provinsi: LAMPUNG

  • Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, Saatnya Berburu Kulkas Murah!

    Transmart Full Day Sale Hadir Lagi, Saatnya Berburu Kulkas Murah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kulkas menjadi salah satu barang penting yang perlu dimiliki di rumah. Dengan adanya alat elektronik seperti ini, berbagai jenis makanan yang ada dapat disimpan untuk dimakan di kemudian hari.

    Bagi yang ingin membeli kulkas, ini menjadi momen yang tepat. Apalagi kalau bukan program Transmart Full Day Sale yang kembali digelar Transmart pada Minggu, 2 Februari 2025.

    Adapun produk kulkas yang didiskon dalam program ini yakni kulkas dua pintu untuk berbagai merek. Di antaranya LG, Polytron, Panasonic, Sharp, Sony, dan Samsung.

    Produk kulkas yang bisa didapatkan pengunjung yakni Kulkas Side By Side 436L dengan harga sale Rp 6,599,200 dari harga normal Rp 9,299,000 untuk di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Lampung.

    Sedangkan untuk luar Pulau Jawa, Bali, dan Lampung, Kulkas Side By Side 436L didiskon seharga Rp 6,999,200 dari harga normal Rp 9,749,000.

    Pada program ini pengunjung bisa menikmati diskon 20% bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank-Allo Prime termasuk Allo Paylater. Bahkan untuk produk unggulan diskon bisa sampai 50% + 20% tergantung jenis produknya.

    Berikut Syarat dan Ketentuan Transmart Full Day Sale

    1. Diskon tambahan 20% hanya untuk menggunakan Allo Prime, Allo PayLater, kartu kredit Bank Mega & Mega Syariah

    2. Diskon tambahan 20%, dengan minimal Transaksi 300k dan hanya berlaku di tanggal 2 Februari 2025 mulai buka toko 22.00 (Waktu Setempat) di seluruh toko Transmart

    3. Khusus untuk elektronik maksimal pembelian 2 Pcs per kategori (TV, AC, Kulkas, Mesin Cuci, Audio (Tipe PAS Pro)) Small Appliance tanpa pembatasan

    4. Khusus untuk pembelian Ayam Maksimal 2 Ekor & Daging 2 kg

    5. Khusus untuk Sepeda Listrik Maksimal pembelian 2 unit

    6. Khusus untuk Kosmetik dan Fragrance berlaku diskon 10% regular & Tidak berlaku diskon di Body Shop & Sport Station

    7. Diskon tidak berlaku untuk Minyak Goreng, Susu Bayi & Anak, Mie Instan, Beras, Terigu, Telur, Rokok, Item Kebutuhan Rumah Tangga di Katalog & Instore Promo, Minuman Beralkohol, Parcel/Hampers, Gadget & Laptop, Motor Listrik dan produk lainnya yang bertanda “Tidak Berlaku Diskon”

    8. Diskon tidak berlaku untuk kartu Mega Corporate, Mega Wholesale Card, Mega Groserindo, TVS & Trans Hello

    9. Tidak dapat refund dan tidak berlaku pembelian partai besar (Pedagang)

    10. Cicilan bunga 0% dan cicilan bunga ringan tidak berlaku untuk Sepeda Listrik dan Motor Listrik

    Jadi, tunggu apa lagi? segera serbu Transmart Full Day Sale di seluruh gerai Transmart se-Indonesia pada Minggu, 2 Februari 2025. Jangan sampai ketinggalan!

    (dpu/dpu)

  • Hilang Seharian, Bocah di Tulang Bawang Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Ikan

    Hilang Seharian, Bocah di Tulang Bawang Ditemukan Tewas Tenggelam di Kolam Ikan

    Tulang Bawang, Beritasatu.com – Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun di Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, ditemukan tewas tenggelam di kolam ikan, Jumat (31/1/2025). 

    Sebelumnya, korban sempat dilaporkan hilang sejak Kamis (30/1/2025) pagi dan telah dicari oleh warga hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi terapung tanpa pakaian di pinggir kolam ikan dekat rumahnya.

    Korban yang diketahui bernama Yusuf merupakan siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Ia menghilang setelah meminta izin kepada orang tuanya untuk bermain. Warga yang melakukan pencarian menyisir lokasi-lokasi yang biasa didatangi korban, tetapi hingga Kamis malam upaya tersebut belum membuahkan hasil.

    Pada Jumat pagi, warga kembali melanjutkan pencarian dan akhirnya menemukan Yusuf dalam kondisi terapung tengkurap di kolam ikan tanpa pakaian. Jasadnya ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dievakuasi ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian.

    Salah satu tetangga korban, Susmanto (47), mengatakan warga telah berupaya keras mencari Yusuf sejak pagi hingga malam hari.

    “Sudah disisir untuk mencari korban, tetapi tidak ketemu. Paginya ditemukan sudah terapung di kolam ikan,” kata Susmanto, Sabtu (1/2/2025).

    Sementara itu, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Setelah dievakuasi, jenazah bocah yang tewas tenggelam di Tulang Bawang itu langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

  • Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menggelar seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk mengakselerasi pemerataan internet cepat di Indonesia. Izin penggunaan spektrum frekuensi tersebut dibagi menjadi 15 zona. 

    Dalam draf Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz diketahui bahwa hak penggunaan frekuensi diberikan dalam bentuk IPFR kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet Switched dengan wilayah layanan regional. 

    Ada 3 regional dengan jumlah zona layanan yang berbeda-beda. Regional 1 terdiri atas zona 4, zona 5, zona 6, zona 7, zona 9, dan zona 10. 

    Sementara itu regional 2 terdiri dari zona 1, zona 2, zona 3, zona 8, dan zona 15. Terakhir, Regional 3 terdiri dari zona 11, zona 12, zona 13, dan zona 14. 

    Pembagian Zona

    Adapun mengenai pembagian wilayah di 15 zona tersebut adalah sebagai berikut: 

    -Zona 1, yaitu Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara;

    -Zona 2, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi;

    -Zona 3, yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung;

    -Zona 4, yaitu Provinsi Banten, Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi;

    -Zona 5, yaitu Provinsi Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi);

    -Zona 6, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

    -Zona 7, yaitu Provinsi Jawa Timur;

    -Zona 8, yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur;

    -Zona 9, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua
    Barat Daya;

    -Zona 10, yaitu Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara;

    -Zona 11, yaitu Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara;

    -Zona 12, yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah;

    -Zona 13, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat;

    -Zona 14, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Timur;

    -Zona 15, yaitu Provinsi Kepulauan Riau.

    Sebelumnya, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit. 

    Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya. Merek-merek tersebut kini telah tutup seiring dengan masifnya perkembangan 4G dan 5G di Indonesia. 

    Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Dikutip dari laman resmi, Sabtu (25/1/2025). Komdigi menyebut Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan layanan Fixed Broadband (FBB), di mana dari segi penetrasi dan kualitas saat ini hanya mencapai 21,31% rumah tangga dari sekitar 69 juta rumah tangga di Indonesia. 

    “Selain itu, harga rata-rata bulanan untuk kecepatan internet mencapai hingga 100 Mbps masih cukup mahal. Tingginya biaya internet pelanggan dan biaya penggelaran jaringan Fiber Optic (FO) terutama di daerah rural dan sub-urban, serta regulasi dan infrastruktur yang belum mendukung secara optimal, menjadi tantangan utama,” tulis Komdigi. 

    Untuk mengatasi masalah itu, Komdigi menyiapkan terobosan kebijakan guna mendorong pembangunan layanan akses internet di rumah secara masif dan cepat dengan biaya yang relatif terjangkau sesuai kemampuan masyarakat. 

    Rencana kebijakan untuk internet murah ini akan fokus pada wilayah dengan tingkat penetrasi layanan internet yang masih terbatas atau bahkan yang belum ada penetrasi sama sekali. Adapun pelanggan dari layanan internet murah ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan daya beli terbatas.

    “Dalam mendukung kebutuhan internet murah tersebut, Komdigi akan menyiapkan spektrum frekuensi radio sebesar 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan khusus untuk melayani internet di rumah juga dapat mendukung sektor pendidikan dan kesehatan,” tulis Komdigi. 

    Pita frekuensi 1,4 GHz akan digunakan untuk menyediakan layanan telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA) yang merupakan akses komunikasi data menggunakan spektrum frekuensi radio. 

    Layanan BWA ini diberikan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT). 

    “Diharapkan terobosan kebijakan ini dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai dengan 100 Mbps dengan harga layanan yang terjangkau,” tulis Komdigi.

  • Sastra Digital: Menjaga Kedalaman di Dunia yang Terburu-Buru

    Sastra Digital: Menjaga Kedalaman di Dunia yang Terburu-Buru

    Jakarta

    Sastra telah lama menjadi bagian integral dari peradaban manusia. Sebagai cermin budaya, alat untuk memahami dunia, dan medium untuk mengungkapkan perasaan serta pemikiran, sastra merupakan pilar penting dalam pembangunan intelektual dan emosional manusia.

    Dari zaman kuno, ketika kisah-kisah epik seperti Iliad dan Mahabharata diturunkan secara lisan, hingga munculnya novel-novel modern, karya sastra telah berfungsi sebagai sarana untuk merefleksikan keadaan sosial, politik, dan kultural suatu masyarakat. Namun, di tengah perkembangan teknologi yang pesat, khususnya dalam dunia digital, esensi sastra kini dihadapkan pada tantangan besar.

    Arus informasi yang mengalir cepat dan dunia digital yang penuh dengan konten instan menghadirkan dilema baru: apakah sastra bisa bertahan di tengah lautan informasi yang terus berkembang ini, atau justru akan tergerus oleh waktu?

    Sastra dalam Dunia Digital

    Perkembangan dunia digital telah memberikan sastra peluang yang tak terduga. Karya-karya sastra yang dulunya terkurung dalam rak-rak buku fisik kini dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, melalui berbagai platform digital. Dari e-book, blog pribadi, hingga cerita-cerita yang dipublikasikan di platform seperti Wattpad dan Medium, sastra telah mengalami transisi yang memungkinkan penyebarannya lebih luas daripada sebelumnya.

    Kehadiran media sosial juga membuka peluang bagi sastra untuk menjangkau audiens yang lebih besar, bahkan mereka yang mungkin tidak pernah tertarik membaca buku fisik. Namun, paradoks muncul di tengah kemudahan ini. Akses yang sangat mudah sering mempengaruhi kualitas bacaan yang kita nikmati.

    Dulu, membaca adalah kegiatan yang membutuhkan waktu, perhatian, dan keterlibatan yang mendalam. Pembaca akan tenggelam dalam dunia yang diciptakan oleh penulis dan merenungkan setiap kata yang tercetak di halaman buku. Namun, sekarang, kita sering membaca secara terburu-buru, hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu atau sebagai bagian dari rutinitas harian.

    Di dunia yang penuh dengan pemberitahuan dan notifikasi, tidak jarang kita merasa kesulitan untuk mendedikasikan waktu untuk membaca secara mendalam, seperti yang dilakukan oleh pembaca pada masa lalu. Fenomena ini menimbulkan tantangan bagi sastra, yang kini harus berjuang agar tetap relevan di tengah dunia yang semakin serba cepat dan dangkal.

    Dalam novel Neuromancer karya William Gibson, yang memperkenalkan konsep dunia maya atau cyberspace, penulis menggambarkan sebuah dunia di mana batas antara manusia dan teknologi semakin kabur. Dunia maya yang memudahkan komunikasi dan akses informasi memberikan kenyamanan, namun juga menuntut kita untuk berpikir lebih cepat, yang sering mengorbankan refleksi mendalam yang dapat ditemukan dalam karya sastra yang berbobot.

    Dalam konteks ini, sastra seharusnya tidak hanya mengikuti arus zaman, tetapi juga berperan sebagai pengingat tentang pentingnya kedalaman dan makna. Meskipun demikian, dunia digital bukan hanya menghadirkan tantangan, tetapi juga peluang bagi sastra untuk berkembang. Platform seperti Wattpad dan Medium memberikan ruang bagi penulis untuk berbagi karya mereka tanpa perlu melalui proses seleksi ketat dari penerbit.

    Penulis yang mungkin sebelumnya terhalang oleh sistem penerbitan tradisional kini bisa menjangkau audiens global dengan beberapa klik. Dengan demikian, sastra yang dahulu terkurung dalam ruang terbatas kini bisa dinikmati tanpa batas, tanpa hierarki, dan tanpa hambatan yang sebelumnya ada. Salah satu contoh nyata dari perubahan ini adalah kisah penulis-penulis yang sukses melalui platform seperti Wattpad.

    Seperti yang terjadi pada Anna Todd, yang menulis novel After di Wattpad. Karya ini awalnya hanya dipublikasikan sebagai cerita online, namun setelah mendapatkan perhatian luas, ia diterbitkan menjadi buku, menjadi bestseller internasional, dan bahkan diadaptasi ke layar lebar. Fenomena ini menunjukkan bagaimana dunia digital dapat memberi peluang besar bagi penulis muda yang mungkin sebelumnya tidak mendapat perhatian dari penerbit besar.

    Dengan adanya akses langsung ke pembaca, penulis memiliki kontrol yang lebih besar atas karya mereka dan bisa merespons umpan balik secara langsung. Namun, meskipun dunia digital memberikan banyak peluang, fenomena self-publishing atau penerbitan mandiri juga menimbulkan masalah tersendiri. Tanpa adanya proses seleksi yang ketat dari penerbit, kualitas karya sastra yang diterbitkan di platform digital menjadi sangat bervariasi.

    Banyak penulis yang cenderung mengikuti tren tertentu hanya untuk mendapatkan popularitas atau perhatian, dan ini sering mengorbankan kedalaman atau pesan yang ada dalam karya mereka. Dalam dunia yang serba instan ini, kadang-kadang karya sastra yang benar-benar mendalam dan berbobot terabaikan.

    Teknologi dalam Sastra

    Selain mempengaruhi cara sastra disebarkan, teknologi juga semakin berperan dalam proses penciptaan karya sastra itu sendiri. Kecerdasan buatan (AI) kini digunakan dalam beberapa proyek sastra untuk menghasilkan teks yang semakin kompleks. Salah satu contoh yang menonjol adalah eksperimen yang dilakukan oleh OpenAI, yang menghasilkan puisi dan cerita pendek menggunakan algoritma yang diprogram untuk memahami pola bahasa manusia.

    Dengan menggunakan AI, penulis bisa mengembangkan ide dan narasi yang sebelumnya mungkin tidak terbayangkan, menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dalam dunia sastra. Selain AI, teknologi big data juga mempengaruhi cara kita menulis dan memilih topik sastra. Platform seperti Medium menggunakan algoritma untuk menganalisis preferensi pembaca dan menyesuaikan konten yang ditampilkan.

    Ini berarti bahwa penulis dihadapkan pada kenyataan bahwa karya mereka akan dilihat melalui lensa algoritma yang disesuaikan dengan perilaku pembaca. Hal ini mendorong penulis untuk menyesuaikan gaya dan tema tulisan mereka agar sesuai dengan tren yang sedang populer. Namun, fenomena ini bisa mengurangi kedalaman dan nilai kritis karya sastra, karena penulis cenderung berfokus pada apa yang diinginkan pembaca daripada menyampaikan pesan yang lebih dalam atau lebih kompleks.

    Pembaca dan Penulis

    Salah satu perubahan terbesar yang terjadi akibat hadirnya dunia digital adalah perubahan dalam interaksi antara pembaca dan penulis. Dulu, pembaca berperan sebagai konsumen pasif yang hanya menikmati karya sastra tanpa bisa berinteraksi langsung dengan penulis. Dengan adanya platform digital dan media sosial, pembaca kini memiliki peran yang lebih aktif. Mereka tidak hanya membaca karya sastra, tetapi juga memberikan komentar, berbagi pendapat, dan bahkan menulis ulasan tentang karya tersebut.

    Umberto Eco dalam bukunya The Role of the Reader berpendapat bahwa pembaca memainkan peran aktif dalam penafsiran karya sastra. Di dunia digital, proses ini semakin terbuka. Pembaca bisa memberikan respons langsung terhadap karya sastra melalui komentar atau berbagi opini di media sosial. Hal ini tentu saja memperkaya pengalaman membaca.

    Tetapi ada pertanyaan besar yang perlu dijawab: apakah interaksi langsung ini dapat menggantikan pengalaman membaca yang mendalam dan reflektif, yang dahulu menjadi salah satu ciri khas dari dunia sastra?

    Sastra dan Identitas

    Di tengah peradaban digital, identitas menjadi konsep yang semakin cair. Dalam dunia maya, kita bisa dengan mudah membentuk dan mengubah identitas, baik sebagai penulis maupun pembaca. Identitas ini sering terbentuk melalui interaksi kita di platform digital, blog, atau forum media sosial. Di sini, karya sastra tidak hanya menjadi produk, tetapi juga bagian dari pencarian identitas dan ekspresi diri.

    Penulis dan pembaca kini memiliki ruang baru untuk berkolaborasi, mengembangkan, dan berbagi karya sastra yang bisa terus berkembang setelah dipublikasikan. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga kualitas karya sastra di tengah tuntutan dunia digital yang seringkali lebih menghargai kecepatan dan popularitas dibandingkan dengan kedalaman dan keaslian.

    Di tengah derasnya arus informasi yang mengalir tak terbendung, sastra harus mampu menemukan ruangnya sendiri untuk merenung, berpikir, dan merasakan. Sastra yang berbobot harus mampu mengkritisi dan memberi perspektif terhadap dunia digital yang serba cepat ini.

    Sastra pada era digital tetap memiliki tempatnya, namun harus beradaptasi tanpa kehilangan esensinya. Sastra tidak hanya harus menjadi hiburan, tetapi juga harus menjadi sarana untuk bertanya, menggugah, dan memprovokasi pembaca. Dunia digital memberikan peluang besar, tetapi juga membawa tantangan yang tidak kecil.

    Penulis, penerbit, dan pembaca harus bersama-sama menjaga agar sastra tetap relevan dan mendalam, tanpa tergerus oleh kecepatan dunia digital. Karya sastra yang diproduksi di dunia digital harus menemukan cara untuk mempertahankan kedalaman dan makna, tanpa terjebak dalam arus cepat informasi yang mengikis esensi dari apa yang kita baca.

    Sastra harus mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi medium yang tidak hanya mengisi waktu luang, tetapi juga memberikan makna lebih dalam bagi kehidupan kita. Dengan demikian, sastra dapat terus berkembang dan relevan meskipun dunia digital semakin mendominasi.

    Abd. Khafi sastrawan tinggal di Pesisir Barat Pulau Sumatera, Bengkulu

    (mmu/mmu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Video: Wamentan Terus Awasi Wabah PMK: Sediakan 4 Juta Vaksin

    Video: Wamentan Terus Awasi Wabah PMK: Sediakan 4 Juta Vaksin

    Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengaku pihaknya akan terus memonitori wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam negeri yang merebak di sejumlah peternakan. Seperti di Pulau Jawa, Lampung, Bali hingga Nusa Tenggara Barat.

    (/)

  • Status Darurat PMK di Jawa Timur Tak Akan Dicabut Hingga Kasus Nol

    Status Darurat PMK di Jawa Timur Tak Akan Dicabut Hingga Kasus Nol

    Surabaya (beritajatim.com) – Status keadaan darurat bencana non-alam akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur tak akan dicabut hingga tidak ada lagi kasus yang terdeteksi. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa kebijakan ini akan tetap berlaku sampai PMK tidak lagi menjadi ancaman bagi kesehatan ternak di kabupaten/kota di Jatim.

    “Atau saat PMK tidak lagi menjadi masalah kesehatan ternak pada wilayah kabupaten/kota di Jatim atau sesuai rekomendasi pejabat Otoritas Veteriner Provinsi Jawa Timur,” tegas Adhy kepada wartawan, Sabtu (1/2/2025).

    Pemprov Jatim telah menetapkan status keadaan darurat bencana non-alam akibat PMK di seluruh wilayah provinsi. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025 yang dikeluarkan pada 23 Januari 2025.

    Dalam kurun waktu 1 Desember 2024 hingga 30 Januari 2025, total kasus PMK di Jatim mencapai 18.721 kasus. Dari jumlah tersebut, 10.670 ekor ternak (57%) masih sakit, 6.616 ekor (35%) telah sembuh, dan 984 ekor ternak mati (5,1%).

    Secara nasional, kasus PMK juga mengalami peningkatan di delapan provinsi, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Banten, Lampung, Aceh, dan NTB. Adhy menyatakan bahwa peningkatan kasus PMK di Jatim cukup signifikan.

    “Rata-rata peningkatan kasus PMK di Jatim telah mencapai 350 ekor/hari dari sebelumnya hanya 10 kasus/hari. Secara epidemiologi peningkatan kasus telah mencapai dua kali standar deviasi rataan kasus selama satu tahun terakhir,” katanya.

    Sebagai respons, Adhy mengimbau bupati/wali kota di seluruh Jatim untuk segera melakukan langkah pengendalian PMK secara menyeluruh dan berkelanjutan.

    “Kami juga mengimbau kepada bupati/wali kota untuk segera menyediakan sharing anggaran guna mempercepat proses pengendalian PMK berupa penyediaan operasional petugas vaksinasi dan pengobatan,” tegasnya.

    Anggaran tersebut diharapkan dapat digunakan untuk pembelian peralatan medis pendukung vaksinasi dan pengobatan, serta penyediaan obat dan vaksin bagi ternak yang terkena PMK.

    Untuk mempercepat pengendalian PMK, Pemprov Jatim akan menerbitkan Surat Edaran Gubernur tentang Percepatan Pengendalian PMK di Jawa Timur yang ditujukan kepada bupati/wali kota.

    Langkah-langkah pengendalian dan penanggulangan PMK mencakup isolasi hewan sakit berbasis kandang atau desa, pengobatan ternak yang terinfeksi, serta vaksinasi terhadap ternak sehat. Pemprov juga akan mendata populasi ternak yang berisiko, menutup sementara pasar hewan jika diperlukan, serta menugaskan dokter hewan untuk mengawasi lalu lintas ternak dan produk turunannya.

    Selain itu, peternak diminta untuk segera melaporkan jika menemukan ternak sakit atau mati dengan gejala yang mengarah pada PMK, agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat. [tok/beq]

  • Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    Harga Resmi dari Pertamina, HET Elpiji 3 Kg dan Bright Gas, Sabtu 1 Februari 2025

    TRIBUNJATENG.COM- Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Februari 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Sabtu 1 Februari 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Mentan Amran: Harga Singkong Diputuskan Rp1.350 per Kg, Kalau Melanggar Berhadapan dengan Saya – Halaman all

    Mentan Amran: Harga Singkong Diputuskan Rp1.350 per Kg, Kalau Melanggar Berhadapan dengan Saya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp 1.350 per kilogram.

    Penetapan ini guna mengakhiri konflik antara petani singkong dan pelaku industri tepung tapioka nasional.

    Sebelumnya, ribuan petani singkong berunjuk rasa di tiga pabrik tapioka yang ada di Tulangbawang, Lampung.

    Demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan petani karena perusahaan menyerap singkong petani dengan harga rendah.

    Ada yang membeli singkong di harga Rp 1.100 per kg dengan rafaksi 15-18 persen.

    Pabrik tapioka lainnya menetapkan harga Rp 1.300-Rp 1.400 per kg, tetapi rafaksinya di angka 35-38 persen.

    Penetapan ini berlaku secara nasional per Jumat (31/1/2025) ini setelah Amran mengadakan pertemuan antara pelaku industri serta petani singkong dari Lampung.

    “Saya putuskan harga per hari ini Rp1.350 per kilogram. Kalau melanggar, berhadapan dengan saya,” kata Amran saat menerima audiensi petani singkong dan industri tepung tapioka, dikutip dari siaran pers.

    Kemudian, Amran juga memperketat kebijakan impor.

    Semua impor singkong harus mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

    Impor tidak diperbolehkan sebelum seluruh hasil panen petani singkong dalam negeri terserap sepenuhnya.

    Selain itu, singkong kini masuk ke dalam komoditas Lartas (Larangan dan Pembatasan).

    Dengan masuknya singkong ke dalam daftar Lartas, maka pengawasan terhadap perdagangan singkong akan lebih ketat untuk melindungi petani dalam negeri.

    Amran mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk menahan kebijakan impor singkong per Jumat ini.

    “Impor hanya boleh dilakukan jika bahan baku dalam negeri tidak mencukup,” ujarnya.

    Keputusan ini diambil setelah ada arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar melindungi kepentingan petani.

    Amran menegaskan keputusan ini harus dijalankan oleh semua pihak, baik petani maupun industri.

    Jika ada industri yang melanggar kesepakatan ini, maka akan dikenakan sanksi tegas.

    “Kalau ada industri yang melarang harga ini, kami akan beri sanksi. Jangan main-main. Saya bapaknya petani dan industri singkong. Jangan ada yang melanggar komitmen. Industri harus untung, petani harus tersenyum,” pungkas Amran.

  • Tetapkan Harga Singkong Rp1.350 per Kg, Menteri Pertanian: Kalau Ada yang Impor Tanpa Izin, akan Berhadapan dengan Saya

    Tetapkan Harga Singkong Rp1.350 per Kg, Menteri Pertanian: Kalau Ada yang Impor Tanpa Izin, akan Berhadapan dengan Saya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Keputusan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram disambut gembira oleh para petani singkong Lampung. Keputusan ini dianggap sebagai solusi atas konflik harga yang selama ini terjadi antara petani dan industri tepung.

    Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) Lampung, Dasrul Aswin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Mentan Amran atas kebijakan tersebut. Bahkan, ia menyebut Mentan Amran sebagai “Bapak Petani Singkong Indonesia” karena keberpihakannya terhadap petani.

    “Terima kasih kepada Bapak Menteri (Andi Amran Sulaiman) yang menjadi bapak petani atas persoalan harga yang selama ini memberatkan kami,” ujar Dasrul saat menghadiri audiensi bersama pelaku industri di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jumat (31/1/2025).

    Dasrul menegaskan bahwa petani akan mengikuti keputusan tersebut dan berharap pelaku industri tepung juga mematuhinya.

    “Jangan sampai keputusan sudah dibuat, tetapi pelaku industri tidak mematuhinya. Ini jelas merugikan petani karena harga yang selama ini ada sangat kecil,” katanya.

    Pada audiensi yang digelar di kantor Kementan tersebut, Mentan Amran berhasil mempertemukan petani singkong dan pelaku industri tepung dalam sebuah pertemuan yang menghasilkan kesepakatan harga Rp1.350 per kilogram.

    Harga tersebut mulai berlaku secara nasional per hari ini. Selain itu, Mentan Amran menegaskan bahwa industri wajib menyerap singkong dalam negeri dan tidak boleh melakukan impor tanpa persetujuan pemerintah.

  • Harga Minimum Singkong untuk Industri Tepung Ditetapkan Rp1.350/Kg

    Harga Minimum Singkong untuk Industri Tepung Ditetapkan Rp1.350/Kg

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan harga minimum pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Keputusan ini berlaku secara nasional mulai hari ini, Jumat (31/1).

    Hal ini ditetapkan setelah ribuan petani singkong berunjuk rasa di tiga pabrik tapioka yang ada di Tulangbawang, Lampung. Demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan petani karena perusahaan menyerap singkong petani dengan harga rendah. Ada yang membeli singkong di harga Rp1.100 per kg dengan rafaksi 15-18 persen. Pabrik tapioka lainnya menetapkan harga Rp1.300-Rp1.400 per kg, tetapi rafaksinya di angka 35-38 persen.

    “Saya putuskan harga per hari ini, Rp1.350 per kilogram. Kalau melanggar, berhadapan dengan saya,” ujar Mentan Amran saat menerima audiensi petani singkong dan industri tepung tapioca di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, dan dihadiri oleh pelaku industri serta petani singkong dari Lampung.

    Dia memastikan kebijakan impor singkong juga akan diperketat. Semua impor singkong harus mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Impor juga tidak diperbolehkan sebelum seluruh hasil panen petani singkong dalam negeri terserap sepenuhnya.

    Selain itu, singkong kini masuk ke dalam komoditas Lartas (Larangan dan Pembatasan). Dengan masuknya singkong ke dalam daftar Lartas, maka pengawasan terhadap perdagangan singkong akan lebih ketat untuk melindungi petani dalam negeri.

    “Kami telah berkoordinasi dengan Pak Menteri Perdagangan (Budi Santoso) untuk menahan kebijakan impor per hari ini. Impor hanya boleh dilakukan jika bahan baku dalam negeri tidak mencukupi,” tegasnya.

    keputusan ini harus dijalankan oleh semua pihak, baik petani maupun industri. Jika ada industri yang melanggar kesepakatan ini, maka akan dikenakan sanksi tegas.

    “Kalau ada industri yang melarang harga ini, kami akan beri sanksi. Jangan main-main! Saya bapaknya petani dan industri singkong. Jangan ada yang melanggar komitmen. Industri harus untung, petani harus tersenyum,” ujarnya.

    Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia, Dasrul Aswin ikut buka suara dari kebijakan yang baru ditetapkan setelah adanya demo besar ini.

    “Kami berterima kasih atas keputusan ini. Kami siap patuh terhadap keputusan Pak Menteri. Pemimpin seperti inilah yang kami butuhkan,” kata Dasrul.

    (hsy/hsy)