provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Mengenal Daerah Sukolilo yang Dikait-kaitkan Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    Mengenal Daerah Sukolilo yang Dikait-kaitkan Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini publik dikagetkan dengan kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten. Bos rental mobil bernama  Ilyas Abdurahman tewas saat sedang mengambil mobil Honda Brio yang hendak dicuri sekelompok kawanan perampok bersenjata api.

    Kasus yang menewaskan bos rental di Rest Area Tol Jakarta-Merak mengingatkan kita kepada perkara serupa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Saat itu bos rental mobil berinisial BH yang tewas dikeroyok di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah pada Kamis, 6 Juni 2024 silam.

    Banyak yang mengaitkan kasus penembakan di Tangerang tersebut dengan peristiwa serupa yang terjadi di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Warganet pun langsung menuding daerah tersebut sebagai ‘kampung maling’ dan ‘desa penadah’ bahkan menuliskan julukan tersebut pada lokasi Kecamatan Sukolilo di googlemaps.

    Terlepas dari peristiwa tersebut, nama Sukolilo sebenarnya menjadi doa untuk masyarakat setempat. IAIN Kudus Repository dalam sebuah artikelnya menyebutkan Sukolilo berasal dari dua kosakata Suko berarti senang dan Lilo yang berarti ikhlas.

    Dengan harapan masyarakat Sukolilo memiliki budi pekerti senang, ikhlas, saling menolong dan senang memberi. Mengenai sejarah nama Sukolilo sendiri belum diketahui secara pasti.

    Sementara dalam sebuah blog https://sukolilodesa.wordpress.com/ menceritakan sejarah nama Sukolilo yang tak lepas dari leganda pada zaman kerajaan Mataram Islam.

    Dalam blog tersebut menceritakan bahwa nama Sukolilo dihubungkan dengan legenda pertemuan Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan yang diperkirakan hidup pada abad ke XV-XVI.

    Ketika itu Ki Ageng Pemanahan mencari kakak seperguruannya Ki Ageng Giring di wilayah Sumbersoko. Saat sampai di rumahnya, ternyata Ki Ageng Giring tidak berada di rumah, ia sedang berada di sawah.

    Kemudian Ki Ageng Pemanahan dijamu oleh Nyai Ageng Giring. Kemudian istri Ki Ageng Giring itu menyuguhkan degan atau air kelapa muda kepada sang tamu.

    Saat pulang, Ki Ageng Giring langsung mencari air degan yang akan diminumnya. Ki Ageng Giring marah kepada Nyai Ageng karena airnya telah disuguhkan pada adik seperguruannya itu.

    Namun kemarahan tersebut dapat ditahan menyadari yang meminumnya adalah adik seperguruannya. Lalu Ki Ageng Giring pun mengatakan bahwa air kelapa muda tersebut memiliki petuah.

    Petuah tersebut adalah bahwa siapapun yang meminum air kelapa tersebut niscaya akan menurunkan raja-raja di tanah Jawa.

    Ternyara air kelapa yang diminum oleh Ki Ageng Pemanahan memiliki petuah, niscaya siapapun yang meminum air kelapa tersebut akan melahirkan raja-raja di tanah Jawa. Yang artinya bahwa keturunan Ki Ageng Pemanahan yang bakalan jadi raja, bukan keturunan Ki Ageng Giring.

    Ki Ageng Giring pun meminta kepada Ki Ageng Pemanahan untuk menjadikan agar kelak merelakan keturunannya (Ki Ageng Giring) menjadi raja pada keturunan ketiga.

    Namun permintaannya tersebut ditolakoleh adik seperguruan Ki Ageng Giring, tawar-menawar berlangsung lama, hingga menghasilkan kesepakatan kelak pada keturunan ketujuh menjadi raja di tanah Jawa.

    Saat sang tamu pamit, Ki Ageng Giring pun mengantar Ki Ageng Pemanahan sampai Tulang Tumenggung (lokasi penyebrangan aliran sungai Sumber Lawang yang memiliki dua muara).

    “Dhi, sampai sini saja saya dapat mengantarkan adhi (Dik sampai sini saja saya mengantarkan adik),” kata Ki Ageng Giring.

    “Ya, Kang, maturnuwun tindak apik kakang marang aku. Lelakon sing wis dak tindakake wingi-wingi, nyuguh karo degan sing tak ombe banyune aku yo ora ngerti sak sukolilamu aku njaluk pengapuro. (Ya kak, terimakasih atas tindakan baik kakak pada saya. Kejadian kemarin-kemarin, air kelapa yang kuminum kemarin, saya tidak tahu sama sekali. Saya minta maaf dan keikhlasanmu,” kata Ki Ageng Pemanahan.

    “Yo, dhi, podho-podho pengapurane (Iya dik, sama-sama minta maaf,” jawab Ki Ageng Giring.

    Talang Tumenggung merupakan saksi ucapan Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan, hingga menjadi nama “Sukolilo”.

    Entah pertemuan kedua orang tersebut benar atau tidak namun yang jelas keduanya merupakan tokoh masa lalu yang berpengaruh di tanah Jawa.

    Ki Ageng Pemanahan yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V merupakan seorang tokoh bersejarah melahirkan banyak raja zaman Mataram Islam.

    Anak sulung Pemanahan yaitu Sutawijaya atau Panembahan Senopati berhasil memerdekaan Kadipaten Mataram dari Pajang menjadi kerajaan sendiri hingga keturunannya yang menjadi raja-raja Mataram.

    Image Buruk

    Terlepas dari nama baik berdasarkan legenda tersebut, nama Kecamatan Sukolilo kini sangat buruk di mata masyarakat Indonesia, karena ulah sebagian warganya itu.

    Bahkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat itu merasa tak rela wilayah tersebut dicap sebagai kampung maling.

    Menurutnya, masih banyak warganya yang taat hukum. ”Saya ndak mau di sini dilabeli di maps kampung bla-bla, masyarakat bla-bla. Karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak yang baik,” ujar Ahmad Luthfi.

    Kapolda memaknai Sukolilo sebagai kampung masyarakat yang suka ikhlas beramal dan berkorban. Ia tak mau peristiwa main hakim sendiri yang berakhir dengan korban tewas tak terjadi lagi.

    ”Semoga ndak ada kejadian seperti kemarin. Itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja. Kami ndak ingin Sukolilo seperti kemarin lagi,” tutur dia.

    Camat Sukolilo Andrik Sulaksono mengatakan isu kampung penadah mobil rental curian itu merupakan opini warga di media sosial yang muncul usai peristiwa pengeroyokan. “Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya,” kata Andrik.

    Sementara Kasi Humas Polresta Pati Ipda Muji Sutrisna menyampaikan perlu ada kajian lebih lanjut terkat isu wilayah Sukolilo sebagai kampung penadah.

    “Kalau bicara kampung penadah harus ada kajian mendalam, jadi menurut saya tidak benar,” ujarnya.

  • Kemensos Gelontorkan Bantuan untuk Korban Banjir Sekotong Lombok Barat NTB

    Kemensos Gelontorkan Bantuan untuk Korban Banjir Sekotong Lombok Barat NTB

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Sosial menggelontorkan beragam bantuan untuk korban banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Rabu (1/1/2025).

    “Bantuan sudah diterima dan didistribusikan ke warga terdampak,” kata Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Kementerian Sosial Masryani Mansyur, Kamis (2/1/2025).

    Bantuan dari Kemensos yang diambil dari Gudang Sentra Pharamita Mataram, antara lain 1.000 paket makanan siap saji, 1.000 paket makanan anak, 332 lembar kasur, 332 selimut, 332 tenda gulung, 276 pakaian anak, 178 pakaian dewasa, 309 paket kids ware, dan 14 paket peralatan dapur keluarga.

    Selain itu juga ada tambahan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat, di antaranya 400 kardus mi instan, 40 liter minyak goreng, 20 botol kecap, 30 lembar selimut, 4 dus air mineral, dan gula pasir.

    “Kemensos bersama dinas sosial dan Tagana juga telah memetakan dampak dan kebutuhan warga. Personel Tagana juga disiagakan untuk menangani banjir,” katanya.

    Sementara itu, banjir Lombok Barat sudah surut dan warga dibantu Tagana langsung membersihkan sisa-sisa lumpur yang memenuhi rumah dan jalanan di lokasi.

    “Secara keseluruhan kondisi sudah normal dan masyarakat sudah kembali melaksanakan aktifitas seperti biasanya,” katanya menambahkan.

  • Revisi UU merujuk putusan MK soal `presidential threshold`

    Revisi UU merujuk putusan MK soal `presidential threshold`

    Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto dalam acara Bimbingan Teknis Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) di Hotel Mercure Jakarta Kota, Jakarta, Jumat (27/12/2024). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

    Wamendagri: Revisi UU merujuk putusan MK soal `presidential threshold`
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 21:13 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa revisi Undang-Undang Pemilu dan Pilkada dalam undang-undang sapu jagat atau omnibus law politik akan merujuk putusan Mahkamah Konstitusi mengenai ambang batas persentase minimal pencalonan presiden atau presidential threshold.

    “Proses revisi Undang-Undang Pemilu dan Pilkada pun pembahasannya harus merujuk kepada semangat putusan MK ini. Misalnya, termasuk dengan syarat threshold (ambang batas, red) pencalonan bagi kepala daerah, pemilihan langsung atau melalui DPRD,” kata Wamendagri saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis (2/1).

    Selain itu, Bima memastikan bahwa Kementerian Dalam Negeri sebagai perwakilan pemerintah akan berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI mengenai putusan MK tersebut.

    “Iya kan memang kami akan segera mulai pembahasan revisi UU Pemilu dan Pilkada,” ujarnya.

    Sebelumnya, MK memutuskan menghapus ketentuan ambang batas minimal persentase pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden (presidential threshold) pada Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu karena bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    “Mengabulkan permohonan para pemohon untuk seluruhnya,” ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan amar putusan Nomor 62/PUU-XXII/2024 di Ruang Sidang Pleno MK, Jakarta, Kamis.

    Dalam pertimbangan putusan, Wakil Ketua MK Saldi Isra mengatakan bahwa merujuk risalah pembahasan Pasal 6A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945, pengusulan pasangan calon presiden dan wakil presiden oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu merupakan hak konstitusional partai politik.

    MK memandang presidential threshold yang diatur dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 menutup dan menghilangkan hak konstitusional partai politik peserta pemilu yang tidak memiliki persentase suara sah secara nasional atau persentase jumlah kursi di DPR pada pemilu sebelumnya untuk mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

    Selanjutnya, MK mempelajari bahwa arah pergerakan politik Indonesia cenderung selalu mengupayakan setiap pemilu presiden dan wakil presiden hanya diikuti dua pasangan calon.

    Menurut MK, kondisi ini menjadikan masyarakat mudah terjebak dalam polarisasi yang mengancam keutuhan Indonesia apabila tidak diantisipasi.

    Oleh karena itu, MK menyatakan presidential threshold yang ditentukan dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tidak hanya bertentangan dengan hak politik dan kedaulatan rakyat, tetapi juga melanggar moralitas, rasionalitas, dan ketidakadilan yang tidak dapat ditoleransi.

    Perkara tersebut dimohonkan oleh empat orang mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, yakni Enika Maya Oktavia, Rizki Maulana Syafei, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoirul Fatna.

    Kemudian, terdapat dua hakim konstitusi yang berbeda pendapat, yakni Anwar Usman dan Daniel Yusmic P. Foekh.

    Sumber : Antara

  • Dosen di Mataram Dipolisikan, Diduga Lecehkan Mahasiswa Modus Zikir

    Dosen di Mataram Dipolisikan, Diduga Lecehkan Mahasiswa Modus Zikir

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang dosen pria di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial LR, dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan terhadap belasan mahasiswa dan alumni.

    Ketua Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB Joko Jumadi mengatakan laporan tersebut pertama kali diajukan oleh salah satu korban melalui bantuan pihaknya.

    Joko mengungkapkan LR menggunakan dalih agama untuk mendekati korban. Pelaku berdalih memberikan ‘transfer ilmu’ dengan syarat korban harus menjalani ritual ‘mandi suci’ untuk pembersihan diri, yang melibatkan tindakan tidak senonoh.

    Ia menyebut LR memegang dan memainkan kemaluan para korban laki-laki.

    “Modus pelaku ini memakai dalil dan ayat-ayat suci. Jadi dia mendekati korban setelah diajak ngobrol dan diskusi tentang ayat,” kata Joko dilansir detikbali, Kamis (2/1).

    Joko mengatakan salah satu korban yang pernah dilecehkan oleh LR merupakan anggota di salah satu komunitas yang pernah LR ikuti di Lombok Barat.

    “Jadi dia datang ke komunitas itu karena dia dihormati sebagai orang berilmu atau semacam ustaz. Bahkan aksi pelaku sempat dilakukan di rumah pelaku,” katanya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Syarif Hidayat mengungkapkan laporan pertama yang diajukan seorang korban tengah dalam tahap penyelidikan.

    Dugaan pelecehan tersebut terjadi pada September lalu di wilayah Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Berdasarkan keterangan pelapor, ada dugaan korban lain sebelum pelapor.

    “Diduga sebelum itu ada korban lain,” katanya

    Syarif menjelaskan pelaku diduga menggunakan modus spiritual dengan dalih memiliki kekuatan supranatural.

    Berdasarkan pengakuan pelapor, pertemuan antara korban dan pelaku terjadi di sekretariat organisasi yang diikuti korban.

    “Antara korban dan pelaku baru berkenalan dua minggu. Tapi dari informasi yang didapat, korban menganggap pelaku memiliki kekuatan spiritual dan dia disegani,” ucap Syarif.

    Terkait modus ‘zikir kelamin’ atau ‘zikir zakar’, Syarif menegaskan pihaknya masih mendalami lebih jauh. Ia juga mengimbau korban lain yang merasa dirugikan untuk melapor ke Polda NTB.

    (yoa/dna)

  • 2 Januari 1680: Akhir tragis pemberontakan Trunajaya

    2 Januari 1680: Akhir tragis pemberontakan Trunajaya

    Pertempuran antara tentara VOC dan Trunajaya, digambarkan di sebuah buku cerita Belanda tahun 1890. (Wikipedia)

    2 Januari 1680: Akhir tragis pemberontakan Trunajaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:02 WIB

    Elshinta.com – Pada 2 Januari 1680, sebuah babak penting dalam sejarah Nusantara berakhir dengan tragis. Hari itu menandai penangkapan Raden Trunajaya, seorang bangsawan Madura yang memimpin pemberontakan besar melawan Kesultanan Mataram. Perlawanan yang berlangsung selama enam tahun ini mengguncang stabilitas politik Jawa dan membawa dampak besar terhadap kekuasaan lokal serta pengaruh kolonial Belanda (VOC).

    Latar Belakang Pemberontakan
    Pemberontakan Trunajaya dimulai pada tahun 1674, dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemerintahan Amangkurat I, raja Mataram yang dianggap otoriter. Kebijakan monopoli dagang dan kerja sama erat dengan VOC menciptakan keresahan di kalangan bangsawan dan rakyat. Trunajaya, dengan ambisi dan karismanya, berhasil menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk pasukan Makassar yang dipimpin Karaeng Galesong.

    Perlawanan ini memuncak pada 1677 ketika pasukan Trunajaya merebut ibu kota Mataram, Plered. Keberhasilan ini memaksa Amangkurat I melarikan diri, memperburuk citra kesultanan di mata rakyat.

    Peran VOC dalam Konflik
    Kondisi kacau di Jawa menarik perhatian VOC, yang melihat peluang untuk memperluas pengaruhnya. VOC memberikan dukungan militer kepada Amangkurat II, putra Amangkurat I, yang berusaha merebut kembali kekuasaan. Dengan bantuan VOC, Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan Trunajaya.

    Penangkapan dan Akhir Pemberontakan
    Pada 2 Januari 1680, Trunajaya akhirnya ditangkap di Kediri setelah mengalami serangkaian kekalahan. Meskipun menyerah, nasibnya tidak berakhir dengan damai. Ia dieksekusi atas perintah Amangkurat II, yang ingin memastikan tidak ada ancaman lagi terhadap kekuasaannya.

    Dampak Pemberontakan
    Kekalahan Trunajaya mengakhiri salah satu pemberontakan terbesar dalam sejarah Mataram. Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Peristiwa ini melemahkan Kesultanan Mataram secara signifikan, membuatnya semakin bergantung pada VOC. Kolonial Belanda pun mulai memainkan peran dominan dalam politik Jawa, membuka jalan bagi penguasaan kolonial yang lebih intensif di masa depan.

    Warisan Sejarah
    Pemberontakan Trunajaya dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan tirani. Meskipun gagal mencapai tujuan utamanya, perjuangan Trunajaya mengajarkan pentingnya keberanian dan solidaritas dalam melawan kekuasaan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

    Dengan berakhirnya pemberontakan pada 2 Januari 1680, sejarah Nusantara mencatat pelajaran pahit tentang ambisi politik, kekuasaan, dan campur tangan asing yang terus memengaruhi jalannya waktu.

    Sumber : Sumber Lain

  • BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    Ilustrasi: Sejumlah warga saat tetap beraktivitas di pinggir pantai Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat kendati terjadi cuaca ekstrem. ANTARA/Nirkomala.

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia hujan ringan pada Kamis.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta Kamis menyampaikan, dimulai dari Pulau Sumatera, untuk wilayah Banda Aceh dan Pekanbaru umumnya berawan tebal, serta potensi hujan ringan terjadi di wilayah Medan, Padang, dan Tanjung Pinang.

    “Masih di wilayah Sumatera bagian selatan, untuk wilayah Jambi umumnya berawan tebal, dan Lampung berkabut. Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” ujarnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, untuk Kota Serang umumnya berawan tebal, sedangkan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Semarang dan Surabaya,” ucap Bagas.

    Selanjutnya beralih ke Pulau Bali serta Nusa Tenggara, wilayah Kupang berpotensi ringan, sedangkan wilayah Mataram dan Denpasar diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. Kemudian untuk Pulau Kalimantan, untuk Kota Pontianak umumnya berawan tebal, dan potensi hujan dengan intensitas sedang terjadi di wilayah Banjarmasin.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Palangka Raya, Tanjung Selor, dan Samarinda,” tuturnya.

    Bergeser ke wilayah Sulawesi, potensi hujan ringan terdapat di wilayah Kota Gorontalo dan Kendari, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Mamuju dan Makassar.

    “Waspada hujan petir di wilayah Kota Manado dan Palu,” ujar dia.

    Beralih ke wilayah Maluku dan Papua, potensi hujan ringan dapat terjadi di Kota Sorong dan Manokwari, sedangkan hujan sedang diprakirakan dapat terjadi di Ternate.

    “Waspada hujan petir yang dapat terjadi di wilayah Ambon, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke,” paparnya.

    BMKG juga meminta masyarakat waspada potensi banjir rob di Pesisir Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, kemudian Pesisir Banten, Utara Jakarta, Utara Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Maluku Utara.

    Kemudian untuk suhu udara, umumnya berkisar antara 10-33 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar antara 60-100 persen.

    Sumber : Antara

  • Pengeroyokan PKL oleh Satpam, TMII Buka Suara – Halaman all

    Pengeroyokan PKL oleh Satpam, TMII Buka Suara – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyelidiki dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh satpam terhadap seorang pedagang kaki lima (PKL) di area TMII.

    Kasus ini dilaporkan ke pihak kepolisian setelah korban mengalami luka akibat insiden tersebut.

    Kejadian bermula pada Selasa (31/12/2024), saat korban memasuki area TMII melalui pintu belakang tanpa tiket resmi.

    Korban kemudian diamankan oleh satpam yang berpatroli di sekitar lokasi.

    Terjadi cekcok antara satpam dan PKL tersebut, yang berujung pada tindakan penganiayaan.

    “Satpam mengamankan karena pedagang tidak boleh berjualan di situ dan tidak mempunyai karcis.

    Sekarang kita menunggu hasil visum apakah korban terkena pukul atau bagaimana,” ujar AKP Edi Handoko, Kanit Reskrim Polsek Cipayung, .

    Korban telah melaporkan insiden tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cipayung pada hari yang sama.

    “Sudah kita antar untuk visum juga. Nanti kita tunggu hasil visumnya,” tambah Edi.

    Berdasarkan keterangan dari Polda Metro Jaya, korban dikeroyok oleh sekitar 20 satpam.

    Namun, Polsek Cipayung membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa insiden yang terjadi merupakan penganiayaan ringan sesuai dengan Pasal 352 KUHP.

    Manager Corporate Secretary Novera TMII, Mayang Sari, mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan internal.

    “Kami masih perlu melakukan penyelidikan untuk memastikan kejadian dan kronologi kasus,” ungkap Mayang.

    TMII berkomitmen untuk mengusut tuntas insiden ini dan memastikan keamanan bagi pengunjung serta pedagang di area tersebut.

     

  • Thailand Seri Pembuka, Mandalika Kebagian Oktober

    Thailand Seri Pembuka, Mandalika Kebagian Oktober

    Jakarta

    Gelaran balap MotoGP siap menyongsong musim baru. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini seri pembuka MotoGP bakal diselenggarakan di Sirkuit Buriram, Thailand. Berikut jadwal MotoGP 2025.

    Biasanya seri pembuka MotoGP diselenggarakan di sirkuit-sirkuit Eropa maupun Timur Tengah. Tapi pada tahun ini, seri pembuka MotoGP bakal berlangsung di negara Asia Tenggara, tepatnya di Thailand. MotoGP Thailand digelar pada 28 Februari hingga 2 Maret.

    Selain menjadi venue pembuka, Sirkuit Buriram, Thailand, juga akan menggelar tes resmi pramusim MotoGP 2025 pada 12-13 Februari. Sebelum Thailand, tes tersebut bakal diselenggarakan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 5-7 Februari. Di Sirkuit Sepang juga digelar shakedown test pada 31 Januari hingga 2 Februari.

    Kembali ke jadwal MotoGP 2025, setelah Thailand, seri MotoGP tahun ini berlanjut di Argentina, Amerika Serikat, dan Qatar. Kemudian MotoGP 2025 akan kembali ke daratan Eropa, dimulai dari Spanyol (Jerez), Prancis, Inggris, Spanyol (Aragon), Italia, Belanda, Jerman, Ceko, dan Austria.

    Kabar baiknya, ada satu venue baru di MotoGP 2025, yakni Sirkuit Balaton Park di Hungaria. MotoGP Hungaria 2025 dilaksanakan pada 22-24 Agustus. Setelah itu, MotoGP 2025 kembali ke Spanyol (Catalunya).

    Kemudian berturut-turut akan diselenggarakan di San Marino, Jepang, dan akhirnya MotoGP 2025 ke Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober. Setelah ke Lombok Tengah, balap kelas premier akan menyambangi Australia, Malaysia, Portugal, dan dipungkasi seri penutup di Valencia, Spanyol.

    Secara umum, MotoGP 2025 akan dilangsungkan sebanyak 22 seri.

    Jadwal MotoGP 2025

    1. Buriram, Thailand, 28 Februari-2 Maret
    2. Termas de Rio Hondo, Argentina, 14-16 Maret
    3. Austin, Amerika Serikat, 28-30 Maret
    4. Lusail, Qatar, 11-13 April
    5. Jerez, Spanyol, 25-27 April
    6. Le Mans, Prancis, 9-11 Mei
    7. Silverstone, Inggris, 23-25 Mei
    8. MotorLand Aragon, Aragon, 6-8 Juni
    9. Mugello, Italia, 20-22 Juni
    10. Assen, Belanda, 27-29 Juni
    11. Sachsenring, Jerman, 11-13 Juli
    12. Automotodrom Brno, Ceko, 18-20 Juli
    13. Red Bull Ring, Austria, 15-17 Agustus
    14. Balaton Park, Hungaria, 22-24 Agustus
    15. Barcelona-Catalunya, Catalunya, 5-7 September
    16. Misano, San Marino, 12-14 September
    17. Motegi, Jepang, 26-28 September
    18. Mandalika, Indonesia, 3-5 Oktober
    19. Phillip Island, Australia, 17-19 Oktober
    20. Sepang, Malaysia, 24-26 Oktober
    21. Portimao, Portugal, 7-9 November
    22. Ricardo Tormo, Valencia, 14-16 November

    [Gambas:Instagram]

    (lua/din)

  • Peristiwa 2 Januari: Gugurnya 3 Pahlawan Nasional Indonesia

    Peristiwa 2 Januari: Gugurnya 3 Pahlawan Nasional Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tak hanya berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia, pahlawan nasional Indonesia juga berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berbagai upaya dilakukan meski harus gugur dalam peperangan.

    Terdapat tiga peristiwa duka yang terjadi pada 2 Januari. Tiga pahlawan nasional Indonesia gugur di tahun berbeda. Berikut tiga pahlawan Indonesia yang gugur pada 2 Januari:

    1. Raden Trunajaya (2 Januari 1680)

    Raden Trunajaya merupakan seorang bangsawan dari Madura. Ia merupakan sosok yang memimpin Pemberontakan Trunajaya terhadap Kesultanan Mataram di Jawa.

    Raden Trunajaya melakukan pemberontakan terhadap Raja Mataram Amangkurat I, lalu Amangkurat II. Semula, pemberontakan yang terjadi pada 1674–1680 ini berawal dari gerakan protes terhadap kezaliman Amangkurat I terhadap rakyat Mataram.

    Tak disangka, protes tersebut berubah menjadi gerakan jihad melawan VOC Belanda. Raden Trunajaya gugur akibat ditikam keris oleh Amangkurat II.

    Meski gugur secara keji, perjuangan Raden Trunojoyo terus dikenang oleh bangsa Indonesia. Namanya diabadikan menjadi nama bandara, Bandar Udara Trunojoyo, dan nama universitas, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

    2. Martha Christina Tiahahu (2 Januari 1818)

    Martha Christina Tiahahu adalah pejuang wanita yang lahir di Nusa Laut, Kepalauan Maluku, pada 1800. Ia bergabung dalam pertempuran di Maluku bersama pasukan Thomas Matulessy (Pattimura) saat usianya masih sangat belia, yakni sekitar 16 atau 17 tahun.

    Martha Christina Tiahahu sempat terbebas dari hukuman mati oleh Belanda karena dianggap masih terlalu muda. Namun, Belanda kemudian menyadari bahwa pejuang wanita yang merupakan keturunan Kapitan itu berpeluang memberikan pengaruh besar terhadap penduduk dan dapat membahayakan kedudukan Belanda.

    Belanda pun kembali menangkap Martha Christina Tiahahu dan membuangnya untuk kerja paksa di kebun kopi bersama dengan tawanan lainnya, seperti Pattiwael (Raja Tiouw), J. Sahetappy (Guru sekolah di Saparua yang selama perang Pattimura bertindak sebagai Pendeta), Pattigoela (orang kaya dari Wakkal), serta Hehanusa (Raja Titawasi). Dalam perjalan menuju Jawa, Martha Christina mogok makan hingga jatuh sakit. Ia kemudian meninggal dunia pada 2 Januari 1918. Jenazahnya kemudian dibuang ke Laut Banda.

    Karena kegigihannya dalam melawan Belanda pada 1816, Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai Pahlawan Nasional sejak 1969. Dalam uang rupiah, wajahnya pernah muncul sebagai tanda air (watermark) pada pecahan Rp5.000 emisi 1985.

    3. Usmar Ismail (2 Januari 1971)

    Usmar Ismail dikenal sebagai seorang sutradara film, sastrawan, dan wartawan. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Film Indonesia.

    Meski memulai debutnya di panggung teater, ia juga banyak muncul di dunia film. Film garapannya yang berjudul Darah dan Doa (1950) menjadi tonggak sejarah perfilman Indonesia setelah sebelumnya belum ada yang disebut dengan film Indonesia, melainkan pembuatan film di Indonesia.

    Saat menjadi wartawan, ia pernah ditahan oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara Cipinang Jakarta atas tuduhan subversif. Setelah bebas, ia kembali dengan karya film sebagai asisten sutradara Andjar Asmara.

    Pada 30 Maret 1950, Usmar Ismail mendirikan Persatuan Film Nasional Indonesia (Perfini). Film Darah dan Doa (1950) menjadi produksi film pertamanya.

    Usmar Ismail meninggal dunia pada 2 Januari 1971 karena stroke. Namanya dikenang sebagai Bapak Film Indonesia dan diabadikan menjadi nama sebuah Gedung di Jalan Rasuna Said, Jakarta. Ia mendapat gelar pahlawan nasional pada 2021.

     

    Penulis: Resla

  • Polisi Masih Selidiki Kasus Penculikan Pria di Jakarta Timur

    Polisi Masih Selidiki Kasus Penculikan Pria di Jakarta Timur

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Jajaran Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan penyidikan terhadap kasus penculikan warga di Jalan Otista Raya, Kecamatan Jatinegara.

    Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan pihaknya masih melakukan penyidikan dengan mencari alat bukti terkait kasus yang dilaporkan korban berinisial AJB.

    “Kasus penculikan itu sudah ditahap penyidikan. Kita masih mengumpulkan alat bukti untuk memperkuat alat bukti yang ada,” kata Nicolas di Jakarta Timur, Selasa (31/12/2024).

    Secara prosedur, penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur harus mengantongi minimal dua alat bukti yang sah dan berkesesuaian dalam kasus.

    Bila dari hasil penyidikan ditemukan dua alat bukti tersebut, maka barulah penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur akan menetapkan tersangka dalam kasus penculikan.

    “Untuk kita menetapkan (tersangka), kita lakukan seusai SOP (standar operasional prosedur penyidikan) yang ada,” ujarnya.

    Nicolas menuturkan dalam proses penyidikan ini pihaknya terkendala karena momen libur hari raya Natal 2024 dan tahun baru 2025 karena banyak instansi terkait yang libur.

    Dia mencontohkan ahli dari pihak rumah sakit yang libur, sehingga cukup menjadi kendala dalam proses penyidikan dalam penanganan kasus dugaan penculikan dialami AJB.

    “Kantor Kejaksaan juga libur, dari kedokteran yang ahli-ahli juga libur, banyak juga kita yang harus menunda. Memperlambat sedikit karena hari libur panjang ini,” tuturnya.

    Sebelumnya seorang pria berinisial AJB menjadi korban penculikan sekelompok pria di Jalan Otista Raya, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (25/12/2024).

    Para pelaku yang di antaranya mengaku sebagai anggota Polri sempat meminta uang tebusan kepada pihak korban sebesar Rp50 juta hingga Rp2 miliar agar AJB bebas.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya