provinsi: LAMPUNG

  • Respons Pemprov Jakarta Usai Kementan Sebut Sampel Beras Food Station Tak Penuhi Mutu

    Respons Pemprov Jakarta Usai Kementan Sebut Sampel Beras Food Station Tak Penuhi Mutu

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Jakarta Syaefuloh Hidayat merespons hasil uji mutu sampel beras produksi PT Food Station Tjipinang Jaya dari Kementerian Pertanian baru-baru ini.

    Pasalnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap sejumlah merek beras seperti Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, dan lainnya tidak memenuhi syarat mutu beras premium sebagaimana standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch Arief Cahyono mengatakan hasil itu diperoleh usai pemerintah menguji sampel beras dari PT Food Station Tjipinang Jaya di lima laboratorium yang berbeda.

    Menanggapi hal ini Syaefuloh menuturkan pihaknya akan mempelajari hasil pengujian itu sebelum melakukan tindakan lanjutan.

    “Saya pelajari dulu, ya,” kata Syaefuloh ketika ditemui di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025). 

    Selain itu, dia mengaku akan memberikan informasi lebih detail jika kasus tersebut sudah didalami. 

    “Kalau saya sudah tahu, saya pasti cerita,” jelasnya. 

    Diberitakan sebelumhya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch Arief Cahyono menuturkan jika Food Station membutuhkan salinan data hasil labotarium, pihaknya dapat menghubungi Satgas Pangan Polri. 

    “Mereka telah memiliki seluruh hasil pengujian dan sedang mendalami temuan ini,” ujar Arief dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025). 

    Arief juga mengungkap bahwa hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa beras-beras tersebut dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

    Kendati begitu, Kementan belum bisa merilis hasil uji laboratorium ke publik, lantaran akan dijadikan barang bukti dan telah diserahkan ke Satuan Tugas (Satgas) Pangan. 

    Sebagai informasi, HET beras premium di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar Rp14.900 per kilogram (kg).

  • Hadapi Tarif Ekspor AS: Gubernur Lampung Minta Jangan Ada Pengiriman Bahan Mentah

    Hadapi Tarif Ekspor AS: Gubernur Lampung Minta Jangan Ada Pengiriman Bahan Mentah

    Di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Lampung disebut telah menyusun langkah antisipatif. Mirza menyebut tiga strategi utama. Pertama, diversifikasi pasar ekspor ke kawasan Eropa, Timur Tengah, hingga Asia, agar Lampung tidak tergantung pada satu negara tujuan.

    Kedua, mendorong hilirisasi industri lokal, terutama pada sektor budidaya udang dan pertanian, sehingga produk memiliki nilai tambah dan mampu bersaing di pasar global. Ketiga, memperkuat pasar dalam negeri agar pelaku usaha, petambak, hingga petani tak hanya menggantungkan hidup dari ekspor, melainkan bisa berkembang melalui pasar lokal. “Ini bukan hanya soal ekspor dan impor. Ini momentum untuk transformasi ekonomi. Kita tidak boleh lagi sekadar kirim bahan mentah. Lampung harus jadi pusat produksi bernilai tinggi,” tegas dia.

    Dia menekankan ambisinya agar produk asal Lampung ke depan bisa masuk pasar dunia dalam bentuk siap saji, dengan merek lokal yang kuat. “Kalau dulu kita ekspor udang mentah, sekarang harus bisa kirim produk udang siap santap, dengan merek sendiri dari Lampung. Saya percaya Lampung bisa melewati tantangan ini. Kuncinya ada pada kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk berubah,” tegasnya.

  • Polisi Tangkap Pencuri Emas Ratusan Juta Milik Pengacara di Tanggamus, Dua Siswi SMA Terlibat

    Polisi Tangkap Pencuri Emas Ratusan Juta Milik Pengacara di Tanggamus, Dua Siswi SMA Terlibat

    Kompol Gigih bilang, penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Tekab 308 Presisi Satreskrim Polres Tanggamus. Dalam pemeriksaan awal, MR mengaku membobol rumah dengan merusak jendela dan teralis menggunakan belencong miliknya.

    Setelah berhasil masuk, MR mengambil emas dan uang tunai. 

    Barang-barang curian itu kemudian dijual dengan bantuan dua rekannya, yakni RA (20) dan HI (19). HI selanjutnya melibatkan dua siswi SMA, AN (18) dan DY (17), untuk menjualkan emas curian tersebut.

    Polisi juga masih memburu satu pelaku lain berinisial IP, yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    Dalam penangkapan itu, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti perhiasan emas berupa cincin, gelang, kalung, nota pembelian emas, uang tunai Rp10,9 juta, handphone berbagai merek, peralatan seperti dirigen air emas, tabung skomper, selang, mangkuk emas (koi), blencong, dan celengan tabung.

    “MR dikenakan Pasal 363 Ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman sembilan tahun penjara. Sementara empat orang penadah, termasuk dua pelajar perempuan, dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman maksimal empat tahun penjara,” sebutnya.

  • Peringatan Dini BMKG Cuaca Indonesia Kamis 17 Juli 2025: Berpotensi Hujan Ringan hingga Lebat – Page 3

    Peringatan Dini BMKG Cuaca Indonesia Kamis 17 Juli 2025: Berpotensi Hujan Ringan hingga Lebat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Kamis (17/7/2025).

    Dikutip dari laman resmi BMKG, Prakirawan Sentia Arianti mengatakan, secara umum daerah konvergensi memanjang di Laut Filipina dan perairan timur Filipina, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Andaman, Laut Aceh, Laut China Selatan, Laut Halmahera, dan Laut Banda.

    “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi,” kata BMKG dikutip dari Antara, Kamis (17/7/2025).

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Merauke.

    Sementara itu, lanjut Sentia, cuaca beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan, yaitu Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Palu, Mamuju, Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.

    “Ada pun cuaca Indonesia di beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan, meliputi Banda Aceh, Padang, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Denpasar, Kupang, Pontianak, Manado, Gorontalo, Kendari, Makassar, dan Manokwari,” papar dia.

    “Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter,” sambung Sentia.

     

    Musim kemarau tapi nyatanya hujan deras masih mengguyur. Menyikapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

  • Peringatan Dini BMKG Cuaca Indonesia Kamis 17 Juli 2025: Berpotensi Hujan Ringan hingga Lebat – Page 3

    Peringatan Dini BMKG Cuaca Indonesia Kamis 17 Juli 2025: Berpotensi Hujan Ringan hingga Lebat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Kamis (17/7/2025).

    Dikutip dari laman resmi BMKG, Prakirawan Sentia Arianti mengatakan, secara umum daerah konvergensi memanjang di Laut Filipina dan perairan timur Filipina, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Andaman, Laut Aceh, Laut China Selatan, Laut Halmahera, dan Laut Banda.

    “Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi,” kata BMKG dikutip dari Antara, Kamis (17/7/2025).

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Merauke.

    Sementara itu, lanjut Sentia, cuaca beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan, yaitu Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Palu, Mamuju, Ternate, Ambon, Sorong, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya.

    “Ada pun cuaca Indonesia di beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan, meliputi Banda Aceh, Padang, Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Mataram, Denpasar, Kupang, Pontianak, Manado, Gorontalo, Kendari, Makassar, dan Manokwari,” papar dia.

    “Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter,” sambung Sentia.

     

    Musim kemarau tapi nyatanya hujan deras masih mengguyur. Menyikapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

  • Bulog masifkan penyaluran beras SPHP dengan pengawasan terpadu

    Bulog masifkan penyaluran beras SPHP dengan pengawasan terpadu

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bulog masifkan penyaluran beras SPHP dengan pengawasan terpadu
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 16 Juli 2025 – 23:11 WIB

    Elshinta.com – Perum Bulog menggencarkan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara masif ke seluruh wilayah Indonesia dengan pengawasan terpadu sehingga tepat sasaran.

    Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan penyaluran beras SPHP merupakan upaya konkret Pemerintah dalam menjaga stabilitas harga serta ketersediaan beras bagi masyarakat.

    “Penyaluran dilakukan dengan pengawasan lintas instansi guna memastikan distribusi tepat sasaran dan sesuai ketentuan,” kata Suyamto dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyatakan Bulog saat ini mengintensifkan penyaluran beras SPHP melalui berbagai jalur distribusi resmi.

    “Kami berkomitmen menjaga keterjangkauan beras di masyarakat serta memperkuat stabilitas harga pangan nasional,” ujarnya.

    Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui pasar tradisional, Kios Pangan binaan pemerintah, program Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah, serta melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang turut memperluas jangkauan distribusi ke lapisan masyarakat.

    Dia menyebutkan masyarakat dapat memperoleh beras SPHP sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp12.500/kilogram (kg) untuk Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB dan Sulawesi.

    Kemudian Rp13.100/kg untuk Sumatera kecuali Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan; serta Rp13.500/kg untuk Maluku dan Papua.

    “Setiap konsumen dapat membeli beras SPHP maksimal sebanyak 2 pak, atau 10 kilogram, dengan harapan beras SPHP dapat dirasakan bersama dan merata oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Suyamto.

    Untuk mencegah penyalahgunaan, pengawasan intensif dilakukan bersama Babinsa, Babinkamtibmas dan Satgas Pangan Polri daerah/wilayah setempat serta instansi terkait lainnya.

    Tindakan tegas akan diambil terhadap pelanggaran seperti penjualan di atas HET atau kegiatan mengoplos beras.

    “SPHP menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan akses beras dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terjaga,” beber Suyamto.

    Tak hanya harga dan distribusi, Bulog juga memastikan kualitas beras SPHP yang disalurkan dalam kondisi bersih, baik, dan layak konsumsi. Pengendalian mutu dilakukan secara ketat mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi agar tetap sesuai standar yang berlaku.

    Bulog mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan beras. Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan mencukupi. Penyaluran SPHP menjadi bagian dari peran aktif Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

    Perum Bulog siap menyalurkan 1,3 juta ton beras untuk melaksanakan program beras SPHP selama Juli hingga Desember 2025, seusai menerima penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Sumber : Antara

  • Ada 212 Merek Beras Bermasalah, Mentan: Sebagian Sudah Sesuai Standar

    Ada 212 Merek Beras Bermasalah, Mentan: Sebagian Sudah Sesuai Standar

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap, sebagian besar dari total 212 merek beras yang bermasalah kini sudah menjual beras sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.

    Amran mengatakan, pemerintah telah melakukan pengecekan ulang terhadap sejumlah merek beras yang sempat diumumkan ke publik beberapa waktu lalu. Hasilnya, sebagian merek telah menarik produk yang tidak sesuai standar dari pasar dan mulai menjual beras sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    “Alhamdulillah kemarin kami cek merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian, belum seluruhnya, itu menarik dan mengganti harganya sesuai standar dan kualitasnya, Ini sudah ada perubahan,” kata Amran dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR RI, mengutip Youtube TVR Parlemen, Rabu (16/7/2025).

    Dalam rapat tersebut, Amran juga mengungkap awal mula pemerintah melakukan investigasi terhadap merek beras yang beredar di pasar rakyat.

    Investigasi ini bermula dari adanya anomali meningkatnya harga beras di tingkat konsumen. Padahal, harga beras baik di tingkat petani maupun penggilingan justru menunjukkan penurunan.

    Berdasarkan paparan yang disampaikan Amran, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Mei 2025 sebesar Rp12.744 per kilogram (kg) atau turun 0,01% dibanding bulan sebelumnya Rp12.734 per kg.

    Sementara, harga di tingkat grosir dan eceran justru menunjukkan peningkatan. Tercatat, harga beras di tingkat grosir naik 0,05% dari bulan sebelumnya, menjadi Rp13.735 per kg dan di tingkat eceran naik 0,20% menjadi Rp14.784 per kg.

    “Harusnya kalau petani naik baru bisa naik di tingkat konsumen sehingga kami mencoba mengecek,” ujarnya.

    Pemerintah lantas melakukan pemeriksaan terhadap 268 sampel beras dari 212 merek yang tersebar di 10 provinsi. Sampel ini melibatkan dua kategori beras, yaitu premium dan medium, dan diuji oleh 13 laboratorium.

    Berdasarkan hasil investigasi, ditemukan bahwa 85,56% beras premium yang diuji tidak sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. 

    Lalu, 59,78% beras premium tersebut juga tercatat melebihi harga eceran tertinggi (HET), dan 21,66% lainnya memiliki berat riil yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tertera pada kemasan. 

    Sementara untuk beras medium, 88,24% dari total sampel yang diuji tidak memenuhi standar mutu SNI. Selain itu, 95,12% beras medium ditemukan dijual dengan harga yang melebihi HET, dan 9,38% memiliki selisih berat yang lebih rendah dari informasi yang tercantum pada kemasan.

    Sebagai informasi, HET beras premium di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra Selatan (Sumsel) sebesar Rp14.900 per kilogram (kg). HET beras medium di cakupan wilayah yang sama sebesar Rp12.500 per kg. 

    Untuk Sumatra selain Sumsel dan Lampung, HET beras premium di Rp15.400 per kg dan beras medium Rp13.100 per kg. Untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi ditetapkan HET beras premium Rp14.900 per kg dan beras medium Rp12.500 per kg. 

    Lalu wilayah Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, HET beras premium Rp15.400 per kg dan beras medium Rp13.100 per kg. Terakhir, wilayah Maluku dan Papua HET beras premium Rp15.800 per kg dan beras medium Rp13.500 per kg.

    Sebagai tindak lanjut, Amran lantas telah melaporkan secara resmi 212 merek beras bermasalah ke Kapolri dan Jaksa Agung untuk ditindaklanjuti.

    “Tanggal 10 [Juli] sudah diperiksa ada 26 merek, dan menurut laporan yang kami terima bahwa mereka mengakui. Sekarang terjadi pergeseran dari yang tidak sesuai [menjadi sesuai standar]. Kita bersyukur,” tuturnya.

  • Waskita segera rampungkan irigasi Rentang dukung swasembada pangan

    Waskita segera rampungkan irigasi Rentang dukung swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyebut realisasi pembangunan proyek Modernisasi Daerah Irigasi (DI) Rentang di Indramayu Paket LMS-03, Jawa Barat sudah hampir 100 persen.

    Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan proyek senilai Rp571,1 miliar tersebut mencakup perbaikan dan optimalisasi jaringan irigasi, peningkatan operasional dan pemeliharaan, serta penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

    “DI Rentang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi dari 5,6 ton per hektare menjadi 6,5 ton per hektare. Diharapkan pula bisa meningkatkan luas tanam dari 43.229 hektare menjadi 86.423 hektare,” ujar Ermy melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

    Keberadaan daerah irigasi ini, lanjut Ermy, bermanfaat pula dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 120 persen menjadi 230 persen.

    Pembangunan DI Rentang bertujuan pula untuk mengurangi kehilangan air dari 15 persen menjadi empat persen, sehingga air dapat didistribusikan secara lebih efisien.

    “Tidak hanya mendukung ketahanan pangan, irigasi Rentang juga berfungsi mengalirkan air untuk masyarakat di sekitar Jawa Barat. Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan vital bagi warga,” imbuh Ermy.

    Daerah Irigasi Rentang nantinya melayani lahan persawahan seluas 87.840 hektare di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Daerah irigasi ini diharapkan segera rampung dan digunakan untuk mengalirkan air ke lahan pertanian.

    Waskita Karya telah mengerjakan berbagai proyek air mencakup Irigasi Belitang Lempuing di Sumatera Selatan, Irigasi Mrican Paket 2 di Jawa Timur, serta DI Salamdarma dan Kamojing di Jawa Barat.

    Pembangunan sejumlah bendungan pun telah diselesaikan oleh Perseroan, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Margatiga di Lampung, Karian di Banten, Leuwikeris di Jawa Barat, Rukoh di Aceh, dan Jlantah di Jawa Tengah.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Joget Aura Farming di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung Berujung Minta Maaf

    Viral Joget Aura Farming di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung Berujung Minta Maaf

    Dalam video klarifikasinya, Nuriyansah juga menyatakan bahwa aksi mereka adalah bentuk kekhilafan dan tidak akan diulangi. 

    Dia berjanji bersama komunitas otomotif Debgank Lampung untuk lebih tertib dalam berlalu lintas ke depannya.

    “Kami menyadari perbuatan kami telah membahayakan pengguna jalan lainnya. Kami berjanji untuk tidak mengulanginya dan akan patuh terhadap aturan lalu lintas,” ucap dia.

    Tak hanya Nuriyansah, polisi juga menindak pengemudi mobil Pajero dalam video tersebut. Dia adalah I Gede Arke Enda Pratama, yang diberikan sanksi tilang maksimal karena membiarkan penumpang berjoget di atas mobil saat kendaraan melaju.

    Menurut Kasat PJR Ditlantas Polda Lampung, AKBP Indra Gilang Kusuma, pengemudi melanggar Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Pasal tersebut melarang pengemudi berkendara dengan cara yang tidak wajar atau melakukan aktivitas yang mengganggu konsentrasi saat berkendara.

    “Ancaman hukuman bagi pelanggaran ini adalah pidana kurungan maksimal 3 bulan atau denda hingga Rp 750 ribu,” tegas AKBP Indra.

    Polda Lampung mengimbau masyarakat, khususnya komunitas otomotif, agar tidak melakukan aksi-aksi berbahaya demi konten media sosial dan selalu menjaga keselamatan berlalu lintas.

    “Berkendaralah sesuai dengan peraturan yang ada, berkomunitas yang sehat. Jangan sampai membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” tutup dia.

  • Kirab Budaya Meriahkan Tahun Baru Islam di Jati Agung Lampung Selatan

    Kirab Budaya Meriahkan Tahun Baru Islam di Jati Agung Lampung Selatan

    Kirab Budaya Nusantara itu diawali dengan suguhan tarian Singo Jawo dari Jawa Barat yang dibawakan secara atraktif oleh para pemuda desa.

    Penonton juga disuguhkan pertunjukan debus, yakni seni pertunjukan ekstrem dengan menusukkan benda tajam ke tubuh, termasuk ke bagian mulut, tanpa menimbulkan luka.

    Sebanyak 24 desa yang tersebar di Kecamatan Jati Agung turut serta memeriahkan acara. Masing-masing perwakilan desa menghadirkan ragam seni budaya khas daerah mereka, baik berupa musik, tarian, hingga busana adat.

    Menurut Ketua Paguyuban Wangsa Syailendra, Ki Ageng R. Indra Fatahillah, kegiatan itu sengaja digelar untuk menguatkan kembali semangat kebhinekaan di tengah masyarakat Jati Agung yang dihuni oleh beragam suku dan etnis.

    “Dari sini kita ingin tunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, tapi justru kekuatan untuk bersatu lewat budaya,” ujar Ki Ageng R. Indra.