provinsi: LAMPUNG

  • Tampang Sopir Pengangkut 207.529 Pil Ekstasi di Lampung yang Diringkus Polisi

    Tampang Sopir Pengangkut 207.529 Pil Ekstasi di Lampung yang Diringkus Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) telah menangkap sopir Nissan X-Trail pengangkut ekstasi yang mengalami kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan sopir Nissan ini adalah Muhammad Raffi (44). Dia sudah ditetapkan tersangka dalam perkara ini.

    “TKP penangkapan tersangka MR di Jalan Raya Sangereng, Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten,” ujar Eko di Bareskrim Polri, Selasa (24/11/2025).

    Berdasarkan kronologinya, Raffi berperan sebagai kurir dalam perkara ini. Dia diminta oleh seseorang berinisial U untuk mengantarkan barang yang dimuat dalam enam tas. Usut punya usut, enam tas itu berisikan ekstasi.

    Kemudian, Raffi bertujuan mengantarkan enam tas itu ke Jakarta. Pada Rabu (20/11/2025), Raffi menggunakan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Namun, di tengah perjalanan dia mengalami kecelakaan karena mengalami microsleep.

    “Pada saat memasuki waktu subuh Muhammad Raffi mulai mengantuk tetapi tetap melanjutkan perjalanan dan terjadi kecelakaan karena Muhammad Raffi mengalami microsleep,” imbuh Eko.

    Menyadari dirinya mengalami kecelakaan, Raffi pun bergegas melarikan diri dan sempat membuang barang bukti ke sungai. Setelah itu, Raffi mencari perkampungan hingga akhirnya menemukan transportasi umum untuk mengantarkannya ke apartemen.

    Singkatnya, keberadaan Raffi pun terendus oleh kepolisian hingga akhirnya ditangkap tim gabungan Subdit 4 dan Satgas NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri pada Minggu (23/11/2025).

    “Pada saat Tim Gabungan melakukan pengembangan Tersangka berusaha untuk melarikan diri sehingga petugas kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, dalam penangkapan ini total 207.529 butir ekstasi dengan nilai konversi harga sekitar: Rp207 miliar. Dalam pengungkapan, Bareskrim menyatakan total jiwa yang berhasil diselamatkan sebesar 207.529 jiwa.

  • Pemprov Lampung resmikan aplikasi Saibara, optimalkan retribusi daerah

    Pemprov Lampung resmikan aplikasi Saibara, optimalkan retribusi daerah

    Bandarlampung, Lampung (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung meresmikan aplikasi Satu Aplikasi Belanja Retribusi Daerah (Saibara) untuk mengoptimalkan pembayaran retribusi daerah.

    “Aplikasi Saibara dirancang untuk mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan dan jasa milik Pemerintah Provinsi Lampung, sekaligus meningkatkan efektivitas pengelolaan pendapatan daerah,” ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat peluncurannya di Bandarlampung, Lampung, Senin.

    Ia mengatakan digitalisasi menjadi kunci untuk memperbaiki pelayanan.

    Dengan aplikasi Saibara, transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan retribusi dapat ditingkatkan, dan masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan cepat

    “Potensi retribusi daerah selama ini belum tergali secara maksimal. Daerah yang telah menerapkan digitalisasi pembayaran tentu akan mengalami lonjakan pendapatan yang berlipat ini yang akan diwujudkan di Lampung,” katanya.

    Dia menjelaskan selain meningkatkan pendapatan daerah aplikasi Saibara diharapkan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik di Lampung.

    “Semakin tinggi aktivitas ekonomi masyarakat, semakin besar tuntutan terhadap pelayanan. Jika sistem retribusi kuat dan transparan, kemampuan pemerintah dalam memberikan layanan akan ikut meningkat,” ucap dia.

    Ia mengatakan bahwa digitalisasi retribusi tidak hanya berorientasi pada efisiensi administrasi, tetapi juga bagian dari penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di seluruh sektor.

    “Oleh karena itu seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) pengelola retribusi, segera lakukan migrasi layanan ke sistem digital secara bertahap dan terkontrol. Serta jangan lupa untuk memberikan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat,” tambahnya.

    Menurut dia, kemajuan Lampung tidak mungkin terjadi tanpa adanya kolaborasi dengan berbagai pihak. Sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan menjadi energi bagi Lampung untuk terus bergerak lebih cepat.

    “Saya berharap Saibara menjadi budaya kerja baru di Pemprov Lampung. Budaya pelayanan harus berubah, lebih transparan, efisien, dan akuntabel. Ketika integritas pemerintah diakui, kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi. Dari kepercayaan itulah kemajuan bisa dicapai,” ucap dia.

    Kepala Bapenda Provinsi Lampung Slamet Riadi menambahkan dalam upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik khususnya di sektor pendapatan retribusi, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Saibara memberikan kemudahan, kecepatan dan kepastian bagi masyarakat Lampung dalam melakukan transaksi sesuai kebutuhan dalam layanan, jasa dan perizinan yang disediakan pemprov.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pencurian 15 Unit iPhone 17 Terbongkar Gara-Gara Pelaku Kembalikan Barang Curian Pakai Jasa Pengiriman Paket

    Pencurian 15 Unit iPhone 17 Terbongkar Gara-Gara Pelaku Kembalikan Barang Curian Pakai Jasa Pengiriman Paket

    Untuk diketahui, pelaku pencurian 15 unit iPhone 17 di  salah satu toko telepon seluler di Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Kedamaian ternyata bukan orang luar. Melainkan Muhammad Rohul (25), suami dari kepala toko yang melaporkan kasus tersebut.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengatakan pelaku mengaku mencuri ponsel tersebut untuk menarik perhatian istrinya yang sedang menggugat cerai.

    “Modus pelaku mengambil 15 unit handphone ini memang bertujuan untuk menarik perhatian istrinya. Mereka sedang dalam proses perceraian,” kata Faria, Minggu (23/11).

    Menurut Faria, pelapor sekaligus istri pelaku mengaku kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga, yang kemudian memicu proses perceraian. 

    Selain motif personal, pelaku juga sempat berencana menjual ponsel hasil curian untuk keuntungan pribadi. Namun, rencana itu berubah ketika hubungan keduanya membaik.

    “Pelaku memilih mengembalikan 14 dari 15 handphone yang dicurinya. Alasannya karena sudah baikan lagi dengan si pelapor. Komunikasi mereka sudah kembali berjalan,” ujarnya.

    Meski begitu, satu unit iPhone 17 masih disimpan dan ditemukan polisi saat penangkapan di rumah kontrakan pelaku di kawasan Jalan Morotai, Kecamatan Way Halim, Sabtu (22/11). Penyidik disebut masih mendalami kemungkinan adanya motif tambahan di balik kasus tersebut.

    Atas perbuatannya, Rohul dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman hingga 7 tahun 6 bulan penjara.

    “Yang bersangkutan sudah ditahan, dan penyidik masih meminta keterangan pelaku untuk mengetahui motifnya,” kata Faria.

     

  • Jasad Janda Ditemukan Membusuk, Pelaku Pembunuhan Ternyata Keponakannya

    Jasad Janda Ditemukan Membusuk, Pelaku Pembunuhan Ternyata Keponakannya

    Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Kelapa Tiga, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan jasad seorang janda paruh baya yang sudah dalam kondisi membusuk di dalam rumahnya, Minggu (23/11/2025). 

    Korban diketahui bernama Wiwi Safitri (50), seorang kader posyandu yang tinggal seorang diri. Polisi memastikan Wiwi menjadi korban pembunuhan.

    Pantauan Liputan6.com di lokasi, warga tampak berkerumun menyaksikan proses identifikasi dan evakuasi jasad korban.

    Kepergian Wiwik membuat warga terpukul, mengingat kesehariannya dikenal ramah dan aktif berbaur dengan lingkungan.

    Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung terlihat keluar masuk rumah korban untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti yang dapat mengungkap motif dan kronologi kejadian. 

    Kematian Wiwik terungkap setelah seorang tetangganya, Maya, datang hendak mengajaknya menghadiri undangan pernikahan. Namun rumah dalam keadaan terkunci dan tercium bau menyengat. 

    “Tadi pagi saya datang sama teman-teman mau ngajak kondangan. Tapi rumahnya terkunci terus tercium bau busuk,” kata Maya, Minggu (23/11).

    Merasa curiga, dia kemudian melapor ke ketua RT dan pihak kepolisian. Saat pintu dibuka, korban ditemukan sudah meninggal di atas kasur di dalam kamar. 

    Sementara itu, Kapolsek Tanjung Karang Barat, AKP Ono Karyono, memastikan pelaku pembunuhan telah ditangkap.

    “Alhamdulillah pelaku sudah diamankan. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polresta,” ujarnya.

  • Tersangka Pembunuhan di Jombang Diringkus di Lampung, Bawa Kabur Uang Rp60 Juta dan Perhiasan Korban

    Tersangka Pembunuhan di Jombang Diringkus di Lampung, Bawa Kabur Uang Rp60 Juta dan Perhiasan Korban

    Jombang (beritajatim.com) – Purnomo (60), warga Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, diringkus oleh polisi di Lampung setelah kabur usai membunuh istri sirinya, Tri Retno (50).

    Pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu, 9 November 2025, dini hari, di rumah korban yang berlokasi di Desa Mancilan Kecamatan Mojoagung. Saat ditangkap pada Jumat malam, 21 November 2025, di tempat indekosnya di Desa Rajabasa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, Purnomo membawa serta sejumlah barang bukti, termasuk uang Rp59 juta dan perhiasan milik korban.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan bahwa aksi kekerasan ini berawal dari cekcok antara Purnomo dan korban. Ketegangan yang semula verbal, berubah menjadi kekerasan fisik.

    Purnomo menggunakan linggis untuk menghantam tubuh Tri Retno hingga korban tak berdaya. Setelah korban terkapar, Purnomo menutup tubuhnya dengan bantal dan selimut.

    “Selain uang Rp59 juta yang dibawa kabur pelaku, kami juga menyita sejumlah perhiasan berupa sepasang anting emas, seuntai kalung emas, lima untai gelang emas, dan tiga cincin emas. Awalnya uang yang dibawa kabur sekitar Rp60 juta,” kata Dimas saat merilis kasus tersebut, Senin (24/11/2025).

    Linggis yang digunakan untuk membunuh juga berhasil disita sebagai barang bukti, bersama dengan bantal dan selimut yang penuh bercak darah.

    Pelarian ke Lampung

    Setelah melakukan pembunuhan, Purnomo melarikan diri dari Jombang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion. Sepeda motor itu ia titipkan di rumah kerabatnya di Dusun Kandangan Desa Kepuhkembeng Kecamatan Peteronga.

    Ia kemudian naik bus menuju Pelabuhan Merak, dan menyeberang ke Lampung. Polisi berhasil menangkapnya saat ia sedang berada di tempat kos pada Jumat malam. “Purnomo nekat membunuh karena merasa sering diejek oleh istri sirinya, meski sudah memberikan uang kepadanya,” ungkap Dimas.

    Purnomo saat digelandang oleh petugas Polres Jombang lebih banyak menunduk. Dia mengenakan seragam tahanan warna oranye. Dia mengatakan nekat membunuh karena sering diejek oleh istri sirinya. Padahal, dirinya sudah sering memberi uang kepada korban.

    “Tentu setelah kejadian tersebut saya menyesal. Saya sering diejek, diusir dari rumah. Akhirnya terjadilah peristiwa itu,” ujar Purnomo.

    Kasatreskrim Polres Jombang AKP Dimas Robin menunjukkan sejumlah barang bukti

    Penemuan jasad Tri Retno bermula dari kekhawatiran anak korban, Eko Nursoleh (40), yang tidak dapat menghubungi ibunya. Pada Senin, 10 November 2025, Eko mengirimkan buah jeruk untuk ibunya, namun pintu rumah terkunci dan jeruk tersebut hanya digantungkan di gagang pintu.

    Hingga Kamis, 13 November 2025, bau busuk mulai tercium dari dalam rumah. Eko semakin cemas karena jeruk yang digantungkan tidak kunjung diambil oleh ibunya. Akhirnya, Eko memutuskan untuk mendobrak pintu belakang rumah dan menemukan jasad ibunya yang sudah tak bernyawa, tertutup selimut.

    Atas perbuatannya, Purnomo dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun. Pihak Polres Jombang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. [suf]

  • Bareskrim Jelaskan Soal Temuan Lencana Polri di Mobil Pengangkut Ekstasi

    Bareskrim Jelaskan Soal Temuan Lencana Polri di Mobil Pengangkut Ekstasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) menjelaskan soal temuan lencana Polri dalam mobil yang mengalami kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan lencana anggota Polri itu sudah melekat pada mobil saat dibeli oleh tersangka.

    “Berdasarkan keterangan tersangka pada saat membeli kendaraan tersebut bahwa lencana polri tersebut sudah ada,” ujar Eko saat dikonfirmasi, Senin (24/11/2025).

    Dia menambahkan, lencana tersebut merupakan souvenir yang bebas dibeli dimana saja, khususnya pada toko yang menyediakan perlengkapan TNI/Polri.

    Dengan demikian, Eko menekankan bahwa lencana Polri yang ditemukan pada mobil pengangkut ekstasi ini tidak berkaitan dengan instansi mana pun.

    “Lencana tersebut merupakan souvenir yang bisa di beli di mana saja khususnya toko perlengkapan tni/polri sehingga tidak mengindikasikan keterlibatan suatu instansi manapun,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, kecelakaan mobil Nissan X Trail pengangkut ekstasi terjadi di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung pada Kamis (20/11/2025). 

    Berdasarkan hasil temuan petugas, mobil SUV itu mengangkut narkoba yang disimpan dalam sejumlah tas. Pil ekstasi itu memiliki berbagai macam warna yang mencapai 207.529 butir.

    Barang bukti ini pun kini telah diserahkan ke Mabes Polri usai penanganan kasusnya ditangani oleh Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri.

  • Bareskrim Ambil Alih Kasus Temuan Ekstasi pada Kecelakaan Mobil di Tol Lampung

    Bareskrim Ambil Alih Kasus Temuan Ekstasi pada Kecelakaan Mobil di Tol Lampung

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah mengambil kasus temuan pil ekstasi dalam kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan pengambil alihan temuan itu dilakukan untuk percepatan pengungkapan kasus tersebut.

    “Ya saya ambil alih untuk percepatan pengungkapan,” ujar Eko kepada wartawan, dikutip Senin (24/11/2025).

    Dia belum menjelaskan terkait dengan temuan pil ekstasi itu secara detail. Namun demikian, menurutnya, kasus ekstasi itu diambil alih sejak Jumat (21/11/2025).

    “Per Jumat kemarin,” Imbuhnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung itu melibatkan Nissan X Trail pada Kamis (20/11/2025). 

    Usut punya usut, mobil SUV itu mengangkut narkoba yang disimpan dalam sejumlah tas. Pil ekstasi itu memiliki berbagai macam warna dengan taksiran mencapai ratusan ribu butir. 

    Dalam hal ini, Eko menyatakan bahwa Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri telah menerima temuan barang bukti dalam peristiwa kecelakaan tersebut.

    “Sudah [dibawa ke Mabes Polri],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini sempat viral di media sosial lantaran petugas sempat menemukan lencana yang diduga milik anggota Polri dalam kecelakaan itu.

  • Kemenhub Siapkan Tiga Pelabuhan Penyeberangan di Merak, Antisipasi Lonjakan Nataru

    Kemenhub Siapkan Tiga Pelabuhan Penyeberangan di Merak, Antisipasi Lonjakan Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan sejumlah strategi menghadapi lonjakan penumpang saat masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. 

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Aan Suhanan menekankan bahwa simpul transportasi tersebut menjadi titik krusial dalam arus penyeberangan, setidaknya dalam dua tahun terakhir. 

    Mengingat, kerap terjadi macet parah atau ‘horor’ di Pelabuhan Merak akibat penumpukan kendaraan. 

    “Kami sudah menyiapkan beberapa strategi yang akan dilaksanakan saat operasi nanti karena selama dua tahun terakhir Merak jadi salah satu titik krusial saat masa Nataru,” ujar Aan dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (24/11/2025). 

    Aan menjelaskan, strategi dilakukan dengan menerapkan skema pembagian tiga pelabuhan penyeberangan di Pelabuhan Merak untuk mengurai kepadatan. Termasuk menyiapkan satu pelabuhan pendukung sebagai contingency plan.

    Pertama, BBJ Bojonegara, Pelabuhan Merak sendiri, dan Ciwandan. Sementara satu dermaga untuk contingency planapabila tiga pelabuhan tadi sudah tidak bisa menampung, Aan akan membuka Pelabuhan KBS (Krakatau Bandar Samudera). 

    Sementara di sisi Bakauheni, volume kendaraan juga dibagi di tiga pelabuhan. Di antaranya BBJ Muara Pilu untuk arus dari dan ke BBJ Bojonegara, lintasan utama Pelabuhan Bakauheni dengan Pelabuhan Merak, serta Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton untuk arus dari dan ke Ciwandan.

    Strategi lainnya, yakni akan diterapkan delaying system menuju Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni. Pelaksanaan delaying system ini melalui penerapan buffer zone (zona penyangga) di rest area jalan tol serta jalan arteri. 

    “Berarti harus ada untuk parkir kendaraan ketika terjadi situasi yang tidak bisa dilangsungkan penyeberangan. Ini semua sudah disiapkan baik di Merak maupun di Bakauheni,” lanjut Aan. 

    Adapun, buffer zone di Merak yakni rest area KM 13, KM 43, KM 68, jalan arteri Cikuasa Atas yang bisa menampung total 1.050 kendaraan kecil dan 200 kendaraan roda dua. Sedangkan penerapan delaying system di Lampung tersebar di delapan titik buffer zone dengan total kapasitas parkir 1.190 kendaraan kecil. 

    Lebih lanjut, Aan juga meminta semua stakeholder untuk mewaspadai cuaca ekstrem di bulan Desember. Aan mengatakan, berdasarkan prediksi BMKG, puncak musim hujan terjadi pada Desember hingga Januari.

    Aan meyakini penyelenggaraan Nataru kali ini dapat berjalan lancar dan sukses berkat persiapan strategi yang matang dan koordinasi semua stakeholder. 

    Sebelumnya, Kemenhub juga mengantisipasi lonjakan dan kepadatan di Pelabuhan Ketapang pada Nataru mendatang. 

    Salah satunya, melalui pengaturan pergerakan kendaraan di Pelabuhan Penyebrangan Ketapang, penambahan kapal, pemberlakuan buffer zone, hingga pembatasan kuota tike

  • Inisiatif Mendorong Perempuan Muda Menggapai Mimpi lewat Akses Pendidikan Tinggi

    Inisiatif Mendorong Perempuan Muda Menggapai Mimpi lewat Akses Pendidikan Tinggi

    JAKARTa – Pendidikan tinggi menjadi salah satu kunci penting bagi perempuan muda untuk memperluas pilihan hidup dan meraih mimpi mereka.  Sayangnya, tidak semua perempuan memiliki akses yang sama untuk menempuh jenjang pendidikan lanjutan, terutama mereka yang terbentur keterbatasan ekonomi maupun masih menghadapi bias sosial terkait peran perempuan.

    Di banyak daerah, mimpi perempuan muda untuk menempuh pendidikan tinggi masih berhadapan dengan kenyataan sosial dan ekonomi yang tidak selalu berpihak. Meski angka partisipasi perempuan dalam pendidikan terus meningkat, kesenjangan akses masih terasa, terutama di keluarga yang harus membuat keputusan sulit terkait biaya.

    Dalam kondisi seperti inilah, pilihan pendidikan sering kali lebih dahulu diberikan kepada laki-laki, sementara perempuan harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan peluang yang mereka miliki.

    “Kami menyadari akibat keterbatasan ekonomi, keluarga jadi lebih memprioritaskan laki-laki untuk bersekolah lebih tinggi. Bahkan saat perempuan akhirnya berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi, mereka terpaksa harus menunda mimpi menuntaskan kuliah, yang rata-rata terjadi justru di akhir masa studinya,” jelas Yudi Anwar, Executive Director Hoshizora Foundation di acara Inaugurasi Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2025 di Yogyakarta, baru-baru ini. 

    Maka dari itu, berbagai inisiatif yang lahir untuk mendorong akses pendidikan tinggi bagi perempuan muda memegang peranan penting bukan hanya membuka pintu kesempatan, tetapi juga membantu membangun keberanian, kepercayaan diri, dan ruang berkarya yang lebih setara.

    Seperti halnya Bintang Beasiswa 2025 yang digagas lini perawatan kulit, Glow & Lovely. Program yang telah berjalan sembilan tahun ini membuka peluang bagi perempuan muda berprestasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

    “Kami berupaya mengajak para perempuan Indonesia tidak takut mengejar mimpinya. Di 2025 secara spesifik antusiasnya luar biasa sekali. Setidaknya ada 18 ribu pendaftar dari seluruh Indonesia yang mana tahun sebelumnya ada 13 ribu pendafar,” ungkap Stella Tika Lestari, Senior Brand Manager Glow & Lovely, dalam kesempatan yang sama.

    Tahun ini, lulusan SMA sebanyak 80 peserta akan memperoleh dukungan pendidikan selama empat tahun tetapi juga menyasar mahasiswi tingkat akhir yang rentan berhenti kuliah karena kendala finansial.

    Sementara itu, 20 mahasiswi tingkat empat atau enam akan mendapatkan dukungan agar bisa menyelesaikan studinya. Selain bantuan pendidikan, seluruh peserta juga mengikuti rangkaian pengembangan kapasitas untuk memperkuat kesiapan diri dan keterampilan mereka.

    Dukungan ini mendapat apresiasi dari Sabrina Anggraini, seorang entrepreneur dan content creator. Ia menilai pendidikan sebagai fondasi utama bagi masa depan.

    “Buatku, pendidikan adalah segalanya karena dapat menjadi penentu seperti apa masa depan yang ingin kita bangun… Menurutku, program ini bisa menjadi stepping stone pertama bagi para perempuan muda Indonesia untuk mulai merencanakan masa depan mereka,” ujarnya.

    Pentingnya dukungan pendidikan juga dirasakan langsung oleh Rafifah Karimah, penerima manfaat tahun 2022. Rafifah berbagi kisah tentang bagaimana ia bertahan di tengah kesulitan hidup.

    “Kesulitan dan tantangan dalam hidup harus disikapi dengan bijak… Alhamdulillah bersama Glow & Lovely Bintang Beasiswa aku bisa mendalami bidang Agribisnis di Universitas Lampung,” tuturnya.

    Selain fokus pada pendidikan, Glow & Lovely turut menjalankan kampanye edukatif mengenai perawatan kulit dasar. Berdasarkan temuan bahwa sebagian perempuan muda masih enggan beraktivitas di luar ruangan karena kekhawatiran terhadap kondisi kulit, kampanye #GetReadyHadapiMatahari digelar di sekolah, universitas, hingga platform digital. Edukasi mengenai pentingnya basic skincare dan penggunaan sunscreen diberikan untuk membantu remaja menjaga kesehatan kulit tanpa membatasi ruang gerak mereka.

    Sabrina juga mendorong perempuan untuk lebih berani mengambil peluang. “Sesungguhnya aktivitas luar ruang akan membuka banyak peluang… Jangan sampai membatasi diri untuk berkarya atau menunjukkan prestasi. Just be all out!” pesannya.

    Menutup rangkaian kegiatan tahun ini, Stella menyampaikan harapannya agar seluruh inisiatif tersebut mampu membuka jalan bagi lebih banyak perempuan muda Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

    “Semoga seluruh inisiatif yang kami lakukan dapat membantu semakin banyak perempuan muda Indonesia memiliki glowing face dan glowing future versi mereka masing-masing,” katanya.

  • Jasad Janda Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

    Jasad Janda Ditemukan Membusuk di Rumahnya, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan jasad seorang janda paruh baya yang sudah dalam kondisi membusuk di dalam rumahnya, Minggu (23/11/2025).

    Korban diketahui bernama Wiwik Safitri (50), seorang kader posyandu yang tinggal seorang diri. Polisi memastikan Wiwik menjadi korban pembunuhan.

    Pantauan Liputan6.com di lokasi, warga tampak berkerumun menyaksikan proses identifikasi dan evakuasi jasad korban.

    Kepergian Wiwik membuat warga terpukul, mengingat kesehariannya dikenal ramah dan aktif berbaur dengan lingkungan.

    Tim Inafis Satreskrim Polresta Bandar Lampung terlihat keluar masuk rumah korban untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti yang dapat mengungkap motif dan kronologi kejadian.

    Kematian Wiwik terungkap setelah seorang tetangganya, Maya, datang hendak mengajaknya menghadiri undangan pernikahan. Namun rumah dalam keadaan terkunci dan tercium bau menyengat.

    “Tadi pagi saya datang sama teman-teman mau ngajak kondangan. Tapi rumahnya terkunci terus tercium bau busuk,” kata Maya, Minggu (23/11).

    Merasa curiga, ia kemudian melapor ke ketua RT dan pihak kepolisian. Saat pintu dibuka, korban ditemukan sudah meninggal di atas kasur di dalam kamar.