provinsi: MALUKU UTARA

  • Daftar Harga BBM Bahan Bakar Minyak Senin 3 Februari 2025, Cek Pertalite hingga Pertamax

    Daftar Harga BBM Bahan Bakar Minyak Senin 3 Februari 2025, Cek Pertalite hingga Pertamax

    Daftar Harga BBM Bahan Bakar Minyak Senin 3 Februari 2025, Cek Pertalite hingga Pertamax

    TRIBUNJATENG.COM- PT Pertamina kembali melakukan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM khususnya untuk BBM nonsubsidi.

    Diketahui kebijakan penyesuaian harga ini berlaku mulai tanggal 1 Februari 2025.

    Berdasarkan penyesuaian tersebut diketahui terdapat beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan diantaranya Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green (RON 95) Dexlite hingga Pertamina Dex.

    Terkait dengan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar tidak mengalami kenaikan, yakni Rp 10.000. 

    Begitu pula dengan harga Solar Subsidi yakni masih Rp 6.800 per liter.

    Dikutip dari Kompas.com melalui Fadjar Djoko Santoso selaku Vice President Corporate Communivation Pertamina mengungkapkan jika harga BBM setiap bulannya akan dilakukan update harga.

    “Setiap bulan harga BBM diupdate. Untuk penyesuaian harganya bisa dicek di laman resmi Pertamina,” ujar Djoko Santoso.

    Melalui laman resminya, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

    Kepmen tersebut merupakan perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Berikut Daftar Harga Bahan Bakar Minyak BBM Februari 2025:

    Update Harga BBM Terbaru Per 1 Februari 2025

    Aceh

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14.800
    Dexlite: Rp 14.600

    Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    Pertamax: Rp 11.800
    Pertalite: Rp 10.000
    Dexlite: Rp 13.400

    Sumatera Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sumatera Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Riau

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Kepulauan Riau

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Free Trade Zone (FTZ) Batam

    Pertamax Turbo: Rp 13.350
    Pertamax: Rp 12.300
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14.100
    Dexlite: Rp 13.900

    Jambi

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Bengkulu

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Sumatera Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Bangka Belitung

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Lampung

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    DKI Jakarta

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Banten

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Yogyakarta

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Jawa Timur

    Pertamax Turbo: 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Bali

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Nusa Tenggara Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 13.700
    Pertamax: Rp 12.900
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600

    Nusa Tenggara Timur

    Pertamax Turbo: Rp 14.000
    Pertamax Green: Rp 19.700
    Pertamax: Rp 12.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 14,800
    Dexlite: Rp 14.600
    Biosolar (Non Subsidi): Rp 14.500

    Kalimantan Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.650
    Pertamax: Rp 13.500
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.450
    Dexlite: Rp 15.250

    Kalimantan Timur

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Kalimantan Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Utara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Gorontalo

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Tengah

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Tenggara

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Selatan

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Sulawesi Barat

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Maluku

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Maluku Utara

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 13.900

    Papua

    Pertamax Turbo: Rp 14.350
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Barat

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Selatan

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950
    Papua Pegunungan
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950

    Papua Tengah

    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Dexlite: Rp 14.950
    Papua Barat Daya
    Pertamax: Rp 13.200
    Pertalite: 10.000
    Pertamina Dex: Rp 15.150
    Dexlite: Rp 14.950

    (*)

  • BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Warga Diminta Waspada

    BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi, Warga Diminta Waspada

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terkait potensi bencana hidrometeorologi akibat pengaruh bibit siklon tropis yang berpotensi menyebabkan gelombang tinggi, banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    “Aktivitas di area berlereng curam sebaiknya dihindari, dan tanda-tanda awal longsor seperti munculnya retakan tanah atau rembesan air harus diperhatikan dengan serius,” katanya, Minggu (2/2/2025).

    Selain itu, Guswanto mengingatkan agar sistem drainase diperiksa secara berkala untuk mengurangi risiko genangan dan banjir.

    BMKG juga mengingatkan nelayan dan operator transportasi laut untuk waspada terhadap gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5-4 meter yang diprediksi terjadi di beberapa perairan Indonesia, seperti Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.

    Selain itu, potensi terkait bencana hidrometeorologi sperti gelombang tinggi juga terjadi di Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT, Laut Sawu, Perairan Kupang-Pulau Rote, Laut Maluku, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

    Guswanto menambahkan, untuk sepekan ke depan, dimulai Minggu (2/2/2025) dan seterusnya, BMKG telah memetakan beberapa daerah yang berisiko mengalami hujan lebat hingga ekstrem.

    Daerah tersebut, yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jambi, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

    Guswanto menegaskan BMKG terus memantau perkembangan tiga bibit siklon yang dapat memperburuk kondisi cuaca.

    “Kami mengimbau seluruh pihak, baik masyarakat, pemerintah daerah, hingga instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Jangan sepelekan potensi dampak dari tiga bibit siklon ini. Waspada, siaga, dan selalu pantau informasi resmi BMKG,” tutupnya.

    Seluruh informasi terbaru mengenai cuaca dapat diakses melalui kanal resmi BMKG, termasuk media sosial dan aplikasi BMKG, terutama terkait bencana hidrometeorologi.

  • Keren! Kain Ecoprint Ini Hasil Karya Penyandang Disabilitas di Ternate

    Keren! Kain Ecoprint Ini Hasil Karya Penyandang Disabilitas di Ternate

    Foto Bisnis

    Antara Foto/Andri Saputra – detikFinance

    Minggu, 02 Feb 2025 22:00 WIB

    Ternate – Mayana Ecoprint di Ternate memproduksi kain ecoprint dengan memberdayakan penyandang disabilitas. Kain itu dipasarkan sejumlah daerah Indonesia dan mancanegara.

  • Polda Metro Jaya Diminta Tuntaskan Kasus Dugaan Penggelapan Aset Pailit – Halaman all

    Polda Metro Jaya Diminta Tuntaskan Kasus Dugaan Penggelapan Aset Pailit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya diminta untuk menuntaskan kasus dugaan penggelapan boedel pailit (aset pailit) serta pemalsuan dokumen yang diduga melibatkan eks Bupati Kepulauan Sula AHM dan makelar SS.

    Hal itu disampaikan Muhammad Ashar Syarifuddin selaku pihak pelapor sekaligus kurator atau pihak yang mengurus serta mengawasi harta pailit Ahmad Hidayat Mus.

    Ahmad Hidayat Mus merupakan debitor pailit sejak 6 Juli 2020 berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 73/pdt.sus/pailit/2020/PN.Niaga.Jkt.Pst.

    Ia menjelaskan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya tertanggal 22 September 2023 dengan nomor laporan polisi 5659/IX/2023/SPKT/Polda Metro. Adapun AHM dan SS dilaporkan karena diduga melanggar pasal 372, 378, 263 serta 266 KUHP.

    “Terkait dengan kelanjutannya, sudah satu tahun lebih sejak naik sidik hingga saat ini belum ada penetapan tersangka yang dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya,” kata Muhammad Ashar Syarifuddin dalam keterangan yang dikutip Minggu (2/2/2025).

    Berdasarkan informasi yang diperoleh tim kurator, laporan tersebut saat ini sudah masuk status penyidikan berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tertanggal 16 Januari 2024.

    Namun, hingga saat ini Polda Metro Jaya belum menetapkan tersangka terkait dugaan penggelapan aset pailit tersebut.

    Ashar pihaknya sebagai kurator yang berwenang terkait harta kekayaan debitor pailit, berharap agar laporan cepat ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku.

    Ia menilai AHM sebagai debitur pailit tidak kooperatif dan termasuk yang tidak beritikad baik dalam proses baik di PKPU maupun pailit.

    Dia menyebut AHM tidak tunduk dan patuh terhadap putusan pengadilan dengan dugaan melakukan penggelapan kongkalikong dengan SS.

    Sementara itu, SS disebut-sebut banyak terlibat perkara sengketa lahan.

    Bahkan, pernah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat jual beli aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur yang berada di Jakarta Selatan. 

  • BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    BBMKG Denpasar Ingatkan Waspada Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali – Page 3

    Atas adanya bibit siklon tropis ini, lanjut dia, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat yang dapat berkembang menjadi sangat lebat dan ekstrem di seluruh provinsi di Papua, NTT, NTB, Bali, Jatim, Jateng, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, sampai Jawa Barat dan Jambi.

    “Nah, selain peningkatan curah hujan yang dapat mencapai sangat lebat dan dimungkinkan menjadi ekstrem, juga perlu diantisipasi angin kencang dan juga gelombang yang dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia dari Bengkulu hingga NTT,” ucapnya.

    Plt Sestama BMKG Guswanto, mengungkapkan dalam aktivitas cuaca yang terjadi, pihaknya juga melihat adanya pertumbuhan awan kumulonimbus dalam periode 2-7 Februari 2025 tersebut, dengan cakupan 50-75 persen di Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Dan awan dengan cakupan lebih besar dari 75 persen yang sangat membahayakan jalur penerbangan ada di Samudera Hindia Selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, lalu ada di Samudera Pasifik Utara Papua, dan Laut Arafurura,” tutur dia.

    BMKG mengimbau, pemerintah daerah hingga pihak terkait untuk bersiap-siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

    “Masyarakat juga perlu memitigasi. Tapi mitigasi yang sesungguhnya adalah bagaimana mengenali cuaca dengan baik dan bagaimana mengenali lingkungan tempat tinggal kita. Misal ketika lihat di hulu awan gelap segera menjauh dari bantaran sungai beberapa kilometer. Lalu kalau hujan menjauh dari lereng. Karena dengan mengenali dua hal itu, itu merupakan hampir 75 persen lebih sebagai usaha untuk mitigasi bencana hidrometeorologi basah,” tutur Dwikorita menambahkan.

  • BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    BMKG: Waspada Potensi Hujan Ekstrem di Jawa Barat hingga 7 Februari 2025

    Bandung, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi peningkatan curah hujan, termasuk kemungkinan terjadinya hujan ekstrem di wilayah Jawa Barat selama periode 2-7 Februari 2025.

    “Kondisi ini berkaitan dengan kemunculan bibit siklon tropis di perairan Samudera Hindia, yang dapat berdampak pada aktivitas pelayaran maupun masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jawa Barat, Sabtu (1/2/2025) malam dilansir dari Antara.

    Menurut Dwikorita, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, masih berada dalam puncak musim hujan hingga akhir Februari atau Maret. Situasi ini diperkuat oleh pengaruh angin muson dari Asia yang semakin intens serta fenomena La Niña dengan intensitas lemah yang diperkirakan berlangsung hingga Maret-April.

    Selain itu, ia menjelaskan faktor lain seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), pergerakan massa udara dingin dari dataran tinggi Asia atau Siberia, serta kondisi atmosfer lokal yang tidak stabil juga turut memengaruhi pola cuaca saat ini.

    “Sejak beberapa hari terakhir, kondisi ini terus berkembang, ditambah lagi dengan munculnya tiga bibit siklon tropis di beberapa titik,” ujarnya.

    Ketiga bibit siklon tersebut meliputi 90S yang berada di selatan NTT-NTB, 96P yang terletak di Teluk Karpentaria, Papua, serta 99S yang paling dekat dengan Jawa Barat, yakni di selatan Banten.

    “Ini adalah faktor baru yang muncul selain kondisi hujan ekstrem yang sudah kita alami dalam beberapa hari terakhir,” tambahnya.

    Sebagai dampak dari keberadaan bibit siklon tropis ini, Dwikorita memperingatkan hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem berpotensi terjadi di berbagai wilayah, termasuk Papua, NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, serta Jawa Barat dan Jambi.

    “Selain hujan lebat hingga ekstrem, masyarakat juga perlu mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter di perairan Samudera Hindia, dari Bengkulu hingga NTT, termasuk perairan Jawa Barat,” ungkapnya.

    BMKG juga mendeteksi pertumbuhan awan kumulonimbus dengan cakupan sekitar 50-75 persen dalam periode 2-7 Februari 2025 di beberapa wilayah, seperti Samudera Hindia, Selat Malaka, Aceh, Sumatera Utara, Laut Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, Papua Barat, dan Papua.

    “Sedangkan wilayah dengan cakupan awan kumulonimbus lebih dari 75 persen, yang sangat berisiko bagi jalur penerbangan, terpantau di Samudera Hindia bagian selatan Jawa, Aceh, Laut Flores, Laut Banda, Samudera Pasifik utara Papua, serta Laut Arafura,” jelasnya.

    BMKG mengimbau pemerintah daerah dan pihak terkait agar meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor mengingat adanya potensi hujan ekstrem. 

  • Waspada! Cuaca Ekstrem Mengintai di Awal Februari 2025

    Waspada! Cuaca Ekstrem Mengintai di Awal Februari 2025

    loading…

    Kendaraan saat menerjang banjir yang merendam Jalan Daan Mogot, Kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rabu (29/1/2025). Foto/Arif Julianto

    JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih mengintai hingga awal Februari 2025. Dwikorita mengungkapkan tercatat curah hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir.

    Di antaranya, 229 mm/hari di Kalimantan Timur, 192 mm/hari di Sulawesi Tengah (26/1/25), 154 mm/hari di Kepri (27/1/25), dan 264 mm/hari di sekitar wilayah Jabodetabek (28/1/25). Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan bencana untuk lebih waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem.

    “Tetaplah mengikuti informasi terbaru dari BMKG guna memperkuat langkah antisipasi dan meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita pada saat konferensi pers bertajuk Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah Indonesia, dikutip Minggu (2/2/2025).

    Berdasarkan analisis terbaru BMKG per 1 Februari 2025, terdeteksi adanya gangguan atmosfer di selatan Indonesia, khususnya di Samudra Hindia selatan Banten dan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), berupa Bibit Siklon Tropis 90S dan 99S. Kehadiran kedua bibit siklon ini mempengaruhi kondisi cuaca di pesisir selatan Jawa, Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Meskipun pergerakannya terpantau menjauhi Indonesia, keduanya masih berpotensi berkembang menjadi siklon tropis dalam 2-3 hari ke depan. Selain itu, teridentifikasi pula Bibit Siklon Tropis 96P di Teluk Carpentaria, Australia, yang berkontribusi terhadap meningkatnya potensi cuaca ekstrem di Papua dan Nusa Tenggara Timur.

    Sementara itu, sejumlah fenomena atmosfer lainnya diperkirakan tetap berperan dominan dalam dinamika cuaca selama sepekan ke depan, di antaranya, pertama, dampak La Niña Lemah, Monsun Asia dan Seruakan Dingin (Cold Surge), aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Atmosfer Kelvin dan Rossby, Labilitas Atmosfer dan Zona Konvergensi.

    “Kombinasi fenomena-fenomena tersebut, menurut Dwikorita dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 2 – 7 Januari 2025. Beberapa daerah yang terdampak antara lain, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, NTB, NTT, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Jambi,” pungkasnya.

    (rca)

  • Hujan abu di Desa Tobaru akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ibu

    Hujan abu di Desa Tobaru akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ibu

    Rabu, 15 Januari 2025 18:32 WIB

    Seorang jurnalis menunjukkan abu vulkanik yang menutupi daun talas dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

    Sejumlah pelajar melintas di jalan umum yang tertutup abu vulkanik dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara,Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

    Pengendara sepeda motor melintas di jalan umum yang tertutup abu vulkanik dampak erupsi Gunung Ibu di Desa Tobaro, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara,Rabu (15/1/2025). Erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1) pukul 07.11 WIT dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 dari atas puncak menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara mengalami hujan abu, sementara gunung tersebut masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan PVMBG menaikan status Gunung Ibu dari Siaga Level III menjadi Awas Level IV. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU

  • Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menggelar seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk mengakselerasi pemerataan internet cepat di Indonesia. Izin penggunaan spektrum frekuensi tersebut dibagi menjadi 15 zona. 

    Dalam draf Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz diketahui bahwa hak penggunaan frekuensi diberikan dalam bentuk IPFR kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet Switched dengan wilayah layanan regional. 

    Ada 3 regional dengan jumlah zona layanan yang berbeda-beda. Regional 1 terdiri atas zona 4, zona 5, zona 6, zona 7, zona 9, dan zona 10. 

    Sementara itu regional 2 terdiri dari zona 1, zona 2, zona 3, zona 8, dan zona 15. Terakhir, Regional 3 terdiri dari zona 11, zona 12, zona 13, dan zona 14. 

    Pembagian Zona

    Adapun mengenai pembagian wilayah di 15 zona tersebut adalah sebagai berikut: 

    -Zona 1, yaitu Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara;

    -Zona 2, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi;

    -Zona 3, yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung;

    -Zona 4, yaitu Provinsi Banten, Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi;

    -Zona 5, yaitu Provinsi Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi);

    -Zona 6, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

    -Zona 7, yaitu Provinsi Jawa Timur;

    -Zona 8, yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur;

    -Zona 9, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua
    Barat Daya;

    -Zona 10, yaitu Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara;

    -Zona 11, yaitu Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara;

    -Zona 12, yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah;

    -Zona 13, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat;

    -Zona 14, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Timur;

    -Zona 15, yaitu Provinsi Kepulauan Riau.

    Sebelumnya, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit. 

    Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya. Merek-merek tersebut kini telah tutup seiring dengan masifnya perkembangan 4G dan 5G di Indonesia. 

    Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Dikutip dari laman resmi, Sabtu (25/1/2025). Komdigi menyebut Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan layanan Fixed Broadband (FBB), di mana dari segi penetrasi dan kualitas saat ini hanya mencapai 21,31% rumah tangga dari sekitar 69 juta rumah tangga di Indonesia. 

    “Selain itu, harga rata-rata bulanan untuk kecepatan internet mencapai hingga 100 Mbps masih cukup mahal. Tingginya biaya internet pelanggan dan biaya penggelaran jaringan Fiber Optic (FO) terutama di daerah rural dan sub-urban, serta regulasi dan infrastruktur yang belum mendukung secara optimal, menjadi tantangan utama,” tulis Komdigi. 

    Untuk mengatasi masalah itu, Komdigi menyiapkan terobosan kebijakan guna mendorong pembangunan layanan akses internet di rumah secara masif dan cepat dengan biaya yang relatif terjangkau sesuai kemampuan masyarakat. 

    Rencana kebijakan untuk internet murah ini akan fokus pada wilayah dengan tingkat penetrasi layanan internet yang masih terbatas atau bahkan yang belum ada penetrasi sama sekali. Adapun pelanggan dari layanan internet murah ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan daya beli terbatas.

    “Dalam mendukung kebutuhan internet murah tersebut, Komdigi akan menyiapkan spektrum frekuensi radio sebesar 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan khusus untuk melayani internet di rumah juga dapat mendukung sektor pendidikan dan kesehatan,” tulis Komdigi. 

    Pita frekuensi 1,4 GHz akan digunakan untuk menyediakan layanan telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA) yang merupakan akses komunikasi data menggunakan spektrum frekuensi radio. 

    Layanan BWA ini diberikan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT). 

    “Diharapkan terobosan kebijakan ini dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai dengan 100 Mbps dengan harga layanan yang terjangkau,” tulis Komdigi.

  • Kombes Pol. Twedi Aditya Bennyahdi, S.Sos., S.I.K., M.H. – Halaman all

    Kombes Pol. Twedi Aditya Bennyahdi, S.Sos., S.I.K., M.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Besar Polisi atau Kombes Pol. Twedi Aditya Bennyahdi, S.Sos., S.I.K., M.H. adalah seorang perwira menengah (Pamen) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Di Polri, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi diamanahkan untuk bertugas di wilayah hukum Kepolisian Resor Metro atau Polrestro Jakarta Barat (Jakbar).

    Di sana, Twedi Aditya Bennyahdi menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

    Twedi mulai mengemban jabatan sebagai Kapolres Metro Jakbar pada Januari 2025.

    Kala itu, ia menggantikan posisi Kombes Pol. M. Syahduddi yang dimutasi menjadi Kapolrestabes Semarang.

    Sebelum itu, Twedi sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Kapolres Metro Bekasi.

    Kehidupan pribadi

    Dikutip dari TribunnewsWiki, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 2 Agustus 1977.

    Saat ini, ia telah berusia 47 tahun.

    Twedi memiliki seorang istri yang bernama Ny. Astuti Twedi.

    PENGAMANAN IMLEK 2025 – Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi meninjau Vihara Dharma Bakti, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025). Peninjauan dilakukan dalam rangka pengamanan perayaan Imlek 2025. (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

    Pendidikan 

    Kombes Twedi Aditya Bennyahdi merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998.

    Di Akpol, ia satu angkatan dengan anak eks Kapolri, yakni Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.

    Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Kombes Pol. Twedi Aditya Bennyahdi, S.Sos., S.I.K., M.H.

    Rekam jejak karier

    Karier Kombes Twedi Aditya telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

    Berbagai jabatan strategis di Polri pun sudah pernah diembannya.

    Alumni Akpol 1998 ini tercatat pernah menjabat sebagai Kapolres Banjar pada tahun 2016.

    Semenjak itu, karier Twedi makin cemerlang di Polri.

    Pada 2018, ia diangkat menjadi Kapolres Purwakarta.

    Satu tahun kemudian, Twedi dimutasi menjadi Kasdiklaka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri.

    Pada 2020, ia lalu ditugaskan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Dirlantas Polda Maluku Utara.

    Tak berselang lama, Twedi kemudian dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Gakkum Korlantas Polri pada tahun 2021.

    Setelah itu, ia dipercaya untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Metro Bekasi pada 2022.

    Barulah di tahun 2025 Kombes Twedi Aditya Bennyahdi diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.

    Menilik harta kekayaannya, Twedi tercatat memiliki total harta sebesar Rp7,2 miliar.

    Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Twedi terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 28 Februari 2024.

    Dikutip Tribunnews, harta terbanyak Twedi berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah kota Jakarta Timur senilai Rp4,5 miliar.

    Lalu disusul dengan sejumlah mobil yang ia miliki senilai Rp1,6 miliar.

    Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp200 juta dan kas sebesar Rp948 juta.

    Riwayat jabatan

    Berikut daftar riwayat jabatan yang pernah diemban Kombes Twedi.

    Kapolres Banjar (2016—2018)
    Kapolres Purwakarta (2018—2019)
    Kasidiklaka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri[1] (2019—2020)
    Dirlantas Polda Maluku Utara (2020—2021)
    Analis Kebijakan Madya Bidang Gakkum Korlantas Polri (2021—2022)
    Kapolres Metro Bekasi (2022—2025)
    Kapolres Metro Jakarta Barat (2025-sekarang)

    (Tribunnews.com/Rakli)