provinsi: LAMPUNG

  • Serbu! Anggur dan Apel Fuji Banting Harga di Transmart Full Day Sale

    Serbu! Anggur dan Apel Fuji Banting Harga di Transmart Full Day Sale

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi anda yang ingin mencari buah-buahan sehat seperti anggur dan Apel, dapatkan segera di Transmart Full Day Sale yang berlangsung pada Minggu, 28 September 2025. Program ini berlangsung mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00 di seluruh Transmart Indonesia.

    Diskon besar-besaran hingga 50%+20% dari Transmart berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.

    Berikut harga anggur muscat di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah:

    -Denpasar Rp 31.920
    -Jabodetabek Rp 6.392
    -Jawa Barat Rp 27.120
    -Jawa Timur Rp 28.000
    -Jawa Tengah Rp 28.720
    -Balikpapan Rp 6.200
    -Padang Rp 34.000
    -Palembang Rp 39.920
    -Lampung Rp 5.960
    -Pangkal Pinang Rp 29.600
    -Medan Rp 6.392

    Ada juga Apel Fuji di Transmart Makassar dengan harga Rp 3.272/100 gram. Selain itu, ada Lengkeng Itoh
    -Denpasar Rp 4.600
    -Jabodetabek Rp 5.240
    -Jawa Barat Rp 4.552
    -Jawa Timur Rp 4.552
    -Padang Rp 4.792
    -Palembang Rp 4.792
    -Lampung Rp 4.792
    -Pangkal Pinang Rp 4.360
    -Medan Rp 5.000
    -Makassar Rp 1.912
    -Jawa Tengah Rp 3.992

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Mau Panggil Kepala BGN Bahas MBG usai Pulang Kunker dari 4 Negara

    Prabowo Mau Panggil Kepala BGN Bahas MBG usai Pulang Kunker dari 4 Negara

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto akan langsung memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana terkait dengan semakin banyaknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

    “Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu, habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan,” terang Prabowo kepada wartawan usai mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025)

    Prabowo mengatakan telah memonitor perkembangan isu keracunan MBG belakangan ini. Dia mengakui berbagai peristiwa keracunan dalam program andalan pemerintahannya itu merupakan masalah besar. Dia menyebut pasti ada kekurangan tetapi bakal diselesaikan dengan baik. 

    Pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta agar setiap pihak waspada dan agar kasus keracunan siswa-siswi penerima MBG ini tidak dipolitisasi. 

    “Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan Makan Bergizi Gratis adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan sekian juta [orang] pasti ada hambatan rintangan, ini kita atasi,” jelasnya. 

    Sebelumnya, BGN mencatat sebanyak 70 kasus lokasi keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025. Berdasarkan bagan yang diterima Bisnis, total sebanyak 5.914 penerima MBG yang menjadi korban. 

    Korban tersebut terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil. Dilansir dari data resmi BGN, kasus keracunan itu tersebar di tiga wilayah. Wilayah II (Jawa) mencatat kasus terbanyak dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang. 

    Kemudian, Wilayah I (Sumatra) sebanyak 9 kasus dengan 1.307 orang terdampak, serta Wilayah III (NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dengan 20 kasus melibatkan 997 orang. 

    Kasus juga menunjukkan tren peningkatan tajam pada Agustus dan September. Bila pada Januari hanya ada 94 korban dari 4 kasus, angka melonjak drastis menjadi 1.988 orang terdampak pada Agustus (9 kasus) dan 2.210 orang pada September (44 kasus). 

    Lima daerah dengan jumlah korban terbesar adalah Kota Bandar Lampung (503 orang), Kabupaten Lebong, Bengkulu (467 orang), Kabupaten Bandung Barat (411 orang), Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (339 orang), serta Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (305 orang). 

    BGN mengidentifikasi sejumlah penyebab utama insiden, antara lain bakteri E. Coli yang berasal dari air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus dari tempe dan bakso; Salmonella dari ayam, telur, dan sayur; serta Bacillus cereus dari mie. 

    Selain itu, kontaminasi air juga memicu penyebaran Coliform, Klebsiella, Proteus, dan timbal (Pb). Lonjakan kasus keracunan ini menyoroti lemahnya pengawasan keamanan pangan di berbagai daerah. 

  • Hampir 400 Pesepeda Ramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, Gowes dengan Latar Gunung dan Laut

    Hampir 400 Pesepeda Ramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025, Gowes dengan Latar Gunung dan Laut

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 394 cyclist dari berbagai daerah dan mancanegara meramaikan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025. Selain diikuti atlet profesional, ajang ini juga diramaikan komunitas dan pecinta balap sepeda.

    Peserta datang dari Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Lampung, Maluku, dan berbagai daerah lain. Dari mancanegara hadir cyclist dari Kolombia, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, New Zealand, Filipina, hingga Singapura.

    Dilepas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pantai Marina Boom, para rider menempuh rute sejauh 86,9 kilometer yang menyajikan keindahan alam Banyuwangi hingga garis finish di Paltuding, Ijen.

    Bupati Ipuk menyebut event ini menjadi bagian dari upaya memperkuat branding Banyuwangi sebagai kota sepeda. “Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Ijen KOM 2025. Mari nikmati bersepeda di Banyuwangi,” kata Ipuk, Sabtu (27/9/2025).

    Event ini melengkapi deretan balap sepeda bergengsi di Banyuwangi, mulai Tour de Banyuwangi Ijen (28-31 Juli), Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (20-21 September), hingga Banyuwangi BMX (15-16 November). Melalui ajang sport tourism, Banyuwangi bukan hanya memamerkan keindahan alam, tapi juga seni dan budaya lokal.

    Bupati ipuk melepas para riders dalam momen bluefire ijem KOM 2025. [Ayu Lestari/Beritajatim.com]Pantai Marina Boom dipilih sebagai titik start agar rider bisa menikmati sunrise dengan latar siluet Gunung Ijen. Rute sepanjang perjalanan juga menawarkan hamparan sawah, perkampungan, perkebunan, hingga lanskap kaki Gunung Ijen yang terkenal menantang.

    Penggiat olahraga sepeda, Azrul Ananda, menyebut rute Ijen adalah salah satu yang paling legendaris di Indonesia dan sudah mendunia. Ajang ini juga menjadi seri penutup Mainsepeda Trilogy 2025, setelah Bromo KOM (17 Mei) dan Kediri Dholo KOM (20 Juli).

    Tanjakan Ijen sendiri masuk kategori hors categorie, level tertinggi dalam balap sepeda dunia, dan pernah dilalui pembalap profesional kelas Union Cycliste Internationale (UCI).

    Liliana Herawati, peserta kategori Women 35-39 asal Purwokerto, mengaku terkesan. “View-nya bagus banget, ya. Sepertinya baru pertama kali start dari pantai. Jam 5 sudah terang banget, saya sampai kaget, kirain telat,” ujarnya. [tar/ian]

  • Makan Roti dan Sosis Keju dari MBG, 35 Pelajar di Lampung Timur Keracunan

    Makan Roti dan Sosis Keju dari MBG, 35 Pelajar di Lampung Timur Keracunan

    Sutia Anwar, orang tua salah satu siswa, mengatakan anaknya mengalami muntah-muntah setelah pulang sekolah.

    “Saya tidak tahu kejadiannya di sekolah, tapi anak saya pulang dalam keadaan pusing dan muntah-muntah. Setelah saya tanya, dia mengaku makan roti sosis dari MBG. Katanya sosisnya benyek dan berjamur, tapi roti tetap dia makan,” ujar Sutia dikonfirmasi, Sabtu (27/9).

    Keterangan serupa disampaikan Yuli, orang tua siswi SMP di wilayah yang sama. Dia mengatakan, anaknya juga mengeluh mual hingga muntah usai menyantap makanan serupa.

    “Anak saya bilang habis makan MBG. Menunya roti sama sosis. Tidak lama kemudian dia lemas, pusing, lalu muntah,” kata Yuli.

    Seorang guru, Yusuf, yang mendampingi siswanya di rumah sakit mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut.

    Dia bilang, delapan murid di sekolahnya mengalami gejala keracunan.

    “Setelah istirahat, anak-anak makan jatah MBG yang dibagikan. Engga nyangka setelah itu ada yang jatuh sakit. Dari 257 siswa yang menerima MBG hari ini, delapan di antaranya di sekolah saya mengalami keracunan,” jelas Yusuf.

    Hingga kini, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah dan Wakilnya, Azwar Hadi belum merespons konfirmasi Liputan6.com terkait puluhan siswa di Lampung Timur yang keracunan usai menyantap program MBG.

     

  • Terbiasa Bawa Bekal dari Rumah, Siswa di Lampung Tak Selera dengan Menu MBG
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 September 2025

    Terbiasa Bawa Bekal dari Rumah, Siswa di Lampung Tak Selera dengan Menu MBG Regional 27 September 2025

    Terbiasa Bawa Bekal dari Rumah, Siswa di Lampung Tak Selera dengan Menu MBG
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Sejumlah orangtua di Bandar Lampung mengaku anak mereka enggan menyantap makanan bergizi gratis (MBG) karena terbiasa membawa bekal sendiri dari rumah.
    Novi (40), warga Bandar Lampung, mengatakan putrinya yang duduk di kelas IV SD sejak awal program MBG pada September 2025 tidak pernah memakan menu yang dibagikan.
    “Ya cuma diaduk-aduk aja, habis itu dimasukin ke wadah kosong dan dibawa pulang, karena nggak dimakan, ya dibuang,” kata Novi saat dihubungi, Sabtu (27/9/2025).
    Novi mengaku tidak menyalahkan sikap putrinya. Sejak TK hingga kelas IV SD, ia memang selalu menyiapkan bekal sesuai permintaan anak. “Saya masak sendiri, jadi memang maunya anak saya mau makan apa, lebih bersih,” ujarnya.
    Ia juga menuturkan putrinya pernah mendapatkan buah kelengkeng hanya sebanyak tiga butir dengan kondisi tidak laik makan. “Buah-buahan juga saya beli yang masih fresh, setelah dipotong, taruh di kulkas, jadi pas dibawa masih fresh juga,” katanya.
    Hal serupa disampaikan Ibrahim (45), warga Bandar Lampung lainnya. Dua anaknya juga lebih memilih bekal buatan sang ibu. “Anak-anak saya nggak selera (menu MBG), alhamdulilah lebih senang makan bekal yang dibuat ibunya,” katanya.
    Sebelumnya, menu roti isi sosis diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa di Kabupaten Lampung Timur pada Jumat (26/9/2025). Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengatakan sebanyak 35 siswa menjadi korban, terdiri dari 28 siswa SD dan 7 siswa SMP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keracunan MBG Hampir 6.000 Kasus, Kapolri Janji Transparan ke Publik

    Keracunan MBG Hampir 6.000 Kasus, Kapolri Janji Transparan ke Publik

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji penanganan kasus keracunan makanan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditangani secara serius dan transparan.

    Hal tersebut disampaikan Sigit di sela-sela acara penguatan rohani anggota Polri yang digelar di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9).

    Sigit pun mengaku sudah memerintahkan seluruh anggotanya untuk mendalami kasus siswa keracunan makanan MBG tersebut di sejumlah daerah di Indonesia.

    “Polri saat ini sudah turun ke lapangan untuk mendalami kasus itu satu per satu,” tuturnya.

    Sayangnya, Sigit tidak menjelaskan lebih rinci terkait tahapan penanganan perkara keracunan MBG tersebut. Dia memastikan bahwa penanganan kasus itu dilakukan secara transparan sehingga masyarakat bisa ikut memantau secara langsung.

    “Nanti secara resmi akan kita informasikan perkembangannya,” katanya.

    Kasus Keracunan Makanan Lebih dari 5.914 Kasus di 70 Lokasi

    Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 70 kasus lokasi keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025. Jumlah orang yang keracunan sebanyak 5.914 penerima MBG yang menjadi korban. Korban tersebut terdiri dari anak sekolah dan ibu hamil.

    Dilansir dari data resmi BGN menunjukkan kasus tersebar di tiga wilayah. Wilayah II (Jawa) mencatat kasus terbanyak dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang, disusul Wilayah I (Sumatra) sebanyak 9 kasus dengan 1.307 orang terdampak, serta Wilayah III (NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua, dengan 20 kasus melibatkan 997 orang.

    Kasus juga menunjukkan tren peningkatan tajam pada Agustus dan September. Bila pada Januari hanya ada 94 korban dari 4 kasus, angka melonjak drastis menjadi 1.988 orang terdampak pada Agustus (9 kasus) dan 2.210 orang pada September (44 kasus).

    Lima daerah dengan jumlah korban terbesar adalah Kota Bandar Lampung (503 orang), Kabupaten Lebong, Bengkulu (467 orang), Kabupaten Bandung Barat (411 orang), Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (339 orang), serta Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta (305 orang).

    BGN mengidentifikasi sejumlah penyebab utama insiden, antara lain bakteri E. Coli yang berasal dari air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus dari tempe dan bakso; Salmonella dari ayam, telur, dan sayur; serta Bacillus cereus dari mie. Selain itu, kontaminasi air juga memicu penyebaran Coliform, Klebsiella, Proteus, dan timbal (Pb). Lonjakan kasus keracunan ini menyoroti lemahnya pengawasan keamanan pangan di berbagai daerah.

  • Wamenkop Tegaskan Kopdes Merah Putih Bukan Program Top-Down

    Wamenkop Tegaskan Kopdes Merah Putih Bukan Program Top-Down

    JAKARTA – Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menegaskan, Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menjadi salah satu program strategis pemerintah.

    Dia pastikan program ini bukan program “Top-Down” melainkan program yang menitikberatkan “Bottom-Up”.

    Menurutnya, program pembentukan 80.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih meski dicetuskan oleh Presiden Prabowo Subianto, namun program ini sejatinya dijalankan dan dikelola oleh masyarakat desa.

    Hal ini menjadi bukti bahwa kehadiran program Kopdes/ Kel ini adalah menempatkan masyarakat desa bukan lagi sekadar objek melainkan sebagai subjek utama pelaku ekonomi.

    “Kalau selama ini masyarakat desa selalu menjadi target pasar, sekarang kita balik. Dengan Kopdes, masyarakat bukan hanya jadi objek, tapi pelaku pasar. Dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka,” ujarnya, Jumat, 26 September.

    Farida merinci, kesepuluh Provinsi tersebut yaitu Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Gorontalo, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Dalam Rakor Regional ini dilaksanakan dialog interaktif untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi Kopdes/Kel Merah Putih di masing-masing wilayah.

    Sebagai upaya mempercepat terbentuknya lembaga ekonomi berbasis kerakyatan dan kegotongroyongan, lanjut dia, pemerintah hanya membantu dan memfasilitasi kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BUMN/ BUMD.

    Melalui upaya kolaboratif ini diharapkan Kopdes/Kel ini dapat segera beroperasi sehingga segera memberikan manfaat yang langsung dirasakan masyarakat desa.

    Farida menegaskan bahwa program Kopdes/Kel Merah Putih ini berbeda dengan pola lama yang bersifat top-down.

    Begitu terbentuk dan beroperasi secara mandiri, pemerintah akan memberikan keleluasaan bagi para pengurus/pengelola dalam melakukan praktek bisnisnya.

    Pemerintah hanya sebatas fasilitator dan membantu pengawasan.

    Farida juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Kopdes/ Kel Merah Putih tidak boleh berhenti hanya sebagai penyalur barang subsidi pemerintah. Ke depan, Kopdes/ Kel Merah Putih harus menjadi sentra produktif dari masing-masing desa, sekaligus menjadi agregator dari hasil produksi masyarakat.

    “Koperasi harus menjadi etalase karya masyarakat desa,” ungkapnya.

    Farida mengajak semua pihak untuk terlibat dalam upaya percepatan operasionalisasi. Kerja kolaboratif diperlukan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN/ BUMD dan anggota masyarakat.

    “SDM di Kemenkop (Kementerian Koperasi) itu terbatas, jadi saya mohon kerjasama lebih gesit dan adaptasi lebih cepat dengan pergerakan dan dinamika yang ada di lapangan dalam upaya mendukung percepatan operasional Koperasi Desa Merah Putih,” katanya.

    Dia menargetkan, dalam waktu dekat sekitar 1.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih akan mendapatkan dukungan pencairan pembiayaan awal dari Bank Himbara untuk mendukung tahap operasionalisasi.

    “Database sudah kami siapkan, termasuk pencairan Pembiayaan melalui Himbara. Ujung tombak program Kopdes ini ada di Kemenkop, tetapi sejatinya ini adalah kerja gotong royong bersama mitra,” tandas dia.

  • Puluhan Siswa di Lampung Timur Keracunan MBG, Emak-Emak Curiga Menu Roti Sosis Keju yang Berjamur

    Puluhan Siswa di Lampung Timur Keracunan MBG, Emak-Emak Curiga Menu Roti Sosis Keju yang Berjamur

    Liputan6.com, Lampung – Puluhan pelajar di Kabupaten Lampung Timur harus mendapat perawatan medis setelah diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat siang (26/9/2025).

    Sejumlah orang tua, khususnya emak-emak menyebut menu roti sosis yang dibagikan kepada siswa dalam kondisi tidak layak konsumsi.

    Sutia Anwar, orang tua salah satu siswa, mengatakan anaknya mengalami muntah-muntah setelah pulang sekolah.

    “Saya tidak tahu kejadiannya di sekolah, tapi anak saya pulang dalam keadaan pusing dan muntah-muntah. Setelah saya tanya, dia mengaku makan roti sosis dari MBG. Katanya sosisnya benyek dan berjamur, tapi roti tetap dia makan,” ujar Sutia dikonfirmasi, Sabtu (27/9).

    Keterangan serupa disampaikan Yuli, orang tua siswi SMP di wilayah yang sama. Dia mengatakan, anaknya juga mengeluh mual hingga muntah usai menyantap makanan serupa.

    “Anak saya bilang habis makan MBG. Menunya roti sama sosis. Tidak lama kemudian dia lemas, pusing, lalu muntah,” kata Yuli.

    Seorang guru, Yusuf, yang mendampingi siswanya di rumah sakit mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut.

    Dia bilang, delapan murid di sekolahnya mengalami gejala keracunan.

    “Setelah istirahat, anak-anak makan jatah MBG yang dibagikan. Engga nyangka setelah itu ada yang jatuh sakit. Dari 257 siswa yang menerima MBG hari ini, delapan di antaranya di sekolah saya mengalami keracunan,” jelas Yusuf.

    Hingga kini, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah dan Wakilnya, Azwar Hadi belum merespons konfirmasi Liputan6.com terkait puluhan siswa di Lampung Timur yang keracunan usai menyantap program MBG.

     

  • Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Menurut hasil penyelidikan, RJ dan kelompoknya kerap beraksi di wilayah Desa Beranti, Haduyang, hingga perbatasan Pesawaran.

    Sasaran mereka rata-rata pengendara roda dua yang melintas pada siang hari hingga dini hari. Para korban biasanya yang sudah renta, baik anak-anak, lansia dan wanita.

    “Modusnya hunting dari Tegineneng ke Beranti, kemudian menghentikan warga yang melintas. Dari keterangan tersangka, ada beberapa lokasi kejadian di Banjar Negeri, Haduyang, hingga Madah,” jelas Budi.

    Atas perbuatannya, RJ dijerat Pasal 365 ayat (2) junto pasal 55 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang dilakukan secara bersekutu.

    “Peran tersangka sebagai eksekutor, dan kami melakukan tindakan tegas terukur karena melawan saat ditangkap. Sementara pelaku lain yakni IP, masih dalam pengejaran tim,” tegas Budi.

  • Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tanggamus Lampung, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Tanggamus Lampung, Sejumlah Rumah Warga Rusak

    Liputan6.com, Tanggamus – Gempa yang mengguncang Kabupaten Tanggamus Lampung, pada Jumat malam (26/9/2025) pukul 21.55 WIB, menyebabkan sejumlah rumah warga rusak. 

    Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Tanggamus ini berkekuatan magnitudo 4,5 itu berpusat di darat dengan kedalaman hanya 5 kilometer, tepatnya 19 kilometer barat laut Tanggamus.

    Episenter gempa tercatat berada di koordinat 5,47 Lintang Selatan dan 104,51 Bujur Timur. Getaran terasa cukup kuat di Kota Agung dan Limau dengan intensitas II-III MMI, sehingga getaran jelas dirasakan di dalam rumah, mirip seperti truk besar yang melintas.

    Di Semaka, intensitas bahkan mencapai III-IV MMI yang menyebabkan pintu, jendela, hingga dinding rumah berderik. Sejumlah warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

    Sejumlah video terverifikasi yang diterima awak Liputan6.com memperlihatkan kerusakan cukup parah akibat guncangan. Atap beberapa rumah warga ambruk, perabotan terjatuh, hingga dinding retak.

    “Ya Allah, gempa-gempa, rumah warga rusak ini, atapnya roboh,” ucap seorang warga dalam rekaman video.

    Dalam rekaman lain, warga menyoroti nasib salah satu keluarga yang rumahnya rusak berat. “Ya Allah, suaminya baru dua hari yang lalu meninggal, atap rumahnya ambruk,” tutur perekam video lainnya.

    Meski begitu, hingga kini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan signifikan maupun korban jiwa. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.