provinsi: LAMPUNG

  • Tangan Petambak Udang di OKI Putus Diterkam Buaya

    Tangan Petambak Udang di OKI Putus Diterkam Buaya

    Tulang Bawang, Beritasatu.com — Serangan buaya muara kembali terjadi di wilayah pesisir Sumatera Selatan. Seorang petambak udang bernama Herman (47), warga Desa Bumi Pratama Mandira, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), harus kehilangan tangan kanannya setelah diterkam buaya saat mengambil air di kanal tambak miliknya.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, Herman sedang mengambil air menggunakan ember di kanal tambak. Tiba-tiba, seekor buaya muara muncul dan langsung menyambar tangan kanannya. Meskipun sempat berusaha melawan, predator air tersebut berhasil menarik dan merobek lengan korban hingga putus di bagian atas bahu.

    Korban segera dievakuasi warga ke RS Penawar Medika, Tulang Bawang, Lampung. Selain kehilangan lengan kanan, Herman juga mengalami luka robek serius di dada bagian kanan serta luka pada ibu jari kiri akibat gigitan buaya.

    “Korban datang dalam kondisi sadar sekitar pukul 01.00 dini hari. Kami langsung melakukan tindakan penghentian pendarahan dan operasi amputasi,” jelas Hoiru Saputra, dokter RS Penawar Medika.

    Insiden ini menjadi peringatan serius bagi warga dan petambak yang tinggal di sekitar kanal, terutama pada malam hari. Pasalnya, serangan buaya bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut.

    Bahar (51), kerabat korban, mengungkapkan, buaya sering kali muncul ke permukiman warga, terutama saat air pasang.

    “Bahkan pernah ada buaya yang naik hingga ke teras rumah. Kami mohon perhatian dari pihak terkait agar konflik manusia dan buaya ini segera ditangani,” ujarnya.

    Menurut Bahar, solusi praktis untuk mengurangi risiko serangan adalah pemasangan pagar buka-tutup di kanal dari arah muara. Hal ini dinilai dapat mencegah masuknya buaya ke area tambak saat malam hari.

    Warga Desa Bumi Pratama Mandira dan sekitarnya berharap Pemerintah Kabupaten OKI segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi konflik manusia dan satwa liar yang kian mengancam keselamatan.

  • Tertangkap Basah Curi Rel Kereta Api di Way Kanan, Dua Residivis Diringkus Polisi

    Tertangkap Basah Curi Rel Kereta Api di Way Kanan, Dua Residivis Diringkus Polisi

    Liputan6.com, Lampung – Aksi pencurian rel kereta api kembali terjadi di Lampung. Dua pria berinisial FH (36) dan KM (36) yang diketahui merupakan residivis, ditangkap aparat Kepolisian Resor (Polres) Way Kanan, Lampung, saat tengah membawa potongan rel hasil curian.

    Penangkapan dilakukan oleh Tim Satuan Tugas Anti Premanisme dan Kejahatan Jalanan Polres Way Kanan saat melaksanakan patroli rutin di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalinsum), Kampung Way Pisang, Kecamatan Way Tuba, pada Rabu (21/5/2025) pukul 09.30 WIB.

    “Kedua pelaku diamankan saat membawa potongan rel kereta api menggunakan sebuah truk. Mereka adalah warga Sukaraja Tuha, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur, Sumatra Selatan,” jelas Kasat Reskrim Polres Way Kanan, AKP Sigit Barazili, Rabu (28/5/2025).

    Aksi dua pelaku ini terungkap berkat laporan masyarakat yang mencurigai sebuah truk berwarna kuning tengah mengangkut besi rel dari kawasan Sp. 5 Tanjung Sari, Kecamatan Blambangan Umpu, menuju arah Way Tuba. Tim kepolisian langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan koordinasi bersama Polsek Way Tuba. Tak lama kemudian, truk tersebut berhasil dihentikan di depan Mapolsek Way Tuba tanpa perlawanan dari sopir.

    Saat diperiksa, petugas menemukan 37 batang besi rel yang sudah dipotong-potong, disembunyikan di balik tumpukan dedaunan dalam bak truk. Selanjutnya, pelaku dan barang bukti dibawa ke Mapolres Way Kanan untuk proses hukum lebih lanjut. “Dari hasil pemeriksaan, besi rel tersebut diduga milik PT KAI (Persero) Divre IV Tanjung Karang,” ungkap Kasatreskrim.

  • Disuruh Jalan 15 Jam hingga Minum Spiritus

    Disuruh Jalan 15 Jam hingga Minum Spiritus

    GELORA.CO –  Pendidikan dan latihan dasar (diksar) yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila), berujung maut.

    Satu di antara peserta, yakni Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia setelah mendapat berbagai siksaan dari seniornya.

    Saat diksar, peserta disuruh jalan kaki 15 jam dan hanya diberi waktu istirahat 5 menit.

    Menolak justru dapat hukuman, lelah malah disangka pura-pura lemah.

    Korban yang fisiknya paling lemah, justru mendapat siksaan paling banyak dari seniornya.

    Berikut rangkuman fakta kematian Pratama Wijaya, yang berujung aksi demonstrasi mahasiswa Unila:

    Mahasiswa Demo Rektorat

    Insiden meninggalnya Pratama membuat ratusan mahasiswa FEB Unila menggelar aksi unjuk rasa di depan Rektorat Unila pada Rabu (28/5/2025).

    Dikutip dari Tribun Lampung, aksi ini menjadi wujud solidaritas atas meninggalnya Pratama.

    Koordinator aksi, Zidan, menuturkan dugaan penyiksaan tersebut terjadi saat kegiatan diksar yang digelar pada 10-14 November 2024 lalu di Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran.

    Nahas, Pratama pun dinyatakan meninggal dunia pada 28 April 2025 lalu.

    “Almarhum Pratama sejak mengikuti kegiatan sampai dengan bulan puasa tidak berdaya, hingga akhirnya 28 April 2025 beliau wafat,” kata Zidan. 

    Zidan menuturkan Pratama diduga disiksa dengan cara ditendang di bagian perut hingga dada.

    Akibatnya, korban disebut mengalami pecah gendang setelah diduga disiksa oleh seniornya itu. 

    Bahkan, Pratama disebut disiksa dengan cara disuruh meminum spiritus.

    Disuruh Jalan 15 Jam, Diberi Istirahat cuma 5 Menit

    Rekan Pratama yang turut ikut dalam diksar tersebut, Muhammad Arnando Al Faaris, juga mengaku mengalami penyiksaan serupa.

    Faaris menuturkan selain dirinya dan Pratama, ada empat rekannya yang turut disiksa oleh senior saat mengikuti diksar.

    Dia mengungkapkan awal mula siksaan diperolehnya ketika pada 11 November 2024  disuruh untuk membawa tas dengan beban berat.

    “Kami dikumpulkan di Desa Talang Mulya, HP dan dompet dikumpulkan. Mulai kegiatan harus menyelesaikan dengan datang berenam dan pulang berenam,” kata Faaris pada Kamis (29/5/2025).

    Faaris menuturkan selanjutnya peserta diksar disuruh melakukan perjalanan selama 15 jam dengan istirahat minim.

    Akibatnya, rekan Faaris sampai tidak kuat lagi berjalan dan sempat meminta kepada seniornya untuk beristirahat.

    Namun, bukannya menyanggupi permintaan rekan Faris, senior tersebut justru menyuruh agar perjalanan tetap dilanjutkan dengan memberi tongkat.

    “Tidak bisa pulang duluan atau istrahat panjang, istirahat hanya saja 5-30 menit. Jadi dalam perjalanan, teman saya kakinya sudah tidak kuat lagi karena membawa tas gunung yang berat.”

    “Bukannya beban dikurangi tapi malah kasih tongkat untuk berjalan,” kata Faaris.

    Faaris mengatakan dirinya dan rekannya akan disuruh push up sebanyak 25 kali jika tidak melanjutkan perjalanan.

    Dia menyebut fisik Pratama adalah yang paling lemah dibanding rekan lainnya.

    Hal tersebut dibuktikan dengan kaki Pratama yang terluka saat akan melepaskan sepatu.

    Lalu, punggung Pratama juga berwarna merah diduga akibat membawa tas dengan beban terlalu berat.

    “Kami juga harus bangun tenda dengan kayu ranting, kalau tidak hafal yel-yel akan dihukum push up lagi,” tambahnya. 

    Akibat fisiknya yang lemah, Pratama disebut oleh Faaris paling banyak disiksa oleh para seniornya.

    “Panitia diksar bilang jangan berpura-pura lemah dan Pratama paling lemah yang paling banyak dapat penyiksaan,” tutur Faaris. 

    Kini, Faaris mengaku sudah keluar dari FEB Unila dan tengah mencoba mencari tempat kuliah lain.

    Di sisi lain, dia berharap penyiksaan semacam ini tidak terjadi lagi  meski dirinya sudah tidak menempuh pendidikan di Unila.

    Selain itu, dia juga mendesak agar UKM Mahepel di Unila dibekukan pasca insiden ini.

    “Karena masalah ini pengkaderan menggantikan kekerasan fisik dan seharusnya tidak ada lagi. Tetapi alumni selalu ikut, diharapkan Mahepel dibekukan,” tuturnya.

    Dekan FEB Unila Ngaku Ada Kelalaian

    Dekan FEB Unila, Nairobi, mengakui adanya kelalaian saat diksar sehingga membuat adanya mahasiswa yang tewas.

    “Panitia dan pengurus menyadari terjadinya kelalaian pelaksanaan tersebut, dan memohon maaf kepada pihak yang dirugikan, saya terima mereka pada 12 Desember 2024,” katanya.

    Menurutnya, Dekanat pada 12 Desember 2024 melakukan sidang terhadap ketua dan pengurus Mahepel didampingi pembina Mahepel dari unsur alumni. Pihak Mahepel telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

    Nairobi mengatakan para pengurus Mahepel telah meminta izin kepada Dekanat pada 14-17 November 2024 bahwa Mahepel melakukan diksar terhadap rekrutmen anggota baru sebanyak 6 orang. 

    “Kami Dekanat mendapatkan laporan bahwa dalam Diksar salah seorang mahasiswa bernama MAF mengalami masalah pendengaran, juga isu pelatihan melampaui kewajaran terhadap fisik peserta,” kata Nairobi. 

    Nairobi menambahkan, panitia Diksar berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan maka mereka siap dibekukan organisasi, dan dibuat dalam surat pernyataan. 

    “Kami dekanat memberikan hukuman Mahepel untuk membersihkan embung rusunawa,” kata Nairobi. 

  • Kemenkes RI Keluarkan Edaran Waspadai COVID-19, Ungkap Situasi Terkini

    Kemenkes RI Keluarkan Edaran Waspadai COVID-19, Ungkap Situasi Terkini

    Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus COVID-19. Tren di Indonesia mengalami penurunan pada pekan ke-20 dengan varian virus yang dominan adalah MB.1.1.

    Edaran tertanggal 23 Mei 2025 tersebut ditujukan kepada sejumlah pihak, termasuk Dinas Kesehatan seluruh provinsi dan direktur Rumah Sakit seluruh Indonesia.

    Disebutkan, peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia terjadi sejak minggu ke-12 2025 hingga saat edaran tersebut dikeluarkan. Beberapa negara yang mengalami peningkatan kasus adalah Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

    “Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1),” tulis Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit, Murti Utami, dalam pengantar edaran tersebut.

    Ditegaskan juga, transmisi penularan COVID-19 saat ini masih relatif rendah, demikian juga dengan angka kematian. Di Indonesia sendiri, terjadi penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 dengan positivity rate 0,59 persen.

    “Varian dominan yang beredar adalah MB.1.1,” lanjutnya.

    Situasi terkini di Indonesia

    Laporan perkembangan situasi COVID-19 di minggu epidemiologi ke-20 2025 Kemenkes RI menyebut terjadi penambahan 61.938 kasus antara minggu ke-18 hingga minggu ke-20. Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 282 kematian.

    Tiga negara dengan penambahan kasus paling tinggi adalah Inggris dengan 1.276 kasus, Brasil dengan 1.299 kasus, dan Yunani dengan 507 kasus. Di Indonesia, terjadi penambahan 2 kasus di minggu ke-20 yakni di DK Jakarta dan Lampung dan total 153 konfirmasi kasus sepanjang 2025 dengan nol kematian.

    Dalam edarannya, Kemenkes menyampaikan arahan antara lain kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Kekarantinaan Kesehatan, untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan. Termasuk, melakukan pengamatan suhu tubuh dengan thermal scanner.

    “Menggunakan masker jika sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam,” pesan Kemenkes untuk pelaku perjalanan.

    Beberapa varian virus SARS-Cov-2 yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagai berikut.

    Variants of Interest (VOIs):

    Variants Under Monitoring (VUMs):

    KP.2KP.3KP.3.1.1JN.1.18LB.1LP.8.1XEC (3 Feb 2025)

    (up/up)

  • Cek Dulu Sebelum Beli! BPOM Rilis Obat Herbal yang Bikin Rusak Ginjal

    Cek Dulu Sebelum Beli! BPOM Rilis Obat Herbal yang Bikin Rusak Ginjal

    Jakarta, CNBC Indonesia –  Masyarakat sebaiknya lebih dahulu mengecek produk-produk herbal yang beredar di pasaran apakah sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pengecekan bisa dilakukan dengan mengunjungi situs https://cekbpom.pom.go.id/. Sebab belakangan muncul informasi yang baru dirilis BPOM beredar obat-obat herbal yang justru berbahaya bagi kesehatan yang mengonsumsinya.

    Sebelumnya BPOM menemukan 100 ribu obat berbahan herbal yang tidak sesuai dengan ketentuan. Obat-obatan tersebut dioplos dengan bahan kimia obat termasuk pereda nyeri seperti paracetamol hingga obat impotensi seperti tadalafil.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pihaknya telah melakukan penindakan seluruh produk yang tidak layak jual dan tidak layak edar setidaknya pada lima lokasi di Jawa Tengah.

    “Kalau orang menggunakan obat tradisional kan dipercaya secara natural ini minuman sehat, tetapi kalau dia gunakan itu lantas di dalamnya mengandung misalnya obat bahan kimia obat dexamethasone, sildenafil citrat untuk obat kuat, dan yang lain-lain, antibiotik dampaknya ada dua,” katanya dalam konferensi pers, seperti dilansir CNN Indonesia, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Obat-obatan tersebut, lanjutnya, selain bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal, obat tersebut juga bisa menyebabkan kerusakan hati. Obat yang diklaim menggunakan bahan herbal yang dikemas dalam bentuk jamu tersebut marak dijual di berbagai daerah.

    Beberapa daerah yang ditemukan juga menjual obat herbal tersebut seperti di wilayah Bandung, Medan, Lampung, Riau, hingga Makassar.

    Taruna mengatakan, para produsen ‘jamu’ tersebut menggunakan berbagai modus untuk bisa mendistribusikan produk, salah satunya dengan menipu konsumen. “Itu kita mau jaga rakyat kita jangan kena tipu oleh pelaku-pelaku yang nakal ini dan inilah yang sebetulnya sangat berbahaya karena dia bisa merusak seharusnya bahan jamu ini natural yang tidak punya dampak negatif, menjadi berbahaya,” katanya.

    Hasil uji laboratorium menunjukkan produk-produk herbal ilegal tidak memenuhi standar dan mengandung BKO seperti sildenafil sitrat dan natrium diklofenak. Berikut jenis jamu oplosan yang ditemukan di Klaten oleh BPOM:

    Pegal Linu Cap Dua Manggis

    Pegal Linu Cap Madu Manggis Hijau

    Pegal Linu Cap Kereta Api plastik

    Super Stamina Pria Cap Madu Manggis

    Pegal Linu Cap Madu Manggis

    Pegal Linu Nusantara

    Urat Madu

    Montalin

    Godong Ijo

    Tongkat Arab

    Jakarta Bandung Plus

    Kopi Joss

    Super Greng

    (hoi/hoi)

  • Harga LPG 3 Kg, 5,5 Kg & 12 Kg di Agen-Pangkalan, Berlaku 31 Mei 2025

    Harga LPG 3 Kg, 5,5 Kg & 12 Kg di Agen-Pangkalan, Berlaku 31 Mei 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) seharusnya dibeli oleh masyarakat yang membutuhkan ‘mentok’ di harga Rp 17.000 per tabung.

    Hal itu dia jelaskan lantaran pemerintah sudah memberikan subsidi LPG 3 kg menjadi hanya Rp 4.250 per kilogram. Dengan begitu, harga asli dari LPG 3 kg sekitar Rp 13.000 per tabung.

    “Gimana coba LPG per kilogram negara subsidi itu satu kilogram itu cuma Rp 4.250 perak. Dari sejak tahun 2007 itu gak pernah dinaik-naikan. Berarti satu tabung itu harusnya Rp 12.000 lebih, hampir Rp 13.000,” jelasnya dalam acara 2025 Energy & Mineral Forum, di Kempinski Jakarta, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Nah, dengan harga per tabung senilai Rp12.000 – Rp 13.000-an, seharusnya harga jual yang sampai di masyarakat untuk LPG 3 kg maksimal Rp 17.000 per tabung. Ini Berdasarkan hitungan dari ongkos distribusi agen, pangkalan, hingga sub-pangkalan/pengecer.

    “Pakai agen apa segala macam dengan Pertamina udahlah maksimal Rp 16.000 lah, Rp17.000. Eh dijual Rp 20.000 lebih, ada Rp 25.000,” imbuhnya.

    Lantas, berapa harga LPG saat ini?

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, salah satu pangkalan LPG di wilayah Tangerang Selatan terpantau hingga saat ini masih diberlakukan harga jual LPG tertinggi 3 kg Rp 19.000 per tabung seperti yang sudah ditetapkan HET (harga eceran tertinggi) di Tangerang Selatan.

    Misalnya, Pangkalan LPG Toko Lagiman Pamulang, Tangerang Selatan. Harga jual LPG 3 kg di pangkalan tersebut saat ini masih berlaku sebesar Rp 19.000 per tabung sesuai dengan arahan pemerintah.

    “Masih Rp 19.000 (per tabung), belum naik,” ujar penjaga toko tersebut, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Sedangkan, pada level pengecer atau sub pangkalan LPG, salah satunya Toko Jejen di wilayah Tangerang Selatan memberlakukan harga jual LPG 3 kg sebesar Rp 22.000 per tabungnya.

    “LPG 3 kg (harga) Rp 22.000 (per tabung),” kata penjaga toko tersebut.

    Harga LPG Nonsubsidi

    Harga jual LPG non subsidi di pasaran saat ini juga terpantau belum ada perubahan harga. Pada Toko Jejen, menjual LPG 5,5 kg seharga Rp 110 ribu per tabung, sedangkan LPG 12 kg seharga Rp 210.000 per tabung.

    Berikut daftar harga LPG non subsidi untuk tabung 5,5 kg dan 12 kg di tingkat agen resmi Pertamina, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), berlaku sejak 22 November 2023 sampai saat ini.

    Harga jual LPG Non PSO Rumah Tangga di tingkat Agen di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant adalah harga jual di tingkat Agen di bawah ini ditambah dengan biaya angkutan/ongkos kirim.

    Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah:

    LPG 5,5 kg: Rp 94.000
    LPG 12 kg: Rp 194.000

    Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara:

    LPG 5,5 kg: Rp 97.000
    LPG 12 kg: Rp 202.000

    Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat:

    LPG 5,5 kg: Rp 90.000
    LPG 12 kg: Rp 192.000

    Kalimantan Utara:

    LPG 5,5 kg: Rp 107.000
    LPG 12 kg: Rp 229.000

    Maluku, Papua:

    LPG 5,5 kg: Rp 117.000
    LPG 12 kg: Rp 249.000.

    (hoi/hoi)

  • 4
                    
                        Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil
                        Regional

    4 Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil Regional

    Terisolasi 3 Bulan, Warga Enggano Nekat Seberangi Samudera Hindia Pakai Kapal Kecil
    Tim Redaksi

    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu menyesalkan minimnya respons Pemerintah Provinsi Bengkulu terhadap kondisi 4.000 lebih masyarakat adat Enggano yang telah terisolasi selama lebih dari tiga bulan akibat tidak adanya layanan transportasi laut.
    Ketua AMAN Bengkulu, Fahmi Arisandi, menyoroti bahwa saat kunjungan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka ke Bengkulu pada Selasa (27/5/2025), pemerintah daerah hanya menyampaikan persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai.
    “Para pebisnis, benar terganggu dengan dangkalnya alur ini. Namun jangan lupa ada ribuan orang juga yang kini masih terkurung di pulau. Dan ini yang harusnya jadi perhatian serius pemerintah. Bukan cuma soal alur dan alur saja,” kata Fahmi dalam rilis tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Jumat (30/5/2025).
    Fahmi mencontohkan insiden lima orang warga yang nekat menyeberang dari Bengkulu ke
    Pulau Enggano
    dan terombang-ambing hingga ke Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, sebelum akhirnya ditemukan selamat pada Senin (25/5/2025).
    Menurut Fahmi, karena tidak adanya kapal penumpang, sebagian warga kini terpaksa mempertaruhkan nyawa dengan menggunakan kapal-kapal kecil untuk melintasi Samudera Hindia.
    “Mereka harus bertaruh nyawa. Ini menyedihkan. Secara nyata, ini menampilkan ketidakmampuan pemerintah Bengkulu untuk menyiasati cara lain menyelamatkan orang-orang di Pulau Enggano. Cuma sibuk menunggu alur dikeruk,” ujarnya.
    Ketua Pengurus Harian Daerah AMAN Enggano, Mulyadi Kauno, menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya respons pemerintah dalam mengatasi isolasi wilayah tersebut. Ia menyebut pengerukan alur pelabuhan memang penting, tetapi mestinya ada solusi cepat untuk menyambungkan kembali akses transportasi warga.
    “Kami butuh kapal yang layak dan mampu untuk menyeberang samudera itu saja. Masa pemerintah Bengkulu tak punya sensitifitas soal ini,” ucapnya.
    Mulyadi menyebut, pihaknya sempat melarang warga menggunakan kapal kecil karena berisiko tinggi, namun kebutuhan ekonomi memaksa banyak orang tetap nekat melaut.
    “Jangan abaikan kami. Pendangkalan alur sudah dari dulu terjadi terus. Tapi ini sudah terlalu lama kami terkurung,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Picu Kerusakan Ginjal dan Hati

    Daftar Obat Herbal Temuan BPOM yang Picu Kerusakan Ginjal dan Hati

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) baru-baru ini menindak lebih dari 100 ribu obat berbahan herbal tidak sesuai ketentuan. Obat-obat tersebut ‘dioplos’ dengan bahan kimia obat termasuk paracetamol hingga tadalafil.

    Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menyebut penindakan dilakukan pada 5 lokasi di Jawa Tengah. Seluruh produk yang ditemukan dijual tanpa izin edar dan produksinya dinyatakan tak layak.

    “Kalau orang menggunakan obat tradisional kan dipercaya secara natural ini minuman sehat, tetapi kalau dia gunakan itu lantas di dalamnya mengandung misalnya obat bahan kimia obat dexamethasone, sildenafil citrat untuk obat kuat, dan yang lain-lain, antibiotik dampaknya ada dua,” katanya dalam konferensi pers Rabu (28/5/2025).

    Pertama, bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal, kedua kerusakan hati. Sayangnya, obat bahan herbal yang dikemas dalam bentuk jamu ini marak dijual di berbagai wilayah, belakangan juga teridentifikasi di Bandung, Medan, Lampung, Riau hingga Makassar.

    Produsen nakal tersebut disebut Taruna melakukan berbagai modus dan distribusi penjualan produk dengan menipu konsumen.

    “Itu kita mau jaga rakyat kita jangan kena tipu oleh pelaku-pelaku yang nakal ini dan inilah yang sebetulnya sangat berbahaya karena dia bisa merusak seharusnya bahan jamu ini natural yang tidak punya dampak negatif, menjadi berbahaya.”

    Tindakan tersebut bisa terancam pidana dengan hukuman penjara 12 tahun dan denda setiap itemnya Rp 5 miliar.

    Jenis jamu oplosan yang ditemukan di Klaten:

    Pegal Linu Cap Dua ManggisPegal Linu Cap Madu Manggis HijauPegal Linu Cap Kereta Api plastikSuper Stamina Pria Cap Madu ManggisPegal Linu Cap Madu ManggisPegal Linu Nusantara

    NEXT: Jamu ilegal yang ditemukan di Kudus

    Urat MaduMontalinGodong IjoTongkat ArabJakarta Bandung PlusKopi JossSuper Greng.

    Hasil uji laboratorium menunjukkan produk tidak memenuhi standar dan mengandung BKO seperti sildenafil sitrat dan natrium diklofenak.

  • Kapal BBM Belum Bisa Sandar, Pertamina Optimalkan Distribusi Melalui Tiga Terminal Penyangga untuk Pasok BBM di Bengkulu

    Kapal BBM Belum Bisa Sandar, Pertamina Optimalkan Distribusi Melalui Tiga Terminal Penyangga untuk Pasok BBM di Bengkulu

    Bengkulu, Beritasatu.com – Pertamina Patra Niaga melalui Pertamina Regional Sumbagsel terus memperkuat upaya pemulihan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu paska tidak bisa sandarnya kapal pemasok BBM di dermaga Pelabuhan Pulau Baai karena pendangkalan alur masuk. Pertamina Patra Niaga berharap Pelindo dapat segera melakukan pengerukan agar pasokan BBM Bengkulu kembali normal.

    “Kami terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Bengkulu dengan melakukan pengiriman dari Terminal BBM Lubuk Linggau, Teluk kabung Padang dan Lampung. Kami memahami hal ini berdampak langsung kepada masyarakat yang harus antri untuk mendapatkan BBM. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan situasi ini,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

  • Pertamina Siapkan 64 Mobil Tangki, Penuhi BBM di Bengkulu

    Pertamina Siapkan 64 Mobil Tangki, Penuhi BBM di Bengkulu

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) lewat Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan ketersediaan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Bengkulu.

    Saat ini Pertamina telah mengerahkan sebanyak 64 mobil tangki BBM untuk menyuplai BBM Bengkulu yang di pasok dari tiga wilayah yakni Teluk Kabung, Sumatera Barat dengan jarak tempuh 26 jam jalur darat. Lubuk Linggau jarak tempuh 12 jam. Ketiga dari Lampung menyuplai Kabupaten Bengkulu Selatan dengan jarak tempuh 18 jam.

    “Kami berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan energi di wilayah Bengkulu dan terus memaksimalkan distribusi hingga situasi kembali stabil,” ujarnya Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, dikutip Jumat (30/5/2025).

    Selain itu juga pendistribusian dan penyaluran melalui Fuel Teminal bekerja 24 jam untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di Bengkulu.

    Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap tenang karena upaya pemulihan terus dilakukan.

    Nikho juga berharap kondisi pelabuhan Pulau Baai segera membaik agar suplai menggunakan jalur laut kembali normal.

    (pgr/pgr)