provinsi: LAMPUNG

  • Detik-Detik Menegangkan Penggerebekan Bandar Narkoba dan Produsen Senpi di Lampung, Polisi Sempat Dihalangi Warga

    Detik-Detik Menegangkan Penggerebekan Bandar Narkoba dan Produsen Senpi di Lampung, Polisi Sempat Dihalangi Warga

    Liputan6.com, Lampung – Aksi penggerebekan bandar narkoba yang juga produsen senjata api rakitan di Lampung Tengah berlangsung menegangkan.

    Polisi yang hendak menangkap pelaku sempat diadang oleh warga setempat saat operasi berlangsung di Kampung Komering Agung, Kecamatan Gunung Sugih, pada Jumat sore (17/10/2025).

    Dalam rekaman video yang beredar, tampak puluhan warga memadati jalan dan pekarangan rumah, mencoba menghalangi petugas kepolisian yang membawa seorang pelaku.

    Beberapa anggota polisi terlihat berusaha menenangkan warga dan memberikan penjelasan agar situasi tetap terkendali.

    Kasat Reserse Narkoba Polres Lampung Tengah, AKP Eko Heri Susanto mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia bilang, meski sempat terjadi ketegangan, kondisi berhasil dikendalikan dan situasi kembali kondusif.

    “Benar, sempat terjadi perdebatan antara warga dan petugas di lokasi. Namun masyarakat dapat diberikan pengertian hingga akhirnya situasi kembali aman,” ujar Eko, Selasa (21/10/2025).

    Dalam operasi itu, polisi menangkap seorang pria berinisial RB (43), yang diketahui sebagai bandar sekaligus pembuat senjata api rakitan.

    Dari hasil penggeledahan di rumahnya, petugas menemukan sejumlah barang bukti narkotika serta peralatan yang diduga digunakan untuk merakit senjata api, termasuk jenis laras panjang.

    “Saat dilakukan pengembangan, diketahui bahwa tersangka tidak hanya terlibat dalam peredaran narkoba, tetapi juga aktif memproduksi senjata api rakitan,” katanya.

    Selain RB, polisi juga mengamankan seorang penyalahguna narkoba berinisial RZ, yang ikut diamankan di lokasi saat penangkapan berlangsung. Hasil pemeriksaan menunjukkan, RB telah beberapa kali merakit senjata api atas dasar pesanan.

    “Dari pengakuan tersangka, ia mengaku merakit senjata api berdasarkan permintaan, bersamaan dengan aktivitas peredaran narkotika yang dilakukannya,” ungkapnya.

    Polisi masih mendalami jaringan peredaran narkoba dan distribusi senjata api rakitan yang melibatkan tersangka. RB dan RZ kini ditahan di Mapolres Lampung Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

  • Diduga Keracunan Jajanan Sekolah, 10 Siswa SD di Pringsewu Lampung Dilarikan ke Puskesmas

    Diduga Keracunan Jajanan Sekolah, 10 Siswa SD di Pringsewu Lampung Dilarikan ke Puskesmas

    Liputan6.com, Jakarta – Sebanyak 10 siswa SD Negeri 1 Sriwungu, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu, Lampung, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami gejala dugaan keracunan makanan, Senin (20/10/2025).

    Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus membenarkan peristiwa tersebut. Seluruh siswa yang menjadi korban telah mendapat perawatan medis di UPT Puskesmas Banyumas dan kondisi mereka berangsur membaik.

    “Dari keterangan awal, para siswa membeli jajanan ringan sebelum upacara bendera dimulai. Tak lama setelah dikonsumsi, mereka mengeluh mual, pusing, dan perut perih. Saat ini, sepuluh anak masih dalam observasi tenaga medis,” ujar Yunnus, Selasa (21/10).

    Dia mengungkapkan, para siswa mengalami gejala seperti mual, pusing, sesak napas, dan nyeri perut setelah mengonsumsi jajanan ringan bermerek Tasty Long Stick Feila yang dibeli dari pedagang keliling di sekitar sekolah.

    Petugas kepolisian telah mengamankan satu bungkus sisa jajanan tersebut sebagai barang bukti. Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPOM untuk melakukan uji laboratorium guna memastikan kandungan produk itu.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan apakah ada bahan berbahaya dalam jajanan itu, sekaligus menelusuri asal-usul dan jalur distribusinya,” ungkap dia.

     

  • BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob 6 Wilayah Pesisir Lampung pada 23-26 Oktober 2025

    BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob 6 Wilayah Pesisir Lampung pada 23-26 Oktober 2025

    Antara lain, lanjut Andri, Karanganyar, Jawa Tengah (38.2°C), Majalengka, Jawa Barat (37.6°C), Boven Digoel, Papua (37.3°C), dan Surabaya, Jawa Timur (37.0°C).

    “Sementara di wilaya Jabodetabek pada dua hari belakangan, suhu maksimum di wilayah Jabodetabek mencapai 35°C dengan rincian Banten: 35.2 °C, Kemayoran: 33.4 – 35.2 °C, Halim: 34.0 – 34.9 °C, Curug: 33.5 – 34.6 °C, Tanjung Priok: 32.8 – 34.4 °C dan Jawa Barat (sekitar Jabodetabek): 33.6 – 34.0 °C,” terang dia.

    Andri menambahkan, situasi panas ekstrem ini juga bertepatan dengan masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang ditandai oleh suhu udara tinggi pada siang hari dan potensi hujan disertai petir serta angin kencang pada sore hingga malam hari.

    “Cuaca yang terjadi pada beberapa hari terakhir terasa panas dan terik, hal ini diakibatkan beberapa faktor diantaranya gerak semu matahari yang pada bulan Oktober sudah berada sedikit di selatan ekuator, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima penyinaran matahari yang lebih intens,” terang dia.

    “Selain itu, penguatan angin timuran yang membawa massa udara kering dari Benua Australia atau Australian Monsoon turut berkontribusi terhadap meningkatnya suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia,” jelas Andri.

  • Cerita dari Desa, Kedaulatan Pangan Tak Lagi Sekadar Janji Pemerintah

    Cerita dari Desa, Kedaulatan Pangan Tak Lagi Sekadar Janji Pemerintah

    Liputan6.com, Jakarta Hamparan sawah di Desa Margo Rejo, Kecamatan Tegineneng, Lampung Tengah, menjadi harapan bagi para petani. Dari sana cerita bermula. Bulir-bulir padi tidak hanya penanda musim panen segera tiba, namun juga menyimpan kabar bahagia.

    Sukacita itu terlihat di wajah Haryadi, seorang petani yang belum genap berusia 30 tahun. Hasil panen padi kali ini mengakhiri puasa duka. Produksi melimpah ditambah harga jual yang bagus.

    “Harga padi sekarang tinggi Rp 8.000. Kami seneng banget,” kata Haryadi membuka cerita kepada Liputan6.com, Selasa (14/10/2025).

    Sudah lima tahun Haryadi menjadi petani, menggantikan orang tua yang sudah tidak kuasa lagi karena faktor usia. Ilmu bertanam pun dia dapat dari keduanya.

    Haryadi memilih padi jenis Impari 32 untuk ditanam. Varietas ini memiliki keunggulan produktivitas tinggi, bisa mencapai 8,42 ton per hektare GKG alias gabah kering giling dan tahan hama penyakit.

    Menjadi petani tentu tidak selamanya mulus. Haryadi berkisah, salah satu kendala utama yang dihadapi adalah pupuk. Tiga tahun lalu, para petani didera kelangkaan pupuk. Di mana-mana stok habis, kalaupun ada jumlahnya sangat terbatas dan mahal.

    Mau tidak mau, petani dipaksa memutar otak. Haryadi mengakali dengan penggunaan kohe alias pupuk kandang untuk menambah nutrisi tanah sebelumm ditanam padi.

    Namun cerita pahit itu telah berganti. Kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mengatur ulang distribusi pupuk, telah dirasakan petani. Pupuk NPK Phonska hingga Urea kini dengan mudah didapat.

    “Saat ini mudah dapat pupuk, enggak kaya 3 tahun lalu, saya cari pupuk susah banget. Tapi sekarang alhamdulillah mudah dapetin pupuk subsidi,” tutur Haryadi.

    Tidak bisa dipungkiri, kondisi ini menjadi angin segar. Para petani yang sebelumnya berpaling, kini kembali menanam padi.

    “Petani juga banyak sekarang di Tegineneng yang mulai tanam padi, kami senang karena harganya lagi bagus. Saya bukan untuk makan saja berasnya, tapi saya jual lagi. Kalau di sini kan setahun dua kali panen,” ucapnya.

    Tidak beda dengan Haryadi, Agus Pujiyanto, petani di Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan juga bersenandung bahagia. Berbagai bantuan dari pemerintah telah dia terima.

    “Alhamdulillah bantuan dari pemerintah, dapat bibit padi, terus ada juga pupuk subsidi,” tutur Agus.

    Agus sudah 10 tahun menggeluti profesi sebagai petani. Dia ikut tergabung dalam kelompok tani. Ini juga menjadi akses bagi para petani untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

    “Dari zaman Pak Prabowo ini, kami enggak kebingungan lagi untuk cari pupuk, dan untuk alat-alat pertanian juga dapat dari pemerintah,” ujarnya.

    Bagi Agus, menjadi petani bukan hanya berhenti pada kalkulasi ekonomi. Namun juga perasaan bangga bisa membantu pemerintah dalam menyediakan stok pangan. Terlebih saat ini pemerintah menargetkan swasembada pangan di sektor beras dalam tiga bulan ke depan.

    “Sukanya, kita bisa menyediakan pangan membantu pemerintah untuk masyarakat di wilayah masing-masing,” pungkasnya.

  • Motif Wanita di Lampung Potong Alat Kelamin Pacar Saat Berhubungan: Sakit Hati Ditinggal Nikah

    Motif Wanita di Lampung Potong Alat Kelamin Pacar Saat Berhubungan: Sakit Hati Ditinggal Nikah

    Liputan6.com, Jakarta- Polisi masih terus mendalami kasus seorang janda berinisial WI (28) memotong alat kelamin pacarnya KN (32) hingga nyaris putus. Polisi telah mengamankan WI di rumahnya di Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Selasa pagi (21/10/2025).

    Peristiwa tragis itu terjadi ketika keduanya berhubungan badan di Lapangan Baruna, Kecamatan Panjang, kota setempat, pada Minggu (19/10) sekira pukul 19.00 WIB. KN diketahui sudah beristri.

    Aksi kekerasan itu ditengarai rasa sakit hati pelaku yang ditinggal nikah oleh korban. Padahal keduanya telah menjalin hubungan spesial sejak tahun 2019 lalu. Mereka menjalin asmara secara diam-diam meski korban telah menikah dengan wanita lain.

    Kapolsek Panjang, Kompol Martono menjelaskan bahwa pelaku WI kini telah ditahan dan proses penahanannya dilakukan di Polresta Bandar Lampung.

    “Iya benar, yang bersangkutan kini masih kami minta keterangan terkait peristiwa tersebut. Motifnya itu sakit hati karena ditinggal nikah, keduanya sudah menjalin hubungan sejak 2019, jadi si pelaku dendam dengan korban,” katanya dikonfirmasi, Selasa (21/10/2025).

    Meski demikian, dijelaskan Martono, polisi masih terus mendalami keterangan pelaku untuk mengetahui motif perbuatan tersebut secara terang.

  • ​Nugget Ikan Lokal Jadi Gerbang Wirausaha Digital UMKM Pringsewu

    ​Nugget Ikan Lokal Jadi Gerbang Wirausaha Digital UMKM Pringsewu

    Pringsewu: Inisiatif kolaboratif antara Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS), Gerakan Angkatan Nasional (GAN), dan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) sukses membuka babak baru pengembangan UMKM di Pringsewu, Lampung.

    Melalui Workshop Camilan Sehat Olahan Ikan, 60 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan mahasiswa dibekali keterampilan mengolah ikan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti nugget dan dimsum, sekaligus pelatihan pemasaran digital berbasis Kecerdasan Buatan (AI).

    Kegiatan ini secara spesifik bertujuan membuka peluang usaha rumahan yang mudah dipraktikkan dan cepat memberikan hasil ekonomi.

    Pendiri YIS Sandiaga Salahuddin Uno menekankan bahwa inisiatif ini merupakan perwujudan dari semangat kesetaraan dan kolaborasi.

    “Kami membangun YIS dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang dalam bekerja, berkontribusi, dan memperoleh pendidikan. Workshop ini adalah salah satu cara kami mewujudkan hal itu,” ujar Sandiaga.

    Menurutnya, pelatihan kuliner seperti olahan ikan dipilih karena dinilai relatif terjangkau, praktis, dan memiliki potensi ekonomi yang cepat.

    “Kelas memasak tidak hanya mengangkat cita rasa lokal, tetapi juga memperkuat jejaring UMKM. Ini bukan semata mencari keuntungan, tetapi juga membangun silaturahmi dan saling menguatkan,” katanya.

    Selain keterampilan memasak, peserta juga mendapatkan materi krusial mengenai pemanfaatan teknologi, seperti AI/ChatGPT, untuk mendukung pemasaran produk. Mereka diajarkan mulai dari cara menulis caption yang menarik, menyusun materi promosi, hingga membuat konten digital untuk membuka pemesanan (open order) secara daring.

    Ketua GAN, Evie Sofia, menyampaikan bahwa program ini berfokus pada camilan sehat dari ikan dan sayuran dengan memaksimalkan potensi lokal, khususnya di wilayah Pringsewu Selatan. “Peserta datang dengan semangat belajar dan ingin menjadi perempuan yang mandiri secara ekonomi,” kata Evie.

    Evie juga mengungkapkan bahwa program ini didasarkan pada temuan riset inkubasi bisnis mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), yang menyoroti perlunya pemerataan pendistribusian ikan di kawasan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya upaya menghubungkan hasil akademik dengan kebutuhan pasar riil.

    Dekan Fakultas Syariah dan Fakultas Komputer UMPRI, Rimanto, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai workshop ini berfungsi sebagai jembatan yang efektif antara dunia akademik dan praktik lapangan.

    “Kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman riil di dunia usaha. Harapannya, keterampilan wirausaha yang mereka pelajari bisa langsung diterapkan, sekaligus mempererat hubungan antara kampus dan pelaku UMKM,” kata Rimanto.

    Pringsewu: Inisiatif kolaboratif antara Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS), Gerakan Angkatan Nasional (GAN), dan Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) sukses membuka babak baru pengembangan UMKM di Pringsewu, Lampung.
     
    Melalui Workshop Camilan Sehat Olahan Ikan, 60 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan mahasiswa dibekali keterampilan mengolah ikan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti nugget dan dimsum, sekaligus pelatihan pemasaran digital berbasis Kecerdasan Buatan (AI).
     
    Kegiatan ini secara spesifik bertujuan membuka peluang usaha rumahan yang mudah dipraktikkan dan cepat memberikan hasil ekonomi.

    Pendiri YIS Sandiaga Salahuddin Uno menekankan bahwa inisiatif ini merupakan perwujudan dari semangat kesetaraan dan kolaborasi.
     
    “Kami membangun YIS dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang dalam bekerja, berkontribusi, dan memperoleh pendidikan. Workshop ini adalah salah satu cara kami mewujudkan hal itu,” ujar Sandiaga.
     
    Menurutnya, pelatihan kuliner seperti olahan ikan dipilih karena dinilai relatif terjangkau, praktis, dan memiliki potensi ekonomi yang cepat.
     
    “Kelas memasak tidak hanya mengangkat cita rasa lokal, tetapi juga memperkuat jejaring UMKM. Ini bukan semata mencari keuntungan, tetapi juga membangun silaturahmi dan saling menguatkan,” katanya.
     
    Selain keterampilan memasak, peserta juga mendapatkan materi krusial mengenai pemanfaatan teknologi, seperti AI/ChatGPT, untuk mendukung pemasaran produk. Mereka diajarkan mulai dari cara menulis caption yang menarik, menyusun materi promosi, hingga membuat konten digital untuk membuka pemesanan (open order) secara daring.
     
    Ketua GAN, Evie Sofia, menyampaikan bahwa program ini berfokus pada camilan sehat dari ikan dan sayuran dengan memaksimalkan potensi lokal, khususnya di wilayah Pringsewu Selatan. “Peserta datang dengan semangat belajar dan ingin menjadi perempuan yang mandiri secara ekonomi,” kata Evie.
     
    Evie juga mengungkapkan bahwa program ini didasarkan pada temuan riset inkubasi bisnis mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), yang menyoroti perlunya pemerataan pendistribusian ikan di kawasan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya upaya menghubungkan hasil akademik dengan kebutuhan pasar riil.
     
    Dekan Fakultas Syariah dan Fakultas Komputer UMPRI, Rimanto, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai workshop ini berfungsi sebagai jembatan yang efektif antara dunia akademik dan praktik lapangan.
     
    “Kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman riil di dunia usaha. Harapannya, keterampilan wirausaha yang mereka pelajari bisa langsung diterapkan, sekaligus mempererat hubungan antara kampus dan pelaku UMKM,” kata Rimanto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Keluarga Lalai di Taman Bermain Air, Balita Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam Sedalam 1 Meter

    Keluarga Lalai di Taman Bermain Air, Balita Ditemukan Tewas Mengambang di Kolam Sedalam 1 Meter

    Liputan6.com, Lampung – Seorang balita perempuan berusia 2,5 tahun berinisial SM, warga Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung, ditemukan tewas tenggelam di kolam renang Waterboom Tirta Garden, Kecamatan Banjar Margo, Kabupaten Tulang Bawang, pada Minggu siang (19/10/2025).

    Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan mengatakan, peristiwa tragis itu terjadi saat korban berlibur bersama keluarganya yang terdiri dari lima orang dewasa dan beberapa anak-anak.

    Mereka datang ke lokasi wisata menggunakan mobil dari Desa Moroseneng, Kecamatan Way Serdang.

    “Awalnya korban bermain di kolam renang khusus anak. Namun, diduga korban kemudian berpindah ke kolam dengan kedalaman 60 sampai 100 sentimeter tanpa pengawasan keluarga,” kata AKP Noviarif, Senin (20/10/2025).

    Tak lama kemudian, paman korban melihat SM sudah dalam posisi mengambang di kolam tersebut.

    “Keluarga segera mengevakuasi korban dan berupaya memberikan pertolongan dengan mengeluarkan air dari tubuhnya. Seorang pengunjung yang merupakan dokter juga ikut membantu, namun nyawa korban tidak tertolong,” ungkapnya.

    Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Penawar Medika untuk pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Korban diperkirakan tenggelam selama 15 hingga 25 menit. Ia meninggal karena tidak mendapat cukup oksigen sehingga menyebabkan kerusakan pada otak dan organ vital lainnya,” katanya.

    Dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), penyebab kematian korban diduga akibat kelalaian, baik dari pihak keluarga maupun pengelola waterboom.

    “Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi. Mereka menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” ungkapnya.

  • Wartawan Ngaku Punya 32 Media Peras PNS di Lampung, Dijebak Pakai Narkoba Lalu Direkam

    Wartawan Ngaku Punya 32 Media Peras PNS di Lampung, Dijebak Pakai Narkoba Lalu Direkam

    Kejari Lampung Tengah telah menerima laporan resmi beserta sejumlah barang bukti digital, termasuk video, rekaman suara, dokumen tagihan, serta satu hard disk berisi ratusan gigabyte materi yang diduga digunakan untuk mengintimidasi ASN.

    Semua bukti itu kini sedang diverifikasi dan dianalisis untuk memastikan validitasnya sebelum diambil langkah hukum lanjutan.

    “Fokus kami saat ini adalah verifikasi bukti dan perlindungan saksi. Bila bukti kuat, kami akan ambil langkah penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme yang menyaru sebagai media,” tegas dia.

    Sementara itu, Kepala Seksi Intelijen Kejari Lampung Tengah, Alfa Dera menyebut pihaknya telah menyarankan agar para pelapor segera berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta kepolisian.

    Langkah itu dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka dari ancaman terlapor.

    “Kami juga berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk menelusuri aspek legalitas kepemilikan media. Kalau benar satu pihak mengelola puluhan media untuk kepentingan pribadi, hal itu menimbulkan persoalan hukum dan etika jurnalistik,” ujar Alfa.

    Dia menyatakan, Kejari Lampung Tengah mendukung kebebasan pers yang bertanggung jawab, namun menolak segala bentuk penyalahgunaan profesi wartawan sebagai alat pemerasan.

    “Kami tidak akan membiarkan aparat atau masyarakat diintimidasi untuk kepentingan pribadi. Kami mengajak rekan media profesional untuk bersama menjaga marwah jurnalistik dan menolak penyalahgunaan nama media untuk praktik kriminal,” tutup dia.

     

     

  • Polisi Bongkar Fakta Bocah Enam Tahun di Mesuji Dua Kali Dipasung Rantai Orang Tuanya

    Polisi Bongkar Fakta Bocah Enam Tahun di Mesuji Dua Kali Dipasung Rantai Orang Tuanya

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Mesuji masih mendalami kasus dugaan kekerasan pasung terhadap bocah perempuan berusia enam tahun. Bocah ini dipasung orang tuanya sendiri di Pemukiman Karya Tani, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Lampung. Hasil penyelidikan sementara, kejadian ini bukan kali pertama terjadi.

    Korban berinisial SAF ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan. Pergelangan kaki kanannya digembok dan dirantai ke tiang kayu di dalam rumah. Warga yang curiga dengan kondisi tersebut kemudian melaporkannya kepada aparat kepolisian.

    Kasat Reskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenata Al Ghozali, mengonfirmasi adanya tindak kekerasan terhadap anak di bawah umur itu. 

    Hasil penyelidikan sementara, pelaku adalah Teguh Suwito, ayah korban, bersama istrinya Emi Susanti. Pasangan itu tinggal bersama dua anak, salah satunya merupakan anak berkebutuhan khusus. 

    Prenata menjelaskan, perbuatan merantai anak itu telah dilakukan dua kali. Kejadian pertama terjadi pada 16 Oktober 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, sang istri pergi ke toko untuk membeli susu anak bungsu mereka. Setelah sang ibu pulang, rantai itu dilepas. 

    “Ketika istrinya pergi, pelaku kesal karena korban terlalu aktif. Ia kemudian mengambil rantai yang sebelumnya disiapkan oleh istrinya dan mengikat kaki anak itu agar tidak banyak bergerak. Rantai tersebut digembok dan dikaitkan di depan pintu kamar,” ungkapnya, Senin (20/10/2025).

  • Polisi Bongkar Fakta Bocah Enam Tahun di Mesuji Dua Kali Dipasung Rantai Orang Tuanya

    Nestapa Bocah 6 Tahun di Mesuji Diikat Rantai oleh Orang Tua ke Tiang Kayu, Kondisinya Mengenaskan

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Desa Karya Tani, Register 45, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung digegerkan oleh penemuan bocah perempuan berusia enam tahun berinisial SN dalam kondisi mengenaskan. Bocah itu ditemukan terikat rantai yang dipaku ke tiang kayu di dalam rumahnya, Sabtu (19/10/2025).

    Dalam video amatir yang direkam oleh warga, korban ditemukan dalam keadaan lemas, tubuh kotor, dan kurus. Warga yang mendengar tangis keras dari dalam rumah memutuskan mendobrak pintu karena khawatir terjadi sesuatu.

    Begitu pintu terbuka, mereka terkejut melihat SN duduk di lantai dengan kaki kanan terikat rantai yang menempel kuat pada tiang.

    “Kasihan sekali, hampir setiap hari kami dengar tangisannya. Kami kira cuma rewel, ternyata dirantai,” kata Miran, 47 tahun, tetangga korban.

    Diketahui, SN kerap ditinggal sendirian oleh ibu kandungnya, Emi (32), dan ayah tirinya, Teguh (35). Keduanya pergi bekerja sejak dini hari hingga larut malam tanpa menitipkan anak itu kepada tetangga atau keluarga.

    Selama ditinggal, SN hanya diberi segelas kopi dan tidak mendapatkan makanan yang layak.

    Upaya warga melepaskan rantai berlangsung dramatis. Gembok dan paku yang menempel di tiang kayu membuat rantai sulit dibuka. Setelah dipukul berulang kali dengan palu, rantai akhirnya terlepas. Warga kemudian memberi makan dan air kepada SN yang tampak sangat lemah.

    Keluarga itu sudah tiga bulan menempati rumah kosong tanpa melapor ke aparat lingkungan.

    SN kemudian dibawa ke rumah sakit untuk visum dan perawatan medis. Ia juga mendapat pendampingan psikologis dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mesuji bersama dinas terkait.