provinsi: MALUKU

  • Membangun Tanah Papua dengan adat

    Membangun Tanah Papua dengan adat

    Itu sebabnya, model pendekatan untuk membangun Papua mesti mempertimbangkan aspek budaya yang amat menghormati alam dan manusia di dalamnya.

    Jakarta (ANTARA) – Tanah Papua adalah tanah yang istimewa. Sedemikian istimewa sehingga menarik perhatian orang-orang yang ingin berkunjung untuk menetap, meneliti, mengembangkan dan mengeksplorasi, bahkan berkunjung untuk mengeksploitasi.

    Khazanah alamnya yang amat kaya menjadikannya daya tarik tersendiri, di samping kebudayaan yang unik dan mengakar dalam adat istiadat setiap suku di Tanah Papua.

    Ada sekitar 255 suku yang mendiami Tanah Papua dari tujuh wilayah adat di Papua yakni Ha Anim, La Pago, Me Pago, Saireri, Mamberamo-Tabi, Doberay, dan Bomberay.

    Tanah Papua terdiri atas pegunungan salju, delta-delta lumpur yang membentang amat luas, hutan rimba yang menghasilkan flora dan fauna yang beragam, rawa-rawa, danau yang indah, gugusan kepulauan yang cantik, lautan yang kaya akan ikan, dan penduduk asli yang khas dengan bahasa dan budaya yang unik.

    Keunikannya inilah yang menjadikannya locus bagi penelitian para ahli ilmu alam, ilmu antropologi, ilmu bahasa, untuk menemukan variasi bahasa dan kebudayaan yang tidak terdapat di tempat-tempat lain di muka bumi ini (Boelaars: 1986).

    Wilayah adat digunakan untuk mengelompokkan suku-suku di Papua, karena sejak dahulu, orang asli Papua sudah mengenal batasan-batasan wilayah berdasarkan pembagian suku. Batasan-batasan pembagian suku ini diwariskan secara turun-temurun dari para leluhurnya.

    Konsep pembagian suku didasarkan atas hubungan kekerabatan, perkawinan, hak ulayat, tipe kepemimpinan, ciri-ciri fisik, hingga geografis.

    Sedari awal mesti disadari bahwa istilah “identitas orang Papua” ini tidak serta-merta membawa suatu makna tunggal. Maknanya amat beragam justru karena Papua dihuni oleh berbagai suku dengan adat istiadat yang amat beragam dan unik, namun dalam sejarahnya orang Papua sangat gampang menyatu dalam semangat adat.

    Menurut Boelaars, ada suatu nilai yang dapat mengikat keanekaragaman identitas orang Papua itu yaitu dari cara dia mendekati lingkungan, sesama manusia, dan dunia rohani. Hal ini yang mengikat mereka dengan “identitas orang Papua” sekaligus membedakan orang Papua dengan yang bukan Papua.

    Identitas orang Papua itu terbentuk di dalam relasinya dengan alam dan hutan adatnya, dengan sesama suku dan antarsuku, dan dengan dunia yang tidak kelihatan (para leluhur) yang dapat saling berhubungan dengan dunia hidup manusia melalui ritual dan laku hidup tertentu.

    Penelitian Center for International Forestry Research (CIFOR) tahun 2023 merekomendasikan beberapa hal yakni adanya pemetaan partisipatif wilayah adat, insentif bagi pembangunan berbasis kearifan lokal, dan pendidikan multikultural bagi perencana pembangunan.

    Dalam relasinya dengan alam itu, ada suatu filosofi yang amat penting bagi orang Papua yaitu mereka tidak pernah merasa kekurangan jika hidup di tengah-tengah alam. Artinya hidup itu dinamis dan alam menyediakan segalanya bagi kehidupan dan masa depan.

    Kaum peramu dan petani amat menyadari filosofi ini. Keyakinan terhadap alam yang senantiasa menyediakan makanan telah membuat mereka percaya diri, menjadi seseorang yang berdiri di atas kaki sendiri, berswadaya dan berswakarsa.

    Studi dari World Development (Tebtebba, 2018) menunjukkan bahwa model ekonomi adat (contoh: sasi di Maluku atau subak di Bali) mampu meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketimpangan. Pada kelompok masyarakat Adat Bomberay, sistem sasi biasanya dilakukan untuk tanaman jangka panjang semisal pala dan durian.

    Pembangunan Papua dari masa ke masa

    Presiden Sukarno yang nasionalis menangani masalah Papua dengan Operasi Trikora.

    Bung Karno tidak ingin Papua terlepas dari Indonesia dan menjadi bagian dari Belanda. “Apakah seseorang akan membiarkan salah satu anggota tubuhnya diamputasi tanpa melakukan perlawanan?” kata Bung Karno untuk menjelaskan posisi sikap Indonesia terhadap Papua dalam konteks historis kolonialisme Belanda.

    Presiden Suharto mengoptimalkan konsep perlawanan Sukarno dalam pendekatannya merebut Papua. Pembangunan Papua dilakukan lewat pendekatan keamanan di mana semua pos penting dan strategis diisi oleh perwira menengah aktif ABRI berpangkat kolonel. Bagi Suharto pembangunan hanya bisa dicapai jika ada stabilitas politik dan untuk menjaga stabilitas politik itu dapat dicapai lewat pendekatan keamanan.

    Presiden Habibie yang memimpin dengan pendekatan teknokratis memulai kepemimpinannya dengan dialog. Ia mengundang 100 tokoh Papua ke Istana untuk berdialog tentang masa depan Papua.

    Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur masuk ke Papua lewat jalur dialog berbasis pada pendekatan kultural yang langsung menyentuh hati masyarakat Papua. Ia mengubah nama Irian Jaya yang amat politis itu menjadi Papua yang mewakili rasa-perasaan kultural orang Papua. Gus Dur menekankan bahwa duduk bersama dan dialog jauh lebih penting daripada menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan di Tanah Papua.

    Presiden Megawati melanjutkan pendekatan Gus Dur dengan menerbitkan UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua yang mana pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengatur daerah dan masyarakatnya berdasarkan prakarsa dan aspirasi yang menonjolkan hak-hak dasar masyarakat adat Papua. Maka, Majelis Rakyat Papua (MRP) terbentuk sebagai representasi masyarakat adat asli Papua.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pendekatan berbasis pada kebijakan keamanan dan kesejahteraan yang tercantum dalam Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B) melalui Perpres tahun 2011 untuk mengatasi problem sosial-ekonomi di Papua. Melalui UP4B ini akses orang asli Papua ke dunia pendidikan dibuka luas termasuk beasiswa afirmasi untuk kuliah di seluruh Indonesia dan luar negeri. SBY menekankan bahwa pembangunan kesejahteraan harus digalakkan di Tanah Papua.

    Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Papua tidak jauh berbeda dari para pendahulunya bahkan intensitas kunjungannya ke tanah Papua lebih sering dan fokus pada pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dimaksudkan untuk membuka isolasi akses di Papua dan mengatasi kesenjangan pembangunan yang masih timpang. Jokowi selalu menekankan bahwa infrastruktur harus dibangun secara terintegrasi di Tanah Papua.

    Kebijakan (telah) berbasis kebudayaan

    Membangun Papua dengan pendekatan kebudayaan adalah kebijakan yang sangat mendesak, mengingat sejak awal dalam perjumpaan masyarakat Papua dengan orang luar selalu dimulai dengan komunikasi berbasis kultural.

    Ada dua kondisi objektif yang memberikan pemahaman integral terhadap pembangunan dengan pendekatan adat.

    Pertama, pendekatan pembangunan yang berbasis kultural wajib mengetengahkan dua hal sebagai intisari: manusia dan alam. Sebagaimana diutarakan oleh Boelaars, identitas orang Papua itu dibentuk dari relasinya yang intim dengan alam. Relasi manusia-alam ini seperti relasi subyek-subyek dan bukan subyek-obyek yang mana alam hanya dipandang sebagai obyek untuk dieksploitasi sehabis-habisnya untuk kebutuhan manusia semata-mata.

    Konsekuensinya, perusakan terhadap alam yang dimaksudkan Jakarta sebagai upaya untuk membangun dan menghidupkan orang Papua justru dianggap sebagai upaya sistematis untuk menghilangkan identitas orang Papua itu sendiri.

    Itu sebabnya, model pendekatan untuk membangun Papua mesti mempertimbangkan aspek budaya yang amat menghormati alam dan manusia di dalamnya. Penelitian di Filipina (Acabado, 2019) membuktikan bahwa pengelolaan hutan adat lebih efektif mencegah deforestasi.

    Kedua, semua peraturan yang dibuat khusus untuk Tanah Papua dilandasi atas semangat adat dan kebudayaan. Sebut saja UU Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, pembentukan Majelis Rakyat Papua, penetapan anggota DPRP provinsi kursi pengangkatan, hingga pengangkatan anggota DPRK jalur Otsus di setiap kabupaten dan kota di Tanah Papua.

    Menurut penelitian Siahaya et al (2016) dalam Journal of Sustainable Development, pendekatan adat dalam pembangunan (indigenous-based development) menekankan pada partisipasi masyarakat adat dalam perencanaan hingga evaluasi, integrasi sistem pengetahuan lokal (local wisdom) dengan teknologi modern, pengakuan hak ulayat dan pengelolaan sumber daya berbasis adat.

    Membangun Tanah Papua dengan adat

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekarang bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut setidaknya ada empat akar masalah di Tanah Papua merujuk pada penelitian yang dilakukan LIPI pada 2009 yakni masalah sejarah dan status politik integrasi; kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia; diskriminasi dan marjinalisasi; kegagalan pembangunan di Papua meliputi pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

    Maka sudah saatnya pendekatan pembangunan berbasis adat dan kebudayaan dicetuskan sebagai suatu solusi berkelanjutan untuk menghentikan konflik, ketimpangan, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan pembangunan berkelanjutan.

    Karena dalam pembangunan berbasis adat ada semangat membangun demi kesejahteraan dan semangat membangun demi terciptanya keamanan dan ketertiban.

    Selain itu semangat membangun Papua berbasis adat akan mampu menjangkau masyarakat asli Papua sehingga mereka tidak akan merasa tersingkirkan dan termarjinalisasi di atas tanah adat leluhurnya karena ada lembaga adat yang akan berperan memberdayakan orang asli Papua sesuai karakteristik adat.

    Prinsip utama pembangunan dengan pendekatan adat adalah pembangunan di Papua mengacu pada partisipasi masyarakat adat, penguatan kelembagaan adat, menguatkan peran aktif masyarakat adat dalam pembangunan. Juga mengembangkan sistem pertanian berbasis adat yang pada gilirannya akan meningkatkan ketersediaan pangan lokal, menyelenggarakan pendidikan berbasis kebudayaan. Serta tersedianya fasilitas kesehatan di masyarakat adat dengan turut mengembangkan obat-obatan secara adat istiadat yang diambil dari alam, pelestarian lingkungan hidup, memperkuat kelembagaan masyarakat adat, penguatan kelembagaan Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

    Harapan kepada Prabowo

    Dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia Masa Bhakti 2024-2029 membawa harapan baru bagi masyarakat di Tanah Papua.

    Harapan ini menjadi sangat istimewa dikarenakan Presiden Prabowo dan Tanah Papua mempunyai catatan tersendiri. Selain berdarah Indonesia timur, Prabowo juga memimpin pembebasan sandera dalam Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma pada 9 Mei 1996. Ini menjadikan kebijakan Prabowo terhadap Tanah Papua sangat dinantikan.

    Masyarakat Tanah Papua berharap ada kebijakan yang populis dan menyentuh akar permasalahan di Tanah Papua.

    Melihat realitas dan kondisi kekinian, maka sebaiknya Prabowo memulai sebuah kebijakan dengan mengedepankan adat dan kebudayaan Papua sebagai dasar memulai pembangunan di Tanah Papua. Hal ini dikarenakan pembangunan di Tanah Papua tidak bisa dipisahkan dari kearifan lokal, sistem adat, dan kebudayaan masyarakat asli.

    Kita bersama punya harapan yang sama dalam memandang Tanah Papua, namun kadang pendekatan pembangunan yang dilakukan belum menyentuh hati masyarakat Tanah Papua.

    Membangun Tanah Papua dengan pola pendekatan adat, tidak perlu dibuatkan lembaga khusus seperti adanya UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat) dan atau UKP OTSUS (Unit Kerja Presiden untuk Otonomi Khusus Papua). Hal ini dikarenakan elemen pendukung pola pembangunan berbasis adat sudah ada yakni kepala daerah, lembaga masyarakat adat/dewan adat, Majelis Rakyat Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten.

    Sebaiknya Pemerintah Pusat menunjuk satu orang utusan khusus yang memahami kondisi obyektif di Tanah Papua dan mampu memainkan orkestra pembangunan secara adat bersama kelembagaan tersebut dalam menghadirkan kesejahteraan di Tanah Papua.

    *) Dr Ir Mervin Komber adalah Anggota DPD/MPR RI Periode 2009-2014 dan Periode 2014-2019 dapil Papua Barat dan Dosen Tetap Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Papua Barat Daya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Wapres Gibran Apresiasi PT Pelni Layani Arus Mudik dan Arus Balik

    Wapres Gibran Apresiasi PT Pelni Layani Arus Mudik dan Arus Balik

    Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi PT Pelni yang berhasil mengatasi kepadatan mobilitas masyarakat selama momentum mudik dan arus balik lebaran 2025.

    Menurut Gibran, sebagai BUMN di sektor transportasi laut, PT PELNI memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran mobilitas masyarakat antar pulau selama masa liburan panjang Idulfitri 1446 H/2025 M.

    “Kesiapsiagaan dan pengelolaan layanan yang dilakukan PT PELNI layak diapresiasi dalam menghadapi lonjakan penumpang selama musim mudik,” tuturnya di sela-sela kunjungannya ke Kantor Pusat PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Jalan Gajah Mada No. 14, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025).

    Gibran mengatakan bahwa peran PT PELNI sebagai perusahaan negara sangat vital dalam menjaga konektivitas antar pulau dan PT Pelni menjadi urat nadi transportasi nasional.

    Gibran berharap PT PELNI bisa memperkuat sistem pelayanan dan pengelolaan armada tidak hanya pada periode Lebaran, tetapi juga di hari-hari biasa. 

    “Jadi masyarakat di seluruh wilayah tanah air bisa merasakan pemerataan akses transportasi yang andal dan berkualitas,” katanya.

    Sebagai informasi, selama masa Angkutan Laut Lebaran 2025 yang dimulai sejak 16 Maret-6 April 2025 kemarin, PT PELNI telah mengoperasikan 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis dengan total kapasitas angkut mencapai 60.212 seat.

    Adapun jumlah penumpang kapal laut tercatat mencapai 416.370 orang. Pada Minggu (06/04/2025) saja, tercatat 22.247 penumpang menggunakan layanan transportasi laut, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi ini selama musim mudik dan balik.

    Sementara itu, pelabuhan keberangkatan terpadat adalah Pelabuhan Makassar dengan jumlah penumpang mencapai 42.257 orang, disusul oleh Balikpapan, Pulau Batam, dan Ambon. 

    Adapun rute dengan volume penumpang tertinggi adalah Pulau Batam–Belawan, Balikpapan–Surabaya, dan Kumai–Semarang. Data ini menggarisbawahi peran strategis transportasi laut dalam mendukung mobilitas antarpulau di berbagai wilayah Indonesia.

  • Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Libur Idulfitri 1446 H, Menteri ESDM Pastikan Infrastruktur Kelistrikan di Maluku Aman

    Ambon, Beritasatu.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan kondisi infrastruktur kelistrikan di wilayah Maluku tetap prima selama momen libur Idulfitri 1446 Hijriah, baik dari aspek pasokan listrik maupun layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini disampaikan saat mengunjungi Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025).

    “Secara keseluruhan dalam hal persiapan energi selama siaga Idulfitri 1446 H semuanya alhamdulillah bagus, lancar, dan aman. Hal ini juga termasuk pasokan listrik, tidak ada masalah. Kebutuhan listrik untuk kendaraan listrik juga terpenuhi, karena ketersediaan SPKLU yang cukup,” ucap Bahlil.

    Dalam kunjungannya, Bahlil mengapresiasi PLN yang telah menunjukkan kesiapan optimal dalam menghadirkan listrik yang andal selama momen penting seperti Idulfitri saat ini.

    “Dengan siaganya 1.250 personel pada beberapa titik di Maluku dan Maluku Utara, termasuk juga menyediakan pasokan listrik yang cukup dari sisi pembangkitan, ini menunjukkan ada komitmen kuat dari PLN untuk menghadirkan listrik andal selama Ramadan dan Idulfitri. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu dalam merayakan momen Idulfitri,” ujar Bahlil.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (keempat dari kanan) didampingi Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kiri), Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (ketiga dari kiri), dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Awat Tuhuloula (kedua dari kanan) saat meninjau Distribution Control Center Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku guna memastikan kondisi kelistrikan di wilayah Maluku aman dan cukup selama periode libur Idulfitri 1446 H.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa PLN menjalankan arahan pemerintah untuk memberikan layanan maksimal selama periode Idulfitri. Seluruh infrastruktur kelistrikan, mulai dari hulu hingga hilir, dipastikan dalam kondisi prima demi menjaga keandalan pasokan listrik.

    “Kami berjuang all-out dalam menjaga keandalan pasokan listrik selama periode siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh, mulai dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, distribusi, hingga personel,” ucap Darmawan.

    Ia melanjutkan, PLN telah menetapkan periode siaga Ramadan dan Idulfitri dari tanggal 17 Maret sampai dengan 11 April 2025. Momen siaga ini didukung oleh pasokan energi primer yang mumpuni pada pembangkit, antara lain batu bara yang tersedia untuk lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.

    “Ini saya kira adalah suatu persiapan yang sangat cukup dari sisi pembangkitan. Kami juga terapkan monitoring real-time untuk menjamin pasokan listrik mencukupi dan andal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama momen Idulfitri,” ujar Darmawan.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (ketiga dari kanan) didampingi Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto (kiri) saat menyapa petugas pelayanan teknik pada kunjungannya di Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku, Kota Ambon, Sabtu, 5 April 2025.

    Selain itu, PLN juga menyiapkan kelistrikan berupa 1.839 unit genset, 636 uninterruptible power supply (UPS) dan 1.276 unit gardu bergerak (UGB) yang disiagakan di lokasi-lokasi strategis di seluruh Indonesia. PLN pun telah menerjunkan 69.000 personel siaga khusus yang dibekali dengan peralatan lengkap serta 3.830 posko siaga yang tersebar di se-antero tanah air.

    General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula memaparkan bahwa kondisi kelistrikan di wilayah Maluku dan Maluku Utara berada dalam kondisi aman dan terkendali sepanjang periode siaga Ramadan dan Idulfitri 2025.

    “Kami memiliki daya mampu sebesar 106 MegaWatt (MW) dengan beban puncak 57 MW, juga cadangan daya sebesar 49 MW di Sistem Ambon. Sementara Sistem Ternate, beban puncaknya mencapai 38 MW, sementara kami memiliki daya mampu sebesar 66 MW dengan cadangan sebesar 28 MW,” jelas Awat.

    Selain menyiagakan 1.250 personel di 203 posko yang tersebar di titik-titik strategis Maluku dan Maluku Utara, PLN juga mengerahkan 20 petugas bersertifikasi pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).

    Dirinya menambahkan, khusus di wilayah Maluku dan Maluku Utara, PLN menambahkan SPKLU hingga 5 kali lipat menjadi 22 unit yang tersebar di berbagai lokasi untuk mendukung pengguna kendaraan listrik. Pada tiap-tiap lokasi ini, PLN juga menyediakan petugas yang siaga 24 jam membantu para pemudik dengan total 132 personel.

    “Berdasarkan data terbaru kami, tren pemudik kendaraan listrik ini nampak naik 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal ini turut didukung dengan fasilitas SPKLU yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara sebanyak 22 titik lokasi,” tutup Awat.

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota

    Pengendara sepeda motor menerobos hujan di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom/pri.)

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah kota
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah kota di Indonesia mengalami cuaca berawan dan hujan pada awal pekan ini, ketika kebanyakan masyarakat kembali dari libur Lebaran.   Prakirawan BMKG Yohanes A. K. dalam prakiraan cuaca daring yang diikuti dari Jakarta, Senin, menyampaikan di wilayah Sumatera hampir seluruh kota-kota besarnya berpotensi mengalami hujan, dengan hanya kota Medan yang diprediksi mengalami cuaca berawan tebal. 

    Sementara itu, katanya, hujan ringan diprakirakan turun di wilayah Tanjung Pinang, Jambi, Palembang dan Bandar Lampung, hujan intensitas sedang di Pekanbaru dan Bengkulu serta hujan disertai petir d Banda Aceh, Padang dan Pangkal Pinang pada hari ini.  

    “Untuk Pulau Jawa diprakirakan secara umum berawan untuk wilayah Semarang dan Yogyakarta, berawan tebal untuk wilayah Jakarta dan hujan ringan untuk wilayah Serang, Bandung serta Surabaya,” jelasnya. 

    BMKG juga memprakirakan kondisi berawan tebal mayoritas terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Dengan daerah di kota Denpasar dan Kupang berpotensi mengalami kondisi berawan dan terdapat kemungkinan turun hujan ringan di Mataram.  

    Di Pulau Kalimantan, BMKG memperingatkan potensi hujan intensitas ringan di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin serta Samarinda dan hujan intensitas sedang di daerah Tanjung Selor. Hujan ringan juga diprakirakan terjadi di Manado, Gorontalo, Palu, Kendari dan Makassar di wilayah Sulawesi, tutur Yohanes, disertai potensi hujan sedang di wilayah Mamuju di Pulau Sulawesi.

    Untuk wilayah Indonesia timur, hujan ringan diprakirakan BMKG dapat terjadi di Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire dan Jayapura, disertai hujan intensitas sedang di Jayawijaya dan Merauke.

     

    Sumber : Antara

  • Isu Politik-Hukum Terkini: Polisi Pukul Jurnalis

    Isu Politik-Hukum Terkini: Polisi Pukul Jurnalis

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah isu politik dan hukum pada Minggu (6/4/2025) menjadi perbincangan hangat pembaca Beritasatu.com. Berita terkait insiden polisi pukul jurnalis saat pengamanan kapolri di Stasiun Semarang Tawang menarik perhatian pembaca.

    Berita politik dan hukum lainnya, yakni Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Malaysia untuk bersilaturahmi dengan PM Anwar Ibrahim, penyerangan rumah pengusaha Thomas Rizka di Lampung, pasangan Sashabila Mus dan La Ode Yasir yang menang dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilbup Pulau Taliabu, hingga dosen farmasi UGM yang dipecat karena terbukti melakukan kekerasan seksual.

    Isu Politik dan Hukum Beritasatu.com

    1. Polisi Pukul Jurnalis, PFI dan AJI Desak Sanksi Tegas

    Sejumlah jurnalis di Semarang, Jawa Tengah, menjadi korban pemukulan dan intimidasi yang diduga dilakukan anggota tim pengamanan protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Insiden ini terjadi saat kapolri meninjau arus balik Lebaran 2025 di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Sabtu (5/4/2025).

    Kejadian bermula saat sejumlah jurnalis dari berbagai media, termasuk pewarta foto dan tim humas dari berbagai lembaga, tengah meliput dan mengambil gambar dari jarak yang wajar. Namun, situasi berubah tegang ketika salah satu polisi meminta jurnalis untuk mundur dengan cara mendorong secara kasar.

    Pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar bahkan menerima pukulan di kepala. Selain itu, wartawan yang meliput juga menjadi korban kekerasan verbal berupa ancaman.

    2. Terbang ke Malaysia, Prabowo Silaturahmi Lebaran dengan Anwar Ibrahim

    Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kuala Lumpur untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di kediaman resminya di kompleks Seri Perdana, Putrajaya. Prabowo terbang melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (6/4/2025).

    Pesawat Kepresidenan yang mengangkut Prabowo lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 14.27 WIB, dan dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Selangor, kemudian melanjutkan perjalanan ke Putrajaya.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kepada wartawan menjelaskan kunjungan Presiden Prabowo ke Kuala Lumpur hari ini untuk bersilaturahmi dengan PM Anwar Ibrahim dalam suasana Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    3. Penyerangan Tragis di Lampung, Polisi Tetapkan Abu Bakar Tersangka

    Selain berita terkait polisi pukul jurnalis, berita lainnya, yakni Polresta Bandar Lampung menetapkan Abu Bakar (25) sebagai tersangka dalam kasus penyerangan yang terjadi di rumah pengusaha Thomas Rizka pada Sabtu (29/3/2025) dini hari. Penyerangan tersebut mengakibatkan tewasnya seorang penjaga rumah, Sofyani (53).

    Setelah menetapkan Abu Bakar sebagai tersangka, pihak kepolisian berencana melakukan pemeriksaan psikologis dan psikiatri terhadap pelaku untuk mendalami kondisi kejiwaannya. Pemeriksaan ini akan dilakukan setelah Lebaran karena keterbatasan tenaga ahli.

    4. Sasha-Yasir Menang PSU Pilbup Pulau Taliabu

    Pasangan nomor urut 1 Sashabila Mus dan La Ode Yasir menang dalam pemungutan suara ulang atau PSU Pilbup Pulau Taliabu, Maluku Utara pada Sabtu (5/4/2025). Sasha-Yasir unggul secara akumulatif dari pasangan Citra Puspasari Mus-La Utu Ahmadi.

    Tokoh pemekaran Kabupaten Pulau Taliabu Ahmad Hidayat Mus, Minggu (6/4/2025) mengatakan, PSU Pulau Taliabu yang dilaksanakan sesuai amanat Mahkamah Konstitusi (MK) berlangsung aman, lancar, dan demokratis di bawah pengawasan ketat aparat kepolisian, Bawaslu, dan KPU Maluku Utara.

    Mantan bupati Sula dua periode itu turut memantau pelaksanaan PSU Pilkada Pulau Taliabu. Ia mengimbau masyarakat Taliabu mendukung pemimpin terpilih tanpa memandang pilihan politik masa lalu.

    5. Terbukti Melakukan Kekerasan Seksual, Dosen Farmasi UGM Dipecat

    Universitas Gadjah Mada (UGM) menjatuhkan sanksi tegas berupa pemberhentian tetap terhadap seorang dosen fakultas farmasi yang terbukti melakukan kekerasan seksual. Kasus ini mencuat setelah adanya laporan dari korban yang disampaikan ke pihak fakultas pada Juli 2024.

    Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pimpinan fakultas farmasi dengan melibatkan satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (Satgas PPKS) UGM. Dari hasil pemeriksaan, komite menyimpulkan bahwa terlapor terbukti melakukan tindakan kekerasan seksual yang melanggar Pasal 3 ayat (2) huruf l dan m Peraturan Rektor UGM Nomor 1 Tahun 2023. Ia juga dinyatakan melanggar kode etik dosen.

    Demikian isu politik dan hukum terkini Beritasatu.com, di antaranya terkait polisi pukul jurnalis.

  • Gunung Dukono Erupsi Lagi Senin 7 April 2025, Semburkan Abu Vulkanik 2.300 Meter

    Gunung Dukono Erupsi Lagi Senin 7 April 2025, Semburkan Abu Vulkanik 2.300 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali erupsi pada Senin (7/4/2025), pukul 07.55 WIT. Laporan Pusat Vulknaologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 2.300 m di atas puncak, atau sekitar 3.387 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos pantau Gunung Dukono Saum Amin mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.

    Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

    Sepanjang 2025, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 74 kali. Hingga hari ini, Senin (7/4/2025), pukul 06.47 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Senin 7 April 2025, 24 Wilayah Berpotensi Hujan Sedang: Banten, Jab – Halaman all

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Senin 7 April 2025, 24 Wilayah Berpotensi Hujan Sedang: Banten, Jab – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG pada Senin, 7 April 2025, yakni pada periode arus balik. Beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan lebat dan sedang

    Tayang: Senin, 7 April 2025 05:50 WIB

    Tribunnews/Jeprima

    HUJAN LEBAT – Berikut ini potensi hujan BMKG pada Senin, 7 April 2025, yakni pada periode arus balik. Beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan lebat dan sedang 

    JUDUL: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Senin 7 April 2025, 24 Wilayah Berpotensi Hujan Sedang: Banten, Jabar

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah daerah berpotensi diguyur hujan pada hari ini, Senin 7 April 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Senin, 7 April 2025

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah:

    DKI Jakarta

    Jawa Tengah

    DI Yogyakarta

    Jawa Timur

    Bali

    Nusa Tenggara Barat

    Nusa Tenggara Timur

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah:

    Aceh
    Sumatera Barat
    Riau
    Kepulauan Riau
    Jambi
    Kepulauan Bangka Belitung
    Sumatera Selatan
    Bengkulu
    Lampung
    Banten
    Jawa Barat
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Papua Barat
    Papua

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Sumatera Utara

    Maluku Utara

    Maluku

    Hujan dengan intensitas sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan intensitas ekstrem berpotensi terjadi di wilayah: 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bahlil Perintahkan PLN Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku

    Bahlil Perintahkan PLN Bangun Pembangkit Panas Bumi 40 MW di Maluku

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 40 megawatt (MW) di Provinsi Maluku. 

    Instruksi tersebut disampaikan saat kunjungan kerja di Kota Ambon, Sabtu (5/4/2025). Menurut Bahlil, pembangunan PLTP sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses energi bersih yang cukup, merata, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, khususnya di wilayah timur Indonesia.

    “Dalam implementasinya, PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara [BUMN] yang ditunjuk oleh negara dalam melakukan penugasan-penugasan agar semua masyarakat bisa mendapatkan listrik,” ujar Bahlil seperti dikutip dari keterangan resmi.

    Menurut Bahlil, Provinsi Maluku memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang perlu segera dibangun. Dia menegaskan, proyek PLTP tersebut telah dimasukkan ke dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2025 – 2034 sebagai langkah strategis menuju transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). 

    “Saya sudah masukkan dalam RUPTL, supaya apa? Tidak lagi tergantung pada solar. Tidak lagi tergantung pada batu bara. Jadi begitu ada mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, yang diesel, langsung diganti pada EBT, sebagai bentuk dari concern pemerintah untuk menyediakan EBT sebagai konsensus internasional,” jelasnya.

    Adapun proyek PLTP di Provinsi Maluku yang dimaksud mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. Bahlil menyebut, PLTP Wapsalit 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai operasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2028. 

    Sementara itu, PLTP Tulehu 2×10 MW kini tengah dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan COD pada 2031. Selain itu, terdapat potensi panas bumi di Banda Baru di Pulau Seram yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW sesuai dengan hasil survei oleh Badan Geologi dan akan ditawarkan dalam market sounding oleh Ditjen EBTKE pada April 2025.

    Saat ini, sistem kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat bergantung pada pembangkit berbasis energi fosil. Berdasarkan data Kementerian ESDM 2024, total kapasitas pembangkit listrik di wilayah ini mencapai 409 MW. 

    Dari jumlah tersebut, sekitar 99% atau 406 MW masih berasal dari sumber fosil, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) serta kombinasi pembangkit berbahan bakar gas dan uap (PLTG, PLTGU, dan PLTMG).

    PLTD menjadi penyumbang kapasitas terbesar dengan 249 MW atau sekitar 61% dari total kapasitas, disusul pembangkit berbasis gas dan uap yang menghasilkan 157 MW atau 38%. Sementara itu, kontribusi energi baru terbarukan masih sangat terbatas, hanya sekitar 3 MW atau kurang dari 1%, terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau Mikrohidro sebesar 0,1 MW.

    Bahlil menambahkan bahwa, dengan masuknya proyek PLTP ke dalam RUPTL PT PLN, pemerintah ingin menggenjot pemanfaatan EBT di wilayah Maluku secara signifikan serta mengurangi dominasi energi fosil yang selama ini mendominasi sistem kelistrikan di wilayah tersebut.

    Sesuai amanat dalam UU 21/2014 tentang Panas Bumi, pengembangan PLTP juga akan memberikan manfaat langsung kepada daerah dalam bentuk PNBP dan Bonus Produksi bagi masyarakat sekitar proyek panas bumi. Pembangunan PLTP mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

  • Tak Perlu Panik! Ketersediaan BBM Dipastikan Aman di Tengah Arus Balik

    Tak Perlu Panik! Ketersediaan BBM Dipastikan Aman di Tengah Arus Balik

    Ambon: Libur Lebaran boleh usai, tapi perjalanan balik ke kota asal masih terus berlangsung. Di tengah padatnya arus balik, satu hal penting yang jadi perhatian utama pemerintah adalah ketersediaan energi dan bahan bakar tetap aman, terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku.
     
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun langsung ke lapangan untuk memastikan kelancaran distribusi energi di wilayah timur Indonesia. 
    Salah satu titik yang dikunjungi adalah SPBU Wayame dan Integrated Terminal Wayame, Ambon pusat distribusi energi yang vital di kawasan Maluku.
     
    “Secara keseluruhan untuk arus mudik pada saat liburan tidak terjadi kendala apapun. Hari ini di Maluku, kami mengecek arus baliknya. Secara kualitas BBM, Alhamdulillah sudah tertib, jadi tidak perlu lagi ada keraguan, baik RON 90 maupun RON 92, itu saya cek semua,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Minggu, 6 April 2025.

    Tak hanya memantau kualitas bahan bakar seperti Pertalite dan Pertamax, Bahlil juga memastikan distribusi berjalan tanpa hambatan, serta merespons kebutuhan masyarakat dengan rencana strategis.
     

    Tambah kuota dan bangun SPBU Baru
    Dalam kunjungannya, Bahlil mengumumkan bahwa pemerintah akan menambah kuota minyak tanah sebanyak 3.000 kiloliter untuk wilayah Maluku pada triwulan kedua 2025. 
     
    Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan, terutama di daerah pesisir dan terpencil.
    Distribusi energi di tengah tantangan cuaca dan pulau
    Wilayah Maluku memang tidak mudah dijangkau. Letaknya yang terdiri dari banyak pulau serta kondisi cuaca yang fluktuatif bisa menjadi tantangan serius dalam distribusi energi. 
     
    Menurut Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi mengatakna, pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjamin distribusi BBM tetap lancar selama periode arus balik.
     
    “Kami memastikan stok energi tetap terjaga, dan langkah antisipatif telah dilakukan untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat cuaca buruk atau bencana alam,” jelas Eduward.
    Pengembangan terminal energi jadi kunci
    Salah satu strategi penting adalah memperkuat infrastruktur energi di kawasan Papua dan Maluku. Integrated Terminal Wayame kini menjadi andalan utama untuk mendistribusikan BBM dan LPG ke berbagai titik.
     
    “Kami menyadari regional Papua Maluku yang luas secara geografis, sehingga keandalan suplai energi harus selalu dijaga. Integrated Terminal Wayame menjadi salah satu terminal utama yang akan terus memikul peran penting di kawasan ini. Oleh karena itu, kami juga sedang mengembangkan terminal tambahan, seperti di Biak, agar distribusi energi dapat lebih terdistribusi merata,” jelas Eduward.
     

    Energi aman, ekonomi daerah makin jalan
    Dengan langkah-langkah ini, pemerintah dan Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh menjaga kenyamanan masyarakat dalam perjalanan balik Lebaran—terutama di wilayah-wilayah yang logistik energinya rawan terganggu.
     
    Ketersediaan energi yang stabil tak hanya mendukung arus balik, tapi juga menjaga denyut ekonomi lokal tetap berdetak.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Bahlil Minta PLN Segera Bangun PLTP Kapasitas 40 MW di Maluku

    Bahlil Minta PLN Segera Bangun PLTP Kapasitas 40 MW di Maluku

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memerintahkan PT PLN (Persero) untuk segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Provinsi Maluku berkapasitas 40 megawatt (MW).

    Instruksi tersebut disampaikan Bahlil saat meninjau Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengaturan Beban (UP3B) di Kota Ambon, Maluku, pada Sabtu (5/4/2025).

    “PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh negara dalam melakukan penugasan-penugasan agar semua masyarakat bisa mendapatkan listrik,” ujar Bahlil dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Bahlil menilai provinsi Maluku memiliki potensi panas bumi sebesar 40 MW yang perlu segera dibangun. Terlebih proyek PLTP tersebut telah dimasukkan ke dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2025 – 2034.

    Menurut Bahlil, RUPTL tersebut sebagai langkah strategis pemerintah Indonesia menuju transisi energi bersih melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

    “Saya sudah masukkan dalam RUPTL (PLN), supaya apa? Tidak lagi tergantung pada solar. Tidak lagi tergantung pada batu bara. Jadi begitu ada mesin-mesin pembangkit yang sudah tua, yang diesel, langsung diganti pada Energi Baru Terbarukan (EBT),” jelasnya.

    Adapun, proyek PLTP di Provinsi Maluku yang dimaksud mencakup PLTP Wapsalit 20 MW di Pulau Buru dan PLTP Tulehu 2×10 MW di Pulau Ambon. PLTP Wapsalit 20 MW saat ini masih dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta dan ditargetkan mulai operasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 2028.

    Sedangkan PLTP Tulehu 2×10 MW kini tengah dalam tahap pengadaan oleh PLN dan ditargetkan COD pada 2031. Selain itu, terdapat potensi panas bumi di Banda Baru di Pulau Seram yang dapat dikembangkan menjadi PLTP 25 MW sesuai dengan hasil survei oleh Badan Geologi dan akan ditawarkan dalam market sounding oleh Ditjen EBTKE pada bulan April 2025.

    Saat ini, sistem kelistrikan di Provinsi Maluku masih sangat bergantung pada pembangkit berbasis energi fosil. Berdasarkan data tahun 2024, total kapasitas pembangkit listrik di wilayah ini mencapai 409 MW.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 99% atau 406 MW masih berasal dari sumber fosil, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) serta kombinasi pembangkit berbahan bakar gas dan uap (PLTG, PLTGU, dan PLTMG).

    PLTD menjadi penyumbang kapasitas terbesar dengan 249 MW atau sekitar 61% dari total kapasitas, disusul pembangkit berbasis gas dan uap yang menghasilkan 157 MW atau 38%.

    Sementara itu, kontribusi energi baru terbarukan masih sangat terbatas, hanya sekitar 3 MW atau kurang dari 1%, terdiri atas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau Mikrohidro sebesar 0,1 MW.

    (ven/mij)