provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Respons Istana soal Para Menteri Temui ‘Bos’ Jokowi di Solo

    Respons Istana soal Para Menteri Temui ‘Bos’ Jokowi di Solo

    Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan menanggapi pertemuan  sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Mereka menganggap pertemuan itu adalah hal yang lumrah terjadi.

    Pertemuan antara sejumlah menteri kabinet Prabowo Subianto dengan Jokowi memicu sorotan di media sosial. Apalagi, menteri-menteri yang hadir masih menyebut Jokowi sebagai ‘Bos’ -nya. 

    Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan bahwa pertemuan tersebut terjadi lantaran memaknai suasana Idulfitri 1446 Hijriah atau bulan syawal yang erat dengan silaturahmi Lebaran.

    “Silaturahmi-silahturahmi lebaran jangan dibumbui tafsiran politik.  Kita masih dalam suasana lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan,” katanya kepada wartawan melalui pesan teks, Senin (14/4/2025).

    Untuk diketahui, sejumlah menteri Kabinet Prabowo-Gibran berkunjung ke Solo untuk menemui Joko Widodo dalam momen Lebaran 2025, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

    Tak hanya itu, terlihat juga Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.

    Belum lagi turut hadir, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

  • Gubernur NTB beri atensi harga padi dan jagung sesuai HPP

    Gubernur NTB beri atensi harga padi dan jagung sesuai HPP

    Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal. (ANTARA/Nur Imansyah).

    Gubernur NTB beri atensi harga padi dan jagung sesuai HPP
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal memberi atensi harga beli padi tetap konsisten sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp6.500 per kilogram.

    “Kita sudah panen raya padi di selatan dan kita sudah berkomunikasi dengan Bulog untuk memastikan bahwa harga beli padi ini bisa konsisten di angka Rp6.500 per kilogram di seluruh wilayah NTB,” ujarnya di Mataram, Minggu malam.

    Menurutnya, serapan gabah kering panen (GKP) petani sesuai HPP ini sangat penting untuk terus dikawal di lapangan untuk memastikan tingkat produksi dan harga tetap stabil.

    “Itu yang saat ini sedang kita lakukan sekarang,” kata Iqbal.

    Selain padi, lanjut orang nomor satu di NTB ini, dirinya juga ingin memastikan harga jagung dibeli sesuai dengan HPP di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram.

    “Habis padi ini, baru kita lihat jagung. Sekarang ini kita fokus padi dulu,” katanya.

    Diketahui, Bulog Kanwil NTB menargetkan pengadaan gabah dan beras PSO dalam negeri tahun 2025 mencapai 180.600 ton setara beras, sebagai bagian dari upaya mencapai target nasional sebesar 3 juta ton. Hingga 6 April 2025, realisasi serapan gabah telah mencapai 48.896 ton atau 258 persen dari target awal. Meski demikian, target serapan beras medium PSO broken 25 sebesar 150.264 ton masih perlu percepatan, mengingat realisasinya baru mencapai 8.654 ton.

    Sumber : Antara

  • Harta dan Profil Djuyamto Hakim PN Jakarta Selatan yang Ditahan Kejagung, Punya Utang Rp250 Juta

    Harta dan Profil Djuyamto Hakim PN Jakarta Selatan yang Ditahan Kejagung, Punya Utang Rp250 Juta

    TRIBUNJAKARTA.COM – Berikut harta kekayaan dan profil Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto yang ditahan Kejaksaan Agung.

    Djuyamto merupakan satu dari tiga hakim yang ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai  tersangka kasus suap penanganan perkara ekspor crude palm oil (CPO) untuk tiga perusahaan besar pada Minggu (13/4/2025). 

    Terkuak Djuyamto sempat menangani perkara yang menjadi sorotan masyarakat antara lain kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan pada tahun 2019. 

    Ia juga menjadi hakim tunggal sidang praperadilan yang diajukanSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. 

    Sementara itu, harta kekayaan Djuyamto sebesar Rp 2.919.521.104. Isi garasi hakim PN Jakarta Selatan itu juga terungkap.

    Ia memiliki dua sepeda motor yakni Honda Beat dan Vespa. Kemudian, mobil Toyota Innova Reborn

    Namun, Djuyamto memiliki utang sebesar Rp250 juta.

    Hakim Djuyamto ditetapkan sebagai tersangka kasus suap vonis lepas kasus ekspor crude palm oil (CPO) di tiga perusahaan.

    Djuyamto bersama Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AL) selaku hakim Pengadilan Negeri (P)  Jakarta Pusat, diduga menerima suap sebesar Rp 22,5 miliar.  

    Pada saat itu, ketiganya merupakan majelis hakim yang menangani kasus ekspor CPO.  

    KLIK SELENGKAPNYA: Berikut Sosok dan Harta Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Muhammad Arif Nuryanta yang Ditangkap Kejaksaan Agung pada Sabtu (12/4/2025).

    Uang tersebut diserahkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN), sebanyak dua kali. 

    Tujuannya, agar ketiga hakim memutuskan perkara CPO onslag atau putusan lepas. Muhammad Arif Nuryanta awalnya menyerahkan uang Rp 4,5 kepada ketiga hakim. Lalu pada September-Oktober 2024, Muhammad Arif Nuryanta menyerahkan uang senilai Rp 18 miliar kepada Djuyamto (DJU). 

    Djuyamto membagi uang tersebut dengan Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AL) yang diserahkan di depan Bank BRI Pasar Baru Jakarta Pusat. 

    “Untuk ASB menerima uang dollar AS dan bila disetarakan rupiah sebesar Rp 4,5 miliar, DJU menerima uang dollar AS jika dirupiahkan sebesar atau setara Rp 6 miliar, dan AM menerima uang berupa dollar AS jika disetarakan rupiah sebesar Rp 5 miliar,” ujar Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Abdul Qohar saat konferensi pers di Lobi Kartika, Kejaksaan Agung, Sabtu (12/4/2025) malam.

    Atas tindakannya, Muhammad Arif Nuryanta alias MAN disangkakan Pasal 12 huruf c jo. Pasal 12 huruf b jo. Pasal 6 ayat (2) jo. Pasal 12 huruf a jo. Pasal 12 huruf b jo. Pasal 5 ayat (2) jo. Pasal 11 jo. Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. 

    Profil Djuyamto

    Djuyamto lahir di Sukoharjo pada 18 Desember 1967. 

    Dia menuntaskan studi S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo (UNS). 

    Gelar doktornya juga diperoleh di Fakultas Humum UNS. 

    Dikutip situs resmi PN Jakarta Selatan, Djuyamto merupakan hakim dengan jabatan Pembina Utama Muda (IV/c). 

    Sebelumnya, ia pernah bertugas di sejumlah tempat seperti PN Tanjungpandan, PN Temanggung, PN Karawang, PN Dompu, PN Bekasi, PN Jakarta Utara.  

    Dia juga masuk dalam kepengurusan Ikatan Hakim Indonesia sebagai Sekretaris Bidang Advokasi.  

    Tangani Perkara Novel Baswedan

    Djuyamto tercatat menjadi hakim ketua dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan pada tahun 2019. 

    Dalam sidang yang dipimpin Djuyamto itu menyatakan terdakwa penyiraman air keras Novel Baswedan, Rahmat Kadir Mahulette, divonis dua tahun penjara. 

    Sementara terdakwa lainnya yakni Ronny Bugis dijatuhkan vonis 1,5 tahun penjara. 

    Selain itu, Djuyamto juga tercatat pernah menjadi Hakim anggota dalam kasus obstruction of justice perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, yang saat itu turut menyita perhatian publik. 

    Djuyamto menjadi hakim anggota untuk menyidangkan 3 terdakwa, yakni Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Pol Agus Nurpatria, dan AKBP Arif Rahman Arifin. 

    Kemudian, Djuyamto menjadi hakim tunggal dalam sidang praperadilan yang diajukan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. 

    Diketahui, Hasto menggugat KPK lantaran ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan perintangan penyidikan dalam perkara eks calon anggota legislatif dari PDIP, Harun Masiku. 

    Dalam putusannya, Djuyamto tidak menerima gugatan praperadilan yang diajukan Hasto.

    Harta Kekayaan Djuyamto

    Harta Djuyamto berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir kali dilaporkan pada 31 Desember 2024, memiliki total kekayaan Rp 2.919.521.104.

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp2.450.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 149 m2/80 m2 di KAB / KOTA KARANGANYAR, HASIL SENDIRI Rp900.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/95 m2 di KAB / KOTA SUKOHARJO, HIBAH DENGAN AKTA Rp950.000.000

    3. Tanah dan Bangunan Seluas 980 m2/152 m2 di KAB / KOTA SUKOHARJO, HASIL SENDIRI Rp600.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp401.000.000

    1. MOTOR, HONDA BEAT SEPEDA MOTOR Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp2.500.000

    2. MOTOR, VESPA SEPEDA MOTOR Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp23.500.000

    3. MOBIL, TOYOTA INNOVA REBORN Tahun 2023, HASIL SENDIRI Rp375.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp90.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp0

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp168.021.104

    F. HARTA LAINNYA Rp 60.000.000

    Sub Total Rp3.169.521.104

    II.HUTANG Rp250.000.000

    III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp2.919.521.104

    (TribunJakarta.com/Kompas.com) 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Identitas Penculik Anak di Jaktim Masih Misteri, Belum Bayar Uang Kontrakan dan Bawa Kabur HP Korban – Halaman all

    Identitas Penculik Anak di Jaktim Masih Misteri, Belum Bayar Uang Kontrakan dan Bawa Kabur HP Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Identitas terduga pelaku penculikan terhadap anak bernama Eva Thalita Zahra (13) di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, belum diketahui.

    Berdasarkan keterangan ayah korban, Tarja (40), pelaku yang tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya belum menyerahkan data diri ke pengurus lingkungan.

    “Saya kira namanya orang baru mengontrak kan laporan, tapi ternyata dia belum laporan. Jadi enggak tahu identitasnya,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (13/4/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Bahkan ketika tinggal menyewa unit kontrakan, pelaku juga tak menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), nomor handphone, atau data diri identitas lainnya kepada pemilik kontrakan.

    Pemilik kontrakan maupun keluarga Tarja hanya memanggil pelaku dengan sapaan “Pak”, tanpa mengetahui nama aslinya.

    “Dia tinggal belum bayar sama sekali. Sudah tinggal sekitar satu minggu, tapi baru bisa bayar tanggal 11 April. Sementara tanggal 10 April sudah pergi bawa anak saya,” ujarnya.

    Sepengetahuan pihak keluarga, pelaku mempunyai ciri fisik berusia sekitar 40 tahun, berambut panjang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket warna silver dan celana panjang.

    Tarja berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus ini bisa segera mengidentifikasi sosok pelaku dan menemukan putrinya dalam keadaan selamat.

    “Enggak kenal, namanya dia siapa saya juga enggak tahu. Tapi dia menganggap anak saya seperti anak sendiri.” 

    “Sering dikasih sesuatu, mungkin kasihan karena anak saya enggak sekolah,” tuturnya.

    Bawa Handphone Korban

    Terduga pelaku ternyata turut membawa kabur handphone korban.

    Tarja menyatakan, pelaku sempat meminta handphone milik sang istri, Kasini (36) sebelum menculik anaknya.

    “Dia minta handphone, tapi melalui anak saya. Jadi bilang ke anak saya untuk minta handphone, terus anak saya yang minta,” ucap Tarja.

    Pelaku berdalih kepada korban bahwa ia ingin meminjam handphone agar dapat diisikan paket data internet.

    Nahas, sampai saat ini Zahra tak kunjung pulang, keberadaannya pun tak diketahui karena handphone milik Kasini sudah tak dapat dihubungi.

    “Sempat dicoba lacak pakai handphone itu, handphone-nya terakhir sempat aktif di titik dekat Pasar Induk Kramat Jati. Tapi pas mau mendekat ke titik handphone itu tiba-tiba hilang,” ujar Tarja.

    Sebelumnya, Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orang tua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Namun, setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Penculik Anak di Pasar Rebo Belum Bayar Uang Kontrakan hingga Tak Lapor Data Diri.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Senin 14 April 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan April 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Senin 14 April 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Bocah Perempuan di Jaktim Diduga Diculik Tetangga, Ayah Korban Beberkan Fakta Ini – Halaman all

    Bocah Perempuan di Jaktim Diduga Diculik Tetangga, Ayah Korban Beberkan Fakta Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang anak perempuan bernama Eva Thalita Zahra (13) diduga diculik tetangganya.

    Korban tinggal bersama keluarganya di bilangan Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Ayah korban, Tarja (40), mengatakan, pelaku yang tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya belum menyerahkan data diri ke pengurus lingkungan.

    “Saya kira namanya orang baru mengontrak kan laporan, tapi ternyata dia belum laporan. Jadi enggak tahu identitasnya,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (13/4/2025).

    Bahkan saat tinggal menyewa unit kontrakan, pelaku juga tidak menyerahkan fotokopi KTP, nomor handphone, atau data diri identitas lainnya kepada pemilik kontrakan.

    Baik keluarga Tarja maupun pemilik kontrakan hanya memanggil pelaku dengan sapaan ‘Pak’, tanpa mengetahui nama asli dari pelaku atau nama sapaan pelaku tersebut.

    “Dia tinggal belum bayar sama sekali. Sudah tinggal sekitar satu minggu, tapi baru bisa bayar tanggal 11 April. Sementara tanggal 10 April sudah pergi bawa anak saya,” ujarnya.

    Sepengetahuan pihak keluarga hanya bahwa pelaku memiliki ciri fisik berusia sekitar 40 tahun, berambut panjang, dan terakhir terlihat mengenakan jaket warna silver dan celana panjang.

    Tarja berharap jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus dapat segera mengidentifikasi sosok pelaku, dan menemukan putrinya dalam keadaan selamat.

    “Enggak kenal, namanya dia siapa saya juga enggak tahu. Tapi dia menganggap anak saya seperti anak sendiri. Sering dikasih sesuatu, mungkin kasihan karena anak saya enggak sekolah,” tuturnya.

    Sebelumnya Eva Thalita Zahra diduga menjadi korban penculikan seorang pria yang merupakan tetangga unit kontrakannya pada Kamis (10/4/2025) sekira pukul 08.00 WIB.

    Dalam aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut meminta izin kepada kedua orangtua Zahra untuk membawa korban ke Mall Cijantung dengan iming-iming dibelikan baju.

    Tapi setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang, dan handphone Zahra pun sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga menduga bahwa korban diculik.

    Warga yang memiliki informasi keberadaan korban dapat menghubungi pihak keluarga di nomor 0882 9110 7490, atau melaporkan kepada petugas terkait agar dapat ditindaklanjuti.

     

    Penulis: Bima Putra

  • Profil Djuyamto: Dulu Hakim Kasus Novel dan Hasto, Kini Tersangka Suap
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 April 2025

    Profil Djuyamto: Dulu Hakim Kasus Novel dan Hasto, Kini Tersangka Suap Nasional 14 April 2025

    Profil Djuyamto: Dulu Hakim Kasus Novel dan Hasto, Kini Tersangka Suap
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hakim
    Djuyamto
    ditetapkan sebagai tersangka kasus suap vonis lepas kasus ekspor crude palm oil (CPO) di tiga perusahaan yaitu Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group.
    Djuyamto bersama Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AL) selaku hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, diduga menerima suap sebesar Rp 22,5 miliar. 
    Pada saat itu, ketiganya merupakan majelis hakim yang menangani kasus ekspor CPO. 
    Uang tersebut diserahkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Muhammad Arif Nuryanta (MAN), sebanyak dua kali. Tujuannya, agar ketiga hakim memutuskan perkara CPO onslag atau putusan lepas.
    Muhammad Arif Nuryanta awalnya menyerahkan uang Rp 4,5 kepada ketiga hakim. Lalu pada September-Oktober 2024, Muhammad Arif Nuryanta menyerahkan uang senilai Rp 18 miliar kepada Djuyamto (DJU).
    Djuyamto membagi uang tersebut dengan Agam Syarif Baharuddin (ASB) dan Ali Muhtarom (AL) yang diserahkan di depan Bank BRI Pasar Baru Jakarta Pusat.
    “Untuk ASB menerima uang dollar AS dan bila disetarakan rupiah sebesar Rp 4,5 miliar, DJU menerima uang dollar AS jika dirupiahkan sebesar atau setara Rp 6 miliar, dan AM menerima uang berupa dollar AS jika disetarakan rupiah sebesar Rp 5 miliar,” ujar Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Abdul Qohar saat konferensi pers di Lobi Kartika, Kejaksaan Agung, Sabtu (12/4/2025) malam.
    Lalu siapakah Djuyamto? Berikut profilnya:
    Djuyamto lahir di Sukoharjo pada 18 Desember 1967. Dia menuntaskan studi S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Solo (UNS). Gelar doktornya juga diperoleh di Fakultas Humum UNS.
    Berdasarkan situs resmi PN Jakarata Selatan, Djuyamto merupakan hakim dengan jabatan Pembina Utama Muda (IV/c).
    Sebelumnya, ia pernah bertugas di sejumlah tempat seperti PN Tanjungpandan, PN Temanggung, PN Karawang, PN Dompu, PN Bekasi, PN Jakarta Utara. 
    Dia juga masuk dalam kepengurusan Ikatan Hakim Indonesia sebagai Sekretaris Bidang Advokasi. 
    Harta kekayaan Djuyamto berdasarkan LHKPN di KPK sebesar Rp 2,9 miliar. 
    Djuyamto tercatat menjadi hakim ketua dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan pada tahun 2019.
    Dalam sidang yang dipimpin Djuyamto itu menyatakan terdakwa penyiraman air keras Novel Baswedan, Rahmat Kadir Mahulette, divonis dua tahun penjara.
    Sementara terdakwa lainnya yakni Ronny Bugis dijatuhkan vonis 1,5 tahun penjara.
    Selain itu, Djuyamto juga tercatat pernah menjadi Hakim anggota dalam kasus obstruction of justice perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, yang saat itu turut menyita perhatian publik.
    Djuyamto menjadi hakim anggota untuk menyidangkan 3 terdakwa, yakni Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Pol Agus Nurpatria, dan AKBP Arif Rahman Arifin.
    Beberapa waktu lalu, Djuyamto menjadi hakim tunggal dalam sidang praperadilan yang diajukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
    Hasto Kristiyanto
    .
    Diketahui, Hasto menggugat KPK lantaran ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan perintangan penyidikan dalam perkara eks calon anggota legislatif dari PDI-P, Harun Masiku.
    Dalam putusannya, Djuyamto tidak menerima gugatan praperadilan yang diajukan Hasto.
    “Mengadili, mengabulkan eksepsi dari termohon, menyatakan permohonan pemohon kabur atau tidak jelas,” kata Hakim Djuyamto dalam sidang di PN Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2025).
    “Menyatakan permohonan praperadilan pemohon tidak diterima,” kata Djuyamto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demokrat nilai wajar menteri Prabowo silaturahmi dengan Jokowi

    Demokrat nilai wajar menteri Prabowo silaturahmi dengan Jokowi

    Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat menghadiri agenda diskusi yang digelar The Yudhoyono Institute bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global di Jakarta, Minggu (13/4/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

    Demokrat nilai wajar menteri Prabowo silaturahmi dengan Jokowi
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 13 April 2025 – 19:25 WIB

    Elshinta.com – Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai sejumlah menteri dari kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo merupakan hal yang wajar.

    Pasalnya, kata dia, Jokowi memiliki pengalaman selama 10 tahun memimpin Republik Indonesia sehingga ilmu dan kebijaksanaannya bisa membantu memberi masukan dalam konteks pemerintahan yang kini dipimpin oleh Prabowo Subianto.

    “Kami melihatnya kalau menteri-menteri masih ada yang suka mendatangi rumah Pak Jokowi, ya biasa saja. Yang suka mengunjungi rumah Pak SBY juga banyak kok,” kata Herzaky saat menghadiri agenda diskusi yang digelar The Yudhoyono Institute bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, kunjungan menteri-menteri ke rumah Jokowi itu tidak bisa diartikan sebagai fenomena matahari kembar.

    Herzaky yakin pertemuan menteri Kabinet Merah Putih dengan Jokowi itu sudah sepengetahuan Prabowo sebagai Presiden.

    “Nah, itu semua pun dalam upaya dan juga bagian dari mengemban tugasnya sebagai menteri juga agar ada masukan-masukan yang bisa digunakan di lapangan,” katanya.

    Di samping itu, dia mengatakan bahwa silaturahmi menteri-menteri ke rumah Jokowi itu juga mencontoh Prabowo.

    Bahkan, kata dia, Prabowo pun beberapa kali bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi. Begitu pula dengan presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Ia mengemukakan bahwa Republik Indonesia merupakan bangsa besar yang dibangun atas fondasi silaturahmi dan gotong royong. Bangsa Indonesia bukan bangsa individualis yang hanya bekerja masing-masing.

    “Bagaimana kita bisa membangun bersama sehingga masyarakat kita mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Apalagi, situasi hari ini sangat kompleks,” katanya.

    Adapun sejumlah menteri yang berkunjung ke Solo untuk menemui Joko Widodo dalam momen Lebaran 2025, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji.

    Selain mereka, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

    Sumber : Antara

  • Langit Mendadak Gelap Warga Heboh Nyi Roro Kidul Bangkit, Ternyata..

    Langit Mendadak Gelap Warga Heboh Nyi Roro Kidul Bangkit, Ternyata..

    “Duaarrrr,” begitu kira-kira bunyinya seolah menggetarkan langit tak lama suara muncul.

    Penguasa Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles, bahkan sampai menerjunkan tentara ke berbagai daerah. Kapal-kapal perang disiagakan dalam kondisi siap tempur. Raffles mengira ada invasi negara asing ke tanah Jawa. Sebagai pemimpin militer, dia menyikapi suara tersebut dengan sangat serius.

    Saat berganti bulan, waktu membuktikan tak ada tanda-tanda kehadiran militer asing. Perkiraan pendiri Singapura itu salah. Namun, suara dentuman tak hilang. Malah makin kencang dan frekuensinya lebih sering. Puncaknya terjadi pada 10 April 1815. 

    Raffles dalam History of Java (1816) menceritakan di hari itu, “suaranya seperti ledakan bom di dekat telinga.” Padahal, dia berada di Buitenzorg (Kini Bogor). Lebih seram lagi, muncul juga hujan abu yang menutupi sinar matahari ke bumi. Langit mendadak gelap gulita. Dia kemudian menugaskan bawahannya mencari tahu penyebab fenomena ini.

    Berbeda dengan Raffles, warga Jawa mengaitkan dentuman dan hujan abu secara supranatural, yakni kebangkitan Nyi Roro Kidul. 

    Warga Jawa sangat percaya dentuman keras bak meriam adalah wujud nyata eksistensi Nyi Roro Kidul. Apalagi sampai matahari mendadak tak terlihat akibat langit berubah jadi hitam. 

    Pada 12 April 1815, tepat hari ini 210 tahun lalu, langit Jawa seluruhnya memang tertutup abu hitam. Sinar matahari sama sekali tak bisa masuk. Kota-kota di Jawa gelap di siang hari. 

    “Di Solo, jarak pandang hanya 300 meter. Di Gresik, siang seperti malam hari karena diselimuti atmosfer hitam. Di Banyuwangi, tanah tertutup abu hingga 20 Cm. Matahari sama sekali tak terlihat di Jawa,” tulis anak buah Raffles, dikutip dari Memoir of the Life and Public Services of Thomas Stamford Raffles. 

    Warga Jawa mengungkap penguasa pantai selatan itu sedang menikahkan anaknya. Makanya, setiap hari terdengar suara dentuman keras dari meriam. Dari meriam tersebut, sisa-sisa mesiu bertebaran di udara, sehingga menjadikan langit Jawa gelap gulita tertutup abu hitam. 

    Selama berminggu-minggu hujan abu terjadi, warga Jawa selalu mempercayai hal tersebut. Padahal, faktanya sama sekali bukan perkara supranatural. Enam minggu kemudian, mereka baru mengetahui bahwa dentuman dan hujan abu disebabkan oleh letusan Gunung Tambora di Sumbawa. 

    Akibat ketiadaan informasi, letusan Gunung Tambora 1815 tak diketahui orang. Mereka yang di luar zona bencana hanya menyaksikan sinar matahari hilang dan mendengar suara bak tembakan meriam, seperti yang warga Jawa alami. 

    Padahal, di zona bencana, letusan Gunung Tambora membuat belasan hingga puluhan ribu penduduk tewas. Anak buah Raffles, Owen Philips, yang datang ke lokasi bencana menyebut mayat-mayat bergelimpangan di jalanan. Mulai dari manusia, kuda hingga sapi. 

    Sejarah mencatat, letusan Gunung Tambora jadi salah satu bencana terdahsyat di muka bumi. Para ahli belakangan mengungkap hujan abu Tambora tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Mengakibatkan petaka cuaca hebat di dunia yang kemudian dikenal sebagai The Year Without Summer atau Hari-hari Tanpa Musim Panas.

  • Anniversary ke-20 Koteg’s, Dedy Yon Pesan Kingers Jaga Nama Baik Komunitas

    Anniversary ke-20 Koteg’s, Dedy Yon Pesan Kingers Jaga Nama Baik Komunitas

    TRIBUNJATENG.COM,TEGAL – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menghadiri Anniversary ke-20 Komunitas King’s of Tegal (KOTeg’s) di lahan eks Terminal Tegal Jalan Mataram Kota Tegal, Minggu (13/4/2025).

    Dedy Yon hadir didampingi Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah dan Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono dengan mengendarai RX King.

    Pada kesempatan itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono meminta seluruh kingers untuk menjaga nama baik komunitas sepeda motor King.

    “Kita harus pegang betul nama baik komunitas King. Kelengkapan motor, pakai helm, knalpotnya jangan brong,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Dedy Yon juga meminta ribuan kingers dari segala penjuru nusantara yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk menjaga ketertiban dan jangan sampai ada keributan.

    “Karena kita semua adalah saudara. Kita adalah teman seaspal. Kita adalah teman kopdar. 

    Kita adalah teman touring, betul ga. Mohon dijaga betul kesabarannya,” ungkapnya. 

    Ketua KOTeg’, Arum dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kingers yanh telah hadir di Kota Tegal dalam rangka anniversary ke-20 KOTeg’s dan memeriahkan HUT ke-445 Kota Tegal. (fba)