Sewa Baju Adat Laris di Semarang Jelang 17 Agustus, Permintaan Naik hingga 30 Persen
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, permintaan penyewaan kostum adat di Kota Semarang mengalami lonjakan signifikan.
Di Saraswati Collection, salah satu tempat penyewaan kostum yang terletak di Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, pakaian adat dari Bali, Papua, dan Kalimantan menjadi yang paling diminati.
Imam Sahri (43), asisten pemilik Saraswati Collection, mencatat bahwa permintaan sewa kostum meningkat sebesar 30 persen dibandingkan tahun lalu.
“Peningkatan pesanan mulai terasa sejak awal Agustus, dengan puncaknya terjadi pada H-10 hingga menjelang 17 Agustus,” ungkap Ari, sapaan akrabnya, saat diwawancarai di tokonya pada Jumat (15/8/2025).
Menurut Ari, mayoritas penyewa berasal dari instansi, sekolah, dan RT kampung.
Untuk anak-anak, kostum adat Bali, Papua, dan Kalimantan selalu menjadi favorit.
Hingga saat ini, lebih dari 30 paket kostum telah dipesan untuk berbagai kegiatan, termasuk karnaval sekolah, kantor, dan desa.
Tarif sewa kostum selama tiga hari berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 200.000 untuk anak-anak, dan Rp 200.000 hingga Rp 500.000 untuk dewasa.
Saraswati Collection menyediakan ribuan kostum dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan beberapa kostum dipesan langsung dari daerah asal, seperti kostum “rumput Papua” yang terbuat dari bahan alami khas Papua.
Selain kostum adat, mereka juga menawarkan busana tari, kostum karakter, cosplay, serta perlengkapan karnaval seperti topeng dan aksesori kepala.
Ari berharap tren kenaikan penyewa di tahun ini menjadi sinyal positif bagi usaha yang telah dirintis sejak 1984. “Pandemi adalah masa terberat. Pemasukan berhenti total, dan kami sempat beralih sementara menjual nasi jinggo khas Bali untuk bertahan,” ungkapnya, mengingat kembali masa sulit saat peringatan HUT dilakukan secara daring.
Kini, usaha tersebut telah bangkit, dengan produksi kostum baru dilakukan secara rutin untuk memastikan stok selalu tersedia.
Sebagian besar kostum diproduksi oleh penjahit internal.
Selain melayani penyewaan langsung di toko, Saraswati Collection juga menerima pesanan secara daring, menjangkau wilayah Semarang dan luar kota, bahkan hingga Jakarta.
“Pernah ada acara tari kreasi di Jakarta yang menyewa kostum dari sini. Prosesnya mudah, cukup pilih kostum lewat foto, lalu kami kirim,” tambah Ari.
Salah satu pelanggan, Sari Isyana (42), yang tinggal di Manyaran, mengungkapkan bahwa ia telah menyewa kostum di Saraswati Collection selama enam tahun.
“Dulu anak masih TK, sekarang sudah SMP. Hampir setiap 17 Agustus saya selalu ke sini karena pilihan kostumnya banyak,” kata Sari, yang menyewa kostum adat Ternate dan Batak untuk anak dan ponakannya pada 17 Agustus tahun ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: MALUKU UTARA
-
/data/photo/2025/08/15/689f4673e0947.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sewa Baju Adat Laris di Semarang Jelang 17 Agustus, Permintaan Naik hingga 30 Persen Regional 15 Agustus 2025
-

Di Balik Demo Warga Pati dan Seruan Mundur untuk Bupati
Jakarta –
Banyaknya jumlah peserta demo di depan kantor DPRD Pati, Jawa Tengah menggambarkan kemarahan warga atas kebijakan besaran iuran Pajak bumi dan Bangunan (PBB) yang dicanangkan oleh Bupati Sudewo beberapa waktu lalu.
Mengutip pantauan detikJateng pada Rabu pagi (13/8/2025), demo yang menuntut mundurnya Bupati Pati tersebut sempat ricuh. Massa terlihat melempar botol ke Kantor Bupati dan DPRD Pati.
Dalam orasinya, massa meminta Bupati untuk hadir menemui para pendemo. Namun karena tidak kunjung muncul, lemparan botol kembali terjadi disusul aksi panjat pagar Gedung DPRD.
Untuk meredam aksi ini, sebenarnya polisi sudah mengajak korlap aksi demo untuk koordinasi. Namun demikian, pihak kepolisian mengungkapkan jika demo tersebut telah disusupi oleh pihak-pihak lain.
Suasana semakin memanas tatkala tersebar isu jika Bupati Sudewo hari ini akan bertolak ke Tanah Suci untuk berumrah. Namun Kapolresta Pati Kombes Jaka Wahyudi mengatakan jika Bupati siap untuk menemui para pendemo jika situasinya sudah dianggap kondusif.
“Apabila situasi kondusif Pak Bupati Pati siap menemui massa. Wacana pergi umrah tidak benar. Barusan tadi kita temui kami bujuk agar bisa menemui aksi massa aliansi Masyarakat Pati Bersatu,” kata Kombes Jaka.
“Poin pertama semua pihak harus menahan diri demi menghindarkan potensi konflik horizontal. Kedua, menyerukan kepada peserta aksi 13 Agustus 2025 untuk bersikap santun, tidak anarkis, dan mengedepankan akhlakul karimah dalam menyampaikan aspirasi,” kata Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim dalam keterangan tertulis diterima wartawan, dilansir detikJateng, Senin (11/8/2025).
Sebelumnya, Bupati Pati, Sadewo meneken kebijakan kenaikan PBB setinggi 250 persen. Akibatnya, gelombang protes muncul dari akar rumput. Meski kebijakan tersebut sudah dibatalkan, tetap saja masyarakat Pati meminta Sadewo untuk mundur dari jabatannya.
“Meskipun besaran PBB menjadi kewenangan kepala daerah untuk menetapkan, menurut saya besaran kenaikan tersebut tidak wajar dan sangat tinggi. Kenaikan tersebut harus dievaluasi. Apalagi ketika besaran tersebut dikenakan untuk kepemilikan pribadi,” kata Irawan kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Bagaimana situasi terkini aksi demonstrasi di Pati? detikSore secara khusus akan mengulasnya.
Beralih ke wilayah timur Indonesia, detikSore akan membahas kasus kematian Karya Listianty Pertiwi alias Tiwi (30) yang dibunuh rekan kerjanya, Aditya Hanafi (27) di Halmahera Timur beberapa waktu lalu.
Diketahui, Tiwi yang bekerja sebagai pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Haltim tersebut dibunuh di di rumah dinas korban di Desa Soagimalaha, Kecamatan Kota Maba, Halmahera Timur, Jumat (18/7) dini hari.
Pelaku diketahui juga melakukan pelecehan seksual sebelum membunuh Tiwi. Apa motif pembunuhan terhadap Tiwi? Apa saja fakta-fakta yang sudah terkumpul dari peristiwa ini? Ikuti laporan Jurnalis detikSulsel selengkapnya.
Jelang petang nanti detikSore akan kembali membuka kelas investasi. Seperti yang tengah ramai belakangan, hari ini kelas pekerja tengah menghitung berapa dana pensiun yang perlu dipersiapkan untuk hari tua nanti.
Meski sudah dipersiapkan, banyak faktor yang membuat dana pensiun lebih cepat menyusut. Lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan dana pensiun? Apa strategi menjaga agar dana pensiun lebih awet? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(vys/vys)
-
/data/photo/2025/08/13/689bee0875b2f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perjuangan Adnan Lolo Mendidik Anak TKI di Perbatasan, Jemput Bola ke Malaysia hingga Sediakan Asrama Gratis Regional 13 Agustus 2025
Perjuangan Adnan Lolo Mendidik Anak TKI di Perbatasan, Jemput Bola ke Malaysia hingga Sediakan Asrama Gratis
Tim Redaksi
NUNUKAN, KOMPAS.com –
Deru mesin sepeda motor memecah keheningan di antara hamparan perkebunan kelapa sawit yang membentang tak berujung.
Di atas motor itu, sepasang suami-istri, Adnan Lolo dan istrinya, menyusuri jalanan tanah yang memisahkan Indonesia dan Malaysia di Pulau Sebatik. Ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah misi perburuan harapan. Misi mencari anak-anak TKI yang mau bersekolah.
Fakta unik inilah yang ditemukan relawan Jagat Literasi Kompas.com saat menggelar ekspedisi Kata ke Nyata di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqon, Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, pada Rabu (13/8/2025).
Adnan, sang Kepala Sekolah, harus “menjemput bola” dengan cara yang tak terbayangkan.
Ia dan istrinya masuk jauh ke wilayah Malaysia, mendatangi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di mes-mes perkebunan, dan dengan sabar merayu mereka agar menyekolahkan anak-anaknya di MI Darul Furqon.
Dia pun menjamin ketersediaan seragam sekolah hingga asrama untuk anak-anak.
“Kita ini susah dapat murid, kalau tidak dijaga, bisa kosong ini sekolah,” ujar Adnan Lolo dengan nada suara yang menyiratkan kekhawatiran tulus.
Meski mengaku kembang kempis memikirkan operasional madrasah yang dipimpinnya, Adnan Lolo tetap berusaha menjaga muridnya.
Namun, ada satu hal yang membuatnya lebih khawatir: jika anak-anak didiknya berhenti sekolah. Di wilayah perbatasan, menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan adalah sebuah tantangan mahaberat.
Karena itu, ia mengambil langkah berani. Untuk menjaga murid-muridnya, terutama yang berasal dari lokasi jauh di Malaysia, Adnan menyediakan asrama gratis.
Sebuah keputusan yang terdengar mustahil di tengah kesulitan finansial yang ia hadapi.
“Sebenarnya kita sudah kesulitan memikirkan operasional madrasah. Tapi akan lebih susah kalau murid kita tak sekolah,” tegasnya. Prinsip inilah yang menjadi bahan bakarnya.
Asrama itu hidup dari sebuah gotong royong yang mengharukan. Meski gratis, para orang tua murid diminta membantu sekadarnya.
Bukan dengan uang, melainkan dengan apa yang mereka punya. Mereka mengirimkan tempe, tahu, beberapa ekor ayam, dan telur untuk lauk pauk anak-anak mereka.
“Ada 20 anak Malaysia yang kita tampung di asrama. Mulai kelas 1 hingga kelas 6. Alhamdulillah ada saja rejeki untuk mereka,” tutur Adnan dengan senyum bersahaja.
Hingga saat ini, belum ada bantuan operasional khusus yang diterima untuk anak-anak asrama.
Adnan hanya berharap, suara dari tapal batas ini bisa terdengar lebih jauh. Bahwa di beranda negeri, tugas seorang guru bukan hanya mengajar di kelas. Mereka juga harus menjadi pejuang yang mencari, mempertahankan, dan merawat asa murid-muridnya agar tak padam.
Program Dari Kata ke Nyata Kompas.com hadir melalui inisiatif Jagat Literasi untuk merayakan HUT ke-30 Kompas.com.
Relawan mengajarkan literasi media dan literasi baca di 20 sekolah yang tersebar di Banten, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan DKI Jakarta.
Selain mengajar, mereka menyalurkan donasi buku anak dengan target 10.000 eksemplar agar siswa di berbagai daerah bisa mendapatkan bacaan yang layak.
Program ini mendapat dukungan dari Riady Foundation, Paragon, dan Gramedia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2762787/original/066931000_1553692912-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




