provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Siklon Tropis Bakung Terbentuk, Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini

    Siklon Tropis Bakung Terbentuk, Waspada Cuaca Ekstrem Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi peningkatan status Bibit Siklon 91S di Samudra Hindia barat daya Lampung menjadi Siklon Tropis Bakung. Berdasarkan analisis BMKG, siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan udara 1.000 hPa dan terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah barat daya.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan meski bergerak menjauh, Siklon Tropis Bakung tetap berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam satu hingga dua hari ke depan.

    “Berdasarkan hasil pemantauan ini, dalam beberapa hari terakhir BMKG telah menyampaikan peringatan dini secara bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat serta sektor terkait,” ujar Faisal dalam keterangan resminya, Jumat (12/12/2025).

    Pada Sabtu (13/12/2025), BMKG memprediksi Siklon Tropis Bakung akan menguat dengan kecepatan angin hingga 55 knot (100 km/jam), masuk kategori siklon tropis level dua. Tekanan udara di sekitar pusat sistem diperkirakan turun menjadi 988 hPa, sementara pergerakannya ke arah barat daya semakin menjauhi Indonesia.

    BMKG menyebut sejumlah wilayah berpotensi terdampak cuaca ekstrem akibat Siklon Bakung. Potensi hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Bengkulu, Lampung, dan Banten.

    Sementara angin kencang berpeluang terjadi di Bengkulu. Gelombang tinggi 1,25–2,5 meter juga berpotensi muncul di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Selat Sunda bagian selatan

    Bibit Siklon 93S Juga Dipantau BMKG

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, meminta masyarakat turut mewaspadai perkembangan Bibit Siklon 93S yang berada di Samudra Hindia selatan Bali–Nusa Tenggara, tepatnya di sekitar 12.0°LS 115.8°BT. Sistem ini bergerak perlahan ke arah barat daya dan masih berpeluang rendah berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan.

    “Secara tidak langsung, 93S juga memicu potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan,” ujar Guswanto.

    Dampaknya meliputi hujan sedang–lebat di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang dan gelombang tinggi di pesisir selatan daerah-daerah tersebut.

  • Ketum Persaudaraan Timur Raya Tuntut Keadilan 2 Mata Elang Tewas, Ancam ‘Pisah’: Kami Angkat Bendera!

    Ketum Persaudaraan Timur Raya Tuntut Keadilan 2 Mata Elang Tewas, Ancam ‘Pisah’: Kami Angkat Bendera!

    GELORA.CO – Sosok Alex Kadju tengah ramai diperbincangkan publik dan viral di media sosial.

    Sosok Alex Kadju jadi sorotan usai pernyataannya yang menyebut jika pihak kepolisian tidak segera menangkap pelaku pengeroyakan dua ‘mata elang’, mereka akan melakukan penyerangan balik.

    Sosok Alex Kadju, meminta pihak kepolisian bergerak cepat menangkap pelaku pengeroyokan terhadap dua mata elang yang terjadi di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

    Sebagai informasi, Alex Kadju adalah Ketua Umum Persaudaraan Timur Raya.

    Alex Kadju resmi dilantik oleh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Rapat Kerja Nasional I di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat (21/7/2024).

    Baru-baru ini Alex Kadju menyampaikan tuntutannya agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu anggota mata elang tewas dan satu lainnya luka parah.

    “Kami mau melakukan penyerangan balik, jujur, karena kami tidak terima saudara kami dibuat seperti binatang. Tidak ada sedikit pun rasa keprimanusiaannya,” ujar Alex Kadju.

    “Ya, kami orang Indonesia Timur ini diajarin tentang kasih. Toleransi, jangan ajari kami toleransi. Ini sudah kesekeian kalinya kami jadi korban,” imbuhnya.

    “Dan saya minta, saya sebagai ketua umum Persaudaraan Timur Raya, kami terdiri dari Kalimantan, Maluku, Papua , Sulawesi, NTT, NTB!” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Alex Kadju mengancam untuk angkat bendera dan meminta pisah dari NKRI usai menuntut keadilan atas pengereyokan tersebut.

    “Tolonglah, aparat kepolisian berlaku adil. Ya, hargai kami juga. Karena, mengapa itu ada sila kelima Keadilan sosial bagi sleuruh rakyat Indonesia kalau tidak berlaku bagi kami orang Indonesia Timur. Kalau memang itu tidak berlaku bagi kami orang Indonesia Timur, kami angkat bendera, kami minta pisah!” Tegasnya. (*)

  • Jangan Denial Peringatan Bibit Siklon Tropis 93S dari BMKG

    Jangan Denial Peringatan Bibit Siklon Tropis 93S dari BMKG

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda meminta pemerintah melakukan mitigasi terkait bibit siklon 93S di Samudra Hindia yang berpotensi membawa hujan lebat di wilayah NTT, Bali, hingga Perairan Jawa. Huda mengingatkan pemerintah tidak menganggap remeh peringatan tersebut.

    “Kami meminta pemerintah mengedepankan pendekatan scientific dalam menghadapi peringatan BMKG terkait fenomena munculnya bibit siklon tropis 93S di wilayah timur Indonesia. Pendekatan scientific diharapkan bisa meminimalkan dampak potensi bencana hidrometeorologi seperti yang terjadi di wilayah Sumatera pekan lalu,” kata Huda kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).

    “Jangan denial atau menganggap remeh peringatan yang diberikan oleh BMKG,” sambungnya.

    Huda menyebut BMKG telah memprediksi bibit siklon tropis 93S dapat memicu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur hingga NTT. Menurutnya, hal itu menandakan perlu adanya antisipasi bagi masyarakat di wilayah pesisir selatan Jawa Timur, Bali, dan NTT dalam menghadapi cuaca buruk.

    “Bibit siklon tropis 93S ini juga bisa memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggar Timur. Ini berarti potensi banjir bandang dan longsor sewaktu-waktu bisa terjadi. Masyarakat di wilayah-wilayah rawan longsor harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi korban bencana seperti di Aceh, Sumbar, dan Sumut,” ujarnya.

    Huda mendorong pemerintah pusat berkomunikasi dengan pemerintah daerah soal mitigasi bencana. Dia berharap warga di daerah yang berpotensi terdampak bisa mendapat informasi lebih cepat.

    “Pemerintah harus early warning berdasarkan kearifan daerah masing-masing-masing. Bisa dengan sirene, pengeras suara tempat ibadah, hingga kentongan sehingga saat terjadi banjir dan tanah longsor warga bisa langsung mengungsi. Pemerintah juga harus menyiapkan titik evakuasi sehingga memudakan warga di wilayah rawan bencana berkumpul di titik aman sebelum diarahkan ke lokasi pengungsian,” ucapnya.

    Sebelumnya, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengungkapkan dampak tidak langsung bibit siklon tropis 93S mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, antara lain:

    Bali,
    Nusa Tenggara Barat (NTB), dan
    Nusa Tenggara Timur (NTT),
    Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 m) berpotensi terjadi di:

    Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT,
    Perairan selatan Jawa Timur, serta
    Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan.

    Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa, Pengamatan ini menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam.

    Halaman 2 dari 2

    (amw/haf)

  • Ada Bibit Siklon 93S, BMKG Imbau Bali hingga NTT Waspada Cuaca Buruk

    Ada Bibit Siklon 93S, BMKG Imbau Bali hingga NTT Waspada Cuaca Buruk

    Ada Bibit Siklon 93S, BMKG Imbau Bali hingga NTT Waspada Cuaca Buruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengabarkan kemunculan bibit siklon 93S di selatan Indonesia yang berpotensi menyebabkan cuaca buruk di Bali hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Bibit
    Siklon Tropis
    93S saat ini terdeteksi di Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Meski diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia,
    BMKG
    tetap mengingatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan.
    “Dampak tidak langsung 93S mengakibatkan beberapa wilayah, antara lain Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, dikutip dari keterangan pers, Jumat (12/12/2025).
    Selain itu,
    gelombang tinggi
    kategori sedang juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, perairan selatan Jawa Timur, serta Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.
    “Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai,” tutur Faisal.
    Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk mengikuti setiap update informasi dan memastikan keselamatan diri menjadi prioritas utama.
    “Selalu ikuti informasi resmi dari BMKG dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tetapi tetap siaga,” ucapnya.
    Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa.
    Pengamatan tersebut menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik, sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam ke depan.
    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung persisten (berlangsung terus menerus) dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
    Sementara itu, dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.
    “Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” ujar Guswanto.

    Di sisi lain, masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan wilayah yang rentan banjir dan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan.
    Kegiatan pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diharapkan menyesuaikan aktivitas mengikuti informasi resmi gelombang tinggi yang disampaikan BMKG.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Bibit Siklon Aktif Kepung Indonesia, BMKG Ingatkan Banjir Sumatera Berpotensi Meluas

    Dua Bibit Siklon Aktif Kepung Indonesia, BMKG Ingatkan Banjir Sumatera Berpotensi Meluas

    GELORA.CO – Indonesia kini dikepung dua bibit siklon tropis sekaligus, 91S di barat Sumatra dan 93S di selatan NTB, yang memicu peningkatan potensi hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi di berbagai wilayah.

    BMKG mengingatkan kondisi ini dapat memperburuk situasi banjir yang masih melanda sejumlah daerah di Sumatera, terutama dengan dinamika atmosfer yang terus menguat dalam beberapa hari ke depan.

    Pertama, Bibit Siklon 91S.

    Bibit Siklon Tropis 91S yang saat ini berada di Samudera Hindia sebelah Barat Provinsi Lampung. Hasil analisis BMKG, 91S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumatra. 

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengimbau masyarakat agar tetap tenang tetapi waspada.

    Dinamika atmosfer aktif saat ini mempengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatra, dan Bibit Siklon 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung. 

    “Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian Selatan,” kata Faisal di Sibolga, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. 

    BMKG menegaskan potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan, seperti halnya siklon tropis Senyar, berada dalam kategori rendah.

    Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap tenang, tidak panik, dan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG secara real-time.

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis terkini, pergerakan 91S diprakirakan cenderung bergerak ke arah selatan hingga barat daya mulai 11 Desember 2025 siang atau sore hari.

    Selanjutnya, sistem diperkirakan mulai menunjukkan pola pegerakan yang konsisten ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia pada 12 Desember 2025. 

    “BMKG Pusat bersama BMKG Provinsi telah melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD di wilayah terdampak untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal sesuai kondisi potensi cuaca yang dipengaruhi oleh keberadaan 91S,” kata Guswanto.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatera hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

    Untuk sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diimbau untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku.

    Pun, pemerintah daerah melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya.

    Kolaborasi lintas sektoral yang solid, adalah kunci utama untuk menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini (early warning) dan tindakan dini (early action). 

    “Sinergi ini memastikan informasi ancaman diterima dengan cepat dan ditindaklanjuti secara efektif oleh semua pihak, sehingga mampu memitigasi risiko dan mencapai keselamatan masyarakat secara maksimal,” ujar Andri. 

    Kedua, Bibit Siklon Tropis 93S

    Bibit siklon ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Meskipun sistem ini diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, BMKG mengingatkan potensi dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa dampak tidak langsung 93S mengakibatkan beberapa wilayah, antara lain Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 m) berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, perairan selatan Jawa Timur, serta Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.

    “Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan, selalu ikuti informasi resmi dari BMKG, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tetapi tetap siaga,” kata Faisal. 

    Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa

    Pengamatan ini menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam ke depan. 

    Intnsitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

    Sementara itu, dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

  • Dua Bibit Siklon Aktif Kepung Indonesia, BMKG Ingatkan Banjir Sumatera Berpotensi Meluas

    Dua Bibit Siklon Aktif Kepung Indonesia, BMKG Ingatkan Banjir Sumatera Berpotensi Meluas

    GELORA.CO – Indonesia kini dikepung dua bibit siklon tropis sekaligus, 91S di barat Sumatra dan 93S di selatan NTB, yang memicu peningkatan potensi hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi di berbagai wilayah.

    BMKG mengingatkan kondisi ini dapat memperburuk situasi banjir yang masih melanda sejumlah daerah di Sumatera, terutama dengan dinamika atmosfer yang terus menguat dalam beberapa hari ke depan.

    Pertama, Bibit Siklon 91S.

    Bibit Siklon Tropis 91S yang saat ini berada di Samudera Hindia sebelah Barat Provinsi Lampung. Hasil analisis BMKG, 91S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumatra. 

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengimbau masyarakat agar tetap tenang tetapi waspada.

    Dinamika atmosfer aktif saat ini mempengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatra, dan Bibit Siklon 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung. 

    “Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian Selatan,” kata Faisal di Sibolga, Sumatra Utara, beberapa waktu lalu. 

    BMKG menegaskan potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan, seperti halnya siklon tropis Senyar, berada dalam kategori rendah.

    Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap tenang, tidak panik, dan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG secara real-time.

    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan analisis terkini, pergerakan 91S diprakirakan cenderung bergerak ke arah selatan hingga barat daya mulai 11 Desember 2025 siang atau sore hari.

    Selanjutnya, sistem diperkirakan mulai menunjukkan pola pegerakan yang konsisten ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia pada 12 Desember 2025. 

    “BMKG Pusat bersama BMKG Provinsi telah melakukan koordinasi dengan BNPB dan BPBD di wilayah terdampak untuk memastikan langkah mitigasi berjalan optimal sesuai kondisi potensi cuaca yang dipengaruhi oleh keberadaan 91S,” kata Guswanto.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir barat-selatan Sumatera hingga wilayah Banten, untuk mewaspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

    Untuk sektor pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diimbau untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya berdasarkan peringatan gelombang tinggi yang berlaku.

    Pun, pemerintah daerah melalui BPBD diminta memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan gangguan cuaca lainnya.

    Kolaborasi lintas sektoral yang solid, adalah kunci utama untuk menciptakan keharmonisan antara sistem peringatan dini (early warning) dan tindakan dini (early action). 

    “Sinergi ini memastikan informasi ancaman diterima dengan cepat dan ditindaklanjuti secara efektif oleh semua pihak, sehingga mampu memitigasi risiko dan mencapai keselamatan masyarakat secara maksimal,” ujar Andri. 

    Kedua, Bibit Siklon Tropis 93S

    Bibit siklon ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Meskipun sistem ini diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, BMKG mengingatkan potensi dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan bahwa dampak tidak langsung 93S mengakibatkan beberapa wilayah, antara lain Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 m) berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, perairan selatan Jawa Timur, serta Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.

    “Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan, selalu ikuti informasi resmi dari BMKG, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tetapi tetap siaga,” kata Faisal. 

    Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa

    Pengamatan ini menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam ke depan. 

    Intnsitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

    Sementara itu, dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

  • Bibit Siklon Tropis Muncul, BMKG Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi di Bali sampai NTT

    Bibit Siklon Tropis Muncul, BMKG Waspadai Hujan dan Gelombang Tinggi di Bali sampai NTT

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengatakan, pihaknya memantau secara intensif terhadap perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Meski diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, kata dia, ada potensi terhadap perubahan cuaca di Bali, NTB, dan NTT. Selain itu, juga berdampak pada gelombang air laut di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, dan Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.

    “Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).

    Sementara, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

    Sementara itu, dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

    “Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” ujar Guswanto.

     

  • BMKG Ungkap Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S di Perairan NTB, Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem

    BMKG Ungkap Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93S di Perairan NTB, Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem

     

    Liputan6.com, Mataram – Bibit siklon tropis 93S yang dapat memicu cuaca ekstrem diperkirakan muncul di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) bagian selatan. Hal itu diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kemunculan bibit siklon tropis 93S itu berpotensi menimbulkan cuaca buruk di kawasan Jawa Timur dan Kepulauan Sunda Kecil termasuk Bali.

    Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Khusus BMKG Miming Saepudin mengatakan, bibit siklon tropis 93S terbentuk pada 11 Desember 2025, pukul 07.00 WIB atau 08.00 Wita.

    “Potensi bibit siklon tropis 93S berkembang menjadi siklon tropis dalam kategori peluang rendah,” ujarnya dalam laporan yang diterima di Mataram, NTB, Jumat (12/12/2025).

    Miming juga menjelaskan bibit siklon tropis 93S didukung oleh aktifnya gelombang Equatorial Rossby dan gelombang frekuensi rendah di sekitar sistem.

    Selanjutnya, faktor pendukung lain berupa suhu permukaan laut yang cukup hangat antara 28 sampai 29 derajat Celcius, wind shear yang lemah, dan vortisitas yang berada dalam kategori sedang di lapisan bawah hingga menengah.

    Kondisi yang kurang mendukung pertumbuhan sistem, yakni kelembaban udara di sekitar sistem yang cukup kering di lapisan 500 hingga 200 hPa, konvergensi dan divergensi yang masih lemah serta belum adanya inflow angin yang kuat menuju sistem.

    BMKG memprakirakan bibit badai siklon tersebut masih persisten yang ditandai dengan belum adanya peningkatan angin maksimum di sekitar sistem dan sirkulasi yang masih melebar dengan pergerakan secara perlahan ke arah barat hingga barat daya.

    Miming mengatakan intensitas sistem diprakirakan meningkat secara perlahan yang ditandai dengan pola sirkulasi yang menjadi lebih baik di lapisan bawah hingga menengah dengan pergerakan cenderung stasioner.

    Bibit siklon tropis 93S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem hingga 12 Desember 2025, pukul 13.00 WIB atau 14.00 Wita, di antaranya hujan sedang hingga lebat di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur bagian barat.

    Potensi gelombang tinggi kategori sedang antara 1,25-2,5 meter di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Jawa Timur, Selat Bali, Selat Lombok, dan Selat Alas bagian selatan.

  • Polda NTB Masih Buru 1 DPO Perusakan Rumah Brigadir Rizka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Desember 2025

    Polda NTB Masih Buru 1 DPO Perusakan Rumah Brigadir Rizka Regional 12 Desember 2025

    Polda NTB Masih Buru 1 DPO Perusakan Rumah Brigadir Rizka
    Editor
    MATARAM, KOMPAS.com
    – 1 tersangka kasus perusakan rumah Brigadir Rizka Sintiani, masih diburu Ditreskrimum Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Brigadir Rizka merupakan tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco Fasca Rely, tidak lain adalah suaminya.
    Direktur Reskrimum
    Polda NTB
    , Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan tersangka yang masih buron inisial A, kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    “Satu masih kita cari karena belum menyerahkan diri, satu tersangka lainnya inisial MS sudah kita proses dan kita amankan,” kata Syarif, Kamis (11/12/2025).
    Mantan Wakapolresta Mataram ini sebelumnya mengatakan, ada penambahan dua orang tersangka dalam kasus perusakan rumah yang terjadi pada Rabu, (8/10/2025) lalu.
    Saat ini Polda sudah menahan tujuh orang tersangka dalam kasus ini.
    Syarif mengatakan, dari tujuh tersangka yang sudah ditahan, enam tersangka ditahan di Rutan Polda NTB.
    Sementara satu lainnya inisial MS dititip di Sentra Paramita Mataram karena memiliki riwayat gangguan jiwa.
    Selain delapan tersangka ini, ada 10 orang yang juga sedang dalam proses penyelidikan karena diduga terlibat dalam kasus perusakan ini.
    “Kita fokuskan ke yang sudah ditahan dulu, karena nanti terbentur masa penahanan,” jelas Syarif.
    Adapun enam orang tersangka yang ditahan saat ini adalah Alip (20) asal Jonggat, Lombok Tengah, Wildan (39) asal Jonggat, Lombok Tengah, Junaidi (52) asal Pujut, Lombok Tengah.
    Kemudian Muh Bumi Alam Duwiva (18) asal Jonggat Lombok Tengah, M Heri Wahyudi (20) asal Jonggat, Lombok Tengah dan Diki Wahyudi (19) asal Jonggat, Lombok Tengah.
    Dalam kasus ini kata Syarif, tersangka Alif diduga menjadi provokator.
    Sementara tersangka lainnya ikut melakukan perusakan sejumlah bagian rumah dalam kasus ini.
    Syarif mengatakan, terhadap tersangka Alip dikenakan pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
    Sementara 5 tersangka lainnya dikenakan pasal 170 junto pasal 406 KUHP.
    Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul
    Polisi Buru Satu DPO Kasus Perusak Rumah Brigadir Rizka Sintiani
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kanwil Pajak Nusa Tenggara Segel Kantor Perusahaan Pengemplang di Mataram

    Kanwil Pajak Nusa Tenggara Segel Kantor Perusahaan Pengemplang di Mataram

    Bisnis.com, DENPASAR – Salah satu perusahaan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang diduga melakukan tindak pidana perpajakan di segel oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

    Petugas menyita dua bidang tanah beserta bangunan milik Wajib Pajak (WP) berinisial B di Pagutan, Kota Mataram. Tindakan penyitaan dilaksanakan berdasarkan Penetapan Izin Penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri Mataram, serta Surat Perintah Penyitaan yang diterbitkan oleh PPNS DJP sesuai kewenangannya. Estimasi nilai total aset sekitar Rp2 miliar.

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nusa Tenggara, Samon Jaya, menjelaskan bahwa Wajib Pajak B diduga melakukan tindak pidana perpajakan dengan sengaja menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya.

    Hal tersebut melanggar Pasal 39A huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

    Kemudian Pasal 39 ayat (1) huruf i Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang yaitu dengan SENGAJA tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara

    “Penyitaan diperlukan untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan serta sebagai upaya menjamin pemulihan kerugian pada pendapatan negara,” jelas Samon dikutip Kamis (11/12/2025).

    Ia menegaskan bahwa seluruh langkah telah dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Proses penyitaan disaksikan perangkat pemerintah daerah dan aparatur lingkungan setempat serta mendapat dukungan pengamanan dari personel Polda NTB.

    Samon menjelaskan seluruh tindakan dituangkan dalam Berita Acara Penyitaan. Direktorat Jenderal Pajak menghimbau Wajib Pajak agar melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar dan menghindari perbuatan yang dapat menimbulkan konsekuensi hukum.

    1765452935_629150f2-9ad3-43a6-9e0b-d301577b113b.