provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Simak Jurus Indosat Cegah Pengguna Jadi Korban Scam Online

    Simak Jurus Indosat Cegah Pengguna Jadi Korban Scam Online

    Bisnis.com, JAKARTA— Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk melindungi pelanggan dari penipuan digital (scam online). 

    Melalui fitur identifikasi spam dan scam yang dapat diaktifkan langsung dari aplikasi, operator menganalisis setiap panggilan dan pesan secara otomatis tanpa intervensi manusia, lalu memberikan tanda peringatan kepada pelanggan sebelum mereka mengangkat telepon atau membaca pesan berpotensi berbahaya.

    EVP–Head of Circle Kalimantan & Sulawesi Indosat Ooredoo Hutchison Swandi Tjia mengatakan sejak fitur tersebut diluncurkan pada Agustus 2025, Indosat telah mengidentifikasi 500 juta adalah spam dan scam dari total trafik SMS dan voice yang mencapai hampir 2 miliar, dengan lebih dari 80 juta pengirim.

    “Kemudian dari 110 juta itu terdeteksi itu adalah sebagai SMS scam. Nah, oleh sebab itu kita memblokir pelaku scam di tingkat jaringan,” ujarnya dalam acara Generasi Anti Scam dan Judi Online: Jalan Cerdas dan Produktif Berselancar Internet di Aula Nuku Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Jumat (14/11/2025).

    Swandi menilai pendekatan proaktif ini penting karena para scammer biasanya mengirim 300 hingga 1.000 pesan penipuan sebelum korban sempat melapor. 

    Dia menjelaskan, cara kerja fitur anti-scam tersebut yang memberikan empat kategori warna ketika ada panggilan masuk mulai dari nomor baru aktif, nomor tidak dikenal namun agresif, hingga nomor yang sangat berbahaya dan sering dilaporkan.

    “Yang merah inilah yang kadang-kadang orang yang sudah berkali-kali nomor ini sangat melakukan agresif call,” katanya. 

    Indosat mencatat penggunaan fitur ini turut menekan laporan masyarakat yakni kurang lebih 600 hingga 800 laporan ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) per bulan. Indosat juga memperkuat edukasi melalui jaringan penjualan yang mencapai dua juta titik di seluruh Indonesia, agar pelanggan mengaktifkan fitur anti-scam di aplikasi.

    Sistem anti-scam ini tersedia di aplikasi myIM3 dan Bima+, dengan dua fitur utama: SATSPAM dan SATSPAM+. 

    Pelanggan dengan paket di atas Rp50.000 mendapatkan laporan lengkap, sementara paket di bawahnya tetap memperoleh deteksi dasar. Program ini merupakan bagian dari inisiatif “Aivolusi 5G”, yang menggabungkan jaringan 5G dengan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keamanan digital pelanggan.

    Selain itu, upaya mitigasi ini menjadi bagian dari kerja sama lintas sektor bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Komdigi, serta organisasi internasional seperti GASA dan GSMA Task Force.

  • Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jaga Energi di Indonesia Timur, Pertamina Andalkan Terminal Baubau

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga distribusi energi di seluruh Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya dengan memberikan perhatian penuh dalam menjaga pasokan energi di wilayah Indonesia Timur dengan memperkuat infrastruktur distribusi energi terutama Terminal BBM.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menegaskan di wilayah Indonesia Timur, pendistribusian BBM ditopang oleh Fuel Terminal BBM Baubau. Terminal ini memiliki kapasitas hingga 147 ribu KL, dengan 14 tangki aktif, sehingga memegang peranan penting dalam menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur.

    “Fuel Terminal Baubau merupakan terminal terbesar di Indonesia Timur yang menjadi tulang punggung penjaga ketahanan energi di Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Maluku,” ujar Muhammad Baron dalam keterangan resmi, Jumat (14/11/2025).

    Baron menambahkan, Fuel Terminal Baubau menyuplai lebih dari separuh kebutuhan energi di kawasan Indonesia Timur, dengan proporsi distribusi mencakup 80% untuk wilayah Sulawesi, 15% untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta 5% untuk wilayah Maluku dan Papua.

    “Beragam produk BBM yang disalurkan mulai dari Pertamax, Pertalite, Dexlite, Biosolar (B40), MFO hingga Kerosene atau minyak tanah. Pertamina memastikan masyarakat di Indonesia Timur memiliki akses yang sama terhadap produk-produk berkualitas,” imbuh Baron.

    Fuel Terminal Baubau memiliki 3 Jetty, terdiri dari 1 Jetty berkapasitas 35.000 DWT dan 2 Jetty berkapasitas 6.500 DWT. Terminal ini juga dilengkapi laboratorium dengan peralatan pengujian lengkap untuk memastikan kualitas produk selalu terjaga. Selain itu, tersedia fasilitas Filling Shed untuk mobil tangki, serta berbagai sarana pendukung lainnya.

    Dalam mendistribusikan energi, Terminal Baubau didukung 70 Unit Mobil Tangki, untuk menyuplai BBM ke SPBU, Pertashop, SPBU Kompak, termasuk memenuhi kebutuhan industri dan instansi penting.

    “Pertamina akan terus menjaga keandalan pasokan energi di Indonesia Timur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan upaya untuk melayani Indonesia dengan hati,” tandas Baron.

    Fuel Terminal Baubau berlokasi di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara dikelola oleh PT Pertamina Energy Terminal yang merupakan Anak Perusahaan dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistic.

    PET memastikan seluruh operasi berjalan dengan standar HSSE dan governance yang ketat.

    Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyampaikan penerapan prinsip safety dan sustainability menjadi fokus utama perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.

    “Kami memastikan seluruh kegiatan operasi di Fuel Terminal Baubau berjalan aman, andal, dan sesuai standar HSSE. PET juga menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasional, mulai dari efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga program sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ujar Bayu.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Purboyo Sudah Ikrarkan Diri Jadi Raja, Timoer Tegaskan Tak Ada Kekosongan Pemimpin di Keraton Surakarta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 November 2025

    Purboyo Sudah Ikrarkan Diri Jadi Raja, Timoer Tegaskan Tak Ada Kekosongan Pemimpin di Keraton Surakarta Regional 14 November 2025

    Purboyo Sudah Ikrarkan Diri Jadi Raja, Timoer Tegaskan Tak Ada Kekosongan Pemimpin di Keraton Surakarta
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, putri tertua dari Pakubuwono (PB) XIII, menegaskan bahwa tidak ada kekosongan pemerintahan di Keraton Surakarta setelah wafatnya PB XIII.
    PB XIII
    menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 2 November 2025, dan jenazahnya dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu, 5 November 2025.
    GKR Timoer menjelaskan bahwa sejak Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro atau
    Gusti Purboyo
    mengikrarkan diri di depan jenazah PB XIII, ia telah dinyatakan sebagai penerus selanjutnya di
    Keraton Surakarta
    .
    “Artinya, setelah wafatnya PB XIII tidak ada kekosongan kepemimpinan di Keraton Surakarta,” ujarnya.
    “Ketika beliaunya (Gusti Purboyo) bersumpah dan mengikrarkan diri sebagai Sinuhun PB XIV di depan jenazah Sinuhun Suwarga PB XIII, di situ beliau sudah berikrar dan bersumpah lungsur keprabon. Dari situ kita bisa menyebut beliau adalah pengganti PB XIII. Jadi dari situ sudah tidak ada lagi
    kekosongan pemerintahan
    yang ada di keraton semenjak itu (PB XIII wafat),” ungkapnya saat konferensi pers di Keraton Surakarta, Jumat, 14 November 2025.
    Timoer juga enggan berkomentar mengenai penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV, yang merupakan putra laki-laki tertua (Alm) PB XIII dari istri pernikahan kedua.

    “Untuk yang lain-lain saya tidak ingin berkomentar. Karena di sini kami melanjutkan dan menjalankan sesuai amanah Sinuhun PB XIII,” jelasnya.
    Sementara itu, Kuasa Hukum PB XIV, Teguh Satya Bhakti, menyatakan bahwa PB XIII telah menyiapkan Gusti Purboyo sebagai putra mahkota sejak usia 10 tahun, tepatnya pada tahun 2012.
    Gusti Purboyo resmi dinobatkan sebagai putra mahkota Keraton Surakarta pada 27 Februari 2022.
    “Kemarin, 5 November 2025, tiga hari setelah wafatnya PB XIII, di depan jenazah ayahanda beliau, di situ berikrar melanjutkan estafet kekuasaan. Jadi sebenarnya secara legalitas terhitung sejak tanggal itu, maka seluruh konsentrasi kekuasaan dan tanggung jawab pengelolaan Kasunanan Surakarta sudah di tangan beliau (PB XIV),” kata Teguh, yang merupakan mantan hakim PTUN Jakarta.
    Dia juga menambahkan bahwa penunjukan Gusti Purboyo sebagai putra mahkota bertujuan untuk menghindari terjadinya konflik saat suksesi PB XIII.
    “Untuk mempersiapkan itu, beliau menanggung semua beban baik sebagai manusia, sebagai bapak, maupun sebagai kakak. Kalau kita tarik ke belakang, pada waktu PB XII tidak menunjuk siapa penerusnya, akhirnya terjadi tarik-menarik di antara keluarganya, saudara-saudaranya,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keraton Surakarta Dihias, Begini Persiapan Penobatan Putra Mahkota Jadi Raja PB XIV

    Keraton Surakarta Dihias, Begini Persiapan Penobatan Putra Mahkota Jadi Raja PB XIV

    Liputan6.com, Jakarta Kesibukan mulai terlihat di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menjelang acara Jumeneng Dalem Nata Binayangkare Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, Sabtu (15/11/2025) besok.

    Rencananya putra mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro akan dinobatkan sebagai raja di Siti Hinggil, keraton Kasunanan Surakarta.

    Hamangkunegoro bergelar lengkap GRM Suryo Aryo Mustiko atau GPH Purubaya atau KGPH Purubaya atau KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

    Sejumlah abdi dalem tampak memasang hiasan daun kelapa muda atau janur di topengan depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta. Semua sisi di topengan atau kanopi depan pintu masuk keraton itu dihiasi hiasan janur kuning sebagai tanda sedang punya gawe.

    Tak hanya itu, di Bangsal Wisomarto yang dekat pintu masuk kendaraan dari arah utara juga dihiasi dengan janur. Hampir semua bangunan di depan keraton tersebut dipasang hiasan janur. Sedangkan di depan Talang Paten terdapat karangan bunga ucapan selama yang ditata berjajar dari timur ke barat di sepanjang jalan tersebut.

    Putri sulung mendiang SISKS Pakubuwono XIII yang juga Ketua Panitia Pelaksana Jumeneng Dalem Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV, GKR Timor Rumbay Kusuma Dewayani mengatakan bahwa adik bungsunya, KGPAA Hamangkunegoro akan dinobatkan sebagai raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sesuai dengan amanat mendiang ayahnya, Pakubuwono XIII.

    “Panjenengan (anda) tahu bahwa beliau putra mahkota yang sudah ditetapkan sesuai amanat Pakubuwono XIII. Jadi besok itu kita tetap akan berjalan upacaranya sesuai dengan rundown acara,” kata dia kepada wartawan di Sasana Talang Pateng, Keraton Kasunanan Surakarta, Jumat (14/11/2025).

    Menurut dia, tata upacara Jumeneng Dalem Nata Binayangkare SISKS Pakubuwono XIV akan diawali dengan prosesi upacara di Dalem Ageng di dalam keraton yang dilakukan secara tertutup. Setelah itu KGPAA Hamangkunegoro akan keluar dari Prabasuyasa dan berjalan menuju Siti Hinggil pada pulul 10.49 WIB.

    “Untuk awal akan dimulai jam 10.00 WIB upacara di dalem keraton, khususnya di Dalem Ageng. Kemudian akan dilanjutkan miyos dalem dari Prabasuyasa binayangkare upacara keprabon dalem tumuju dateng Siti Hinggil. Jadi Pakubuwono XIV akan berjalan ke arah Siti Hinggil,” ujar dia.

    GKR Timoer menjelaskan bahwa prosesi puncak dari penobatan SISKS Pakubuwono dipusatkan di Siti Hinggil yang terletak di sebelah utara bangunan Kori Kamandungan atau di sebelah selatan Pagelaran Sasana Sumewa. Menurut dia, Siti Hinggil itu nantinya KGPAA Hamangkunegoro akan naik tahta menjadi SISKS Pakubuwono XIV.

    “Sampai Siti Hinggil nanti beliaunya akan jumeneng di bangsal Manguntur Tangkil. Terus akan dilanjutkan dengan sumpah atau sabda dalem. Gongso (gamelan) yang berbunyi itu menandakan panghormatan itu nanti gongsonya namanya Monggang. Setelah itu nanti beliau akan duduk sebentar,” ucapnya.

    Setelah prosesi penobatan selesai di Siti Hinggil, lanjut dia, SISKS Pakubuwono XIV akan melakukan kirab. Sedangkan para tamu yang hadir dalam prosesi di Siti Hinggil akan dipersilakan untuk berjalan menunu Sasana Handrawina sembari menunggu kirab tersebut selesai.

    “Untuk kirab rutenya itu dari Sasana Sumena itu adalah Alun-Alun Lor, kemudian Gladag, Telkom, LojI Wetan, Perempatan Baturono, Perempatan Gemblegan, Kusumasari Nonongan, Gladag, Alun-Alun Lor kembali lagi ke Pagelaran. Rutenya seperti kirab Sura,” katanya.

    GKR Timoer mengatakan setelah kirab rampung, SISKS Pakubuwono XIV akan kembali ke keraton dari Pagelaran Sasana Sumewa, Siti Hinggil, dan kembali ke dalam keraton.

    “Kondur dalem dateng Kedaton miyos Siti Hinggil, Kori Brojonolo, Bangsal Kamandungan, Sirmanti, Dalem Ageng Prabasuyasa,” ujarnya.

  • Bikin Geger Netizen, Terbongkarnya Sosok ‘Sister Hong’ Versi Lombok

    Bikin Geger Netizen, Terbongkarnya Sosok ‘Sister Hong’ Versi Lombok

    Jakarta, Beritasatu.com -Media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan sosok makeup artist (MUA) bernama Dea Lipa yang kini disebut netizen dengan julukan Sister Hong Lombok karena gaya penampilannya seperti perempuan berhijab ternyata penyamaran. Dea Lipa adalah seorang laki-laki bernama Deni.

    Hal ini terbongkar setelah seorang netizen pengguna Facebook, @Diana_Arkayanti, mengunggah sosok Dea Lipa pada Kamis (6/11/2025), yang memicu heboh di kalangan netizen karena selama ini sosoknya dikenal sebagai penata rias pengantin wanita.

    “Dia seorang makeup artist dari Lombok Tengah, dia bantong (laki-laki) dan berhijab. Sudah banyak laki-laki tertipu karena tampilannya memang tidak seperti bantong kalau sekilas dilihat. Dia dipuja dipuji cantik, dia berhijab,” tulis Diana dalam unggahannya yang dikutip Beritasatu.com, Jumat (14/11/2025).

    Tangkapan layar akun Facebook @Diana_Arkayanti, yang menyebut makeup artist berhijab di Lombok, Dea Lipa ternyata laki-laki. – (Facebook.com/@Diana_Arkayanti,)

    Tak lama unggahan Diana viral, dengan mendapat lebih dari 1.700 komentar, dibagikan dan disukai hampir 2.000 netizen pengguna Facebook. Sejumlah pihak mengaku tertipu oleh penampilan Dea Lipa.

    Dalam unggahannya, Diana mempertanyakan sikap tokoh adat dan pemuka agama di Lombok yang membiarkan Dea Lipa mengenakan busana menyerupai wanita dan bahkan mengenakan hijab.

     “Pemangku adat dan pemuka agama di kampungnya kenapa diam saja. Tolong ini seorang tukang rias pengantin dia jenis kelamin laki-laki, tetapi kesehariannya pakai hijab, tolong nih tolong banget,” tegasnya.

    Sejumlah netizen pun bereaksi terhadap postingan Diana. Beberapa mengaku kaget karena pernah menjadi klien Dea Lipa dan merasa tertipu.

    “Waktu menikah aku pakai jasa MUA, dan waktu itu ternyata si D ini timnya MUA yang aku pakai. Awalnya aku kagum sama penampilannya, ya ampun cantik banget kataku waktu itu, ternyata aku tertipu,” ujar salah satu netizen.

    “Astagfirullah, dia laki-laki ? Kenapa banyak yang follow dia?” tambah netizen lain.

    “Dia (waktu itu) yang masangin attire-nya. Waktu itu aku oke-oke saja karena mengira dia cewek tulen. Tetapi pas tahu, ternyata aku dipegang-pegang sama cowok,” cerita netizen lainnya.

    Julukan “Sister Hong” sendiri merujuk pada sosok seorang pria asal China yang selama ini dikenal di media sosial sebagai wanita feminin dengan penampilan menarik, yang ternyata seorang pria dengan nama asli Jiao.

    Jiao yang berusia 38 tahun kerap melakukan cross-dressing dan menyamar sebagai perempuan. Kepolisian Nanjing menangkap Jiao pada 6 Juli 2025 setelah melakukan penyelidikan sejak awal bulan.

    Sister Hong ditangkap polisi karena diduga menyebarkan ribuan video intim secara ilegal tanpa persetujuan. Ia dijerat dengan tuduhan penyebaran konten pornografi ilegal dan pelanggaran privasi yang serius.

  • Konflik Tahta di Kraton Solo dan Sejarah Panjang Perang Suksesi di Jantung Jawa

    Konflik Tahta di Kraton Solo dan Sejarah Panjang Perang Suksesi di Jantung Jawa

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik tahta Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat semakin memanas. Dua putra almarhum Pakubuwono ke XIII yakni putra mahkota KGAA Hamangkunegoro dan KGPH Hangebehi (dulu bernama Mangkubumi), saling mengklaim sebagai pewaris sah tahta kraton pecahan Kasultanan Mataram Islam tersebut. 

    Kubu Putra Mahkota bahkan telah merencanakan untuk menggelar acara penobatan alias jumenengan pada Sabtu (15/11/2025) mendatang. Sebaliknya, dengan didukung oleh putra putri Pakubuwono XII, termasuk Mahamentri Tedjowulan, Mangkubumi atau Hangebehi telah mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwono ke XIV. Gelar yang menandakan sebagai penguasa Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

    Acara deklarasi Hangebehi sebagai Pakubuwono XIV berlangsung pada Kamis (13/11/2025). Video yang beredar di platform media sosial merekam detik-detik pelantikan tersebut. Saling klaim antara dua putra PB XIII, ini menambah daftar panjang ontran-ontran di Kraton Solo.

    Kalau merunut sejarah, keberadaan Kasunanan Surakarta juga tidak bisa dilepaskan dari episode perang suksesi di antara penurus Wangsa Mataram. Episode perang itu dikenal sebagai perang suksesi Jawa 1, Perang Suksesi Jawa 2 dan Perang Suksesi Jawa 3. Perang yang terakhir kemudian menjadi akhir dari Kasultanan Mataram. Negara dibagi dua, Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.

    Asal-usul Gelar Pakubuwono 

    Gelar Pakubuwono sendiri telah berumur panjang dan mewakili periode yang penuh darah dalam sejarah Jawa. Gelar Pakubuwana I, pertama kali digunakan oleh Pangeran Puger, seorang putra dari Amangkurat I yang otomatis cucu dari Sultan Agung. Sultan Agung adalah raja paling ekspansif dan berhasil menaklukkan sebagian besar Pulau Jawa.

    Asal-usul nama Pakubuwono I sendiri tidak bisa dilepaskan dari geger pemberontakan Pangeran Madura, Trunojoyo yang dibantu oleh gerombolan dari Makassar dan kalangan dari Jawa lainnya yang tidak puas dengan kepemimpinan Amangkurat I. Singkat cerita, Trunojoyo berhasil menguasai Kraton Pleret dan menjarah isinya. Mataram untuk pertama kalinya jatuh.

    Sejak pecahnya Pemberontakan Trunojoyo, kendati kemudian berhasil ditumpas dengan bantuan VOC, Jawa tidak lagi menjadi negara yang ekspansif. Para elite kraton berebut kekuasaan. Kondisi politik tidak stabil. Intervensi VOC juga semakin kuat. Gonta-ganti kekuasaan sering terjadi, termasuk ketika Pangeran Puger akhirnya mendeklarasikan diri sebagai penguasa Mataram dengan gelar Pakubuwono I.

    Pakubuwono I naik tahta setelah berhasil menyingkirkan keponakannya bergelar Amangkurat III. Setelah tersingkir dari kraton Kartasura, Amangkurat III kemudian melarikan diri dan kalau menurut sejumlah catatan sejarah, termasuk versi MC Ricklefs, bergabung dengan kelompok Untung Surapati. Dia sendiri akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Sri Lanka.

    Adapun Pakubuwono I memimpin Mataram kurang lebih dari 15 tahun. Dia mulai berupaya menstabilkan kekuasaan Mataram yang terus dilanda peperangan antar faksi politik. Setelah mangkat, Pakubuwana I digantikan oleh putranya bernama Raden Mas Suryaputra.

    Menariknya, penerus tahta Pakubuwono I tidak menggunakan gelar tersebut, melainkan memilih gelar sebagai Amangkurat IV. Kelak penerus Amangkurat IV memakai gelar Pakubuwono. Putranya memutuskan untuk menggelar Pakubuwono II. Pada masa Pakubuwono II, pemberontakan terjadi di mana-mana. Dia juga sangat dekat dengan VOC dan menyerahkan wilayah pesisir kepada kelompok dagang Belanda tersebut. 

    Pakubuwana II dan Terpecahnya Mataram 

    Pakubuwana II dalam sejarah digambarkan raja yang tidak memiliki pendirian. Awalnya, Pakubuwana II bersimpati terhadap aksi perlawanan bangsa China dan Jawa terhadap hegemoni VOC. Tetapi kolaborasi antara VOC dengan penguasa Madura, Cakraningrat IV, telah memupus ambisi raja Jawa itu. Perlawanan China-Jawa, mulai berhasil dipatahkan. Pakubuwana kemudian berbalik arah. Dia menarik diri dari perang anti-VOC. Meski demikian, perlawanan terus berlangsung. 

    M.C Ricklefs (2008) dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 menulis sikap Pakubuwana II memicu beribu-ribu orang Jawa yang telah bergabung dengan orang-orang China, menaruh curiga terhadap sikap raja. Kecurigaan itu menguat setelah Pakubuwana II menjalin lagi persahabatan dengan Belanda. 

    Perlawanan semakin terkonsolidasi. Posisi pasukan Jawa-China kian kuat. Mereka mengangkat Raden Mas Garendi yang masih berusia 12 tahun, sebagai susuhunan baru pada tahun 1742. Para pangeran Jawa juga bergabung dengan pasukan perlawanan yang anti-VOC dan anti-Pakubuwana II. 

    Puncak dari kekacauan politik itu, ibu kota Mataram di istana Kartasura takluk. Dinding istana jebol. Pakubuwana II dan sekutunya dari Belanda, Kapten Johan Andriess Baron Van Hohendorff, lari tunggang langgang. Van Hohendorff adalah tentara Belanda yang diutus ke istana Kartasura untuk bernegosiasi dengan Pakubuwana beberapa waktu sebelum kejatuhan Kartasura.

    Mereka lari ke arah timur, bersembunyi dari kejaran pasukan koalisi Jawa-China, tepatnya di wilayah Panaraga. Ricklefs mencatat nasib Pakubuwana semakin terkatung-katung.  Apalagi dia ditinggal Van Hohendorff lari ke wilayah pesisir. Meski demikian, Pakubuwana II yang terusir dari istana, tetap meminta bantuan dari Belanda untuk mengembalikan tahtanya.

    Ricklefs (2002) dalam buku Yogyakarta di Bawah Sultan Mangkubumi 1749-1792: Sejarah Pembagian Jawa menulis bahwa Pakubuwana II menjanjikan kepada kompeni, untuk menentukan pejabat dan menguasai wilayah pesisir. Sejarawan De Graaf, yang juga telah banyak menulis sejarah tentang pasang surut Kraton Mataram, menggambarkan bahwa tawaran dari Pakubuwana II itu “terdengar bagaikan musik bagi telinga Batavia.”

    Tawaran itu merupakan awal dari tercabik-cabiknya kedaulatan Mataram. Kompeni tentu menyambut dengan tangan terbuka permintaan Pakubuwana II. Mereka kemudian membantu Pakubuwana mengembalikan tahtanya. Pasukan koalisi Jawa-China berhasil ditumpas. Para pemimpinnya kemudian diasingkan, ada yang dibuang ke Sri Lanka. VOC mulai bercokol ke wilayah Pesisir dan membangun sejumlah pusat komunitas di sana.

    Pindah Ibu Kota dan Terpecahnya Mataram 

    Kembalinya Pakubuwono II ke tampuk kekuasaan juga ditandai dengan peralihan pusat pemerintahan Mataram. MC Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Pakubuwono II memutuskan untuk meninggalkan Kartasura dan memilih penggantinya 12 kilometer dari Sungai Sala. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai Kota Surakarta atau Solo.

    “Dia mendirikan sebuah istana baru, Surakarta, yang nantinya didiami oleh keturunannya,” tulis Ricklefs.

    Pemindahan istana raja dari Kartasura ke Surakarta menjadi bukti bahwa ide memindahkan pusat kekuasaan bukan pertama kali terjadi dalam sejarah Indonesia. Pada era klasik atau era kerajaan, pemindahan pusat kerajaan bahkan terjadi berkali-kali. 

    Umumnya pemindahan itu berkaitan dengan peristiwa besar. Pada masa Medang atau Mataram Kuno, misalnya, pemindahan pusat kerajaan terjadi karena Pralaya atau bencana besar. Sedangkan pada masa Mataram Islam, pemindahan ibu kota biasanya terjadi karena adanya geger, perang, dan konflik antar anggota dinasti. Salah satu episodenya adalah perang suksesi yang memicu pemindahan ibu kota Mataram dari Kartasura ke Surakarta (Solo).

    Namun demikian, pemindahan ibu kota tidak selamanya menghilangkan konflik. Kasus Mataram dan pemindahan istana raja dari Kartasura ke Surakarta, rupanya tidak benar-benar menghentikan pertumpahan darah. Raden Mas Said, kelak bergelar Mangkunegara I, dan para pangeran Jawa lainnya tetap melakukan perlawanan.

    Pakubuwono II yang terjepit dan lemah menganggap perlawanan Mas Said sebagai ancaman. Namun upaya berupaya meredam perlawanan tidak banyak menghasilkan kemajuan. Ricklefs mencatat bahwa, Raja kemudian membuat sayembara kepada siapapun yang berhasil mengusir Mas Said dari daerah Sukowati (Sragen), akan diberi hadiah berupa tanah sejumlah 3.000 cacah.

    Pangeran Mangkubumi, kelak Sultan Hamengkubuwono I, menerima sayembara dari Raja. Dia bersama pasukannya bergerak ke Sukowati. Terjadi pertempuran antara pasukan Mangkubumi dengan Raden Mas Said. Mangkubumi menang dan berhasil mengusir pasukan Mas Said dari daerah tersebut. Dia kemudian menagih janji Pakubuwono II. 

    Namun janji tinggal janji. Pakubuwono II termakan bujuk rayu dari Patih Pringgalaya musuh bebuyutan Mangkubumi. Dia batal memberikan tanah 3.000 cacah ke Mangkubumi.

    Mangkubumi yang marah memimpin pasukannya berjumlah 13.000 prajurit, termasuk 2.500 pasukan kavaleri melakukan perlawanan. Dia memerangi Pakubuwono II dan VOC. Perang suksesi Jawa jilid ke III pecah. Namun di tengah peperangan, Pakubuwono II meninggal dunia. Raja penggantinya, Pakubuwana III harus menghadapi aksi pemberontakan Mangkubumi dan Mas Said.

    Perjanjian Giyanti dan Akhir Mataram Islam

    Perang dengan Mangkubumi berakhir setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 1755.

    Perang Suksesi Jawa III menjadi penanda pecahnya Jawa. Mataram Islam bubar. Wilayah yang dikuasai Pakubuwono III disebut sebagai Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan wilayah Pangeran Mangkubumi dikenal sebagai Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Mangkubumi kemudian memiliki gelar sebagai Sultan Hamengkubuwono I. 

    Sejak saat itu Jawa diperintah oleh dua raja. Sultan di Yogyakarta dan Pakubuwono di Surakarta. Meski demikian, dalam episode selanjutnya, dua pecahan kekuasaan Mataram itu masih harus terbagi. Mas Said masih memberontak dan baru menyerah pada tahun 1757. Dua tahun setelah Perjanjian Giyanti. Dia memperoleh sebagian wilayah Kasunanan Surakarta. Dia kemudian bergelar Mangkunegara I.

    Kasultanan Yogyakarta juga mengalami nasib serupa. Pada era penjajahan Inggris di bawah Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles 1811-1816, sebagian wilayah Yogyakarta kemudian dihadiahkan kepada Pangeran Notokusumo yang bergelar Paku Alam I. Wilayahnya disebut sebagai Pakualaman. Munculnya Pakualaman adalah konsekuensi dari konflik antara Sultan Hamengkubuwono II dengan penguasa Inggris, Raffles.

  • 3 Polisi Dibacok Saat Amankan Eksekusi Lahan, 5 Pelaku Ditangkap

    3 Polisi Dibacok Saat Amankan Eksekusi Lahan, 5 Pelaku Ditangkap

    Mataram, Beritasatu.com – Aparat Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap lima orang pelaku pembacokan terhadap tiga polisi saat pengamanan eksekusi lahan sengketa di Dusun Ai Jati, Desa Mapin Kebak, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, NTB. 

    Direktur Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat menjelaskan pembacokan terjadi ketika sejumlah personel Polres Sumbawa Besar mengamankan eksekusi lahan sesuai permintaan pihak terkait pada Rabu (5/11/2025).

    “Pengamanan sudah dilakukan secara humanis. Kapolres sudah bernegosiasi, tetapi beberapa oknum masyarakat tidak menerima dan melakukan tindakan yang memicu kegaduhan, bahkan tindak pidana,” kata Syarif, Jumat (14/11/2025).

    Situasi berubah ricuh saat sekelompok warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, menolak eksekusi dan melakukan perlawanan. Tiga polisi mengalami luka serius setelah diserang dengan senjata tajam oleh kelompok warga.

    Menurutnya, serangan terhadap aparat tersebut bukan tindakan spontan, melainkan dilakukan secara sadar untuk melukai petugas. Bukti tersebut terlihat dari jenis luka yang dialami korban serta analisa video kejadian. 

    “Luka yang dialami anggota sangat serius dan jelas bukan kecelakaan. Itu dilakukan dengan sengaja menggunakan senjata tajam,” tegasnya.

    Berdasarkan identifikasi awal, polisi menemukan tujuh orang sebagai terduga pelaku utama penganiayaan dan perusakan sarana kepolisian. Lima di antaranya berhasil ditangkap, termasuk seorang terduga provokator yang diduga memberikan uang Rp 1 juta kepada salah satu pelaku untuk melakukan penganiayaan berat terhadap seorang anggota hingga mengalami robekan parah di bagian paha.

    “Dari tujuh pelaku yang teridentifikasi, lima sudah diamankan. Dua lainnya masih dalam proses penyelidikan. Kami imbau kedua pelaku ini segera menyerahkan diri sebelum dilakukan upaya paksa,” ujar Syarif.

    Dalam pengungkapan kasus ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain satu bilah parang, pakaian pelaku, topi, serta beberapa tameng polisi yang rusak akibat sabetan senjata tajam. Hasil visum luka korban juga disertakan sebagai barang bukti tambahan.

    Kelima tersangka terbagi dalam dua kluster dan dijerat pasal berbeda sesuai perannya. Pada kluster pertama, tersangka berinisial HS, D, dan BIM dikenakan Pasal 160 KUHP, Pasal 356 ayat (2) KUHP, Pasal 170 ayat (2) KUHP, dan Pasal 213 ayat (2) KUHP. 

    Sementara dua tersangka lain berinisial AA alias B dan S dijerat Pasal 356 ayat (2) KUHP, Pasal 170 ayat (2) KUHP, Pasal 213 ayat (2) KUHP, dan Pasal 406 KUHP.

    Para tersangka kini ditahan di Rutan Polda NTB untuk alasan keamanan, setelah sebelumnya dititipkan oleh Polres Sumbawa Besar. Polisi juga memastikan akan terus mengidentifikasi warga lain yang terlihat membawa senjata tajam atau melakukan perlawanan dalam video peristiwa tersebut.

    “Kami tegaskan, polisi hadir untuk mengamankan kegiatan dan melindungi masyarakat. Jika ada pihak yang keberatan terhadap eksekusi, ada mekanisme hukum seperti PK dan upaya lainnya. Perlawanan yang membahayakan nyawa tidak dapat ditoleransi,” tegas Syarif.

    Polisi memastikan proses hukum akan terus berjalan, sementara pencarian dua pelaku lainnya masih berlangsung.

  • Geger Keraton Surakarta Soal Raja Kembar Terulang Kembali: Dua Putra Saling Klaim, Tedjowulan Pemimpin Sementara

    Geger Keraton Surakarta Soal Raja Kembar Terulang Kembali: Dua Putra Saling Klaim, Tedjowulan Pemimpin Sementara

    Surakarta (beritajatim.com)- Dualisme kepemimpinan kembali mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat setelah wafatnya Pakubuwono (PB) XIII.

    Konflik memuncak ketika dua kubu dalam keluarga keraton menetapkan calon raja masing-masing sebagai penerus tahta.

    Pada Kamis (13/11/2025) kemarin, Lembaga Dewan Adat (LDA) secara resmi menobatkan KGPH Hangabehi putra tertua mendiang PB XII sebagai Pakubuwono XIV.

    Penetapan ini dilakukan cepat setelah beredarnya undangan jumenengan dari kubu KGPH Purboyo, sang putra mahkota, yang lebih dulu menyatakan diri sebagai PB XIV di hadapan jenazah ayahanda sebelum prosesi pemakaman.

    Kubu Purboyo direncanakan menggelar penobatan tersendiri pada Sabtu (15/11/2025) besok, membuka babak baru pertarungan legitimasi di dalam Keraton Surakarta.

    Prosesi jumenengan Hangabehi berlangsung di Sasana Handrawina dengan pengamanan ketat dari aparat TNI–Polri. Namun acara berubah tegang ketika GKR Timoer Rumbai, putri sulung PB XIII, masuk dan memprotes penobatan tersebut.

    Menurut KGPH Suryo Wicaksono, putra PB XII, aksi GKR Timoer Rumbay terjadi karena acara dianggap menyalahi kesepakatan internal keluarga.

    “Mereka menilai jumenengan ini tidak sesuai komunikasi sebelumnya. Sampai sekarang masih ada perdebatan antara Gusti Rumbai dan Gusti Moeng dari pihak LDA,” kata Suryo.

    Dalam parepatan ageng yang digelar pada hari yang sama, tokoh-tokoh sentana, abdi dalem, serta lebih dari 90 komunitas adat dari berbagai wilayah hadir memberikan suara. Hasil musyawarah menetapkan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Sementara Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Tedjowulan ditunjuk untuk tetap memimpin urusan pemerintahan keraton sambil menunggu pengaturan selanjutnya.

    Ketua LDA, GKR Koes Moertiyah Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng menegaskan bahwa Keraton Surakarta adalah warisan seluruh dinasti Mataram Islam yang harus dijalankan sesuai adat sekaligus tunduk pada hukum negara.

    Gusti Moeng menjelaskan bahwa penetapan Hangabehi mengikuti pakem adat Mataram. Selama raja tidak memiliki permaisuri yang sah, maka putra tertua adalah pewaris tahta.

    “Gusti Behi tidak meminta lahir sebagai anak tertua. Itu kehendak Tuhan. Adat sudah jelas, tinggal kita jalankan,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti polemik pengangkatan permaisuri dan putra mahkota pada era PB XIII, yang menurutnya tidak sah dan bertentangan dengan hukum karena dianggap menyalahgunakan SK Mendagri 2022.

    Dengan tegas, pihak keluarga besar yang berseberangan menolak penobatan KGPH Purboyo yang dijadwalkan dua hari setelahnya.

    “Silakan jika tetap ingin melanjutkan. Kami fokus pada pembentukan kabinet dan langkah-langkah internal keraton. Hari ini juga Panembahan Tedjowulan membawa hasil parepatan ke pemerintah. Ini bukan cawe-cawe negara, tetapi kami yang meminta negara hadir,” tutup Gusti Moeng.

    Geger Keraton Solo atas dualisme kepemimpinan ini mengingatkan pada kejadian beberapa tahun silam, yang mana juga terjadi perebutan kekuasaan dan dengan kemunculan raja kembar di Keraton Solo. Konflik ini terjadi antara Alm PB XIII dengan Tedjowulan.

    Dalam gegeran dualisme kepemimpinan tersebut bahkan pemerintah sempat turut serta menyelesaikan permasalahan tersebut. Hasil penyelesaian disepakati Hangabehi menjadi Raja PB XIII dan Tedjowulan menjadi Mahapatih yang bergelar Maha Menteri Kanjeng Gusti Haryo Panembahan Agung Tedjowulan. [aje]

  • Peringatan Baru BMKG, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Wilayah Ini

    Peringatan Baru BMKG, Waspada Hujan Lebat-Angin Kencang di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia masih terus mengalami hujan lebat-sangat lebat dalam tiga hari terakhir. BMKG mencatat beberapa lokasi yang mengalami kejadian hujan lebat-sangat lebat, yakni Majalengka, Cirebon, Tangerang Selatan, Balikpapan, Nabire, Pangkal Pinang, dan Yogyakarta.

    Sepekan ke depan, BMKG mengatakan ada sejumlah faktor utama yang masih memengaruhi dinamika cuaca di Indonesia. Salah satunya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat daya Sumatera dan selatan Jawa Timur hingga Bali, serta di perairan tenggara Filipina, yang diprediksi tetap konsisten dalam beberapa hari ke depan, sehingga turut mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah-wilayah tersebut.

    Kemudian, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer seperti Rossby Equatorial serta Kelvin yang saat ini aktif di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan dinamika cuaca di Indonesia.

    Kondisi ini diperkuat oleh adanya dorongan udara kering dari Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan, serta kelembapan udara yang tinggi dan kondisi atmosfer yang relatif labil, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

    “Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor, yang berisiko mengganggu aktivitas harian maupun kelancaran transportasi,” tulis BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan Periode 14-20 November 2025, dikutip dari laman resminya, Jumat (14/11/2025).

    Lebih perinci, berikut daftar wilayah di Indonesia yang diprediksi akan mengalami hujan lebat-sangat lebat, disertai dengan angin kencang:

    14-16 November 2025

    Waspada (Hujan sedang): Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, DK Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Aceh, Sumatera Utara, Kep. Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.

    Angin Kencang : Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Banten, DK Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan NTT

    Periode 17 – 20 November 2025

    Waspada (Hujan sedang): Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, DK Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua Pegunungan, dan Papua.

    Angin Kencang : Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

    BMKG mengimbau agar masyarakat menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir. Selain itu juga menjauhi pohon, serta bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh.

    Masyarakat juga diminta siap siaga menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapar terjadi kapan saja. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kraton Solo Memanas! Dua Putra PB XIII Berebut Tahta

    Kraton Solo Memanas! Dua Putra PB XIII Berebut Tahta

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik tahta Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat semakin memanas. Dua putra almarhum Pakubuwono ke XIII yakni putra mahkota KGAA Hamangkunegoro dan KGPH Hangebehi (dulu bernama Mangkubumi), saling mengklaim sebagai pewaris sah tahta kraton pecahan Kasultanan Mataram Islam tersebut. 

    Kubu Putra Mahkota bahkan telah merencanakan untuk menggelar acara penobatan alias jumenengan pada Sabtu (15/11/2025) mendatang. Sebaliknya, dengan didukung oleh putra putri Pakubuwono XII, termasuk Mahamentri Tedjowulan, Mangkubumi atau Hangebehi telah mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwono ke XIV. Gelar yang menandakan sebagai penguasa Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 

    Acara deklarasi Hangebehi sebagai Pakubuwono XIV berlangsung pada Kamis (13/11/2025). Video yang beredar di platform media sosial merekam detik-detik pelantikan tersebut. Saling klaim antara dua putra PB XIII, ini menambah daftar panjang ontran-ontran tahta pewaris kebudayaan Mataram. 

    Melansir Solopos, adik mendiang PB XIII, GPH Suryo Wicaksono mengatakan agenda pertama rapat berupa pembacaan surat dari pemerintah pusat oleh GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng di hadapan sentana dan Putra-Putri Dalem PB XII dan PB XIII. Kemudian agenda berikutnya membacakan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Solo. Setelah itu ada pelantikan calon raja berikutnya.

    “Pada saat itu juga ada pelantikan. Pelantikan putranya PB XIII, yaitu Gusti Mangkubumi [KGPH Hangabehi] sebagai Pangeran Pati atau calon raja. Lalu kemudian, seperempat jam kemudian, sekaligus penobatan PB XIV yang disaksikan oleh para sentana dan kerabat PB XII maupun para sesepuh keraton. Namun, setelah selesai penobatan tersebut terjadi geger. Gusti Rumbay atau Gusti Timur dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara pertemuan,” ungkap dia.

    Mereka, kata Suryo, mengatakan bahwa acara ini bertentangan dengan komunikasi internal sebelumnya. “Saat terjadi perdebatan antara Gusti Rumbay dan Gusti Moeng, saya mengundurkan diri dulu,” papar dia.

    Rencana Jumenengan Hamangkunegoro

    Di sisi lain, kubu permaisuri berencana untuk mengukuhkan Hamangkunegoro sebagai Pakubuwono XIV pada Sabtu besok. Rencana ini merupakan tindak lanjut pasca pengukuhan diri Hamangkunegoro sebagai PB XIV sebelum pemberangkatan jenazah Pakubuwono XIII ke Imogiri. 

    Hamangkunegoro sebelumnya bernama KGPH Purboyo. PB XIII menobatkannya sebagai putra mahkota pada 27 Februari 2022. Saat itu, PB XIII sekaligus menetapkan Asih Winarni sebagai Gusti Kanjeng Ratu Paku Buwono XIII yang merupakan permaisuri keraton.

    Nama lengkap putra mahkota Solo yakni Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (K.G.P.A.A.) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram.

    KGPAA Hamangkunegoro lahir tahun 2003 dan merupakan putra dari Sunan PB XIII, hasil pernikahannya dengan Asih Winarni atau Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Pradapaningsih atau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwana.

    Nama kecil Putra Mahkota Solo adalah Gusti Raden Mas (GRM) Suryo Mustiko. Kemudian menjadi Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puruboyo, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya, hingga KGPAA Hamangkunegoro. 

    KGPAA Hamangkunegoro dinobatkan sebagai Putra Mahkota Solo pada 27 Februari 2022, bertepatan dengan Ulang Tahun Kenaikan Takhta atau Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 SISKS PB XIII.

    Saat dinobatkan sebagai putra mahkota, Purboyo masih berusia 20 tahun dan tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Sang putra mahkota itu tercatat sebagai mahasiswa baru di program studi S1 Hukum di universitas tersebut.