provinsi: LAMPUNG

  • Prakiraan Cuaca Malam Tahun Baru Selasa 31 Desember 2024, BMKG: Waspada Jateng Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Prakiraan Cuaca Malam Tahun Baru Selasa 31 Desember 2024, BMKG: Waspada Jateng Potensi Hujan Lebat – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG malam tahun baru, Selasa 31 Desember 2024, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan, termasuk Jawa Tengah.

    Tayang: Selasa, 31 Desember 2024 07:24 WIB

    femaleblooming.com

    Ilustrasi hujan. Berikut ini potensi hujan BMKG malam tahun baru, Selasa 31 Desember 2024, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan, termasuk Jawa Tengah. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daerah yang berpotensi hujan malam tahun baru, Selasa 31 Desember 2024 menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Selasa, 31 Desember 2024

    Hujan Berintensitas Ringan Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Hujan Berintensitas Sedang Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Sumatera Barat
    Riau
    Jambi
    Kepulauan Riau
    Kepulauan Bangka Belitung
    Banten
    DKI Jakarta
    Jawa Barat
    D.I Yogyakarta
    Bali
    Nusa Tenggara Barat
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Tenggara
    Maluku Utara
    Maluku
    Papua Barat

    Hujan Berintensitas Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Aceh
    Sumatera Utara
    Sumatera Selatan
    Lampung
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Nusa Tenggara Timur
    Sulawesi Barat
    Papua

    Hujan Berintensitas Sangat Lebat Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    Bengkulu
    Sulawesi Selatan

    Hujan Berintensitas Ekstrem Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Daftar Wilayah Diprediksi Hujan Malam Tahun Baru, Jakarta Termasuk?

    Daftar Wilayah Diprediksi Hujan Malam Tahun Baru, Jakarta Termasuk?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kota-kota besar di Indonesia cenderung berawan pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12). Simak prediksinya.

    BMKG memastikan cuaca ekstrem tidak akan terjadi di Indonesia saat malam pergantian tahun 2024 ke 2025.

    “BMKG memastikan bahwa cuaca pada malam pergantian tahun Insya Allah akan lebih kondusif. Insya Allah kalau tidak mendadak terjadi fenomena yang diluar prediksi, insya Allah pergantian tahun akan aman dari cuaca ekstrem,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Minggu (29/12) malam.

    Ia menjelaskan pada awal Desember, fenomena cold surge atau seruakan dingin dari dataran tinggi Siberia terjadi di Indonesia. Seruakan dingin adalah penyebab banjir besar terjadi di Jakarta dan sekitarnya saat pergantian tahun 2019 ke 2020.

    Namun, berdasarkan hasil pemantauan terkini, fenomena seruakan dingin terhambat dengan munculnya bibit-bibit siklon di perairan Laut China Selatan.

    “Bahkan juga terjadi badai tropis Pabuk di perairan tersebut. Fenomena munculnya bibit-bibit siklon, serta low pressure area di Laut China Selatan,” kata Dwikorita.

    “Inilah yang menghalangi aliran massa udara, aliran massa udara masuk ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk monsoon Asia dan seruakan dingin, sehingga terjadi pelemahan seruakan dingin dan monsoon Asia,” kata dia melanjutkan.

    Selain faktor itu, ia menjelaskan cuaca ekstrem diprediksi tidak terjadi saat pergantian tahun karena bergesernya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dari wilayah Indonesia.

    BMKG, dalam laporan Ikhtisar Cuaca Harian yang berlaku untuk tanggal 29-31 Desember 2024, mengungkap bahwa fenomena MJO per 28 Desember terpantau berada di fase 7 (Western Pacific) yang kurang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

    Selain itu, gangguan fenomena MJO secara spasial tidak terpantau aktif di wilayah Indonesia.

    [Gambas:Instagram]

    Meski cuaca ekstrem diprediksi tidak terjadi saat pergantian tahun, Dwikorita tetap meminta masyarakat untuk waspada dan selalu mengikuti informasi dari BMKG terutama saat berada di luar rumah.

    “Cuaca saat ini semakin kompleks dan semakin tidak pasti. Terutama sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim, tidak hanya di Indonesia, di berbagai belahan dunia juga mengalami kompleksitas dan ketidakpastian,” katanya.

    Berikut prediksi cuaca malam pergantian tahun di sejumlah kota besar Indonesia:

    – Banda Aceh hujan dengan intensitas ringan
    – Medan hujan dengan intensitas ringan
    – Pekanbaru cerah berawan
    – Padang berawan
    – Tanjung Pinang berawan
    – Jambi berawan
    – Bengkulu hujan dengan intensitas sedang
    – Palembang hujan dengan intensitas lebat disertai petir
    – Pangkalpinang berawan
    – Bandar Lampung hujan dengan intensitas ringan
    – Serang berawan
    – Jakarta berawan
    – Bandung berawan
    – Semarang hujan dengan intensitas ringan
    – Yogyakarta hujan dengan intensitas ringan
    – Surabaya hujan dengan intensitas ringan
    – Pontianak berawan
    – Palangkaraya hujan dengan intensitas lebat disertai petir
    – Samarinda berawan
    – Banjarmasin cerah berawan
    – Denpasar hujan dengan intensitas ringan
    – Mataram berawan
    – Kupang hujan dengan intensitas ringan
    – Manado berpotensi hujan petir
    – Gorontalo berawan
    – Palu berawan
    – Mamuju hujan dengan intensitas ringan
    – Makassar berawan
    – Kendari berawan
    – Ternate hujan dengan intensitas ringan
    – Ambon berawan
    – Sorong berawan
    – Jayapura hujan dengan intensitas ringan
    – Manokwari hujan dengan intensitas ringan
    – Nabier hujan dengan intensitas sedang
    – Jayawijaya hujan dengan intensitas ringan
    – Merauke hujan dengan intensitas sedang

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Libur Akhir Tahun ke Lampung, Wajib Coba Kuliner Tradisional Geguduh

    Libur Akhir Tahun ke Lampung, Wajib Coba Kuliner Tradisional Geguduh

    Kehadirannya di meja makan tidak hanya sekadar sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol keramahtamahan dan kehangatan keluarga Indonesia. Saat ini, geguduh mengalami berbagai inovasi yang membuatnya semakin menarik.

    Beberapa orang menambahkan bahan tambahan seperti cokelat, keju, atau meses ke dalam adonan atau sebagai topping setelah geguduh matang. Inovasi ini membuat geguduh semakin disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak.

    Selain itu, geguduh juga mulai banyak dijual di kafe-kafe modern dengan penyajian yang lebih estetis, menjadikannya lebih dikenal oleh generasi muda. Meskipun telah mengalami berbagai modifikasi, geguduh tetap mempertahankan identitasnya sebagai makanan ringan tradisional yang kaya akan cita rasa lokal.

    Geguduh bukan sekadar camilan biasa, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan camilan impor, geguduh tetap menjadi pilihan bagi mereka yang mencari makanan ringan yang tidak hanya enak, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai tradisional.

    Dengan rasa manis yang alami dan proses pembuatan yang sederhana, geguduh mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan kuliner lokal sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Harimau Sumatra Mondar-mandir di Pesisir Barat Lampung, Apa yang Perlu Dilakukan agar Selamat?

    Harimau Sumatra Mondar-mandir di Pesisir Barat Lampung, Apa yang Perlu Dilakukan agar Selamat?

    Liputan6.com, Lampung – Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) kembali terlihat di kawasan Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

    Satwa liar tersebut tertangkap kamera pengawas di sekitar jebakan yang dipasang oleh Tim Penanganan Konflik Satwa Liar pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 17.05 WIB.

    Dalam tangkapan layar yang beredar, harimau itu tampak berkeliaran di sekitar jebakan yang dipasang untuk menangkapnya. Lokasi kejadian dekat dengan area perkebunan yang berbatasan dengan permukiman warga.

    Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengonfirmasi kejadian tersebut. “Harimau terlihat melintas di depan kandang jebakan. Kami mengimbau masyarakat, terutama yang bekerja atau melintas di sekitar lokasi, agar selalu waspada,” kata AKBP Alsyahendra, Sabtu (28/12/2024).

    Dia meminta warga yang berkebun agar pulang sebelum pukul 15.00 WIB demi menghindari risiko. Pegawai RSUD M Thohir serta keluarga pasien yang sering melintas di area tersebut juga diminta tidak berjalan sendirian.

    “Langkah preventif terus dilakukan untuk melindungi masyarakat. Kami berharap semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan harimau,” tambahnya.

    Selain itu, Tim Satgas Penanganan Konflik Satwa Liar bersama aparat kepolisian terus melakukan upaya pengamanan di lokasi. Sinergi antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting untuk mengatasi situasi ini.

    “Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memastikan keselamatan semua pihak,” pungkasnya.

     

    Heboh Embun Es Muncul pada Musim Penghujan, Pertanda Apa

  • Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Sampai Bali?

    Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Sampai Bali?

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah pesisir. Gelombang tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. 

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Gelombang tinggi kisaran 2,5 meter – 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

    “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Dwikorita melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Desember 2024.

    Dwikorita memaparkan bibit siklon 98S (94.5°BT dan 15.9°LS) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.

    “Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 27 knot,” ujar Dwikorita.

    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat. Wilayah ini meliputi Bengkulu – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua.

    Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter. Gelombang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Samudra Hindia Barat Aceh – Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan NTB – NTT, Selat Karimata, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik Utara Maluku – Papua.

    “Selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar,” ujar Dwikorita.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah pesisir. Gelombang tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. 
     
    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
     
    Gelombang tinggi kisaran 2,5 meter – 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur – Bali. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
    “Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Dwikorita melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Desember 2024.
     
    Dwikorita memaparkan bibit siklon 98S (94.5°BT dan 15.9°LS) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.
     
    “Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 27 knot,” ujar Dwikorita.
     
    Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat. Wilayah ini meliputi Bengkulu – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua.
     
    Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,5 meter. Gelombang berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, Samudra Hindia Barat Aceh – Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten – Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan NTB – NTT, Selat Karimata, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa, Laut Sawu, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik Utara Maluku – Papua.
     
    “Selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar,” ujar Dwikorita.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Warga Pekon Tanggamus Tewas Diserang Gajah Liar, Rumahnya Dirusak

    Warga Pekon Tanggamus Tewas Diserang Gajah Liar, Rumahnya Dirusak

    JAKARTA – Suarni (63) warga Pekon (Desa) Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Kabupaten Tanggamus Lampung tewas di rumahnya akibat diserang puluhan ekor gajah liar.

    Berdasarkan video amatir dari warga yang beredar luas di media sosial, terlihat rumah korban porak poranda dirusak kawanan gajah liar yang berada di kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

    Tidak hanya rumah korban saja, di dalam video amatir tersebut terlihat potongan tubuh Suarni berserakan yang diduga diserang gajah liar.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Senin sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik membenarkan peristiwa serangan gajah liar itu terjadi pada Senin dini hari yang mengakibatkan salah seorang warga di BNS meninggal dunia.

    “Iya, kejadian ini berlangsung di kawasan register hutan TNBBS, tepatnya di Blog 3 Desa Talang Badar,” kata dia dilansir ANTARA, Senin, 30 Desember.

    Ia menjelaskan serangan gajah liar tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan.

    Menurutnya, Tim gabungan dari kepolisian, TNI, dan pihak pengelola TNBBS saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendalaman penyebab peristiwa tersebut.

    “Kami masih di lokasi untuk proses evakuasi. Informasi lebih lanjut akan segera disampaikan,” katanya.

  • Tok! Prabowo Setujui RI Setop Impor Beras, Jagung, Gula & Garam di 2025

    Tok! Prabowo Setujui RI Setop Impor Beras, Jagung, Gula & Garam di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa pemerintah bakal menghentikan impor empat komoditas pangan pada 2025. Keempat komoditas tersebut yakni beras, jagung, gula dan garam.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui agar tak ada lagi kegiatan impor beras, jagung, gula, hingga garam pada 2025.

    Hal ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Terbatas (ratas) di Istana Negara dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Direktur Perum Bulog Wahyu Suparyono terkait dengan swasembada pangan, Senin (30/12/2024).

    “Alhamdullilah dalam ratas yang pertama kami sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya pak Mentan ya? tahun depan, tida impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas, Senin (30/12/2024).

    Zulhas mengatakan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini. 

    Upaya penghentian impor ini guna mencapai visi swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target pada 2029 tapi ini dimajukan ke 2027.

    Diberitakan sebelumnya, Menko Pangan Zulhas menyatakan pemerintah tidak akan melakukan impor beras hingga jagung pada 2025. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada beras nasional.

    “Swasembada pangan ini menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target di 2029 tapi ini dimajukan ke 2027. Sehingga semua harus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan ini,” kata Zulkifli Hasan saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandar Lampung seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).

    Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis stok beras dalam negeri aman meski pemerintah memutuskan tidak melakukan impor beras pada 2025.

    Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menyampaikan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai pemerintah dalam hal ini Perum Bulog sekitar 2 juta ton.

    “Insyaallah sangat aman untuk jaga harga dan pasokan sampai nanti masuk panen raya sekitar Maret-Mei 2025,” kata Maino kepada Bisnis, Minggu (29/12/2024).

  • Bikin Regulasi Baru, Pemerintah Pusat dan Daerah Bisa Bersamaan Bangun Irigasi – Halaman all

    Bikin Regulasi Baru, Pemerintah Pusat dan Daerah Bisa Bersamaan Bangun Irigasi – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

     


    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
    – Pemerintah tengah menyusun regulasi baru berupa Instruksi Presiden (Inpres) tentang irigasi yang ditargetkan selesai paling lambat pada Januari 2025.

    Regulasi ini memungkinkan pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja sama dalam membangun saluran irigasi secara bersamaan.

    Langkah ini diambil guna mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia, terutama mengingat rencana pemerintah untuk menghentikan impor beras pada 2025.

    “Kabupaten, provinsi, pusat bisa melaksanakan (pembangunan), sehingga kita betul-betul produktif,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di kantornya, Senin (30/12/2024).

    Menurut Amran, sebelumnya antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat sudah memiliki klasternya masing-masing dalam pembangunan irigasi.

    Contohnya seperti pemerintah kabupaten yang jatah pembangunannya ada hingga 1.000 hektare, tetapi seringkali dalam penerapannya mengalami keterbatasan dana.

    Oleh karena itu, dengan adanya Inpres Irigasi ini, pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat bisa bekerja sama dalam menggarap pembangunan saluran irigasi.

    “Kabupaten, provinsi, pusat bisa bekerjasama, Yang mana punya anggaran, itu bisa bekerjasama pada suatu tempat. Yang penting tidak overlap,” ujar Amran.

    Ia memastikan pelaksana pembangunan saluran irigasi ini tidak akan terjadi tumpang tindih.

    Sebab, semuanya telah dikoordinasikan oleh Amran yang melibatkan pemerintah kabupaten, provinsi, dan dari pusat.

    Ditemui di tempat sama, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga mengamini perkataan Amran.

    Ia mengatakan pembangunan saluran Irigasi yang dilakukan pemerintah pusat atau daerah tidak akan tumpang tindih karena semuanya telah diberi arahan oleh menteri pertanian.

    Selain itu, sudah ada proses verifikasi bersama yang juga melibatkan pemerintah daerah, baik pusat maupun kabupaten.

    “Jadi, pada saat kita merancang semua itu, arah dari pak menteri pertanian petanian, kita melibatkan semuanya,” kata Dody.  

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa irigasi pertanian sangat penting dalam menunjang program swasembada yang memiliki perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto.

    Ia meminta para bupati atau dinas pertanian untuk mengusulkan segera irigasi mana yang perlu direvitalisasi dan dibangun baru.

    “Tolong dipastikan di mana sawahnya, kabupatennya, kecamatannya, desanya, berapa luasnya, mana yang belum ada irigasinya, di mana sumber bendungannya, perlindungan irigasinya segera laporkan ya. Ingat, bapak presiden sekarang punya perhatian khusus pada sektor pertanian,” katanya saat Rapat Koordinasi Terbatas di Lampung, Sabtu (28/12/2024).

    Menurut dia, saat ini Prabowo sudah menerima draf Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) yang mengatur regulasi di sektor pertanian.

    Di antara perpres dan inpres itu antara lain adalah aturan irigasi yang bertujuan mendukung swasembada pangan secara cepat dan singkat.

    Zulhas menambahkan bahwa dengan perbaikan dan juga pembangunan irigasi, maka tahun-tahun yang akan datang produksi beras nasional diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

    “Sehingga untuk swasembada pangan itu tahun 2025 kita sudah putuskan tidak akan impor beras lagi,” ujarnya.
     

  • Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

    Waspada, Banjir Rob Ancam Pesisir Selatan Jateng 30-31 Desember 2024

     

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir rob mengancam wilayah pesisir selatan Jawa Tengah pada 30-31 Desember 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana tersebut.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Senin (30/12/2024).

    Teguh juga mengatakan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12/2024) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.

    Teguh mengatakan, potensi banjir pesisir secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

    Pada sisi lain, kata dia, gelombang tinggi pun berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo pada tanggal 30 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.

    Dalam hal ini, lanjut dia, tinggi gelombang di wilayah tersebut berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori gelombang tinggi.

    Menurut dia, gelombang tinggi tersebut dipicu oleh peningkatan kecepatan angin sebagai dampak dari kemunculan bibit siklon 98S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu.

    Ia mengatakan,  pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat- barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-27 knot.

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, Selat Makassar, Laut Banda, dan Samudera Pasifik utara Papua,” katanya.

    Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi terkini mengenai cuaca maritim dari BMKG.

    “Demikian pula bagi masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun di pantai selatan Jateng agar selalu waspada terhadap pasang air laut meskipun pasang maksimum diprakirakan berlangsung pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB dan selanjutnya berangsur turun,” kata Teguh.

    “Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 31 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.

    Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan data tingkat air (water level) dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Jateng, antara lain pesisir selatan Cilacap, pesisir selatan Kebumen, dan pesisir selatan Purworejo.

    Khusus untuk pesisir atau pantai selatan Cilacap, kata dia, pasang maksimum air laut pada hari Senin (30/12) diprakirakan mencapai 1,9 meter pada pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    Sementara pada hari Selasa (31/12), lanjut dia, pasang maksimum air laut di pantai selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2 meter pada pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB.

    “Waktu terjadinya pasang maksimum air laut di setiap wilayah berbeda-beda,” katanya.

     

  • Cuaca Hari Ini, Sebagian Kota Besar di Indonesia Dilanda Hujan

    Cuaca Hari Ini, Sebagian Kota Besar di Indonesia Dilanda Hujan

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini Senin (30/12/2024) di sebagian kota besar Indonesia berpotensi hujan. 

    “Cuaca hari ini di Padang berpotensi berawan tebal,” kata prakirawan BMKG Sentia Arianti di Jakarta, dilansir Antara.

    Sementara cuaca di Banda Aceh, Tanjung Pinang, dan Pekanbaru diprakirakan hujan ringan. “Medan diprediksi hujan dengan intensitas sedang, sementara awan tebal diprakirakan menggelayuti Bengkulu dan Jambi,” kata dia.

    Kemudian, hujan ringan diprediksi turun di Kota Lampung.

    Dia mengatakan, BMKG meminta masyarakat mewaspadai cuaca hari ini Palembang dan Pangkalpinang yang berpotensi hujan disertai petir. 

    Bergeser ke Pulau Jawa, hujan ringan diprakirakan di Serang, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Kemudian, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan di Bandung. “Masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan disertai petir di Yogyakarta,” kata dia.

    Bergeser ke wilayah Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan diprakirakan di Mataram dan Denpasar. Sementara cuaca hari ini di Kupang berpotensi hujan disertai petir. “Beralih ke Kalimantan, cuaca diprakirakan berkabut di Pontianak,” katanya.

    Kemudian, hujan ringan diprediksi di Palangka Raya dan Samarinda. Untuk cuaca diBanjarmasin dan Tanjung Selor berpotensi hujan disertai petir. “Selanjutnya, kita beralih ke Pulau Sulawesi, hujan ringan diprakirakan di Mamuju, Makassar, Palu, dan Kendari,” katanya.

    Sementara cuaca hari ini di Ambon, Ternate, Sorong, Jayapura, dan Jayawijaya berpotensi hujan ringan hari ini. “Kemudian hujan dengan intensitas sedang diprakirakan di Kota Nabire dan Merauke,” kata dia.