provinsi: MALUKU UTARA

  • Wamenkop sebut KDKMP di Malut buka jalan modal triliunan

    Wamenkop sebut KDKMP di Malut buka jalan modal triliunan

    Ternate (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menyebut bulan Oktober 2025 ini menjadi momentum Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP), termasuk di Maluku Utara (Malut), membuka jalan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, karena menghadirkan modal triliunan.

    “Negara hadir untuk koperasi. Tapi modal ini hanya bisa dimanfaatkan dengan proposal bisnis yang matang, manajemen profesional, dan kemitraan produktif,” kata Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah, saat membuka Rapat Koordinasi Regional (Rakor) ke-6 Kemenkop di Ternate, Jumat.

    Oleh karena itu, kata Wamenkop, ini menjadi kabar baik bagi pelaku usaha rakyat. Mulai Oktober 2025, KDKMP resmi beroperasi dan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, sehingga pemerintah pun ikut menyiapkan akses modal kerja dan belanja modal dengan skema pembiayaan yang lebih mudah lewat perbankan maupun lembaga nonbank.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Maluku Utara, Hi. Sarbin Sehe, dalam kesempatan itu menekankan bahwa KDKMP adalah jawaban atas kebutuhan riil masyarakat desa.

    “Dengan digitalisasi, akses pembiayaan, dan pendampingan yang kuat, koperasi akan benar-benar menjadi rumah ekonomi rakyat dan penggerak kesejahteraan desa,” tegasnya.

    Sebagai penguat, pemerintah menyiapkan 1.100 lebih Project Management Officer (PMO) dan 8.000 Business Assistant (BA) di seluruh Indonesia, yang akan mendampingi ribuan koperasi agar siap bersaing dan tumbuh berkelanjutan.

    Rakor ini mempertemukan tiga provinsi Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara, untuk menyamakan strategi, memetakan kebutuhan, sekaligus mempercepat lahirnya koperasi modern yang berdaya saing.

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DPR Temukan Beras Rusak, Bos Bulog: Kami Cuci Ulang

    DPR Temukan Beras Rusak, Bos Bulog: Kami Cuci Ulang

    Jakarta

    Direktur Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menanggapi terkait temuan 1.200 ton beras tidak layak konsumsi. Temuan itu merupakan hasil inspeksi mendadak (sidak) Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Maluku Utara.

    Rizal mengatakan telah menggunakan prosedur-prosedur yang sudah ditetapkan dalam perawatan beras di gudang. Menurutnya, pemeliharaan beras sudah dilakukan secara lengkap, mulai dari triwulan, bulanan, mingguan, bahkan harian. Selain it, pihaknya juga mengecek secara acak terhadap kualitas beras-beras tersebut.

    “Sehingga diharapkan dari langkah-langkah kami yang bertingkat, bertahap, dan berlanjut ini bisa menyajikan beras-beras yang layak dan betul-betul sehat dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Rizal saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

    Saat ini, pihaknya melakukan pendalaman terhadap kondisi beras rusak di gudang. Ia pun memastikan beras yang rusak akan melalui tahap reprocessing.

    “Intinya kami akan melaksanakan reprocessing. Reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang,” jelas Rizal.

    Usai melalui tahap tersebut, Rizal menyebut pihaknya akan melakukan uji laboratorium ulang untuk mengecek kelayakannya. Apabila memenuhi standar, dapat dikonsumsi masyarakat. Jika tidak, dapat digunakan untuk pakan ternak.

    “Kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat. Kalau yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak,” imbuhnya.

    Namun, ia belum bisa memastikan jumlah pasti beras yang rusak, termasuk wilayah yang mengalami beras rusak.

    “Yang namanya, mohon maaf. Kita membeli arah beras kan banyak ya. Kita aja kalau punya anak lebih dari 2-3 kan pasti anak-anaknya. Ada yang bandel, ada yang pintar, ada yang gini kan, macam-macam,” terangnya.

    Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Maluku Utara. Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) di daerah, sekaligus menindaklanjuti laporan masyarakat terkait penurunan kualitas beras bantuan.

    Dalam sidak tersebut, Tim Komisi IV menemukan sekitar 1.200 ton beras yang tersimpan sejak Mei 2024. Berdasarkan pengecekan visual, sebagian beras impor yang disimpan lebih dari satu tahun masih terjaga kualitasnya. Namun, beras lokal terlihat berubah warna menjadi abu-abu dan dinilai menurun kualitasnya.

    (rea/rrd)

  • Jaksel-Jaktim Siaga Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Cek Peringatan BMKG

    Jaksel-Jaktim Siaga Hujan Sangat Lebat Hari Ini, Cek Peringatan BMKG

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama beberapa hari terakhir, wilayah Jakarta diguyur hujan dengan intensitas lebat-sangat lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan terkait peralihan musim alias pancaroba, dari kemarau menuju hujan.

    Kondisi ini ditandai dengan hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada skala lokal yang umumnya terjadi saat siang menjelang sore hingga malam. Adapun pagi hingga siang hari akan didahului udara hangat dan terik.

    Pada hari ini, Kamis (2/10/2025), BMKG kembali memberikan peringatan dini hujan di sejumlah wilayah. Salah satunya Jakarta yang mendapat peringatan dini ‘Siaga’ terjadi hujan lebat-sangat lebat, khususnya di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

    Selengkapnya, berikut peringatan dini hujan dalam 3 periode ke depan, 2-4 Oktober 2025:

    2 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau. Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua Tengah, Papua.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Jakarta, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Jabar.

    3 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sulbar.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT.

    4 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Jakarta Diguyur Hujan Lebat-Angin Kencang, Ini Jadwalnya

    Waspada Jakarta Diguyur Hujan Lebat-Angin Kencang, Ini Jadwalnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Jakarta diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebat-sangat lebat, bahkan disertai angin kencang pada periode 30 September hingga 2 Oktober 2025.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejumlah wilayah Indonesia memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada akhir September hingga Oktober 2025.

    Pacaroba ditandai dengan peningkatan curah hujan secara signifikan, umumnya terjadi pada sore hingga malam hari. Pola ini didahului dengan udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

    “Pemanasan permukaan memicu terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) yang menimbulkan hujan lokal tidak merata, berdurasi singkat, dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir, angin kencang, bahkan hujan es,” tulis akun Instagram PPID BMKG, dikutip Rabu (1/10/2025).

    Ada juga faktor dinamika atmosfer global, regional, dan lokal, yang memengaruhi cuaca Indonesia dalam sepekan ke depan.

    “Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsong, yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi,” BMKG memperingatkan.

    Lebih perinci, berikut peringatan dini BMKG terkait cuaca di Indonesia sepekan ke depan:

    30 September-2 Oktober 2025

    Potensi Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Potensi Hujan Lebat-Sangat Lebat: Banten, Jakarta, Jateng, Yogyakarta, Jatim.

    Potensi Angin Kencang: Jakarta, NTT.

    3-6 Oktober 2025

    Potensi Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Potensi Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumbar, Papua Tengah, Papua Pegunungan.

    BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap perubahan cuaca yang sangat cepat dan signifikan, khususnya pada skala harian. Selain itu, perlu diwaspadai pula kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

    “Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama banjir yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” tulis PPID BMKG.

    Lebih lanjut, masyarakat perlu mengenali potensi bencana di lingkungan sekitar dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana. Khusus daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir, agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kapal Pesiar Scenic Elipse II Bersandar di Ternate, 200 Wisatawan Eropa Jelajah Jejak Sejarah Maluku Utara

    Kapal Pesiar Scenic Elipse II Bersandar di Ternate, 200 Wisatawan Eropa Jelajah Jejak Sejarah Maluku Utara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kapal pesiar Scenic Elipse II asal Bahama bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Kota Ternate, Selasa (30/9).

    Kapal mewah itu membawa ratusan wisatawan mancanegara asal Eropa untuk mengunjungi sejumlah destinasi bersejarah di Bumi Rempah tersebut.

    Pemilik Agen Travel North Maluku Tour & Travel, Fatmawati Hoda, mengatakan para wisatawan mengunjungi Ternate dengan durasi empat jam.

    “Dengan durasi waktu yang singkat ini, kita hanya memberikan beberapa tempat wisata saja yaitu Kedaton Kesultanan Ternate, Benteng Toluko, dan Batu Angus,” ungkap Fatmawati.

    Setibanya di Kedaton mereka disambut dengan tradisi Joko Kaha di halaman depan Kedaton Kesultanan Ternate. Tradisi Joko Kaha merupakan tanda penghormatan kepada setiap tamu atau pejabat yang baru menginjakan kaki Maluku Utara.

    Usai penyambutan tradisi Joko Kaha, para turis dari berbagai negara ini kemudian berkumpul di pendopo utara kedaton. Di lokasi ini mereka kembali disambut dengan tarian Lala dan suguhan musik tradisional oleh sanggar setempat.

    Setelah melakukan Tour, dari Jam 13.00. sekitar jam 18.00 Wit Kapal Pesiar Scenic Elipse II akan bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani. Selasa, 30 September 2025. (Pram/Fajar)

  • Bos Bapanas Larang Bulog Edarkan Beras Busuk – Page 3

    Bos Bapanas Larang Bulog Edarkan Beras Busuk – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melarang dengan tegas Perum Bulog mengedarkan beras busuk. Pada saat yang sama dia mengingatkan perlunya perawatan stok lama beras agar bisa layak konsumsi.

    Hal ini merespons temuan Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto terkait 1.200 ton beras Bulog di Ternate, Maluku Utara. Sebagian beras disebut telah berubah warna menguning dan dinilai tidak layak konsumsi.

    “Kalau masih bisa di re-process, di re-process. Tapi kalau misalnya busuk yang pasti itu tidak boleh diedarkan ke masyarakat,” tegas Arief, ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

    Dia mengamini perlunya perawatan berkala dari stok beras di gudang Bulog mengingat ada sekitar 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelolanya. Jika ternyata penurunan kualitas beras terjadi di suatu wilayah tertentu, dia meminta otoritas terkait bertanggung jawab.

    “Kalau ada parsial seperti itu, kita mau minta tanggung jawab dari, satu, pinwil-nya, pimpinan wilayah, kedua, pimpinan cabang, yang ketiga adalah kepala gudangnya. Setiap hari masuk ke gudang, setiap hari masuk ke gudang, masa enggak tahu ada barang yang jelek?,” ujar dia.

    Arief mengaku rutin mengingatkan Bulog untuk menjaga kualitas beras. “Kita juga udah berulang-ulang (mengingatkan). Sekali lagi, kita juga harus dukung teman-teman di Bulog, karena tidak mudah kan juga mengurus 1.600 (gudang) beras dan ada yang di pelosok-pelosok,” tuturnya.

     

  • Mayoritas Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini

    Mayoritas Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi pada Minggu (28/9), mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Sastia Frista dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Minggu pagi, menyampaikan hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatera, yakni Padang, Sumatera Barat; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; dan Bandar Lampung, Lampung.

    “Kondisi serupa juga berpotensi mengguyur Jakarta; Bandung, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta; Gorontalo; Palu, Sulawesi Tengah; serta Makassar, Sulawesi Selatan,” ujar Sastia.

    Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang berpeluang terjadi di Medan, Sumatera Utara; Serang, Banten; Denpasar, Bali; dan Mamuju, Sulawesi Barat.

    BMKG juga memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah, seperti Jambi; Bengkulu; Palembang, Sumatera Selatan; Pontianak, Kalimantan Barat; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Selain itu, kondisi berawan dan berawan tebal diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Kupang, Nusa Tenggara Timur; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Manado, Sulawesi Utara; dan Kendari, Sulawesi Tenggara. Udara kabur berpotensi terjadi di Surabaya, Jawa Timur, serta Samarinda, Kalimantan Timur.

    Adapun wilayah Indonesia bagian timur, cerah berawan hingga berawan diprakirakan terjadi di Manokwari, Papua Barat; dan Jayapura, Papua. Sementara itu, hujan ringan berpotensi turun di Ternate, Maluku Utara; Ambon, Maluku; Nabire, Papua Tengah; dan Jayawijaya, Papua Pegunungan. Hujan sedang diprakirakan terjadi di Merauke, Papua Selatan.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG, situs web resmi www.bmkg.go.id, serta media sosial @infoBMKG.

    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” kata Sastia.

  • Video: Titiek Soeharto Geram Lihat Kualitas Beras Gudang Bulog Ternate

    Video: Titiek Soeharto Geram Lihat Kualitas Beras Gudang Bulog Ternate

    Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto tidak mampu menyimpan kegeramannya, saat melakukan inspeksi mendadak, ke gudang Bulog Tabahawa Maluku Utara, Selasa (24/09/2025) lalu. Dalam video yang diunggah akun Instagram resmi @dprri, tampak Titiek geram melihat kualitas dan warna beras-beras, yang menumpuk di gudang Bulog tersebut.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Jumat, 26/09/2025) berikut ini.

  • Kemendagri Dalami Sengketa 3 Pulau Maluku Utara yang Diklaim Raja Ampat – Page 3

    Kemendagri Dalami Sengketa 3 Pulau Maluku Utara yang Diklaim Raja Ampat – Page 3

    Menanggapi hal itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa pihaknya akan segera membawa persoalan ini ke tingkat pusat. Ia berencana melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, serta membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

    “Saya akan komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Daya, termasuk Bupati Raja Ampat dan Bupati Halmahera Tengah,” ujar Sherly di Ternate.

    Menurutnya, langkah itu penting untuk meredam eskalasi di masyarakat. Ia berharap warga dari kedua daerah dapat menahan diri agar persoalan ini tidak semakin meluas.

    “Kita tidak ingin gejolak ini semakin besar, sehingga meminta masyarakat dari kedua pihak untuk tetap tenang,” tegas Sherly.

     

  • Kemendagri dalami sengketa tiga pulau diklaim Raja Ampat

    Kemendagri dalami sengketa tiga pulau diklaim Raja Ampat

    “Saya terus terang belum dapat update atau laporan soal konflik tiga pulau ini. Tapi nanti kami akan dalami,”

    Ternate (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendalami sengketa tiga pulau di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara, yakni Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas yang saat ini diklaim masuk wilayah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

    “Saya terus terang belum dapat update atau laporan soal konflik tiga pulau ini. Tapi nanti kami akan dalami,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan dan Penganggaran APBD Perubahan 2025 dan APBD 2026 di Ternate, Kamis.

    Dia mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima laporan resmi terkait persoalan tersebut. Namun, ia memastikan Kemendagri akan segera menindaklanjuti.

    Sengketa ini memicu ketegangan di masyarakat. Warga Desa Umiyal, Kecamatan Pulau Gebe, Halmahera Tengah, melakukan aksi pembakaran lima rumah di Pulau Sain pada Sabtu (20/9/2025). Rumah-rumah tersebut diketahui merupakan fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

    Menanggapi hal itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan bahwa pihaknya akan segera membawa persoalan ini ke tingkat pusat. Ia berencana melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, serta membangun komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.

    “Saya akan komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Daya, termasuk Bupati Raja Ampat dan Bupati Halmahera Tengah,” ujar Sherly di Ternate.

    Menurutnya, langkah itu penting untuk meredam eskalasi di masyarakat. Ia berharap warga dari kedua daerah dapat menahan diri agar persoalan ini tidak semakin meluas.

    “Kita tidak ingin gejolak ini semakin besar, sehingga meminta masyarakat dari kedua pihak untuk tetap tenang,” tegas Sherly.

    Diketahui, Pulau Sain, Piyai, dan Kiyas terletak di wilayah perbatasan antara Provinsi Maluku Utara dengan Papua Barat Daya. Sengketa batas wilayah ini menjadi perhatian serius, mengingat potensi konflik sosial yang bisa terjadi di lapangan.

    Pewarta: Abdul Fatah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.