provinsi: LAMPUNG

  • Pria Beristri Bunuh Pacarnya yang Masih SMA Usai Pesta Orgen Tunggal Bareng

    Pria Beristri Bunuh Pacarnya yang Masih SMA Usai Pesta Orgen Tunggal Bareng

    Usai menyaksikan hiburan tersebut hingga dini hari, SI mengajak ADR menuju perkebunan tebu yang kemudian menjadi lokasi pembunuhan. Peristiwa itu terjadi pada Senin pagi (15/9/2025).

    Setelah membunuh korban dan membuang jasadnya ke sungai di Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, SI mencoba mengakhiri hidup dengan menenggak racun tikus.

    “Pelaku sempat berusaha bunuh diri setelah kejadian. Namun berhasil diselamatkan dan dilarikan ke RS Yukum Medical Center,” terangnya.

    Tim Tekab 308 Presisi Polsek Terusan Nunyai bersama Polres Lampung Tengah langsung mengamankan SI di rumah sakit pada Rabu (17/9/2025). Polisi juga berhasil menemukan lokasi pembunuhan dan titik di mana jasad korban dibuang.

    Devrat menegaskan, penyidik masih terus mendalami motif di balik aksi sadis tersebut. Sementara SI masih menjalani perawatan medis dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.

    “Kasus ini masih dalam penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya,” ujarnya.

     

     

  • BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Lampung, Nelayan Diminta Waspada

    BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Lampung, Nelayan Diminta Waspada

    Untuk mengantisipasi risiko kecelakaan laut, lanjut dia, BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan para pelaku pelayaran agar waspada. Kapal nelayan berisiko terdampak jika angin mencapai 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter.

    Kemudian, kapal tongkang berpotensi terhambat jika kecepatan angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter.

    Sementara, kapal feri berisiko terganggu jika kecepatan angin mencapai 21 knot dengan gelombang 2,5 meter.

  • Petani Ubi Kayu Lampung Rugi, Pemerintah Cari Jalan Keluar – Page 3

    Petani Ubi Kayu Lampung Rugi, Pemerintah Cari Jalan Keluar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Permasalahan ubi kayu di Lampung sudah berlangsung hampir setahun terakhir. Tercatat, tanaman ini tersebar di tujuh kabupaten dengan luas lahan mendekati 500 ribu hektare. Sayangnya, harga jual ubi kayu sempat terpuruk di kisaran Rp600–700 per kilogram, lebih rendah dari biaya produksi petani yang mencapai Rp 740 per kilogram.

    Kondisi ini menimbulkan kerugian besar, bukan hanya bagi petani, tetapi juga industri hulu pengolah ubi kayu menjadi tepung tapioka. Sementara itu, industri hilir seperti makanan, minuman, dan kertas dinilai cenderung lebih memilih tepung tapioka impor dari Thailand dan Vietnam.

    Meski data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bea Cukai menunjukkan adanya lonjakan impor pada 2024, jumlahnya hanya sekitar 300 ribu ton atau 22% dari total kebutuhan nasional sebesar 1,32 juta ton. Artinya, permasalahan tidak sepenuhnya berasal dari impor.

    Sejak awal 2025, pemerintah pusat sudah melakukan berbagai upaya melalui sejumlah kementerian, namun hasilnya belum efektif. Harga ubi kayu tetap rendah dan tidak sesuai harapan petani maupun industri hulu.

     

  • Impor Tapioka Diperketat Buntut Harga Singkong Petani Anjlok

    Impor Tapioka Diperketat Buntut Harga Singkong Petani Anjlok

    Jakarta

    Pemerintah memutuskan untuk memperketat impor tapioka. Keputusan ini diambil sebagai langkah mengatasi harga ubi kayu atau singkong petani yang anjlok akibat tidak laku oleh industri tapioka dalam negeri.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pada Rabu (17/9/2025) di Kantor Kemenko Perekonomian. Pertemuan itu dihadiri oleh pemerintah daerah dan petani Lampung dari 7 Kabupaten hingga pengusaha besar.

    Permasalahan utama yang dihadapi para Petani adalah harga jual Ubi Kayu yang sangat rendah, pada saat itu harga hanya sekitar Rp 600-700/kilogram (kg) di bawah biaya yang dikeluarkan petani sekitar Rp 740/kg. Singkong ini merupakan bahan baku dari tepung tapioka yang digunakan oleh industri.

    “Komitmen Pemerintah untuk terus membantu Petani dalam menyelesaikan permasalahan Ubi Kayu ini, dan juga akan menjaga Industri Tepung Tapioka serta industri hilirnya, yang menjadi pilar penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Lampung,” kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (18/9/2025).

    Permasalahan ini sangat kompleks, karena tidak hanya terkait dengan Petani saja, tapi juga terkait dengan permasalahan di Industri Hulu (Pabrik Tepung Tapioka) dan di Industri Hilir yang menggunakan bahan baku Tepung Tapioka (Industri Makanan/Minuman, Industri Kertas dll).

    “Kondisi ini menyebabkan kerugian yang sangat besar di sisi Petani (yang menghasilkan Ubi Kayu) maupun pihak Industri Hulu (yang memproduksi Tepung Tapioka),” ucapnya.

    Dugaan awal mengarah ke industri hilir, yang disinyalir lebih mementingkan Tepung Tapioka impor dari Thailand dan Vietnam, daripada membeli dari Industri Hulu di dalam negeri. Namun, setelah dilihat data impor dari BPS dan data Bea Cukai, memang terjadi lonjakan impor pada tahun 2024, namun totalnya hanya sebesar 300 Ribu ton atau sekitar 22% dari total kebutuhan bahan baku tepung tapioka di Industri Hilir yang sebesar 1.320 Ribu ton.

    “Dengan demikian dapat dilihat bahwa masalah utama tidak terkait langsung dengan Industri Hilir,” tambah keterangan itu.

    Tonton juga video “Bea Cukai Makassar Musnahkan Barang Impor Ilegal Senilai Rp 12 Miliar” di sini:

    (ada/rrd)

  • RI Sudah Punya Pembangkit Listrik Panas Bumi 2,71 Giga Watt

    RI Sudah Punya Pembangkit Listrik Panas Bumi 2,71 Giga Watt

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, saat ini Indonesia sudah memanfaatkan energi panas bumi hingga 2,71 Giga Watt (GW). Angka tersebut bari 10% dari total potensi panas bumi dalam negeri yang mencapai 27 GW.

    Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia sudah bertambah dari sebelumnya hanya 2,6 GW.

    “Jadi, saat ini yang terpasang tadinya 2,6 GW, sekarang sudah 2,71 GW. Dan pertambahan ini sejak Pak Menteri (Bahlil) pada tahun lalu menghadiri juga IIGCE di sini dan memberi semangat kepada kita semua,” terang Eniya dalam acara 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Bahkan, dalam sepuluh tahun mendatang, pemerintah membidik tambahan kapasitas terpasang PLTP dalam negeri mencapai 5,2 GW. Hal itu tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

    Saat ini saja, Indonesia menempati posisi kedua di dunia, negara dengan pemanfaatan energi panas bumi terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat (AS). Dalam kurun lima tahun mendatang, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas terpasang PLTP mencapai 1 GW.

    “Pada waktu ke depan dalam RUPTL telah ditargetkan 5,2 GW yang akan bisa dicapai selama 10 tahun ke depan,” imbuhnya.

    Untuk mempercepat pemanfaatan energi panas bumi nasional, pemerintah telah mempercepat regulasi pengajuan pengembangan panas bumi menjadi hanya 7 hari dari sebelumnya selama 1,5 tahun.

    “Mudah-mudahan nanti izin yang ada dan nanti Pak Menteri mengumumkan lelang panas bumi, itu nanti bisa segera kita percepat prosesnya,” tandasnya.

    Berikut 3 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan 7 Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) panas bumi yang dilelang tahun 2025 ini:

    Lelang WKP Panas Bumi

    1.Telaga Ranau – Maluku Utara

    Kapasitas: 40 MW

    2.Songgoriti – Jawa Timur

    Kapasitas: 40 MW

    3.Danau Ranau Lampung – Sumatera Selatan

    Kapasitas: 40 MW

    Lelang PSPE Panas Bumi

    1.Bandar Baru Sepa – Maluku

    Kapasitas: 25-40 MW

    2.Jenawi – Jawa Tengah

    Kapasitas: 86 MW (rencana tahap awal ±55 MW)

    3.Gunung Tampomas – Jawa Barat

    Kapasitas: 30 MW

    4.Kadidia – Sulawesi Tengah

    Kapasitas: 40 MW

    5.Cubudak-Panti – Sumatera Barat

    Kapasitas: 40 MW

    6.Cisurupan Kertasari – Jawa Barat

    Kapasitas: 20 MW

    7.Tuang – Sulawesi Selatan

    Kapasitas: 20 MW

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bahlil Lelang 10  Wilayah Panas Bumi RI Tahun 2025, Ini Daftarnya

    Bahlil Lelang 10 Wilayah Panas Bumi RI Tahun 2025, Ini Daftarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka proses lelang sepuluh wilayah panas bumi. Detailnya, sebanyak tiga Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan tujuh Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yang dilelang tahun ini.

    Bahlil mengungkapkan, proses lelang tersebut dilakukan secara transparan dan memberikan kepastian kepada calon investor untuk berinvestasi di tanah air. Hal itu juga dinilai sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan reformasi regulasi.

    Indonesia memiliki “harta karun” sumber energi panas bumi yang berlimpah, bahkan dalam waktu dekat diperkirakan mampu melewati Amerika Serikat.

    “Siapa saja boleh. Dan ini adalah sebagian daripada tuntutan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk melakukan reformasi regulasi dan percepatan regulasi dalam memberikan rasa kepastian dan percepatan bagi teman-teman pelaku usaha. Ini yang kita lakukan,” kata Bahlil dalam acara 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Berikut 3 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan 7 Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) panas bumi yang dilelang tahun 2025 ini:

    Lelang WKP Panas Bumi

    1. Telaga Ranau – Maluku Utara

    Kapasitas: 40 MW

    2. Songgoriti – Jawa Timur

    Kapasitas: 40 MW

    3. Danau Ranau Lampung – Sumatra Selatan

    Kapasitas: 40 MW

    Lelang PSPE Panas Bumi

    1. Bandar Baru Sepa – Maluku

    Kapasitas: 25-40 MW

    2. Jenawi – Jawa Tengah

    Kapasitas: 86 MW (rencana tahap awal ±55 MW)

    3. Gunung Tampomas – Jawa Barat

    Kapasitas: 30 MW

    4. Kadidia – Sulawesi Tengah

    Kapasitas: 40 MW

    5. Cubudak-Panti – Sumatra Barat

    Kapasitas: 40 MW

    6. Cisurupan Kertasari – Jawa Barat

    Kapasitas: 20 MW

    7. Tuang – Sulawesi Selatan

    Kapasitas: 20 MW

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mahasiswa Pembunuh Kakak Adik di Lampung jadi Tersangka, Idap Kelainan Seksual

    Mahasiswa Pembunuh Kakak Adik di Lampung jadi Tersangka, Idap Kelainan Seksual

    Eka Stia akhirnya ditangkap di rumahnya dalam operasi gabungan Polda Lampung dan Polres Pesisir Barat. Saat ini, tersangka ditahan di Mapolda Lampung untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Indra menegaskan, polisi masih mendalami motif kejahatan dengan melibatkan ahli forensik, psikologi, dan kedokteran.

    “Kami tidak hanya mengandalkan pengakuan tersangka, tapi juga bukti ilmiah dari berbagai disiplin,” katanya.

  • Gempa Megathrust Sudah Terjadi di RI, Begini Penjelasan BMKG

    Gempa Megathrust Sudah Terjadi di RI, Begini Penjelasan BMKG

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Agustus tahun lalu, gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang Gunungkidul. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengaitkannya dengan fenomena Megathrust.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust),” jelas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, kala itu.

    Deformasi sendiri diartikan sebagai terjadinya perubahan dalam istilah geologi. Mengutip situs opengeology, saat batuan diberi tekanan, tegangan akan elastis, daktail atau getas.

    Daryono juga mengonfirmasi gempa tersebut termasuk gempa Megathrust, namun masuk kategori dengan dampak kecil. Sebab, Lempeng Bumi di zona Megathrust Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa bergerak mengakibatkan gempa.

    Dari analisa BMKG,episenter gempa terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 km arah Barat DayaGunungkidul pada kedalaman 42 km. Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Bukan hanya Yogyakarta, gempa juga dirasakan hingga Madiun dan Cilacap.

    RI Dikepung Zona Megathrust

    Sebagai informasi, wilayah Indonesia yang terletak di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

    BMKG mengatakan beberapa saat lalu bahwa Indonesia mempunyai dua segmen Megathrust yang waktu pergerakannya hanya tinggal menunggu waktu, yakni Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

    Kedua zona tersebut sudah lama tidak mengalami gempa selama berabad-abad dan punya frekuensi berbeda dibanding gempa lain yang biasanya punya siklus sendiri, misalnya, ratusan tahun. Salah satu bukti pergerakan itu adalah gempa M5,2 yang mengguncang Nias Barat pada Mei 2025.

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan gempa tersebut terkait dengan Megathrust Mentawai-Siberut. Lebih tepatnya, dia menyebut gempa disebabkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dan punya mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    “Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono beberapa waktu yang lalu.

    Ancaman Gempa Megathrust di RI

    Selain wilayah yang sudah disebutkan, secara terpisah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga mewanti-wanti terhadap wilayah selatan Jawa Barat hingga Selat Sunda. Sebab daerah itu juga merupakan zona Megathrust dan jika bergerak maka akan menimbulkan gempa besar hingga M8,7.

    Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, melainkan juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

    Mengacu pada hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, maka gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

    “Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma.

    Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 meter hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata dia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

    Untuk kawasan Jakarta, bencana tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain. Tsunami diperkirakan baru tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

    Masyarakat Tetap Tenang dan Wajib Waspada

    Belum ada yang dapat memastikan kapan bencana alam tersebut terjadi. BMKG hanya meminta masyarakat bersiap menghadapi efek dari Megathrust.

    “Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Kepala BMKG Dwikorita, beberapa saat lalu.

    BMKG sendiri sudah melakukan langkah mitigasi dengan menempatkan sensor peringatan, edukasi ke masyarakat, mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemerintah daerah, hingga melakukan simulasi terhadap warga yang berada di zona buta atau blind zone.

    Secara terminologi, blind zone adalah wilayah di sekitar titik gempa bumi yang tidak sempat menerima peringatan dini. Ini disebabkan karena gelombang gempa sudah lebih dulu sampai alias bergerak sangat cepat sebelum sistem mengirimkan peringatan.

    “Kalau terlalu dekat dengan pusat gempa, waktu itu tidak cukup untuk menghindari guncangan,” ujar BMKG.

    Atas dasar ini, BMKG meminta masyarakat jangan menunggu peringatan. Jika terasa guncangan kuat, maka lakukan DROP-COVER-HOLD ON untuk melindungi diri.

    Sesuai namanya, DROP berarti merunduk supaya tidak jatuh akibat goyangan kuat. Lalu, COVER berarti melindungi kepala dan leher sembari mencari perlindungan di bawah meja atau benda kokoh agar terhindari dari benda jatuh. Sementara HOLD ON berarti memegang erat penyangga atau meja tempat berlindung agar tetap aman.

    “Dengan menerapkan langkah ini, kita bisa melindungi diri dari bahaya paling umum saat gempa, yaitu tertimpa, terjatuh, atau terbentur benda. Keselamatan bisa kita upayakan. Jadi, biasakan diri untuk selalu ingat Drop, Cover, and Hold setiap kali terjadi gempa,” tulis BMKG.

    Meski blind zone tak dapat dihindari, BMKG sudah berupaya semaksimal mungkin membangun sistem peringatan dini gempa bumi, lewat INA-EEWS. Sistem ini mengintegrasikan 222 sensor sehingga bisa memberikan informasi potensi gempa 20 detik sebelum guncangan tiba.

    Dengan demikian, masyarakat bisa menerapkan langkah pertama penyelamatan diri. BMKG sendiri sudah menguji coba sistem ini di 4 provinsi pada 14 Agustus 2025 lalu dan diharapkan bisa memberikan respon baik dan akurat mengenai tingkat guncangan.

    Demikian penjelasan terkait gempa Megathrust yang sudah terjadi di Indonesia dan peringatan terhadap gempa Megathrust dahsyat yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 65 Kampung Nelayan Merah Putih Dibangun Tahun Ini, Ini Sebaran Lokasinya

    65 Kampung Nelayan Merah Putih Dibangun Tahun Ini, Ini Sebaran Lokasinya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan sebanyak 65 titik lokasi Kampung Nelayan Merah Putih pada tahap awal pembangunan pada 2025.

    Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya KKP Trian Yunanda memastikan pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih ini untuk mendukung peningkatkan produktivitas, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan sarana prasana perikanan dari hulu sampai hilir.

    Trian mengatakan sebanyak 65 kampung yang siap dibangun pada tahap I 2025 akan memakan anggaran senilai Rp1,34 triliun.

    Adapun, untuk tahap II, KKP tengah mengajukan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk pembangunan 35 kampung lainnya. Dengan begitu, target 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada 2025 dapat tercapai.

    Trian menjelaskan, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih mencakup sarana dan prasarana produksi, balai pelatihan dan pelaksanaan pelatihan, serta pusat UMKM dan pasar ikan.

    Sementara itu, rincian bangunan pada program ini terdiri dari dermaga, gedung beku, pabrik es, balai pelatihan, shelter coolbox, sentra kuliner, stasiun pengisian bahan bakar minyak khusus nelayan, ruang ibadah, tempat pengelolaan sampah, bengkel kapal, dan kantor pengelolaan.

    Di samping pembangunan fisik, Trian menyampaikan, social engineering juga dilakukan untuk pengembangan sumber daya manusia, koperasi, kewirausahaan, termasuk kelengkapan sertifikasi, standarisasi, dan perizinan.

    Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan agar masyarakat pengelola memiliki kemampuan pengelolaan fasilitas yang ada, serta mampu mengembangkan usaha yang dijalankan menjadi berkelanjutan seperti yang sudah berjalan di Biak, Papua.

    Trian menjelaskan bahwa pembangunan kampung nelayan akan dilakukan bertahap. Dalam hal ini, pemerintah tengah membangun 65 titik Kampung Nelayan Merah Putih.

    Nantinya, pembangunan di setiap lokasi Kampung Nelayan Merah Putih direncanakan akan memakan waktu sekitar 3,5 bulan untuk tahap pertama. Hasil program ini juga diplot untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui produk kelautan perikanan. 

    “Telah ditetapkan 65 lokasi untuk tahap I dari 100 lokasi yang Insya Allah kami akan bangun kurang lebih 3,5 bulan dari hari ini. Ini mudah-mudahan nanti per 2 Desember 2025, 65 lokasi ini sudah selesai dilaksanakan lengkap sarana prasarana produksinya,” kata Trian dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

    Setelahnya, pemerintah menyiapkan tahap II untuk 35 lokasi Kampung Nelayan Merah Putih. Saat ini, KKP tengah mengajukan anggaran untuk 35 lokasi melalui proses diskresi

    “Ini [35 titik lokasi] semua anggarannya melalui anggaran biaya tambahan [ABT], kami berharap ini bisa dilaksanakan Maret 2026,” terangnya.

    Lebih lanjut, KKP memproyeksikan dampak pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih akan meningkatkan produksi perikanan menjadi rata-rata 800 ton per tahun, dengan jumlah orang yang bekerja secara permanen mencapai 7.000 orang di 100 lokasi nantinya.

    Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Mahrus mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan kapal perikanan, sehingga akan menambah aktivitas perikanan di lokasi KNMP.

    “Kemudian selama pembangunan sarana prasana pasti akan ada pekerjaan konstruksi yang akan membuka kesempatan kerja,” ujar Mahrus.

    Sementara itu, Inspektur II Itjen KKP Lutfi memastikan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih diawasi oleh pengawas internal dan eksternal, seperti Kejaksanaan dan BPKP untuk menjamin transparansi pelaksanaannya.

    Selain itu, pengawasan juga pendampingan oleh para pengawas dimulai dari perencanaan, proses pembangunan, hingga program berjalan.

    Berikut daftar lokasi pembangunan tahap I Kampung Nelayan Merah Putih:

    1. Aceh: Lhok Pawoh, Lancok, Kuala Raja, Birem Puntong

    2. Bali: Seraya Timur

    3. Banten: Cikuhutwan

    4. Bengkulu: Merpas, Penago

    5. DI Yogyakarta: Poncowar

    6. Gorontalo: Leato Selatan

    7. Jawa Barat: Wanasari, Gebang Mekar, Karanganyar, Karangjaladri, Ciwaru

    8. Jawa Tengah: Kertojayan, Jatimalang, Bumiharjo, Karangtduwur, Banyutowo

    9. Jawa Timur: Lteeng, Pujiharjo, Dapenda, Bulumeduro

    10. Kalimantan Barat: Ujung Said, Sungai Nyiirih

    11. Kalimantan Tengah: Tanjung Putri

    12. Kepulauan Riau: Sembulang, Sekanak Raya, Kasu

    13. Lampung: Ketapang, Bandar Agung, Sukorahayu, Margasari

    14. Maluku: Weighiang, Labetawi

    15. Maluku Utara: Wasileo, Supu, Sangowo Timur

    16. Nusa Tenggara Barat: Bilelando, Ekas Buana, Pulau Bungin

    17. Nusa Tenggara Timur: Adang, Mudakputtu, Sulamu, Warloko Pesisiz

    18. Papua Barat Daya: Warmasen

    19. Papua Selatan: Samkai

    20. Sulawesi Barat: Sumare, Babara

    21. Sulawesi Selatan: Aeng Batu Batu, Anjuke, Bentengge, Balangloe Tarowang, Untia, Tongke-Tongke

    22. Sulawesi Tengah: Banagan

    23. Sulawesi Tenggara: Terapung, Gerak Makmur, Malalanda, Anaiwoi, Sorue Jaya

    24. Sumatra Barat: Padang Sarai, Kataping

    25. Sumatera Selatan: Sungsang IV

    Gandeng Pertamina

    Di samping itu, KKP juga menggandeng PT Pertamina untuk memastikan kelancaran pasokan bahan minyak (BBM) di lokasi Kampung Nelayan Merah Putih.

    VP Retail Fuel Sales Pertamina Patra Niaga Windriawan Kurniawan mengatakan langkah ini dilakukan agar tidak ada kendala memperoleh bahan bakar minyak untuk kapal-kapal perikanan, yang dapat menghambat produktivitas para nelayan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan KKP dan pemda mengenai titik-tiknya, karena kan harus dipastikan juga bagaimana pasokan bisa sampai ke lokasi,” ujar Windriawan.

    Pertamina juga mengimbau kepada calon mitra pengelola SPBUN, untuk segera melakukan proses pendaftaran untuk pengurusan izin.

    Sementara itu, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) berharap agar program Kampung Nelayan Merah Putih tidak hanya untuk memacu produktivitas masyarakat pesisir, melainkan juga memastikan kegiatan ekonomi yang dijalankan memiliki basis pengelolaan yang kuat

    Ketua KNTI Dani Setiawan berharap, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir.

  • Dilaporkan Hilang, Gadis asal Lampung Dibawa Paranormal ke Yogya

    Dilaporkan Hilang, Gadis asal Lampung Dibawa Paranormal ke Yogya

    Hasil pemeriksaan mengungkap, pelaku RM telah berulang kali melakukan persetubuhan dengan korban.

    “Dari pengakuan keduanya, mereka sudah lima kali berhubungan suami istri. Dua kali di rumah pelaku, sekali di sebuah salon di Bandarjaya, dan dua kali selama berada di losmen di Bantul,” ungkapnya.

    Polisi kemudian membawa korban dan pelaku ke Mapolres Lampung Tengah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari kasus itu, petugas turut menyita barang bukti berupa pakaian korban.

    Saat ini pelaku RM sudah ditahan di Mapolres Lampung Tengah. Ia dijerat Pasal 332 KUHPidana dan/atau Pasal 81 serta Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    Sementara itu, korban telah diserahkan kembali kepada kedua orang tuanya.