Tersangka Korupsi Jalan di Lampung Kembalikan Kerugian Negara Rp 680 Juta
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Tersangka kasus korupsi anggaran pembangunan jalan di Kabupaten
Pesisir Barat
mengembalikan uang kerugian negara sebesar Rp 680 juta.
Kasus ini melibatkan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesisir Barat,
Jalaludin
, dengan total nilai anggaran proyek mencapai Rp 4,15 miliar.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Ricky Ramadhan, mengungkapkan bahwa uang tersebut dititipkan oleh Direktur PT Citra Primadona Perkasa, Abdul Waras, yang merupakan kontraktor dalam proyek tersebut.
“Hari ini kita menerima penyerahan uang titipan sebesar Rp 290 juta, sebelumnya kita sudah menerima sebesar Rp 390 juta. Total yang sudah diterima sebesar Rp 680 juta,” jelasnya dalam keterangan pers, Jumat (27/12/2024).
Ricky menjelaskan bahwa uang titipan tersebut merupakan
pengembalian kerugian
negara terkait kasus korupsi pekerjaan pembukaan jalan dari Pekon (desa) Bambang ke Pekon Malaya, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, yang berlangsung pada tahun 2022.
Ia menambahkan bahwa kasus ini mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 2,8 miliar.
Proyek ini didanai melalui Dana Insentif Daerah (DID) Kabupaten Pesisir Barat tahun 2022.
Dalam pelaksanaannya, tersangka Jalaludin diduga melakukan pengkondisian pemenang tender bersama Abdul Wahid, Direktur PT Citra Primadona Perkasa.
Pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kontrak, dengan pengurangan material dan kualitas yang seharusnya memenuhi spesifikasi.
Lebih lanjut, Jalaludin juga berkolaborasi dengan tersangka Bayu Saputra, Direktur CV Garudayana Consultant, yang bertindak sebagai konsultan pengawas.
“Karena konsultan pengawas menyatakan pekerjaan sesuai spesifikasi, maka pembayaran dilakukan 100 persen,” kata Ricky.
Dia menegaskan bahwa akibat praktik korupsi ini, total kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 1,37 miliar.
Pengembalian uang kerugian negara ini menjadi langkah awal dalam proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: LAMPUNG
-
/data/photo/2024/12/27/676e9c5c348b5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tersangka Korupsi Jalan di Lampung Kembalikan Kerugian Negara Rp 680 Juta Regional 27 Desember 2024
-

Kakek Driver Ojol Dibegal Pelanggan sampai Kaki Palsunya Rusak, Nelangsa Kini Tak Bisa Narik Ojek
TRIBUNJATIM.COM – Kasus Bastian, kakek driver ojek online di Lampung dibegal pelanggannya sendiri viral di media sosial.
Akibat kejadian tersebut, kaki palsu yang dipakai Bastian terlepas.
Kini Bastian hanya bisa meratapi nasibnya usai dibegal.
Video Bastian usai dibegal pun hingga kini masih berseliweran di media sosial.
Pasanya, ia dibegal oleh pelanggannya hingga kaki palsunya terlepas dan rusak.
Kendati demikian, Bastian masih nekat melawan hingga akhirnya pelaku pembegalan berhasil diringkus pihak kepolisian.
Pelaku tersebut diketahui bernama Aditya Pratama (19), warga Pekon Ampai, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung.
Meski sudah berlalu enam hari, rupanya Bastian masih belum bisa ‘on bid’.
Kaki palsu yang terlepas membatasi aktivitasnya untuk mencari nafkah.
Dilansir dari Instagram @adiewafi via Tribun Jakarta, kaki palsu Bastian tampak rusak namun masih dipakainya untuk beraktivitas di rumah.
Penderita diabetes ini hanya berdiam diri di rumah.
“Berkat kejadian begal tersebut, kaki palsu kakek Bastian lepas dan skrg bapak belum bisa narik lagi,” tulis akun tersebut.
Oleh sebab itu, warganet saling berduyun-duyun membantu Bastian agar bisa membeli kaki palsu untuknya.
Sebelumnya diketahui, seorang driver ojol dibegal penumpangnya setelah diajak keliling.
Driver ojol dibegal pelanggannya sendiri. (via Tribun Medan)
Peristiwa pembegalan ini terjadi di Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung, Sabtu (21/12/2024) siang.
Kapolsek Teluk Betung Timur Komisaris Polisi (Kompol) Muslikh mengatakan, kejadian itu dialami oleh Bastian, pengemudi ojol saat mengantarkan penumpangnya.
“Pelaku berhasil ditangkap oleh warga sekitar,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (23/12/2024).
Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, kejadian itu bermula saat korban menerima order yang dipesan oleh pelaku bernama Aditya Pratama.
Ketika itu, pelaku memesan dari Jalan Raden Gunawan, Kecamatan Rajabasa, dan meminta diantar ke Jalan Wan Abdul Rahman, Kecamatan Teluk Betung Timur.
Setelah sampai di lokasi sesuai permintaan, pelaku lalu meminta diantarkan ke daerah Sukarame II, Kecamatan Teluk Betung Barat.
Korban mengaku bersedia karena diimingi ongkos yang besar untuk pengantaran secara offline tersebut.
Dalam perjalanan, saat melintas di Jalan Minak Pengantin, Sukarame II, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata tajam (sajam) dan menodongkan ke leher korban.
“Korban yang berhenti sempat melawan, sehingga terjadi tarik menarik sepeda motor,” kata dia, melansir dari Kompas.com.
Korban terjatuh dan pelaku langsung membawa kabur sepeda motornya itu.
“Warga sekitar melihat kejadian itu menolong korban dan sebagian mengejar pelaku sampai berhasil ditangkap,” kata dia.
Muslikh menambahkan, saat ini pelaku ditahan di Mapolsek Teluk Betung Timur dan dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Kisah lainnya, seorang driver ojol bak jatuh tertimpa tangga, setelah kehilangan motor di kos selingkuhannya di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (8/10/2024).
Bukan mengakui yang sebenarnya, driver ojek online ini malah mengaku menjadi korban begal saat sedang melintas di jalan.
Ternyata, pengakuan itu hanya akal-akalan dari driver ojol bernama Taufik Hidayat.
Ia hanya takut perselingkuhannya terbongkar di hadapan istri.
Sepeda motor milik Taufik tidak dibegal, tapi hilang di kos selingkuhan.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, mengatakan Taufik Hidayat telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka karena menyebarkan berita bohong.
“Setelah kita melakukan proses dan langkah-langkah bergerak cepat mendatangi korban. Dia tidak bisa menerangkan yang sebenarnya,” ujarnya, Kamis (10/10/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Taufik Hidayat meminta tolong temannya merekam pengakuan sebagai korban begal.
Rekaman tersebut tersebar di media sosial dan membuat iba penontonnya.
“Barang bukti yang kita amankan, celana koyak yang pada saat itu dipakai oleh pelaku. Ini cara dia cara meyakini orang dan teman-teman ojolnya,” lanjutnya.
Sejumlah driver ojol sempat percaya Taufik menjadi korban begal dan menaruh simpati.
“Motifnya dia menutupin pada istrinya, ada masalah pribadi karena diduga yang didatanginya ini (kos) WIL (Wanita Idaman Lain). Mungkin biar tertutupi,” imbuhnya.
Hingga saat ini, sepeda motor milik Taufik yang hilang di kos selingkuhan belum ditemukan.
Sebelum hilang, Taufik sempat menitipkan kunci sepeda motor ke temannya.
“Sepeda motornya belum dapat, namun kunci kontak sepeda motornya ada di tangan temannya,” tukasnya.
Berdasarkan hasil tes urine, Taufik dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Akibat perbutannya, Taufik dapat dijerat Pasal 45A ayat 3 Jo Pasal 28 ayat 3 undangan-undangan RI nomor 1 tahun 2004.
Tentang perubahan kedua atas undang-undang RI nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik Jo pasal 55-56 KUHPidana dan atau Pasal 317 KUHPidana.
“Ancaman hukumannya paling lama enam tahun penjara,” jelasnya.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Taufik mengaku takut hubungan gelapnya diketahui istri.
“Karena orang rumah (istrinya), karena kan saya pikir hilang (motor) di kosan dari pada ketahuan sama orang rumah, saya bilang saja motor dibegal,” ungkap Taufik.
Selingkuhan Taufik merupakan wanita yang sering memesan jasa ojolnya.
Ide berpura-pura menjadi korban begal keluar secara spontan usai sepeda motor hilang.
“(Saya lagi di) Tempat kawan wanita, langganan. Baru siap makai (narkoba jenis sabu), celana memang sengaja saya koyak biar orang rumah yakin,” tuturnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
-
/data/photo/2024/12/26/676d54c44b3f9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Harimau Sumatera Terekam Kamera di Lampung, Melintas di Depan Kandang Jebak Regional 27 Desember 2024
Harimau Sumatera Terekam Kamera di Lampung, Melintas di Depan Kandang Jebak
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Seekor
harimau sumatera
kembali terekam kamera di Kabupaten Pesisir Barat,
Lampung
. Satwa itu melintas di depan kandang jebak yang disiapkan pemerintah.
Dalam rilis Polres Pesisir Barat, satwa bernama latin
Panthera tigris sumatrae
itu terekam di daerah Pekon atau Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.
Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra mengatakan, harimau itu terekam pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 17.05 WIB.
Lokasi berada tepat di depan kandang jebakan yang dipasang untuk menangkap satwa liar tersebut.
“Terekam kamera yang dipasang di depan kandang jebak,” kata Alsyahendra, Kamis (26/12/2024).
Berdasarkan tangkapan layar rekaman kamera, terlihat harimau itu berukuran cukup besar dengan perbandingan kandang jebak yang berada di sisi kanannya.
Alsyahendra mengatakan, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena lokasi itu dekat dengan area aktivitas warga.
“Kami terus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama yang beraktivitas atau melintas di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, seekor harimau sumatera terekam sedang memangsa ternak sapi di Kabupaten Pesisir Barat. Diduga, harimau itu adalah satwa liar yang meresahkan warga dalam tiga pekan terakhir.
Dalam video rekaman CCTV yang diterima
Kompas.com
, terlihat harimau itu menyeret sapi berukuran sedang yang terbujur di rerumputan.
Pada video lain, terlihat sapi itu telah dimakan di bagian tengkuk yang hampir separuh habis.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional
Ilustrasi- Ruas jalan lintas Barat Sumatera tepatnya ruas Krui-Liwa yang sering terjadi longsor hingga menutup ruas jalan nasional. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)
BPJN Lampung petakan ruas jalan rawan bencana di jalan nasional
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Kamis, 26 Desember 2024 – 14:55 WIBElshinta.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung memetakan 33 ruas ruas jalan nasional rawan terjadi bencana longsor dan dua ruas rawan banjir yang dilintasi pengguna jalan di provinsi tersebut di periode libur akhir tahun.
“Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan terutama di jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung, kami telah mengidentifikasi beberapa ruas jalan yang menjadi titik rawan terjadi bencana seperti tanah longsor, ataupun banjir,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan pengguna jalan diharapkan lebih berhati-hati saat melewati ruas jalan yang diidentifikasi menjadi titik rawan longsor dan banjir.
“Jadi ada 33 titik rawan longsor dan dua ruas yang rawan banjir di ruas jalan nasional. Untuk 33 ruas yang rawan longsor tersebut sebagian besar ada di lintas barat Sumatera yaitu di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat karena topografinya pegunungan, sedangkan dua ruas rawan banjir ada di dalam Kota Bandarlampung serta Kabupaten Pringsewu,” katanya.
Dia merincikan titik rawan bencana longsor dan banjir di jalan nasional tersebut meliputi ruas jalan yang ada satu titik di Kabupaten Pringsewu di identifikasi rawan banjir karena drainase tertutup. Kemudian dua titik ruas jalan di Balimbing Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus diidentifikasi awan longsor karena lokasi di pinggir jalan banyak tebing.
“Kemudian ada 18 titik di ruas Kota Agung Kabupaten Tanggamus-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat yang berisiko longsor karena terdapat tebing, jurang, dan lereng alam disepanjang bahu jalan,” ucap dia.
Selanjutnya ada 10 titik ruas jalan yang rawan bencana di lintas Barat Sumatera antara Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya di Lemong, Karya Penggawa, Krui-Liwa Way Krui, Krui-Liwa Balik Bukit.
“Lalu ada dua titik rawan longsor karena terdapat lereng di bahu jalan yakni di daerah Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, dan satu titik rawan banjir di Rajabasa Bandarlampung,” tambahnya.
Menurut dia, dengan adanya identifikasi dan informasi terkait 33 titik ruas rawan longsor dan dua titik ruas rawan banjir dapat membantu masyarakat yang melintasi ruas jalan nasional selama libur akhir tahun terhindar dari bencana alam.
Sumber : Antara


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5041845/original/000928400_1733742512-2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/27/676e0f8723fd8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5066303/original/089723500_1735208636-20241226_142904.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)