provinsi: MALUKU UTARA

  • Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah atas capaian kinerja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

    Apresiasi termasuk ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, karena menjadi provinsi dengan capaian tertinggi dalam realisasi pendapatan daerah, yakni sebesar 39,08 persen per 7 Mei 2025.

    Hal itu disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (8/5), sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Dia menekankan pentingnya belanja pemerintah, termasuk di tingkat daerah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, belanja daerah berdampak langsung pada peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga memperkuat daya beli dan menstimulasi pertumbuhan sektor swasta.

    “Saya melihat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat didukung sekali oleh konsumsi rumah tangga selain faktor-faktor lain, 50 persen lebih adalah konsumsi rumah tangga,” kata Tito.

    Selain Papua Tengah, sembilan daerah lainnya yang mencatat realisasi pendapatan APBD tertinggi antara lain Kalimantan Barat 35,92 persen, Jawa Barat 32,94 persen, Sumatera Utara 30,65 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 29,76 persen, Sulawesi Selatan 29,11 persen, Gorontalo 28,84 persen, Kalimantan Utara 28,76 persen, Kepulauan Bangka Belitung 27,64 persen, dan Bali 27,50 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Sumbawa Barat 46,96 persen, Tanah Laut 37,04 persen, Ciamis 36,34 persen, Barito Kuala 35,08 persen, Garut 34,70 persen, Ponorogo 34,48 persen, Melawi 34,17 persen, Puncak 33,89 persen, Malang 33,70 persen, dan Magetan 33,19 persen.

    Sementara di tingkat kota, yaitu Denpasar 34,52 persen, Baubau 33,95 persen, Banjarbaru 33,80 persen, Bukittinggi 33,33 persen, Batam 32,80 persen, Padang Panjang 32,67 persen, Banjar 32,53 persen, Tangerang Selatan 32,44 persen, Cimahi 30,95 persen, dan Payakumbuh 30,75 persen.

    Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan catatan bagi pemerintah daerah yang realisasi pendapatannya masih tergolong rendah. Ia mengimbau seluruh kepala daerah agar segera mendorong percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di daerah masing-masing.

    Adapun 10 provinsi dengan realisasi pendapatan terendah, yakni Papua Pegunungan 7,24 persen, Lampung 8,83 persen, Papua Barat Daya 9,25 persen, Bengkulu 9,85 persen, Papua 11,37 persen, Riau 12,34 persen, Jawa Tengah 12,72 persen, Aceh 13,30 persen, Papua Barat 15,96 persen, dan Sulawesi Barat 16,51 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yakni Batanghari 0,14 persen, Jayawijaya 0,35 persen, Lumajang 1,11 persen, Empat Lawang 2,38 persen, Mimika 3,14 persen, Semarang 3,81 persen, Cilacap 4,24 persen, Pakpak Bharat 4,31 persen, Aceh Tenggara 6,12 persen, dan Aceh Selatan 6,28 persen.

    Selanjutnya di tingkat kota, yaitu Tual 0,19 persen, Subulussalam 7,38 persen, Yogyakarta 9,37 persen, Pematangsiantar 10,54 persen, Sungai Penuh 13,49 persen, Samarinda 14,45 persen, Bontang 14,62 persen, Tebing Tinggi 14,82 persen, Lhokseumawe 14,88 persen, dan Cirebon 15,72 persen.

    Kemudian, 10 provinsi dengan realisasi belanja tertinggi, yakni Jawa Barat 21,91 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 21,73 persen, Sumatera Utara 20,64 persen, Banten 20,16 persen, Kepulauan Bangka Belitung 20,08 persen, Nusa Tenggara Barat 19,70 persen, Sulawesi Barat 18,84 persen, Gorontalo 18,45 persen, DKI Jakarta 18,00 persen, dan Sulawesi Selatan 17,65 persen.

    Lalu untuk kabupaten, yaitu Ciamis 33,42 persen, Pati 27,74 persen, Banyuwangi 27,06 persen, Sumbawa Barat 26,23 persen, Madiun 25,85 persen, Purbalingga 25,43 persen, Aceh Besar 25,39 persen, Wonogiri 25,35 persen, Bantul 25,15 persen, dan Ponorogo 24,96 persen.

    Sementara di tingkat kota, yakni Dumai 24,99 persen, Ternate 24,35 persen, Salatiga 23,83 persen, Cimahi 23,59 persen, Banjar 23,48 persen, Padang Panjang 23,34 persen, Banda Aceh 22,80 persen, Serang 22,77 persen, Batam 22,51 persen, dan Sukabumi 21,98 persen.

    Sedangkan 10 provinsi dengan realisasi belanja terendah, yakni Papua Tengah 4,69 persen, Lampung 5,67 persen, Papua Selatan 5,90 persen, Papua Barat 6,88 persen, Jawa Tengah 6,99 persen, Kalimantan Timur 7,39 persen, Sumatera Selatan 9,59 persen, Papua Barat Daya 9,65 persen, Riau 10,87 persen, dan Aceh 11,13 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Empat Lawang 1,69 persen, Buton Selatan 1,91 persen, Mamberamo Raya 2,17 persen, Keerom 2,41 persen, Lebong 2,45 persen, Dogiyai 2,51 persen, Lumajang 2,54 persen, Boven Digoel 3,08 persen, Muara Enim 3,35 persen, dan Aceh Selatan 3,40 persen. Di tingkat kota, yaitu Subulussalam 3,95 persen, Yogyakarta 6,39 persen, Pematangsiantar 7,91 persen, Samarinda 9,48 persen, Gunungsitoli 10,24 persen, Cirebon 10,71 persen, Tual 11,83 persen, Pagar Alam 12,30 persen, Sungai Penuh 12,57 persen, dan Tanjung Balai 13,26 persen.

    Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung soal peran Pemda dalam menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Sebagai bentuk dukungan konkret, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.12/2119/SJ tentang Dukungan Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

    “Tentunya kita harus dorong, kita dukung Kepala Badan Gizi Nasional agar terjadi percepatan untuk realisasi, artinya program-program beliau harus bisa dipercepat,” imbuhnya.

    Dalam rapat itu, turut hadir secara virtual Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

    Sementara itu, Mendagri didampingi oleh para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemendagri secara langsung. Adapun peserta rapat meliputi seluruh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia beserta jajaran masing-masing.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Transaksi misi dagang Jatim-Kaltim capai Rp1,05 triliun

    Transaksi misi dagang Jatim-Kaltim capai Rp1,05 triliun

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri) saat memimpin kegiatan Misi Dagang di Balikpapan, Kalimantan Timur. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

    Transaksi misi dagang Jatim-Kaltim capai Rp1,05 triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 12:13 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp1,05 triliun dalam gelaran misi dagang dan investasi yang digelar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (8/5). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat mengatakan capaian ini menunjukkan besarnya potensi pasar dalam negeri sekaligus memperkuat hubungan ekonomi antardaerah.

    “Hingga pukul 17.00 WITA, transaksi final telah mencapai Rp1.053.146.943.500. Ini merupakan hasil dari sinergi, kolaborasi, dan kepercayaan antarprovinsi dalam mendukung produk dalam negeri,” ujar Khofifah.

    Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan dari Jatim sebesar Rp598,95 miliar, pembelian dari Jatim Rp230,09 miliar, dan investasi mencapai Rp224,09 miliar.

    Komoditas yang diperdagangkan meliputi batu bara, pakan ikan, produk makanan-minuman, fashion, telur konsumsi, sapi, karkas ayam, hasil olahan perikanan, rokok, bahan baku restoran, hingga mesin las dan suku cadang. Untuk investasi, meliputi komoditas crude palm oil (CPO) dan wood pallet.

    Selain itu, pelaku usaha juga memperkenalkan berbagai produk olahan seperti konveksi, olahan ikan, rempah, abon tuna, dan produk olahan daging sapi.

    Khofifah menyebutkan hubungan perdagangan antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur tergolong strategis, tercermin dari nilai perdagangan kedua provinsi yang mencapai Rp23,25 triliun pada 2023. Terdiri dari pembelian dari Kaltim sebesar Rp18,89 triliun dan penjualan ke Kaltim sebesar Rp4,36 triliun.

    “Visi besar Jatim adalah menjadi Gerbang Baru Nusantara. Kalau Kaltim adalah Ibu Kota Nusantara, maka Jatim siap menjadi pintunya,” katanya.

    Misi dagang kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan di Kalimantan Timur. Sebelumnya pada 2019 di Balikpapan membukukan Rp605,3 miliar dan pada 2022 di Samarinda mencatatkan Rp107,1 miliar. Pada 2025 ini, Kalimantan Timur menjadi provinsi ketiga penyelenggaraan misi dagang setelah sebelumnya dilaksanakan di Maluku Utara (Rp568 miliar) dan Maluku (Rp460,7 miliar).

    “Alhamdulillah hari ini capaian transaksi kita tertinggi dibanding dua provinsi sebelumnya. Semoga ini menjadi awal sinergi ekonomi yang lebih besar ke depan,” ucap Khofifah.

    Misi dagang, lanjut dia, bukan sekadar mempertemukan pelaku usaha antardaerah, namun juga menjadi media pertukaran budaya dan sosial.

    “Kita fasilitasi pertemuan trader dan buyer dari Jatim dan Kaltim, sekaligus menyebarluaskan potensi industri, perdagangan, perikanan, agribisnis, serta investasi secara terintegrasi,” ujarnya.

    Secara keseluruhan, sejak 2019 hingga 2025 Pemprov Jatim telah menggelar 39 kali misi dagang domestik dengan total komitmen transaksi mencapai Rp13,12 triliun, melibatkan 2.142 pelaku usaha.

    Tidak hanya di dalam negeri, Jatim juga gencar melakukan misi dagang ke luar negeri. Sejak 2022, telah dilaksanakan lima kali misi dagang internasional ke Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste, Hong Kong, dan Jepang dengan potensi transaksi sebesar Rp1,6 triliun. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada triwulan I-2025 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5 persen secara tahunan (y-on-y), dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp819,30 triliun.

    Kinerja ekspor Jatim pada 2024 tercatat sebesar 25,79 miliar dolar AS atau naik 20,35 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara, realisasi investasi PMA dan PMDN mencapai Rp147,3 triliun atau meningkat 1,5 persen dari tahun 2023. Surplus perdagangan antarwilayah juga dicatatkan Jatim sebesar Rp209 triliun pada 2023. Pada triwulan I-2025, total ekspor Jatim mencapai Rp396,42 triliun dengan impor sebesar Rp332,15 triliun atau surplus Rp64,27 triliun.

    Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan misi dagang tersebut. Ia menyebut kerja sama perdagangan antara Jatim dan Kaltim dapat memperkuat perekonomian daerah.

    “Kalau Jawa Timur adalah Gerbang Baru Nusantara, maka Kalimantan Timur sebagai jantung Ibu Kota Nusantara akan menjadi provinsi raksasa di masa depan,” katanya.

    Perwakilan pelaku usaha PT Matahari Sakti, Bayu Adi Setiawan, juga menyambut positif kegiatan tersebut. Ia menyebut pihaknya berhasil menjalin kerja sama dengan UD Novan Budidaya asal Kaltim senilai Rp124 miliar per tahun.

    “Kami sangat terbantu dengan misi dagang ini. Dalam sehari kami bisa langsung mendapatkan mitra usaha,” ujarnya.

    Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara enam perangkat daerah, 10 BUMD, dan empat asosiasi, serta komitmen transaksi dagang oleh para pelaku usaha yang disaksikan Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Seno Aji.

    Sumber : Antara

  • Berdayakan UMKM Perempuan, Harita Nickel Diakui di Mata Lokal Award 2025 – Halaman all

    Berdayakan UMKM Perempuan, Harita Nickel Diakui di Mata Lokal Award 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Harita Nickel meraih penghargaan Mata Lokal Award 2025 sebagai Best Sustainability in Women’s Enterprise Partner berkat komitmennya dalam memberdayakan kelompok usaha perempuan, khususnya melalui Kelompok Obi Jaya Mandiri di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

    Penghargaan ini  diserahkan langsung oleh Commercial Director Tribun Network H. Tjiptyantoro dan diterima oleh Latif Supriadi Head of External Relations Harita Nickel dalam perhelatan Mata Lokal Fest 2025 yang diselenggarakan pada Kamis (08/05/2025). Dalam sambutannya, Latif menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi dari Mata Lokal Award. 

    “Tahun lalu, kami juga menerima penghargaan yang sama. Ini menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus berkembang. Saat ini, kami sedang menjalani proses audit sertifikasi yang sangat ketat dan kami membuktikan bahwa perusahaan kami siap dan mampu memenuhi standar tersebut,” ujar Latif usai menerima penghargaan. 

    Penghargaan Mata Lokal Award 2025 ini diberikan untuk mengapresiasi peran perusahaan dalam menciptakan kemitraan berkelanjutan bersama pelaku usaha perempuan yang berdampak sosial dan ekonomi.

    Latif menambahkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan bukan hanya aspek tanggung jawab sosial, tetapi juga strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan masyarakat di sekitar perusahaan.

    “Penghargaan ini kami persembahkan untuk para perempuan di Pulau Obi—yang awalnya hanya berjumlah tiga orang, dan kini telah berkembang menjadi 45 orang. Mereka merasakan langsung manfaatnya, tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga mereka,” ujar Latif.

    Latif menegaskan bahwa Harita Nickel sebagai perusahaan di bidang pertambangan dan pengolahan nikel berkomitmen untuk mengembangkan program Obi Jaya Mandiri sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Harita Nickel mendampingi dan membina Kelompok Obi Jaya Mandiri, sebuah kelompok usaha perempuan yang aktif dalam bidang produksi makanan olahan lokal dan pertanian rumah tangga. 

    “Kami selalu bersemangat dan berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini ke depan,” ujar Latif

    Kelompok ini menjadi contoh nyata bagaimana perempuan di wilayah terpencil dapat berdaya secara ekonomi dan sosial dengan dukungan pelatihan, infrastruktur, dan akses pemasaran yang memadai.

    Kelompok Obi Jaya Mandiri, yang kini dipimpin oleh Mama Cahya, sukses mengembangkan produk unggulan berupa keripik pisang bernama Horiwo, yang berarti “mari berkumpul” dalam bahasa lokal. Berkat rasa khas dan kemasan menarik, produk ini diminati pasar dan mendongkrak omzet hingga Rp500 juta per tahun. 

    Selain keripik pisang, kelompok ini juga memproduksi abon ikan dan minyak kelapa tradisional yang kini dipasarkan hingga luar Maluku Utara, berkat pendampingan berkelanjutan dan dukungan dari perusahaan.

    Dengan memanfaatkan potensi lokal dan keterampilan anggota kelompok yang seluruhnya perempuan, Harita Nickel turut memberikan pelatihan berkelanjutan dalam hal pengolahan makanan, manajemen usaha kecil, serta literasi keuangan. Hasilnya, kelompok ini mampu menciptakan pendapatan tetap bagi para anggotanya, yang berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga dan komunitas.

    Selain itu, Harita Nickel juga memberikan fasilitas seperti ruang produksi, peralatan pengolahan, serta pendampingan dari tenaga ahli untuk memastikan standar mutu produk. Strategi keberlanjutan yang diterapkan mencakup monitoring berkala, evaluasi dampak sosial, serta penguatan kelembagaan kelompok usaha perempuan agar mampu tumbuh mandiri.

    Penghargaan yang diterima Harita Nickel menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan, jika disinergikan dengan pendekatan berbasis komunitas dan keberlanjutan, mampu menjadi solusi konkret dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah terpencil Indonesia.

    Adapun panel juri dalam ajang Mata Lokal Award 2025 terdiri dari nama-nama kredibel di bidang pembangunan berkelanjutan dan komunikasi sosial, seperti Dian Gemiano (CMO of KG Media), Rika Anggraini (Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI), Lembu Wiworo Jati (Executive Creative Director di Future Creative Network-Finch), dan Defri Dwipaputra (Executive Creative Director of Dentsu Creative).

    Sebagai informasi, Mata Lokal Fest merupakan inisiatif tahunan dari Tribun Network yang menghimpun berbagai institusi, organisasi, LSM, perusahaan, mahasiswa, hingga individu yang telah memberikan dampak positif dalam mewujudkan SDGs di tingkat lokal maupun nasional.

    Tahun ini, Mata Lokal Fest 2025  yang mengusung tema “Cutting Edge for Local Sustainability” menghadirkan berbagai rangkaian acara, seperti Summit yang menjadi forum dialog para pemangku kepentingan, Breakout Session untuk diskusi tematik terkait lokalisasi SDGs, serta Mata Lokal Award sebagai puncak apresiasi terhadap inovasi-inovasi berdampak tinggi.

  • Cek Progres Proyek KPBU Pelabuhan Anggrek yang Telan Anggaran Rp1,4 Triliun

    Cek Progres Proyek KPBU Pelabuhan Anggrek yang Telan Anggaran Rp1,4 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) atau HK mengungkap progres konstruksi proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek di Gorontalo mencapai 65%.

    Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan bahwa proyek tersebut memiliki nilai investasi mencapai Rp1,4 triliun. Di mana, Pelabuhan Anggrek itu merupakan pelabuhan transhipment pertama di Indonesia Timur yang digarap dengan pola kerja sama pemerintah dan swasta. 

    Secara lebih terperinci, Adjib menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Anggrek yang digarap Hutama Karya terbagi menjadi dua area utama, dengan progres pekerjaan sisi laut telah mencapai 85% sementara sisi darat masih sekitar 30%.

    “Untuk sisi laut, pekerjaan utama yang telah diselesaikan mencakup pembangunan struktur dermaga, trestle (jalan akses), serta pekerjaan pemancangan dan proteksi pantai,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (9/5/2025).

    Dengan capaian tersebut, Adjib mengaku optimistis dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sisi laut pada akhir bulan Agustus 2025.

    Meski berkomitmen merampungkan proyek sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan, Adjib menyebut pengerjaan sisi darat proyek memang disebut masih menghadapi sejumlah tantangan pembebasan lahan.

    Sebagai informasi, Pelabuhan Anggrek didesain untuk dapat menampung hingga tiga kapal besar secara bersamaan, area penampungan kontainer seluas 19.000 meter persegi, depo empty seluas 9.700 meter persegi, area pergudangan, perkantoran, dan area pengelolaan limbah. 

    Secara keseluruhan, Pelabuhan Anggrek dirancang dalam area pengembangan seluas 4,8 hektar dari total luas 9,3 hektare sesuai Rencana Induk Pelabuhan.

    Nantinya, Pelabuhan Anggrek akan berfungsi sebagai pelabuhan transhipment atau pelabuhan alih muat yang berperan dalam memfasilitasi perpindahan barang, khususnya peti kemas, dari kapal besar ke kapal-kapal feeder untuk didistribusikan ke pelabuhan-pelabuhan pengumpul lainnya di Kawasan Timur Indonesia. 

    Pelabuhan ini akan terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Makassar, Bitung, Ternate, Sorong, serta pelabuhan besar di Indonesia bagian barat.

    “Pengembangan Pelabuhan Anggrek akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo dan kawasan sekitarnya. Dengan kapasitas sekitar 30.000 sd 35.000 TEUs per tahun, biaya logistik diperkirakan dapat turun hingga 15-25% dibandingkan sebelumnya,” tambahnya.

    Selain itu, pengembangan Pelabuhan Anggrek juga diyakini bakal meningkatkan daya saing  komoditas lokal seperti jagung, ikan, dan hasil perkebunan serta menciptakan sekitar 500 hingga 700 lapangan kerja baru.

  • Viral Oknum Polantas Tampar dan Tendang Pengendara di Tengah Jalan, Warga Murka

    Viral Oknum Polantas Tampar dan Tendang Pengendara di Tengah Jalan, Warga Murka

    GELORA.CO – Kekerasan aparat kembali mencoreng institusi Polri. Sebuah video viral menunjukkan aksi brutal oknum polisi lalu lintas yang menampar dan menendang seorang pengendara motor di Lelilef–Gemaf, Halmahera Tengah.

    Rekaman singkat itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Andi Cab dan di viralkan melalui kiriman WhatsApp. Dalam video, seorang polisi mencabut paksa kunci motor pengendara, lalu tiba-tiba datang polisi lain yang langsung menendang dan menampar pria tersebut di depan umum.

    Aksi kekerasan ini memicu gelombang amarah netizen. Warganet mengecam keras tindakan tak manusiawi tersebut. “Polisi itu pengayom, bukan preman berseragam,” tulis salah satu komentar. Beberapa warga bahkan menuntut proses hukum tegas bagi pelaku.

    Netizen Canox Tdre bahkan menandai Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji, dan menyebut tindakan itu sebagai tindak pidana yang menciptakan rasa tidak aman bagi masyarakat.

    Kapolres Halmahera Tengah, saat dikonfirmasi, mengakui kesalahan anggotanya. “Yaa, seharusnya tidak seperti itu, tetap humanis,” ujarnya singkat.

    Kasat Lantas Polres Halteng, Iptu Masqun SH, M.Si berdalih bahwa pengendara melaju kencang tanpa helm dan plat nomor, serta nyaris menabrak petugas dan warga. Namun ia mengakui tindakan anggotanya berlebihan dan saat ini sedang diperiksa.

    “Tetap, tindakan itu salah. Apalagi direkam dan diviralkan. Anggota sedang diperiksa,” tegasnya.

    Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi institusi Polri. Masyarakat menuntut tindakan tegas, bukan sekadar klarifikasi, demi menjaga kepercayaan publik. 

  • 8 Batu Akik Paling Langka dan Mahal, Dibeli Puluhan Juta Rupiah!

    8 Batu Akik Paling Langka dan Mahal, Dibeli Puluhan Juta Rupiah!

    JABAR EKSPRES – Batu akik paling langka dan mahal ini bisa banget menjadi salah satu koleksi untuk kalian yang menyukai benda yang satu ini, ditawarkan dan dibeli dengan harga yang cukup fantastis dan juga selangit.

    Pasalnya, batu akik bukan sekadar perhiasan, tapi juga aset investasi bernilai tinggi. Di tahun 2025, ada beberapa jenis batu akik yang dinilai paling langka dan mahal di pasaran, baik di Indonesia maupun dunia. Yuk, simak daftar lengkapnya di bawah ini!

    1. Bacan Doko – Si Batu Hidup dari Maluku Utara

    Bacan Doko asal Maluku Utara masih menjadi primadona di kalangan kolektor batu akik. Batu ini dikenal dengan warnanya yang hijau kebiruan dan kemampuannya untuk mengkristal seiring waktu. Semakin lama dipakai, Bacan Doko akan semakin bening dan kristalnya semakin tampak jelas.

    Bacan Doko tidak hanya digemari karena warnanya yang mempesona, tetapi juga karena kelangkaannya. Harga Bacan Doko berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 1 miliar, tergantung ukuran, kejernihan, dan motifnya. Tak heran jika batu ini sering disebut sebagai “batu hidup” yang semakin mahal seiring waktu.

     

    BACA JUGA : 6 Batu Akik Warna Hitam dengan Pesona Elegan yang Memikat Kolektor

    BACA JUGA: 3 Jenis Batu Bacan yang Paling Dicari Kolektor, Si Batu Akik Hidup yang Makin Mahal Seiring Waktu

    2. Kalimaya Black Opal – Permata Langka dari Banten

    Kalimaya Black Opal atau Opal Hitam asal Banten dikenal dengan kilauan warna-warni yang menakjubkan. Batu ini tergolong sangat langka dan dihargai tinggi di pasaran. Harga Kalimaya Black Opal bisa mencapai Rp 100 juta hingga Rp 500 juta per butir, tergantung kualitas dan motifnya.

    Keindahan Kalimaya terletak pada efek opalescence yang memancarkan warna-warni cerah ketika terkena cahaya. Kolektor batu mulia rela merogoh kocek dalam demi mendapatkan Kalimaya Black Opal asli Banten yang masih dalam kondisi orisinal.

    3. Zamrud Colombia – Hijau Memesona dari Amerika Latin

    Colombian Emerald sudah lama dikenal sebagai batu mulia dengan warna hijau yang memukau. Zamrud ini sangat dihargai di dunia internasional karena kejernihan dan intensitas warnanya yang khas.

  • Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

    Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI Megapolitan 8 Mei 2025

    Gubernur Maluku Utara Temui Rano Karno di Balai Kota, Bahas Soal Aplikasi JAKI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Maluku Utara
    Sherly Tjoanda
    mendatangi Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Sherly tiba sekitar pukul 14.22 WIB menggunakan kendaraan Lexus LM350h Sonic Titanium.
    Ia mengenakan kemeja batik lengan panjang dibalut blues hitam.
    Setibanya di Balai Kota, Sherly disambut oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati.
    Selanjutnya ia menuju ke ruangan Wakil Gubernur Jakarta,
    Rano Karno
    , tanpa memberikan banyak pernyataan kepada awak media.
    Sherly hanya tersenyum ketika ditanya terkait tujuan kedatangannya. Namun, ia sempat menyebutkan bahwa kedatangannya untuk membahas aplikasi Jakarta Kini (
    JAKI
    ).
    “Dengan Pak Wagub, kita mau melihat JAKI,” ucap Sherly, Kamis.
    Belum ada informasi lebih lanjut mengenai agenda lain dalam pertemuan tersebut.
    “Belum tahu apalagi,” lanjutnya.
    JAKI sendiri merupakan super-app yang dikembangkan oleh Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC).
    Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur penting, di antaranya pelaporan warga (JakLapor), antrean fasilitas kesehatan, informasi transportasi publik, layanan pajak, ambulans darurat, pantauan banjir, kualitas udara, hingga lokasi WiFi gratis.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung sebelumnya gencar menawarkan aplikasi JAKI kepada sejumlah pejabat daerah.
    Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni, Gubernur Lampung Rahmat Mirzanj Djausal, dan Bupati Karawang Aep Syaepuloh juga telah diperkenalkan pada aplikasi tersebut sebagai upaya memperluas implementasi layanan digital berbasis kota pintar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Jakarta dan Wilayah RI Lain Hujan Deras Walau Panas Mendidih

    Alasan Jakarta dan Wilayah RI Lain Hujan Deras Walau Panas Mendidih

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa hari ini, masyarakat merasakan cuaca yang cukup panas. Selain itu hujan deras terus melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

    Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan 21% Zona Musim atau ZOM telah masuk ke awal musim kemarau pada bulan ini. Hujan terus turun di beberapa wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Papua Selatan.

    Suhu maksimum masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius. Namun banyak masyarakat yang memang sudah merasakan cuaca panas.

    “Kelembaban udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat,” tertulis dalam laporan BMKG di laman resminya.

    Meski cuaca panas, hujan masih akan turun di beberapa wilayah. Misalnya untuk intensitas lebat berada di wilayah Riau, Sumatra Utara, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung.

    Sementara untuk hujan dengan intensitas sedang berada di sebagian Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    BMKG mengingatkan beberapa hal kepada masyarakat terkait cuaca yang beragam. Salah satunya untuk menjaga kesehatan dan terus terhidrasi.

    Masyarakat juga diminta menghindari paparan sinar Matahari langsung dalam waktu lama. Khususnya pada siang hingga sore hari.

    “Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi Matahari yang tinggi di siang hari, serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat di siang menjelang malam hari,” kata BMKG.

    Sementara untuk prospek cuaca 5-8 Mei 2025, BMKG mencatat masih didominasi cuaca cerah hingga hujan ringan. Sejumlah wilayah yang diperkirakan akan mengalami angin kencang yaitu Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

    (dem/dem)

  • BMKG prakirakan cuaca di kota besar Indonesia umumnya diguyur hujan

    BMKG prakirakan cuaca di kota besar Indonesia umumnya diguyur hujan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca di kota besar Indonesia umumnya diguyur hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di kota-kota besar di Indonesia pada Kamis, umumnya berpotensi diguyur hujan.

    “Di Pulau Jawa, hujan ringan hingga sedang berpotensi di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sementara Serang berawan tebal,” kata Prakirawan BMKG Aulia Siti Syahdian dalam siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Kamis.

    Adapun di wilayah Sumatera, kata dia, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, dan Palembang. Sementara Aceh, Padang, dan Bandar Lampung diprakirakan berawan.

    “Denpasar dan Mataram diprediksi hujan petir dan hujan ringan. Sementara Kupang berpotensi berawan,” kata dia.

    Selanjutnya, lanjut dia, di wilayah Kalimantan yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai kilat yakni Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin. Adapun Pontianak dan Samarinda diprakirakan hujan ringan. Berpindah ke wilayah Sulawesi, lanjutnya, Mamuju, Palu, Makassar, Gorontalo, dan Kendari, diprakirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Sementara Manado berpotensi hujan lebat disertai petir.

    Di wilayah Indonesia Timur, kata Aulia, pada umumnya berpotensi hujan ringan hingga sedang seperti di Ternate, Ambon, Manokwari, Sorong, Nabire, dan Jayapura. Adapun Jayawijaya dan Merauke diprakirakan hujan disertai petir.

    “Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbaharui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG,” kata  Aulia Siti Syahdian.

    Sumber : Antara

  • Eramet: Peluang kerja sama dengan Danantara perkuat sektor baterai EV

    Eramet: Peluang kerja sama dengan Danantara perkuat sektor baterai EV

    Eramet saat ini tengah berdiskusi dengan Danantara, lembaga investasi milik pemerintah. Danantara, sejak didirikan beberapa bulan lalu, telah menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di rantai nilai mineral kritis di Indonesia,

    Jakarta (ANTARA) – Eramet Indonesia mengungkapkan kerja sama dengan Danantara berpotensi menjadi peluang strategis untuk mempererat hubungan antara Eropa dan Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (electric vehicle).

    Dalam pernyataan menjawab ANTARA dari Jakarta, Rabu, afiliasi perusahaan tambang dan metalurgi asal Prancis itu mengakui sedang melakukan diskusi dengan Danantara Indonesia, mengenai potensi kerja sama di bidang mineral kritis.

    “Eramet saat ini tengah berdiskusi dengan Danantara, lembaga investasi milik pemerintah. Danantara, sejak didirikan beberapa bulan lalu, telah menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di rantai nilai mineral kritis di Indonesia,” menurut Eramet dalam jawaban tertulisnya saat dikonfirmasi.

    Kerja sama dengan Danantara, menurut Eramet, berpotensi menjadi peluang strategis untuk memperkuat posisinya dalam sektor mineral kritis Indonesia.

    “Sekaligus mempererat hubungan antara Eropa dan Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik,” menurut Eramet.

    Disinggung lebih lanjut, Eramet belum merinci proyek perdana yang akan menjadi bagian kerja sama dengan Danantara, termasuk nilai investasi yang akan digulirkan.

    “Diskusi ini masih berada pada tahap awal dan terlalu dini untuk memberikan pernyataan lebih lanjut,” kata Eramet.

    Adapun pimpinan Eramet Group sebelumnya melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintah Indonesia untuk membicarakan kerja sama di sektor mineral kritis, terutama dalam pengembangan ekosistem nikel.

    Dalam pertemuan dengan CEO Eramet Group Christel Bories pada Maret lalu, Menteri Investasi yang juga CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan, perusahaan asal Prancis tersebut berencana melakukan eksplorasi wilayah baru di Sulawesi Selatan dan Papua, serta bakal melakukan pengembangan proyek responsible green electric vehicle (RGEV) yang nantinya akan melibatkan berbagai mitra strategis.

    Rosan mengatakan, kolaborasi antara pemerintah dan Eramet akan turut berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja dan pemajuan kualitas teknologi di Tanah Air.

    “Selain mempercepat pertumbuhan industri EV di Indonesia, kolaborasi ini juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan transfer teknologi,” ujar Rosan.

    Berdasarkan data di laman resmi Eramet, perusahaan tambang asal Prancis ini pada 2022 mendirikan anak perusahaan PT Eramet Indonesia Mining. Sebelum mendirikan Eramet Indonesia Mining pada 2022, Eramet pada 2006 berinvestasi dalam eksplorasi nikel di Halmahera, Maluku Utara, setelah mengakuisisi Strand Minerals.

    Grup tersebut melakukan studi pertambangan bijih nikel melalui PT Weda Bay Nickel (WBN). Pada 2020, WBN memulai operasi pertambangan.

    Pada 2022, Eramet dan perusahaan kimia terkemuka asal Jerman, BASF, pernah merencanakan pembangunan pabrik hidrometalurgi di Halmahera, yang disebut Sonic Bay.

    Proyek ini dirancang untuk memproses nikel dan kobalt yang merupakan bahan penting untuk baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik. Namun Eramet dan BASF mundur dari rencana investasi tersebut.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025