provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Presiden Prabowo diundang Macron menghadiri Hari Bastille di Paris

    Presiden Prabowo diundang Macron menghadiri Hari Bastille di Paris

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto diundang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri parade militer Hari Bastille di Paris, Prancis pada 14 Juli 2025, sebagai tamu kehormatan.

    Presiden Macron juga mengundang Indonesia untuk mengirimkan kontingennya ikut berparade dalam hari nasional bangsa Prancis itu.

    “Saya dapat undangan langsung dari Beliau (Presiden Macron), saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka, yaitu 14 Juli yang mereka sebut Hari Bastille. Itu hari Revolusi Prancis yang (menandai) mulai berdirinya Republik Prancis modern. Saya terima kasih atas undangan tersebut,” kata Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

    Presiden Prabowo kemudian mengungkap rasa antusiasnya untuk memenuhi undangan Presiden Macron itu.

    “Ini saya sampaikan, terima kasih Presiden Macron, karena dulu kalau acara itu, saya di Paris, saya nontonnya di pinggir jalan. Terima kasih, sekarang saya bisa naik ke podium bersama Presiden,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo pernah cukup sering bolak-bolak ke Paris, Prancis, salah satunya untuk bertemu putra semata wayangnya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didiet, yang sempat menetap untuk beberapa waktu di Paris.

    Dalam pernyataan yang sama, Presiden Prabowo menekankan hubungan Indonesia dan Prancis berada dalam tingkatan yang sangat baik.

    Presiden Macron pun sependapat dengan Presiden Prabowo. Macron menilai hubungan dua negara bertumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir. “Hubungan kita ini sudah cukup lama, 75 tahun, dan berkembang luar biasa 10 tahun terakhir ini,” kata Presiden Macron dalam pertemuan bilateral RI-Prancis di Istana Merdeka.

    Oleh karena itu, Macron yakin lawatannya ke Indonesia pada 27–29 Mei menjadi tonggak baru dalam kemitraan strategis dua negara, mengingat kunjungan itu menjadi kesempatan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan perdagangan, teknologi, dan keamanan.

    “Ini merupakan satu peluang luar biasa untuk memberikan penanda baru dalam kemitraan strategis yang baru saja diingatkan oleh Bapak Presiden, adanya keyakinan dengan kerja sama bidang ekonomi, teknologi, dan keamanan,” kata Macron.

    Presiden Prancis itu kemudian menyebut kerja sama pertahanan berupa latihan-latihan bersama yang telah dilakukan oleh militer Prancis, khususnya yang tergabung dalam pasukan tempur kapal induk Prancis, carrier strike group (CSG) bersama TNI di Indonesia.

    Kapal induk Prancis Charles de Gaulle R91, yang bertenaga nuklir, bersama CSG Prancis, singgah di Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Januari 2025. Dalam rombongan itu, ada tujuh pesawat tempur Rafale, dua pesawat E2C Hawkeye, dan satu helikopter Dauphin. Kedatangan pasukan tempur itu merupakan bagian dari misi Clemenceau 25.

    “Dalam beberapa bulan terakhir ini terdapat kemajuan luar biasa dengan pelatihan bersama, dan adanya juga carrier strike group, dan kedekatan antara kita baik di bidang pertahanan energi, transisi energi, transportasi, mineral penting, dan saya ingin mengedepankan aspek budaya,” kata Macron.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Berkaca dari Viral Pernikahan Anak di Lombok, Psikolog Soroti Peran Ortu

    Berkaca dari Viral Pernikahan Anak di Lombok, Psikolog Soroti Peran Ortu

    Jakarta

    Viral di media sosial, sebuah video yang menunjukkan pernikahan anak terjadi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Diketahui belakangan, mereka adalah remaja berinisial SR (17) seorang siswa SMK asal Kecamatan Praya Tengah dan SMY (14) siswa SMP asal Kecamatan Praya Timur.

    Pengacara ayah SMY, Munahan mengklaim pihak keluarga sebenarnya sudah berupaya mencegah pernikahan tersebut. Namun, keluarga SMY akhirnya terpaksa merestui putrinya untuk menikah lantaran sudah beberapa kali dibawa kabur SR, termasuk ke Sumbawa selama dua hari.

    Orang tua khawatir terhadap kondisi psikologis anaknya sehingga memutuskan untuk mengalah.

    “Begitu sudah dilakukan kedua kali, orang tua si anak ini mau tidak mau pasrah sehingga merestui pernikahan itu,” tegas Muhanan beberapa waktu lalu, dikutip dari detikbali, Rabu (28/5//2025).

    Terlepas dari kejadian tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mencegah pernikahan dini. Menurutnya, orang tua harus lebih peduli dengan cara berpikir anak sedari awal.

    Misalnya, memberikan penjelasan tentang konsep pernikahan, konsep pertemanan, konsep rasa nyaman, hingga melakukan filter terhadap apapun yang dilihat anak-anak, termasuk tontonan.

    “Sehingga bahasanya lebih preventif lah dibandingkan mencegah mereka menikah, tapi betul-betul preventif lebih jauh lagi,” kata Sari ketika dihubungi detikcom, Selasa (27/5/2025).

    “Perlu mengedukasi tentang tontonan-tontonan yang layak mereka tonton terkait pernikahan, rumah tangga, apalagi seksual begitu ya dan memantau bagaimana tumbuh kembang biologis anak-anaknya,” sambungnya.

    Menurut Sari, remaja di bawah umur memiliki kecenderungan dorongan yang bersifat seksual dan ketertarikan pada lawan jenis. Pada usia belasan, anak biasanya juga lebih berani, impulsif dalam melakukan sesuatu, sehingga sosok orang tua perlu hadir untuk mengatur secara tegas.

    Adapun bila dirasa jodoh dan sesuai kriteria keluarga, orang tua harus bisa menahan agar pernikahan tidak terjadi sampai usia yang matang. Karena pada dasarnya, anak belum memiliki kemampuan berpikir logis dan kurang memahami soal tanggung jawab berat dalam rumah tangga.

    “Karena tetap andaikan berjodoh pun, andaikan secara bibit bebet bobotnya pun keluarga srek, lebih baik tetap mereka dipantau dan dijaga agar tetap berhubungan baik dulu, berkawan baik, saling mengenal baik dulu satu sama lain, hingga nanti usia yang lebih matang atau dewasa,” jelasnya.

    “Sehingga cara mereka berpikir pun, keberanian dan tanggung jawabnya sudah mulai terbentuk. Sudah mulai bisa berpikir tentang segala risiko-risiko yang bisa terjadi, apakah siap atau tidak, dan lain sebagainya,” tandas Sari.

    (avk/kna)

  • BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar diguyur hujan hingga berawan

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar diguyur hujan hingga berawan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar diguyur hujan hingga berawan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota besar di Indonesia pada Rabu, berpotensi diguyur hujan hingga diselimuti awan.

    “Di pulau Jawa, hujan ringan hingga sedang berpotensi di Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara Jakarta dan Bandung berpotensi berawan tebal,” kata Prakirawan BMKG, Sekar Anggraeni dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Rabu.

    Sedangkan di wilayah Sumatera, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Pangkal Pinang. Sementara Aceh, Padang, Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung diprakirakan berawan.

    “Denpasar dan Mataram diprediksi hujan ringan. Sementara Kupang berpotensi berawan,” kata dia.

    Selanjutnya, kata dia, di wilayah Kalimantan yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat, yakni Tanjung Selor. Adapun Palangka Raya, Banjarmasin, dan Samarinda diprakirakan berawan. Pontianak berpotensi diguyur hujan ringan.

    Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, Palu, Makassar, Mamuju, Manado, Gorontalo, dan Kendari diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Di wilayah Indonesia Timur, kata dia, pada umumnya berpotensi hujan ringan hingga sedang, seperti di Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Merauke, Jayawijaya, dan Jayapura. Adapun Manokwari diprakirakan berawan tebal.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • OPINI : Anomali Pasar Beras

    OPINI : Anomali Pasar Beras

    Bisnis.com, JAKARTA – Tanpa banyak di­­­sadari, secara na­­­sional harga gabah cenderung menurun. Me­­­­­ru­­­juk data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga gabah kering panen (GKP) cenderung turun baik di petani maupun peng­­­gi­­­lingan.

    Pada Maret 2025, har­­­ga GKP di petani dan penggilingan masing-masing Rp6.586/kg dan Rp6.818/kg, turun menjadi Rp6.548/kg dan Rp6.780/kg di April. Sebaliknya, harga beras me­­­dium dan premium di konsumen justru naik.

    Pada Maret 2025 harga beras me­­­dium dan premium di konsumen masing-masing Rp13.699/kg dan Rp15.549/kg, naik menjadi Rp13.717/kg dan Rp15.567/kg di April.

    Selain itu, harga beras telah melampaui harga eceran tertinggi (HET). Merujuk data Bapanas, secara nasional harga beras medium di konsumen pada Januari 2025 Rp13.523/kg, naik jadi Rp13.717/kg pada April. Harga ini di atas HET: Rp13.500/kg, sedangkan harga beras premium di konsumen di periode yang sama bergerak Rp15.451/kg—Rp15.567/kg, masih di bawah HET khusus zona I (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat) yang HET-nya Rp14.900/kg. Untuk zona II dan III harganya 4,4%—12,9% di atas HET. Situasi ini sudah terjadi berbulan-bulan.

    Bukankah Maret—April terjadi panen raya dan produksi melimpah? Merujuk data BPS, produksi beras di Maret 2025 mencapai 5,14 juta ton, dan di April diperkirakan 5,3 juta ton. Dikurangi konsumsi (2,59 juta ton) di Maret terjadi surplus 2,55 juta ton, dan di April 2,71 juta ton beras. Ini surplus yang besar.

    Produksi diperkirakan mulai melandai di Mei dan Juni, yang masing-masing sebesar 2,63 juta ton dan 2,22 juta ton beras. Sesuai hukum pasokan-permintaan, ketika permintaan tetap harga beras seharusnya menurun. Mengapa pergerakan harga gabah dan beras asimetris? Mengapa anomali ini terjadi?

    Hemat saya, ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan perberasan, yang celakanya, anomali. Penyimpangan dari kenormalan dimulai, pertama, mengubah drastis kualitas pengadaan gabah Bulog dan mewajibkan penggilingan padi swasta mematuhinya. 

    Untuk memuluskan pengadaan gabah, dikerahkan aparat Polri dan TNI. Harga pembelian pemerintah (HPP) ditetapkan Rp6.500/kg GKP tanpa syarat kualitas. Harga pembelian beras di Bulog Rp12.000/kg dengan standar kualitas beras diturunkan: derajat sosoh 95%, butir patah 25%, dan menir 2%. Ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas No. 14 Tahun 2025 tentang HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras pada 24 Januari 2025.

    Di mana-mana berlaku kaidah “ada barang ada harga” alias barang dihargai atas kualitasnya. Gabah di bawah standar kualitas dihargai lebih rendah dari harga patokan. Berlakulah rafaksi harga.

    Sialnya, rafaksi harga gabah juga tak ada. Kalau GKP di petani tidak lagi ada syarat kualitas berarti gabah basah karena padi dipanen saat banjir atau saat hujan atau gabah sengaja direndam air agar bobotnya naik harus dibeli Rp6.500/kg. Padahal, kadar air gabah bisa lebih 35%, jauh di atas standar normal (25%). Kalau padi dipanen dini, butir hijau atau butir kapur bisa lebih 20% dari seharusnya maksimal 10%.

    Di sisi lain, regulasi itu juga secara implisit mengatur gabah petani berkualitas bagus dihargai sama: Rp6.500/kg. Apa adil? Bukankah ini tidak mendidik petani. Celah regulasi membuka perilaku aji mumpung: panen dini sebelum waktunya, membasahi gabah dengan air agar bobotnya naik atau laku lancung lain.

    Bagi Bulog, penanganan gabah aneka kualitas ini selain rumit juga menambah beban. Kalau volume gabah besar, betapa krusialnya menangani gabah basah di saat keberadaan mesin pengering (dryer), baik milik Bulog maupun swasta, amat terbatas? Bagaimana agar gabah tidak rusak?

    Ujung dari semua ini, gabah yang diterima Bulog potensial kualitasnya rendah: butir hijau/kapur dan kadar air lebih tinggi dari standar. Ini memunculkan ketidakpastian rendemen alias rendemen rendah. Akhir dari semua ini, biaya produksi beras tinggi, bisa di atas Rp14.000/kg.

    Pada saat yang sama kualitas beras hasil giling turun, yang membuat kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) juga turun. Ini membuat ongkos penyimpanan besar di satu sisi. Di sisi lain, penetrasi beras di pasar menjadi rendah kala disalurkan.

    Kedua, penyetopan penyaluran beras, baik bantuan pangan maupun operasi pasar. Penyetopan ini membuat beras mandeg sebagai stok mati (dead stock), yang membebani Bulog sebagai pengelola stok. Saat ini di gudang Bulog ada stok 3,5 juta ton beras, diklaim tertinggi sejak BUMN ini berdiri.

    Diyakini tak lama lagi menyentuh 4 juta ton. Dari stok beras itu ada puluhan ribu ton berusia lebih setahun dan ratusan ribu ton berusia 8—13 bulan. Idealnya beras disimpan hanya 4 bulan. Lebih dari itu beras potensial turun mutu bahkan rusak. Beras berkutu saja heboh, Bulog pasti dihujat jika beras rusak.

    Stok besar itu terjadi karena selain sisa stok tahun lalu dari impor (1,8 juta ton) juga karena tidak ada penyaluran. Penyetopan penyaluran seiring penyerapan beras besar-besaran potensial membuat pasar “kering” pasokan, terutama dari swasta.

    Karena gabah dan beras mayoritas diserap Bulog dan swasta menahan pengadaan lantaran insentif ekonomi kurang menarik. Ini diduga penyebab harga beras naik. Kalau tiba-tiba terjadi kenaikan harga yang tinggi Bulog pasti kewalahan. Pemerintah akan sulit mengatasi.

    Agar situasi ini tidak berkelanjutan perlu koreksi kebijakan. Pertama, HPP harus kembali dilengkapi syarat kualitas, juga ada rafaksi harga gabah. Kedua, harga pembelian beras di Bulog harus disesuaikan agar menarik bagi swasta, setidaknya Rp13.000/kg. Ketiga, HET beras harus disesuaikan.

    Gabah adalah input untuk diolah jadi beras. Ketika harga gabah naik tidak masuk akal harga beras tidak disesuaikan. HET beras saat ini ditetapkan tahun lalu kala HPP GKP Rp6.000/kg. Keempat, membuka penyaluran beras.

  • Viral Pernikahan Dini di Lombok, Psikolog Soroti Dampak Mental pada Pengantin Anak

    Viral Pernikahan Dini di Lombok, Psikolog Soroti Dampak Mental pada Pengantin Anak

    Jakarta

    Pernikahan anak yang terjadi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan berbagai pihak. Pernikahan di bawah umur antara SR (17) dan SMY (14) viral setelah videonya beredar di media sosial.

    Pasangan pengantin di bawah umur tersebut dilaporkan sudah menikah secara adat, tanpa tercatat resmi secara sipil. Hal tersebut akhirnya dilaporkan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram ke Polres Lombok Tengah.

    Berkaitan dengan hal tersebut, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menjelaskan ada banyak dampak psikologis yang bisa dialami anak ketika menjalani pernikahan dini. Salah satunya adalah munculnya banyak kebingungan dalam menjalani tugas rumah tangga.

    Menurut Sari, anak-anak atau remaja secara psikologis cenderung belum bisa berpikir analitis. Mereka juga belum memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara logis, dan kepribadian yang belum terbentuk utuh.

    Kondisi ini rentan memicu konflik dalam rumah tangga, jika dipaksakan terjadi.

    “Pertama itu adalah kebingungan dalam menyelesaikan konflik antar pasangan. Yang kedua adalah kebingungan dalam menentukan budaya yang akan digunakan dalam rumah tangga,” kata Sari ketika dihubungi detikcom, Selasa (27/5/2025).

    Pernikahan juga meningkatkan tekanan stres yang terlalu tinggi bagi anak. Tanggung jawab pernikahan secara ideal membutuhkan kemandirian psikologis, finansial, dan kemampuan menyelesaikan masalah.

    Kemampuan-kemampuan tersebut umumnya belum dimiliki oleh anak-anak, sehingga intervensi orang tua dalam rumah tangga sangat mungkin terjadi. Situasi tersebut bisa memberatkan salah satu pihak.

    “Komunikasi antar pasangan juga masih dinilai riskan untuk bisa menjalani rumah tangga karena masih banyak kebingungan tentang benar-salah, kemudian ada banyak dorongan-dorongan yang dipengaruhi oleh hormon tumbuh kembang mereka, sehingga kemampuan untuk berkomunikasi dengan tenang, kemampuan untuk berpikir secara kritis, logis, dan tenang itu juga kemungkinannya rendah,” sambungnya.

    Kondisi-kondisi tersebut menurut Sari berisiko jika akhirnya pasangan pengantin di bawah umur memiliki anak. Ini mempengaruhi mental dan bagaimana cara mereka dalam mengasuh, merawat, dan mendidik anak.

    “Jadi akan timbul stres yang belum bisa mereka tangani pada usia tersebut,” tandas Sari.

    (avk/up)

  • Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

    Filosofi Dualisme Istana Dalam Loka Simbol Kekuasaan dan Kesetaraan

    Liputan6.com, Sumbawa – Istana Dalam Loka, peninggalan Kesultanan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, tidak sekadar bangunan megah dari kayu jati. Kompleks istana ini menyimpan filosofi mendalam tentang keseimbangan kekuasaan, terwujud dalam dua bangunan kembar yang melambangkan harmoni antara Sultan sebagai pemimpin dan Tana Samawa (rakyat Sumbawa) sebagai fondasi pemerintahan.

    Mengutip dari berbagai sumber, Istana Dalam Loka dibangun pada 1885 oleh Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III, sultan ke-16 dari Dinasti Dewa Dalam Bawa. Kompleks ini terdiri dari dua struktur utama, bala rea (bangunan induk) dan bala bulo (bangunan pendamping).

    Bala rea, sebagai pusat pemerintahan, ditopang 99 tiang kayu jati yang melambangkan Asmaul Husna (99 nama Allah dalam Islam). Sementara Bala Bulo, yang digunakan sebagai tempat berkumpul para bangsawan dan putra Sultan. Pembagian ruang di bala rea dirancang untuk mencerminkan struktur kekuasaan yang teratur dan seimbang. Lunyuk agung berfungsi sebagai ruang utama tempat berlangsungnya musyawarah dan upacara penting.

    Sementara itu, lunyuk mas disediakan khusus untuk permaisuri dan anggota keluarga kerajaan. Bagian ruang dalam, terdapat pembagian antara bagian barat untuk putri Sultan dan bagian timur untuk putra yang telah menikah.

    Adapun lawang rare (gerbang utama) menghadap Selatan. Setiap tamu yang masuk harus menunduk.

    Filosofi yang mendasari Istana Dalam Loka sejalan dengan prinsip utama Kesultanan Sumbawa, yaitu adat bersandar pada syariat, syariat bersandar pada Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari detail pembangunan istana yang sarat makna simbolis.

     

  • Deadline 31 Mei! Ribuan Desa Dikejar Target Bentuk Kopdes

    Deadline 31 Mei! Ribuan Desa Dikejar Target Bentuk Kopdes

    FAJAR.CO.ID, PALEMBANG– Lebih dari 53 ribu desa di seluruh Indonesia telah menggelar musyawarah desa khusus (musdesus) untuk membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sebagai bagian dari program besar pemerintah yang langsung dikawal oleh Presiden Prabowo.

    Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat peluncuran dan dialog percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih di Palembang, Selasa.

    “Hingga hari ini sebanyak 53.592 desa telah menggelar musdesus pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” ujar Zulkifli Hasan.

    Untuk mempercepat proses pembentukan koperasi tersebut, Presiden Prabowo telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih. Menko Bidang Pangan ditunjuk sebagai Ketua Satgas tersebut.

    Satgas ini tidak bekerja sendiri. Di dalamnya terdapat pelaksana harian yang terdiri dari wakil-wakil menteri Kabinet Merah Putih dan dibagi dalam empat wilayah utama.

    Wilayah I dipimpin Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan mencakup kabupaten/kota di Jawa Tengah, DIY, dan Kalimantan.
    Wilayah II dikomandoi Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, meliputi Jawa Barat dan seluruh wilayah Sumatera.
    Wilayah III dipegang Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria, yang membawahi DKI Jakarta, Banten, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
    Sementara Wilayah IV dikoordinasikan oleh Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf untuk wilayah Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

    Struktur Satgas juga diteruskan hingga ke level provinsi dan kabupaten/kota. Di tingkat provinsi, satgas dipimpin oleh gubernur dengan sekretaris daerah sebagai wakil ketua. Di kabupaten/kota, bupati/walikota bertindak sebagai ketua dengan sekda sebagai wakilnya.

  • BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar Indonesia

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar Indonesia

    logo BMKG

    BMKG prakirakan hujan ringan guyur sebagian besar Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 27 Mei 2025 – 09:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada Selasa.

    “Secara umum cuaca di Kota Banda Aceh, Pekanbaru, dan Padang diprakirakan berawan tebal,” kata Prakirawan Sekar Anggraeni dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Selasa.

    Cuaca di Kota Medan dan Tanjung Pinang berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan. Cuaca di Kota Bandar Lampung diprakirakan akan berasap. Untuk Kota Bengkulu dan Jambi diprakirakan akan berawan tebal. Kota Palembang dan Pangkal Pinang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan.

    Beralih ke Pulau Jawa, cuaca di Kota Serang dan Jakarta diprakirakan berawan tebal hari ini. Untuk cuaca di Kota Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Selanjutnya untuk Kota Denpasar dan Mataram diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

    “Untuk Kota Kupang diprakirakan terjadi hujan disertai dengan petir,” kata prakirawan.

    Beralih ke Pulau Kalimantan, untuk Kota Pontianak dan Banjarmasin diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Untuk Kota Tanjung Selor, diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas lebat.

    “Perlu diwaspadai untuk Kota Palangka Raya dan Samarinda diprakirakan terjadi hujan disertai dengan petir,” tuturnya.

    Beralih ke Pulau Sulawesi, untuk Kota Makassar, Kendari, Palu, dan Gorontalo diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan. Cuaca di Kota Mamuju diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.

    “Dan perlu diwaspadai untuk Kota Manado diprakirakan terjadi hujan disertai dengan petir,” katanya.

    Kemudian untuk wilayah timur Indonesia, cuaca di Kota Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hari ini.

    Sumber : Antara

  • Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI

    Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI

    logo BMKG

    BMKG: Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Senin.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Nurul Izzah menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatera, dari Lampung hingga ke Jawa bagian barat, dari perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Timur hingga ke Nusa Tenggara Barat, dari Laut Sulu hingga ke Laut Cina Selatan, di Maluku Utara dan juga di wilayah Maluku.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Palembang, Bengkulu, Jambi, Jakarta, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Kupang, Denpasar, Tanjung Selor, Mamuju, Jayawijaya, Nabire, Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Medan, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Serang, Surabaya, Mataram, Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Palu, Makassar, Ternate,  Ambon, dan Jayapura.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Tanjung Pinang, Pekanbaru, Banda Aceh, Padang, Kendari, Sorong, dan Manokwari

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia selatan Lampung dan Samudra Hindia selatan dari Nusa Tenggara Timur.

    Sumber : Antara

  • Wamendagri ajak DPRD Kota Serang kawal program strategis pemerintah

    Wamendagri ajak DPRD Kota Serang kawal program strategis pemerintah

    Wamendagri Bima Arya Sugiarto saat membuka Workshop DPRD Kota Serang bertajuk “Penguatan Peran DPRD dalam Penyusunan RPJMD dan Pengelolaan Keuangan Daerah”, di Jakarta, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

    Wamendagri ajak DPRD Kota Serang kawal program strategis pemerintah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengajak anggota DPRD Kota Serang, Banten, untuk mengawal berbagai program strategis pemerintah.

    Hal tersebut disampaikan Bima saat membuka Workshop DPRD Kota Serang bertajuk “Penguatan Peran DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Pengelolaan Keuangan Daerah”, di Jakarta, Minggu (25/5), sebagaimana keterangannya yang diterima, di Jakarta, Senin.

    Dia menegaskan saat ini pemerintah tengah berupaya mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui sejumlah program prioritas, termasuk dengan memanfaatkan bonus demografi melalui penguatan sumber daya manusia (SDM).

    Ia menyebutkan SDM berperan penting dalam mendorong kemajuan suatu negara. Karena itu, pemerintah menyusun sejumlah program strategis seperti makan bergizi gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat. Menurutnya, gagasan besar untuk mendukung pembangunan tersebut perlu dikawal agar implementasinya sesuai harapan.

    Dirinya meyakini program strategis seperti MBG akan berdampak luas ke berbagai sektor, termasuk perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya pelibatan pengusaha lokal dalam pelaksanaan program tersebut.

    “Kalau dikawal sama-sama maka efeknya akan berhasil. Ini (program MBG) investasi jangka panjang,” kata Bima.

    Lebih lanjut, Bima mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggaran MBG melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “MBG tidak perlu dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Bapak-Ibu, enggak ada. Kalaupun ada, Presiden perintahkan alokasikan saja ke sekolah,” ujarnya.

    Ia menegaskan sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mendorong kemajuan secara nasional. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memantau kesesuaian alokasi anggaran daerah dengan program pemerintah pusat melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

    Di sisi lain, Bima juga menjelaskan mengenai kebijakan efisiensi anggaran yang kerap disalahpahami. Ia menekankan bahwa efisiensi merupakan upaya untuk mengalihkan anggaran ke program yang lebih strategis.

    “Pada dasarnya, Bapak-Ibu, efisiensi itu adalah memindahkan yang tidak substantif menjadi substantif,” jelas Bima.

    Kemendagri juga terus mendorong setiap daerah untuk memiliki mesin pertumbuhan ekonomi baru melalui berbagai inovasi. Upaya ini perlu dilakukan di seluruh daerah, termasuk Kota Serang, agar memiliki kapasitas fiskal yang kuat.

    Ia menilai banyak daerah yang telah berinovasi guna menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman menyampaikan rasa hormat dan kebahagiaan atas kehadiran Wamendagri Bima Arya dalam membuka workshop tersebut.

    Menurutnya, sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, DPRD memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya dalam fungsi legislasi dan pengawasan, tetapi juga dalam memperkuat perencanaan pembangunan jangka menengah daerah.

    “Serta pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” tambah Muji.

    Sebagai informasi, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Serang Roni Alfanto, Sekretaris DPRD Kota Serang Ahmad Nuri, dan Kepala Pusat Studi Kebijakan Publik Universitas Budi Luhur Rusdiyanta. Hadir pula sejumlah anggota DPRD Kota Serang.

    Sumber : Antara