provinsi: NUSA TENGGARA BARAT

  • Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional

    Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional

    Sumber foto: Franky Pangkey/elshinta.com.

    Anggota Komisi III DPR dukung langkah Polri wujudkan kedaulatan pangan nasional
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 09 Juni 2025 – 18:15 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Martin Daniel Tumbelaka mendukung langkah konkret Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional. 

    Martin menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran turut aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.

    “Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa,” ujar Martin, Sabtu (7/6/2025).

    Ia mengungkit kehadiran Kapolri mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam momentum panen raya jagung kuartal II di Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), belum lama ini. Menurutnya, hal itu menjadi bukti komitmen Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.

    “Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontributor Elshinta, Franky Pangkey, Senin (9/6). 

    Martin menyebut langkah ini tidak hanya realistis, melainkan juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat. 

    “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat,” tuturnya.

    Martin juga menyinggung bahwa Polri tercatat telah memberdayakan lebih dari 136.000 kelompok tani untuk mengelola lahan-lahan tersebut. Pada kuartal I 2025, panen jagung mencapai 118.975 ton dari 16.656 hektare lahan. 

    Sementara pada kuartal II, hasil panen meningkat signifikan, yaitu antara 1,78 hingga 2,54 juta ton. Martin menilai capaian ini bukan hanya soal angka, melainkan menunjukkan pola kerja lintas sektoral yang harus terus diperkuat ke depan.

    “Ini kerja konkret, bukan simbolik. Ini bentuk bahwa negara hadir, dan Polri menjadi bagian penting dari kehadiran itu,” ucapnya.

    Dalam mendukung produktivitas petani, Polri juga telah menyalurkan bantuan berupa 500 unit alat penguji kesuburan tanah, 50 alat pemipil jagung, 100 alat penguji kadar air, dan 100 alat pengering berkapasitas 1 ton kepada kelompok tani dan koperasi di lima wilayah Polda, yakni Kalbar, Jatim, Sulsel, NTB, dan Bengkulu. 

    Menurut Martin, sinergi antara Polri dan sektor pertanian patut diapresiasi dan terus diperluas ke daerah-daerah lainnya agar manfaatnya semakin merata di seluruh Indonesia.

    “Program ini sangat baik dan sejalan dengan semangat pemerataan pembangunan. Saya berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak demi memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

    Sebelumnya, dalam kegiatan panen raya di Bengkayang, Kalbar, Kapolri menyampaikan komitmen Polri dalam mendukung program kedaulatan pangan. Ia menyebut Polri menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 1 juta hektare selama tahun 2025.

    “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami, di tengah padatnya tugas kenegaraan, Bapak Presiden Republik Indonesia berkenan hadir untuk menyapa langsung para petani sekaligus memberikan semangat bagi kita semua untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” kata Kapolri.

    Ia menambahkan, saat ini terdapat 445.600 hektare lahan siap tanam serta 922.700 hektare lahan perhutanan sosial yang sedang dalam tahap verifikasi. Apabila seluruh lahan tersebut dapat dimanfaatkan, target 1 juta hektare bisa dilampaui.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Libur Iduladha, Penumpang KA Jogja Meledak hingga 534 Persen

    Libur Iduladha, Penumpang KA Jogja Meledak hingga 534 Persen

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Lonjakan penumpang terjadi di wilayah operasional PT KAI Daop 6 Yogyakarta selama masa libur panjang Iduladha 1446 H/2025 M. Tingkat okupansi kereta api jarak jauh mencapai 143%, berdasarkan data penjualan tiket sebanyak 142.544 seat dari total 99.982 kursi yang disediakan.

    Menurut Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih, minat masyarakat terhadap perjalanan menggunakan kereta api sangat tinggi. Apalagi, menuju kota-kota besar dan destinasi wisata, seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Surabaya, hingga Madiun.

    Feni menjelaskan, tingkat okupansi yang melebihi 100% disebabkan oleh rotasi penumpang dalam satu rangkaian perjalanan. Satu kursi bisa digunakan oleh lebih dari satu penumpang di rute berbeda (relasi parsial).

    Contohnya, KA Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir bisa mengangkut penumpang dari Yogyakarta ke Kutoarjo. Kemudian kursi yang sama dipakai penumpang lain dari Kutoarjo ke Purwokerto.

    Berikut ini daftar kereta api keberangkatan awal dari Daop 6 Yogyakarta yang mencatat okupansi tertinggi selama periode libur panjang:
    1. Sri Tanjung (278): Lempuyangan-Ketapang 534%
    2. Bengawan (281): Purwosari-Pasar Senen 479%
    3. Joglosemarkerto (187): Solo-Semarang-Purwokerto-Yogyakarta-Solo 279%
    4. Joglosemarkerto (193): Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Semarang-Solo 265%
    5. Taksaka (47): Yogyakarta-Gambir 148%
    6. Progo (257): Lempuyangan-Pasar Senen 116%
    7. Taksaka (45): Yogyakarta-Gambir 109%
    8. Jaka Tingkir (255): Solo-Pasar Senen 109%
    9. Argo Lawu (13): Solo-Gambir 109%
    10. Lodaya (77): Solo-Bandung 107%
    11. Senja Utama Solo (73): Solo-Pasar Senen 106%
    12. Taksaka (43): Yogyakarta-Gambir 104%
    13. Fajar Utama YK (109): Yogyakarta-Pasar Senen 103%
    14. Mataram (75): Solo-Pasar Senen 103%

    Dengan capaian okupansi fantastis ini, KAI Daop 6 mengapresiasi pelanggan yang tetap setia memilih kereta api sebagai moda transportasi utama. 

    Menurut Feni, kereta api tetap unggul dari sisi ketepatan waktu, kenyamanan, dan pelayanan inklusif yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. “KAI Daop 6 terus beradaptasi dan meningkatkan layanan agar tetap menjadi transportasi favorit masyarakat lintas segmen,” pungkasnya.

  • Belanja Negara Belum Capai Target, Kemendagri Izinkan Pemda Gelar Acara di Hotel

    Belanja Negara Belum Capai Target, Kemendagri Izinkan Pemda Gelar Acara di Hotel

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya angkat bicara terkait dengan lampu hijau bagi pemerintah daerah (pemda) menyelenggarakan kegiatan atau rapat di hotel.

    Keputusan ini, menurut Mantan Wali Kota Bogor itu merupakan bentuk relaksasi yang bertujuan mendorong perputaran roda ekonomi di daerah, terutama sektor perhotelan yang sempat terpukul.

    Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) resmi mengizinkan kembali langkah itu dengan mempertimbangkan dua data utama sebelum melonggarkan aturan tersebut.

    “Pertama adalah data belanja pemerintahan daerah yang kami pelajari di sistem informasi pemerintahan daerah (SIPD). Angka belanja masih belum sesuai dengan target,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Senin (9/6/2025). 

    Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengindikasikan penurunan signifikan pada tingkat hunian hotel dan aktivitas terkait, yang berdampak pada ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor perhotelan dan ekosistem penunjangnya seperti katering dan transportasi.

    “Oleh karena itu, pak mendagri memutuskan untuk mengizinkan pemerintha daerah kembali menyelenggarakan kegiatan di hotel untuk mendorong perputaran roda ekonomi di daerah, memaksimalkan belanja pemerintahan daerah meningkatkan pertunbuhan ekonomi,” ujar Bima Arya.

    Kendati demikian, dia menegaskan bahwa relaksasi ini harus dilakukan secara selektif. Pemerintah daerah diminta memprioritaskan kegiatan yang memiliki substansi penting dan dengan frekuensi yang rasional.

    Apalagi, kata Bima, dalam menanggapi efisiensi anggaran dan fasilitas hotel yang digunakan, Bima Arya menyebut bahwa kebijakan teknis diserahkan kepada kepala daerah masing-masing.

    “Kepala daerah tentu punya hitungan sendiri soal mana yang perlu diprioritaskan,” ujarnya.

    Saat ditanya soal kapan kebijakan ini mulai berlaku, Bima Arya mengamini bahwa mulai hari ini pun pemda sudah diperbolehkan menggelar acara resmi di hotel sesuai pedoman dan aturan yang berlaku.

    “Sudah bisa kok,” pungkas Bima.

  • Efisiensi Anggaran Dipertanyakan saat Pemda Dibolehkan Rapat di Hotel
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Juni 2025

    Efisiensi Anggaran Dipertanyakan saat Pemda Dibolehkan Rapat di Hotel Nasional 9 Juni 2025

    Efisiensi Anggaran Dipertanyakan saat Pemda Dibolehkan Rapat di Hotel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD)
    Herman Nurcahyadi Suparman
    mempertanyakan
    kebijakan efisiensi
    yang diteken di awal tahun melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
    “Ini menggarisbawahi bahwa proses pengambilan
    kebijakan efisiensi
    atau perpres efisiensi kemarin itu benar-benar tidak dipertimbangkan berdasarkan sebuah kajian yang matang,” kata Arman, sapaan Herman, kepada
    Kompas.com
    , Senin (9/6/2025).
    Hal itu ditanyakan pria yang akrab disapa Arman tersebut menyusul pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
    Tito Karnavian
    yang memperbolehkan pemerintah daerah (Pemda) berkegiatan di hotel.
    Akibatnya, kebijakan efisiensi yang diteken menimbulkan masalah baru terkait dengan okupansi hotel dan restoran yang secara langsung berdampak juga terhadap pendapatan pemerintah daerah.
    “Karena itu menurut kami Inpres itu tidak berdasarkan
    evidence based policy making
    , tidak mempertimbangkan apa dampaknya terhadap belanja pelayanan publik,” tuturnya.
    Selain itu, Arman menyebut pernyataan Tito Karnavian menjadi cerminan inkonsistensi pemerintah pusat terhadap kebijakan yang mereka buat sendiri.
    Selain itu, frasa “tidak berlebihan” dalam izin berkegiatan di hotel yang diucapkan Tito Karnavian tidak memiliki tolok ukur yang jelas.
    “Dan kalau lihat apa yang disampaikan oleh Pak Mendagri, kalau melihat pemberitaan
    Kompas.com
    tadi, itu kan indikator bahwa tidak boleh berlebihan, boleh di hotel asalkan tidak berlebihan. Pakai perasaan, itu indikatornya seperti apa ya?” tutupnya.
    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan, pemerintah daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran asal tidak berlebihan.
    Hal tersebut dikatakan Tito saat menghadiri acara Musrenbang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Rabu (4/6/2025).
    “Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran,” kata Tito, Rabu (4/6/2025).
    Tito mengatakan, pemerintah melakukan efisiensi untuk kepentingan rakyat, tetapi tidak berarti dilarang untuk kegiatan di hotel dan restoran.
    “Silakan asal jangan berlebihan,” kata Tito.
    Tito mengatakan, Pemda harus selektif memilih hotel-hotel yang mengalami penurunan okupansi untuk melaksanakan kegiatan di sana.
    “Kurangi boleh, tapi jangan sama sekali enggak ada. Tetap laksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Target betul hotel dan restoran yang agak kolaps-kolaps, buatlah kegiatan di sana, supaya mereka bisa hidup,” kata Tito.
    Terkait hal ini, Tito mengatakan, sudah mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
    Tito mengatakan, pemotongan anggaran di daerah untuk penghematan sekitar Rp 50 triliun bagi 552 daerah.
    Menurut Tito, potongan ini tidak terlalu signifikan dan tidak mengganggu program lain di daerah.
    “Jadi daerah biarkan saja, pendapat saya, untuk ke hotel restoran perjalanan dinas fine. Tapi tolong juga pakai perasaan. Kalau seandainya rapatnya 3 kali cukup, 4 kali cukup, jangan dibikin 10 kali lah gitu aja. Tapi bukan berarti tidak boleh, boleh saya tegaskan di sini,” kata Tito.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menjelajahi Situs Cagar Budaya di Museum Sejarah Purbakala Pleret

    Menjelajahi Situs Cagar Budaya di Museum Sejarah Purbakala Pleret

    Koleksi lain di Museum Sejarah Purbakala Pleret yang tak kalah menarik adalah berbagai situs cagar budaya yang tersebar di wilayah Pleret. Berbagai situs ini menjadi bukti kemegahan Kerajaan Mataram Islam di masa lalu, khususnya pada masa Sultan Agung dan Amangkurat I.

    Para pengunjung dapat mengunjungi situs yang tersebar di Museum Sejarah Purbakala Pleret dengan menaiki sepeda yang disediakan pihak pengelola museum. Selain itu, juga tersedia caping untuk melindungi diri dari terik sinar matahari.

    Adapun situs-situs yang dapat dijelajahi adalah Situs Cagar Budaya Kerta, Situs Cagar Budaya Kauman-Pleret, Situs Cagar Budaya Kedaton-Pleret, Situs Cagar Budaya Makam Ratu Malang-Pleret, dan masih banyak lagi. Untuk berkunjung ke Museum Sejarah Purbakala Pleret, pengunjung tidak dipungut biaya apapun.

    Penulis: Resla

  • Dipicu Sengketa Lahan, Ponakan Bacok Paman-Bunuh Sepupu di Bima

    Dipicu Sengketa Lahan, Ponakan Bacok Paman-Bunuh Sepupu di Bima

    Jakarta

    Aksi sadis Angga (34) membacok pamannya, Samsudin (55), dan membunuh sepupunya, Apriadin (29), di Bima, NTB. Aksi Angga itu diduga kuat karena sengketa lahan.

    “Aksi penganiayaan ini diduga dilatarbelakangi sengketa tanah antara korban dan pelaku,” kata Kapolsek Sanggar Iptu Eric Asyari saat dilansir detikBali, Senin (9/6/2025).

    Eric menyebut berdasarkan pemeriksaan awal dan keterangan saksi, sengketa lahan antara pelaku dan korban yang masih memiliki hubungan keluarga itu sebenarnya telah dimediasi. Kedua pihak juga sempat menandatangani surat perjanjian.

    “Sebelum kejadian ini, kedua belah pihak sudah mediasi dan menandatangani surat perjanjian,” ungkapnya.

    Meski begitu, polisi masih mendalami motif di balik peristiwa berdarah ini. Terlebih, pelaku masih dalam pengejaran setelah melarikan diri usai kejadian.

    “Motifnya kita terus dalami. Dan pelaku juga masih dalam pengejaran,” imbuhnya.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 24 Jam Dicari, Remaja Terseret Ombak Pantai Ketapak Ditemukan Tewas

    24 Jam Dicari, Remaja Terseret Ombak Pantai Ketapak Ditemukan Tewas

    Lombok Tengah, Beritasatu.com – Fazahurrahman (17), remaja asal Desa Darek, Kecamatan Praya Barat, yang hilang terseret ombak di Pantai Ketapak, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada Minggu (8/6/2025) siang.

    Korban ditemukan di kedalaman sekitar sembilan meter dan berjarak sekitar 100 meter dari lokasi awal ia dilaporkan hilang pada Sabtu (7/6/2025). Proses pencarian yang berlangsung selama 24 jam ini melibatkan Basarnas, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.

    “Setelah membagi area pencarian, korban akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, Minggu (8/6).

    Saidar menjelaskan, pencarian pada hari kedua difokuskan di bawah permukaan laut berdasarkan analisis arus laut. Tim penyelam terdiri dari rescuer kantor SAR Mataram dan penyelam lokal dari komunitas nelayan.

    “Korban ditemukan oleh regu penyelam. Jadi, kita menerjunkan satu tim penyelam yang terdiri dari satu rescuer SAR Mataram dan satu orang dari penyelam lokal,” tambahnya.

    Kejadian tragis ini bermula saat Fazahurrahman dan teman-temannya menghabiskan akhir pekan di Pantai Ketapak, Desa Selong Belanak. Pantai yang terkenal karena pasir putih dan pemandangannya ini mendadak berubah menjadi lokasi bencana saat ombak besar tiba-tiba menyeret Fazahurrahman ke tengah laut.

  • Jadi Kurban Terakhir, Sapi Ini Ngamuk Saat Siap Disembelih

    Jadi Kurban Terakhir, Sapi Ini Ngamuk Saat Siap Disembelih

    Mataram, Beritasatu.com –  Seekor sapi kurban yang akan disembelih di Masjid Nurul Anwar, Lingkungan Kebon Jaya Timur, Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tiba-tiba lepas kendali, berontak, dan lari ke tengah jalan raya.

    Sapi kurban yang mengamuk itu juga nyaris menyeruduk warga yang tengah menyaksikan penyembelihan dalam Iduladha 1446 Hijriah. Insiden ini sontak memecah ketenangan dan membuat panitia serta warga sekitar kewalahan menahan laju hewan kurban berukuran besar tersebut.

    Peristiwa yang bikin jantung berdebar ini terjadi menjelang sore, saat panitia kurban di Masjid Nurul Anwar bersiap menyembelih hewan kurban terakhir mereka. Menurut Prihananto, salah satu panitia kurban setempat, semua berjalan normal hingga tiba giliran sapi terakhir ini.

    “Memang benar ada sapi kita yang lepas saat mau dikurbankan,” ujar Prihananto. Sabtu (7/6/2025).

    Awalnya, sapi tersebut sudah dalam posisi siap untuk disembelih. Namun, ketika tali pengikat yang menahan sapi dilepaskan dari tiang, di sinilah kepanikan bermula. Sapi kurban itu secara tak terduga meronta dengan kuat, memicu reaksi spontan yang membuat para panitia kewalahan menahannya. Kekuatan sapi yang besar ditambah dengan insting hewannya untuk melarikan diri, membuat beberapa orang yang mencoba menahan kesulitan untuk menguasainya.

    Para warga yang tadinya hanya menonton dengan antusias, ikut berupaya membantu menangkap kembali sapi yang mulai bergerak tak terkendali. Namun, upaya mereka juga tak mudah. Sapi yang semakin panik itu berhasil menerobos kerumunan dan berlari kencang menuju tengah jalan raya yang cukup ramai.

    “Kebetulan sapi kita terlepas ke jalan dan itu untung teman-teman dari panitia atau masyarakat di seputaran yang melihat kejadian itu. Takutnya ada kecelakaan,” tambah Prihananto.

    Di tengah kepanikan, sapi itu sempat berbelok arah dan nyaris menyeruduk seorang ibu-ibu yang tengah menonton dari pinggir jalan. Beruntung, ibu tersebut sempat menghindar, meski insiden ini cukup membuatnya terkejut dan memicu teriakan histeris dari warga lain. Momen ini menjadi puncak ketegangan, mengingat lalu lintas di sekitar lokasi juga cukup padat dengan kendaraan bermotor dan keberadaan anak-anak yang ikut menyaksikan prosesi kurban.

    Meskipun sempat kewalahan, kesigapan panitia dan beberapa warga yang berani akhirnya membuahkan hasil. Setelah kejar-kejaran singkat yang mendebarkan, sapi kurban itu berhasil diikat pada sebatang pohon yang kebetulan tumbuh di tengah jalan. Langkah cepat ini berhasil mengamankan sapi sebelum menimbulkan kerusakan lebih lanjut atau bahkan melukai lebih banyak orang.

    “Untuk teman-teman dari panitia sigap untuk menangkap sapi kurban,” puji Prihananto.

    Insiden ini menjadi pengingat penting akan tantangan tak terduga yang bisa terjadi dalam prosesi kurban, terutama saat berhadapan dengan hewan hidup yang memiliki kekuatan besar. Namun, berkat kerja sama dan keberanian, situasi genting ini dapat diatasi tanpa ada korban jiwa atau luka serius. Proses penyembelihan pun akhirnya dapat dilanjutkan setelah sapi berhasil dikendalikan sepenuhnya.

    Terlepas dari insiden menegangkan tersebut, Prihananto juga menjelaskan bahwa tujuan utama kurban tahun ini adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat Lingkungan Kebon Jaya Timur. Masjid Nurul Anwar menyiapkan jumlah hewan kurban yang cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan ratusan kepala keluarga.

    “Maksud kita berkurban ini ada sekitar lima ekor sapi dan ada tujuh ekor kambing,” jelasnya.

    Jumlah hewan kurban yang disiapkan ini menunjukkan komitmen panitia dan masyarakat untuk memastikan bahwa perayaan Idul Adha tahun ini dapat dirasakan oleh banyak orang. Daging kurban dari lima ekor sapi dan tujuh ekor kambing tersebut nantinya akan didistribusikan kepada sekitar 400 kepala keluarga di Lingkungan Kebon Jaya Timur. Secara total, diperkirakan ada sekitar 1.300 jiwa yang akan merasakan manfaat dari ibadah kurban tahun ini.

  • 550 Foto Bung Karno di Pameran Gelegar Foto Nusantara 2025

    550 Foto Bung Karno di Pameran Gelegar Foto Nusantara 2025

    JAKARTA — Sebuah kilas balik perjuangan bangsa tersaji lewat 550 foto hasil jepretan Guntur Soekarnoputra, putra sulung Bung Karno. Pameran Gelegar Foto Nusantara 2025 resmi dibuka di Galeri Nasional Indonesia, Sabtu 7 Juni, oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang juga hadir menyebut pameran ini sebagai “arsip visual sejarah” yang harus dikenang generasi muda.

    “Foto-foto ini bukan hanya potret masa lalu, tapi potret jiwa bangsa. Guntur merekam sejarah sejak 1956—dari wajah rakyat biasa hingga tokoh nasional. Jejak Bung Karno dan Bung Hatta di dalamnya bukan sekadar dokumentasi, tapi inspirasi,” ujar Fadli Zon.

    Dibuka untuk umum mulai 8 hingga 13 Juni 2025, pameran ini menjadi ruang refleksi visual atas perjalanan panjang Republik. Tema “Potret Sejarah dan Kehidupan” membingkai ratusan foto Guntur yang diambil dari masa kecil hingga dewasa. Dari upacara kemerdekaan, pertemuan internasional, hingga momen keluarga Bung Karno—semua terekam dalam bingkai lensa.

    Megawati menekankan pentingnya pameran ini bagi ingatan kolektif bangsa. “Foto-foto ini merekam sejarah yang tak banyak diketahui publik. Termasuk saat-saat sulit Bung Karno, seperti ketika keluar TAP MPRS No. 33. Sejarah bukan sekadar hafalan, melainkan bagian dari identitas kita,” katanya.

    Guntur memulai hobi fotografi saat duduk di kelas enam Sekolah Rakyat. Ia membawa kamera ke berbagai lawatan luar negeri bersama sang ayah, termasuk ke Amerika Serikat dan Eropa. Salah satu kameranya, Hasselblad—hadiah dari Kedubes Uni Soviet—digunakannya untuk memotret model dan tokoh publik dengan kualitas tinggi.

    Pameran ini merupakan yang kedua setelah pameran perdananya pada 1994 di Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud. Bedanya, kali ini Guntur tidak hanya tampil sebagai saksi sejarah, tapi juga sebagai narator yang menyampaikan kisah Indonesia melalui lensa pribadinya.

    Tak hanya menyuguhkan dokumentasi sejarah, Gelegar Foto Nusantara juga menjadi ajang kepedulian sosial. Sebagian hasil kegiatan dialokasikan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan para seniman Indonesia. Pameran ini juga memperingati tiga momen penting: Hari Lahir Pancasila, Hari Lahir Bung Karno, dan Hari Wafat Bung Karno.

    Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wamendagri Bima Arya, Ketua MK 2015-2018 Arief Hidayat, Ganjar Pranowo, Meutia Hatta, hingga tokoh-tokoh budaya juga hadir. Fotografer senior Arbain Rambey ikut menggelar lokakarya fotografi, berbagi ilmu merekam sejarah lewat kamera.

    “Ini bukan pameran biasa. Ini catatan hidup bangsa lewat mata seorang anak Presiden. Bung Karno dan Bung Hatta tetap abadi sebagai proklamator dan founding fathers kita,” tutup Fadli Zon.

  • Pemerintah Bakal Gelontorkan Beras Murah Sebanyak 250 Ribu Ton

    Pemerintah Bakal Gelontorkan Beras Murah Sebanyak 250 Ribu Ton

    Jakarta

    Pemerintah akan melakukan upaya intervensi harga dan pasokan beras selama Juni dan Juli 2025. Selain bantuan pangan, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras juga akan disalurkan.

    Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut, beras SPHP yang akan didistribusikan sebanyak 250 ribu ton. Angka ini naik dari penyaluran Januari-Februari 2025 sebanyak 181 ribu ton.

    “SPHP disiapkan 1,5 juta ton setahun, (untuk Juni-Juli) disalurkan 250 ribu ton. Sebelumnya Januari-Februari 2025 181 ribu ton,” kata Arief kepada detikcom, Minggu (8/6/2025).

    Arief mengatakan, penyaluran beras SPHP alias beras dengan harga yang murah ini akan dilaksanakan secepatnya berbarengan dengan bantuan pangan beras. Pemerintah juga akan mengutamakan distribusi SPHP ke daerah dengan harga beras yang tinggi.

    “SPHP secepatnya Juni ini,” terangnya.

    Beras SPHP dapat dikatakan beras murah karena didistribusikan ke pasar tradisional dan ritel modern dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium Rp 12.500/kg. Biasanya beras SPHP dijual dalam kemasan 5 kg, jadi harganya di pasaran Rp 62.000.

    Harga beras SPHP juga menyesuaikan HET masing-masing daerah yang dibagi tiga zona. Misalnya untk zona 1 HET Rp 12.500/kg terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.

    Kemudian zona 2 HET beras medium Rp 13.100/kg, meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan dan zona 3 Rp 13.500/kg, meliputi Maluku dan Papua.

    Sebelumnya, kembali ke Arief, dalam keterangan tertulis ia menjelaskan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras sejalan dengan akan disalurkannya bantuan pangan beras. Keduanya sama-sama menjadi upaya intervensi pemerintah dalam meredam fluktuasi harga beras.

    Arief mengatakan telah melaporkan kepada Meteri Koodinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa beras SPHP dapat disalurkan kepada daerah dengan harga beras yang tinggi.

    “Saya juga sudah komunikasi dengan Bapak Menko Pangan, Bapak Menteri Pertanian, beliau menyampaikan kalau ada indikasi di beberapa daerah yang memang sudah mulai naik, maka dilakukan SPHP. Ini juga sudah dilaporkan ke Bapak Presiden,” ungkapnya, dalam keterangan dia, Jumat (6/6/2025).

    (ada/rrd)