Pramono: Saya Dulu Pemain Sepak Bola, Cari Saja di Google
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta,
Pramono Anung
mengaku pernah menjadi pemain bola saat kuliah di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
“Tadi dikatakan bahwa selama ini enggak punya gubernur bola. Kalau saudara Google cari
ITB Bandung
Pramono Anung, pasti di situ ada pemain bola ITB Bandung,” ujar Pramono saat membuka kompetisi Liga U-17
Piala Gubernur 2025
di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (4/5/2025).
Ketika masih berstatus mahasiswa ITB Bandung, Pramono juga mengaku aktif olahraga
basket
.
“Karena saya dulu pemain bola, selain basket. Sehingga saya sungguh berharap saudara-saudara betul-betul menjadi cikal bakal pemain yang ada di Jakarta ini,” kata dia.
Selain itu, dia berharap kompetisi ini bisa melahirkan pemain muda seperti Witan Sulaeman dan Muhammad Ferrari.
“Saya berharap liga ini menghasilkan bibit seperti Witan, Ferrari, dan lainnya yang bisa berprestasi pada tingkat nasional,” ujar Pramono.
Dia juga berharap para pemain muda yang tampil di Liga U-17 Piala Gubernur Jakarta bisa tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sekarang ini U-17, PSSI kita bisa lolos ke Piala Dunia dan mudah-mudahan ini menjadi semangat buat saudara-saudara sekalian bahwa Jakarta enggak boleh lagi untuk urusan
sepak bola
kalah dari daerah lain,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: NUSA TENGGARA BARAT
-
/data/photo/2025/05/04/6816d537e12d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono: Saya Dulu Pemain Sepak Bola, Cari Saja di Google Megapolitan 4 Mei 2025
-
/data/photo/2025/05/04/6816e87a18b2e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Buka Liga U-17 Piala Gubernur, Berharap Lahirkan Pemain Muda sepeti Witan Megapolitan 4 Mei 2025
Pramono Buka Liga U-17 Piala Gubernur, Berharap Lahirkan Pemain Muda sepeti Witan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta,
Pramono Anung
membuka kompetisi
Liga U-17
Piala Gubernur 2025 di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (4/5/2025).
Pramono berharap kompetisi ini bisa melahirkan pemain muda seperti
Witan Sulaeman
dan Muhammad Ferrari.
“Saya berharap liga ini menghasilkan bibit seperti Witan, Ferrari, dan lainnya yang bisa berprestasi pada tingkat nasional,” ujar Pramono Anung di Lapangan PSF, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu.
Pramono juga berharap para pemain muda yang tampil di Liga U-17
Piala Gubernur Jakarta
bisa tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sekarang ini U-17, PSSI kita bisa lolos ke Piala Dunia dan mudah-mudahan ini menjadi semangat buat saudara-saudara sekalian bahwa Jakarta enggak boleh lagi untuk urusan sepak bola kalah dari daerah lain,” kata dia.
Selain itu, Pramono menceritakan pengalamannya sebagai mantan pemain sepak bola dan basket saat menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Saya dulu pemain bola, selain basket. Sehingga saya sungguh berharap saudara-saudara betul-betul menjadi cikal bakal pemain yang ada di Jakarta ini,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

RI Masih Kekurangan Pasokan Garam, Mau Jadikan NTB Sentra Produksi
Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melirik Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai calon lokasi sentra garam nasional karena besarnya potensi pengembangan di wilayah tersebut. Langkah ini sebagai upaya menargetkan swasembada garam industri.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP Koswara telah meninjau lokasi-lokasi potensial di antaranya, Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano; Desa Sepayung, Kecamatan Plampang; dan Desa Plampang, Kecamatan Plampang di Kabupaten Sumbawa. Serta, Desa Donggobolo, Kecamatan Woha di Kabupaten Bima.
“NTB khususnya Sumbawa memiliki lahan yang luas, potensi kualitas produksinya tinggi, masyarakat dan Pemerintah Daerahnya juga berkomitmen mendukung Swasembada Garam,” ujar Koswara dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).
KKP tengah menyiapkan dua langkah strategis untuk menggenjot program nasional Swasembada Garam Industri. Pertama, melalui intensifikasi produksi garam rakyat agar kualitasnya meningkat menjadi standar industri, minimal mengandung 97% NaCl. Kedua, membangun sentra industri garam yang terintegrasi dari hulu ke hilir di lokasi strategis.
“Saat ini Indonesia masih kekurangan hampir 600 ribu ton garam untuk industri aneka pangan dan 2,3 juta ton garam untuk industri kimia (Chlor Alkali Plant) per tahun. Target kami minimal 1.000 hektar untuk pembangunan sentra garam nasional untuk menjawab kebutuhan tersebut. Karena itu, KKP akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk konsolidasi lahan,” jelas Koswara.
Percepatan program garam nasional didorong dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2025 yang menetapkan larangan impor garam untuk beberapa sektor industri tertentu secara bertahap. Garam untuk pangan tidak boleh lagi diimpor mulai 2025, menyusul larangan impor garam industri pada tahun 2027.
Sejalan dengan itu Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot menegaskan kesiapan daerahnya menjadi model nasional swasembada garam. “Kami siap secara lahan dan kelembagaan, demi kesejahteraan petani garam” ujar Jarot.
Sebelumnya, KKP telah juga membidik Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai modeling pergaraman. Koswara mengatakan NTT mempunyai iklim panas yang stabil sehingga cocok untuk produksi garam. Kondisi iklim tersebut serupa dengan kawasan Dampier di Australia Barat.
Bersama dengan tim teknis dari KKP dan perwakilan PT Garam, dia meninjau sejumlah lokasi di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Kupang yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan modeling garam.
Di Kabupaten Sabu Raijua, ada tiga lokasi yang dikunjungi, yaitu Desa Menia (Kecamatan Sabu Barat), Desa Bodae (Sabu Timur), dan Desa Deme (Sabu Liae). Sementara di Kabupaten Kupang, peninjauan difokuskan di Desa Bipoli dan Oetata, Kecamatan Camplong, yang telah dikelola oleh PT Garam.
“NTT memiliki iklim panas yang stabil dan cocok untuk produksi garam. Kondisinya mirip dengan kawasan Dampier di Australia Barat. Ini membuat NTT sangat potensial untuk menjadi lokasi modelling tambak garam dengan target produktivitas 200 ton per hektare,” ujar Koswara dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (24/4/2025).
(acd/acd)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4488734/original/021677000_1688359055-hujan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 4 Mei 2025, Sebagian Besar Wilayah Berpotensi Hujan – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, Minggu (4/5/2025).
“Diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Banda Aceh dan Padang,” kata Prakirawan BMKG, Satriana Roguna, dikutip dari Antara.
Cuaca di Pekanbaru dan Tanjung Pinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Kemudian, potensi hujan lebat di wilayah Medan. Sedangkan cuaca di wilayah Jambi diprakirakan berasap atau berkabut hari ini.
BMKG memprakirakan cuaca di Bandar Lampung berawan tebal. Untuk wilayah Bengkulu, Palembang dan Pangkalpinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
“Kita beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Semarang,” katanya.
Cuaca di Yogyakarta diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk Serang dan Bandung diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Jakarta dan Surabaya.
“Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan cuaca cerah berawan untuk wilayah Denpasar,” katanya.
Cuaca di Kupang diprakirakan berawan tebal. Sedangkan di Mataram diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. “Beralih ke Pulau Kalimantan, cuaca berawan terjadi di Pontianak,” kata prakirawan.
Untuk cuaca di Palangka Raya, Banjarmasin dan Samarinda diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Masyarakat diminta berhati-hati adanya potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Tanjung Selor.
Sementara di Pulau Sulawesi, diprakirakan pada hari ini terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari. Sedangkan di Mamuju diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.
“Untuk wilayah timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan di wilayah Ternate,” katanya.
-

BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Minggu
logo BMKG
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan Minggu
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 04 Mei 2025 – 07:51 WIBElshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada Minggu.
“Diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Banda Aceh dan Padang,” kata Prakirawan BMKG, Satriana Roguna dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Minggu.
Cuaca di Pekanbaru dan Tanjung Pinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Kemudian, potensi hujan lebat di wilayah Medan. Sedangkan cuaca di wilayah Jambi diprakirakan berasap atau berkabut hari ini. BMKG memprakirakan cuaca di Bandar Lampung berawan tebal. Untuk wilayah Bengkulu, Palembang dan Pangkalpinang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
“Kita beralih ke Pulau Jawa, diprakirakan berawan tebal untuk wilayah Semarang,” katanya.
Cuaca di Yogyakarta diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk Serang dan Bandung diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Sementara itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Jakarta dan Surabaya.
“Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diprakirakan cuaca cerah berawan untuk wilayah Denpasar,” katanya.
Cuaca di Kupang diprakirakan berawan tebal. Sedangkan di Mataram diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan.
“Beralih ke Pulau Kalimantan, cuaca berawan terjadi di Pontianak,” kata prakirawan.
Untuk cuaca di Palangka Raya, Banjarmasin dan Samarinda diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Masyarakat diminta berhati-hati adanya potensi hujan yang dapat disertai petir untuk wilayah Tanjung Selor. Sementara di Pulau Sulawesi, diprakirakan pada hari ini terjadi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Makassar, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari. Sedangkan di Mamuju diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.
“Untuk wilayah timur Indonesia, diprakirakan cuaca berawan di wilayah Ternate,” katanya.
Cuaca di Ambon diperkirakan berawan tebal. Sementara diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan di Sorong, Manokwari, dan Jayapura. Sedangkan cuaca di Merauke diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Masyarakat diimbau waspada adanya potensi hujan yang dapat disertai petir di Nabire dan Jayawijaya.
Sumber : Antara
-

Hardiknas 2025, Anak Disabilitas di Jakarta Masih Kesulitan dapat Akses Pendidikan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO – Akses pendidikan bagi para penyandang disabilitas masih menjadi masalah yang belum terselesaikan pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Hingga kini anak penyandang disabilitas masih kesulitan mendapat akses pendidikan, termasuk pada sekolah inklusi yang digadang-gadang mewujudkan kesetaraan dan keadilan.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPC Jakarta Timur, Mulyawan mengatakan banyak anak penyandang disabilitas yang justru tidak mendapatkan hak-haknya di sekolah inklusi.
“Apa yang digembar-gemborkan pemerintah bahwa pendidikan inklusi untuk disabilitas itu belum maksimal. Masih banyak kekurangan-kekurangan,” kata Mulyawan, Sabtu (3/5/2025).
Dia mencontohkan kasus seorang anak penyandang disabilitas yang menjadi murid pada sebuah SDN di DKI Jakarta tidak mendapatkan pendampingan khusus dari guru di sekolah.
Anak penyandang disabilitas tunanetra tersebut harus mengikuti pembelajaran menulis dan membaca sebagaimana anak-anak non disabilitas, sementara kondisinya tak memungkinkan.
Guru yang disediakan pada sekolah inklusi pun belum memahami dan memiliki kompetensi untuk membimbing penyandang disabilitas sesuai dengan ragam kebutuhannya.
“Contoh salah satu SDN (inklusi) di Jakarta, ketika (anak disabilitas tunanetra) masuk tidak disiapkan pendampingan. Tunanetra harus mengikuti pembelajaran yang sudah berjalan,” ujarnya.
Mulyawan menuturkan bila sekolah inklusi benar menjunjung kesetaraan dan keadilan, maka sepatutnya terdapat guru yang memahami dan memiliki kompetensi membimbing anak disabilitas.
Pasalnya penyandang disabilitas memiliki ragam kebutuhan berbeda, sehingga pemerintah patut memperhatikan kebutuhan masing-masing anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa.
Selain ketersediaan guru yang memahami dan memiliki kompetensi membimbing disabilitas, Pertuni DPC Jakarta Timur juga menyayangkan minimnya jumlah sekolah inklusi di DKI Jakarta.
“Masih kurang, belum begitu banyak. Karena belum semua sekolah di Jakarta menerima inklusi. Kondisi bangunan sekolah inklusi juga tidak akses, apalagi untuk tunadaksa,” tuturnya.
Sejumlah sekolah inklusi yang konstruksi gedungnya bertingkat justru tidak menyediakan akses memadai bagi penyandang disabilitas tunadaksa, khususnya pengguna kursi roda.
Kondisi gedung sekolah yang sulit diakses ini tidak sejalan dengan Hardiknas 2025 yang mengusung tema ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’.
Sehingga Pertuni DPC Jakarta Timur berharap pemerintah dapat mengakomodir hak anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan sesuai ragam kebutuhannya.
“Fasilitas gedung itu harus dipenuhi. Kalau untuk sekolah bertingkat harus ada jalan khusus untuk tunadaksa. Siapkan juga guru-guru pendamping untuk berbagai disabilitas,” lanjut Mulyawan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Musim Kemarau Tiba, BMKG Beri Peringatan Ancaman Kebakaran Hutan
Jakarta –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diprediksi meningkat selama musim kemarau 2025.
Seperti dikutip dari situs BMKG, dengan risiko karhutla yang mulai muncul di berbagai wilayah, pencegahan sejak dini menjadi langkah paling efektif untuk menghindari kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, hingga dampak kesehatan masyarakat.
“Saat ini Indonesia tengah memasuki musim kemarau dan karhutla berpotensi terjadi. Seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat luas perlu melakukan aksi mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak dari karhutla,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat apel Kesiapsiagaan Nasional Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4).
Dwikorita memaparkan, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2025 akan terjadi secara bertahap mulai akhir April hingga Juni di sebagian besar wilayah, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada periode Juni-Agustus.
Sifat kemarau diprediksi didominasi kondisi normal (sekitar 60%), namun 26% wilayah berpotensi mengalami kemarau atas normal (lebih basah) dan 14% bawah normal (lebih kering).
Sementara itu, lanjut dia, pada periode April-Mei 2025, risiko karhutla umumnya rendah, namun beberapa area di Riau, Sumatera Utara, dan NTT mulai menunjukkan risiko menengah hingga tinggi. Adapun Bulan Juni 2025, peningkatan signifikan risiko karhutla terjadi di wilayah Riau (41,5% wilayah berisiko tinggi), Sumatra Utara, Jambi, dan sekitarnya.
Sedangkan, Bulan Juli-September 2025, risiko karhutla meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. NTT, NTB, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, serta Bangka Belitung menjadi wilayah dengan potensi risiko tertinggi, dan Oktober 2025, risiko karhutla diprediksi tetap tinggi di NTT, Papua Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
“Khusus Wilayah Riau, secara alamiah berpotensi mengalami dua kali musim kemarau, yakni pada Februari-Maret dan kembali pada Mei hingga Agustus, yang diprediksi menjadi puncak kemarau. Kondisi ini menyebabkan provinsi ini lebih sering mengalami hotspot dibanding wilayah lain. Bahkan meski tanpa pembakaran, potensi kebakaran tetap ada karena faktor angin dan gesekan ranting. Maka prediksi berbasis data sangat penting untuk mitigasi,” ujar Dwikorita.
Sebagai bentuk antisipasi, BMKG bersama BNPB dan pemerintah daerah mendorong upaya-upaya pembasahan lahan, upaya-upaya mempertahankan tinggi muka air di lahan, dan pengisian embung-embung serta kanal dengan memanfaatkan hujan yang masih ada saat periode transisi menjelang musim kemarau.
Upaya penguatan lainnya juga dilakukan dalam bentuk penyiagaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), patroli udara, serta pengawasan lapangan secara berkala, khususnya di wilayah Riau yang saat ini telah berstatus siaga darurat karhutla.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan yang memimpin apel menyebutkan bahwa berdasarkan data BMKG, sudah terdeteksi 144 titik api dan sekitar 81 hektare lahan terbakar di Riau hingga akhir April 2025.
“Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar semua pihak menjaga agar karhutla tidak meluas. Ini menyangkut nama baik Indonesia, kesehatan masyarakat, dan kestabilan kawasan,” ujarnya.
Apel ini, tambah Budi, merupakan bentuk mitigasi bencana karhutla sejak awal agar mudah ditanggulangi. Menurutnya, pencegahan adalah cara paling efektif dibandingkan upaya-upaya untuk memadamkan api setelah membesar. Sebagai langkah konkret, OMC juga dilakukan di Provinsi Riau mulai 1 Mei 2025, water bombing, pengisian embung, kanal, parit, dan melakukan patroli helikopter secara berkala.
Lebih lanjut, Dwikorita mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan informasi prediksi iklim dan potensi karhutla yang tersedia melalui situs resmi BMKG, termasuk data kualitas udara dan titik panas yang diperbarui setiap jam.
“BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan iklim dan potensi karhutla serta menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak terkait demi mencegah dampak buruk yang mungkin terjadi. Dengan data yang akurat dan tindakan yang cepat, kita bisa mencegah bencana besar,” pungkasnya.
(rns/rns)
-

Musim Kemarau Tiba, BMKG Beri Peringatan Ancaman Kebakaran Hutan
Jakarta –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang diprediksi meningkat selama musim kemarau 2025.
Seperti dikutip dari situs BMKG, dengan risiko karhutla yang mulai muncul di berbagai wilayah, pencegahan sejak dini menjadi langkah paling efektif untuk menghindari kerusakan lingkungan, kerugian ekonomi, hingga dampak kesehatan masyarakat.
“Saat ini Indonesia tengah memasuki musim kemarau dan karhutla berpotensi terjadi. Seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat luas perlu melakukan aksi mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak dari karhutla,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat apel Kesiapsiagaan Nasional Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4).
Dwikorita memaparkan, BMKG memprediksi awal musim kemarau 2025 akan terjadi secara bertahap mulai akhir April hingga Juni di sebagian besar wilayah, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada periode Juni-Agustus.
Sifat kemarau diprediksi didominasi kondisi normal (sekitar 60%), namun 26% wilayah berpotensi mengalami kemarau atas normal (lebih basah) dan 14% bawah normal (lebih kering).
Sementara itu, lanjut dia, pada periode April-Mei 2025, risiko karhutla umumnya rendah, namun beberapa area di Riau, Sumatera Utara, dan NTT mulai menunjukkan risiko menengah hingga tinggi. Adapun Bulan Juni 2025, peningkatan signifikan risiko karhutla terjadi di wilayah Riau (41,5% wilayah berisiko tinggi), Sumatra Utara, Jambi, dan sekitarnya.
Sedangkan, Bulan Juli-September 2025, risiko karhutla meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. NTT, NTB, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, serta Bangka Belitung menjadi wilayah dengan potensi risiko tertinggi, dan Oktober 2025, risiko karhutla diprediksi tetap tinggi di NTT, Papua Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
“Khusus Wilayah Riau, secara alamiah berpotensi mengalami dua kali musim kemarau, yakni pada Februari-Maret dan kembali pada Mei hingga Agustus, yang diprediksi menjadi puncak kemarau. Kondisi ini menyebabkan provinsi ini lebih sering mengalami hotspot dibanding wilayah lain. Bahkan meski tanpa pembakaran, potensi kebakaran tetap ada karena faktor angin dan gesekan ranting. Maka prediksi berbasis data sangat penting untuk mitigasi,” ujar Dwikorita.
Sebagai bentuk antisipasi, BMKG bersama BNPB dan pemerintah daerah mendorong upaya-upaya pembasahan lahan, upaya-upaya mempertahankan tinggi muka air di lahan, dan pengisian embung-embung serta kanal dengan memanfaatkan hujan yang masih ada saat periode transisi menjelang musim kemarau.
Upaya penguatan lainnya juga dilakukan dalam bentuk penyiagaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), patroli udara, serta pengawasan lapangan secara berkala, khususnya di wilayah Riau yang saat ini telah berstatus siaga darurat karhutla.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan yang memimpin apel menyebutkan bahwa berdasarkan data BMKG, sudah terdeteksi 144 titik api dan sekitar 81 hektare lahan terbakar di Riau hingga akhir April 2025.
“Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar semua pihak menjaga agar karhutla tidak meluas. Ini menyangkut nama baik Indonesia, kesehatan masyarakat, dan kestabilan kawasan,” ujarnya.
Apel ini, tambah Budi, merupakan bentuk mitigasi bencana karhutla sejak awal agar mudah ditanggulangi. Menurutnya, pencegahan adalah cara paling efektif dibandingkan upaya-upaya untuk memadamkan api setelah membesar. Sebagai langkah konkret, OMC juga dilakukan di Provinsi Riau mulai 1 Mei 2025, water bombing, pengisian embung, kanal, parit, dan melakukan patroli helikopter secara berkala.
Lebih lanjut, Dwikorita mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan informasi prediksi iklim dan potensi karhutla yang tersedia melalui situs resmi BMKG, termasuk data kualitas udara dan titik panas yang diperbarui setiap jam.
“BMKG berkomitmen untuk terus memantau perkembangan iklim dan potensi karhutla serta menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat dan pihak terkait demi mencegah dampak buruk yang mungkin terjadi. Dengan data yang akurat dan tindakan yang cepat, kita bisa mencegah bencana besar,” pungkasnya.
(rns/rns)
-

UTBK 2025 Sampai Tanggal Berapa? Cek Lagi Jadwalnya
Jakarta –
Ujian tulis berbasis komputer (UTBK) merupakan seleksi tingkat nasional yang digunakan untuk masuk PTN. Tahun ini, UTBK 2025 dilaksanakan hingga awal Mei 2025.
Supaya tidak salah, simak lagi jadwal UTBK 2025 berikut ini.
Berdasarkan jadwal resmi yang dikeluarkan oleh pihak SNPMB, UTBK 2025 awalnya hanya sampai tanggal 3 Mei 2025. Namun, ada beberapa pusat UTBK yang menambah sesi ujian sampai tanggal 5 Mei, yakni Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, UPN Veteran Jakarta, dan Universitas Mataram.
Dengan demikian, UTBK 2025 berlangsung sampai hari Senin (5/5/2025).
Cara Cek Daya Tampung SNBT 2025
Berikut ini cara mengecek daya tampung prodi jalur SNBT 2025 yang ada di 75 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik, 44 PTN Vokasi, dan 26 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Buka situs https://snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/utbk-snbt/daftar-ptn-snbtPendaftar bisa mengecek daya tampung di PTN Akademik, PTN Vokasi, atau PT Keagamaan Islam Negeri (KIN)Pilih jenis PTN yang ditujuDi bagian ujung kanan, klik ‘Lihat Prodi’Setelah itu, akan muncul:
– Nama PTN, jumlah prodi, alamat situs beserta lokasi PTN
– Daftar nama program studi beserta daya tampung tahun 2025, peminat tahun 2024, dan jenis portofolio yang dibutuhkan.Anda juga bisa melihat data peminat di tahun-tahun sebelumnya dengan mengklik nama program studi.Link Pengumuman Hasil UTBK 2025Hasil UTBK 2025 akan diumumkan pada tanggal 28 Mei 2025. Hasil UTBK 2025 dapat dilihat melalui situs https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/ atau laman SNBT masing-masing PTN.
Selain itu, perlu diingat bahwa peserta yang lulus SNBT dan melakukan daftar ulang, tidak dapat diterima pada seleksi MandiriPTNmanapun.
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Polisi di Indramayu Patroli Cari Preman Malah Dapat Pelajar Berseragam Lagi Mabuk Miras – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Anggota Polsek Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat lakukan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) dengan sasaran premanisme, Jumat (2/5/2025).
Bukan preman yang didapat, anggota polisi justru temukan sekelompok pelajar yang masih mengenakan seragam tengah mabuk minuman keras (miras) di sebuah warung.
Para pelajar tersebut ditemukan polisi dalam kondisi mabuk di sebuah warung di Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu, anggota polisi tengah melakukan penyisiran lokasi.
Mereka lantas menemukan sekelompok pelajar dalam kondisi lemas dan mencurigakan.
Setelah diperiksa, keenam pelajar tersebut diduga mabuk miras.
Mereka masing-masing berinisial AN (16), A (17), RP (16), GS (16), T (15), dan RP (16).
Demikian yang disampaikan Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat.
“Mereka dalam keadaan lemas dan terindikasi mengonsumsi miras,”
“Kami langsung amankan dan mendata identitas masing-masing. Selanjutnya kami lakukan pembinaan awal di lokasi,” kata AKP Surahmat, Sabtu (3/5/2025).
Pihak kepolisian juga langsung menghubungi tim medis dari RS Bhayangkara Losarang.
Enam pelajar tersebut lantas dibawa ambulans untuk mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
“Kami juga menghubungi para orang tua dan pamong desa masing-masing untuk penanganan lanjutan,”
“Langkah ini kami ambil agar ada perhatian bersama terhadap perilaku remaja yang mulai menyimpang,” tegasnya.
Belasan Pelajar Diamankan
Sementara itu, pada 24 April 2025 lalu, belasan pelajar di Cirebon diamankan di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Bima, Kota Cirebon.
Mereka diamankan saat tengah mendukung sekolahnya yang bertanding dalam kejuaraan futsal.
Meski terlihat mendukung, namun mereka diamankan karena tertangkap basah menenggak miras di belakang lokasi.
Iptu Suganda, Kapolsek Kesambi mengonfirmasi hal tersebut.
“Awalnya anggota Polsek Kesambi yang berjaga melakukan patroli dan mendapati sekelompok remaja sedang berkumpul dengan gerak-gerik mencurigakan di belakang GOR Bima.”
“Setelah diperiksa, ternyata mereka sedang mengonsumsi miras,” ujar Suganda, Kamis (24/4/2025).
Sebanyak 19 pelajar diamankan ke Mapolsek Kesambi beserta barang bukti.
“Kami juga memanggil pihak sekolah dan orang tua masing-masing.”
“Mereka membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya,” ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi di Indramayu Temukan Sekelompok Pelajar Lemas Mencurigakan, Diduga Habis Pesta Miras
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Handika Rahman/Eki Yulianto)