provinsi: MALUKU

  • Bertransportasi umum di Jakarta saat libur Lebaran

    Bertransportasi umum di Jakarta saat libur Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Periode mudik merupakan waktu yang tepat menikmati Jakarta demikian pernah disampaikan Ketua Tim Kerja Sama Terpadu Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua Kementerian Pariwisata Taufik Nur Hidayat.

    Alasannya bisa dibilang klasik, tak lain dan tak bukan karena arus lalu lintas di dalam kota relatif lancar.

    Data PT Jasa Marga (Persero) Tbk menunjukkan sebanyak 1.765.102 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-10 s.d H-1 libur Idul Fitri 1446H/Lebaran 2025 atau Jumat-Minggu, 21-30 Maret 2025.

    Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 23,2 persen jika dibandingkan dengan lalin normal (1.432.379 kendaraan) dan naik 0,4 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (1.757.857 kendaraan).

    Kendaraan tersebut meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 977.801 kendaraan (55,4 persen) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 450.537 kendaraan (25,5 persen) menuju arah Barat (Merak), dan 336.764 kendaraan (19,1 persen) menuju arah Selatan (Puncak).

    Jakarta tentu saja lengang di periode Lebaran ini, seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Walau merujuk data Dinas Perhubungan DKI Jakarta terdapat penurunan jumlah penumpang sebanyak 43,90 persen dibandingkan periode sebelumnya dari lima terminal layanan antarkota antarprovinsi yakni Terminal Pulo Gebang, Terminal Tanjung Priok, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Lebak Bulus.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan banyak warga Jakarta yang tak pulang kampung salah satunya karena ingin berlebaran di Jakarta saja. Hal ini disyukuri Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno lantaran angka kecelakaan lalin berkurang.

    Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya sedari Selasa pagi tadi melaporkan berbagai titik termasuk tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur; Jembatan Goyang Ancol, Jakarta Utara hingga menuju pintu utama Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, ramai lancar.

    Lalu, bagaimana dengan kepadatan penumpang di angkutan umumnya? Untuk Transjakarta rute tempat wisata Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan salah satunya 6B: Ragunan-Balai Kota Via Semanggi misalnya, sekitar pukul 11.30 WIB terpantau padat.

    Kebanyakan penumpang merupakan ibu membawa anak, lansia, dan muda-mudi. Di antara mereka, ada warga DKI salah satunya Imas, asal Rawa Selatan, Jakarta Pusat.

    Perempuan berhijab itu bepergian ke TMR bersama keluarga, kerabat termasuk keponakan-keponakannya. Alasan utama memilih angkutan umum karena bisa hemat biaya. Walau harus merogoh kocek Rp40 ribu per orang untuk membeli satu kartu elektronik.

    Dia berpendapat ini masih lebih murah dibandingkan menyewa mobil angkot, yang dikenai biaya Rp400 ribu per hari. Harga tersebut belum termasuk bahan bakar minyak.

    Imas dan keluarga naik Transjakarta dari halte Balai Kota. Beruntung, dia mendapat kursi. Pun dengan anggota keluarganya yang lain.

    Tapi, semakin jauh bus meninggalkan halte awal, penumpang semakin bertambah, sebagian besar membawa anak-anak atau penumpang berusia lanjut.

    Imas mengalah. Sedari di rumah, sebenarnya dia sudah menguatkan diri tak akan mendapat kursi di bus.

    Di jalan dia sempat teringat pengalamannya bertahun-tahun silam saat ke Ragunan. Saking padatnya lalin arah Ragunan, dia dipaksa turun dari kendaraan dan jalan lebih dari satu km. Padahal saat itu hujan.

    Kini, dia memastikan kejadian serupa tak kembali terulang. Bus relasi Balai Kota-Ragunan dipastikan tiba di Halte Ragunan.

    Perjalanan bus begitu lancar di Jalan MH.Thamrin, kemudian memasuki Jalan Gatot Subroto lalu ke arah Warung Jati Barat.

    Laju baru mulai tersendat setelah melewati Halte Simpang Ragunan. Dari sana membutuhkan sekitar 20 menit untuk tiba di Halte Ragunan. Ini karena volume kendaraan baik roda dua maupun empat yang cukup banyak menuju pintu masuk lokasi wisata.

    Untuk Transjakarta saja, selain 6B, masih ada rute lainnya menuju Ragunan, yakni rute 6: Ragunan-Galunggung (24 jam), 6A: Ragunan-Balai Kota via Kuningan, 6V: Ragunan-Senayan Bank DKI, 5N: Ragunan-Kampung Melayu, 6N: Ragunan-Blok M via Kemang, dan 7E: Kampung Rambutan-Ragunan.

    Sementara itu, kendaraan roda dua dan empat juga memadati jalanan menuju Ragunan. Data dari TMR per 1 April 2025, mencatat sebanyak 8.200 sepeda motor memasuki Ragunan, sementara mobil mencapai 3.288 unit.

    Adapun pengunjung lokasi wisata dengan maskot elang bondol alias Elbo tersebut pada hari ini atau hari kedua Idul Fitri ( H+1) mencapai 67.379 orang.

    Jumlah pengunjung diprediksi lebih banyak pada H+2 Lebaran hingga Sabtu, 6 April 2025.

    Apalagi, ada penambahan jumlah operasional armada bus menuju Ragunan dan rute menuju lokasi wisata lainnya di Jakarta sebanyak 20 persen.

    Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan kebijakan ini untuk memfasilitasi masyarakat yang berlibur di Jakarta, agar lebih nyaman menggunakan armada Transjakarta.

    Selain menambah jumlah armada, Transjakarta juga mengumumkan waktu operasional armada rute tempat wisata yakni dari pukul 05.00-23.00 WIB dan ini berlaku mulai 31 Maret-7 April 2025 WIB.

    Lalu, beranjak dari Transjakarta menuju Ragunan, moda transportasi umum lain yang juga bisa menjadi pilihan untuk menikmati Jakarta, termasuk Moda Raya Terpadu (MRT).

    Penumpang menaiki moda MRT Jakarta di Stasiun Blok M, Jakarta, Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

    Layanan operasional MRT Jakarta selama libur Lebaran 2025 menerapkan pola operasional akhir pekan pada saat Idul Fitri 1446 H dan libur Lebaran 2025, yaitu 28 Maret-7 April 2025.

    Pola operasional yang berlaku ialah grafik perjalanan kereta (gapeka) normal saat akhir pekan atau libur, yaitu pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu keberangkatan antarkereta setiap 10 menit.

    PT MRT Jakarta menyiapkan 219 jumlah perjalanan kereta dan tujuh rangkaian kereta untuk melayani masyarakat.

    Adapun pada Selasa sore, kereta relasi Lebak Bulus Grab dari Bundaran HI Bank DKI relatif lengang walau kursi kereta nyaris terisi penuh.

    Seperti halnya Transjakarta, kebanyakan penumpang MRT adalah ibu membawa anak termasuk bayi, anak-anak, orang lanjut usia dan orang dewasa.

    Di antara mereka ada juga pengguna musiman yang memanfaatkan hari libur akhir bersama keluarga, Robi (25) dan Rachman (22) misalnya.

    Kakak beradik asal Bogor itu naik MRT dari Stasiun Bundaran HI sekitar pukul 15.40 WIB menuju Blok M. Sebenarnya, mereka bisa menaiki moda angkutan umum lain menuju Blok M, namun kali ini keduanya ingin menjajal ratangga di masa liburan.

    “Lebih kosong, jadi enggak perlu berdiri,” ujar Rachman yang berkesempatan mengabadikan suasana kota Jakarta dari Stasiun Blok M kala senja.

    Pengamat transportasi Djoko Setijowarno berpendapat berpendapat layanan angkutan umum di Jakarta sudah mencakup 89,5 persen wilayah DKI Jakarta.

    Layanan yang diberikan pun, kata dia sudah setara dengan kota-kota negara maju di dunia sehingga dapat menjadi percontohan nasional.

    Jadi, bukan ide buruk bertransportasi umum di Jakarta saat libur Lebaran, terutama bagi yang enggan bermacet-macet ria di jalanan. Tapi bagi muda-mudi, bersiaplah menikmati Jakarta sembari menjauh dari kursi alias berdiri.

    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Terdampak Banjir Blokir Jalan, Tuntut Pemerintah Ternate Bersihkan Material
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

    Warga Terdampak Banjir Blokir Jalan, Tuntut Pemerintah Ternate Bersihkan Material Regional 1 April 2025

    Warga Terdampak Banjir Blokir Jalan, Tuntut Pemerintah Ternate Bersihkan Material
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Ratusan warga dari Kelurahan Kastela dan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, memblokir jalan pada Selasa (1/4/2025). 
    Ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai lamban menangani material banjir yang menggenangi lingkungan mereka.
    Aksi ini berlangsung dari pagi hingga sore hari, di mana warga meletakkan batu, kayu, dan kasur bekas di jalan raya yang menghubungkan sejumlah kelurahan.
    Akibat aksi tersebut, akses jalan menjadi terputus bagi kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
    Warga yang terdampak banjir pada Minggu (30/3/2025) menuntut pemerintah segera menurunkan alat berat guna membersihkan material berupa batu, pasir, dan lumpur yang menghalangi aliran sungai dan lingkungan mereka.
    “Kami protes dengan melakukan pemblokiran jalan ini, karena demi keselamatan. Kami minta agar dilakukan pembersihan lingkungan dan sungai dari material banjir.”
    “Ini sudah banjir yang kedua kalinya,” ujar Ramdan Umanailo, salah satu warga Kelurahan Rua, saat ditemui di lokasi.
    Ramdan mengungkapkan bahwa sejak terjadinya banjir pada Minggu malam, belum ada perhatian dari pemerintah.
    Ia terpaksa berpindah-pindah tempat tinggal karena masih khawatir kembali ke rumahnya.
    “Kami sudah trauma dengan bencana (banjir) ini. Saya harus tinggal berpindah-pindah di rumah keluarga karena masih takut kalau di rumah, sebelum dilakukan pembersihan sungai. Kami takut jika nanti hujan dan ada banjir susulan,” ujarnya.
    Ramdan menegaskan bahwa mereka akan membuka
    blokir jalan
    jika pemerintah Kota Ternate segera memenuhi permintaan mereka.
    “Tadi informasi dari pemerintah akan menurunkan alat berat sebentar malam. Itu akan kami buka pemblokiran jalan. Namun jika belum dilakukan pembersihan, akan kami blokir kembali,” ungkapnya.
    Sekitar pukul 17.15 WIT, pihak kepolisian dari Polres Ternate tiba di lokasi untuk menengahi situasi.
    Dipimpin Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, mereka meminta warga membuka blokiran jalan karena telah disepakati akan diturunkan alat berat.
    “Untuk warga yang memblokir jalan itu manusiawi ya, karena mereka was-was karena sudah pernah terjadi banjir bandang di daerah Rua.”
    “Kami datang bersama warga untuk membuat situasi kembali kondusif dengan cara mendatangkan alat berat.”
    “Tadi alat berat sudah ada satu di daerah Kastela. Nanti malam (di Rua) datang juga satu lagi, dan besok pagi,” ungkap Anita.
    Ia menambahkan bahwa
    pembersihan material
    pasir dan lumpur di rumah warga dan di jalan raya akan segera dilakukan agar akses jalan kembali lancar dan warga dapat beristirahat dengan nyaman.
    “Jadi malam takbir itu, di sini terjadi banjir bandang dan membawa material sampai di jalan. Masyarakat di sini itu mengalami trauma karena sudah pernah hal seperti ini,” ungkapnya.
    Saat ini, kondisi di lokasi sudah mulai kondusif.
    Warga diharapkan dapat bekerja sama dengan aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Ternate untuk melanjutkan aktivitas di rumah masing-masing.
    “Akses jalan sudah mulai lancar. Bisa kita lihat ini orang dengan kendaraan berlalu-lalang. Udah gak ada pemblokiran. Sebentar malam kita bersama-sama meninjau lokasi di mana yang akan dipulihkan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M 6,3 di Maluku Dipicu Deformasi Batuan dalam Lempeng di Laut Banda
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

    Gempa M 6,3 di Maluku Dipicu Deformasi Batuan dalam Lempeng di Laut Banda Regional 1 April 2025

    Gempa M 6,3 di Maluku Dipicu Deformasi Batuan dalam Lempeng di Laut Banda
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ) mengungkapkan bahwa gempa bermagnitudo 6,3 yang mengguncang Maluku Barat Daya pada Selasa (1/4/2025) malam disebabkan
    deformasi batuan
    dalam lempeng di
    Laut Banda
    .
    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa tersebut berpusat di Laut Banda pada kedalaman 157 Km.
    “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng di Laut Banda,” kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
    Daryono juga mengungkapkan bahwa analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik atau oblique thrust fault.
    Getaran gempa dirasakan di Pulau Moa dengan skala intensitas IV MMI, sementara di Pulau Babar dan Pulau Romang, getaran terasa pada skala intensitas III hingga IV MMI.
    Di Pulau Damer, Luser, Pulau Tiakur, dan Pulau Leti, getaran gempa dirasakan pada skala intensitas III MMI.
    Selain di wilayah Maluku Barat Daya, getaran gempa ini juga dirasakan warga di Kupang, Belu, dan Malaka di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
    Daryono mengimbau warga di Maluku Barat Daya untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bertanggung jawab.
    “Sebab gempa tersebut tidak berisiko menimbulkan tsunami,” tegasnya.
    Ia juga meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
    “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” pintanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Speedboat Tenggelam di Perairan Ternate, 9 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 April 2025

    Speedboat Tenggelam di Perairan Ternate, 9 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan Regional 1 April 2025

    Speedboat Tenggelam di Perairan Ternate, 9 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Sebuah
    speedboat tenggelam
    saat berlayar di perairan sekitar
    Pulau Moti
    , Kota Ternate, Maluku Utara pada Selasa (1/4/2025).
    Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi sembilan penumpang yang berada di dalam speedboat tersebut.
    Kapal cepat itu berangkat dari Pulau Marekofo, Kota Tidore Kepulauan menuju Pulau Moti, Kota Ternate sekitar pukul 10.00 WIT.
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa saat ditemukan, para penumpang sudah berada di atas speedboat yang terbalik, sementara sebagian lainnya berada di dalam air menunggu kedatangan tim penyelamat.
    “Korban terdiri dari orang dewasa dan anak-anak,” ungkap Iwan di Ternate, Selasa malam.
    Tim SAR
    gabungan mulai bergerak menuju lokasi kejadian pada pukul 12.15 WIT menggunakan speedboat milik Polairud Polda Malut untuk melakukan pertolongan terhadap korban.
    Empat orang korban dievakuasi sementara ke pelabuhan Pulau Moti, sedangkan lima korban lainnya dievakuasi ke Desa Marekofo menggunakan longboat pemerintah desa setempat.
    “Tim kemudian bergerak menuju Desa Marekofo untuk melakukan pengecekan terhadap lima korban, lalu dibawa menggunakan speedboat Polairud menuju Moti Kota,” ujar Iwan.
    Setelah dilakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis, kesembilan korban dibawa ke Ternate.
    “Pukul 18.06 WIT, seluruh korban tiba di pelabuhan perikanan Ternate dalam keadaan selamat dan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing,” pungkas Iwan.
    Iwan juga menambahkan bahwa penyebab kecelakaan speedboat tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Gempa M 6,3 Guncang Maluku Barat Daya Selasa Sore, Terasa hingga NTT dan Timor Leste
                        Regional

    7 Gempa M 6,3 Guncang Maluku Barat Daya Selasa Sore, Terasa hingga NTT dan Timor Leste Regional

    Gempa M 6,3 Guncang Maluku Barat Daya Selasa Sore, Terasa hingga NTT dan Timor Leste
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, pada Selasa (1/4/2025) petang.
    Kepala Stasiun Geofisika
    Kupang, Pak
    Arief Tyastama
    , mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pukul 18.15 Wita.
    Lokasi gempa berada pada 7,68 derajat lintang selatan dan 128,57 derajat bujur timur.
    “Pusat gempa 101 kilometer timur laut Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dengan kedalaman 150 kilometer,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Selasa petang.
    Gempa dirasakan di sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga negara Timor Leste.
    Wilayah di NTT yang merasakan getaran gempa bumi yakni di Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka, dan Kota Kupang.
    Hingga saat ini, kata Arief, belum ada laporan kerusakan bangunan akibat guncangan gempa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bentrokan Pemuda di Maluku Tengah: Satu Tewas dan Dua Terluka – Halaman all

    Bentrokan Pemuda di Maluku Tengah: Satu Tewas dan Dua Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bentrokan antar pemuda terjadi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pada Senin sore sekitar pukul 15.45 WIT.

    Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

    Kapolresta Ambon, AKBP Yoga Putra Prima Setya, menjelaskan bahwa pihak kepolisian masih berupaya menenangkan warga.

    “Kami mengimbau kedua belah pihak untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi,” ujar Yoga.

    Meskipun penyebab pasti bentrokan belum diketahui, diduga masalah pribadi antar pemuda dari dua desa menjadi pemicu utama.

    Sebanyak 300 anggota polisi gabungan dari Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku dikerahkan untuk mengantisipasi bentrokan lebih lanjut.

    “Ratusan anggota polisi tersebut dibagi menjadi dua untuk menjaga perbatasan dua desa, yakni Desa Tulehu dan Desa Tial,” tambahnya.

    Sebanyak 150 personel dikerahkan untuk mengamankan Desa Tial dan 150 personel lainnya untuk menjaga perbatasan di Desa Tulehu.

    “Kami juga dibantu oleh TNI dalam pengamanan bentrokan ini,” kata Yoga.

    Pihak kepolisian berencana mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat untuk mencari solusi terbaik.

    “Kita sudah beri pengertian ke masyarakat, nanti tokoh-tokoh masyarakat dan raja-raja kita upayakan mediasi untuk cari solusi terbaik,” ungkapnya.

    Yoga juga menekankan pentingnya agar warga kedua desa tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan hukum kasus ini kepada aparat kepolisian.

    “Kami mengimbau warga untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan hukum kepada kami,” pintanya.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan situasi di Maluku Tengah dapat segera kembali kondusif.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Breaking News, Bentrok Antar Pemuda di Kecamatan Salahutu Maluku, Satu Korban Meninggal Dunia

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunAmbon.com, Jenderal Louis MR)(Kompas.com, Rahmad Rahman Patty)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sepak bola Indonesia terus menunjukkan perkembangannya dengan munculnya pemain muda berbakat di berbagai level kompetisi. Dari akademi sepakbola hingga kompetisi internasional, pemain-pemain Indonesia mulai menunjukkan kualitas yang patut diperhitungkan.

    Talenta muda seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Hokky Caraka telah menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di kancah sepak bola Asia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima daerah penghasil talenta sepakbola Indonesia:

    1. Maluku

    Nama-nama seperti Rochy Putiray, Ricardo Salampessy, Elly Idris, Abduh Lestaluhu, Ramdani Lestaluhu, dan Zulham Zamrun punya dua kesamaan. Mereka semua pemain sepak bola berbakat, dan mereka semua berasal dari Maluku.

    Provinsi ini telah lama dikenal sebagai penghasil pemain-pemain berkualitas yang berhasil menembus level nasional bahkan internasional. Bahkan, ada satu desa di Maluku yang dijuluki Kampung Sepak Bola karena konsisten melahirkan bakat-bakat baru, yaitu Desa Tulehu.

    2. Papua

    Indonesia patut berbangga memiliki Papua sebagai salah satu penyumbang utama pemain sepak bola berkualitas. Nama-nama seperti Boaz Solossa, Patrich Wanggai, Titus Bonai, Elie Aiboy, Erol Iba, Cristian Warobay, hingga Jack Komboy telah membuktikan bahwa tanah Papua melahirkan pemain-pemain berbakat.

    Berbeda dengan Maluku yang baru memiliki wakil di Liga 1 belakangan ini, Papua telah lama konsisten memiliki perwakilan di kasta tertinggi persepakbolaan nasional. Kekuatan sepak bola Papua tidak lepas dari tradisi bermain bola yang telah mengakar kuat di masyarakat.

    Anak-anak Papua tumbuh dengan sepak bola sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka mengembangkan teknik dasar yang baik secara alami melalui permainan di lapangan-lapangan sederhana.

    3. Sulawesi Selatan

    Sulawesi Selatan memiliki akar sepak bola yang sangat dalam. Hal ini dibuktikan dengan eksistensi PSM Makassar yang telah berdiri sejak era kolonial tahun 1915.

    Warisan sepak bola ini melahirkan generasi demi generasi pemain berkualitas. Dari legenda seperti Ramang yang dijuluki si kuda terbang di era perserikatan 1950-an, hingga Maulwi Saelan yang juga ikon sepak bola nasional.

    Era modern menyaksikan kelahiran bintang-bintang seperti Hamka Hamzah, Syamsidar, Zulkifli Syukur, dan Isnan Ali yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Kini, Asnawi Mangkualam Bahar menjadi kebanggaan baru sebagai pemain Indonesia pertama yang berlaga di liga profesional Korea Selatan.

    4. Jawa Timur

    Jawa Timur memiliki tempat khusus dalam sejarah sepak bola Indonesia. Fakta menarik mencatat bahwa kapten tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, Achmad Nawir, berasal dari provinsi ini.

    Tradisi melahirkan pemain berkualitas ini terus berlanjut dari masa ke masa, dengan sederet nama seperti Widodo C. Putro (legenda Persebaya), Budi Sudarsono (pemain nasional era 2000-an), hingga Hendro Kartiko (kiper andalan timnas).

    Di era modern, Jawa Timur tetap konsisten menghasilkan talenta kelas atas. Andik Vermansyah menjadi salah satu pemain paling teknis di masanya, Evan Dimas sempat menjadi tulang punggung timnas U-23, sementara Hariono dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh.

    5. Jawa Barat

    Jawa Barat telah lama membuktikan diri sebagai salah satu pusat sepak bola terpenting di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kesuksesan Persib Bandung sebagai juara Liga Indonesia 1995 dengan skuad penuh pemain lokal Jabar.

    Provinsi ini secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang seperti Adjat Sudrajat (bek tangguh era 90-an), Robby Darwis (gelandang kreatif), Djajang Nurdjaman (striker legendaris), hingga generasi berikutnya seperti Eka Ramdani dan Atep yang menjadi andalan timnas.

    Salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil bakat sepak bola di Jabar adalah Cikajang. Kecamatan di Garut ini telah melahirkan pemain-pemain berkualitas seperti Adeng Hudaya (kiper Persib era 80-an), Yandi Sofyan (bek Persib), dan Zaenal Arif (gelandang).

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Bentrok Pemuda di Maluku Tengah: Satu Orang Meninggal Dunia, Dua Lainnya Luka Berat – Halaman all

    Bentrok Pemuda di Maluku Tengah: Satu Orang Meninggal Dunia, Dua Lainnya Luka Berat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MASOHI- Satu orang meninggal dunia akibat bentrok antarpemuda di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Senin (31/3/2025).

    Bentrokan yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIT, juga menyebabkan dua lainnya mengalami luka berat.

    Kapolresta Ambon, AKBP Dr Yoga Putra Prima Setya mengatakan polisi berupaya keras menenangkan situasi dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

    “Saya di lokasi kejadian (Tial) sejak sore, sementara kita masih berproses,” singkatnya.

    Polisi mengimbau masyarakat dari kedua belah pihak tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. 

    Aparat keamanan terus berjaga di lokasi mencegah terjadinya bentrokan susulan dan memastikan situasi kembali kondusif.

    Belum diketahui pasti penyebab utama dari konflik yang menelan korban jiwa ini. 

    Namun, dugaan sementara mengarah pada masalah pribadi antara individu dari kedua desa. 

    Kronologis

    Perkelahian dua kelompok pemuda itu bermula saat tiga pemuda Desa Tulehu, yakni JM, RO, dan AS, mendatangi Desa Tial Kecamatan Salahutu menggunakan sepeda motor pada pukul 15.45 WIT.

    Saat melintas di Dusun Salameti, ketiga pemuda tersebut ditegur oleh seorang pemuda Desa Tial berinisial SL.

    “Mereka tidak terima ditegur sehingga mereka turun dari sepeda motor dan langsung menikam korban SL,” kata Yoga.

    Buntut dari insiden penikaman itu, warga Desa Tial yang tidak terima langsung mengejar ketiga pelaku dengan batu dan juga parang. Pengejaran terhadap ketiga pelaku dilakukan hingga di dekat SMP Negeri 27 Tial.

    Di lokasi itulah ketiga pemuda Desa Tulehu tersebut langsung diamuk massa.

    “Ketiga pelaku penikaman warga Desa Tial ini dikejar kemudian dianiaya dengan batu dan parang. Akibatnya satu orang meninggal dunia dan dua lainnya terluka,” katanya.

    Menurut Yoga, warga Tial yang menjadi korban penusukan saat itu juga langsung dilarikan ke RS dr Leimena di Kota Ambon.

    Sedangkan tiga pemuda Desa Tulehu yang terluka sempat tertahan di Desa Tial selama beberapa jam. Yoga mengatakan aparat Polsek Salahutu sempat berusaha mengevakuasi ketiga pemuda Tulehu tersebut, namun dihalangi massa dari Desa Tial.

    “Jadi warga Desa Tial ini ingin memastikan keselamatan SL di rumah sakit. Kalau terjadi sesuatu, mereka mengancam akan membakar pemuda Tulehu yang sedang berada di Tial,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Breaking News, Bentrok Antar Pemuda di Kecamatan Salahutu Maluku, Satu Korban Meninggal Dunia

  • Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Telan Korban Jiwa, 300 Polisi Siaga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Maret 2025

    Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Telan Korban Jiwa, 300 Polisi Siaga Regional 31 Maret 2025

    Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Telan Korban Jiwa, 300 Polisi Siaga
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com –
    Sebanyak 300 personel gabungan dari Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku dikerahkan untuk mengantisipasi bentrokan antara warga Desa Tial dan Desa Tulehu di Kecamatan Salahutu, Kabupaten
    Maluku Tengah
    , Senin (31/3/2025).
    Kedua desa terlibat ketegangan menyusul aksi perkelahian dua kelompok pemuda dari dua desa tersebut yang mengakibatkan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka pada Senin sore tadi.
    Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Yoga Putra Prima Setya mengatakan 300 personel gabungan itu dibagi menjadi dua untuk menjaga perbatasan di Desa Tulehu dan Desa Tial.
    “Saat ini anggota kita bagi untuk mengamankan Desa Tial kurang lebih 150 personel dan menjaga perbatasan di Desa Tulehu 150 personel ini untuk antisipasi bentrokan lebih lanjut,” kata Yoga kepada
    Kompas.com
    , Senin malam.
    Ada pun ratusan
    personel kepolisian
    yang dikerahkan ke dua desa tersebut terdiri dari 80 personel Polresta Pulau Ambon, 70 personel Brimob Polda Maluku, 61 personel Samapta Polda Maluku, 22 personel Ditkrimum, dan 11 personel Intelkam.
    “Kami juga di-
    back up
    oleh 2 SST dari Kodim dan 2 SST dari Denkav,” katanya.
    Yoga menambahkan, selain menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan dua desa tersebut, pihaknya juga terus melakukan penggalangan di masyarakat untuk meredakan ketegangan.
    Selain itu, polisi juga terus berupaya untuk melakukan mediasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta pemerintah negeri di kedua desa.
    “Kita sudah beri pengertian ke masyarakat, nanti tokoh-tokoh masyarakatnya dan raja-rajanya kita upayakan mediasi untuk cari solusi terbaik,” ungkapnya.
    Terkait insiden itu, Yoga mengimbau kepada warga kedua desa agar dapat menahan diri dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
    “Kami mengimbau warga kedua desa jangan sampai terprovokasi dan percayakan penanganan hukum kasus ini kepada aparat kepolisian,” pintanya.
    Diberitakan sebelumnya, dua kelompok pemuda di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah terlibat aksi perkelahian, Senin sore.
    Akibat insiden itu, seorang pemuda tewas dan empat lainnya terluka, dua di antaranya mengalami luka parah.
    Saat ini, tiga korban dari Desa Tulehu, termasuk korban tewas, telah berada di RS Bhayangkara Ambon.
    Sedangkan satu korban dari warga Desa Tial tengah menjalani perawatan di RS dr Leimena Ambon.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    BNPB: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem, Termasuk di Wilayah Jawa Timur

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

    BNPB menyebut, berdasarkan prakiraan cuaca ekstrem yang dirilis oleh instansi terkait pada periode 30 Maret sampai 1 April 2025, berikut ini adalah wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan, wilayah tersebut meliputi hampir seluruh Jawa, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

    Begitu juga Kalimantan yang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Untuk Sumatera meliputi dari Provinsi Aceh, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu hingga Lampung.

    Untuk wilayah Indonesia Tengah hingga Timur yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

    Muhari mengatakan, hujan lebat yang menyebabkan banjir terjadi di sejumlah wilayah. Seperti hujan lebat yang memicu Sungai Gembong dan Petung meluap menyebabkan banjir di Kecamatan Panggungrejo dan Bugul Kidul serta banjir akibat hujan deras terjadi di empat kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Jumat (28/3) lalu. Sebanyak 1.658 unit rumah terdampak peristiwa ini.

    Selain itu, hujan deras di wilayah hulu Sungai Bengawan Madiun menyebabkan banjir di lima kecamatan di Kabupaten Madiun, Jumat (28/3). Sebanyak 644 unit rumah dan 93 hektar lahan sawah terdampak banjir dengan tinggi muka air berkisar 20 sampai 40 sentimeter.

    Muhari juga menambahkan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Apalagi, saat berkendara ketika mudik lebaran.

    Dia meminta, masyarakat dapat memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan layak dan aman untuk dikendarai, mempersiapkan dokumen perjalanan dengan lengkap, mencatat nomor darurat, memastikan kondisi keluarga sehat dan stamina terjaga dalam perjalanan, mematuhi rambu lalu lintas.

    “Ketika melintasi jalur perbukitan pada saat hujan lebat dapat segera berpindah ke lokasi yang lebih aman dan menghindari pohon rimbun maupun papan reklame,” ujar Muhari. (ted)