provinsi: LAMPUNG

  • Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya menangkap pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan di saluran air di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

    Pelaku berinisial R (23) melakukan aksi pembunuhan pada Minggu (20/4/2025) dan jasad ditemukan terbungkus karung pada Selasa (22/4/2025).

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan.

    Keduanya baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengatakan jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, bahwa ditemukan ada kekerasan pada bagian kepala korban, termasuk juga di bagian tangan,” ujarnya.

    Waktu kematian jasad pria dalam karung belum diketahui.

    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,”imbuhnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni karung serta pakaian yang dikenakan korban.

    “Sementara kami akan lakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain, yang jelas karung dan pakaian yang digunakan sudah kami amankan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Digelar di 10 Kota, Acara Lari One Eighty Run Diikuti 1.100 Pelari

    Digelar di 10 Kota, Acara Lari One Eighty Run Diikuti 1.100 Pelari

    Jakarta

    Komunitas lari One Eighty Run menggelar social run yang dilakukan serentak di 10 kota di Indonesia untuk memperingati ulang tahun mereka yang ke-2. Acara lari ini diikuti oleh 1.100 anggota komunitas.

    Di Jakarta sendiri, social run One Eighty Run digelar di kawasan One Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan dengan jarak lari 5-7 km. Para pelari sudah memadati titik start sejak pukul 05.30 WIB, sementara flag off dikibarkan pada pukul 06.23 WIB.

    Selain Jakarta, beberapa kota lain yang ikut merayakan ulang tahun ke-2 One Eighty Run adalah Bandung, Lampung, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Manado, Makassar, dan Tasikmalaya.

    Founder One Eight Run, Andhika Pratama, berharap acara lari ini bisa meningkatkan semangat para anggota komunitas untuk terus berolahraga. Selain itu, bisa mengajak mereka-mereka yang lain untuk ikut bergabung dengan One Eight Run.

    “Kita mengajak para pelari untuk bersama-sama bisa latihan dan berkembang. Kelasnya ini gratis, jadi tiap pelari bisa ikut gabung dengan kami,” kata Andhika kepada detikcom di One Satrio, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025).

    Andhika mengatakan dirinya bersama tim ingin menjadikan One Eighty Run sebagai komunitas lari yang nyaman bagi siapa saja, termasuk para pemula. Tidak hanya itu, disediakan juga mentor atau pelatih yang akan membimbing para pemula agar mengetahui teknik berlari yang benar.

    “Dengan adanya One Eighty Run ini bisa menjadi wadah di mana orang nggak perlu sungkan. Karena biasanya kalau ikut klub-klub gitu pikirannya udah yang kenceng-kenceng kan,” katanya.

    “Hal-hal positif selalu kita lakukan. Bukan mengajari ya, tapi lebih ke berbagi atau konsultasi gitu. Misal ada yang mau belo sepatu lari, mungkin dia bertanya sepatu apa yang cocok buat dia?” sambungnya.

    Di acara kali ini, One Eighty Run juga memperkenalkan logo baru mereka. Logo berbentuk lima hati yang berkumpul ini diharapkan dapat menjadi simbol bersatunya antar anggota komunitas.

    Salah satu peserta lari di anniversary ke-2 One Eighty Run, Alfi (31) seorang pegawai negeri sipil di Jakarta Selatan mengaku nyaman menjadi salah satu bagian dari One Eighty Run.

    “Siapa saja bisa ikut sebenarnya. Dia suka bikin kelas gratis gitu tiap Selasa atau Rabu di GBK. Aku sih udah gabung sejak 1,5 tahun yang lalu,” kata Alif.

    Alif yang juga menjadi bagian dari ‘Senayan Berlari’ ini mengajak mereka-mereka yang masih males gerak (mager) untuk mulai memikirkan gaya hidup sehat.

    “Jadi dengan adanya klub lari ini, orang jadi semangat biasanya ikutan lari. Kayak biasanya Jumat malem jam 9 udah mau party gitu, sekarang udah tidur karena besoknya mau lari,” katanya.

    “Sebenarnya kita nggak perlu waktu banyak kok buat lari, cukup sediakan waktu 1 jam atau 30 menit buat lari. Nggak ada itu alasan sibuk atau macet lah,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman

    Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman

    Liputan6.com, Yogyakarta – Daun pepaya ternyata memiliki potensi sebagai pestisida alami yang efektif mengusir hama tanaman. Kandungan senyawa aktif seperti papain dan alkaloid dalam daun pepaya mampu melindungi tanaman dari serangan ulat, kutu daun, hingga rayap tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

    Petani kerap menghadapi masalah serangan hama yang mengganggu produksi tanaman. Selama ini, banyak yang bergantung pada pestisida kimia untuk mengendalikan hama.

    Akan tetapi, penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan resistensi hama. Sebagai alternatif, daun pepaya dapat diolah menjadi pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan.

    Mengutip dari laman Dinas Provinsi Lampung, daun pepaya mengandung senyawa aktif seperti papain, kimopapain, alkaloid, terpenoid, dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini bersifat toksik bagi serangga pemakan tumbuhan, sehingga efektif mengusir hama. Selain itu, residu dari pestisida alami ini lebih mudah terurai di alam dibandingkan pestisida sintetis. Pembuatan pestisida dari daun pepaya tergolong sederhana dan murah.

    Bahan yang diperlukan antara lain 1 kilogram daun pepaya, 10 liter air, 30 gram deterjen, dan 2 sendok makan minyak tanah. Daun pepaya dirajang atau ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan air, deterjen, dan minyak tanah.

    Campuran tersebut diaduk rata, disaring, dan didiamkan selama semalam sebelum digunakan. Pestisida daun pepaya dapat disemprotkan langsung ke tanaman yang terserang hama.

    Penggunaannya terbukti efektif mengendalikan berbagai jenis hama, seperti ulat, kutu daun, dan serangga penghisap. Keunggulan lain dari pestisida ini adalah keamanannya bagi manusia dan hewan peliharaan.

     

  • 2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap dua faktor yang menyebabkan pelaku Nana alias Ragil (23) tega membunuh Al-Bashar (32) hingga buang mayat korban di Jalan Daan Mogot KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten.

    Diketahui pelaku Ragil dan korban Al-Bashar sama-sama bekerja di sebuah konveksi yang ada di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Pembunuhan terjadi di tempat kerja mereka, Minggu (20/4/2025) sekira pukul 15.30 WIB.

    Korban diketahui baru dua hari bekerja di tempat tersebut karena baru kembali memulai perantauan dari kampung halaman di Lampung.

    “Pada hari Minggu sekira pukul 13.30 WIB, di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Wira menuturkan, tersangka mengaku tega menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong. 

    Dan korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    “Selain itu, tersangka juga tergiur untuk menguasai motor korban yang terparkir di tempat mereka bekerja,” kata Wira.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak tiga lapis
    kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban. Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Sehari berselang atau pada Senin (21/4/2025), pelaku tetap bekerja di lokasi kejadian seolah tak ada peristiwa apapun.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” kata Wira.

    Wira menuturkan, pelaku baru melarikan diri pada Selasa malam setelah viral penemuan jasad korban pada pagi harinya.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Tersangka akhirnya dibekuk pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kasus ini, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dan perampasan terkait motor korban yang turut diambil pelaku.

    Penulis: Elga Hikari Putra

  • Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    Detik-detik Aksi Sadis Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Disikut, Dibenturkan, Disayat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap aksi brutal di balik penemuan mayat Al Bashar (32) di saluran air kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengungkap detik-detik aksi sadis yang dilakukan Nana alias Ragil (23), rekan kerja korban, menghabisi nyawa Al Bashar sebelum membuang jasadnya.

    Peristiwa tragis yang menimpa Al Bashar terjadi di tempat kerja mereka, Hera Bordir, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025).

    Korban diketahui dibantu pelaku Ragil dalam bekerja.

    Hingga saat kejadian, Ragil pun mengobrol soal pekerjaan dengan korban.

    Tetapi obrolan pelaku tak dihiraukan korban, hingga Ragil pun kesal hingga tiba-tiba menyikut korban.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Kombes Wira Satya Triputra di Jakarta, Jumat (25/4/2025).

    Kemudian, saat korban hendak berdiri, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali.

    Setelah itu, leher korban pun dipukul menggunakan shockbreaker motor. 

    “Tersangka menggunakan sebuah besi shockbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkannya ke kepala korban, piring tersebut pecah,” ujarnya.

    “Kemudian tersangka kembali menggunakan besi shockbreaker memukul leher korban sebanyak dua kali dilanjutkan memukul kepala korban secara acak lima kali,” imbuhnya. 

    Tak sampai di situ, tersangka pun mengambil sebuah pisau dan menyayat jari korban.

    “Setelah itu tersangka mengambil pisau yang ada di dekat tersangka, dan menyayat ibu jari, jari tengah kanan, dan jari tangan kiri korban,” ucapnya.

    Polisi mengungkap alasan pelaku menyayat jari korban.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ujar Wira. 

    “Tapi kalau darah sudah tidak mengalir, itu bahwa korban betul-betul sudah tidak ada nyawanya lagi.”

    “Jadi disayatnya bukan untuk menghilangkan sidik jarinya, bukan. Tapi lebih kepada memastikan apakah, untuk mengecek apakah si korban ini kondisi hidup atau mati,” katanya.

    Setelah memastikan korban meninggal, pelaku menggeledah celana korban untuk mencari kunci sepeda motor korban yang ingin diambilnya.

    Pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak 3 lapis kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban.”

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira.

    Diangkut Pakai Motor Korban

    Pelaku menggunakan sepeda motor korban untuk membuang jasad Al Bashar.

    “Motor yang dipakai untuk angkat ini (mayat) adalah motor milik korban,” kata Wira.

    PELAKU PEMBUNUHAN – Terduga pelaku berinisial N alias R (23) ditangkap Subdirektorat (Subdit) Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya usai memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV). Detik-detik pelaku pembunuhan membawa mayat pria dalam karung di saluran air Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang. (Tangkapan layar dari TMC Polda Metro Jaya)

    Aksi Ragil saat hendak membuang jasad korban ke saluran air terekam kamera CCTV milik Polda Metro Jaya.

    Ia melintas di sebuah jalan pada pukul 16.47 WIB.

    Ia terlihat mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi A 4366 VAC.

    Saat berkendara, pelaku mengenakan jaket hitam dan helm warna senada dengan kaca helm dalam posisi tertutup.

    Di bagian dek tengah sepeda motor, tampak jasad korban yang telah dibungkus karung.

    Pada salah satu sisi karung terlihat noda darah yang menempel.

    “Kemudian untuk pemilihan tempat pembuangan, tentunya ini secara random. Karena ini kan tempat (korban) ditemukan ini agak sepi,” ujar Wira.

    Motif Pembunuhan 

    Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pembunuhan dipicu sakit hati.

    “Tersangka membantu korban bekerja dan mengobrol terkait pekerjaan. Namun pada saat melakukan pembicaraan ngobrol, tersangka merasa tersinggung karena korban merasa acuh atau mengacuhkan obrolan tersangka,” kata Wira. 

    Menurut tersangka, sikap korban juga dianggap angkuh apalagi saat berkomunikasi.

    Sehingga, tersangka pun kesal terhadap korban.

    “Korban ini menurut pengakuan tersangka kalau berkata-kata agak songong. Kedua, korban merasa pintar, jadi seolah-olah tersangka harus diajari,” ujarnya.  

    Selain itu, motif lain yang diperoleh penyidik dalam pemeriksaan tersangka yakni karena terdesak ekonomi.

    “Tersangka merasa kesal atau emosi dan juga karena tersangka dipengaruhi kebutuhan ekonomi, muncul niat dari tersangka untuk memiliki motor milik korban yang diparkir di halaman,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Jenazah Hingga Pelaku Ditangkap

    Mayat korban ditemukan di pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15 WIB.

    Dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka-luka akibat kekerasan benda tajam dan tumpul.

    “Hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, terdapat luka terbuka di kepala dan rahang bagian kanan dan kiri, luka memar di leher dan pipi diduga akibat kekerasan benda tumpul,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho dalam keterangan Rabu (23/4/2025) pagi.

    MAYAT DALAM KARUNG – Jajaran Polsek Batu Ceper mengevakuasi jasad pria laki-laki yang ditemukan tewas terbungkus dalam karung di Jalan Daan Mogot kilometer (KM) 21 menuju Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kabupaten Tangerang. Ditemukan bekas kekerasan di tubuh korban. (WartaKotalive.com/Gilbert Sem Sandro)

    “Kemudian pada tangan kanan serta jari dan dahi kiri ada luka terbuka akibat benda tajam,” sambung Kapolres.

    Adapun korban tewas karena diduga dibunuh.
      
    “Dari hasil sementara ada tanda kekerasan benturan benda tumpul dan tajam. Begitu hasil pemeriksaan sementara tapi untuk lebih lengkapnya masih menunggu hasil final autopsi,” ujarnya.

    Belakangan, identitas korban diketahui. Dia adalah pria bernama Al- Bashar berusia 32 tahun yang merupakan warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan.

    Setelah identitas korban terungkap, polisi pun akhirnya menangkap pelaku.

    Pelaku ditangkap di sebuah rumah di Panunggangan Utara Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (Tribunjakarta.com/ Elga Hikari Putra/ Tribunnews.com/ Abdi)

  • Usai Buang Jasad Pelaku di Got Jalan Daan Mogot, Pelaku Santai Tetap Kerja di Lokasi Kejadian

    Usai Buang Jasad Pelaku di Got Jalan Daan Mogot, Pelaku Santai Tetap Kerja di Lokasi Kejadian

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seusai membuang jasad korbannya ke got di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Kota Tangerang, pelaku, N alias R (23), tetap santai kembali ke lokasi kejadian yang juga tempat kerja mereka.

    Diketahui, pelaku dan Al-Bashar (32), selaku korban, sama-sama bekerja di sebuah konveksi yang ada di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Adapun korban baru dua hari bekerja di tempat tersebut karena baru kembali memulai perantauan dari kampung halaman di Lampung.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menerangkan, peristiwa pembunuhan itu dilakukan pada Minggu (20/4/2025) sore sekira pukul 15.30 WIB.

    “Pada hari Minggu sekira pukul 13.30 WIB, di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” kata Wira saat merilis kasus tersebut di Polda Metro Jaya, Jumat (25/4/2025).

    Wira menuturkan, tersangka mengaku sampai tega untuk menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong. 

    Dan korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    “Selain itu, tersangka juga tergiur untuk menguasai motor korban yang terparkir di tempat mereka bekerja,” kata Wira.

    Wira menjelaskan, setelah memastikan korban meninggal, pelaku kemudian membungkus korban dalam plastik dan karung sebanyak tiga lapis
    kemudian diikat dengan kain bekas.

    “Setelah itu tersangka mengangkat karung yang berisi mayat korban ke atas dek motor korban.

    Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” paparnya.

    Wira mengatakan, pelaku memutuskan membuang jasad korban di got Jalan Daan Mogot KM 21 karena melihat kondisi di sana sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” kata Wira. 

    Sehari berselang atau pada Senin (21/4/2025), pelaku tetap bekerja di lokasi kejadian dan tak seolah tak ada peristiwa apapun.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” kata Wira.

    Wira menuturkan, pelaku baru melarikan diri pada Selasa malam setelah viral penemuan jasad korban pada pagi harinya.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” ujarnya.

    Tersangka akhirnya dibekuk pada Rabu (23/4/2025).

    Dalam kasus ini, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dan perampasan terkait motor korban yang turut diambil pelaku.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 2 Alasan Ragil Bunuh Rekan Kerja Hingga Buang Mayat Dalam Karung di Tangerang, Tergiur Motor Korban – Halaman all

    Terungkap! Motif Pembunuhan Pria Dalam Karung di Tangerang: Sakit Hati Dicuekin, Songong dan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembunuhan Al Bashar yang jasadnya ditemukan dalam karung di saluran air di kawasan Batu Ceper, Tangerang Banten, akhirnya terungkap.

    Polisi berhasil mengungkap bahwa tersangka Nana alias Ragil (23) melakukan pembunuhan terhadap Al Bashar karena merasa sakit hati dan juga terdesak masalah ekonomi.

    Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Maya, Jakarta, Jumat (25/4/2025). 

    Sakit Hati Korban Songong dan Faktor Ekonomi

    Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, Nana dan Al Bashar bekerja bersama di sebuah perusahaan konveksi di Petukangan, Jakarta Selatan.

    Nana merasa sangat tersinggung setelah merasa diabaikan saat berbicara dengan rekan kerjanya, Al Bashar.

    Nana merasa korban tidak menanggapi percakapan dengan serius dan mengacuhkan obrolannya.

    “Namun, pada saat melakukan pembicaraan ngobrol, tersangka merasa tersinggung karena korban merasa acuh atau mengacuhkan obrolan tersangka,” ungkap Wira.

    Hal ini membuat Nana merasa diperlakukan tidak adil, bahkan merasa bahwa Al Bashar berbicara dengan sikap angkuh, seolah-olah menganggap dirinya lebih pintar dan terkesan menggurui.

    “Korban ini menurut pengakuan tersangka kalau bicara agak songong. Kedua, korban merasa pintar, jadi seolah-olah tersangka harus diajari,” jelasnya.  

    Namun, bukan hanya masalah pribadi yang memicu kemarahan Nana.

    Kondisi keuangan yang sedang sulit juga turut mempengaruhi tindakannya.

    Nana merasa kesulitan dalam hal ekonomi, dan tekanan tersebut semakin memperburuk emosinya.

    “Tersangka merasa kesal atau emosi dan juga karena tersangka dipengaruhi kebutuhan ekonomi, muncul niat dari tersangka untuk memiliki motor milik korban yang diparkir di halaman,” tambah Kombes Wira.

     

    Kronologi Penemuan Mayat di Selokan

    Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

    Penemuan mayat Al Bashar dalam karung di selokan pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batu Ceper, Tangerang, mengejutkan warga pada Selasa (22/4/2025).

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa Al Bashar tewas akibat kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa.

    “Dari hasil autopsi ditemukan luka-luka pada tubuh korban, termasuk luka terbuka di kepala dan rahang, serta luka memar di leher dan pipi yang diduga akibat kekerasan benda tumpul,” jelas Kombes Zain dalam keterangannya pada Rabu (23/4/2025).

    Selain itu, ditemukan pula luka akibat benda tajam pada tangan, jari, dan dahi korban, yang menunjukkan adanya tindak kekerasan yang beragam.

    Identitas Korban dan Penangkapan Pelaku

    Dari hasil autopsi dan penyelidikan polisi, jasad korban teridentifikasi sebagai Al Bashar, usia 32 tahun, warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan, Lampung.

    Dari penyelidikan jasad korban AL Bashar merupakan korban pembunuhan di Tangerang.

    Dan pembunuhan tersebut terjadi pada Minggu (20/4/2025). 

    Setelah beberapa hari penyelidikan, tersangka Nana alias Ragil berhasil ditangkap pada Rabu (23/4/2025) di rumahnya di Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, sekitar pukul 16.00 WIB.

    Untuk update lebih lanjut tentang kasus pembunuhan ini dan berita-berita terkini, kunjungi Tribunnews.com dan tetap ikuti kami untuk perkembangan lebih lanjut.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    Pembunuh Pria Dalam Karung Tangerang Habisi Nyawa Rekannya Gunakan Shockbreaker Hingga Piring – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengungkap aksi sadis Nana alias Ragil (23), pembunuh rekan kerjanya yang jasad korban dibuang di saluran air di kawasan Batu Ceper, Tangerang saat menghabisi nyawa korban.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan awalnya tersangka yang kesal atas perilaku rekannya dengan tiba-tiba langsung menyikut korban.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (25/4/2025). 

    Lalu, saat korban hendak berdiri, tersangka membenturkan kepala korban ke lantai sebanyak tiga kali. Setelah itu, leher korban pun dipukul menggunakan shockbreaker motor. 

    “Tersangka menggunakan sebuah besi shockbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkan ke kepala korban, piring tersebut pecah,” 

    “Kemudian tersangka kembali menggunakan besi shockbreaker memukul leher korban sebanyak dua kali dilanjutkan memukul kepala korban secara acak lima kali,” imbuhnya. 

    Tak habis di situ, tersangka pun lalu mengambil sebuah pisau dan menyayat jari korban. Hal itu untuk memastikan korban sudah meninggal dunia atau belum.

    “Setelah itu tersangka mengambil pisau yang ada di dekat tersangka, dan menyayat pada ibu jari jari tengah kanan dan jari tangan kiri korban. Dengan maksud untuk memastikan bahwa apalah korban masih keadaan hidup atau sudah meninggal dunia,” tuturnya. 

    Setelah dipastikan tewas, tersangka lalu membungkus jasad korban ke dalam plastik dan dimasukkan ke dalam karung. 

    Karung itu pun dijahit oleh tersangka agar jasad korban tak keluar saat membawanya dengan sepeda motor untuk dibuang.

    Sebelumnya geger penemuan mayat tanpa identitas di pinggir Jalan Daan Mogot, KM. 21, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, Selasa (22/4/2025) kemarin.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyebut korban merupakan tindak pidana kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. 

    Dari hasil autopsi ditemukan sejumlah luka-luka akibat kekerasan benda tajam dan tumpul.

    “Hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Kedokteran Forensik RSUD Kabupaten Tangerang, terdapat luka terbuka di kepala dan rahang bagian kanan dan kiri, luka memar di leher dan pipi diduga akibat kekerasan benda tumpul,” ungkapnya dalam keterangan Rabu (23/4/2025) pagi.

    “Kemudian pada tangan kanan serta jari dan dahi kiri ada luka terbuka akibat benda tajam,” sambung Kapolres.

    Adapun korban tewas karena diduga dibunuh.

    “Dari hasil sementara ada tanda kekerasan benturan benda tumpul dan tajam. Begitu hasil pemeriksaan sementara tapi untuk lebih lengkapnya masih menunggu hasil final autopsi,” ujarnya.

    Belakangan, identitas korban diketahui. Dia adalah pria bernama Al- Bashar berusia 32 tahun yang merupakan warga Dusun Sugih Waras, Lampung Selatan.

    Korban dibunuh oleh rekan kerjanya pada Minggu (20/4/2025) lalu. Tak lama kemudian, pelaku berinisial N alias R pun ditangkap.

    Pelaku ditangkap di sebuah rumah di Penunggangan utara Kec. Pinang, Kota Tangerang pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

     

     

  • Gempa Terkini Sore ini 2 Menit yang Lalu, Jumat 25 April 2025, Info BMKG

    Gempa Terkini Sore ini 2 Menit yang Lalu, Jumat 25 April 2025, Info BMKG

    Gempa Terkini Sore ini 2 Menit yang Lalu, Jumat 25 April 2025, Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM – Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat sore (25/4/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi sebanyak 4 kali dibeberapa wilayah Indonesia dengan magnitude berbeda-beda. 

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Jumat 25 April 2025:

    1. Gempa Bumi Sulut

    Gempa Mag:4.5, 25-Apr-2025 15:50:12WIB, Lok:0.18LS, 125.54BT (146 km Tenggara TUTUYAN-BOLTIM-SULUT), Kedlmn:167 Km

    Pukul 15.50.12 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 4.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.18 Lintang Selatan (LS) dan 125.54 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 121 km Barat Daya Tanggamus Lampung. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    2. Gempa Bumi Cianjur

    Gempa (UPDATE) Mag:2.4, 25-Apr-25 15:58:06 WIB, Lok:6.83 LS, 107.11 BT (Pusat gempa berada di darat 3 km barat daya Kab. Cianjur), Kedlmn:19 Km Dirasakan (MMI) III Cianjur

    Pukul 15.58.06 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 2.4 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.54 Lintang Selatan (LS) dan 121.17 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 3 km Barat Daya Cianjur. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 19 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    3. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:2.9, 25-Apr-2025 16:18:39WIB, Lok:2.31LS, 120.94BT (39 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km

    Pukul 16.18.39 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 2.9 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.70 Lintang Selatan (LS) dan 122.29 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 39 km Barat Laut Sulsel. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    4. Gempa Bumi Sulsel

    Gempa Mag:3.0, 25-Apr-2025 16:38:52WIB, Lok:2.31LS, 120.97BT (37 km BaratLaut LUWUTIMUR-SULSEL), Kedlmn:10 Km

    Pukul 16.38.52 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 3.0 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 5.23 Lintang Selatan (LS) dan 126.54 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 137 km Barat Laut Melonguane Sulut. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Polisi membeberkan kronologi pembunuhan yang jasad korbannya dibuang dalam karung di Jalan Daan Mogot KM 21, Batuceper, Tangerang.

    Diketahui, pembunuhan dilakukan oleh N alias R (23) kepada Al-Bashar (32) pada Minggu (20/4/2025).

    Adapun korban dan pelaku sebenarnya baru kenal sehari sebelumnya lantaran korban merupakan karyawan baru di sebuah konveksi yang ada di kawasan Jakarta Selatan.

    “Pada hari Jumat tanggal 18 April 2025, korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra saat merilis kasus tersebut, Jumat (24/4/2025).

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” sambungnya.

    Wira menuturkan, tersangka mengaku sampai tega untuk menghilangkan nyawa korban karena dua alasan.

    Faktor pertama karena kesal dengan tingkah korban yang disebutnya tak sopan.

    KLIK SELENGKAPNYA: Dedi Mulyadi Terima Keluhan Rencana SMK di Bekasi Gelar Ttudy Tour ke Bali. Jawaban Gubernur Jabar Buat Emak-emak Sedikit Lega.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” katanya.

    “Yang kedua, bahwa si korban ini merasa pintar. Jadi seolah-olah si tersangka ini harus diajari,” bebernya.

    Hal itu membuat tersangka yang juga tengah kesulitan masalah ekonomi menjadi emosi. 

    Selain itu, tersangka juga tergur untuk menguasai motor korban yang baru kembali merantau ke Jakarta.

    Motor itu jugalah yang digunakan oleh pelaku untuk membuang jasad korban di Jalan Daan Mogot KM 21.

    “Dari tempat kejadian. Sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang sepi langsung dibuang.

    Sedangkan untuk motornya masih disimpan oleh tersangka di suatu tempat dan belum sempat dijual,” ujar Wira.

    Sementara itu, saat ditanyakan oleh awak media saat hendak dibawa ke ruang tahanan, pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Ia berdalih melakukan hal tersebut karena sebuah kekhilafan.

    MAYAT PRIA DALAM KARUNG – Kolase pelaku pembunuhan mayat dalam karung. Subdit Jatanras Polda Metro Jaya menangkap pembunuh pria yang jasadnya terbungkus karung di dalam got di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. Pelaku yang merupakan pria berinisial N alias R ditangkap di kawasan Panunggangan Utara, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (23/4/2025). Aksi pelaku pembunuhan saat membawa jasad korbannya yang terbungkus karung terekam CCTV. Si pembunuh membuang korbannya di bilangan Batuceper, Kota Tangerang, Minggu (20/4/2025) (ISTIMEWA)

    “Saya menyesal, khilaf,” kata dia.

    Diketahui, penemuan mayat dalam karung di got pinggir Jalan Daan Mogot, KM 21, Batuceper, Kota Tangerang terjadi pada Selasa (22/4/2025) pagi sekira pukul 08.15.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya