Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri
Tim Redaksi
LAMPUNG, KOMPAS.com
– Seorang anggota polisi berinisial Brigadir Satu (Briptu) EA yang bertugas di Polres
Way Kanan
ditemukan tewas di rumahnya.
Penyelidikan awal oleh pihak kepolisian menduga bahwa korban melakukan
bunuh diri
.
Kepala Bidang Humas
Polda Lampung
, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah, mengonfirmasi peristiwa tersebut.
Menurut Umi,
Briptu EA
ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya yang terletak di Kampung Banjar Negara, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, pada Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Benar, anggota tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Umi saat dikonfirmasi pada Selasa malam.
Umi menjelaskan bahwa Tim Inafis telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan kesimpulan awal menunjukkan bahwa Briptu EA diduga melakukan bunuh diri.
“Pada tubuhnya ditemukan luka di leher yang disebabkan oleh senjata tajam,” tambahnya.
Meski demikian, Umi menekankan bahwa pihaknya belum dapat memberikan kepastian bahwa Briptu EA melakukan tindakan bunuh diri.
“Motifnya masih dalam penyelidikan, karena kami belum bisa berspekulasi mengenai penyebab pasti tindakan tersebut. Yang jelas, kami tidak bisa menduga-duga,” kata Umi.
Saat ini, jenazah Briptu EA telah dibawa ke rumah sakit untuk proses otopsi.
Bunuh diri
dapat terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan merasa tidak ada dukungan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menghadapi masalah serupa, penting untuk mencari bantuan.
Layanan konseling dapat menjadi pilihan untuk meringankan beban yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau alternatif layanan konseling, Anda dapat mengunjungi website Into the Light Indonesia di:
Into the Light Indonesia
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: LAMPUNG
-
/data/photo/2023/05/13/645edba85f4d3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi di Lampung Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri Regional 7 Januari 2025
-

Apa Itu Malanutrisi dan Stunting yang Bisa Diatasi dengan Program Makan Bergizi Gratis?
Jakarta, Beritasatu.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mengatasi malanutrisi dan stunting di Indonesia.
Program ini resmi dimulai pada Senin (6/1/2025), dan bertujuan untuk pemenuhan gizi di seluruh Indonesia. Fokus utama program Makan Bergizi Gratis adalah untuk mengatasi masalah malanutrisi dan stunting yang masih menjadi isu besar di Tanah Air.
Program ini menyasar balita, anak sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta dilaksanakan pada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 provinsi, termasuk Aceh, Bali, Lampung, hingga DI Yogyakarta.
Namun, apa itu malanutrisi dan stunting yang bisa diatasi dengan program Makan Bergizi Gratis? Berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Malanutrisi?
Malanutrisi merujuk pada kondisi ketidakseimbangan asupan nutrisi, baik kekurangan maupun kelebihan. Malanutrisi terdiri dari berbagai bentuk, seperti kekurangan gizi (wasting, stunting, dan underweight) serta kelebihan berat badan atau obesitas.Gejala malanutrisi bisa berupa penurunan berat badan yang tidak direncanakan, kehilangan otot, dan kelelahan berlebihan. Selain itu, malanutrisi dapat menyebabkan gangguan pada berbagai sistem tubuh, termasuk memperlemah sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan luka. Diagnosis malanutrisi dan stunting biasanya dilakukan oleh dokter melalui pengamatan terhadap penampilan, perilaku, serta distribusi lemak tubuh pasien.
Apa Itu Stunting?
Sementara stunting adalah gangguan pada pertumbuhan anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang tepat, infeksi berulang, serta kurangnya stimulasi psikososial.Menurut data dari World Health Organization (WHO), seorang anak dikatakan mengalami stunting jika tinggi badannya lebih dari dua standar deviasi di bawah median standar pertumbuhan anak yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Terutama terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan hingga usia dua tahun. Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kemampuan pendidikan anak, serta meningkatkan risiko gangguan kesehatan di masa dewasa.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia pada 2023, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai 21,5%, meskipun terjadi penurunan yang sangat kecil dibandingkan tahun sebelumnya.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu solusi penting dalam mencegah dan mengurangi angka stunting serta malanutrisi di Indonesia. Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga sudah mengimplementasikan berbagai program, seperti pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil, pemberian ASI eksklusif untuk bayi hingga usia 6 bulan, serta imunisasi dan suplementasi vitamin A. Semua langkah ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dan malnutrisi yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis dan berbagai upaya pencegahan lainnya, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemajuan signifikan dalam mengatasi malanutrisi dan stunting, serta menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3615073/original/050598500_1635358078-e3ccefe5-df4e-4ef9-bbdb-5dfbb1baef97.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dituduh Mencuri, Bocah Pesawaran Lampung Jadi Korban Penganiayaan di Pondok Pesantren
Liputan6.com, Lampung – Seorang bocah berinisial RA (13) menjadi korban dugaan penganiayaan di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Pesawaran, Lampung. RA mengalami luka bakar dan lebam di tubuhnya setelah diduga dituduh mencuri uang milik pelaku. Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Pesawaran.
Kasatreskrim Polres Pesawaran, Iptu Defrat Aulia Afrat mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan sementara, korban diketahui kepergok mencuri uang bersama teman-temannya.
“Korban dituduh mencuri uang Rp10 juta. Namun, dari pengakuannya, ia hanya mengambil sebagian uang, meskipun jumlah pastinya belum diketahui,” kata Defrat, Selasa (7/1/2025).
Defrat menambahkan bahwa pihaknya akan memeriksa keterangan teman-teman korban untuk memastikan berapa banyak uang yang sebenarnya diambil.
“Kami perlu mengklarifikasi dulu dari teman-temannya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat,” ungkap dia.
Saat ini, polisi juga tengah memeriksa pelaku untuk menggali fakta lebih dalam.
“Tim sudah berada di lapangan untuk mengambil keterangan. Jika memungkinkan, pemeriksaan akan dilakukan langsung di tempat,” jelas Defrat.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah video kondisi korban beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, RA terlihat mendampingi orang tuanya melaporkan kejadian ke polisi. Wajah korban tampak penuh lebam, sementara luka bakar terlihat jelas di punggung dan kakinya.
Polisi masih mendalami kasus ini untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi korban.
-

Dituduh Mencuri Uang, Santri di Pesawaran Dianiaya Pengurus Pondok Pesantren
Pesawaran, Beritasatu.com – Dituduh mencuri uang, seorang santri berinisial RA di Kabupaten Pesawaran, Lampung dianiaya oleh pengurus pondok pesantren. Akibat penganiayaan tersebut, korban yang masih berusia 13 tahun mengalami luka memar di area wajah, mata kiri memar, hingga punggung dan kaki.
Penganiayaan santri tersebut di Pondok Pesantren Pesona Al-Qur’an, Desa Negeri Sakti, Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Sabtu (4/1/2025).
Akibat kekerasan fisik ia alami, santri berusia 13 ini mengalami sejumlah luka ditubuhnya. Korban mengalami memar di area wajah korban, terutama di mata kirinya yang bengkak. Bahkan, ada bagian kulitnya yang terkelupas.
Mulanya pengurus pondok pesantren berinisial HD menuduh RA telah mencuri uang milik pelaku senilai Rp 10 juta. Lantaran tidak merasa, korban tidak mengakui perbuatannya tersebut sehingga membuat pelaku naik pitam dan langsung menghajar RA.
Kepada orang tuanya, korban mengaku tubuhnya sempat diikat sebelum dianiaya oleh pelaku. Tidak hanya itu, pelaku juga sempat memerintahkan santri lainnya untuk menganiaya, tetapi para santri tidak mau mengikuti perintah tersebut sehingga pelaku kembali memukuli korban.
Tidak terima dengan kekerasan fisik yang dialami putranya, orang tua korban kemudian membuat laporan ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pesawaran.
Laporan orang tua korban tertuang dalam surat laporan polisi : STTPL/3/I/2025/SPKT/Polres Pesawaran.
Rohadi (44) orang tua korban mengatakan, putranya dituduh mencuri uang di Pondok Pesantren Pesona Al-Qur’an, tetapi karena anaknya tidak mengakui hingga dianiaya dan di sundut menggunakan besi panas.
“Anak saya enggak mengaku maka dipukul dan disundut pakai pisau dipanasin pakai korek api terus ditempelkan ke badan anak saya. Saya sebagai orang tua tidak terima anak saya dianiaya,” kata Rohadi kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).
Sementara, penganiaya yang dialami RA saat masih dalam penyelidikan Polres Pesawaran. Polisi telah memanggil pelaku yang merupakan pengurus pondok pesantren untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan terkait penganiayaan santri yang dituduh mencuri uang.
-

Kurir Syok Isi Bensin Tetiba Ditodong Pisau, Ternyata Suami Pelanggan Ogah Ditagih COD 24 Ribu
TRIBUNJATIM.COM – Kisah kurir di Lampung tetiba ditodong pisau viral di media sosial.
Aksi tersebut terekam kamera pengawas hingga tersebar ke dunia maya.
Usut punya usut, pelaku merupakan suami pelanggan.
Menurut narasi yang beredar, pelaku sempat marah-marah ke kurir tersebut saat ditagih COD Rp24 ribu.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Diketahui kurir paket itu berama Deni Susanto.
Hal ini terjadi setelah dia mengantarkan paket COD.
Deni Susanto nyaris meregang nyawa saat mengantarkan paket COD milik seorang pelanggan.
Kurir paket asal Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung itu ditodong senjata tajam oleh suami pelanggannya saat berniat memberikan paket COD milik seorang pembeli.
Namun saat mengantarkan barang, kurir paket tersebut bertemu dengan suami pelanggan.
Kurir paket pun menagih uang pembelian barang senilai Rp24 ribu tersebut ke suami pelanggan tersebut.
Tak disangka, hal tersebut memicu kekesalan di hati suami pelanggan kepada kurir paket.
Alih-alih memberikan uang pembelian Barang istrinya, suami pelanggan itu malah mengamuk seraya mengancam kurir paket.
Kejadian saat Deni Susanto nyaris dicelakai oleh suami pelanggan itu diviralkan oleh sang istri, Mega Linda.
Dalam akun media sosialnya, Mega menceritakan awal mula suaminya hampir ditikam oleh seorang pria di pom bensin.
Awalnya, Deni selaku kurir pergi ke sebuah rumah di kawasan Rajabasa untuk mengantarkan Barang.
Tiba di sebuah rumah, Deni bertemu dengan seorang pria dan langsung memberikan Barang pesanannya.
Ternyata yang menerima barang tersebut adalah suami pelanggan.
Tak merasa memesan barang, pria tersebut langsung menelepon istrinya lantaran ditagih uang Rp24 ribu.
“Si bapak ini nelpon istrinya marah-marah (bilang) ‘barang apa ini’. Terus dia (suami pelanggan) gak mau bayar minta pulangin barang return lah,” pungkas Mega dalam ceritanya.
Setelah itu, Deni selaku kurir pun meminta nomor kontak suami pelanggan tersebut.
Deni akan memakai nomor suami pelanggan untuk mengembalikan barang yang telah dibeli.
Namun rupanya hal tersebut membuat suami pelanggan tersinggung dan mengamuk.
“Suami saya minta nomor abang itu, WA suami saya untuk bukti ke kantor bahwa barang return supaya suami saya gak kena denda,” ujar Mega.
Melihat suami pelanggannya marah-marah, Deni pun tancap gas melajukan sepeda motornya dan lanjut menuju pom bensin.
Tak disangka, Deni rupanya diikuti oleh suami pelanggan tersebut.
Saat sedang mengisi bensin di pom, Deni tersentak dengan kedatangan pria yang tadi mengamuk kepadanya.
Terlihat dalam rekaman CCTV, suami pelanggan tersebut langsung menodongkan pisau ke arah kurir paket.
Melihat ada pisau di dekatnya, Deni langsung melawan.
“Dia (suami pelanggan) nyamperin ke pom (bensin) bawa pisau mau lukain leher suami saya, untung suami saya ngelak pakai tangan, gak kena lehernya,” kata Mega.
Tak cuma sekali, pria tersebut berkali-kali mendekati Deni sambil mengacungkan pisau.
Hal itu sontak membuat petugas keamanan di pom bensin ikut bertindak.
Namun alih-alih gentar, suami pelanggan itu tetap mendekati kurir paket bak mengancamnya.
Momen menegangkan itu berakhir lantaran suami pelanggan tersebut dipaksa untuk pergi.
Terlihat Deni langsung menghubungi seseorang setelah diserang secara tiba-tiba.
Atas kejadian tersebut, Mega menyebut suaminya telah melapor ke tempat kerjanya.
Pihak kantor yakni eksepedisi paket tengah menyelidiki kasus tersebut.
—–
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4411085/original/085901600_1682914172-penganiaya.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Viral Video Bocah Dianiaya di Pondok Pesantren, Polisi Periksa Pengurus
Liputan6.com, Lampung – Seorang bocah berinisial RA (13) menjadi korban dugaan penganiayaan di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Insiden ini menyebabkan korban menderita luka bakar dan lebam di tubuhnya. Keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Pesawaran.
Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan kondisi korban yang memprihatinkan. RA tampak mengalami luka lebam di wajah, serta luka bakar di punggung dan kaki. Dalam video yang sama, korban terlihat mendampingi orang tuanya saat melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, Iptu Defrat Aulia Afrat membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan ini. Menurutnya, laporan tersebut diajukan oleh ayah korban pada Sabtu (4/12/2025) malam. “Laporan telah diterima di SPKT Polres Pesawaran. Terlapor adalah pengurus salah satu pondok pesantren di wilayah ini,” ujar Iptu Defrat, Senin (6/1/2025).
Berdasarkan keterangan pelapor, penganiayaan tersebut dilakukan dengan cara mengikat tubuh korban menggunakan tali, kemudian memukulinya hingga tidak berdaya. “Korban mengaku tubuhnya diikat dan dianiaya secara brutal. Bahkan, kepalanya dibenturkan ke lantai, dan tubuhnya ditempel dengan pisau panas oleh pelaku,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Keluarga korban berharap pelaku segera ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.
/data/photo/2025/01/07/677cb3a6bf7ca.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


