provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Badai Keracunan MBG Belum Usai, Kini Siswa-Guru di Bima NTB ‘Tumbang’

    Badai Keracunan MBG Belum Usai, Kini Siswa-Guru di Bima NTB ‘Tumbang’

    Jakarta

    Badai keracunana di program Makan Bergizi Gratis (MBG) memakan korban lagi. Kini, sejumlah siswa dan guru di SDN 11 dan 42 kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa ‘tumbang’. Mereka diduga keracunan makanan MBG dan harus dirawat di rumah sakit.

    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Manggemaci, Kota Bima, Zahruddin HM Saleh mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi di wilayahnya.

    Data yang didapat, tercatat ada 11 siswa dari SDN 11 Kota Bima yang keracunan. Sementara siswa dari SDN 42 Kota Bima sebanyak 12 orang. Saat ini, sebagian dari mereka masih dirawat dan sebagian sudah dipulangkan.

    “Ada 7 orang yang dirawat di RSUD Kota Bima dan 2 orang di RS TNI Angkatan Darat. Saya juga baru pulang menjenguk, kebetulan mereka anak-anak dari keluarga saya,” kata Zahruddin dikutip dari detikBali, Senin (13/10/2025).

    Zahruddin mengungkapkan siswa dan guru keracunan diduga setelah mengonsumsi menu MBG yang dibagikan pada Kamis (9/10) pagi. Gejala muncul pada sore harinya. Korban langsung dirujuk ke RSUD Kota Bima dan RS TNI Angkatan Darat.

    “Ada juga yang masuk pada Jumat kemarin. Dengan keluhannya yang sama yakni, lemas, muntah, dan diare,” ungkap dia.

    Tak hanya guru dan siswa, pihak keluarga siswa SDN 42 Manggemaci dilaporkan juga mengalami keracunan. Ini setelah makanan MBG dibawa pulang ke rumah dan disantap oleh keluarga.

    Artikel ini telah tayang di detikBali, selengkapnya baca DI SINI

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Oktober 2025

    Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang Regional 13 Oktober 2025

    Kisah Tunarungu Perjuangkan Keadilan Iklim Lewat Lokakarya Bahasa Isyarat di Semarang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Perubahan iklim ekstrem berdampak luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2025, pola cuaca menjadi tak menentu, bahkan hujan deras terjadi di musim kemarau.
    Kondisi ini memperparah risiko dan kerentanan bagi masyarakat, khususnya kelompok penyandang disabilitas seperti tunarungu.
    Untuk mendorong inklusi dalam isu iklim, kotakita.org bersama Urban Citizenship Academy (UCA) Semarang mengadakan Lokakarya Bahasa Isyarat untuk Keadilan Iklim.
    Kegiatan ini berlangsung di Blue House Kota Semarang, Sabtu (11/10/2025), sebagai bagian dari rangkaian acara bertajuk Warga-Wargi Meniti Keadilan Iklim dari Pinggir yang digelar pada 10-11 Oktober 2025.
    Delvani Utami, Program Manager Kotakita.org, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan krisis iklim di kalangan orang muda dan kelompok rentan perkotaan.
    “Kami ingin mengamplifikasi masyarakat terpinggirkan dalam pembahasan krisis iklim, terutama pelibatan terhadap lansia, perempuan, orang muda, dan kelompok yang termarginalkan,” ujarnya kepada
    Kompas.com.
    Kotakita, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang fokus pada isu urban, menekankan pentingnya keterlibatan aktif kelompok rentan dalam setiap penyusunan kebijakan iklim di tingkat kota.
    “Harapan program ini adalah kota untuk semua, secara khusus seperti krisis iklim bukan hanya dirasakan publik pada umumnya, namun juga kelompok rentan seperti disabilitas. Kami sadar dampak krisis iklim dirasakan secara timpang kepada kelompok-kelompok tertentu,” lanjutnya.
    Delvani juga menyoroti bahwa Kota Semarang termasuk daerah dengan kerentanan iklim tinggi.
    “Kota Semarang berada di kerentanan yang multi hazard, seperti rob, banjir, dan panas ekstrem. Membicarakan krisis iklim dengan menghadirkan kelompok tunarungu adalah upaya menciptakan ruang yang inklusif untuk pembahasan masalah iklim yang terkadang tersegmentasi,” jelasnya.
    Aprilian Bima Purnanta, seorang tunarungu yang juga Koordinator Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) Jawa Tengah, menceritakan perjuangan komunitasnya menghadapi krisis iklim, dibantu oleh juru bahasa isyarat.
    “Bagi komunitas kami terutama tunarungu, kami lalu mendata tentang akibat apa saja yang dirasakan kelompok kami mengenai krisis iklim. Seperti halnya ketika ada musim pancaroba kita harus seperti apa? Atau ketika banjir, teman-teman harus melakukan evakuasi seperti apa?” ungkapnya.
    Kurangnya edukasi dan informasi yang inklusif, terutama dalam hal kebencanaan dan perubahan iklim, membuat tunarungu semakin rentan. Sosialisasi mengenai evakuasi bencana, perubahan cuaca ekstrem, hingga dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental belum menjangkau mereka secara optimal.
    “Edukasi dan informasi terhadap krisis iklim dan akibat yang ditimbulkannya seperti kesehatan mental bagi kami adalah sangat penting. Karena krisis iklim bagi kami berpengaruh terhadap mental dan kecemasan kita,” kata Aprilian.
    Aprilian menekankan bahwa program edukasi seperti lokakarya ini sebaiknya tidak hanya dilakukan sekali, namun berkelanjutan dan dimasifkan.
    “Kami melakukan pendataan dan penginformasian terhadap teman-teman tuli jika ada hambatan. Kita juga melakukan pengelompokan keterdampakan krisis iklim terhadap tunarungu secara gender juga penting,” tuturnya.
    “Kita memang perlu berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti BNPB. Teman-teman tuli juga punya tanggung jawab menginformasikan ke kawan-kawan tuli lainnya,” lanjut Aprilian.
    Aprilian menutup dengan menyerukan pentingnya dukungan dari pemerintah, khususnya dalam pemenuhan hak aksesibilitas bagi penyandang disabilitas sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
    “Jadi saya berharap pemerintah juga memberikan dukungan kepada teman-teman tuli khususnya dan bertanggung jawab memberikan fasilitas dan aksesibilitas yang layak untuk kelompok tuli seperti yang dibutuhkan teman-teman. Karena menurut undang-undang itu penting ya untuk memenuhi hak teman-teman tuli,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    JAKARTA  – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan bahwa seluruh layanan penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan normal dan aman meski terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

    Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa seluruh cabang operasional ASDP di kawasan NTT, termasuk Kupang dan Labuan Bajo, terus beroperasi dengan pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca laut dan potensi dampak sebaran abu vulkanik.

    “ASDP siap siaga memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman dan efisien. Dalam situasi bencana sekalipun, kami tetap berkomitmen menjaga konektivitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 11 Oktober.

    Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Jumat dini hari 10 Oktober, dengan letusan setinggi 600 meter, amplitudo 10,5 mm, dan durasi 140 detik. Meski demikian, ASDP memastikan bahwa jalur penyeberangan strategis tetap beroperasi, termasuk Lintasan Labuan Bajo–Sape (NTB), yang menjadi simpul vital pergerakan logistik dan mobilitas antarprovinsi di wilayah timur Indonesia.

    Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa lintasan Labuan Bajo–Sape tetap melayani penyeberangan harian dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WITA, menggunakan armada KMP Cakalang dan KMP Cucut.

    “Kami terus melakukan pemantauan terhadap arah sebaran abu vulkanik dan kondisi cuaca laut, serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar seluruh aktivitas penyeberangan berlangsung aman dan tepat waktu,” jelas Shelvy.

    Peran Penting Lintasan Strategis

    Berdasarkan data ASDP periode Januari hingga September 2025, lintasan Labuan Bajo–Sape telah melayani 24.964 penumpang dan 11.555 kendaraan, dengan mayoritas berupa kendaraan roda dua (5.482 unit) dan mobil pribadi (2.968 unit). Angka tersebut menunjukkan peran krusial rute ini dalam mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata di wilayah timur Indonesia.

    Selain lintasan tersebut, ASDP juga mengoperasikan sejumlah rute strategis lainnya dari Pelabuhan Labuan Bajo, yakni Labuan Bajo–Waingapu, Labuan Bajo–Pulau Rinca, dan Labuan Bajo–Jampea.

    “Keberlanjutan layanan ini memperkuat peran kami dalam menjaga stabilitas arus penumpang dan logistik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya,” tambah Shelvy.

    ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, dan otoritas pelabuhan setempat untuk memastikan kesiapan kapal serta keamanan navigasi laut di seluruh lintasan operasional. Perusahaan juga telah menyiapkan skenario pengalihan rute bila diperlukan untuk memastikan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat tetap lancar.

    “Kami berharap situasi di Flores Timur segera pulih. ASDP akan terus hadir memberikan pelayanan terbaik dan menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas Indonesia, terutama di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang andal,” tutup Shelvy.

  • Gelar SMEXPO Surabaya 2025, Pertamina Dorong UMKM Binaan Tembus Pasar Internasional

    Gelar SMEXPO Surabaya 2025, Pertamina Dorong UMKM Binaan Tembus Pasar Internasional

    Bisnis.com, SURABAYA – Sebanyak 41 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan binaan Pertamina di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) ambil bagian dalam gelaran Pertamina Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) Surabaya 2025.

    Pameran yang untuk pertama kalinya dilakukan di Kota Pahlawan tersebut berlangsung di Royal Plaza Surabaya, mulai Jumat (10/10/2025) hingga Minggu (12/10/2025), dengan target kunjungan mencapai 10.000–12.000 orang selama tiga hari penyelenggaraan.

    Ajang tersebut menjadi salah satu rangkaian roadshow nasional Pertamina SMEXPO yang telah rutin berlangsung sejak 2020, di mana tahun ini mengusung jargon “Dari Lokal Jadi Vokal”.

    “SMExpo ini sebenarnya telah dimulai dari tahun 2020. Pada tahun kelima, tahun ini, berkesempatan untuk dibuatkan dalam bentuk rangkaian Roadshow, dan Kota Surabaya berkesempatan untuk menjadi salah satu titik dalam mendukung peran lebih untuk memajukan para pelaku UMKM agar bisa naik kelas,” ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi usai membuka Pertamina SMEXPO Surabaya 2025, Jumat (10/10/2025).

    Ahad menjelaskan pameran tersebut menghadirkan berbagai macam produk unggulan, seperti kerajinan, fashion, dan kuliner yang telah dibina Pertamina di empat provinsi tersebut.

    Melalui pameran ini, Pertamina ingin membantu produk-produk UMKM untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

    “Untuk itu, kami berupaya untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dan berkualitas dari para pelaku UMKM, seperti kerajinan, fashion, craft, dan kuliner, yang kami bina di wilayah kerja kita, di Jawa Timur, Bali, NTB, hingga NTT, untuk dipamerkan dan dibawa ke Surabaya,” ujarnya.

    Menurut Ahad, Surabaya didapuk sebagai salah satu tuan rumah Pertamina SMEXPO 2025 karena dinilai strategis sebagai pusat ekonomi Indonesia Timur dan memiliki potensi besar untuk mendongkrak eksposur produk lokal.

    “Kenapa Surabaya dipilih? Karena sangat penting untuk showcase, untuk pameran, dan untuk eksposur. Jadi, produk-produk unggulan ini kalau kita tempatkan di tempat yang memang traffic kunjungannya banyak, pasti sering dilihat orang, dan tentunya juga orang semakin familiar dengan produk unggulan tersebut,” ungkapnya.

    Total UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus disebut lebih dari 8.900. Tak sekadar membantu dalam pendanaan, Pertamina juga berusaha untuk menghubungkan para UMKM binaannya untuk dapat naik kelas dengan menghubungkan mereka dengan pihak investor.

    “Jadi memang yang paling menantang saat ini untuk UMKM yang sudah unggulan, yang sudah yang sudah bertahun-tahun menjalankan usahanya adalah pencocokan atau ketemu dengan investor juga bisa matching. Itu tantangan yang terbesar,” ucapnya.

    Ia pun berharap agar gelaran Pertamina SMEXPO Surabaya 2025 dapat menjadi barometer pertumbuhan UMKM di wilayah Indonesia Timur, sekaligus mendorong multiplier effect ke daerah sekitar.

    “Dengan keterlibatan Surabaya sebagai salah satu tuan rumah Pertamina SMEXPO 2025, semoga bisa menjadi barometer di wilayah Indonesia Timur atau wilayah Pulau Jawa khususnya. Status Surabaya sebagai pusat destinasi, hub maskapai penerbangan, dapat menjadi tolak ukur bahwa pertumbuhan UMKM di Surabaya bisa berdampak secara multiplier effect ke kota, kabupaten, dan provinsi di sekitarnya,” jelas Ahad.

    Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan perdana Pertamina SMEXPO di Surabaya.

    “Kami melihat bagaimana teman-teman UMKM itu betul-betul menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Kalau kita membaca statistik yang ada di masing-masing pemerintahan daerah, UMKM itu menjadi support terbesar dari roda perekonomian. Mari kita bersama untuk bersinergi agar ‘lokal menjadi vokal’ itu bukan hanya sekedar tema, tapi itu adalah sebuah kenyataan yang nantinya dapat membanggakan negeri kita tercinta,” pungkasnya.

    Selain menampilkan produk-produk dari 41 UMKM binaan, Pertamina SMEXPO Surabaya 2025 juga menghadirkan workshop, talkshow, doorprize dengan total hadiah jutaan rupiah, serta penampilan musik dari Klantink Band.

    Ajang ini diharapkan dapat memperkuat peran UMKM sebagai penggerak utama perekonomian daerah, sekaligus menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan di Indonesia Timur. 

  • BBM di RI Mengandung Etanol, Menteri LH Ungkap Hal Tak Terduga

    BBM di RI Mengandung Etanol, Menteri LH Ungkap Hal Tak Terduga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana pemerintah menggunakan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebesar 10% (E10) tengah menjadi sorotan. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq membeberkan keuntungan penerapan mandatori ini.

    Menurut Dia, salah satu keuntungannya adalah dapat mengurangi kandungan sulfur yang tinggi pada BBM. “Bilamana dikonversi sebagaian dengan (bahan bakar) alami tentu mengurangi sulfur,” kata Hanif, di Kota Mataram, NTB, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (12/10/2025).

    Menurutnya kandungan sulfur yang tinggi pada BBM berpengaruh terhadap tingkat polusi sektor transportasi. Saat ini mayoritas produk BBM di Indonesia memiliki sulfur 1.500 ppm (Parts Per Milion). Padahal, standar Euro V hanya memperbolehkan kandungan sulfur sebesar 50 ppm.

    Namun Hanif, enggan berkomentar lebih jauh terkait kebijakan E10 ini, pada situasi saat ini. “Saya tidak menyikapi dulu, takut ada polemik, tapi intinya BBM kita sulfurnya masih tinggi,” kata Hanif.

    Pakar Bahan Bakar ITB Tri Yuswidjajanto juga menyampaikan r 40 MJ/kg sehingga penambahan etanol 3,5% menurunkan kandungan energi pada campuran bensin + etanol sebanyak 1%,” kata Yus kepada CNBC Indonesia, Senin (6/10/2025).

    Di sisi lain, etanol bisa menurunkan emisi CO2 hingga 3,5%, karena berasal dari bahan nabati yang dianggap carbon neutral. Etanol juga mengandung oksigen sehingga meningkatkan Air Fuel Ratio (AFR) yang dapat mengakibatkan mesin panas.

    “Higroskopis atau menyerap uap air sehingga meningkatkan kadar air dalam bensin. Jika bensin tercampur air, kadar etanol akan turun, sehingga RON akan ikut turun,” ujarnya.

    Selain itu, komponen karet dan seal pada kendaraan lama berpotensi tidak kompatibel terhadap campuran etanol. Adapun, kendaraan modern bisa menerima bensin dengan kadar etanol sampai dengan 20%.

    “Kebutuhan aditif pengendali deposit meningkat jika bensin mengandung etanol,” tambahnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa rencana penggunaan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin 10% (E10) sudah direstui Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan impor BBM bensin.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Oktober 2025

    3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi Surabaya 11 Oktober 2025

    3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Sebanyak tujuh korban luka bakar dalam insiden ledakan kapal pencari ikan KM Anugerah Indah 18 di Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025).
    Berdasarkan data Lanal Banyuwangi, para korban yang mengalami luka bakar adalah Wawan, Misbahul, Riki, Jamal, Anto, Sumanto, dan Zeni. Sementara satu korban meninggal adalah Kasudi, warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
    Koordinator pelayanan medis RSUD Blambangan dr Ayyub Erdiyanto mengatakan, tiga dari tujuh korban mengalami luka bakar di atas 50 persen. Sementara empat lainnya tingkat keparahannya lebih rendah.
    “Untuk semua pasien luka, sudah kami tangani kegawatannya,” kata Ayyub, Sabtu.
    Pasien dengan luka bakar serius akan menjalani operasi debridement, yaitu tindakan pembedahan untuk mengangkat jaringan mati atau tidak sehat dari luka atau sendi guna mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi.
    Sementara untuk korban lainnya, pengobatan cukup medikamentosa atau pengobatan menggunakan obat-obatan, perawatan luka, observasi, dan evaluasi.
    Terkait lama proses penyembuhan yang dibutuhkan oleh para korban, Ayyub mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada derajat keparahan dan kondisi pasien.
    “Kalau sesuai
    guideline
    derajat 1 memerlukan waktu hingga 1 minggu. Derajat 2 memerlukan waktu hingga 2 bulan. Derajat 3 memerlukan waktu lebih dari 2 bulan,” urainya.
    Estimasi waktu pemulihan sangat tergantung dengan kondisi pasien. Sementara pada kasus ini, pasien sudah tiga hari tidak mendapatkan perawatan dan nutrisi yang cukup sehingga hal tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan.
    Selama masa perawatan dan penyembuhan, para pasien juga harus dipantau secara kontinu untuk melihat ada tidaknya komplikasi yang dapat berakibat fatal.
    Sebelumnya, KM Anugerah Indah 18 yang membawa 25 ABK berangkat mencari ikan ke Samudera Hindia dan mengalami kecelakaan kapal yang bersumber dari kamar mesin.
    Berdasarkan keterangan kapten kapal, Kaeran (57), kepada petugas Lanal Banyuwangi, peristiwa ledakan kapal bermula saat kapal mengalami gangguan mesin yang kemudian dilakukan perbaikan, pembongkaran dan pembersihan oleh kepala kamar mesin dan anggota.
    “Kapal selesai perbaikan, namun timbul asap. Kapal trouble lagi dan kapal sempat meledak di area ruang mesin,” tutur Danposal Muncar Lettu Laut (P) Marjun Susanto.
    Kapten kapal dan ABK kemudian berupaya melakukan evakuasi korban dan pertolongan pertama, akibat terkena ledakan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
    Keesokan paginya pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIB, kapal mendapat pertolongan dari KM Viktori Makmur, dan selanjutnya semua ABK KM Anugrah Indah 18 dievakuasi berangkat dari perairan selatan Lombok NTB menuju Pelabuhan UPT PPP Muncar.
    “Kondisi kapal waktu ditinggalkan badan buritan sudah tenggelam,” ungkapnya.
    Kini, nakhoda dan 16 ABK yang selamat diangkut menggunakan bis menuju Polairud Banyuwangi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri LH: Hampir Semua Kota di Indonesia Mengalami Krisis Pengelolaan Sampah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Oktober 2025

    Menteri LH: Hampir Semua Kota di Indonesia Mengalami Krisis Pengelolaan Sampah Regional 11 Oktober 2025

    Menteri LH: Hampir Semua Kota di Indonesia Mengalami Krisis Pengelolaan Sampah
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Menteri Lingkungan Hidup atau Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq menyatakan hampir semua kabupaten dan kota di Indonesia mengalami krisis pengelolaan sampah. 
    “Secara nasional hampir semua kabupaten/kota dalam kondisi krisis pengelolaan sampah, namun nanti kami akan lihat di TPA Kebon Kongok (Lombok Barat),” kata Hanif usai meninjau TPST Sandubaya Kota Mataram, Sabtu (11/10/2025). 
    Hanif mengatakan, saat ini Kota Mataram belum masuk ke dalam daftar program
    waste to energy
    yang akan diterapkan di tujuh kota besar di Indonesia.
    Namun, pihaknya bersama Gubernur NTB akan melihat secara langsung lokasi TPA Kebon Kongok untuk melihat kemungkinan diterapkannya
    waste to energy
    .
    Saat ini, ada tujuh lokasi yang sudah terverifikasi untuk penerapan program
    waste to energy,
    di antaranya adalah Denpasar Raya, Jogja Raya, Semarang Raya, Bekasi Raya, Tangerang Raya, Bogor Raya dan Medan Raya. 
    “Jadi baru 7 yang sudah
    clear
    semua, Jakarta belum masuk karena tidak mempunyai tanah dan air, Bandung juga,” kata Hanif. 
    Pihaknya meminta kota-kota lain untuk bersiap diri dan akan diverifikasi oleh Kementerian LH untuk penerapan program
    waste to energy

    “Minggu ini tim gabungan bergerak untuk memverifikasi kota-kota lain. Karena untuk Lombok ini angkanya di atas 1.000 sekian tapi kan lokasi jauh-jauh apa mungkin itu, kami akan diskusikan,” kata Hanif. 
    Dalam kunjungan kerjanya ke Lombok, Menteri Hanif melihat langsung proses pengelolaan sampah untuk budidaya maggot di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya, Kota Mataram. 
    Menurut Hanif, kondisi TPST Sandubaya yang berada di Kota Mataram sudah cukup bagus. 
    “Saya keliling di tanah air, ini termasuk bagus TPST bagus dan mudah-mudahan akan terus dijaga oleh Sekda dan Kadis dengan bagus untuk melayani sampah ini,” kata Hanif. 
    Sejauh ini selain untuk budidaya maggot, sampah di TPST Sandubaya juga diolah menjadi paving blok. 
    Pihaknya mendorong agar pemda segera mencari solusi terkait sisa sampah dan menyelesaikan persoalan sampah di Mataram. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragedi Laut Banyuwangi: Kapal Ikan KM Anugerah Indah 18 Meledak, Satu ABK Tewas, Delapan Luka

    Tragedi Laut Banyuwangi: Kapal Ikan KM Anugerah Indah 18 Meledak, Satu ABK Tewas, Delapan Luka

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah kapal ikan KM Anugerah Indah 18 terbakar di Perairan Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) siang. Akibat kejadian tersebut, sejumlah anak buah kapal (ABK) dilaporkan meninggal dunia, sementara sebagian lainnya telah dievakuasi ke Banyuwangi, Sabtu (11/10/2025).

    Salah satu ABK yang selamat, Doni Setiawan, menceritakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.00 siang. “Itu dalam kondisi kapal diam dan semua kru sedang beristirahat,” ujar Doni saat ditemui di RSUD Blambangan.

    Menurutnya, asap dan percikan api pertama kali muncul dari ruang mesin yang berada di bagian bawah kapal. “Otomatis semua kru yang berjumlah 26 orang serentak mendekati ruang mesin. Kami langsung bekerja sama melakukan penyiraman di ruangan yang muncul percikan api,” katanya.

    Kondisi di ruang mesin penuh asap dengan aroma menyengat yang diduga berasal dari kebocoran saluran freon di dekat mesin. Setelah sekitar setengah jam upaya pemadaman, asap sempat mereda.

    Namun saat tim teknis kapal melakukan pengecekan ulang, terjadi ledakan besar. Ledakan tersebut mengenai beberapa ABK yang berada di dalam dan di dekat pintu masuk ruang mesin.
    “Total korban ada delapan orang yang terkena ledakan,” jelas Doni, warga Banyumas, Jawa Tengah.

    Mayoritas ABK KM Anugerah Indah 18 berasal dari Jawa Tengah, sementara korban ledakan sebagian besar dari Kabupaten Batang.

    Setelah insiden itu, awak kapal meminta pertolongan kepada kapal lain di sekitar lokasi. Kebetulan, KM Victory Makmur tengah berlayar tak jauh dari tempat kejadian dan segera mengevakuasi seluruh kru kapal.

    Sebelum meninggalkan kapal yang terbakar, KM Victory Makmur sempat berupaya memadamkan api, namun gagal karena kobaran semakin besar hingga menghanguskan seluruh badan kapal.
    “Akhirnya kami semua dievakuasi ke Pelabuhan Banyuwangi. Satu orang dari korban ledakan meninggal dunia,” ungkap Doni.

    Sementara itu, Kasatpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Muchammad Wahyudi mengatakan, kapal tersebut terbakar di koordinat lintang 11° dan bujur 118°, tepatnya di Samudera Hindia, jauh di selatan Pulau Sumbawa.

    “KM Anugerah Indah 18 membawa 25 ABK. Selain korban meninggal dan luka-luka, ABK lainnya dalam keadaan selamat,” ujarnya.

    Menurut Wahyudi, seluruh korban dan ABK dievakuasi oleh KM Victory Makmur dan dibawa ke Pelabuhan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Setibanya di pelabuhan, korban luka langsung dilarikan ke RSUD Blambangan untuk penanganan medis.

    Pantauan di RSUD Blambangan menunjukkan, korban meninggal dunia telah dibawa ke kamar jenazah, sedangkan korban luka dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Beberapa di antaranya mengalami luka bakar serius akibat ledakan di ruang mesin kapal. [kun]

  • Ini Bocoran UMP 2026 dari Menaker Yassierli

    Ini Bocoran UMP 2026 dari Menaker Yassierli

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memastikan proses pembahasan dan kajian penetapan upah minimum provinsi (UMP) 2026 masih berlangsung dan akan rampung sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.

    “Masih ada waktu. Kan kita punya batas waktu bulan November ya, November itu untuk UMP 2026. Tenang aja, masih ada waktu insya Allah,” ujar Yassierli usai memberikan pemaparan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu (11/10/2025).

    Meski begitu, Yassierli tidak merinci sejauh mana perkembangan pembahasannya. Padahal, penetapan UMP setiap tahun dilakukan paling lambat pada 21 November, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.

    Sekadar informasi, Pemerintah akan mengumumkan UMP 2026 dalam beberapa waktu ke depan. Belum diketahui, berapa besaran kenaikan UMP pada tahun depan. Namun, pada 2025 pemerintah menetapkan UMP naik 6,5%.

    Adapun, formula penetapan UMP 2026 tengah dirumuskan di Dewan Pengupahan Nasional (Depenas). Dikutip dari situs Satu Data Kemnaker, UMP 2025 telah ditetapkan pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.16/2024.

    Dari 38 provinsi yang ada, Kemnaker mencatat rata-rata upah minimum nasional sebesar Rp3.315.761. UMP tertinggi dicatatkan DKI Jakarta dengan nilai Rp5.396.761, sedangkan yang terendah ialah Jawa Tengah sebesar Rp2.169.349.

    Berikut daftar lengkap UMP 2025 di 38 provinsi:

    Aceh: Rp3.685.616
    Sumatra Utara: Rp2.992.559
    Sumatra Barat: Rp2.994.193
    Riau: Rp3.508.776
    Jambi: Rp3.234.535
    Sumatra Selatan: Rp3.681.571
    Bengkulu: Rp2.670.039
    Lampung: Rp2.893.070
    Bangka Belitung: Rp3.876.600
    Kepulauan Riau: Rp3.623.654
    DKI Jakarta: Rp5.396.761
    Jawa Barat: Rp2.191.232
    Jawa Tengah: Rp2.169.349
    DI Yogyakarta: Rp2.264.080
    Jawa Timur: Rp2.305.985
    Banten: Rp2.905.119
    Bali: Rp2.996.561
    Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp2.602.931
    Nusa Tenggara Timur (NTT): Rp2.328.969
    Kalimantan Barat: Rp2.878.286
    Kalimantan Tengah: Rp3.473.621
    Kalimantan Selatan: Rp3.496.195
    Kalimantan Timur: Rp3.579.313
    Kalimantan Utara: Rp3.580.160
    Sulawesi Utara: Rp3.775.425
    Sulawesi Tengah: Rp2.915.000
    Sulawesi Selatan: Rp3.657.527
    Sulawesi Tenggara: Rp3.073.551
    Gorontalo: Rp3.221.731
    Sulawesi Barat: Rp3.104.430
    Maluku: Rp3.141.700
    Maluku Utara: Rp3.408.000
    Papua Barat: Rp3.615.000
    Papua Barat Daya: Rp3.614.000
    Papua: Rp4.285.850
    Papua Selatan: Rp4.285.850
    Papua Tengah: Rp4.285.848
    Papua Pegunungan: Rp4.285.850

  • Kemendagri Dorong Sinkronisasi Pusat dan Daerah Demi Efisiensi Anggaran dan Pelayanan Publik

    Kemendagri Dorong Sinkronisasi Pusat dan Daerah Demi Efisiensi Anggaran dan Pelayanan Publik

    “Artinya ke depan komunikasi antara daerah, asosiasi wali kota, bupati, gubernur dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan ini akan lebih intens lagi,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Bima menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah memaksimalkan belanja pemerintah (government spending) untuk memperkuat perputaran ekonomi daerah.

    “Yang penting sekarang kita fokus dulu untuk memaksimalkan government spending, belanja. Ini angkanya masih agak lebih rendah dibanding tahun lalu. Jadi supaya perputaran uangnya lebih kuat lagi, kita dorong government spending,” tegasnya.

    Selain itu, Bima juga mengingatkan agar Pemda melakukan efisiensi pada sejumlah pos anggaran yang masih bisa ditekan.

    “Dan kami masih mendekankan kepada pemerintah daerah untuk fokus pada efisiensi pos-pos yang memang masih bisa dihemat. Itu tolong disisir lagi sekali lagi semuanya. Seperti perjalanan dinas, makan minum, dan lain-lain,” ucapnya.

    Ia meminta agar kepala daerah lebih terlibat langsung dalam mengawasi penggunaan anggaran agar tepat sasaran.

    “Kepala daerah bersama bapeda, bersama bagian keuangan. Itu menyisir semua pos-posnya. Kadang-kadang ada kepala daerah yang tidak terlalu terlibat. Kami mendorong kepala daerah itu untuk hafal,” katanya.

    Bima juga menilai bahwa penguatan koordinasi dan efisiensi anggaran tidak boleh menghambat ruang inovasi. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk menghadapi tantangan fiskal daerah.

    “Kita ingin pastikan bahwa pelayanan publik itu tidak terdampak dan ada ruang bagi inovasi dan investasi di daerah,” ujarnya. (Wahyuni/Fajar)