provinsi: LAMPUNG

  • Polri Kini Punya 672 SPPG, Terbanyak Beroperasi dari Polda Jateng

    Polri Kini Punya 672 SPPG, Terbanyak Beroperasi dari Polda Jateng

    Jakarta

    Polda Jawa Tengah (Jateng) saat ini memiliki 100 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Polri. Sebanyak 33 di antaranya sudah beroperasi dan memberikan pelayanan ke penerima manfaat.

    Polda Jateng kini menjadi satuan kerja (satker) Polri dengan jumlah SPPG beroperasi paling banyak.

    “73 SPPG Polda Jateng (33 telah beroperasi, 40 tahap pembangunan),” demikian keterangan Polri yang dikutip, Jumat (17/10/2025).

    Namun, pada hari ini, Polda Jateng kembali melakukan groundbreaking 27 SPPG. Groundbreaking ini dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabwo.

    Sebanyak 27 SPPG itu telah mendaftar ke Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga total SPPG yang dimiliki Polda Jateng sebanyak 100 SPPG yang diproyeksikan mampu meng-cover hingga 400 ribu penerima manfaat.

    Dengan begitu, sampai saat ini Polri telah memiliki 672 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 orang serta menyerap 33.600 tenaga kerja (naker).

    Berikut ini rincian SPPG Polri:

    – 73 SPPG Polda Jateng (33 Telah Beroperasi, 40 Tahap Pembangunan);
    – 73 SPPG Polda Jatim (13 Telah Beroperasi, 9 Tahap Persiapan Operasional, 51 Tahap Pembangunan)
    – 53 SPPG Polda Sumut (10 Telah Beroperasi, 16 Tahap Persiapan Operasional, 27 Tahap Pembangunan);
    – 37 SPPG Polda Jabar (13 Telah Beroperasi, 10 Tahap Persiapan Operasional, 14 Tahap Pembangunan);
    – SPPG Itwasum Polri (Seluruhnya Tahap Pembangunan);
    – 26 SPPG Polda Aceh (9 Beroperasi, 9 Tahap Persiapan Operasional, 8 Tahap Pembangunan);
    – 26 SPPG Polda Lampung (10 Telah Beroperasi, 5 Tahap Persiapan Operasional, 11 Tahap Pembangunan);
    – 25 SPPG Polda Kalteng (1 Telah Beroperasi, 2 Tahap Persiapan Operasional, 22 Tahap Pembangunan);
    – 24 SPPG Polda Sulsel (1 Telah Beroperasi, 1 Tahap Persiapan Operasional, 22 Tahap Pembangunan);
    – 24 SPPG Polda Sumbar (7 Telah Beroperasi, 11 Tahap Persiapan Operasional, 6 Tahap Pembangunan);
    – 22 SPPG Polda Sumsel (7 Beroperasi, 5 Tahap Persiapan Operasional, 10 Tahap Pembangunan);
    – 17 SPPG Polda Bengkulu (9 Telah Beroperasi, 3 Tahap Persiapan Operasional, 5 Tahap Pembangunan);
    – 16 SPPG Polda Jambi (1 Telah Beroperasi, 9 Tahap Persiapan Operasional, 6 Tahap Pembangunan);

    (zap/fjp)

  • Siang Cuaca Panas Mendidih-Malam Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG

    Siang Cuaca Panas Mendidih-Malam Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca panas mendidih menerjang wilayah Indonesia, terutama di wilayah perkotaan besar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan ada beberapa faktor utama yang membuat suhu di beberapa wilayah mencapai 34-37 derajat Celsius.

    Bahkan, ada wilayah yang mencapai suhu panas ekstrem dengan nilai maksimum mencapai 37,6 derajat Celsius, yakni Majalengka dan Boven Digoel.

    BMKG menekankan bahwa fenomena ini bukan akibat Gelombang Panas (Heatwave) seperti yang terjadi di negara-negara subtropis. Menurut BMKG, suhu Indonesia masih dalam batas wajar, walaupun terasa tidak nyaman.

    Kemungkinan kondisi panas ini masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025, tergantung waktu mulai masuknya musim hujan di masing-masing wilayah.

    Ada beberapa penyebab utama cuaca panas saat ini. Pertama, posisi semu Matahari optimum. Saat ini, BMKG mengatakan gerak semu Matahari sudah berada sedikit di selatan ekuator.

    Selanjutnya, ada juga faktor angin dari Australia. Angin timuran yang bertiup dari Benua Australia membawa massa udara kering. Hal ini membuat awan sulit terbentuk, sehingga Matahari terasa lebih terik di permukaan.

    Terakhir, minimnya tutupan awan. Meski sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, pembentukan awan hujan di beberapa wilayah masih minim.

    Hujan Masih Mengintai

    Kendati panas menyengat menghampiri di siang hari, tetapi masih ditemui hujan lebat pada sore menjelang malam hari. BMKG mengatakan hal ini akibat aktivitas konvektif.

    “Meski panas dominan, BMKG memprakirakan potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari di sejumlah wilayah,” tulis BMKG dalam akun Instagram resminya, dikutip Jumat (17/9/2025).

    Berikut peringatan dini cuaca hujan dari BMKG untuk periode 3 hari ke depan, yakni 17-19 Oktober 2025:

    17 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Kep. Babel, Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulbar, Sultra, Malut, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT, Sulsel.

    18 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumbar, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalut, Kalsel, Sulteng, Sulbar, Sultra, Malut, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumut, Bengkulu, Maluku, Papua

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT, Sumut.

    19 Oktober 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumut, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kaltim, Sulteng, Sulsel, Sultra, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Aceh, Sumbar, Sulbar, Malut, Maluku, Papua Tengah, Papua.

    Peringatan Dini Angin Kencang: NTT.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Top! Pertamina Lubricants Dorong Masyarakat Rentan Menuju Kemandirian

    Top! Pertamina Lubricants Dorong Masyarakat Rentan Menuju Kemandirian

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Lubricants resmi menghadirkan program pemberdayaan sosial Enduro Entrepreneurship Program. Dalam program tersebut terdapat dua inisiatif unggulan, yakni Enduro Sahabat Lapas dan Enduro Sahabat Difabel.

    Melalui program ini, Pertamina Lubricants terus berupaya memberi ruang bagi kelompok masyarakat rentan untuk mengembangkan potensi, membangun keterampilan. Termasuk, menemukan kembali keyakinan bahwa mereka mampu berdiri mandiri dan berkontribusi bagi lingkungannya.

    Asal tahu saja, inisiatif ini dirancang sebagai program berkelanjutan yang tidak berhenti pada pelatihan semata, melainkan meliputi pendampingan usaha, penyediaan peralatan, dan penguatan jejaring bisnis bagi para penerima manfaat di berbagai wilayah Indonesia. Pendekatan ini memungkinkan peserta tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk mengelola usaha secara berkelanjutan.

    Melalui Enduro Sahabat Lapas, Pertamina Lubricants memberikan pelatihan teknis otomotif, kewirausahaan, serta bantuan peralatan bengkel bagi warga binaan lembaga pemasyarakatan. Dengan pelatihan dan pembinaan berkelanjutan, para peserta dibekali keterampilan praktis dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung proses reintegrasi sosial pasca asimilasi.

    Kegiatan pembinaan meliputi pelatihan entrepreneurship, marketing & sales, perbengkelan, product knowledge, hingga digital marketing. Selain itu, peserta mendapatkan dukungan berupa toolkit, bantuan branding bengkel, dan suplai pelumas Enduro untuk menunjang operasional.

    Salah satu sosok yang tumbuh bersama program ini adalah Nanang, peserta binaan dari Bengkel Lapas Sleman. Berawal dari keinginan sederhana untuk memperbaiki kehidupannya, kini Nanang menjadi contoh nyata bagaimana kesempatan kedua dapat mengubah arah hidup seseorang.

    “Lewat program ini, saya belajar untuk memperbaiki diri dan memulai hidup baru. Sekarang, bengkel ini bukan sekadar tempat bekerja, ini adalah bukti bahwa kesempatan kedua benar-benar bisa mengubah segalanya.”, ujar Nanang, dikutip Jumat (17/10/2025).

    Sejak dimulai pada tahun 2020, program ini telah menjangkau lima lembaga pemasyarakatan di berbagai daerah yakni Lapas Kelas I Palembang (Sumatera Selatan), Bengkel Lapas IIB Sleman (DI Yogyakarta), Pemasyarakatan Corner (Kalimantan Timur), Bengkel Lapas Latusar Servis (Sulawesi Selatan), dan Bengkel Lapas Anak Tomohon (Sulawesi Utara) dengan total penerima manfaat mencapai lebih dari 1.485 orang. Hasilnya, sejumlah bengkel binaan kini telah beroperasi secara mandiri dengan identitas dan branding khas, menjadi contoh nyata bagaimana kesempatan kedua dapat menghidupkan kembali harapan.

    Sementara itu, Enduro Sahabat Difabel menjadi wujud komitmen Pertamina Lubricants terhadap ekonomi inklusif. Program ini menggandeng komunitas difabel dan lembaga pelatihan untuk memberikan pelatihan servis kendaraan, pengelolaan bisnis, serta dukungan peralatan dan modal usaha bagi penyandang disabilitas.

    Hingga kini, terdapat 10 bengkel difabel binaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, di antaranya Bengkel & Steam Motor Isyarat Hati (Lampung), Bengkel FPDB (DI Yogyakarta), Bengkel Compac (Jawa Tengah), Rusli Cuci Motor (Kalimantan Selatan), Bengkel Difabel PerDIK (Sulawesi Selatan), SLB Negeri 4 Jakarta, SLB Negeri Cilacap, SLB Negeri Kroya Cilacap, Inul Motor, dan Mbah Motor (Jawa Timur).

    Di samping itu, total penerima manfaat mencapai lebih dari 1.016 orang. Para peserta kini tidak hanya mampu mengelola bengkel sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk memandang kemampuan difabel secara setara dan produktif.

    Salah satu inspirasinya adalah Sudiantoro, peserta program asal Yogyakarta yang juga merupakan atlet angkat beban tingkat nasional. Di balik keterbatasan fisiknya, Sudiantoro menunjukkan kekuatan yang luar biasa.

    “Saya tidak pernah menyangka bisa sampai di titik ini. Dulu saya hanya ingin bisa hidup produktif, dan sekarang saya punya tempat untuk berkarya serta lingkungan yang saling mendukung,” ungkap Sudiantoro.

    Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, Hardiyanto Tato, menjelaskan bahwa semangat di balik program ini adalah Energi Melampaui Keterbatasan.

    “Kami percaya setiap individu memiliki potensi untuk mandiri. Tugas kami adalah membuka akses, memberikan keterampilan, dan mendampingi mereka agar siap menjadi pelaku usaha baru di bidang otomotif,” ungkap Tato.

    Lebih jauh, Hardiyanto Tato, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan terhadap nilai Creating Shared Value.

    “Pemberdayaan bukan sekadar memberi bantuan, tapi menciptakan kesempatan agar setiap orang bisa berdaya dengan kemampuannya sendiri. Melalui Enduro Entrepreneurship, kami ingin menghadirkan dampak jangka panjang yang berakar pada kemandirian dan kepercayaan diri penerima manfaat,” ujarnya.

    Pertamina Lubricants terus mengembangkan model pemberdayaan sosial yang terintegrasi antara pelatihan, pendampingan, dan penguatan jejaring usaha. Melalui program ini, perusahaan berharap dapat melahirkan lebih banyak wirausaha baru dari berbagai lapisan masyarakat yang lahir dari semangat keberanian, ketulusan, dan keyakinan bahwa setiap energi baik akan selalu menemukan jalannya untuk membawa perubahan.

    Untuk kisah inspiratif dari program tersebut dapat dilihat di Youtube Pertamina https://youtu.be/3orzWvBcCpA?si=n6nGvaHxVG8HEV9I

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • KKP sebut udang lokal masih jadi primadona masyarakat Nusantara

    KKP sebut udang lokal masih jadi primadona masyarakat Nusantara

    Udang tidak hanya hadir dalam menu tradisional, tetapi juga populer dalam kreasi kuliner kekinian yang digemari generasi muda

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut udang lokal tetap menjadi primadona masyarakat Nusantara karena cita rasanya yang khas, nilai gizinya tinggi, dan perannya memperkaya ragam kuliner Indonesia dari sajian tradisional hingga hidangan modern.

    Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud mengatakan sejak dulu masyarakat Indonesia begitu dekat dengan udang yang ditunjukkan dengan keanekaragaman olahan tradisional komoditas tersebut.

    Di Aceh misalnya, terdapat menu udang asam keueng, udang balado di Sumatera Barat, pindang udang khas Sumatera Selatan, udang sambal petai dari Betawi, botok udang Jawa Tengah, sate udang lilit Bali, udang rica-rica Sulawesi Selatan, hingga udang sagu serta udang selingkuh dari Papua.

    “Tentu ini menunjukkan bahwa udang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner nusantara yang patut kita jaga dan banggakan,” kata Machmud dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Dikatakan udang tidak hanya hadir dalam menu tradisional, tetapi juga populer dalam kreasi kuliner kekinian yang digemari generasi muda.

    “Sebut saja udang kungpao, udang cabe garam, sushi udang, hingga aneka olahan serba udang seperti dimsum, wonton, sumpia, dan ebi furay,” jelasnya.

    KKP berkomitmen menjaga daya saing udang Indonesia di tengah situasi pengetatan ekspor ke pasar Amerika, khususnya produk udang dari Pulau Jawa dan Lampung. Selain aksi diplomasi, penguatan pasar pun dilakukan, salah satunya dengan aktif mempromosikan produk udang di berbagai event.

    Sebagai informasi, KKP menggelar bazar dengan mengangkat udang sebagai tema utama yang digelar dua hari di area parkir Gedung Mina Bahari III di kementerian tersebut.

    Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP KKP Erwin Dwiyana menambahkan bahwa bazar perikanan itu menjadi rangkaian Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan dalam memperingati HUT Ke-26 KKP.

    “Berbagai literatur menunjukkan kandungan dan manfaat udang yang begitu kaya. Selain sehat, dengan mengonsumsi udang kita juga turut mendukung hasil karya pembudidaya lokal. Jadi, dengan makan udang, kita sekaligus bangga menjadi Indonesia,” tutur Erwin.

    Kegiatan bazaar berisi demo masak olahan udang, shrimp corner yang menampilkan produk UMKM berbasis udang, serta promosi menu tradisional hingga modern.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan udang tambak Indonesia aman dikonsumsi dan bebas dari radioaktif.

    KKP terus berkoordinasi dan bersinergi dengan Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 dan Kesehatan Pada Masyarakat Berisiko Terdampak.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Buru Pelaku Pembuang Bayi di Hutan Malo Bojonegoro, Polisi Sisir RS dan Puskesmas

    Buru Pelaku Pembuang Bayi di Hutan Malo Bojonegoro, Polisi Sisir RS dan Puskesmas

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro tengah memburu pelaku yang tega membuang bayi di kawasan Hutan Jati, Desa Kacangan, Kecamatan Malo. Satreskrim Polres Bojonegoro kini melakukan penyisiran dan pengumpulan data di sejumlah rumah sakit (RS) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat untuk mengidentifikasi orang tua bayi tersebut, Kamis (16/10/2025).

    Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, mengungkapkan bahwa timnya fokus pada pencarian data ibu hamil dan melahirkan dari fasilitas kesehatan. Langkah ini diambil sebagai upaya awal untuk mempersempit lingkaran penyelidikan.

    “Kami masih terus menyelidiki kasus ini. Anggota tim saat ini mendatangi beberapa rumah sakit hingga puskesmas untuk mendapatkan data,” jelas AKP Bayu.

    Saat ini, jasad bayi perempuan yang diperkirakan berusia sekitar satu minggu tersebut telah dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk proses autopsi. “Setelah dilakukan identifikasi di lokasi penemuan, jasad langsung dibawa ke RSUD Bojonegoro guna autopsi lebih lanjut,” tambah mantan Kanit Jatanras Polres Bandar Lampung ini.

    Untuk diketahui, penemuan jasad bayi ini sempat menggemparkan warga Desa Kacangan, Kecamatan Malo. Peristiwa itu terungkap pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 10.30 WIB ketika dua warga yang sedang mencari rumput mencium bau busuk dari balik tumpukan ilalang kering.

    Setelah didekati dan dibongkar, mereka menemukan jasad bayi yang sudah meninggal dunia. Bayi tersebut terbungkus dalam tas plastik berwarna kuning dan kemudian dilapisi lagi dengan tas plastik berwarna hijau. Polisi masih mendalami motif di balik pembuangan bayi tersebut. [lus/ian]

  • MyRepublic Mau Buka Internet Murah 100 Mbps di Wilayah Ini

    MyRepublic Mau Buka Internet Murah 100 Mbps di Wilayah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – MyRepublic jadi salah satu perusahaan yang memenangi lelang frekuensi jaringan 1,4 Ghz. Perusahaan mendapatkan dua regional sekaligus dengan jumlah 9 Zona.

    CEO MyRepublic Indonesia Timotius Max Sulaiman mengatakan hal ini bakal jadi pelengkap dari produknya yang sudah ada, FTTH (Fiber to the Home) dan Fiber Optic.

    “Buat kami ini satu hal yang sangat komplementer terhadap produk kami yang ada hari ini. Dan kami akan punya FWA (Fixed Wireless Access) ini,” kata Timotius, Kamis (16/10/2025).

    Dia berharap agar keputusan tersebut bisa jadi jalan perusahaan menjangkau lebih banyak kota dan pulau-pulau. MyRepublic memenangi Regional II dan Regional III yang daerahnya berada di luar Pulau Jawa.

    “Dan kami berharap kami bisa menyedia penyedia utama,” dia menuturkan.

    Menurutnya, tantangan yang ada sebelumnya ada kesulitan secara geografis untuk menarik kabel. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membutuhkan investasi dan untuk memperluas jaringan internet.

    Selain itu juga membutuhkan banyak izin karena banyak lahan yang harus digunakan. Namun, dengan FWA, bisa mempersempit tantangan tersebut.

    Timotius menjelaskan bahwa jaringan MyRepublic sudah cukup kuat di wilayah Sumatra dan Bali, tetapi terpusat di kota-kota terbesar. Lewat layanan FWA, MyRepublic bisa menawarkan layanan internet ke lebih banyak wilayah di antara kota-kota besar juga.

    “Sedangkan dengan adanya FWA menjangkau wilayah tersebut dengan membangun beberapa transmiter,” ujar Timotius.

    Dalam pengumuman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), MyRepublic memenangi Regional II dengan lelang harga tertinggi.

    Berikut daftar zona daerah yang ada di dalam Regional II:

    Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara
    Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi
    Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung
    Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    Zona 15 : Kepulauan Riau

    Berikut adalah wilayah yang termasuk dalam Zona III:

    Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
    Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
    Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
    Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Saat Markas Polisi Berubah Jadi Panggung Budaya

    Saat Markas Polisi Berubah Jadi Panggung Budaya

    Liputan6.com, Lampung – Dentuman gong di halaman Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pringsewu, Rabu (15/10/2025) menandai dimulainya perhelatan budaya yang tak biasa.

    Di tempat yang biasanya identik dengan kesibukan aparat penegak hukum, ratusan warga justru larut dalam irama gamelan dan derap kaki para penari kuda kepang.

    Festival bertajuk Pringsewu Cultural Festival Kapolres Cup II 2025 itu resmi dibuka oleh Kapolres Pringsewu, AKBP M Yunnus Saputra.

    Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Polres Pringsewu dan Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk memperingati Hari Kebudayaan Nasional.

    “Ini bukan sekadar lomba, tapi ruang untuk bersatu dalam perbedaan,” ujar Yunnus, sesaat setelah memukul gong pembuka di hadapan tamu undangan, pejabat daerah, dan ratusan masyarakat yang memenuhi halaman kantor polisi di kompleks perkantoran Pemda Pringsewu.

    Festival yang telah memasuki tahun kedua itu menampilkan beragam pertunjukan seni, mulai dari lomba kuda kepang, reog ponorogo, karnaval budaya, hingga pagelaran wayang kulit dan pertunjukan musik tradisional.

    Di sekeliling area, deretan tenda UMKM lokal memamerkan produk kerajinan, kuliner, dan hasil olahan khas Lampung.

    Pada hari pertama, 19 grup seni tampil silih berganti di panggung utama. Penampilan Grup Kuda Kepang Putro UGM dari Pekon Pandansurat membuka acara dengan atraksi memukau, disusul oleh Sinar Lestari Budoyo Pringsewu dan Reog Ponorogo Krido Budoyo Mudo Sukoharjo. Riuh tepuk tangan warga mengiringi setiap akhir pertunjukan.

    Bagi Yunnus, festival budaya itu bukan hanya soal hiburan, tetapi bagian dari strategi “Cultural Policing” pendekatan kepolisian yang berangkat dari nilai-nilai budaya.

    “Polisi tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga merawat harmoni sosial. Budaya adalah jembatan yang mempertemukan kita,” katanya.

     

  • Aroma Busuk di Hutan Malo Ungkap Mayat Bayi Terbungkus Plastik, Polres Bojonegoro Buru Pelaku

    Aroma Busuk di Hutan Malo Ungkap Mayat Bayi Terbungkus Plastik, Polres Bojonegoro Buru Pelaku

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Kacangan, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro digemparkan oleh penemuan mengerikan di kawasan hutan jati setempat. Dua warga yang sedang mencari rumput menemukan sesosok mayat bayi, Rabu (15/10/2025).

    Peristiwa itu berawal ketika para pencari rumput mencium bau busuk menyengat dari balik tumpukan ilalang kering. Karena penasaran, mereka mendekati sumber bau dan membongkar tumpukan tersebut.

    Di lokasi itu, mereka dikejutkan dengan penemuan jasad bayi malang yang sudah meninggal dunia. Bayi tersebut terbungkus rapat di dalam tas plastik berwarna kuning, lalu dilapisi lagi dengan tas plastik berwarna hijau.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, mayat bayi yang diperkirakan berusia sekitar satu minggu itu ditemukan warga saat hendak berladang sekitar pukul 10.30 WIB. “Ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB. Penemunya adalah warga yang sedang mencari rumput,” ungkap AKP Bayu.

    Setelah menemukan jasad bayi yang belum diketahui jenis kelaminnya, warga segera melaporkan temuan itu kepada Mantri Perhutani yang bertanggung jawab atas kawasan hutan. Petugas kepolisian dari Polres Bojonegoro kemudian tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi awal.

    “Setelah identifikasi di lokasi selesai, jasad bayi langsung kami bawa ke RSUD Bojonegoro untuk proses autopsi,” jelas polisi lulusan Akpol 2015 tersebut.

    Mantan Kanit Jatanras Polres Lampung itu menambahkan, Tim Satreskrim Polres Bojonegoro kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku pembuangan bayi yang diduga kuat orang tua kandungnya.

    “Masih kami selidiki. Salah satu langkah kami adalah menelusuri data ibu hamil dari sejumlah rumah sakit dan Puskesmas di wilayah sekitar untuk mengungkap siapa orang tua bayi tersebut,” pungkasnya. (lus/kun)

  • Sah! WIFI dan MyRepublic Menang Lelang Internet Murah 100 Mbps

    Sah! WIFI dan MyRepublic Menang Lelang Internet Murah 100 Mbps

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz. Terdapat dua pemenang dalam lelang ini yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama yang merupakan anak perusahaan Surge (WIFI) serta Eka Mas Republik pemilik MyRepublic.

    Dalam pengumuman hasil seleksi yang diterbitkan Rabu (15/10/2025), PT Telemedia memasukkan harga penawaran tertinggi Rp 403.764.000.000 untuk regional I. Regional tersebut terdiri dari enam zona, berikut daftarnya:

    Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi

    Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)

    Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta

    Zona 7 : Jawa Timur

    Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya

    Zona 10 : Maluku dan Maluku Utara

    Sementara MyRepublic mendapatkan untuk dua regional sisanya dengan jumlah 9 zona. Harga penawaran perusahaan tertinggi untuk masing-masing yakni Regional II sebesar Rp 300.888.000.000 dan Regional III senilai Rp 100.888.000.000.

    Berikut daftar zona pada masing-masing daerah:

    Regional 2

    Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara

    Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi

    Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung

    Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

    Zona 15 : Kepulauan Riau

    Regional 3

    Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara

    Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah

    Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat

    Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur

    Proses Lelang 1,4 Ghz

    Lelang frekuensi 1,4 Ghz sudah dibuka sejak Juli 2025. Peserta lelang memperebutkan objek seleksi dengan rentang 1432 MHz hingga 1512 MHz, total lebar pita 80 MHz.

    Frekuensi digunakan untuk penyelenggaraan layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access). Diharapkan layanannya bisa untuk internet cepat hingga 100 Mbps dengan harga terjangkau.

    Dalam prosesnya, tujuh perusahaan menjadi calon peserta seleksi. Ketujuh perusahaan tersebut adalah:

    • PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk;

    • PT Indosat Tbk;

    • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk;

    • PT Telemedia Komunikasi Pratama;

    • PT Netciti Persada;

    • PT Telekomunikasi Seluler; dan

    • PT Eka Mas Republik.

    Kemudian dari hasil evaluasi termausk pemeriksaan kelengkapan dan verifikasi dokumen ditentukan tiga perusahaan lolos ke tahap lelang, hingga akhirnya WIFI dan MyRepublic keluar sebagai pemenang lelang.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Korupsi di Lampung Berkode Dana Taktis, Dua Pejabat Rutin Potong Anggaran 20 Persen

    Korupsi di Lampung Berkode Dana Taktis, Dua Pejabat Rutin Potong Anggaran 20 Persen

    Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulang Bawang Barat (Tubaba), Provinsi Lampung, menetapkan dua pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai tersangka korupsi penyalahgunaan anggaran tahun 2022-2024. Keduanya adalah Kepala DLH periode 2021-2025 Firmansyah, dan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Hartawan.

    Kasi Pidana Khusus Kejari Tulang Bawang Barat, Gita Santika Ramadhani menerangkan, penyidikan menemukan adanya praktik manipulasi kegiatan rutin di DLH Tubaba tanpa dilengkapi surat pertanggungjawaban (SPJ).

    Dalam setiap pencairan anggaran, sekitar 20 persen dana disisihkan untuk Kepala Dinas atas nama dana taktis tanpa bukti pendukung yang sah.

    “Dari hasil penghitungan, kerugian keuangan negara akibat perbuatan para tersangka mencapai Rp 1,3 miliar,” kata Gita kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).

    Gita menuturkan, penetapan tersangka dilakukan setelah pemeriksaan lanjutan terhadap keduanya.

    “Tim penyidik telah menetapkan status tersangka terhadap Firmansyah dan Hartawan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan keuangan DLH,” ujarnya.

    Setelah penetapan, kedua pejabat tersebut ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Menggala sebagai tahanan titipan Kejari selama 20 hari ke depan.

    Penetapan itu berdasarkan surat yang ditandatangani Kepala Kejari Tubaba, Mochamad Iqbal tanggal 13 Oktober 2025.

    Keduanya dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Ayat (1) huruf a dan b, Ayat (2) dan (3) UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 dan Pasal 64 Ayat (1) KUHP.

    “Penyidik akan bekerja secara profesional dan transparan. Setiap bukti akan diuji, dan siapa pun yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban hukum,” tutup dia.