provinsi: LAMPUNG

  • Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Bukti Panas Bumi Sejahterakan Petani

    Tanggamus, Beritasatu.com – Di wilayah perbukitan yang hijau di Pekon Muara Dua, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung, berdiri sebuah greenhouse yang menjadi rumah bagi sekitar 1.200 tanaman melon premium jenis inthanon. Keberadaan greenhouse ini unik karena dibangun di dataran tinggi yang sebetulnya kurang ideal untuk menanam buah melon.

    Namun, meskipun ditanam di dataran tinggi lebih dari 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu yang cukup dingin, tanaman melon yang dirawat dengan sistem hidroponik ini bisa tumbuh subur. Daunnya berwarna hijau cerah, batangnya kokok menjalar kuat dengan buah yang bulat sempurna. Soal rasa, jangan ditanya. Manis khas buah premium.

    Rahasia tumbuh suburnya buah melon ini tidak terlepas dari peran energi panas bumi (geothermal) yang disediakan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu.

    Melalui inisiatif Ulubelu Triumphant, PGE mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger untuk menjaga kestabilan suhu di dalam greenhouse. Energi tersebut juga dikombinasikan dengan panel surya yang membuat siklus pertumbuhan tanaman melon semakin hijau.

    Inisiatif ini menunjukkan, pemanfaatan energi panas bumi ternyata tidak hanya berperan dalam penyediaan listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan, tetapi juga dapat mendukung berbagai sektor lain, seperti pertanian.

    Tingkatkan Kesejahteraan Petani

    Di Pekon Muara Dua, Ulubelu, mayoritas warganya merupakan petani kopi. Agar tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja, kelompok tani muda Ulubelu Farm yang beranggotakan lima orang binaan PGE Ulubelu kemudian mulai mencoba menanam melon. Dengan melakukan diversifikasi tanaman perkebunan, harapannya ketika panen kopi sedang tidak bagus atau harganya turun, para petani masih punya penghasilan lain.

    “Di sini kebetulan mayoritas warganya itu petani kopi. Kalau hanya bergantung pada tanaman kopi saja, risiko ekonominya tinggi,” kata Ketua Kelompok Ulubelu Farm, Edi Yansyah, Kamis (23/10/2025).

    Edi menyadari, kondisi geografis Ulubelu di dataran tinggi yang dingin kurang cocok untuk budidaya melon. Tanaman ini lebih tumbuh subur pada dataran rendah dengan suhu yang hangat. Namun, hambatan itu tak jadi kendala. Berkat dukungan teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi dari PGE Ulubelu, hal yang sebelumnya dianggap mustahil bisa direalisasikan.

    “PGE Ulubelu mendukung 100% sejak awal pembangunan greenhouse sampai sekarang. Kami berterima kasih sekali kepada PGE karena sudah membuka jalan,” kata Edi Yansyah.

    Dipilihnya melon inthanon untuk dibudidayakan juga bukan tanpa alasan. Warga Pekon Muara Dua, Ulubelu, rupanya ingin sekali mencicipi buah melon premium yang belum pernah mereka rasakan. Kini, manisnya melon inthanon bisa dicicipi langsung dari sumbernya.

    Greenhouse budidaya melon ini memiliki luas 16×24 meter persegi. Untuk mendukung sistem kelistrikan, perairan, dan operasional lainnya, PGE Ulubelu juga membangun panel surya dengan kapasitas 2 kilo Watt peak (kWp).

    Kunci dari pertumbuhan tanaman melon di dataran tinggi ini terletak pada teknologi energi geothermal. Dalam proses pembangkit listrik tenaga geothermal, uap dialirkan dari sumur menuju turbin. Uap yang masuk ke turbin harus 100% murni. Oleh karena itu, dilakukan proses pemisahan, di mana uap dipisahkan dari brine (air panas sisa). Brine ini masih memiliki temperatur di atas 150 derajat celsius yang bisa dimanfaatkan.

    Sebelum brine diinjeksikan kembali ke dalam bumi, panasnya diekstrak dan dialirkan ke unit di dalam greenhouse. Dengan cara ini, iklim di greenhouse dapat dikontrol sesuai standar pertumbuhan melon pada suhu di atas 26 derajat celsius.

    Edi menyampaikan, di dalam greenhouse Ulubelu kini terpasang tiga alat heat exchanger yang berfungsi mengalirkan uap panas ke dalam greenhouse. Alatnya bekerja dengan sistem otomatis menyesuaikan suhu lingkungan.

    Greenhouse melon di Ulubelu mengadopsi teknologi pengatur suhu otomatis berbasis energi panas bumi (geothermal brine) yang dialirkan melalui sistem heat exchanger. – (Istimewa/-)

    “Sistemnya itu sudah otomatis. Jadi saat suhunya dingin pada titik tertentu, alatnya langsung menyemburkan uap yang membawa panas. Saat suhunya panas, alatnya akan berhenti sendiri, jadi sudah otomatis,” terang Edi Yansyah.

    Dengan berkebun melon hidroponik yang didukung energi bersih, kelompok tani ini bisa mendapatkan penghasilan tambahan selain dari berkebun kopi. Dalam setahun, melon geothermal ini bisa dipanen tiga sampai empat kali.

    “Sekali panen, hasilnya bisa 1,3 ton sampai 1,5 ton. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 35 juta sampai Rp 40 juta,” ungkap Edi.

    Untuk pemasaran melon hasil panen, kelompok tani ini tak perlu repot-repot. Saat musim panen tiba, banyak masyarakat yang datang langsung ke greenhouse untuk membeli. Bahkan, sebelum buah melonnya matang, sudah banyak yang memesannya.

    “Hasil panennya cepat sekali terserap. Banyak juga yang tidak kebagian,” ungkap Edi.

    Energi Hijau untuk Ketahanan Pangan

    Disampaikan Assistant Manager Government & Public Relation PGE Ulubelu Ryan Dwi Gustriandha, PGE Area Ulubelu memberikan dukungan penuh kepada kelompok tani Ulubelu Farm lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan.

    Dukungan tersebut meliputi penyediaan infrastruktur greenhouse, penerapan sistem otomasi berbasis panas bumi, hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

    “PGE Area Ulubelu juga berperan sebagai inisiator dan pendamping dalam memperkuat kelembagaan kelompok agar dapat mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan,” kata Ryan Dwi Gustriandha, Minggu (26/10/2025).

    Disampaikan Ryan, program budidaya melon hidroponik berbasis energi panas bumi dan PLTS ini telah memberikan dampak multidimensi bagi masyarakat lokal. Dari sisi ekonomi, pendapatan masyarakat jadi meningkat melalui kegiatan budidaya dan wisata petik buah atau agro-tourism.

    Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, kawasan Ulubelu Farm kini juga berkembang sebagai pusat pembelajaran atau center of learning untuk mempelajari inovasi budidaya melon dengan teknologi hidroponik serta pemanfaatan direct use panas bumi.

    “Jadi selain memperkuat ekonomi lokal, program ini juga meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat terkait praktik pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” kata Ryan.

    Pastinya selalu ada tantangan dalam setiap usaha. Utamanya adaptasi masyarakat terhadap teknologi baru dan sistem pertanian modern. Diungkapkan Ryan, sebagian masyarakat belum terbiasa dengan sistem otomasi, sehingga diperlukan pendampingan intensif. Melalui pelatihan dan dukungan teknis berkelanjutan yang diberikan PGE Area Ulubelu, kapasitas masyarakat terus meningkat dan sistem dapat dioperasikan secara mandiri.

    Selain budidaya melon geothermal, PGE Ulubelu juga punya banyak program ketahanan pangan berbasis energi bersih lain. Misalnya Kopi Beloe yang merupakan inisiatif transformasi sektor kopi Ulubelu dari hulu ke hilir. Program ini mencakup pembibitan, produksi, sampai pemasaran.

    “Program ini pemanfaatan energi surya untuk proses pengolahan biji kopi di kelompok binaan Ngopi Doeloe,” terang Ryan.

    Berikutnya ada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Pekon Air Abang yang mendukung kemandirian energi masyarakat dengan pemanfaatan aliran air sebagai sumber energi listrik. Listrik tersebut dipergunakan untuk rumah produksi pertanian, seperti penggilingan kopi dan serut kelapa.

    Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Pekon Ngarip, Kecamatan Ulubelu juga memanfaatkan PLTS dari PGE Ulubelu untuk mendukung pengelolaan pupuk organik berbahan kulit kopi. Energi listrik yang dihasilkan PLTS dimanfaatkan untuk mengoperasikan peralatan pengolahan, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

    “Pupuk yang dihasilkan kelompok ini digunakan kembali untuk budidaya tanaman kopi, hortikultura, dan tanaman obat keluarga, sehingga menciptakan siklus pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau,” ungkap Ryan.

    Melalui berbagai inisiatif tersebut, lanjut Ryan, PGE Ulubelu berupaya menunjukkan bahwa energi hijau tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga bisa dimanfaatkan sebagai solusi inovatif untuk pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan berkelanjutan.

    PGE Area Ulubelu berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Way Panas, Lampung. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu unit I beroperasi secara komersial sejak 2011. Saat ini empat unit PLTP telah beroperasi dengan total kapasitas terpasang sebesar 220 megawatt (MW) dan berkontribusi terhadap sekitar 25% kebutuhan listrik di wilayah Lampung.

    Secara keseluruhan, kapasitas panas bumi yang dikelola PGE mencapai 1.932 MW, terdiri atas 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE dan 1.205 MW melalui skema kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC) bersama mitra strategis. Energi bersih yang dihasilkan PGE bisa menyuplai listrik bagi lebih dari dua juta rumah tangga dan berpotensi menurunkan emisi karbon sekitar 10 juta ton CO2 per tahun.

  • Kementerian ESDM serap aspirasi mahasiswa soal sektor energi nasional

    Kementerian ESDM serap aspirasi mahasiswa soal sektor energi nasional

    Pemerintah akan terus hadir menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan energi di masa depan.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerap aspirasi mahasiswa soal sektor energi nasional melalui kegiatan kunjungan (roadshow) ke 28 kampus di 20 provinsi seluruh Indonesia.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengingatkan pentingnya peran sumber daya manusia (SDM) dari kalangan generasi muda guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

    Pemerintah, katanya, akan terus hadir menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan energi di masa depan.

    Kegiatan roadshow dalam rangka memperkuat peran generasi muda menuju Indonesia Emas 2045 tersebut dilakukan Tenaga Ahli Menteri ESDM Muhammad Iksan Kiat.

    Roadshow bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait manajemen risiko industri migas, peningkatan lifting migas, dan peluang investasi di sektor energi.

    Adapun kunjungan ke-28 dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Selasa (28/10), sekaligus menandai berakhirnya fase pertama dialog lintas daerah ini.

    Selain Politeknik Negeri Lampung, kegiatan serupa di antaranya juga berlangsung di Universitas Cenderawasih (Jayapura), Universitas Islam Riau (Pekanbaru), Universitas Sam Ratulangi (Manado), Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas Mataram (Lombok).

    Dalam setiap kunjungan, Iksan menyampaikan implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto di sektor energi, khususnya penguatan ketahanan energi dan hilirisasi yang kini dikerjakan Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Menteri Bahlil.

    Ia menegaskan komitmennya menjadi jembatan antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat kolaborasi dengan pelajar, pengusaha muda, dan pejuang energi di berbagai wilayah.

    “Kaum muda tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi. Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai tanpa energi muda yang kreatif, kompeten, dan berdaya saing global,” ujar Iksan.

    Melalui diskusi dengan mahasiswa, Iksan juga menggali beragam aspirasi, tantangan, dan gagasan solutif dari kalangan muda terkait masa depan energi nasional.

    Selain menyerap aspirasi, roadshow ini juga menjadi sarana untuk meluruskan disinformasi publik dan menyosialisasikan kebijakan strategis Kementerian ESDM, seperti transformasi energi terbarukan, peningkatan lifting migas, pengembangan manajemen risiko industri migas, serta upaya peningkatan investasi di sektor energi.

    Beberapa masukan dari mahasiswa antara lain terkait peningkatan keterampilan sumber daya manusia melalui kolaborasi antara kampus dan lembaga pelatihan seperti BPSDM ESDM, BPSDM daerah, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas ESDM daerah.

    Mereka juga mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam ristek terapan dan studi bersama berbasis potensi lokal untuk mengembangkan pusat inovasi energi dan mineral di daerah.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan energi berkelanjutan serta hilirisasi mineral, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi di tingkat lokal.

    Selain itu, menurut Iksan, penguatan peran pengusaha muda dan pelaku UMKM energi juga menjadi sorotan penting.

    Dengan dukungan pelatihan, akses permodalan, dan integrasi ke rantai pasok energi nasional, para pelaku usaha lokal diharapkan mampu meningkatkan kontribusi terhadap lifting migas dan memperkuat kemandirian energi daerah.

    Aspirasi yang diperoleh dari kunjungan ini akan dikompilasi sebagai rekomendasi kebijakan nasional agar tata kelola dan ekosistem pembangunan energi semakin terintegrasi dan berkelanjutan.

    “Anak muda adalah energi bangsa. Mereka bukan hanya penerus, tapi penggerak perubahan. Ketika mereka memahami peran strategisnya dalam ekosistem energi nasional, cita-cita Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi tapi keniscayaan,” kata Iksan pula.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 13 Tahun Gunakan Nama Nurul Arifin, WNA Bangladesh Ditangkap Imigrasi

    13 Tahun Gunakan Nama Nurul Arifin, WNA Bangladesh Ditangkap Imigrasi

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Seorang warga negara asing (WNA) asal Bangladesh bernama Hasan Ivne Abdullah ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Pangkalpinang, Bangka Belitung, setelah diketahui menggunakan identitas palsu atas nama Nurul Arifin sebagai warga negara Indonesia selama 13 tahun.

    Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Kelas I TPI Pangkalpinang, Qriz Pratama, mengungkapkan penangkapan bermula dari kecurigaan petugas saat memeriksa berkas permohonan paspor Republik Indonesia yang diajukan pelaku.

    “Berawal dari kecurigaan petugas dalam memeriksa berkas permohonan paspor. Perawakan pemohon mirip warga negara Pakistan, India, Sri Lanka, bahkan Bangladesh,” ujar Qriz Pratama, Rabu (29/10/2025).

    Qriz menjelaskan, setelah dilakukan penyelidikan oleh tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) serta koordinasi dengan Kedutaan Besar Bangladesh, dipastikan bahwa pemohon paspor tersebut adalah Hasan Ivne Abdullah, warga negara Bangladesh yang menyamar sebagai WNI bernama Nurul Arifin.

    Pelaku diketahui telah menetap di Kabupaten Bangka menggunakan identitas palsu sejak 13 tahun lalu. Sebelum tinggal di Bangka, pelaku sempat menetap di Lampung sejak 2002 dan diduga telah berkeluarga.

    “Dari hasil verifikasi kedutaan Bangladesh, terbukti bahwa identitas Nurul adalah palsu dan yang bersangkutan merupakan warga negara Bangladesh,” jelasnya.

    Pelaku mengaku membuat paspor untuk kembali ke Bangladesh menjenguk ibunya. Namun perbuatannya melanggar hukum karena menggunakan dokumen dan keterangan palsu.

    Akibat perbuatannya, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pidana penjara maksimal lima tahun serta denda hingga Rp 500 juta.

    “Saat ini tersangka dititipkan di Lapas Kelas I Tua Tunu Pangkalpinang sambil menunggu putusan pengadilan. Setelah menjalani hukuman pidana, ia akan dideportasi dari Indonesia,” tegas Qriz.

  • TNI AL dan Petani Banyuwangi Targetkan Penanaman Kedelai di Lahan Seluas 60 Hektare

    TNI AL dan Petani Banyuwangi Targetkan Penanaman Kedelai di Lahan Seluas 60 Hektare

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pangkalan TNI AL Banyuwangi bersama petani Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, sedang berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan menanam kedelai di lahan seluas 60 hektare.

    Lahan tersebut berada di kawasan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, tepatnya di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan dan meningkatkan produksi kedelai di wilayah tersebut.

    Penanaman kedelai dimulai sejak pertengahan tahun 2025 dengan dua periode, yakni pada bulan Juli dan Oktober. Hingga saat ini, sekitar 20 hektare lahan telah ditanami kedelai, dengan mayoritas (19 hektare) menggunakan varietas kedelai hitam. Sedangkan satu hektare sisanya ditanami dengan kedelai Garuda Merah Putih, yang merupakan varietas unggulan dari TNI AL.

    Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso menyatakan, tanaman kedelai Garuda Merah Putih yang ditanam di lahan tersebut sudah mulai memasuki tahap panen. “Pada akhir September, tanaman kedelai di luas lahan sekitar 1 hektare sudah dalam proses panen. Proses panen diperkirakan berlangsung selama sebulan mendatang,” ujarnya.

    Kedelai Garuda Merah Putih, yang memiliki masa panen relatif singkat (90 hari setelah masa tanam), menjadi fokus utama dalam program ketahanan pangan TNI AL. Menurut Puji, hasil panen kedelai Garuda Merah Putih diperkirakan lebih melimpah dibandingkan varietas kedelai biasa.

    Sebagai perbandingan, pada panen raya kedelai Garuda Merah Putih di Lampung yang dilakukan pada hari yang sama, kedelai ini menghasilkan 3-4 ton per hektare. Sementara itu, kedelai biasa hanya menghasilkan sekitar 1 hingga 1,2 ton per hektare.

    Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, yang hadir dalam acara Panen Ketahanan Pangan TNI AL pada Rabu (29/10/2025), mengapresiasi upaya TNI AL dalam mendampingi petani untuk meningkatkan hasil produksi kedelai di Banyuwangi. “Saya berharap, pendampingan ini akan semakin meningkatkan produksi kedelai di Banyuwangi,” kata Mujiono.

    Mujiono juga memaparkan bahwa produksi kedelai di Banyuwangi pada periode Januari hingga September 2025 mencapai 5.012 ton. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2.845 ton pada periode yang sama.

    Bahkan, luasan lahan tanam kedelai di Banyuwangi juga mengalami peningkatan tajam, dari 1.407 hektare pada 2024 menjadi 2.475 hektare pada 2025.

    “Sebagai komitmen terhadap ketahanan pangan yang berkelanjutan, Pemkab Banyuwangi terus mengembangkan sejumlah inovasi untuk mendukung pertanian kedelai,” lanjut Mujiono. Inovasi tersebut mencakup distribusi pupuk subsidi yang merata, pendampingan teknologi budidaya, serta pengendalian lahan untuk meningkatkan hasil pertanian.

    TNI AL juga telah berkoordinasi dengan Kepala Bulog untuk memastikan hasil panen kedelai dapat terserap dengan baik. “Jika hasil panen saat ini, maupun yang akan datang dengan luas lebih dari 50–60 hektare, sudah tersedia, maka Bulog akan berupaya menyerap hasil panen tersebut,” jelas Puji.

    Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso bersama Wakil Bupati Mujiono dan jajaran dalam kegiatan panen ketahanan pangan TNI AL

    Dengan adanya sinergi antara TNI AL, petani, dan Bulog, pihaknya berharap para petani mendapatkan harga jual yang layak dan hasil panen yang terserap maksimal.

    Sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah, Mujiono menegaskan bahwa Banyuwangi sedang memperkuat sektor pertanian kedelai untuk mendukung kemandirian pangan nasional. “Kami optimistis bahwa Banyuwangi akan semakin kuat dalam mewujudkan kemandirian pangan untuk nasional,” tambahnya.

    Keberhasilan program ketahanan pangan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi kedelai, tetapi juga menjadi model untuk daerah lain dalam hal ketahanan pangan berbasis kerjasama antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. [alr/suf]

  • Bappeda Sumsel: Tol Prabumulih-Muara Enim kembali masuk daftar PSN

    Bappeda Sumsel: Tol Prabumulih-Muara Enim kembali masuk daftar PSN

    Palembang (ANTARA) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan proyek pembangunan Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim di Sumatera Selatan kembali dilanjutkan setelah resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Kepala Bappeda Sumsel Regina Ariyanti di Palembang, Rabu, mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Daftar PSN, terdapat sebanyak 15 PSN di wilayah Sumsel yang tercantum dalam aturan terbaru tersebut.

    “Berdasarkan Permenko terbaru yang keluar 24 September 2025, kita ada 15 PSN di Sumsel. Untuk jalan tol, kita dapat ruas Prabumulih–Muara Enim yang akan dilanjutkan pembangunannya,” katanya.

    Ia menjelaskan keberlanjutan proyek itu penting, karena memperlancar konektivitas antarwilayah di Sumatera Selatan. Namun untuk ruas Tol Muara Enim–Lubuklinggau–Bengkulu, pelaksanaannya masih ditangguhkan.

    “Tapi untuk jalan tol dari Muara Enim sampai Lubuklinggau ke Bengkulu itu masih pending (ditunda). Jadi, sementara Prabumulih–Muara Enim dilanjutkan dulu,” jelasnya.

    Selain itu, ruas Tol Palembang–Jambi juga termasuk dalam daftar PSN dan tengah dikebut penyelesaiannya. Namun keberadaan jaringan jalan tol di Sumsel sejauh ini belum memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, salah satunya karena jumlah exit tol yang masih terbatas.

    “Tantangannya, kita belum melihat adanya pusat pertumbuhan baru di sekitar jalan tol. Berbeda dengan Lampung, yang memiliki banyak exit tol dan mendorong tumbuhnya kawasan industri,” ujarnya.

    Oleh sebab itu, pemerintah daerah diminta untuk aktif merencanakan pembukaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di sekitar jalan tol agar manfaat pembangunan infrastruktur dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat, kata Regina.

    Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan: Pemerintah Pusat siap serap hasil panen kedelai

    Mentan: Pemerintah Pusat siap serap hasil panen kedelai

    Bandarlampung (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah pusat siap menyerap hasil panen kedelai yang dikelola oleh TNI Angkatan Laut (AL) di Permukiman TNI Angkatan Laut (Kimal), Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

    “Produksi kedelai hari ini luar biasa, potensi empat ton per hektare. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian, akan membeli seluruh hasil panen dari lahan 30 hektare ini, yang nantinya hasil tersebut akan diserahkan kembali untuk dikembangkan,” kata Mentan di Lampung Utara, Rabu.

    Ia mengapresiasi kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI dalam pengembangan komoditas kedelai nasional, sebagai wujud sinergi luar biasa untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional.

    “Kami juga sudah menjalin kesepakatan bersama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dan Panglima TNI untuk memperluas lahan tanam kedelai hingga 10 ribu hektare,” kata dia.

    Mentan Amran pun mengungkapkan bahwa dari total tersebut, 8 ribu hektare lahan telah disiapkan, sementara Kementan akan menyediakan seluruh kebutuhan sarana produksi pertanian.

    “Kami siapkan benih, alat dan mesin pertanian, serta sarana produksi lainnya. Ini juga didukung Kantor Staf Presiden, dan akan direalisasikan tahun depan. Januari nanti bakal dimulai 10 ribu hektare dengan benih dan alat dari Kementan,” jelasnya.

    Ia menegaskan, program perluasan kedelai ini merupakan bagian dari arahan Presiden untuk memperkuat produksi pangan strategis nasional.

    Pewarta: Dian Hadiyatna
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harimau Sumatera yang Terjerat di Lampung Bakal Dites DNA, Dokter Jelaskan Kemiripan dengan Manusia

    Harimau Sumatera yang Terjerat di Lampung Bakal Dites DNA, Dokter Jelaskan Kemiripan dengan Manusia

    Liputan6.com, Jakarta Tim Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu terus melakukan pemeriksaan terhadap Harimau Sumatera jantan yang tertangkap di kawasan Pemangku Kali Pasir, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat. 

    Satwa dilindungi berukuran sekitar 150 sentimeter itu akan menjalani pemeriksaan mendalam. Termasuk analisis DNA dan pola loreng, untuk memastikan apakah benar-benar hewan yang terlibat dalam sejumlah konflik manusia-satwa di wilayah Suoh, Bandar Negeri Suoh (BNS), dan Batu Brak dalam beberapa bulan terakhir.

    Dokter hewan BB-TNBBS, drh. Erni Suyanti mengatakan, identifikasi itu penting untuk mengetahui asal-usul dan pergerakan harimau tersebut, terutama karena beberapa kejadian penyerangan terhadap warga di sekitar kawasan konservasi masih dalam penyelidikan.

    “Kami akan memeriksa secara detail untuk memastikan apakah harimau ini individu yang sama dengan yang sebelumnya menyerang manusia di wilayah BNS, Suoh, atau Batu Brak,” jelas drh. Erni, Rabu (29/10/2025).

    Meski dalam kondisi stabil, hasil pemeriksaan awal menunjukkan harimau dewasa itu mengalami dua luka jerat di bagian kaki dan pinggang. Luka di pinggang tampak terbuka dan cukup dalam, sementara luka di kaki menunjukkan bekas lilitan kawat.

    Tim medis menduga luka tersebut berasal dari jeratan sebelum satwa itu masuk ke dalam kandang jebak yang dipasang petugas BB-TNBBS sejak 20 September 2025.

    “Kondisi harimau cukup baik dan responsif, tapi dua luka jeratnya membutuhkan penanganan intensif agar tidak terinfeksi,” katanya. 

    Selain luka akibat jeratan, tim juga menemukan gesekan ringan pada tubuh harimau yang kemungkinan muncul saat proses evakuasi dari dalam kandang jebak.

  • Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Barantin catat 2 juta lebih sertifikasi selama Januari-Oktober 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Karantina Indonesia (Barantin) mencatat sebanyak 2.070.988 sertifikasi karantina telah diterbitkan dalam periode 1 Januari sampai dengan 12 Oktober 2025.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Barantin menyebutkan dari angka tersebut, 881.668 di antaranya merupakan sertifikasi untuk karantina tumbuhan, lalu karantina ikan sebesar 636.900 dan 552.420 merupakan sertifikasi karantina hewan.

    Jika ditinjau dari kebutuhannya, 80,2 persen dari jumlah sertifikasi (1.660.937 sertifikat) ditujukan untuk kebutuhan antararea. Sedangkan, 300.008 sertifikat (14,49 persen) dan 110.043 sertifikat (5,3 persen) masing-masing ditujukan untuk kebutuhan ekspor dan impor ketiga komoditas tersebut.

    Berdasarkan daerah, menurut keterangan itu, Jawa Timur, Banten dan Lampung merupakan tiga provinsi dengan sertifikasi karantina tertinggi selama periode ini, masing-masing secara berurutan pencapaian 316.981 sertifikasi, 192.979 sertifikasi, dan 175.427 sertifikasi.

    Dari sisi pelanggaran karantina, Barantin mencatat terdapat 1.667 kali penahanan, 1.910 kali penolakan, dan 867 kali pemusnahan. Komoditas yang paling sering ditahan antara lain ayam, daging babi, beras, anggur, mangga, daging ayam, apel, jeruk, bibit, dan burung kicau.

    Lebih lanjut, Indonesia juga melakukan 564 penolakan komoditas impor seperti bawang putih, biji gandum, kacang kedelai, jahe, sapi, bungkil jagung, cabe kering, dan kacang tanah yang tidak memenuhi persyaratan dan mengirimkan notifikasi non-compliance (NNC) ke negara asal.

    Di sisi lain, Barantin juga memperkuat upaya kinerja melalui sejumlah kerja sama strategis di dalam maupun luar negeri.

    Untuk kerja sama domestik, Barantin telah melakukan kerja sama dengan delapan kementerian/lembaga (K/L) termasuk bersama Kemenkeu, KKP, BRIN, BNN, BSSN, Pemprov Sulawesi Selatan, BPOM, dan Kemen Imipas. Serta, ada kerja sama dengan 15 perguruan tinggi seperti UGM, IPB, USU, Unpad, dan Unibraw.

    Lebih lanjut, kerja sama luar negeri antara lain E-Cert bersama Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Brazil; ASW bersama Thailand; dan E-Phyto via IPPC Hub dengan 30 negara antara lain Amerika Serikat, Chile, India, Prancis, dan Jerman.

    Barantin juga melakukan perjanjian dan kerja sama bilateral terkait perdagangan bebas (FTA) hingga pre-border, kerja sama subregional, multilateral yang meliputi SPS-WTO, hingga National Plant Protection Organization-IPPC.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelaku Lemas Takut Dihajar Massa

    Pelaku Lemas Takut Dihajar Massa

    Liputan6.com, Jakarta Aksi dramatis terjadi di Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu pagi (29/10/2025). Seorang pemuda terduga pelaku pencurian kabel tembaga menara telekomunikasi (BTS) bertahan 1,5 jam di atas tower setinggi puluhan meter karena takut dihajar massa saat turun.

    Kejadian bermula sekitar pukul 04.00 WIB, ketika tiga orang diduga mencuri kabel di menara tersebut. Dua pelaku memilih turun dan diamankan warga bersama polisi. Sementara satu pelaku lainnya memilih bertahan di atas tower karena takut diserang massa yang sudah berkumpul di bawah. 

    Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan, Rully Fikriansyah mengaku mendapat laporan dari Kapolsek Kalianda, AKP Suliyadi, untuk membantu proses evakuasi.

    “Sekitar pukul 07.00 WIB kami menerima laporan dari Polsek Kalianda. Kami langsung menurunkan lima personel dengan perlengkapan tali dan body harness ke lokasi untuk membantu polisi dan TNI melakukan evakuasi,” ujar Rully, Rabu (29/10).

    Dia bilang, proses membujuk pelaku agar mau turun berlangsung cukup lama karena pelaku terlihat ketakutan dan kelelahan.

    “Pelaku ini sudah lemas. Kami bersama dua personel polisi naik ke atas untuk merayu dan meyakinkan dia agar turun. Setelah hampir satu jam negosiasi, akhirnya berhasil kami evakuasi dengan selamat,” ungkap dia.

  • Wilayah RI Dihantam Hujan Lebat Sepekan Depan, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Wilayah RI Dihantam Hujan Lebat Sepekan Depan, BMKG Ungkap Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan diguyur hujan dalam sepekan ke depan. Peningkatan curah hujan ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer skala global, regional, dan lokal.

    Di tingkat global, indeks Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif sebesar -1,27, yang menandakan suplai uap air dari Samudra Hindia menuju Indonesia bagian barat meningkat signifikan.

    Pada skala regional, aktivitas fenomena atmosfer seperti MJO, Gelombang Rossby Ekuator, dan Gelombang Kelvin yang secara bersamaan melewati wilayah Indonesia menjadi pemicu hujan lebat di sejumlah wilayah. Selain itu, faktor lokal di masing-masing wilayah menjadikan kondisi atmosfer relatif labil.

    “Sehingga meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang,” tulis BMKG dalam Prospek Cuaca Mingguan Periode 28 Oktober – 3 November 2025, dikutip Rabu (29/10/2025).

    Madden-Julian Oscillation (MJO) juga terpantau aktif di fase 4 atau wilayah Maritime Continent, memicu pertumbuhan awan hujan di Sumatra bagian barat, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.

    Selain itu, aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat diprediksi aktif di Kalimantan Utara, Sulawesi bagian selatan hingga Pulau Jawa bagian utara yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

    BMKG juga mengamati adanya sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan, perairan selatan Kalimantan Tengah, serta Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya. Fenomena ini membentuk area perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di sejumlah wilayah, yang turut meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

    Daerah konvergensi dan konfluensi ini memanjang mulai dari Laut Natuna Utara hingga Laut Jawa, Kalimantan, Maluku Utara, hingga Papua bagian barat. Kondisi tersebut membuat atmosfer menjadi lebih labil, memperbesar peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang.

    Dalam periode 28-30 Oktober 2025, status siaga hujan lebat-sangat lebat berlaku untuk Sumatra Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua Pegunungan.

    Sementara itu, potensi angin kencang diperkirakan terjadi di Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

    Pada periode 31 Oktober-3 November 2025, potensi hujan lebat masih akan berlanjut di sejumlah wilayah dengan peringatan siaga khusus untuk Papua Pegunungan.

    BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan air, hingga longsor. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan saluran drainase agar tidak tersumbat, serta rutin memantau informasi cuaca resmi BMKG sebelum beraktivitas.

    “Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang,” tulis imbauan BMKG.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]