Agam Rinjani Ceritakan Momen Menegangkan Saat Evakuasi Juliana Marins
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Agam
Rinjani
, pemandu di
Gunung Rinjani
menceritakan proses evakuasi pendaki asal Brasil,
Juliana Marins
yang tewas pada Rabu (25/6/2025).
Agam Rinjani
mengatakan momen menegangkan saat dirinya bersama tim harus bermalam di tebing curam.
“Medannya sangat berbahaya dan kami tim itu mempertaruhkan nyawa di bawah. Tidak tahu kondisi sebagaimana itu, gunung dan lain-lain. Dan selama saya evakuasi di Rinjani ini, itu yang paling sulit yang pernah saya lalui,” ujar Agam, Sabtu (28/6/2025).
Menurut Agam, tim evakuasi terdiri dari tujuh orang yang terbagi menjadi dua kelompok.
Tiga orang berada di atas, sementara empat lainnya, termasuk dirinya berada di bawah tebing dengan kondisi serba terbatas.
“Iya, jadi waktu kami tidur berempat kan bertujuh, tiga di atas, kami berempat di bawah. Itu pasang anchor, pasang enar, ngebor batu, kemudian pasang kostel menggantung di tebing. Bisa sambil tidur, menunggu pagi untuk melakukan evakuasi, di pertengahan gunung,” katanya.
Situasi saat itu diperparah oleh hujan dan ancaman longsoran batu.
Agam menyebut risiko hipotermia menjadi ancaman serius bagi tim evakuasi yang harus tetap berjaga di ketinggian dan suhu dingin ekstrem.
“Karena kita tidur, batu di mana-mana jatuh. Kalau tidak tahu, apalagi kalau hujan malam, ya selesai kita, pasti diserang hipotermia,” tambahnya.
Agam berharap, ke depannya untuk tidak hanya berfokus pada penanggulangan insiden, tetapi juga pada pencegahan jangka panjang.
“Seperti tadi yang kita diskusikan, harapannya, ya, bagaimana meningkatkan lagi. Bagaimana mengurangi jumlah tingkat kecelakaan di gunung-gunung,” ujarnya.
Diketahui, Agam Rinjani, seorang pemandu gunung di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijuluki “pahlawan” oleh warganet dan media Brasil.
Julukan itu diberikan setelah aksinya mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari dasar jurang sedalam lebih dari 600 meter.
Aksi heroik Agam viral di media sosial setelah ia mengunggah video dan melakukan siaran langsung proses evakuasi jenazah Juliana pada Rabu (25/6/2025).
Dalam salah satu unggahan di akun Instagram-nya, @agam_rinjani, Agam menceritakan bagaimana ia dan tim harus bermalam di tebing curam karena kondisi medan yang ekstrem dan hari yang sudah gelap.
“Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam, dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam.
Agam juga menyatakan bahwa sejak awal ia menawarkan diri untuk mengevakuasi jenazah, ia tidak akan meninggalkan lokasi sebelum jasad Juliana berhasil dibawa naik ke atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: NUSA TENGGARA BARAT
-
/data/photo/2025/06/28/686009c2d6512.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Agam Rinjani Ceritakan Momen Menegangkan Saat Evakuasi Juliana Marins Megapolitan 28 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/28/685fe96c56e0d.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Agam Rinjani Akui Ada Donasi Usai Evakuasi Juliana Marins: Orang Brasil Memaksa Megapolitan 28 Juni 2025
Agam Rinjani Akui Ada Donasi Usai Evakuasi Juliana Marins: Orang Brasil Memaksa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –Agam Rinjani
, pemandu di
Gunung Rinjani
membenarkan perihal adanya pembukaan uang donasi setelah insiden tewasnya pendaki asal Brasil,
Juliana Marins
, beberapa waktu lalu.
Tetapi, ia menekankan donasi itu bukan atas inisiatif dari dirinya, melainkan dari warganet Brasil.
“Orang-orang Brasil yang meminta. Mereka memaksa untuk memberikan apresiasi,” ungkap Agam dalam sebuah diskusi di Jakarta Selaran, Sabtu (28/6/2025).
Warganet Brasil disebut ingin memberikan apresiasi terhadap dirinya beserta tim SAR yang membantu mengevakuasi jasad Juliana dari tebing jurang dengan kedalaman 600 meter.
Atas niat baik warganet Brasil itu pula, Agam yang merupakan warga keturunan Sulawesi itu memastikan, uang donasi akan digunakan untuk dua hal.
Pertama, uang donasi akan digunakan untuk peningkatan perlengkapan evakuasi pendakian di Gunung Rinjani. Ini sesuai dengan permintaan warganet Brasil.
“Karena dia orang (orang Brasil) menyuruh uang yang nanti dikirim, nanti kamu belikan alat, untuk bisa lebih safety dan lain-lain, belikan perlengkapan,” kata Agam.
Menurut dia, tim relawan yang ikut terlibat dalam proses evakuasi juga akan dilibatkan dalam pemanfaatan dana itu guna memperkuat sarana dan prosedur keselamatan di jalur pendakian.
“Kemudian, ya, kami peserta tim akan memperbaiki itu semua supaya lebih bagus lagi rescue, khususnya di Gunung Rinjani,” ujar dia.
Kedua, apabila masih terdapat sisa dana, akan dialokasikan untuk kegiatan penanaman pohon sebagai kontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
Ia menegaskan sekali lagi bahwa penggunaan uang donasi bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi mewujudkan pendakian yang lebih aman dan nyaman.
“Untuk kebutuhan Rinjani, bagaimana supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman,” tambah dia.
Diketahui, Agam Rinjani, seorang pemandu gunung di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijuluki “pahlawan” oleh warganet dan media Brasil.
Julukan itu diberikan setelah aksinya mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari dasar jurang sedalam lebih dari 600 meter.
Aksi heroik Agam viral di media sosial setelah ia mengunggah video dan melakukan siaran langsung proses evakuasi jenazah Juliana pada Rabu (25/6/2025).
Dalam salah satu unggahan di akun Instagram-nya, @agam_rinjani, Agam menceritakan bagaimana ia dan tim harus bermalam di tebing curam karena kondisi medan yang ekstrem dan hari yang sudah gelap.
“Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam, dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam.
Agam juga menyatakan bahwa sejak awal ia menawarkan diri untuk mengevakuasi jenazah, ia tidak akan meninggalkan lokasi sebelum jasad Juliana berhasil dibawa naik ke atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/28/685fe96c56e0d.jfif?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Agam Rinjani Belum Terima Uang Donasi: Kalau Dipaksa, Dipakai Buat Tanam Pohon Megapolitan 28 Juni 2025
Agam Rinjani Belum Terima Uang Donasi: Kalau Dipaksa, Dipakai Buat Tanam Pohon
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —Agam Rinjani
, seorang pemandu gunung di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan belum menerima
dana donasi
usai mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil,
Juliana Marins
dari jurang sedalam sekitar 600 meter.
Namun warga Brasil memaksa dirinya untuk menerima uang tersebut sebagai bentuk apresiasi sudah mengevakuasi
jenazah Juliana Marins
di
Gunung Rinjani
.
“Orang-orang Brasil yang meminta, mereka memaksa, untuk memberikan apresiasi. Dan saya jelaskan ke mereka, saya akan melakukan juga penanaman pohonnya,” ujar Agam saat diskusi di Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Dia mengatakan jika menerima uang donasi tersebut akan digunakan untuk peningkatan perlengkapan evakuasi pendakian di
Gunung Rinjani
.
“Karena dia orang (orang Brasil) suruh uang yang nanti dikirim, nanti kamu belikan alat, untuk bisa lebih safety dan lain-lain, belikan perlengkapan,” kata Agam.
Menurutnya, tim relawan yang ikut terlibat dalam proses evakuasi juga akan dilibatkan dalam pemanfaatan dana tersebut guna memperkuat sarana dan prosedur keselamatan di jalur pendakian.
“Kemudian, ya, kami peserta tim akan memperbaiki itu semua supaya lebih bagus lagi rescue, khususnya di Gunung Rinjani,” ujarnya.
Agam menambahkan, bila masih terdapat sisa dana, nantinya akan dialokasikan untuk kegiatan penanaman pohon sebagai kontribusi terhadap pelestarian lingkungan.
“Dan kalau ada uang sisa, kami akan melakukan penanaman pohon untuk oksigen, untuk lingkungan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, penggunaan donasi bukan untuk kepentingan pribadi melainkan demi mewujudkan pendakian yang lebih aman dan nyaman bagi para pendaki.
“Untuk kebutuhan Rinjani, bagaimana supaya orang bisa mendaki aman dan nyaman,” kata Agam.
Diketahui, Agam Rinjani, seorang pemandu gunung di Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijuluki “pahlawan” oleh warganet dan media Brasil.
Julukan itu diberikan setelah aksinya mengevakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari dasar jurang sedalam lebih dari 600 meter.
Aksi heroik Agam viral di media sosial setelah ia mengunggah video dan melakukan siaran langsung proses
evakuasi jenazah
Juliana pada Rabu (25/6/2025).
Dalam salah satu unggahan di akun Instagram-nya, @agam_rinjani, Agam menceritakan bagaimana ia dan tim harus bermalam di tebing curam karena kondisi medan yang ekstrem dan hari yang sudah gelap.
“Kami menginap di pinggir tebing yang curam 590 meter bersama Juliana satu malam, dengan memasang ancor supaya tidak ikut meluncur lagi 300 meter,” tulis Agam.
Agam juga menyatakan bahwa sejak awal ia menawarkan diri untuk mengevakuasi jenazah, ia tidak akan meninggalkan lokasi sebelum jasad Juliana berhasil dibawa naik ke atas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

TNI asah kemampuan siswa AAL dalam berlayar lewat Kartika Jala Krida
Arsip foto- Drum band Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) beraksi menyambut kedatangan KRI Bima Suci di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (30/10/2024). ANTARA FOTO/Didik Suhartono/rwa.
TNI asah kemampuan siswa AAL dalam berlayar lewat Kartika Jala Krida
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Sabtu, 28 Juni 2025 – 18:33 WIBElshinta.com – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya akan mengasah kemampuan navigasi kapal para siswa Akademi Angkatan Laut (AAL) dalam ajang Kartika Jala Krida yang akan digelar pada Agustus 2025.
“Mereka (siswa AAL) harus mempraktikkan pelayaran astronomi dengan bintang.
Kemudian juga bagaimana dia menggunakan layar dan juga dia harus tahu dengan navigasi modern. Peralatan radar, GPS dan alat navigasi lainnya” kata Ali di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.Hal tersebut harus dilakukan para siswa karena ajang ini akan menjadi kesempatan bagi para calon perwira untuk menavigasi sekaligus menjadi awak kapal selama perjalanan laut.
Ali melanjutkan, Kartika Jala Krida juga akan menjadi ajang pembelajaran secara praktik para siswa AAL setelah sebelumnya telah menerima pendidikan secara teori.
Tidak hanya itu, ajang ini juga akan menjadi wadah bagi siswa AAL dalam membangun diplomasi internasional karena akan melibatkan beberapa siswa angkatan laut dari negara lain.
Saat ditanya soal persiapan kapal dan logistik, Ali memastikan seluruhnya telah dipersiapkan dengan baik. Tercatat ada dua kapal yang akan jadi tunggangan para perwira AAL diantaranya KRI Bima Suci dan KRI Semarang-594.
Ali berharap kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan membawa dampak baik untuk para siswa TNI AL.
Sebelumnya, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata kepada Antara, Rabu (18/6) mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua KRI untuk ajang Kartika Jala Krida tahun ini.
Denih mengatakan, KRI Bima Suci direncanakan akan berlayar selama 60 hari yakni sejak 1 Agustus hingga 30 September 2025. KRI tersebut akan melewati beragam rute yakni Surabaya, Jakarta, Padang, Penang, Sattahip, Brunei Darussalam, Tarakan, Makassar hingga Surabaya.
“KRI Bima Suci akan membawa taruna AAL 97 dan Asean Plus Cadet Sail (APCS) 50 orang yang terdiri dari taruna dari beberapa negara antara lain Malaysia, Vietnam, Laos, Timor Leste, Kamboja, Filipina, Singapura, Thailand, Australia, Jepang, India, Italia, Turki, Jerman, UK, Rusia, China dan Korea,” kata Denih.
Sedangkan untuk KRI Semarang-594 juga akan berlayar selama 35 hari dari 11 Agustus sampai dengan 15 September 2025 dengan rute Surabaya – Lombok – Timor Leste – Bitung – Brunei Darussalam.
Hingga saat ini, pihaknya telah mempersiapkan banyak hal untuk kebutuhan pelayaran mulai dari logistik, pelatihan awak kapal hingga peningkatan kualitas KRI.
Sumber : Antara
-

Kemenhub Ganti Nama Klinik Jadi Sentra Maritim Medika, Layani Masyarakat Umum
Jakarta –
Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP), unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan transformasi klinik pelayaran yang sebelumnya dikenal sebagai Klinik Utama BKKP. Kini klinik itu bertransformasi menjadi Klinik Utama Sentra Maritim Medika (SMM).
“Penamaan Klinik Utama Sentra Maritim Medika bukan sekadar perubahan nama, tetapi mencerminkan komitmen kuat kami untuk menjadikan klinik ini sebagai pusat layanan kesehatan kerja yang unggul dan siap menjawab tantangan dunia pelayaran global,” ujar Kepala BKKP, Wisnu Wardana dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/6/2025).
Nama baru ini telah resmi diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Pelaut Sedunia, 25 Juni 2025 lalu. Lebih jauh Wisnu menjelaskan bahwa transformasi ini tidak hanya sekadar pergantian nama, melainkan mencerminkan tonggak penting dalam pengembangan layanan BKKP yang kini mengedepankan branding modern, digitalisasi layanan, serta pendekatan pelayanan kesehatan terintegrasi untuk mendukung keselamatan dan produktivitas pelaut Indonesia.
“Tidak hanya untuk pelaut, Klinik SMM juga terbuka bagi masyarakat umum, menjadikannya sebagai pusat layanan kesehatan kerja yang inklusif dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” tambah Wisnu.
Di tengah meningkatnya tantangan kesehatan bagi pelaut dalam era pelayaran global, BKKP juga terus mendorong inovasi dan penguatan layanan, meliputi peningkatan mutu layanan berbasis standar internasional, pengembangan digitalisasi dan integrasi data medis dan penguatan jejaring RSKU sebagai mitra operasional dan teknis.
“Dengan identitas baru sebagai Klinik Utama Sentra Maritim Medika (SMM), kami optimistis dapat menghadirkan pusat rujukan nasional dalam layanan kesehatan kerja pelaut dan tenaga kerja sektor maritim yang adaptif, inklusif, dan modern,” ujar Wisnu.
Wisnu menambahkan, transformasi ini sekaligus merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masa depan pelaut Indonesia yang sehat dan professional di mana Indonesia dalam hal ini Kementerian Perhubungan ingin memastikan bahwa setiap pelaut memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, aman, dan berstandar global.
Sebagai fasilitas kesehatan kerja yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pelaut dan tenaga kerja sektor maritim, Klinik SMM menyediakan berbagai layanan unggulan, antara lain:
– Pemeriksaan kesehatan pelaut sesuai standar nasional dan IMO
– One Day Service Medical Check-Up
– Medical Check-Up onsite (layanan mobile)
– Advance Colour Test
– Layanan vaksinasi domestik dan internasional
– Fasilitas laboratorium dan radiologi modern
– Pemeriksaan narkoba dan sistem rekam medis elektronik
– Konsultasi dengan dokter umum dan spesialis
– Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja pelabuhan dan pekerja maritim
– Layanan Terapi Hiperbarik (Hyperbaric Oxygen Therapy) untuk penanganan kondisi dekompresi, luka sulit sembuh, keracunan karbon monoksida, serta peningkatan fungsi sel secara menyeluruh. Layanan terapi hiperbarik menjadi salah satu fasilitas unggulan dan esensial, khususnya bagi pelaut, penyelam, dan pekerja di lingkungan tekanan tinggi. Klinik SMM hadir sebagai pionir dalam penyediaan layanan ini.Sebagai lembaga pembina teknis, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan bersama BKKP mengoordinasikan sebanyak 110 Rumah Sakit/Klinik Utama (RSKU) yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai penyedia layanan kesehatan pelaut. RSKU inilah yang menjadi mitra strategis BKKP dalam mendukung layanan kesehatan pelaut secara nasional.
Sebaran RSKU di Indonesia:
– DKI Jakarta dan Banten: 29 RSKU
– Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY: 26 RSKU
– Sumatera (termasuk NAD, Riau, Sumbar, Jambi, dll): 17 RSKU
– Bali, NTB, NTT, Maluku: 17 RSKU
– Kalimantan: 12 RSKU
– Sulawesi: 6 RSKU
– Papua: 4 RSKU“Angka ini menunjukkan komitmen Kementerian Perhubungan dalam pemerataan akses layanan kesehatan kerja pelaut di seluruh penjuru Tanah Air,” pungkas Wisnu.
(ada/ara)
-

Pendaki WNA tergelincir di Gunung Rinjani Lombok
“Korban mengalami kecelakaan dengan terpeleset saat akan menuju Danau Segara Anak Gunung Rinjani, setelah melakukan pendakian,”
Mataram (ANTARA) – Seorang pendaki warga negara asing (WNA) bernama Nazril (47) asal Negara Malaysia dikabarkan tergelincir saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Korban mengalami kecelakaan dengan terpeleset saat akan menuju Danau Segara Anak Gunung Rinjani, setelah melakukan pendakian,” kata Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman di Lombok Timur, Sabtu.
Akibat peristiwa itu, korban hanya mengalami luka atau tidak cukup parah dan dibawa rekan sesama pendakinya dan porter, seseorang yang membantu membawa barang bawaan pendaki, yang menemaninya untuk turun ke bawah, Sabtu pagi (28/6) langsung dibawa ke Puskesmas Sembalun guna mendapatkan pertolongan.
“Korban telah dievakuasi dan saat ini telah mendapatkan pertolongan medis,” katanya.
Sementara korban berangkat melakukan pendakian bersama 12 orang melalui pintu pendakian Kandang sapi Bawak Nao Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kamis (26/6).
Kemudian setelah selesai melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani, korban bersama temannya melakukan perjalanan menuju ke Danau Segara Anak.
“Setelah itu korban terpeleset akibat menghindari porter yang cukup banyak melintas di jalur tersebut,” katanya.
Setelah itu porter dan teman korban untuk dibawa turun dengan mengalami lebam sebelah kaki kanan, pinggul masih merasa sakit, luka gores di kepala.
” Kondisi korban mengalami luka-luka dan sudah mendapatkan perawatan intensif,” katanya.
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/05/04/68177c05508c5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Pendaki Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Terungkap Penyebabnya Regional 28 Juni 2025
Kronologi Pendaki Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Terungkap Penyebabnya
Tim Redaksi
LOMBOK TIMUR.COM –
Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia,
Nazli Bin Awang Ma’had
(47), yang terpeleset di jalur Danau Segare Anak, Kamis (27/6/2025), telah mendapat perawatan intensif di Puskesmas Sembalun.
Humas Kapolres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, pada Kompas.com, Sabtu (28/6/2025), menjelaskan kronologis pendaki
WNA Malaysia
hingga dilaporkan jatuh dan proses evakuasi terhadap Nazil.
“Kami telah mendapat laporan dari Kepala Resort Taman Nasional
Gunung Rinjani
(TNGR) Sembalun, terkait pendakian yang dilakukan WNA Malaysia yang mengalami kecelakaan (tergelincir atau terpeleset) saat melakukan pendakian ke Gunung Rinjani,” kata Nicolas.
Nicolas menjelaskan kronologis kejadian yang dialami Nazil.
Pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 10.30 Wita, pendaki Malaysia berangkat mendaki bersama 12 orang anggota rombongannya, melalui pintu pendakian Kandang Sapi Bawak Nao, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
Mereka kemudian melakukan perjalanan dan sempat melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani, dan memilih turun menuju Danau Segare Anak.
“Sekitar pukul 14.30 Wita, pendaki Nazil Bin Awang Ma’had terpeleset akibat menghindari porter yang cukup banyak melintas di jalur tersebut, karena ada pendaki yang mengalami kecelakaan. Porter dan rekan korban memberi pertolongan pada korban,” kata Nicolas.
Saat itu, korban tidak bisa melanjutkan perjalanan karena rasa sakit di bagian pinggang dan kakinya, serta ada sedikit luka di bagian kepala.
Saat itulah, porter dan rekan korban melapor ke pihak TNGR untuk segera mendapat pertolongan atau dievakuasi ke lokasi yang memungkinkan korban dibawa menggunakan kendaraan.
“Tim evakuasi kemudian langsung bergerak Jumat malam pukul 23.00 Wita memberi pertolongan pada korban. Sesampai di lokasi, korban langsung ditandu oleh tim evakuasi,” katanya.
Korban asal Malaysia ini berhasil dibawa turun oleh tim evakuasi dari TNGR, SAR Lombok Timur, TNI, Polri, dan relawan menuju Shelter Emergency Pelawangan Sembalun pada pukul 01.30 Wita.
Selama 2 jam, korban istirahat di Shelter Pelawangan dan kembali ditandu menuju pos 2 Sembalun dan tiba Sabtu pagi (28/6/2025) pukul 06.30 Wita.
Korban kemudian dibawa menggunakan kendaraan roda dua menuju Puskesmas Sembalun untuk mendapat pemeriksaan kesehatan.
Luka yang dialami WNA Malaysia berdasarkan keterangan medis yakni mengalami lebam di kaki kanan, korban masih merasakan sakit di bagian pinggang serta luka gores di kepala.
Kepala TNGR, Yarman, menjelaskan data terkait WNA Malaysia adalah Nazil Bin Mahad, yang dilaporkan melakukan pendakian melalui pintu pendakian Kandang Sapi bersama 12 rekannya, dengan tiket resmi menggunakan Tracking Organizer (TO) Juan Adventure.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKP Mataram siapkan program bantuan budidaya ikan sistem bioflok
Areal budidaya ikan air tawar di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala.
DKP Mataram siapkan program bantuan budidaya ikan sistem bioflok
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Sabtu, 28 Juni 2025 – 14:43 WIBElshinta.com – Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tahun 2025 menyiapkan program bantuan budidaya ikan sistem bioflok kepada sejumlah kelompok di kota itu.
“Budidaya ikan sistem bioflok dimaksudkan menciptakan sistem budidaya yang lebih efisien, produktif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, Sabtu.
Menurutnya, untuk pelaksanaan program bantuan budidaya ikan sistem bioflok tahun 2025, akan menyasar sekitar 3-4 kelompok budidaya di dua kecamatan yakni Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya.
Dua kecamatan tersebut dipilih, karena dari 70 kelompok budidaya ikan air tawar di Kota Mataram sebagian besar ada di dua wilayah hulu tersebut.
“Untuk anggaran bantuan budidaya ikan sistem bioflok, kami siapkan Rp150 juta lebih,” katanya.
Dalam pemberian bantuan budidaya ikan sistem bioflok, satu kelompok yang beranggotakan 5-10 orang, masing-masing akan mendapatkan kolam terpal dan peralatan budidaya ikan bioflok, bibit ikan, serta pakan.
Untuk pemberian bibit dan pakan, lanjutnya, biasanya disesuaikan dengan kolam bioflok yang ada di setiap kelompok karena pembuatan kolam disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada.
“Jumlah bibit yang kami berikan berkisar 2.000-5.000 ekor,” katanya.
Untuk jenis bibit ikan air tawar yang diberikan, rata-rata kelompok meminta jenis ikan lele karena dinilai lebih mudah beradaptasi, lebih kuat atau tahan lama, cepat besar, dan yang penting kelompok lebih mudah dalam memberikan pakan.
Pakan ikan lele itu bisa apa saja, tidak mesti harus butiran seperti jenis ikan lain misalnya ikan nila, gurami, atau ikan patin.
“Kalau lele bisa dikasih pakan dari nasi atau sayuran sisa,” katanya.
Sementara untuk pendistribusian bantuan budidaya ikan sistem bioflok, saat ini masih dalam tahap penjaringan agar bantuan bisa tepat sasaran.
“Kami targetkan bantuan awal triwulan IV, bantuan sudah mulai didistribusikan,” katanya.
Irwan menambahkan, produksi ikan air tawar di Kota Mataram dengan jenis nila, lele, patin, dan ikan bawal selama ini tercatat rata-rata mencapai 380.297 kilogram, dengan nilai produksi Rp9.660.2777.500.
Selain itu, DKP Kota Mataram juga memiliki program pemanfaatan pekarangan dengan budidaya ikan air tawar jenis nila yang mulai dikembangkan tahun 2023 untuk meningkatkan konsumsi ikan sekaligus peningkatan pendapatan keluarga.
Manfaat dari program itu kini sudah mulai dirasakan para anggota kelompok, karena dalam sekali panen dalam waktu 3-4 bulan mereka bisa menghasilkan 40 kilogram hanya dari pekarangan rumah.
Untuk budidaya dengan skala pemanfaatan pekarangan, produksi ikan yang dihasilkan warga itu termasuk banyak, begitu juga untuk budidaya di keramba.
Ketika panen, hasilnya rata-rata dijual dengan harga Rp30.000-Rp33.000 per kilogram dan uang hasil penjualan, diputar kembali untuk membeli bibit dan pakan sehingga warga punya dana kelompok yang digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Sumber : Antara
-

Heboh 4 Pulau Cantik di Indonesia Dijual di Situs Asing, Pemerintah Turun Tangan: Tidak Bisa Dijual!
PIKIRAN RAKYAT – Isu penjualan pulau-pulau cantik di Indonesia kembali menggemparkan publik. Kali ini, sorotan tertuju ke empat pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau: Pulau Ritan, Pulau Tokongsendok, Pulau Nakok, dan Pulau Mala, yang muncul di situs jual-beli properti internasional Private Islands Online.
Informasi di situs tersebut memicu keresahan, seolah-olah pulau-pulau kecil di Indonesia bisa bebas dibeli oleh siapa saja, termasuk pihak asing.
KKP Tegas: Tidak Ada Jual Beli Pulau
Menanggapi kabar tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung angkat suara. Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Koswara, menegaskan bahwa praktik jual beli pulau tidak memiliki dasar hukum di Indonesia.
“Terminologi penjualan pulau itu sebenarnya nggak ada. Kalau peralihan hak atas tanah itu ada. Jadi sebenarnya nggak ada, pulau yang dijual itu nggak ada. Nggak ada aturannya sama sekali. Yang ada itu peralihan tanah. Bisa melalui sewa, bisa melalui jual-beli,” ujar Koswara, Senin 23 Juni 2025.
Ia menegaskan bahwa pulau dan laut di sekitarnya adalah satu kesatuan wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Karena itu, mustahil pulau dapat diperjualbelikan secara utuh.
“Pulau itu adalah wilayah kedaulatan, bareng dengan lautnya. Tidak bisa dipisahkan. Jadi, kalau dijual pulaunya saja, ya nggak mungkin kita berikan akses ke pulau itu. Itu sesuatu yang nggak bisa, karena pasti disatukan,” kata Koswara.
Hak Milik Tanah Bukan Hak Milik Pulau
Koswara juga menjelaskan, beberapa lahan di pulau tersebut memang sudah memiliki status Hak Milik (SHM) atau Hak Guna Bangunan (HGB). Namun, hal ini tidak otomatis berarti kepemilikan atas pulau secara keseluruhan.
“Yang ada di Indonesia ini adalah dalam bentuk hak kepemilikan tanah, bukan hak kepemilikan pulau,” ucapnya.
Pulau-pulau tersebut bahkan berada di kawasan konservasi dan kawasan pariwisata, sehingga pemanfaatannya diatur ketat oleh pemerintah daerah dan KKP. Segala aktivitas pemanfaatan harus mengantongi KKPRL (Persetujuan Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut).
Langkah Tegas: Blokir Situs, Perketat Pengawasan
Sebagai langkah nyata, KKP telah bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memperingatkan situs yang menampilkan iklan penjualan pulau. Jika diabaikan, pemerintah siap meminta agar situs tersebut diblokir permanen.
“Kita juga sudah berkirim surat ke Komdigi untuk memberikan peringatan kepada yang punya situsnya itu, bahwa ini salah. Dan kemungkinan kalau misalnya tidak bisa diperingati, supaya tidak hanya di-take down, itu kita mintakan di-banned,” tutur Koswara.
Selain itu, KKP membentuk Tim Gabungan Pengawasan, Penertiban, dan Pengendalian Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia (TGP5KI). Tim ini akan mengawasi legalitas pemanfaatan pulau dan menertibkan pelanggaran yang terjadi.
ATR/BPN: Tidak Bisa Dimiliki Penuh
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid pun memperkuat pernyataan KKP. Ia menegaskan tidak ada satu pun pulau kecil yang boleh dimiliki penuh oleh individu atau badan hukum, apalagi pihak asing.
“Dalam satu pulau tidak bisa dimiliki satu orang atau satu badan hukum. Maksimal hanya boleh menguasai 70 persen dari luas pulau,” ucap Nusron di Sumedang, Jawa Barat.
Nusron juga merujuk Permen ATR/BPN Nomor 17 Tahun 2005 dan Permen KKP Nomor 10 Tahun 2024 yang membatasi penguasaan pulau kecil. Minimal 30% atau 45% dari luas pulau wajib menjadi ruang terbuka, jalur evakuasi, atau akses publik.
Komisi II DPR: Warga Asing Tidak Bisa Punya Pulau
Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf menekankan bahwa warga negara asing dilarang memiliki pulau di Indonesia. Jika pun terlibat, statusnya hanya boleh melalui HGB atau HGU dengan jangka waktu tertentu.
“Pulau-pulau di Indonesia dilarang diperjualbelikan oleh warga asing, kecuali hak guna bangunan (HGB) atau hak guna usaha (HGU). Artinya, pihak asing tidak boleh memiliki tanah di Indonesia, kecuali sewa dalam jangka waktu tertentu,” kata Dede Yusuf.
Ia pun mendesak pemerintah segera memanggil pihak pengelola situs Private Islands Online untuk dimintai klarifikasi.
“Kalau orang punya perusahaan, dia bisa saja mencari investasi. Tapi kalimat menjual itu yang tidak boleh. Bentuk promosinya menjual, itu kesalahan,” ujar Dede Yusuf.
Wamendagri Turun Tangan
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto juga menyoroti isu ini. Ia memastikan pemerintah sedang mendalami informasi penjualan empat pulau di Anambas tersebut.
“Ya, itu sudah ada informasi mengenai hal itu. Tapi masih kami dalami,” ucap Bima Arya.
Dalam praktiknya, Indonesia memiliki regulasi kuat untuk menjaga kedaulatan pulau-pulau kecil. UU Nomor 1 Tahun 2014 mengatur bahwa minimal 30% daratan pulau kecil wajib dikuasai negara. Selain itu, program pensertifikatan pulau-pulau kecil terluar terus dikebut sebagai bentuk perlindungan.***
-

Pendaki Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani, Kepala Diperban
Jakarta –
Seorang pendaki asal Malaysia berinisial NAH terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, kondisi turis tersebut dipastikan selamat.
Dilansir detikBali, Sabtu (28/6/2025), kabar jatuhnya turis Malaysia di jalur menuju Danau Segara Anak Rinjani beredar di WhatsApp pada Jumat (27/6) siang. Dalam foto yang diterima, NAH tampak bersandar di tebing batu dengan kepala terlilit perban cokelat.
Korban ditemukan di jalur pendakian 200 meter sebelum jembatan menuju Danau Segara Anak Rinjani. NAH diduga terpeleset. Usai dievakuasi, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Senaru.
“Korban langsung dievakuasi kemarin, ditandu menuju Torean oleh tim evakuasi,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman.
Yarman mengatakan usai tiba di base camp Torean, korban kemudian dibawa ke Puskemas Senaru untuk diberikan perawatan, pada Jumat (27/6) malam. Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan, NAH mengalami luka ringan.
“Jadi korban terpeleset ya karena jalur ke Danau Segara Anak itu kan bebatuan. Tersandung batu di jalur makanya terjatuh,” ujarnya.
“Sudah bisa jalan-jalan. Sekarang korban ikut bersama rombongan menikmati air terjun di Senaru,” ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
(amw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini