provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Baru BMKG

    Hujan Lebat-Angin Kencang Hantam Jakarta, Cek Peringatan Baru BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi cuaca di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan masih didominasi hujan dengan intensitas sedang, lebat, sangat lebat, bahkan ekstrem. BMKG mewanti-wanti masyarakat untuk waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 31 Oktober-6 November 2025, BMKG mengatakan kondisi cuaca yang didominasi hujan signifikan dipengaruhi oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang melintas di wilayah Indonesia.

    Selain itu, dinamika atmosfer di Samudra Hindia dan Pasifik yang ditandai dengan nilai negatif pada Indian Ocean Dipole (IOD) serta nilai positif pada Southern Oscillation Index (SOI) juga turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Hingga beberapa waktu ke depan, BMKG mengatakan potensi hujan diperkirakan masih cukup signifikan di beberapa wilayah, meliputi bagian barat dan selatan Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, wilayah Utara Kalimantan dan Sulawesi, Maluku Utara, serta sebagian besar Papua.

    Di wilayah Jakarta, pada hari ini, Senin (3/11/2025), BMKG memberikan peringatan siaga hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai angin kencang. Selengkapnya, berikut peringatan cuaca BMKG dalam 3 hari ke depan, 3-5 November 2025, dikutip dari laman Instagram resminya:

    3 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, Bali, NTT, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Papua Barat, Papua Tengah.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Sumsel, Jakarta, Jabar, Jateng, Jawa Timur, Kalbar, Maluku, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jakarta, Jabar, Malut, Sulut.

    4 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Malut, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Banten, Jakarta, Jabar, Maluku, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jakarta, Jabar, Bengkulu, Sumbar.

    5 November 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jateng, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Sulbar, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Jabar, Jatim, Maluku, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jabar, Sulteng.

    Lebih perinci, wilayah Jakarta yang perlu siaga hujan lebat-sangat lebat pada periode 3-4 November 2025 adalah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Tetap waspada dan hati-hati ada pohon tumbang!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja Surakarta Pakubuwono XIII Mangkat dan Tradisi Mengirim Surat Duka untuk Sultan Hamengkubuwono X

    Raja Surakarta Pakubuwono XIII Mangkat dan Tradisi Mengirim Surat Duka untuk Sultan Hamengkubuwono X

    Liputan6.com, Jakarta Denting gamelan yang biasanya mengalun lembut dari kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mendadak terhenti. Tak ada bunyi bonang, saron, maupun kendang yang menandai kehidupan budaya Jawa. Semua hening.

    Dalam keheningan itu, kabar duka datang dari Surakarta: Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mangkat pada Minggu (2/11/2025) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Almarhum meninggal pada usia 77 tahun.

    Pada Minggu sore, suasana di Pendapa Ndalem Kilen terasa khidmat. Dua putri Sri Sultan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan GKR Bendara, menerima Utusan Dalem dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang membawa surat resmi berisi kabar duka untuk disampaikan langsung kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Menurut KRT Purwowinoto, Penghageng II Kawedanan Purwa Aji Laksana Keraton Yogyakarta, tradisi penyampaian kabar duka ini adalah simbol penghormatan antarkerajaan yang masih dijaga dengan tata krama Jawa yang luhur.

    “Utusan Dalem diterima oleh GKR Mangkubumi dan GKR Bendara di Pendapa Ndalem Kilen. Mereka menyampaikan kabar duka secara resmi, lengkap dengan surat tertulis untuk Sri Sultan,” ujar KRT Purwowinoto. 

    Mangkatnya Sinuhun PB XIII bukan hanya kehilangan bagi Surakarta, tetapi juga menggema hingga Yogyakarta. Tanah yang tak terpisahkan dalam sejarah panjang Mataram Islam.

    Dari balik tembok tebal Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam. Melalui pernyataan resmi, Keraton menulis: 

    “Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat menyampaikan dukacita mendalam atas Surud Dalem (mangkatnya) Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwono XIII ing Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.” 

    Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Yogyakarta memutuskan tidak membunyikan gamelan selama tiga hari, mulai Minggu (2/11) hingga Selasa (4/11). Seluruh pementasan Paket Wisata Srimanganti juga resmi ditunda selama masa duka.

     

  • Top 3 News: Keluarga 2 Orang Hilang Saat Demo Agustus Jalani Tes DNA Usai Temuan Kerangka Manusia di Kwitang

    Top 3 News: Keluarga 2 Orang Hilang Saat Demo Agustus Jalani Tes DNA Usai Temuan Kerangka Manusia di Kwitang

    Liputan6.com, Jakarta – Temuan dua kerangka manusia yang hangus terbakar di lantai dua gedung Kantor ACC Kwitang, Jakarta Pusat, membuat pihak kepolisian melakukan penelusuran. Salah satunya lewat laporan orang hilang. Itulah top 3 news hari ini.

    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra menyampaikan, sampai dengan hari ini, Minggu 2 November 2025 memang belum ada lagi pihak yang membuat aduan orang hilang.

    Meski begitu, ada dua nama yang muncul terkait dengan orang hilang, yaitu Reno Syahputra Dewo (24) dan Muhammad Farhan Hamid (23). Keduanya memang diduga berada dalam momen kerusuhan akhir Agustus 2025 lalu dan belum kunjung ditemukan.

    Sementara itu, Onadio Leonardo alias OL alias Onad ditangkap karena kasus narkoba. Terseretnya Onad setelah polisi menggali keterangan dari KR yang lebih dulu ditangkap di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

    Menurut Kasie Humas Jakbar AKP Wisnu Wirawan, saat menangkap KR, ditemukan sejumlah barang bukti seperti ekstasi, sabu dan alat isapnya. Selain itu, ada alat isap, cangklong, bong dan pipet serta korek api yang udah dimodifikasi.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapan ribuan hektare lahan untuk memperkuat pasokan bahan pangan bagi Satuan-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah di Indonesia.

    Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, hal itu dilakukan sebagai wujud dukungan TNI AD terhadap salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Menurut Maruli, sejak 3 bulan lalu dirinya sudah memperkirakan bahwa harga pangan akan beranjak naik akibat meningkatnya permintaan daging dan telur ayam, serta sayuran dan buah-buahan seiring dengan pertambahan jumlah SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 2 November 2025:

    Tiga orang pendemo, yakni Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syaputradamo, hingga kini masih belum diketahui keberadaannya usai aksi demonstrasi akhir Agustus lalu.

  • Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo

    Tanda Alam Sebelum Raja Solo Wafat, Pohon Besar Tumbang di Pesanggrahan Langenharjo

    GELORA.CO – Wafatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, Pakubuwono XIII (PB XIII) pada Minggu (2/11/2025) masih menyisakan cerita, terutama bagi adiknya, KGPH Surya Wicaksana.

    Pria yang akrab disapa Gusti Neno ini bercerita, tanda alam muncul sebelum keturunan dinasti Mataram Islam itu mangkat.

    Sebuah pohon tua besar tumbang di Pesanggrahan Langenharjo, tempat peristirahatan dibangun Pakubuwono IX pada 1870 untuk semedi dalam rangka bermeditasi.

    Pesanggrahan Langenharjo terdapat di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. Lokasinya 10 kilometer dan dapat ditempih sekitar 20 menit dari Keraton Solo.

    Berdiri di tepi sungai (utara Sungai Bengawan Solo), Pesanggrahan Langenharjo dikelilingi oleh pohon-pohon besar membuat hijau kompleks area yang terdiri dari beberapa bangunan.

    Gusti Neno kepada Tribunnews mengungkapkan, pohon yang tumbang itu adalah pohon jambu mete.

    “Jadi pada 31 Oktober 2025 beberapa hari lalu, pohon itu tumbang saat hujan deras dan angin kencang. Menimpa bangunan semi permanen di dekat pendopo pesanggrahan,” ujarnya pada Minggu siang.

    Lantas, meninggalnya Sinuhun PB XIII pada Minggu pagi memunculkan desas desus di tengah masyarakat.

    Termasuk tak sedikit yang menyebut tumbangnya pohon besar di Pesanggrahan Langenharjo adalah sinyal duka kehilangan sang raja.

    “Dan memang biasanya di Pesanggrahan Langenharjo segala hal terkait alam itu memberikan semacam perlambang atau sinyal atau sasmita (tanda),” jelasnya.

    “Iya apa tidaknya (kebenaran) itu tergantung masing-masing individu yang melihat lambang-lambang alam tersebut.”

    Gusti Neno adalah adik ke-27 dari PB XIII. Mereka adalah 35 bersaudara keturunan PB XII.

    PB XII semasa hidup memiliki enam istri, total 15 putra dan 20 putri.

    Sementara, PB XIII yang pada Minggu pagi meninggal adalah anak kedua (laki-laki tertua) dari PB XII.

    Wafatnya PB XIII meninggalkan tujuh anak. Termasuk putra bungsu KGPH Purbaya yang menjadi putra mahkota.

    Wafat Minggu Pagi

    Sinuhun Pakubuwono XIII wafat pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati, Sukoharjo. Sekitar pukul 10.45 WIB, jenazah diantar ambulans tiba di Keraton Kasunanan Surakarta.

    Rencananya, jenazah akan diarak menggunakan kereta kencana khusus yang ditarik delapan ekor kuda.

    Menurut adik kandung PB XIII, KGPH Puger, kereta tersebut terakhir kali dipugar pada masa pemerintahan Pakubuwono X.

    Kereta kencana itu akan membawa jenazah hingga Loji Gandrung.

    Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan ambulans menuju Kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    KGPH Puger menjelaskan bahwa kereta jenazah hanya dipakai untuk mengantar raja dari dalam keraton hingga ke luar, sebelum kemudian diganti dengan ambulans di Ndalem Wuryoningratan.

    “Kereta jenazah digunakan untuk mengantar dari dalam keraton hingga keluar. Dari sini ke Ndalem Wuryoningratan, baru ganti ambulans,” ujarnya, diberitakan Tribun Solo.

    Kereta pusaka tersebut disimpan di gedung penyimpanan kereta di kawasan Talangpaten dan memang hanya difungsikan untuk mengiringi jenazah raja.

    Usai dimandikan, jenazah akan disemayamkan di Masjid Pujosono yang berada di belakang Sasana Sewaka.

    Pada Rabu (5/11/2025), jenazah dijadwalkan diberangkatkan melalui Magangan dan melewati Alun-Alun Selatan (Kidul).

    KGPH Puger menambahkan, tidak ada prosesi adat khusus yang digelar.

    Tata cara pemakaman raja pada dasarnya serupa dengan masyarakat umum, termasuk tradisi berobosan yang dilakukan di Paningrat, hanya saja lokasi pelaksanaannya berbeda.

    Menurutnya, perbedaan utama terletak pada destinasi akhir, karena raja memiliki masjid sendiri serta tempat khusus bernama Parasdya.

    PB XIII meninggal dunia pada usia 77 tahun setelah mengalami sejumlah komplikasi penyakit.

    Selama beberapa minggu terakhir, dia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru.

    Salah satu kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi, menjelaskan bahwa kondisi Sinuhun sempat membaik sebelum akhirnya kembali memburuk.

    “Iya, cukup lama, sebelum Adang Dal beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang). Namun setelah acara Adang Dal itu, beliau sakit lagi, masuk lagi sampai sekarang. Sebenarnya sudah lama beliau sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga,” jelas Eddy, dikutip dari Tribun Solo.

  • 5
                    
                        Mangkunegoro X Melayat PB XIII, Kenang Sosok Pemimpin Tangguh dan Bijaksana
                        Regional

    5 Mangkunegoro X Melayat PB XIII, Kenang Sosok Pemimpin Tangguh dan Bijaksana Regional

    Mangkunegoro X Melayat PB XIII, Kenang Sosok Pemimpin Tangguh dan Bijaksana
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    KGPAA Mangkunegoro X melayat jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta PB XIII di Sasana Parasdya, Keraton Kasunanan Solo, pada Minggu (2/11/2025) malam.
    Mangkunegoro X langsung menuju tempat disemayamkannya jenazah PB XIII sebelum kedatangan rombongan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Setelah prosesi melayat, ia meninggalkan keraton bersama Gibran dan diantar oleh Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
    “Saya secara pribadi dan tentunya juga mewakili keluarga serta institusi di Dalem Mangkunegaran, kami semua berduka yang sangat dalam atas berpulangnya Ir. Sinuhun Paku Buwono XIII,” ujar Mangkunegoro X.
    Ia menambahkan, PB XIII adalah sosok pemimpin tangguh, bijaksana, dan menjadi teladan bagi banyak pihak.
    “Beliau seorang pemimpin yang tangguh, bijaksana, dan menjadi contoh yang baik bagi saya secara pribadi, kami di Keraton, akan terus saling mendukung dan menjaga. Semoga semuanya diberikan kekuatan dan ketabahan,” imbuhnya.
    Peti jenazah PB XIII berwarna putih dengan penutup kain batik diletakkan di sebelah pringgitan, atau ruang tunggu tamu kerajaan, di sisi barat Sasana Sewaka.
    Di sampingnya terpajang potret PB XIII semasa hidup yang dikalungi ronce bunga melati, menambah suasana haru.
    Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono terlihat berdiri di sisi peti bersama para kerabat Keraton Kasunanan Surakarta lainnya, larut dalam duka mengenang kepergian PB XIII.
    Rencananya, jenazah PB XIII akan diberangkatkan dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Loji Gandrung pada Rabu (5/11/2025) menggunakan kereta jenazah, dan selanjutnya dibawa dengan ambulans ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Yogyakarta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • WN China Penambang Emas Ilegal di NTB Sudah Kabur ke Malaysia

    WN China Penambang Emas Ilegal di NTB Sudah Kabur ke Malaysia

    GELORA.CO – Warga China yang diduga melakukan penambangan emas 3kg per hari di Sekotong, NTB telah melarikan diri. Berdasarkan temuan awal, WN China tersebut diketahui berinisial HF.

    Terduga perlaku terlacak di perlintasan imigrasi telah keluar dari Indonesia ke Kuala Lumpur. Selain HF, ada 13 WNA asal China yang diduga terlibat penambangan emas ilegal.

    Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Moh. Irhamni mendorong Polda NTB dan Polres Lombok Barat segera menangkap pelaku dan menetapkan tersangka.

    “Kami mendorong untuk dilakukan penetapan tersangka,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

    Penambangan ilegal itu dilakukan di wilayah izin usaha pertambangan PT Indotan Lombok Barat Bangkit. Perusahaan itu diketahui sudah mengantongi izin tambang sejak 2019., tapi belum beroperasi. Di masa belum beroperasi, lahannya digunakan untuk aktivitas tambang liar.

    “Tim penyidik dari Polres Lombok Barat di-back up full oleh Polda NTB maupun Dittipidter Bareskrim Polri tetap melanjutkan proses penegakan hukum,” kata Dirrekrimsus Polda NTB Kombes Pol. FX Endriadi.

    Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Korsup Wilayah V KPK Dian Patria sebelumnya merilis secara resmi bahwa aktivitas tambang emas ilegal yang diduga dikelola tenaga kerja asing (TKA) asal China di wilayah Sekotong itu beromzet Rp1,08 triliun per tahun.

    Dia menjelaskan bahwa pada Agustus 2025, KPK mendapatkan informasi mengenai tambang emas ilegal yang jaraknya sekitar satu jam dari Mandalika.

    KPK kemudian meninjau lokasi tambang tersebut dengan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendorong pemerintah terkait untuk menindak tambang ilegal di dekat Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang dinilai bisa produksi tiga kilogram emas satu hari.

    Selain itu, dia mengatakan KPK mendapatkan informasi adanya tambang ilegal yang lebih besar dari yang dekat Mandalika, yakni berada di Lantung, Sumbawa, NTB.

    “Dan pelakunya mungkin sama dengan yang di Lombok Barat ya. Makanya di sana narasi yang dibangun kemudian dijadikan wilayah pertambangan rakyat,” ujarnya.

  • PB XIII Hangabehi Meninggal, Siapa Pewaris Takhta Raja Surakarta?

    PB XIII Hangabehi Meninggal, Siapa Pewaris Takhta Raja Surakarta?

    Liputan6.com, Jakarta Keraton Kasunanan Surakarta berduka. Raja Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi meninggal dunia, saat menjalani perawatan medis akibat sakit komplikasi yang dialami di Rumah Sakit Indriati, Minggu (02/11/2025).

    Kepergian PB XIII meninggalkan tanda tanya atas siapa yang akan meneruskan takhta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

    Dalam tradisi kerajaan Jawa, biasanya putra tertua yang sah dari istri resmi atau permaisuri menjadi calon penerus. Namun sejauh ini belum ada pengumuman mengenai suksesi kekuasaan.

    Keluarga keraton, adat dan pihak terkait masih fokus pada prosesi pemakaman PB XIII Hangabehi yang akan dilaksanakan pada Rabu (05/11/2025).

    Informasi yang dihimpun Liputan6.com, Hangabehi pernah tiga kali menikah dan memiliki tujuh anak.

    Pernikahan pertama bersama Nuk Kusumaningdyah atau KRAy Endang Kusumaningdyah.

    Dari pernikahan dengan Endang, Hangabehi dikaruniai tiga anak. Yaitu GRAy Rumbai Kusuma Dewayani atau GKR Timoer. Kemudian GRAy Devi Lelyana Dewi dan GRAy Dewi Ratih Widyasari.

    Pernikahan ini berakhir dengan perceraian sebelum Hangabehi naik takhta.

    Hangabehi kemudian menikah dengan Winari Sri Haryani atau KRAy Winari. Keduanya dikaruniai tiga anak. Mereka adalah GRM Suryo Suharto atau GPH Mangkubumi atau KGPH Mangkubumi.

    Kemudian BRAy Sugih Oceania. Dan terakhir GRAy Putri Purnaningrum. Pernikahan kedua Hangabehi ini juga kandas sebelum dia naik takhta.

    Hangabehi kemudian menikah untuk ketiga kalinya. Dia menambatkan hati kepada Asih Winarni atau KRAy Adipati Pradapaningsih atau GKR Pakubuwana.

    Dari pernikahan ini, Hangabehi mendapatkan keturunan bernama GRM Suryo Aryo Mustiko atau GPH Purubaya atau KGPH Purubaya atau KGPAA Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

    Di tahun 2022, PB XIII Hangabehi mengangkat KGPH Purubaya atau Purbaya sebagai putra mahkota. Di tahun yang sama, Asih Winarnijuga dinobatkan sebagai permaisuri. Asih kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono XIII.

    Pengukuhan permaisuri dan putra mahkota dilakukan saat acara Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan naik tahta PB XIII yang ke-18, Minggu (27/2/2022) di Sasana Sewaka.

    “Yang istimewa kali ini adalah pengukuhan garwa dalem (istri raja). Jadi garwa dalem dikukuhkan menjadi nunggak asmo, atau satu nama sebagai Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Paku Buwono, atau permaisuri Ingkang Sinuhun Paku Buwono ke XIII,” ujar Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo saat itu kepada wartawan.

    “Di samping itu, ada penetapan. Penetapan dari putra dalem, yang miyos atau lahir dari prameswari dalem. Yaitu KGPH Purbaya dilantik, dinobatkan menjadi Kanjeng Gusti Pangetan Adipati Anom, Sudibyo Rajaputra, Narendra Ing Mataram. Ya itu sebagai putra puta mahkota,” lanjutnya.

    Pria yang juga adik kandung PB XIII itu menyampaikan, penetapan putra mahkota dilakukan untuk kesinambungan dan suksesi ke depan.

    “Dalam tradisi keraton, hal-hal yang perlu disampaikan yaitu regenerasi atau kesinambungan. Salah satu prosesnya biasanya gelar-gelar yang disampaikan para keturunan, termasuk para abdi dalem, tentu saja dalam hal ini adalah bagaimana berkaitan dengan suksesi ke depan. Untuk itu KGPH Purbaya diberikan kekancingan atau pelukan sebagai putra mahkota,” tutur dia.

    Saat dikukuhkan sebagai putra mahkota Keraton Surakarta, usia Purbaya baru menginjak 21 tahun. Pengangkatannya sebagai putra mahkota saat itu mendapat reaksi dari keluarga keraton yang lain.

    Adik PB XII, GKR Wandasari atau Gusti Moeng, menyebut pengangkatan KGPH Purbaya sebagai putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta tidak sesuai adat. Gusti Moeng melihatnya dari status ibu dari KGPH Purbaya.

    Menurutnya, seorang istri permaisuri saat dinikahi harus dalam kondisi masih perawan, serta posisi perkawinannya adalah bhayangkari, yaitu dinikahkan di Pendapa Sasana Sewaka, serta yang menikahkan adalah Sinuhun bapaknya.

    Hal inilah yang menurut Gusti Moeng, ibu dari KGPH Purbaya tidak memenuhi syarat.

  • Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 November 2025

    Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu Yogyakarta 2 November 2025

    Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah persiapan dilakukan di makam raja-raja Mataram di Pajimatan, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jelang pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, yang mangkat pada Minggu (2/11/2025).
    Pantauan di lokasi, kompleks pemakaman Paku Buwono di Pajimatan Imogiri masih tampak seperti biasa. Pintu kedaton juga terlihat tertutup rapat.
    “Para abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat sedang menyiapkan ubarampe seperti keranda untuk mengusung jenazah,” kata Panewu Imogiri, Slamet Santosa, kepada wartawan di Pajimatan, Imogiri, Bantul, Minggu (2/11/2025).
    Selain itu, para abdi dalem juga menyiapkan pakaian yang akan dikenakan saat prosesi pemakaman berlangsung.
    Menurut informasi yang diperoleh Slamet, pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu (5/11/2025).
    “Pukul 09.00 berangkat dari Keraton Surakarta Hadiningrat dan diperkirakan sampai Pajimatan Imogiri sekitar pukul 11.00 WIB,” ucapnya.
    Ia menambahkan, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Masjid Kagungan Dalem Pajimatan sebelum dibawa naik menuju kompleks pemakaman raja-raja.
    “Pemakaman, acara formal, resmi, penuh, ini acara kebesaran pemakaman kerajaan,” ujar Slamet.
    Jenazah PB XIII nantinya akan dibawa naik menyusuri ratusan anak tangga menuju peristirahatan terakhirnya di puncak kompleks pemakaman.
    Slamet juga menyebut bahwa PB XIII kemungkinan akan dimakamkan satu kedaton dengan PB X, PB XI, dan PB XII, karena kedaton baru yang rencananya dibangun untuk PB XIII belum selesai.
    “Beberapa waktu yang lalu akan dibangun kedaton untuk PB XIII. Kemarin kami terima informasi akan dimulai bulan Oktober kemarin tapi sampai saat ini belum selesai,” ucapnya.
    “Kemungkinan akan ikut di kedaton PB X, XI dan XII,” kata Slamet.
    Diberitakan sebelumnya, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi) meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025).
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, PB XIII wafat di RS Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pukul 07.29 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kirab Jenazah Raja Surakarta PB XIII Gunakan Kereta Pusaka Pralaya, Ini Rutenya

    Kirab Jenazah Raja Surakarta PB XIII Gunakan Kereta Pusaka Pralaya, Ini Rutenya

    Liputan6.com, Jakarta Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi akan dikirab dengan menggunakan kereta Rata Pralaya atau kereta jenazah, sebelum diberangkatkan menuju pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah E Wandansari (Gusti Moeng) mengungkapkan, setelah prosesi pelepasan jenazah di Keraton Solo pada Rabu (5/11/2025), rencananya peti jenazah Raja Pakubuwono XIII akan dibawa menggunakan kereta jenazah.

    “Rute seperti kemarin (prosesi pelepasan jenazah Sinuhun Pakubuwono XII),” kata Gusti Moeng kepada wartawan di Keraton Solo, Minggu (2/11/2025).

    Adapun rute kirab jenazah dari Keraton Solo menuju rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung melewati kawasan Alun-Alun Kidul Keraton Solo dan melintasi Jalan Veteran dan berakhir di Jalan Slamet Riyadi Solo tepatnya Loji Gandrung untuk transit.

    “Jadi dari dalam lewat Bangsal Magangan terus Alun-Alun Selatan, Plengkung Gading ke kanan terus Jalan Veteran. Nanti di perempatan Tipes belok kanan, terus nanti Slamet Riyadi ke barat (Loji Gandrung),” ujar dia yang juga adik kandung mendiang Raja Pakubuwono XIII.

    Setibanya di Loji Gandrung, dia mengatakan, jenazah akan transit terlebih dahulu di rumah dinas Wali Kota Solo tersebut.

    Setelah itu, peti jenazah akan dipindahkan ke mobil jenazah untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman raja-raja di Imogiri.

    “Di Loji Gandrung itu hanya berhenti untuk pemindahan dari kereta jenazah ke mobil ambulans, terus Imogiri lewatnya ya jalan biasa,” ucapnya.

  • Begini Prosesi Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Hangabehi

    Begini Prosesi Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Hangabehi

    Liputan6.com, Jakarta Pihak keluarga Keraton Kasunanan Surakarta memastikan prosesi pemakaman Raja Pakubowono (PB) XIII Hangabehi dilakukan pada Rabu (5/11/2025). Rencananya jenazah akan dikirab dengan kereta menuju rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul.

    Kerabat Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah Wandansari menjelaskan prosesi pemakaman jenazah Raja Pakubowono XIII akan dilakukan pada Rabu (5/12/2025). Prosesi upacara yang akan dilakukan sejak pagi hari.

    “Pemakaman sudah kita sepakati hari Rabu tanggal 5. Kita upacara mulai jam 08.00 WIB pagi,” kata GKR Koes Moertiyah Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng kepada wartawan di Keraton Solo, Minggu (2/12/2025).

    Lebih lanjut, dia mengatakan rencananya jenazah akan ditransitkan di Ndalem Wuryoningratan di Jalan Slamet Riyadi, Solo sebelum dilanjutkan perjalanan menuju Imogiri.

    Pasalnya prosesi kirab jenazah Sinuhun Pakubuwono XII yang merupakan ayah dari raja Keraton Solo yang sekarang, sempat transit di Ndalem Wuryoningratan.

    “Tadi sebetulnya ada kehendak mau ditransitkan dengan kereta dulu di Wuryoningratan, tapi sekarang ini sudah pasti kalau kita minta kepada Pak Wali itu di Loji Gandrung,” ujar dia.