuhan tunjuk jalan lewat Ibu Nila,” ujar dia. 
    Tahun 2018, ia mendapat pinjaman untuk pertama kali atas nama suaminya pinjaman sebesar Rp 15 juta.
    Uang itu dipakai fokus untuk pengembangan usaha menjahit. Mesin obras pun dibeli dari pinjaman ini.
    “Buah dari pinjaman pertama itu selain mencicil ke bank tapi yang paling bikin rasa bangga adalah anak sulung kami bisa selesaikan studi sarjananya,” kata Albina dengan haru.
    Setelah lunas pinjaman pertama, pasangan suami istri ini lanjut mengajukan pinjaman kedua. Besarnya pinjaman Rp 25 juta.
    Ada diskusi cukup intens yang ia, suami, dan anak-anaknya lakukan sebelum meminjam modal.
    Kepada anak-anaknya, Albina berpesan untuk wajib dukung usaha orangtua cukup dengan sekolah dan belajar yang rajin.
    “Saya dan bapak bilang kepada anak-anak. Kita ini tinggal di kota. Tidak punya kebun atau tanah jadi cukup jawab perjuangan orangtua dengan sekolah sampai dapat ijazah strata satu,” ujar Albina menirukan kembali nasihat untuk anak-anaknya.
    Usaha jahit yang terus berkembang, menurut Albina, tak lepas dari dukungan salah satu sekolah di Kota Maumere yang berlangganan jahitan seragam kepada mereka.
    Sayangnya kerja sama dengan pihak sekolah tidak dilanjutkan setelah adanya pergantian kepala sekolah.
    “Tidak apa-apa. Namanya usaha ada pasang surut. Kami percaya rezeki Tuhan sudah atur,” ujarnya.
    Dari
    pinjaman KUR
    ini, dapur permanen dibangun. Anak nomor dua selesaikan studinya dan anak nomor tiga memasuki semester akhir studi di Universitas Nusa Nipa Maumere.
    Ketekunan mengangsur pinjaman membawa berkah yang terus mengalir sekalipun satu dua tantangan tetap diakui Albina datang silih berganti.
    Meski dua tahun terakhir pendapatan dari usaha memang tidak seramai dulu, baginya masih wajar dan dapat diatasi. Selesai mengangsur KUR tepat waktu jadi catatan positif bagi ia dan suami.
    Kini, ia dan suami kembali diberi kepercayaan mengakses dana KUR untuk pinjaman ketiga.
    “Karena pinjaman pertama dan kedua pakai nama bapak untuk akses dan segala urusan maka untuk pinjaman ke tiga ini sudah pakai nama saya,” ujarnya lagi.
    Pada akses pinjaman ketiga, dana usaha yang diajukan naik menjadi Rp 50 juta pada tahun 2025.
    Kepercayaan jadi kunci begitu tekad Albina dan suaminya. Pihak bank juga setia mengunjungi dan memantau jalannya usaha mereka.
    Pemimpin Kantor Cabang
    BRI Maumere
    , Kabupaten Sikka, NTT, I Nyoman Slamet Destrawan mencatat, hingga akhir September 2025, realisasi penyaluran KUR di bank tersebut mencapai Rp 259 miliar dari target Rp 269,6 miliar.
    Slamet menegaskan, dana KUR bisa diakses semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
    “Kalau ada usaha kita layani, intinya ada usaha. Intinya usaha sudah berkembang, bukan mendirikan usaha,” katanya.
    Menurut dia, meskipun pemerintah telah memberikan kemudahan, seperti KUR hingga Rp 100 juta tanpa jaminan, selektivitas tetap diperlukan untuk memastikan keberlanjutan usaha.
    Hal ini dilakukan dengan memberikan pendampingan dan pembinaan sejak awal, mulai dari memberikan pinjaman kecil, seperti Rp 20 juta hingga Rp 50 juta.
    Namun, kata Slamet, permasalahan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi perhatian utama. Banyak bagi banyak calon debitur gagal mendapatkan akses dana KUR.
    Pihaknya menemukan adanya riwayat pinjaman di lembaga keuangan lain, seperti koperasi, yang tercatat dalam SLIK.
    “Ketika kita cek, cek SLIK-nya, ternyata ada
    paylater,
     ada pinjaman mungkin di koperasi atau apa, itu kelihatan dia, di SLIK,” kata dia. 
    Slamet menegaskan, jika calon debitur memiliki tunggakan di koperasi atau lembaga keuangan lainnya, sistem secara otomatis akan memblokir pengajuan KUR.
    Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Nipa Maumere, Paulus Libu Lamawitak mengemukakan, difabel sebenarnya bagian dari warga negara yang memiliki kesempatan yang sama mengakses dana KUR.
    “Untuk kelompok difabel memang secara regulasi tidak mendapatkan penekanan cukup jelas. Perlu ada afirmasi khusus,” ucap dia.
    Paulus mengatakan, dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, disebutkan para penyandang disabilitas berhak memperoleh akses terhadap pelayanan jasa perbankan dan non perbankan.
    Namun, menurutnya, turunan dari undang-undang tersebut perlu pembahasan yang sampai tuntas agar ada kejelasan kelompok disabilitas seperti apa yang berwirausaha dan jenis usaha apa yang mau dan sedang dikembangkan.
    Paulus secara khusus memberikan masukan pada peran dinas sosial di setiap daerah agar tidak berhenti di pendataan jumlah para difabel, tetapi juga peran pendampingan dan rekomendasi.
    “Di sini kita butuh peran dinas sosial, walaupun secara regulasi tidak mewajibkan adanya rekomendasi dari dinsos (dinas sosial) tapi saya kira perlu ada kebijakan khusus juga melalui dinsos,” ujar dia.
    Alasannya, kata Paulus, peran dinas sosial menjadi sangat strategis dalam membuka jalur inklusi bagi para penyandang disabilitas, terutama bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus, seperti menjahit, bermain musik, atau keterampilan lainnya yang bisa menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha.
    “Memang perlu tahapan dan kebijakan-kebijakan khusus yg lebih relevan terhadap para penyandang disabilitas ini dalam upaya mendapatkan bantuan KUR. Ini kesempatan yang perlu didalami oleh para pengambil kebijakan untuk juga mengakomodasi sama saudara kita para penyandang disabilitas,” kata dia.
    Maria Yustanti Dua Miro (34), salah satu anggota dari Forum Bela Rasa Disabilitas Nian Sikka (Forsadika) mengemukakan harapannya ada kemudahan persyaratan yang diperoleh ia dan teman-teman penyandang yang punya pekerjaan dan ingin mengembangkan usaha.
    “Saya bekerja sebagai karyawan swasta dan pengen punya usaha kios sembako, bangunan sudah siap nanti rencana tahun depan bisa mulai dan saudara yang menjaga. Selesai jam kerja saya juga ikut menjaga. Ini impian untuk tahun depan,” ujar Maria.
    Sementara itu, Yoseph Loku, Ketua Forsadika pada Selasa, 11 November 2025 mengemukakan, perlu ada perlakuan khusus kepada para difabel yang punya usaha dan mau mengakses KUR.
    Menurut dia, akses KUR yang ia peroleh bersama sang istri itu mengikuti aturan reguler seperti orang normal pada umumnya.
    “Saya minta kalau bisa ada dua hal yang bisa diatur para pengambil kebijakan yang lebih tinggi, pertama ada MoU antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Sosial untuk urusan KUR tentang bagaimana baiknya dana itu diakses para difabel yang berwirausaha. Dan yang kedua harapan untuk teman-teman di dinas sosial di tiap kabupaten itu punya pendataan khusus para difabel terlebih yang punya usaha,” kata Yoseph.
    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka, Rudolfus Ali menyebutkan, saat ini pihaknya masih dalam dalam proses verifikasi data berkaitan dengan kebijakan bagi para difabel.
    “Nanti dulu ya, lagi verifikasi data,” ujarnya.
    Kendati demikian, pihaknya terus memberikan pendampingan di lapangan kepada para difabel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.